Anda di halaman 1dari 31

PENGUJIAN

“ INSULATION RESISTANCE “
“ DIELECTRIC ABSORPTION RATIO “
“ POLARIZATION INDEX “
“ PARTIAL DISCHARGE “
PENGUJIAN
“ INSULATION RESISTANCE “
(TAHANAN INSULASI)

2
1. Insulation Resistance (Tahanan Insulasi) :
Insulation Resistance (Tahanan Insulasi) di-definisikan sebagai
tegangan DC (Direct Current / Arus Searah) dibagi dengan Arus
total yang mengalir didalam insulator. Arus total tersebut
mempunyai 4 komponen yaitu arus kapasitif, arus absorbsi, arus
konduktansi, dan arus bocor.(Ref : Manual book of MIT515,
MIT525, MIT1025 5 kV & 10 kV Insulation ResistanceTesters).
Satuan lazimnya adalah MΩ (Mega Ohm) ; mega=106.
Yang dibaca dan dicatat adalah nilai pada 60 detik. Pengujian
insulasi merupakan Uji “Go or No go (Uji keputusan Ya atau
tidak)”. Tahanan insulasi akan menurun seiring dengan kenaikan
temperatur. Dikoreksi pada temperatur ruang 20°C. Hukum
Jempol (thumb rule) : Setiap kenaikan temperatur 10°C,separuh
tahanannya; atau, setiap penurunan 10°C, dua kali tahanannya.
Contoh, tahanan 2 MΩ pada 20°C berkurang sampai 0.5 MΩ at
40°C. Secara rinci, digunakan tabel “Temperature Correction
factor”. (Ref : Megger-Complete guide to electrical insulation
testing). 3
Contoh, jika kita mempunyai sebuah motor listrik dengan insulasi Klas A, dan
pengujian tahanan insulasinya 2.0 MΩ pada temperature (didalam belitan)
104°F (40°C). Dari Tabel, kita peroleh angka 4,80 pada 104°F (40°C). Nilai
tahanan insulasi terkoreksi = 2.0 MΩ x 4.80 = 9.6 MΩ.

Dimana 2.0 MΩ = Pembacaan pada 104°F ; 4.80 = Faktor koreksi untuk insulasi
Klas A pada 104°F ; 9.6 MΩ = Pembacaan untuk 68°F atau 20°C. (Ref : Megger -
Complete guide to electrical insulation testing). 4
2. Tujuan Pengujian :
Untuk mengetahui kegagalan insulasi karena hubung pendek
ke tanah (ground). (Ref : PT. Indonesia Power).
Insulasi merupakan subyek bagi banyak akibat yang bisa
menyebabkan kegagalan - kerusakan mekanis, vibrasi, panas
atau dingin berlebihan, kotor, minyak, uap korosi, uap air
dalam proses, lembab.

Tahanan insulasi seharusnya kurang 1 MΩ untuk setiap 1,000


volt tegangan operasi, dengan nilai minimum 1 MΩ.
Contoh, sebuah motor listrik 2.400 V seharusnya mempunyai
tahanan insulasi minimum 2,4 MΩ. Dalam praktek, pembacaan
megohm normalnya dipertimbangkan diatas nilai minimum
untuk peralatan baru atau ketika insulasi dalam kondisi bagus.
(Ref : Megger Complete guide to electrical insulation testing).

5
3. Cara Pengujian :
Obyek yang akan diuji harus dalam keadaan tidak bertegangan
(Offline), untuk uji tahanan insulasi Tengangan rendah (< 1kv)
sampai Tegangan menengah (1 kV-35 kV) Generator,
Transformer, Feeder, Instalation, dan lain-lain. Injeksi tegangan
DC tersedia 250 V, 500 V, 1.000 V, 5.000 V, 10.000 V, and 15.000 V.

6
Satu tuas kabel Hitam dijepit pada obyek, sedangkan tuas kabel lainnya
yaitu Merah dijepit ke ground

(Ref : Megger - Ronald W. Quade, PE).

Tegangan DC yang di-injeksikan kurang lebih sama dengan tegangan


operasinya. Contoh, Motor listrik 480 VAC , di-injeksi dengan Tegangan
500 VDC.
7
4. Nilai Uji & Nilai Rujukan

NO OBYEK NILAI NILAI RUJUKAN METODE

01. ........................................... ............. 1).Hukum Jempol (Rule of Thumb) : Minimum 1000 Ω / Volt. Pengujian
PUIL 2000 halaman 85 menggunakan Hukum Jempol ini.

2).Hukum Jempol berganda (Twice Rule of Thumb) : Minimum


............. 2000 Ω / Volt. Pengujian
PUIL 2011 halaman 452 menggunakan Hukum Jempol berganda ini.
............. 3).Industry application : Minimum = Un + 1 MΩ à Un [kV] Pengujian

4).IEEE P43-2000 (Revisi dari IEEE 43-2000) untuk Mesin


Berputar : Untuk belitan yang dibuat sebelum tahun 1970 belitan
............ medan dan lainnya yang tidak disebutkan =Minimum kV+1 MΩ; Untuk Pengujian
jangkar DC dan belitan AC yang dibuat setelah tahun 1970an (bentuk
koil wound) = Minimum 100 MΩ; Untuk mesin-mesin dengan koil
stator acak dan koil bentuk wound dibawah 1 kV= Minimum 5 MΩ.
............ 5).NETA Table 100.1 untuk Perlatan dan sistem listrik : Minimum Pengujian
25 MΩ.
............ 6).NETA Table 100.5 untuk Trafo : Trafo isi minyak cair = Minimum Pengujian
100 MΩ ; Trafo kering = Minimum 500 MΩ.

(Ref : Form standar dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia).

8
PENGUJIAN
“ DIELECTRIC ABSORPTION RATIO“
(RASIO ABSOPSI DIELEKTRIK)

9
1. DAR = Dielectric Absorption Ratio (Rasio Absopsi
Dielektrik) :
Dalam sistem insulasi modern untuk belitan, arus absopsi bisa
menukik mendekati nol dalam 2 - 3 menit. Sehingga, untuk
insulasi modern, para pengguna menghitung variasi dari PI
konsensional. Variasi ini, termasuk, tetapi tidak terbatas pada
Uji DAR (Dielectric Absorption Ratio). à DAR = IR1 / IR30s.
Dimana IR1 adalah pembacaan Tahanan insulasi setelah 1 menit
(60 detik), and IR30s adalah pembacaan Tahanan insulasi
setelah aplikasi tegangan 30 detik.(Ref : IEEE std 43-2000
(R2006)).
Ketika Uji PI tidak bisa merefleksikan sehatnya sistem insulasi
karena pembacaan IR1 > 5000 MΩ, maka uji DAR menjadi
pilihan terbaik. Tidak perlu melakukan uji DAR apabila kita bisa
melaksanakan Uji PI. (Ref : PdMA Corporation- David Almand).
Uji DAR biasanya diikuti dengan Uji Step Voltage (Tegangan
bertahap).
10
Uji Tegangan bertahap meliputi uji tahanan dengan injeksi
tegangan yang berbeda. Dalam uji ini kita menggunakan setiap
tegangan untuk periode yang sama (biasanya 60 detik), sehingga
terpampang tahanan insulasi tercatat. (Lihat Gambar 1).
Dengan menggunakan tegangan yang dinaikkan bertahap,
insulasi terpapar tekanan elektris yang dapat mengungkapkan
informasi adanya cacat dalam insulasi seperti lubang kecil, rusak
fisik, atau getas (rapuh). Insulasi yang bagus seharusnya
bertahan terhadap kenaikan tekanan tegangan dan tahanannya
seharusnya kurang lebih sama dengan selama pengujian tahap
tegangan yang berbeda.
(Ref : FLUKE-Insulation Resistance testing).

11
Gambar 1. Uji DAR & Uji Tegangan bertahap (Step Voltage).
(Ref : FLUKE - Insulation Resistance testing)

2. Tujuan Pengujian :
Tujuan dan kegunaan Uji DAR adalah untuk menentukan apakah
sistem insulasi lembab, kotor konduktif, kontaminasi, sehingga siap
operasi dan uji tegangan lebih, ketika Uji PI tidak bisa dilakukan
karena IR1 > 5000 MΩ.(Ref : IEEE std 43-2000 (R2006) & PdMA
Corporation- David Almand).
12
3. Cara Pengujian :
Offline (Obyek dalam keadaan tanpa tegangan), untuk belitan
tegangaan rendah (< 1kv) sampai dengan tegangan menengah (1 kV-
35 kV) dari Generator, Motor, Trafo, dan lain-lain.

(Ref : Chauvin Arnou x - Insulaion Resistance Testing Guide)

13
4. Nilai Uji & Nilai Rujukan

NO OBYEK NILAI UJI NILAI RUJUKAN METODE

1). FLUKE Insulation Resistance Testing : Pengujian &


01. .................................................. ............. 0-1.0=Bahaya ; 1.0-1.3 = Jelek ; 1.3-1.6 = Bagus ; Perhitungan
> 1.6 = Ekselen

2). Chauvin Arnoux Insulation Resistance : Testing Guide : Pengujian &


............. < 1.25 = Masalah ; < 1.6 = Bagus ; > 1.6 = Ekselen Perhitungan

3). PdMA Corporation-David Almand & Managing Pengujian &


............. Motor-Richard Nalien : ≤ 1.25 Tidak bisa diterima ; Perhitungan
≥ 1.50 Bisa diterima.

(Ref : Form standar dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia).

14
PENGUJIAN
“ POLARIZATION INDEX “
(INDEKS POLARISASI)

15
1. Polarization Index (Indeks Polarisasi):
Polarization Index (PI) di-definisikan sebagai rasio
(perbandingan) Nilai Tahanan isolasi pada 10 menit (IR10)
dibagi dengan Nilai Tahanan isolasi pada 1 menit (IR1). à PI =
IR10 / IR1. PI bisa digunakan untuk menilai kondisi insulasi.
(Ref : IEEE std 43-2000 (R2006) sebagai revisi dari IEEE std 43-
1974).
PI mengukur durasi yang diperlukan oleh molekul insulasi
untuk ber-polarisasi menahan aliran arus. Molekul insulasi
beracak jika pada keadaan diam (Lihat Gambar 1, atas). Ketika
di-injeksikan arus ke belitan, molekul-molekul tersebut
mengatur (ber-polarisasi) dirinya masing-masing, (Lihat
Gambar 1, bawah) untuk menahan aliran arus. Seberapa cepat
hal ini terjadi mengindikasikan kondisi insulasi.(Ref : EASA
Technical Support Specialist-Chuck Yung).

16
Faktor-faktor yang mempengaruhi Tahanan insulasi adalah
kondisi permukaan, lembab, dan temperatur. PI menunjukkan
kemiringan Kurva karakteristik (Lihat Gambar 2). (Ref : IEEE
std 43-2000 (R2006))

17
Gambar 1. Skets paling atas menunjukkan molekul-molekul insulasi pada
keadaan diam. Skets paling bawah, molekul-molekul mengatur (ber-
polarisasi) dirinya masing-masing untuk menahan aliran arus. (Ref : EASA
Technical Support Specialist-Chuck Yung)

18
Gambar 1. Tipikal Pengukuran tahanan Insulasi untuk mesin yang berbeda
Ref : IEEE std 43 – 2000 ( R 2006)

19
2. Tujuan Pengujian :

Tujuan dan kegunaan Uji PI adalah untuk menentukan apakah


insulasi BELITAN itu lembab, kotor konduktif, atau
kontaminasi, sehingga bisa dioperasikan dan untuk pengujian
tegangan lebih.

Ketika pembacaan tahanan insulasi diperoleh setelah tegangan


di- injeksikan pada 1 menit (IR1) adalah > 5000 MΩ, maka Arus
total (IT) sangat kecil (submicroampere). Karena fenomena
inilah maka jika IR1 > 5000 MΩ, maka PI tidak
mengindikasikan kondisi insulasi dan oleh karena itu tidak
direkomendasikan sebagai penilai.(Ref : IEEE std 43-2000
(R2006) .

20
3. Cara Pengujian :
Offline (Obyek dalam keadaan tanpa tegangan), untuk
BELITAN tegangan rendah (< 1kv) sampai dengan tegangan
menengah (1 kV-35 kV) pada Generator, Motor, Trafo, dan lain-
lain. à PI = IR10 / IR1 Jika IR1 > 5000 MΩ, perhitungan PI tidak
bermakna.
Dalam kasus ini, PI bisa diabaikan sebagai indikasi kondisi
insulasi. (Ref : LLC White paper by Dr.Howard W.Penrose,Phd).

Ketika PI tidak merefleksikan sehatnya insulasi karena


IR1 > 5000 MΩ, maka Uji DAR (Dielctric Absorption Ratio)
merupakan pilihan paling baik. Tidak perlu Uji DAR jika
kita bisa melakukan Uji PI. (Ref : PdMA Corporation- David
Almand).

21
Ref : Chauvin Arnoux-Insulaion Resistance Tessting Guide)

22
4. Nilai Uji & Nilai Rujukan

NO OBYEK NILAI UJI NILAI RUJUKAN METODE


01. ............................ 1). IEEE 43-2000 & IEC 60085-01 1984 : Pengujian &
............. Thermal Class Rating A : Minimum PI= 1.5 Thermal Perhitungan
Class Rating B,F,H : Minimum PI= 2.0

2). FLUKE Insulation Resistance Testing : 0-1= Pengujian &


............. Dangerous ; 1-2 = Poor ; 2-4 = Good ; > 4 = Excelent Perhitungan

3). Chauvin Arnoux Insulation Resistance Testing Pengujian &


............. Guide : < 2 = Problem ; 2 – 4 = Good ; > 4 = Excelent Perhitungan

4). EASA Technical Support Specialist - Chuck Yung Pengujian &


............ : < 2 = Dirty or moist windings (Kotor atau lembab) ; 2 – Perhitungan
5 =Normal ; > 5 = Very dry, brittle
(Sangat kering, Getas / rapuh)

5). PdMA Corporation-David Almand & Managing Pengujian &


............ Motor-Richard Nalien : 1 – 1.5 = Perhitungan
Unacceptable ; 2 – 4 = Acceptable.

(Ref : Standard Form of Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia).

23
PENGUJIAN
“ PARTIAL DISCHAEGE“
(PELEPASAN SEBAGIAN)

24
1. Partial Discharge (Peluahan Sebagian) :
Proses terjadinya Partial Discharge (PD) :
a) Ruang mikroskopik (”bagian-bagian terbuka”) bisa
terbentuk didalam sistem insulasi karena adanya WATER
TREE (pohon air) yang berkembang; karena usia, karena
rusak saat instalasi, atau kerusakan waktu pabrikasi.
Dilanjutkan adanya tekanan dan tegangan lebih bisa
menimbulkan PD didalam bagian-bagian terbuka itu.
b) Kemudian panas dan energi bentuk lain dilepaskan oleh PD
yang menimbulkan erosi permukaan internal dari bagian
terbuka tersebut.
c) Setelah itu berlanjut erosi bentuk kanal-kanal yang
menimbulkan apa yang disebut ELECTRICAL TREES
(pohon listrik) didalam insulasi. Kemudian PD
menghasilkan erosi lanjutan sampai electrical tree
bertautan.
d) Dan kemudian, SISTEM INSULASI GAGAL. 25
PD diikuti oleh gelombang EM (Electromagnetic), suara, cahaya,
rekasi kimia/panas.(Ref : Emerson Process Management).
PD merupakan “Bom Waktu” potensial yang menunggu untuk
meledak. PD yang tak terdeteksi didalam insulasi hampir
dipastikan meningkat dari waktu ke waktu sehingga terjadi
Kerusakan parah dari isolasi utamanya.(Ref : Engineering
Services).
Satuan yang lazim adalah nC (nano Coulomb) atau pC (pico
Coulomb), dB (desibel); nano=10-9, pico=10-12, 1 Coulomb = 6.24 x
10-18 Electron.

26
2. Tujuan Pengujian :
Untuk mengetahui indikasi deteriorasi (mulai memburuk)
didalam insulasi dan jenis kerusakannya.(Ref : PT.Indonesia
Power).
PD merupakan titik-titik lemah didalam sistem insulasi. PD
didefinisikan oleh IEC 60270, sebagai peluahan (discharge)
dielektrik terlokalisir didalam sebagian area dari sistem
insulasi dalam intensitas medan listrik yang tinggi. Fenomena
PD dalam banyak kasus merupakan tahap awal dari kerusakan
total insulasi. Karena alasan inilah, maka generator,
transformer, switchgear and sistem kabel diuji PD-nya.(Ref :
Manual Book MD600 Omicron).
Banyak digunakan sewaktu pabrikasi, pemasangan, instalasi,
dan perbaikan. (Ref : B2 Electronic GmBh).

27
3. Cara Pengujian :
Offline (peralatan yang akan diuji dalam keadaan tanpa
tegangan listrik) atau Online, uji isolasi untuk tegangan
menegah keatas (>1 kV), tidak merusak. Sumber HV (High
Voltage / Tegangan tinggi) sistem VLF (Very Low Frequency /
Frekuensi sangat rendah), sesuai dengan IEEE 400.2 VLF
adalah 0,01 Hz. (Ref : B2 Electronic GmBh).
Masalah utama selama pengujian PD adalah interferensi yang
disebabkan oleh peralatan listrik yang berdekatan. Kabel Fiber
optik untuk data yang terpasang diantara PD tester dan
Komputer (PC) bisa merupakan isolasi galvanik. Ini
meminimalkan “ground loops”, mengurangi kopling
interferensi dan memperoleh sensivitas sistem yang signifikan
lebih baik. (Ref : Manual Book MD600 Omicron)

28
Fiber Optic Cable

(Ref : B2 Electronic GmBh)

29
4. Nilai Uji & Nilai Rujukan
NO OBYEK NILAI NILAI RUJUKAN METODE
01. ................................. ............. 1).Melco : ≤10 nC = Bagus Pengujian

............. 2).Best Practice of PD Tech : <1 nC= Bagus; <10 nC= Lumayan ; >15 Pengujian
nC= Jelek
3).Emerson Process Management : Level A (Level rendah
terjadinya aktifitas PD)= Tidak memerlukan aksi lanjutan saat itu,
............. Uji ulang 3 tahun lagi; Level B (Level Lumayan terjadinya aktifitas Pengujian
PD)= Uji ulang 12-18 bulan lagi untuk monitor dan kecenderungan
aktifitas PD; Level C (Level tinggi terjadinya aktifitas PD)= Prioritas
direkomendasikan untuk perbaikan atau penggantian.
4).B2 Electronic GmBh : XLPE, 0-50 pC=Dalam batas diterima; 50-
............. 150 pC=Rekomendasi untuk monitor; 15-500 pC=Monitor berkala, Pengujian
>500 pC= Cari lokasi PD nya dan perbaiki.
5).HVM (High Voltage Maintenance) : XLPE, 0-250 pC = Dalam
............. batas Pengujian
diterima; 250-350 pC= Rekomendasi untuk monitor; 350-500 pC=
Monitor berkala; >500 pC= Perbaikan atau Penggantian.
6).Switchgear Engineering Services : (<10dB,<1 mV)= Dalam
............. batas diterima; (10-15dB,1-6mV)= Rekomendasi untuk monitor; Pengujian
(15-30dB,6-32mV)= Monitor berkala; (>30dB, >32mV)= Cari lokasi
PD nya dan perbaiki atau diganti.

(Ref : Form standar dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia).

30
31

Anda mungkin juga menyukai