Abstrak
Abstrak— Pemutus tenaga atau sebagian besar orang sering menyebutnya dengan PMT merupakan
peralatan yang penting bagi keandalan penyaluran energi listrik. PMT harus dapat memutus aliran arus beban
suatu saluran baik dalam keadaan normal maupun ketika terjadi gangguan.Untuk itu, perlu dilakukan
pemeliharaan terhadap PMT baik secara mekanis maupun elektris. Salah satu pemeliharaan yang penting
adalah pada bagian interrupter PMT. Pada bagian ini biasa dilakukan pemeliharaan yaitu pengujian tahanan
kontak, pengujian tahanan isolasi dan pengujian keserempakan. Pengujian keserempakan mengukur seberapa
cepat kontak PMT untuk open (trip) maupun close dan juga selisih waktu kerja kontak. Pada makalah ini,
penulis akan sedikit membahas mengenai pengujian pada interrupter PMT. Kemudian lebih spesifik lagi akan
diambil pokok bahasan mengenai prosedur kerja pengujian keserempakan PMT. Pengujian dilakukan pada
PMT 20 kV di Gardu Induk 150 kV Purbalingga. Dari analisa diketahui bahwa kecepatan PMT 20 kV untuk
close dan open telah sesuai dengan standar SPLN No 52-1 1983 yaitu kurang dari 110 ms untuk waktu kerja
close dan 60 ms untuk waktu kerja open. Begitu juga dengan selisih kecepatan kontak (delta time) PMT 20 kV
baik pada saat PMT open dan close telah sesuai dengan standar SPLN No 52-1 1983 yaitu kurang dari 10 ms.
ABSTRACT
Circuit breaker or most people often call PMT is an important of equipment for the reliability of the
distribution electrical energy. PMT should be able to cut off the load current in normal line and when an
interruption occurs. therefore, it is necessary to do maintenance on the PMT either mechanically or electrically.
One important of maintenance is on the interrupter PMT. In this section, the maintenance that ordinary did
namely contacts resistance testing, insulation resistance testing and testing simultaneity. The testing
simultaneity measures how quickly a contact PMT to open (trip) and close and also the difference in work time
contact. In this paper, the author will be little to discuss about testing on interrupter PMT. Then a more specific
subject will be taken on the working procedures of testing simultaneity PMT. Tests conducted on the PMT 20 kV
in 150 kV Purbalingga. From the analysis found that the speed of PMT 20 kV to close and open in accordance
with the standards SPLN 52-1 No. 1983 of less than 110 ms for the working close time and 60 ms for working
open time. Likewise with the difference speed in work time contact (delta time) PMT 20 kV either at the PMT
open and close in accordance with the standards SPLN 52-1 No. 1983 of less than 10 ms.
1.2. Tujuan
BI. PEMUTUS TENAGA PADA
a. Mengetahui jenis-jenis dan klasifikasi Circuit GARDU INDUK SRONDOL
Breaker (PMT) yang biasa digunakan pada 150 kV
saluran tenaga listrik di Indonesia.
b. Mengetahui pemeliharaan yang biasa dilakukan
pada PMT terutama bagian interrupter.
3.1 Pengertian PMT
c. Mengetahui prinsip dan prosedur kerja pada
pengujian keserempakan PMT three pole 20 kV di Berdasarkan IEV (International
Gardu Induk 150 kV Purbalingga Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20
d. Mengetahui peralatan kerja yang digunakan dalam disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau
proses kerja pengujian keserempakan PMT. Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan
e. Mengetahui besar nilai keserempakan PMT three saklar/switching mekanis, yang mampu menutup,
pole 20 kV di Gardu Induk 150 kV Purbalingga mengalirkan dan memutus arus beban dalam
kondisi normal serta mampu menutup,
1.3. Batasan Masalah mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan
memutus arus beban dalam spesifik kondisi
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis abnormal/gangguan seperti kondisi short circuit /
menjelaskan tentang proses pengujian keserempakan hubung singkat
PMT three pole 20 kV di Gardu Induk 150 kV
Purbalingga, beserta peralatan-peralatan yang 3.2 Prinsip Kerja PMT
digunakan selama proses pengujian keserempakan
tersebut. Pengujian keserempakan hanya meliputi Pada kondisi normal PMT dapat
pengujian kerja PMT open dan PMT close. Tidak dioperasikan lokal oleh operator untuk maksud
membahas secara mendetail mengenai kerja PMT dan switching dan perawatan. Pada kondisi
performa alat uji (Breaker Analyzer) yang digunakan abnormal/gangguan pada CT (Current
selama pengujian. Transformer) akan membaca arus lebih
kemudian relay akan mendeteksi gangguan dan
menutup rangkaian trip circuit, sehingga trip
AI. PROFIL PERUSAHAAN coil ter-energized, kemudian mekanis penggerak
PMT akan dapat perintah buka dari relay dan
PT PLN adalah perusahaan yang beroperasi membuka kontak – kontak PMT.
menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang Mekanis penggerak yang digunakan pada Gardu
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, Induk 150 kV Ungaran ini adalah menggunakan
anggota perusahaan dan pemegang saham. PT PLN mekanis penggerak Spring (Pegas) dan ada
mengupayakan agar tenaga listrik sebagai media beberapa yang dikombinasikan dengan mekanis
untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. penggerak pneumatic, dengan maksud hanya
Semenjak April 2012, P3B JB resmi meluncurkan sebagai penggerak pada pegas membuka atau
struktur organisasi baru. Struktur Organisasi yang menutup. Pada waktu pemutusan /
semula terdiri atas 4 Kantor Region dan 31 UPT serta menghubungkan daya listrik akan terjadi busur
1 Sub Region kini berubah menjadi struktur yang api, yang terjadi pada kontak – kontak di dalam
lebih ramping, yakni terdiri atas 5 APB (Area ruang pemutus. Pemadamaman busur api dapat
Pengatur Beban) dan 16 APP (Area Pelaksana dilakukan oleh beberapa macam bahan peredam,
Pemeliharaan). APP Purwokerto merupakan salah
diantaranya yaitu dengan minyak, udara, dan gas.
Bahan peredam busur api yang digunakan pada 3.2.3 Berdasarkan Media Isolasi
PMT 20 kV Gardu Induk 150 kV Purbalingga yaitu PMT Minyak
menggunakan bahan GAS SF6 (Sulphur PMT Udara Hembus (Air Blast)
Hexafluoride). PMT Hampa Udara (Vacuum)
PMT Gas SF6
3.2 Klasifikasi PMT
3.2.4 Berdasarkan Jenis Mekanik
Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas Penggerak
beberapa jenis, antara lain berdasarkan tegangan
rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media Penggerak Helical spring & Scroll
isolasi, dan proses pemadaman busur api. spring
Penggerak Hidrolik
3.2.1 Berdasarkan Kelas Tegangan Penggerak Pneumatic
Penggerak SF6 Dynamic
PMT tegangan rendah (Low Voltage) Dengan
range tegangan 0.1 s/d 1 kV 3.4 Komponen Penyusun PMT
PMT tegangan menengah (Medium Voltage)
Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV. Sistem Pemutus (PMT) terdiri dari beberapa
PMT tegangan tinggi (High Voltage) Dengan sub-sistem yang memiliki beberapa komponen.
range tegangan 35 s/d 245 kV Pembagian komponen dan fungsi dilakukan
PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) berdasarkan Failure Modes Effects Analysis
Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kV (FMEA), sebagai berikut :
AC
1. Penghantar arus listrik (electrical current
3.2.2 Berdasarkan Jumlah Mekanik carrying)
Penggerak 2. Sistem isolasi (electrical insulation)
3. Media pemadam busur api
PMT Single Pole 4. Mekanik penggerak
5. Control / Auxilary circuit
6. Struktur mekanik
7. Sistem pentanahan (grounding)
Gambar 2. PMT
Three Pole
3.6 Pengukuran Tahanan Isolasi 3.7 Pengukuran Tahanan Kontak
Pengukuran tahanan isolasi pemutus tenaga (PMT) Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri
ialah proses pengukuran dengan suatu alat ukur dari banyak titik sambungan. Sambungan adalah
Insulation Tester (megger) untuk memperoleh hasil dua atau lebih permukaan dari beberapa jenis
(nilai/besaran) tahanan isolasi pemutus tenaga antara konduktor bertemu secara fisik sehingga
bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap badan arus/energi listrik dapat disalurkan tanpa
(case) yang diketanahkan maupun antara terminal hambatan yang berarti.
masukan (I/P terminal) dengan terminal keluaran Pertemuan dari beberapa konduktor
(O/P terminal) pada fasa yang sama. menyebabkan suatu hambatan/resistan terhadap
Pengukuran tahanan isolasi pemutus tenaga ( PMT ) arus yang melaluinya sehingga akan terjadi panas
ini dilakukan pada saat posisi terbuka atau open. dan menjadikan kerugian teknis. Rugi ini sangat
Besar dari nilai tahanan isolasi pemutus tenaga (PMT) signifikan jika nilai tahanan kontaknya tinggi.
diharapkan mencapai nilai minimal 1 Mega Ohm. Semakin kecil nilai tahanan kontak yang
Sebelum melakukan pengukuran tahanan isolasi dihasilkan maka akan semakin baik.
perlu dilakukan pembersihan untuk menghilangkan Pengukuran tahanan kontak pemutus tenaga
debu yang menempel pada isolator, karena debu ( PMT ) ini dilakukan pada saat posisi tertutup
dapat bersifat sebagai konduktor. Pemasangan atau close. Dengan menggunakan alat ukur
grounding tambahan pada PMT juga penting untuk breakeranalizer .Satuan yang digunakan untuk
menetralkan tegangan induksi yang masih tersisa. mengukur tahanan kontak adalah µΩ.
Hal ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang akurat
saat melakukan pengukuran. Nilai tahanan kontak PMT yang normal harus
Tegangan yang digunakan untuk mengukur (acuan awal) disesuaikan dengan petunjuk /
besarnya tahanan isolasi pemutus tenaga ( PMT ) manual dari masing – masing pabrikan PMT
yaitu : dengan megger skala 5000 V, dengan (dikarenakan nilai ini dapat berbeda antar merk),
pengukuran : sebagai contoh adalah sebagai berikut :