OLEH :
42123252
KELOMPOK 1
Beban resistif
Beban resistif mengubah energy, dibagi menjadi:
• Beban resistif murni, dimana energy diubah menjadi panas saja. Contohnya
o Tahanan saluran
o Pemanas
o Rugi panas pada mesin listrik dan peralatan elektronika.
• Beban lainnya. Hampit semua jenis beban ini adalah kombinasi antara
beban resistif dan reaktif. Energi litrik dikonversi menjadi berbagai bentuk
energy yang umumnya tidak linier. Contoh beban:
o Motor-motor
o Lampu T
o Peralatan elektronik
Beban reaktif
Beban ini menyimpan energy dalam suatu periode tertentu dan selanjutnya
melepaskannya. Sifat ini dicerminkan dalam nilai reaktansinya x. Beban reaktif
terdiri dari:
• Beban Kapasitif
Beban kapasitif menyimpan energy dalam medan listrik. Sumber beban
kapasitif adalah:
o Kapasitansi saluran
o Kapasitor untuk kompensasi
o Kapasitor sebagai filter
o Kapasitor untuk penyimpan energy
• Beban Induktif
Induktif load menyimpan energy dalam medan listrik. Sumber beban induktif
antara lain:
o Induktansi saluran
o Belitan mesin yang memiliki rangkaian medan
o Reaktor pembatas arus – current limiting current
o Pemanas induktif
Hampir semua beban merukan gabungan dari R dan x, baik itu motor, lampu TL
dan reactor. Gabungan jenis beban ini membentuk impedansi (Z) yang dinyatakan
sebagai berikut:
𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋2
Jika ketiga beban tersebut dihubungkan ke genarator secara terpisah, maka akan
diperoleh karakteristik sebagai berikut
:
Gambar 3.
Karekteristik tegangan output generator untuk berbagai jenis beban R, L dan C
Beban C cenderung meningkatkan tegangan output generator sebaliknya beban R
dan L menurunkan tegangan output generator.
Sinkronisasi
Gambar 1.
Bentuk gelombang tegangan dari dua sumber berbeda yang akan diparalelkan
III. Alat dan Bahan
1. Modul Pembangkit, transmisi dan beban (Ex Terco)
2. Kabel secukupnya
B. Antisipasi
1. Mengikuti petunjuk instruksi manual dan pembimbing.
2. Memeriksa kembali semua rangkaian sebelum
memulai mengoperasikanperalatan praktikum
dibawah pengawasan pembimbing.
3. Matikan semua sumber tegangan sebelum membuat
atau mengubah koneksi apapun.
4. Menggunakan peralatan pelindung seperti
safety shoes dan helmet biladiperlukan.
5. Biasakan diri Anda dengan peralatan keamanan
o Emergency stop
o Alat pemadam api
o Mcb
VII. Tabel Hasil Pengukuran
Resistive Load
R step Arus (A) Vph-N (V)
0 0,252 214,1
1 0,542 210,1
2 0,568 209,3
(pakai 1 phase)
Inductive Load
L step Arus (A) Vph-N (V)
0 0,252 214,1
1 0,644 192,5
2 0,952 175,1
3 1,219 159,2
4 1,443 145,3
Capasitive Load
C step Arus (A) Vph-N (V)
0 0,252 214,1
1 0,352 233,4
2 0,803 254,8
3 1,285 272
C. Pengujian Sinkronisasi
3. Sinkronisasi
Pada percobaan ini kita menyikronkan antara sumber PLN dan Generator. Hal
yang perlu diperhatikan dalam proses sinkronisasi adalah tegangan dan
frekuensi dari sumber PLN harus sama dengan tegangan dan frekuensi dari
Generator. Adapun hasil arus dan daya dapat dilihat pada tabel hasil data
percobaan.
IX. Kesimpulan