Anda di halaman 1dari 5

Pengujian Secondary Burden CT (VA)

Pengujian secondary burden CT merupakan pengujian untuk mengetahui nilai aktual beban yang terpasang pada sisi
sekunder CT, mulai dari kabel sampai dengan panel proteksi dan metering. Pengujian ini tidak bisa menentukan nilai burden
nominal ataupun maksimal CT, untuk melakukan hal ini harus menggunakan metode tegangan atau dengan alat uji yang
dikenal dengan nama CT Analyzer.
Mengetahui nilai burden pada sisi sekunder CT pada dasarnya cukup sederhana, karena hanya menggunakan perhitungan
Hukum Ohm. Dimana VA = Arus x Tegangan.
Apabila CT mengeluarkan arus 1A nominal, maka kita bisa memberikan arus sebesar 1A untuk sisi kabel yang terpasang
pada CT. Terminal sekunder CT tidak boleh ikut dialiri arus karena akan berdampak timbulnya arus besar pada sisi primer.
Di dalam pengujian ini pada dasarnya kita hanya ingin mengetahui berapa sih besarnya impedansi loop tertutup pada beban
CT (kabel + relay + metering + dst). Apabila nilai burden atau impedansi terukur pada arus 1A melebihi rating burden
nominal CT (dalam satuan VA), maka harus dilakukan penggantian kabel yang lebih besar atau penggantian relay dengan
burden yang lebih kecil.
Berikut ini adalah skema wiring pada saat dilakukan pengujian Secondary CT Burden:

Berikut ini adalah contoh perhitungan nilai Secondary Burden yang didapat, disini saya buat sistem perhitungan otomatis
dengan menggunakan Excel, dimana formulanya sangat mudah diingat (VA = Volt x Ampere):

Pengertian Burden Pada Trafo Arus


BURDEN
Istilah burden selalu muncul dalam pembahasan mengenai trafo instrumentasi, baik itu trafo
arus maupun trafo tegangan. Istilah ini juga kadang-kadang selalu disamakan dengan
istilah load. Karena pengertian dari burden sangat penting dan berpengaruh signifikan kepada
kelas akurasi sebuah trafo arus dan trafo tegangan, maka kami coba menyajikannya secara
komprehensif untuk membantu praktisi yang bergerak dibidang control tegangan menengah
memahami lebih baik terkait pemahaman tentang burden.
Sebagai permulaan, kami akan mencoba memaparkan pengertian burden untuk trafo arus.
DEFINISI BURDEN.
Jika mengacu pada standar IEC 60044-1 tentang istilah burden, berikut ini adalah kutipannya
dalam bahasa inggris.
The impedance of the secondary circuit in ohms and power-factor.
The burden is usually expressed as the apparent power in voltamperes absorbed at a specified
power-factor and at the rated secondary current.
Berdasarkan definisi diatas, pengertian burden adalah impedansi dari rangkaian sekunder di
dalam satuan Ohm dan power factor.

Dengan demikian, sebuah burden dapat diekspresikan dalam 2 cara, yaitu:


1. Sebuah burden dinyatakan sebagai total impedans dari rangkaian sekunder dalam satuan
Ohms. Definisi ini biasa digunakan dalam standard ANSI/IEEE. Table 1 menunjukan burden
berdasarkan ANSI.

Standar Burden Berdasarkan ANSI/IEEE C57.13

Contoh spesifikasi kelas akurasi dan burden berdasarkan ANSI/IEEE untuk trafo pengukuran.

0.3B0.2
Dimana 0.3 adalah kelas akurasi dengan batas kesalahan 0.3% dan B0.2 adalah burden untuk
trafo pengukuran dengan nilai impedansi nya 0.2 Ohm

0.6B0.9
Dimana 0.6 adalah kelas akurasi dengan batas kesalahan 0.6% dan B0.9 adalah burden untuk
trafo pengukuran dengan nilai impedansi nya 0.9 Ohm

2. Sebuah burden dinyatakan dalam bentuk daya nyata VoltAmpere (Apparent power, VA)
pada power faktor yang sudah ditentukan pada arus sekunder pengenal (Rated Secondary
Current). Definisi ini biasa digunakan dalam standard IEC60044-1. Standar IEC 60044-1
mensyaratkan pabrikan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan burden pada nilai
tertentu dan power factor 0.8 lagging sebagaimana kutipan dibawah ini yang berdasarkan
standar IEC60044-1.

For testing purposes when determining current error and phase displacement, the burden shall
have a power-factor of 0.8 inductive except that, where the burden is less than 5 VA, a power factor
of 1.0 is permissible.

Catatan:
Kelas akurasi dan Burden adalah 2 hal yang saling terkait, sehingga selalu didefinisikan
bersamaan. Nilai akurasi akan bergeser dari nilai yang sudah ditentukan apabila burden
yang digunakan lebih besar atau lebih kecil dari batasan burden yang telah ditentukan.

Sedangkan kita tahu, definisi dari rangkaian sekunder adalah rangkaian yang dihubungkan
dengan kumparan sekunder dari trafo arus. Rangkaian sekunder bisa meliputi kabel, ataupun
peralatan ukur maupun proteksi.
Jika di ilustrasikan dalam bentuk grafik, pengertian burden ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Dengan demikian, pengertian burden pada trafo arus meliputi semua komponen yang
terhubung dengan kumparan sekunder dari trafo arus seperti peralatan meter atau proteksi,
konektor, kabel, lampu indicator dan lain sebagainya. Pada contoh diatas, burden meliputi
impedansi kabel penghubung dan peralatan ukur atau proteksi.

Karena resistansi dari kabel penghubung antara terminal sekunder trafo arus dengan peralatan
ukur atau proteksi sangat berdampak kepada kinerja dari sebuah trafo arus, maka beberapa hal
dibawah ini perlu diperhatikan.

Apabila peralatan ukur atau proteksi terletak jauh dari terminal sekunder, maka
sebaiknya digunakan trafo arus dengan keluaran arus sekunder yang kecil, misalnya 1 ampere.
Menggunakan trafo arus dengan keluaran 5 ampere untuk alat ukur yang terletak jauh dari
terminal sekunder, akan menyebabkan VA yang diserap oleh kabel jauh lebih besar.
Untuk memastikan nilai akurasi berada pada kisaran yang sesuai dengan hasil dari
pabrikan, maka nilai burden harus pada kisaran 25% hingga 100% dari rated burdennya (untuk
CT dengan standar IEC60044-1) atau pada kisaran rated burdennya untuk standar ANSI/IEEE
C57.13
Penggunaan burden yang jauh lebih besar atau lebih kecil dari burden pengenal (rated
burden), akan menyebabkan kesalahan rasio (ratio error dan pergeseran fasa) menjadi semakin
besar.

Penggunaan burden yang tidak sesuai, juga akan mengakibatkan pergeseran nilai FS
atau ALF, sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan ukur atau CT menjadi lebih
cepat saturasi.
Tabel dibawah ini adalah nilai relatif VA untuk beberapa alat ukur:
Instrument Type

Approximate Burden

Ammeter

0.5 - 5VA

Voltmeter

2 - 5VA

Frequesncy Meter

1 - 5VA

Protection Relay

0.2 - 30VA

Anda mungkin juga menyukai