Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


PENGUJIAN “ALTERNATOR AND SYNCHRONOUS MOTOR”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Tenaga Listrik

Dosen Pembimbing : Ir. Mochammad Muqorrobin, M.Eng.

Kelas : IL-2A

Kelompok : 2

Dwiky Purba C (4.32.20.0.04)

Dwiky Wijayanto (4.32.20.0.05)

Elgaham R (4.32.20.0.06)

Jurusan Teknik Elektro

Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik

Politeknik Negeri Semarang

2021/2022
1. Judul
Pengujian ALTERNATOR AND SYNCHRONOUS MOTOR

2. Tujuan
a. Dapat mengoperasikan secara paralel menngunakan synchronouscope.
b. Dapat mengetahui respon dari alternator pada frekuensi dan tegengan
konstan pada sistem.
c. Mencatat V-kurva (kurva Mordey) dari motor sinkron.

3. Pendahuluan (Teori Dasar)


Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin
sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron
yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik.
Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau generator
sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.
Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron
dengan kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas
rangkaian elektromagnet dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor
bergerak pada arah putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan
magnet pada mesin dengan frekuensi elektrik pada stator adalah:
f = frekuensi listrik (Hz)
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan
magnet (rpm) p = jumlah kutub magnet
Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan
magnet, persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan
putar rotor dengan frekuensi listrik yang dihasilkan.
Agar daya listrik dibangkitkan tetap pada frekuensi 50Hz atau 60 Hz,
maka generator harus berputar pada kecepatan tetap dengan jumlah kutub
mesin yang telah ditentukan. Sebagai contoh untuk membangkitkan 60 Hz
pada mesin dua kutub, rotor arus berputar dengan kecepatan 3600 rpm.
Untuk membangkitkan daya 50 Hz pada mesin empat kutub, rotor harus
berputar pada 1500 rpm.
Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan (If), maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar
stator. Bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut.
Ea = c.n.fluks
yang mana:
c = konstanta
mesin n =
putaran sinkron
f = fluks yang dihasilkan oleh If
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator,
karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan
oleh arus medan (If).
Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan
mengakibatkan terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar besifat reaktif
karena itu dinyatakan sebagai reaktansi, dan disebut reaktansi magnetisasi
(Xm ). Reaktansi pemagnet (Xm ) ini bersama-sama dengan reaktansi fluks
bocor (Xa ) dikenal sebagai reaktansi sinkron (Xs).
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan
terminal V akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian
tegangan pada:
 Resistansi jangkar Ra
 Reaktansi bocor jangkar X
 Reaksi Jangkar Xa
a) Resistansi Jangkar
Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian
tegang/fasa (tegangan jatuh/fasa) dan I.Ra yang sefasa dengan arus
jangkar.
b) Reaktansi Bocor Jangkar
Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang
terjadi tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini
disebut Fluks Bocor.
c) Reaksi Jangkar
Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator
dibebani akan menimbulkan fluksi jangkar (ΦA ) yang berintegrasi
dengan fluksi yang dihasilkan pada kumparan medan rotor(ΦF),
sehingga akan dihasilkan suatu fluksi resultan.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama
yaitu:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah

lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar
kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
4. Alat dan Bahan

1. 1 DL 1013T2 DC filtered power supply


2. 1 DL 1023PS Shunt dc drive motor
3. 1 DL 1026A Three-phase alternator
4. 1 DL 2025DT Speed indicator
5. 1 DL 2031 Optical electronic generator
6. 1 DL 2108TAL Three-phase power supply unit
7. 1 DL 2108T01 Excitation voltage controller
8. 1 DL 2108T02 Power circuit breaker
9. 2 DL 2109T1A Moving-iron ammeter (1000 mA)
10.2 DL 2109T2A5 Moving-iron ammeter (2.5 A)
11.1 DL 2109T1PV Moving-iron voltmeter (600 V)
12.1 DL 2109T1T Phase-sequence indicator
13.1 DL 2109T16/2 Double frequencymeter
14.1 DL 2109T17/2 Double voltmeter (250 - 500 V)
15.1 DL 2109T26 Power meter
16.1 DL 2109T27 Power factor meter
17.1 DL 2109T32 Synchronoscope

5. Gambar Rangkaian
6. Tabulasi Data

7. Analisa

Setelah merakit sesuai dengan gambar rangkaian, pertama cek


urutan fase konstan- tegangan konstan frekuensi sistem dan alternator
menggunakan indikator fase-urutan Pemeriksaan ini tidak diperlukan
dalam pembangkit listrik yang nyata, karena koneksi dari lilitan tiga fase
dan arah rotasi alternator diperiksa selama start-up dan tidak kemudian
berubah.
Ketika kita sudah yakin dari urutan fase sambungan paralel
alternator dilakukan dengan menggunakan synchronoscope tersebut. Mulai
dari 0 V meningkatkan nilai dc tegangan suplai untuk memulai set motor
alternator dan menyesuaikan tegangan ini hingga kecepatan nominal
alternator tercapai.
Pasokan tegangan pada alternator dengan meningkatkan arus exciter
hingga 40% untuk menyesuaikan tegangan stator dengan yang ada pada
induk, voltmeter ganda digunakan untuk menunjukkan ini.
Kemudian setelah itu kita bisa melihat apakah alternator telah
sinkron dengan sistem pada jaringan PLN atau belum melalui
synchronoscope. ini menunjukkan apakah set motor alternator berjalan
terlalu cepat atau terlalu rendah. Dengan frekuensi meter ganda kita secara
bersamaan dapat mengamati bagaimana alternator dan frekuensi listrik
mendekati satu sama lain.
Pemutus daya dinyalakan saat hijau tengah atas pada
synchronoscope. Ini adalah saat dimana alternator telah siap untuk
disinkronkan denagan sistem pada jaringan PLN. Sekarang alternator
dihubungkan secara paralel ke listrik.
Sesuaikan dengan seksama tegangan suplai motor DC hingga stator
saat ini mencapai nilai minimum dan kemudian membaca indikasi
amperemeter di exciter dan stator sirkuit alternator, meteran listrik dan
faktor meteran listrik. Perlahan-lahan meningkatkan torsi meningkat motor
dc tegangan suplai. Arus stator dan peningkatan output daya aktif dan
alternator beroperasi sebagai generator daya aktif. Mengurangi motor dc
tegangan suplai sampai saat ini meningkat stator lagi setelah menyeberang
melalui minimum: daya aktif membalikkan tanda dan alternator beroperasi
sebagai motor sinkron. Perlahan-lahan meningkat lagi drive torsi hati-hati
mengatur motor dc tegangan suplai sampai pembacaan daya aktif positif
dan arus stator mencapai lagi minimum. Meningkatkan exciter arus:
meningkat saat stator dan faktor meteran listrik menunjukkan cos induktif
j mendekati nilai nol. Atur ulang alternator ke tanpa beban operasi lagi
saat stator minimum.Matikan dc disaring catu daya ke de-energi motor dc
dan mengatur tegangan dc ke nol.

8. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Prosedur sinkron pada generator sinkron menjadi motor sinkron dan

motor DC menjadi mesin secara manual adalah sebagi berikut :


a. Naikkan putaran mesin dengan mengontrol motor DC hingga
putarannya sama mencapai putaran nominal.
b. Periksa sistem eksitasi, kemudian masukan pemutus tenaga
penguat medan (field breaker).
c. Naikan arus eksitasi, periksa tegangan generator bila tegangan
generator mencapai normal, dan samakan besarnya tegangan
dengan tegangan sistem.
d. Cek urutan fasanya menggunakan check squense.
e. Atur rpm untuk mengatur frekuensi generator sama dengan
frekuensi sistem, sampai lampu indikator berkedip sangat
perlahan.
f. Pada saat lampu indikator telah menyala pada titik hijau, tekan
tombol pemutus tenaga generator sehingga CB masuk pada saat
lampu indikator dalam keadaan tepat menyala hijau.
g. Kemudian matikan sumber listrik prime mover, maka generator
sinkron tadi berubah menjadi motor sinkron dan motor DC
sebagai penggerak dari alternator akan menjadi generator DC
untuk menyuplai daya pada beban.
2. Motor sinkron merupakan motor yang memiliki output kecepatan

putaran motornya sebanding dengan frekuensi listrik yang masuk ke


statornya.
3. Karakteristik dari motor ini adalah putarannya konstan meskipun

beban motor beruba-ubah dimana kecepatan motornya sesuai dengan


persamaan Ns= (120*f)/p
4. Pada pembebanan generator DC, kenaikan nilai beban akan diikuti

kenikan nilai arus penguatan motor sinkron. Hal ini di tujukan agar
motor sinkron akan mampu untuk mengikuti berapa besar
pembebanan yang di berikan pada motor sinkron
5. Untuk memberi beban pada motor sinkron harus di sesuaikan dari

kekuatan motor sinkron tersebut serta menyesuaikakn arus penguatan


agar motor sinkron mampu untuk diberi beban.
6. Motor sinkron tidak dapat bekerja apabila kecepatan motornya

sinkron dengan frekuensi dan kecepatan putarnya akan selalu tetap


meskipun diberi beban.

Anda mungkin juga menyukai