Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 2

PERBAIKAN TEGANGAN
DENGAN LOAD TAP
CHANGER DAN
CAPACITOR BANK

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Penggunaan


Komputer dalam Sistem Tenaga
Diampu oleh Bapak Arya Kusumawardana, S.Pd, M. T.

Oleh :

Dhito Putra Bawono (180531530519)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D3 TEKNIK ELEKTRO
OKTOBER 2020
A. Tujuan
1. Mengetahui setting Beban motor induksi pada ETAP.
2. Dapat mengetahui fungsi Load Tap Changer dan Capacitor Bank untuk
perbaikan tegangan beban.
3. Dapat menganalisis turun tegangan dan rugi daya sebelum dan sesudah
pemasangan capacitor bank.

B. Dasar Teori

Komponen Sistem Tenaga Listrik yang digunakan.


1. Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber
tegangan yang mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun
daya yang diserap cukup besar. Power Grid dapat berupa sebuah generator
yang besar, atau sebuah Gardu Induk yang merupakan bagian dari sebuah
sistem tenaga listrik interkoneksi yang cukup besar.
2. Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan sistem. Spesifikasi yang pokok pada sebuah trafo
adalah:
• Kapasitas trafo yaitu daya maksimum yang dapat bekerja pada trafo
terusmenerus tanpa mengakibatkan kerusakan.
• Tegangan primer dan sekunder trafo.
• Impedansi trafo yang merupakan gabungan antara resistansi kawat
dan reaktansi kumparan trafo.
• Tap trafo yang dapat digunakan untuk mengubah perbandingan
antara kumparan primer dengan kumparan sekunder dari
perbandingan semula.
3. Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa
komponen sistem tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power
Grid, beban atau generator). Level tegangan bus disesuaikan dengan level
tegangan yang dihubungkan dengan bus tersebut.
4. Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari
jaringan. Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load,
merupakan beban yang tidak banyak mengandung motor listrik, sehingga
tidak banyak mempengaruhi tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang
pokok pada sebuah Static Load adalah kapasitas daya dan faktor daya atau
cos Ɵ.
5. Lumped Load merupakan salah satu jenis beban yang ada pada software
ETAP. Beban ini pada dunia nyata biasa dalam bentuk motor-motor listrik
sehingga dapat mempengaruhi tegangan dan daya yang dikeluarkan.
6. Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari
tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah. Untuk memenuhi kualitas
tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen (PLN Distribusi), tegangan
keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah sesuai keinginan.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada kedua sisi
belitan transformator dibuat tap (penyadap) untuk merubah perbandingan
transformasi (rasio) trafo. LTC ini ada pada kumparan primer dan pada
kumparan sekunder . Ada dua cara kerja tap changer:
1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban. Tap changer yang
hanya bisa beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam
keadaan transformator tidak berbeban, disebut “Off Load Tap
Changer” dan hanya dapat dioperasikan manual.
2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang
dapat beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam
keadaan transformator berbeban, disebut “On Load Tap Changer
(OLTC)” dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis.
7. Capasitor Bank merupakan peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang terdiri sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel
untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.Besaran parameter yang
sering dipakai adalah KVAR (Kilovolt ampere reaktif) meskipun pada
kapasitor sendiri tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad.
Fungsi utama dari kapasitor bank yaitu sebagai penyeimbang beban
induktif, Seperti yang kita ketahui beban listrik terdiri dari beban reaktif (R),
induktif (L) dan capasitif(C).Dimana peralatan listrik yang sering digunakan
dan dijumpai memiliki karakteristik induktif, sehingga untuk
menyeimbangkan karakteristik beban tersebut perlu digunakan kapasitor
yang berperan sebagai beban kapasitif. Dengan kata lain, Kapasitor Bank
merupakan komponen yang berfungsi untuk menghasilkan daya reaktif
untuk mengkompensasi kebutuhan daya reaktif pada beban.
C. Alat dan Bahan
1. Software ETAP ver 16.0.0

D. Langkah Kerja
1. Dalam mensetting beban motor induksi, pertama-tama klik komponen motor
induksi
2. Masukkan parameter-parameter yang dibutuhkan dalam komponen motor
induksi (connections, status, quantity)
3. Klik Nameplate dan isi Daya dari motor induksi (HP atau kW). Lalu klik OK
4. Lakukan Load flow dengan setting display tegangan bus dalam kV, aliran
daya kVA. Berikut hasil load flow nya. Catat nilai tegangan masing-masing
bus
5. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi
6. Lakukan setting Tap Changer pada Transformator 1 dengan setting % Tap
untuk kumparan sekunder
7. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changger. Catat nilai
tegangan masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
8. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi
9. Lakukan setting tap changer pada Transformator 2 dengan setting %Tap
untuk kumparan primer
10. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changger. Catat nilai
tegangan masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
11. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi
12. Tambahkan Capacitor pada Bus 4
13. Lakukan setting tegangan dan Mvar capacitor
14. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changger. Catat nilai
tegangan masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
15. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi
16. Lakukan analisis perubahan tap changger pada transformator dan
penambahan capasitor untuk memperbaiki tegangan beban
E. Analisa
1. Hasil Percobaan
1. Keadaan sebelum ada perbaikan tegangan
Peralatan Arus (A) Turun Input Daya Losses
Tegangan (kV) (kW+kVAR) (kW)
Cable 1 71,9 145 16414+j8922 688,7
Transformator 1 71,9 18,89 15725+j8890 30,4
Cable 2 330,7 18,15 9982+j4175 444,2
Transformator 2 211,3 0,348 5712+j3886 23,3
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:
• Critical
a. Bus3 status Under Voltage
b. Bus4 status Under Voltage
c. Bus5 status Under Voltage
• Marginal
a. Bus2 status Under Voltage

2. Load Tap Changing 1 (Kumparan Sekunder Transformator 1)


Peralatan Arus(A) Turun Input Daya Losses
Tegangan (kV) (kW+kVAR) (kW)
Cable 1 74,8 144,8 17016+j9394 745,2
Transformator 1 74,8 19,78 16271+j9349 32,8
Cable 2 315,7 19,07 9972+j4189 404,7
Transformator 2 221,2 0,364 6266+j4263 25,5
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:
• Critical: Tidak Ada
• Marginal
a. Bus5 status Under Voltage
b. Bus4 status Under Voltage
c. Bus2 status Under Voltage

3. Load Tap Changing 2 (Kumparan Primer Transformator 2)


Peralatan Arus (A) Turun Input Daya Losses
Tegangan (kV) (kW+kVAR) (kW)
Cable 1 76,4 144,7 17358+j9644 777,7
Transformator 1 76,4 19,75 16580+j9596 34,3
Cable 2 316,2 19,04 9972+j4188 405,8
Transformator 2 232,4 0,373 6573+j4472 26,8
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:
• Critical: Tidak Ada
• Marginal
a. Bus4 status Under Voltage
b. Bus2 status Under Voltage
4. Setelah Pemasangan Capacitor Bank
Peralatan Arus (A) Turun Input Daya Losses
Tegangan (kV) (kW+kVAR) (kW)
Cable 1 67,9 144,8 17384+j2977 613,5
Transformator 1 67,9 20,11 16770+j2940 27,0
Cable 2 293,6 19,46 9930-j2434 349,8
Transformator 2 236,6 0,38 6813+j4635 27,8
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:
• Critical: Tidak Ada
• Marginal
a. Bus4 status Under Voltage
b. Bus2 status Under Voltage
2. Analisis
Praktikum kali ini adalah perbaikan turun tegangan dengan
mengoperasikan tap changer dan menambahkan kapasitor bank agar
tegangan yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan dan losses yang
dihasilkan dari sistem berkurang.
Percobaan pertama dengan menyetting motor induksi dengan
mengatur HP dan MVA yang dapat dihasilkan dari motor diperoleh data
pada Tabel hasil percobaan 1. Dapat terlihat di tabel bahwa turun tegangan
yang dihasilkan sangat besar yaitu sebesar 18,89 kV dimana pada
transformator 1 tegangan yang diinginkan adalah 20 kV. Lalu pada
Transformator 2 dapat dilihat jika output yang diinginkan 0,38 kV. Akan
tetapi output yang dihasilkan adalah 0,348 kV. Selain itu, Losses yang
dihasilkan juga sangat tinggi. Pada cable 1 Losses yang dihasilkan adalah
688,7 kW untuk Cable 2 adalah 444,2 kW. Karena hal tersebut terdapat
masalah yang serius pada Busbar 3, Busbar 4, dan Busbar5. Masalah yang
tidak begitu serius terjadi di Busbar 2. Keempat Busbar yang terkena
masalah tersebut memiliki kesamaan status masalah yaitu Under Voltage.
Karena masih terdapat masalah pada percobaan pertama, akhirnya
dilakukan pengaturan dengan mengatur Load Tap Changer pada
Transformator 1 pada Kumparan Sekundernya. Dengan cara memberikan
Tap sebesar 5%. Lalu dilakukan simulasi, didapatkan data pada Tabel 2.
Dengan dilakukannya Tap Changer menghasilkan Losses yang besar
daripada sebelumnya. Cable 1 yang pada percobaan pertama 688,7 kW naik
menjadi 745,2 kW. Akan tetapi pada cable 2 losses yang dihasilkan
berkurang yang pada percobaan pertama 444,2 kW menjadi 404,7 kW.
Selain Cable 2 Losses yang dihasilkan naik. Selain Losses yang naik arus
dan tegangan yang dihasilkan juga ikut naik. Untuk tegangan hampir
mendekati hasil yang diinginkan. Ada satu kondisi arus yang turun pada
percobaan kedua yaitu pada Cable 2 dimana yang sebelumnya 330,7 A
menjadi 315,7 A. hal tersebut dikarenakan perubahan Tap yang terjadi pada
Transformator 2. Pada percobaan kedua ini tidak terjadi masalah yang serius
hanya masalah-masalah kecil pada Busbar 2, Busbar 4, dan Busbar 5 yang
ketiganya sama-sama Under Voltage.
Selanjutnya mengatur Tap pada Transformator 2 pada kumparan
primernya. Sehingga dihasilkan data pada Tabel 3. Pada tabel dapat dilihat
jika Losses yang dihasilkan semakin tinggi. Pada kolom tegangan ada satu
kondisi dimana tegangan naik yaitu pada Transformator 2. Pada percobaan
ketiga dapat diketahui jika tegangan transfomator 3 adalah 0,364 kV lalu
pada percobaan ketiga naik menjadi 0,373 kV dimana semakin mendekati
output yang diinginkan. Percobaan ketiga memiliki masalah kecil yang
berada pada Busbar 2 dan Busbar 4 yaitu Under Voltage.
Dikarenakan Losses yang dihasilkan semakin tinggi maka
selanjutnya adalah menambahkan capasitor bank untuk sistem tersebut
agar output yang dihasilkan sama dengan nameplatenya. Dengan
penambahan tersebut maka Losses yang dihasilkan oleh sistem berkurang
dan tegangan mendekati hasil yang diinginkan. Percobaan terakhir
memiliki masalah yang sama dengan percobaan sebelumnya yaitu Under
Voltage yang ada pada Busbar 2 dan Busbar 4.
Jika dilihat dari keempat tabel yang telah disediakan, penurunan
tegangan terjadi pada saat Transformati diatur Load Tap Changer-nya.
Untuk percobaan pertama terjadi masalah serius yaitu Under Voltage yang
dimana tegangan yang dihasilkan berbeda jauh dengan yang diinginkan.
Setelah menggunakan Load Tap Changer karena losses yang dihasilkan
semakin tinggi selanjutnya menggunakan capasitor bank untuk
mengurangi losses-nya.
F. Kesimpulan
Keempat Percobaan diatas dengan data pada keempat tabel dapat
disimpulkan bahwa ketika terjadi Load Tap Changer Losses yang dihasilkan
akan semakin tinggi dan terjadi penurunan tegangan di transformator 1. Untuk
mengatasi tersebut digunakan capasitor bank. Ketika sistem ditambah dengan
capasitor bank Losses yang dihasilkan menurun dan tegangan yang dihasilkan
mendekati dengan tegangan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai