Anda di halaman 1dari 43

SPESIFIKASI TEKNIS (ELEKTRIKAL)

1.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1.1. PERATURAN DAN PERSYARATAN


Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi Listrik Tegangan Rendah, meliputi pekerjaan secara lengkap
dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai pemasangan, penyimpanan,
transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua persyaratan
yang ada seperti :
a.

Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000

b.

VDE, ISO, LMK, SNI, dan peraturan lain yang terkait dengan pekerjaan
instalasi listrik

2. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti :
a.

Persyaratan Umum.

b.

Spesifikasi Teknis.

c.

Gambar Rencana.

d.

Bill of item

e.

Berita Acara Aanwijzing.

3. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara.


4. Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :
a.

Penerangan dalam dan luar bangunan.

b.

Outlet listrik dan Outlet UPS, Outlet Tenaga.

c.

Telephone, Fire Alarm, Sound System, Call Car

d.

CCTV dan LAN Lokal Area Network

e.

Air conditioning, Exhaust fan, dan ventilasi.

f.

Pompa transfer, Pompa Booster.

g.

Pemadam Kebakaran

h.

Dan peralatan lainya yang memerlukan daya listrik

5. Persyaratan Kontraktor Listrik.


Kontraktor pelaksana harus mempunyai SIKA-PLN golongan D
berlaku.

II

yang masih

6. Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana
core yang ketiga merupakan jaringan pertanahan disatukan ke panel listrik.
Sedangkan instalasi dari panel pembagi menggunakan 4 core kabel.
7. Semua panel listik harus diberi pertanahan dengan kawat BC
8. Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung
anti karat.
9. Sistem tegangan 220 V / 380 V, 3 phase, 50 Hz, instalasi penerangan dan stop
kontak 220 V 1 phase 50 Hz.
1.2. LINGKUP PEKERJAAN LISTRIK
Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera dalam
spesifikasi ini, namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang tertera di dalam gambar gambar perencanaan dan dokumen
tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara Aanwijzing.
1. Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan.
2. Menyediakan dan memasang semua fedeer untuk :
-

Dari LVMDP ke SDP

Dari LVMDP ke Panel Pompa Hydrant

Dari LVMDP ke Panel Pompa Air Bersih + Power House

Dari LVMDP ke Panel Pompa air Kotor

Dari LVMDP ke Panel Penerangan luar/taman

Dari LVMDP ke Gardu PLN dan Genset

Dari SDP ke PP 1dan PP2

Dari SDP ke PAC,1 dan PAC 2

Dari SDP ke P UPS 1 dan P UPS 2

Dari SDP ke PAC,1 dan PAC 2

3. Menyediakan dan memasang Panel-panel :


-

LVMDP, Capasitor bank,

Panel LP, P AC, P UPS, Panel Taman/PJU

P Hydrant, P Air Bersih, P Air Kotor, P Power house

Seluruh instalasi pertanahan ( Panel Listrik, P UPS).

4. Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk kabel feeder dan
instalasi.

II

5. Menyediakan dan memasang :


a. Semua armature lampu penerangan dalam dan luar bangunan.
b. Armature lampu penerangan Taman dan Jalan
c. Tiang lampu luar lengkap pondasi, bracket, Fuse/ MCB dan pengecatan.
6. Mengurus penyambungan daya listrik ke PLN.
7. Membuat gambar kerja dan menyerahkan As Built drawing
8. Melakukan pengetesan dan training
9. Melaksanakan mengurus surat jaminan Instalasi sesuai aturan yang berlaku
1.3. PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN
Syarat-syarat dasar / umum bahan dan peralatan adalah sebagai berikut :
Apabila ternyata kapasitas dari komponen, material atau peralatan, yang disyaratkan
dalam RKS ini sudah tidak ada dipasaran , maka Kontraktor boleh memilih kapasitas
yang lebih besar , dengan merk yang sama dari yang diminta dengan syarat :
- Mengajukan persetujuan kepada Pemberi Tugas.
- Tidak menyebabkan system menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan penambahan bahan.
- Tidak menyebabkan penambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan kualitas pekerjaan.
1.4. SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN
1. Kabel Listrik
a.

Kabel Instalasi Penerangan dan Outlet.


- Kelas tegangan 1000 volt dan 600 / 1000 volt.
- Inti penghantar tembaga.
- Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.
- Jenis kabel : NYM dan lain-lain sesuai gambar rencana.
- Merek kabel Superme, Metal, Kabelindo, Yunitomo.

b. Kabel Feeder
- Kelas kabel 1000 volt
- Inti penghantar tembaga.
- Isolasi PVC, Sheated.

II

- Jenis Kabel NYY dan NYFGBY.


c. Kabel Grounding
- Inti tembaga.
- Jenis kabel BC atau NYA.
2. Pipa dan Fitting
a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan exhaus fan
dilaksanakan dalam pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit PVC untuk
dalam bangunan, kecuali untuk feeder dalam trench
b. Sparing menggunakan pipa galvanis yang ukurannya 2 tingkat di atas
diameter kabel instalasi.
c. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa
flexible jenis PVC.
d. Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, penyambungan,
harus menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, elbouw, T-doos,
croos-doos dan diberi warna untuk memudahkan maintenance.
e. Pemasangan

Instalasi

Listrik

tidak

dibenarkan

bersamaan

pemasangan sparing kabel.


f. Semua sambungan menggunakan terminal.
3. Cable tray, rak kabel dan hanger.
a.

cable tray dan cable ladder


- Bahan terbuat dari perforated steel plate yang dihotdeep.
- Bahan support dari besi siku yang dicat.
- Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.
- Gantungan memakai besi beton 3/8.
- Setiap jarak 200 cm diberi tulangan penguat

b.

Rak kawat dan hanger


Pada shaft riser
Terpasang rak kabel bentuk cable ladder, bahan stell plate hot deep
-Bahan support dari besi siku yang dicat.
-Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.
-Gantungan memakai besi beton 3/8.
-Setiap jarak 100 cm diberi tulangan penguat

II

dengan

Hanger
-Untuk instalasi satu atau dua jalur digunakan hanger dari bahan besi plat
yang diklem setiap jarak 100 cm. Gantungan ke plat dengan ikatan
ramset atau fischerplug.
-Mur baut dan besi plat.
-Semua bahan besi plat harus dimeni dan dicat
4. Alat Bantu instalasi
a. Bak control dan tutupnya dari beton bertulang untuk pertanahan.
b. Pasir urug, sirtu dan tanah urug.
c. Pondasi beton cor untuk tiang lampu halaman / taman.
5. Saklar dan stop kontak
a. Mekanisme saklar dengan rating 10 A 250 volt dengan warna dasar putih,
jenis pasangan recessmounted atau surfacemounted. Dalam suplai sakelar
harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal.
b. Stop kontak standard dengan ratting 10 A 250 volt. 2 kutub ditambah 1
untuk pentanahan. Stop kontak tenaga dengan rating 16 A 380 volt. 3 atau
4 kutub ditambah 1 untuk pentanahan. Dalam suplai stop kontak harus
lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis pasangan
recessmounted atau surfacemounted. Khusus stop kontak UPS diberi tanda
atau dicat(warna akan ditentukan kemudian), guna membedahkan pemilihan
power UPS pada saat operasional
6. Armature Lampu
a. Balk lamp TL 2 x 36 W Cover ( Ruang genset, Ruang Pompa )
Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal minimal 0.7 mm.
Cat dasar anti karat, dengan finish cat bakar.
Ballast Philip 40 Watt, 220 V, 50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar
6.5 Watt atau low-loss ballast.
Fitting dan starter Phillips.
Capasitor Phillips factor kerja minimal 0.85.
Tabung TL 36 Watt Phillips diameter 25 mm.
Terminal Grounding pada badan.
Baut expose dengan kepala khusus.
II

Wirring dalam kotak jenis flexible 1 mm2.


Tiap tube dengan trafo (ballast) dan capasitor sendiri-sendiri.
b. RM 300 Gloss TL 1x18 W & TL 2x36 Watt /54 DVD (M4) Standar class
untuk R. kerja
Bahan kotak dan komponen idem ( a ).
Reflektor type M4.
c. Down light RD 150 11 watt, Toilet
Kotak lampu terbuat dari Steel sheet 0.7 mm.
Proses anti karat.
Pengecatan menggunakan system cat baker / powder coating.
Capasitor Philips, Fitting, Starter ballast.
Sistem terminal blok.
Cover acrylic putih susu.
Tabung TL E 32 Watt.
d. Down Light RD 175 SL maupun PLC- 18 Watt (Essenetial) untuk Lobby,
Metting, Corridor.
Bahan kotak lampu aluminium, sedangkan reflector menggunakan mirror
reflector.
Diameter 154 mm.
Terminal Grounding pada badan.
Baut expose dengan kepala khusus.
Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm2.
7. Panel listrik
Untuk pekerjaan panel listrik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Panel LVMDP
Berfungsi untuk menerima daya listrik dari KWH meter PLN dan Generator
set dengan system Interlock. Main Breaker,MCCB dan MCB sebagai
pengaman sesuai dengan gambar rencana.
b. Umum.

II

Tegangan kerja : 220 volt / 380 volt 1 phase 50 Hz.

Interupting capacity untuk main breaker 50 kA

Jenis panel indoor freestanding lengkap dengan pintu.

Lalu lintas feeder : * menggunakan kabel tanah tpye NYFGBY


* dalam gedung menggunakan kabel NYY

Setiap incoming yang bersumber dari PLN harus dilengkapi dengan


Arrester :
Untuk panel utama ( LVMDP ) harus dilengkapi Arrester 100 KA.
Untuk panel distribusi UPS harus dilengkapi Arrester 15 KA,

Gambar detail harus dibuat oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan


pengawas sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan.

c. Pemutusan Daya
-

Rated breaking capacity pada 220 volt / 380 volt 1 fase / 3 fase AC
tidak kurang dari 18 kA.

Release harus mengandung :

Under Voltage relay disisi PLN.

Thermal overload release.

Magnetic short circuit release ( mempunyai setting range ).

d. Rumah panel dan Busbar.


-

Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peralatan dengan


penempatan yang cukup secara elektris dan fisik.

Pemasangan semua komponen harus dapat dicapai dari bagian depan


dengan mudah.

Rumah panel type Free Standing dari besi pelat dengan tebal tidak
kurang dari 2 mm, sedang type wall mounted tebal plat tidak kurang dari
1.2 mm.

Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pengolahan


pembersihan sejenis Phospatizing treatment atau sejenisnya. Bagian
dalam dan luar harus mendapat paling sedikit satu lapis cat penahan
karat. Untuk lapisan akhir cat finish bagian luar power coating .

Ruang dalam panel harus cukup luas ,untuk memudahkan kerja, dan
dilengkapi ventilasi bagian sisi panel .

Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih


hitam dan digrafir sesuai kebutuhan.

II

Semua pengkabelan di dalam panel harus rapih terdiri atas kabel-kabel


berwarna, mudah diusut dan memudahkan dalam pemeliharaan.

Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan PUIL. Bahan


dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang
dipasang pada pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak sesuai
ketentuan untuk menahan tekanan dan mekanis pada level hubung
singkat.

Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua


terminal kabel atau busbar lainnya tidak menyebabkan lekukan yang
tidak wajar. Busbar harus di cat secara standart untuk membedakan fasafasanya.

Batang penghubung antara busbar dengan breaker harus mempunyai


penampang yang cukup dengan rating arus tidak kurang dari 125% dari
rating Breaker.

Pada sambungan- sambungan busbar harus diberi bahan pelindung


(Tinned).

Ujung kabel harus memakai sepatu kabel, dan sarung kabel berwarna
sesuai standard.

e. Instrument dan peralatan penunjuk lainnya.


1. Instrument dan peralatan penunjuk ( Ampere, Volt, Frekuensi, Cos ,
killo watt ) menggunakan type analog
2. pilot lamp, tipe LED
3. Kwh meter dauble tarif lengkap current transformer.
8. Capacitor Bank
a. Automatic Capacitor Bank
Rated Voltage and

: 400 V

Frequency

: 50 Hz, 3 Phase

Rated Power

II

: 100 KVAR

Tolerances

: -0 / + 10 %

Continous overvoltage

: 1,1 x Un

Dielectric Losses

: less than 0,5 W/kVAR

Mounting

: Indoor

Category

: - 40o C / 50o C

Standart

: IEC 70-70A, BS 1650, VDE 0560

Protection

: MCCB

Contactor rating

: 1,4 x 1n

b. Power Capacitor
Type

: Metallised film ( Dry type ), sheet steel casing.

Rayed Voltage

: 400 V / 525 V ( H ring )

Regulator, dilengkapi Cosphi Display, Total Current Display, Reactive


Current Display
Type

: 5 steps /5 steps

Power supply

: 220-240 V 380-415 V, burden 15 VA

Frequency

: 50 Hz

CT

: 5A or as required

Output relays

: 7,5 A 250 V AC normally open

Alarm relays

: 7,5 A 250 V AC closed when alarm

on.
c. Exhaust fan 1 unit 100 cfm di pasang di atap panel.
1.5. PERSYARATAN PEMASANGAN
1. Persyaratan Instalasi dan Peralatan
a.

Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah


mendapat Surat Perintah Kerja ( SPK ). Dan bisa mengajukan usul-usul
kepada Konsultan Pengawas, apa yang perlu diatur kembali agar semua
instalasi maupun peralatan dapat ditempatkan dan bekerja sempurna.

Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah


pengukuran, meneliti peil peil dalam proyek menurut keadaan
sebenarnya.

Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data


kepada Konsultan pengawas.

Membuat photo dokumentasi pada prestasi phisik 0%- 25% - 50% - 75%
dan 100 %.

II

b.

Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah,


potongan dan detail sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

c.

Kontraktor harus selalu kordinasi dengan kontraktor lain, sehingga


pemasangan instalasi dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi chrosing.

d.

Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau
dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

2. Pemasangan Instalasi dan Peralatan.


a.

Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang dalam plat beton
pelindung pipa lengkap fitting-fitting.

b.

Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi terpasang sebagai berikut :


i. Untuk 1 dan 2 jalur kabel saja, instalasi di klem ke plat beton atau di klem
dengan pelindung conduit.
ii. Untuk jalur kabel lebih dari 5 jalur instalasi harus lewat kabel tray tanpa
conduit.

c.

Untuk saklar dan stop kontak, instalasi terpasang recessedmounted ke kolom


atau tembok. Sakelar terpasang 150 cm di atas lantai kecuali untuk peralatan
tertentu. Untuk stop kontak 30 cm di atas lantai

d.

Dalam shaft riser instalasi feeder terpasang dan diklem ke rak kabel shaft riser
setiap jarak 150 cm.

e.

Di halaman instalasi terpasang sebagai berikut :


- Feeder dan instalasi lampu penerangan luar terpasang minimal 60 cm di
bawah permukaan tanah.
- Sedangkan untuk feeder yang melintas jalan terpasang 80 cm dibawah
permukaan tanah dengan menggunakan pelindung pipa galvanis.

f.

Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung terminal 3


M kemudian doos tersebut ditutup.

g.

Akhir dari instalasi exhaust fan berupa saklar.

h.

Pemasangan angkur harus dikerjakan sebelum pengecoran dan diikat ke dalam


besi beton. Dapat juga dilakukan dengan tembakan ramset atau fischerplug.

i.

Rack riser atau rak kabel atau cable tray bersama penggantung dimur baut ke
angkur.

II

j.

Setiap belokan kabel terutama fedder yang besar harus diperhatikan radiusnya,
minimal R = 30 D dimana D adalah diameter kabel.

k.

Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan di tengah


jalan kecuali pada tempat penyambungan.

l.

Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.

m. Armature lampu
- Balk TL 1 x 36 watt terpasang rata dengan penggantung 2 tempat pada plat
duck.
- Barret lamp, bracket lamp, terpasang surface mounted ke plat duck beton
atau plafond dengan di sekrup atau mur baut pada 2 tempat.
- RM 300 TL 2x18 W & TL 2 x 36 W terpasang rata dengan plafond dengan
di sekrup atau dimur baut pada 2 tempat.
- Down light terpasang rata plafond dengan di sekrup atau mur baut pada 2
tempat.
3. Gali Urug
a.

Kontraktor listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai
dengan spesifikasi yang diminta.

b.

Bilamana ada Chrosing/tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus
dibuat gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak
dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana / Konsultan
Pengawas.

c.

Kesalahan yang timbul karena kelalaian pelaksanaan menjadi tanggung jawab


kontraktor.

d.

Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu
sampai padat.

e.

Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus


diperbaiki kembali oleh kontraktor listrik.

4. Pentanahan
Semua instalasi, peralatan listrik harus diberi pentanahan. System pentanahan baik
peralatan electronik, motor pompa, panel litrik, Genset dan sebagainya minimal 2
Ohm

II

1.6. PENGUJIAN DAN TESTING


1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh hasil
yang akurat, Bila diperlukan peralatan dapat diminta oleh Konsultan Pengawas
untuk diuji ke Laboratorium.
2. Tahap tahap pengujian adalah sebagai berikut :
a. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji system
kerjanya sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
b. Semua penerangan lampu dalam ruang harus diuji dengan lux meter.
c. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dan tidak terjadi kesalahan
sambung
d. Pengujian dilakukan bersama konsultan pengawas dan dibuat berita acara hasil
test.
1.7. PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN
1. Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara Proyek disertai lampiran-lampiran
sebagai berikut :
a.

Menyerahkan as built drawing pekerjaan listrik .

b.

Penyerahan surat pernyataan jaminan instalasi listrik.( Akli, Konsuil)

c.

Menyerahkan Brossure, operation dan maintenance manual.

d.

Menyerahkan hasil pengetesan.

2. Setelah menyerahkan tahap I, Kontraktor wajib melaksanakan masa pemeliharaan


secara Cuma-Cuma selama jangka waktu sesuai yang ditentukan pada persyaratan
umum, bahwa seluruh instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan baik dan bekerja
sempurna. Kerusakan karena kesalahan pemasangan atau peralatan harus
diperbaiki dan bila perlu diganti baru.
3. Setelah menyelesaikan tahap I, Kontraktor wajib melakukan masa jaminan selama
12 bulan atas semua peralatan yang dipasangnya tetap bekerja sempurna.
4. Setelah menyerahkan tahap I, Kontraktor wajib melatih dan membantu
mengoperasikan instalasi dan peralatan yang terpasang
1.8. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

II

2.
2.1.

PEKERJAAN INSTALASI TELEPON


LINGKUP PEKERJAAN
1.

Umum
(1)

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan


baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar dimana bahan
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi ini.

(2)

Bila ternyata terdapat perbedaan yang dipasang dengan spesifiasi bahan


dan atau peralatan yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai
dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2.

Lingkup pekerjaan Telephone


Sebagai tertera dalam gambar gambar rencana, kontraktor pekerjaan instalasi
telepon ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan

dan

pengujian

Main

Distribution

Frame

(MDF)

dan

mulai

dari

Janction Box ( JB)


b. Pengadaan

dan

pemasangan,

pengujian

perkabelan

MDF, JB sampai ke Outlet telepon


c. Melakukan testing, Commissioningdan training
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Central PABX telepon
2.2.

PERSYARATAN TEKNIK PEMASANGAN


Kotak Hubung
a.

Penyambungan kabel di dalam Kotak Hubung harus mempergunakan LSA


konektor / Disconnection type.

b.

Kabel yang masuk dan keluar ke / dari Kotak Hubung harus memakai kabel
Gland dan tanda, untuk mengidentifikasikan, Rute kabel dengan memakai
Cable Marking.

c.

II

Semua Kotak Hubung harus ditanahkan.

d.

Kotak Hubung diperkuat ke lantai bangunan dengan 4 buah dynabolt ukuran


5/8 x 2 dan antara lain dengan Kotak Hubung harus dipasang karet setebal
2 mm.

e.

Kotak Hubung Bagi dipasang ke dinding dengan memakai dynabolt x


2 sebanyak 4 buah pada ketinggian 150 cm.

Kabel
a. Semua kabel dipasang dalam konduit dan diklem ke struktur bangunan
dengan sadle klem.
Trungking kabel dan tangga kabel
a.

Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis
vertical.

b.

Tangga kabel dipasang ke dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah


dynabolt berukuran x 2 pada jarak 75 cm.

c.

Trunking kabel digantung di lantai dengan dynabolt berukuran x 2.

Konduit
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Jenis konduit
yang bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam minimal 1 x
diameter kabel.

2.3.

PENGUJIAN
Instalasi ini harus mendapatkan sertifikat pengujian yang baik dari TELKOM dan
Pabrik pembuat.

2.4.

PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan harus memenuhi spsifikasi yang tercantum dalam RKS

3.
II

PEKERJAAN FIRE ALARM

3.1

LINGKUP PEKERJAAN
1.

Umum
Kontraktor harus melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini atau pun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahanbahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi
ini. Bila ternyata terdapat perbedaan anatara spesifikasi bahan dan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehinggaa
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Pelaksanaan instalasi fire alarm system dan pemilihan serta penempatan jenis
detector didasarkan pada :
a. SK Depnaker No. 17 tahun 1980 dan No. Per-02/DP/1983.
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
c. Data teknis dari producting di bidang peralatan fire alarm system yang dibuat
oleh pabrik-pabrik dari berbagai negara.
d. SNI

2.

Lingkup Pekerjaan Fire Alarm


Sebagai yang tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan
Instalasi Fire Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
menyerhakan dalam keaadan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol MCFA.
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detector, Manual Station,
Bell dan Indicator Lamp.
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Juction Box disetiap lantai.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kabel-kabel untuk keperluan Monitor
dan Kontrol.
e. Menyerahkan dokumen yang diperlukan dalam system fire alarm antara lain :

II

Sistem description dan prinsip operasi.

Installation and Instructions.

Connection diagram.

Testing and commissioning instructions.

f. Pabrik harus mamberikan garansi baik hardware maupun software selama 1


tahun minimum tanpa ada tambahan biaya.
g. Mengurus dan menyelesaikan perizinan Instalasi Fire Alarm dari instansi yang
berwenang.
h. Melakukan testing dan commissioning.
i. Melaksanakan training, dan menyerahkan buku technical manual.
j. Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja (shop drawing) instalasi fire alarm.
3.2

URAIAN SISTEM KERJA FIRE ALARM


Bilamana salah satu detector, manual push button bekerja, maka control panel
(MCFA) akan menyala dan memberikan informasi dimana titik peralatan menerima
signal terjadi kebakaran. Selanjutnya buzzer akan berbunyi sesuai dengan letak
detector area dimana peralatan tersebut di atas bekerja.
Indikator lamp akan tetap menyala/flashing sampai system riset di MCFA ditekan
oleh operator atau scurity pertanda keadaan teratasi.
Apabila keadaan fire alarm tidak bisa teratasi maka kita dapat mengaktifkan general
alarm secara manual, dimana seluruh indicator lamp akan menyala.

3.3

KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebgai berikut :
1. Detector
a. Analogue semi Adressable Smoke Detector :

II

Twin LED indication lamp

Remote LED terminal.

Fire test facility.

Level alarm & pre-alarm setting.

Address setting

: hand held progammer

Operating voltage

: 17 41 Vdc

Current Compsution

: 310 Ua

Smoke density range

: 0 - 4.5 % /m

Fire test level

:4,5 % /m

Operating ambient temp. range

: - 10 C -+ 50 C

Colour

: off white

b. Analogue semi Adressable Rate of Rise Heat Detector

Twin LED indication lamp

Remote LED terminal

Fire test facility

Level alarm & pre-alarm setting.

Address setting

: hand held progammer

Operating voltage

: 17 41 Vdc

Current Compsution

: 350 Ua

Heat sensing

: Thermistor

Temperature measurement range

: - 20 C -+ 88 C

Colour

: off white

c. Manual Station (Manual Push Button)

Type : Break glass

Operating Voltage

: 17 31 Vdc

Current Consumption

: 230 uA (normal) 4,1 mA (alarm).

Operating Temperature Range

: -10 C-+50C

Colour

: Merah

d. LCD Anunciator

Type : Back-lit LCD


Sound

: Synthetic sound, electronic sound


and buzzer

LED/switch untuk proses monitoring, action & maintenance dan battery


charger

e. Alarm Lamp/Indicator Lamp

Type : Surface mounting

Operating Voltage

: 20-24 Vdc

Current Consumption

: 45 mA max

Intensitas

: 4,75 Candela. Sec

Flash Rate

: 45 20% flasher/minutes

Warna: Merah

2. Panel Kontrol/Master Control Fire alarm (MCFA)


II

Main Control Panel Fire Alarm (Analogue Addressable System)

Main Power

: 220 VAC. 50/60 Hz

Standby Power

: 24 V DC Nickel Cadmium battery

Allowable line resistance

: 30 Ohm

Display

: Digital & Message display

Operation Section

: Menu, keypad, switches.

Record

: Built-in printer

Nominal time delay

: 50 second untuk smoke detector, 20 second


heat detector

Gas leakage time delay

: 40 second

Material

: Steel plate 1.6 mm tick baking paint

3. Kotak Hubung Bagi (Juction Box)


Kotak hubung bagi harus type surface mounting dan dibuat dari pelat besi setebal
minimum 1,2mm dan seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat
sebelum dicat akhir dengan cat bakar acrylic warna abu-abu.
Kotak hubung harus dilengkapi kunci yang seragam untuk semua kotak hubung
bagi dan terminal penyambungan kabel.
4. Kabel
Kabel Power yang dipakai harus jenis NYM multicore diameter 1,5 mm2
Kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector adalah jenis NYA
dengan ukuran 1,5 mm2 dipasang dalam pipa conduit high impact PVC 20 mm
3.4

PERSYARATAN TEKNIK PEMASANGAN


1.

Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual Push
Button dan Indicator Lamp dipasang pada ketinggian 1,5 dari lantai.
Alarm Bell dipasang 0,5 m dibawah plafond atau disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
Supply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok Emergency load
dari genset.

2.
II

Kabel dan Konduit

Semua instalasi kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di kabel tray tanpa
conduit dan instalasi kabel mendatar diluar tray menggunakan conduit 20 mm.
3.5

PENGUJIAN
Pengujian dilakukan bersama konsultan pengawas dan dibuat berita acara
Menyiapkan sertifikat pemasangan dari Instansi yang berwenang (depnaker)

4.
4.1.

PEKERJAAN TATA SUARA


LINGKUP PEKERJAAN
1.

Umum
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini atau tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaaan antara spesifikasi bahan dan
atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.

2.

Lingkup Pekerjaan Sistem Tata Suara


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi
Sistem Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Sistem Suara yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
a.

Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Tata


Suara, meliputi unit sumber sinyal suara (program source) dan penguat
sinyal suara (audio amplifire).

b.

Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit kontrol & monitor serta Sistem
Rak peralatan-peralatan Sentral Sistem Suara.

c.

Pengadaan, pemasangan dan pengujian Main Distribution Frame (MDF)


dan Juction Box (JB-TS).

II

d.

Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara


antara peralatan sentral dan system rak dengan kotak hubung Bagi di setiap
lantai.

e.

Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loudspeaker)


sesuai dengan gambar rencana.

f.

Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara kotak


hubung bagi dengan alat pengeras suara disetiap lantai.

4.2.

g.

Memberi garansi selama 1 tahun tanpa tambahan biaya.

h.

Melakukan testing, commissioning dan training.

i.

Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja instalasi tata suara.

KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi persyaratan teknis sebagai
berikut :
1. Kotak Hubung Bagi
Kotak Hubung Bagi ini harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm minimum dan
seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat sebelum dicat akhir dengan
cat bakar Acrylic ICI. Kotak Hubung bagi dan terminal penyambungan kabel.
Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kabel gland sebanyak jumlah
kabel yang keluar/masuk.
2. Kabel
Kabel-kabel distribusi dari MDF ke Junction Box menggunakan kabel jenis
NYY/NYMHY Multi core dengan jumlah kawat sesuai gambar rencana. Kabel
penghubung ke masing-masing loudspeaker menggunakan jenis NYMHY 3 x 1,5
mm2.
3. Konduit
Jenis konduit dalam gedung yang bisa dipakai adalah high impack PVC konduit
20 mm.
4. Peralatan Sentral
a. Unit sumber sinyal suara (program source) meliputi :
AM/FM Radio Tuner
CD/MP3 Player
Microphone

II

Mixer
Graphic Equalizer
Power Amplifier
b. Loudspeaker yang diperlukan:
Ceiling speaker
Horn Speaker
c. Spesifikasi teknis peralatan utama :
1. Program Selector Module
Input

: 4 source

Output

: 1 balanced, 1 unbalaced

Switch

: 4 selector button/ 1 reset

Programming Function

: Muting

Power Requirement

: 24 Vdc

2. Auxillary Input Module


Impendasi Input

: 100 K Balanced

Input Sensitivity

: -20dBV/0dBV Swicthable

Respon Frekwensi

: 30 20.000 Hz

3. Sirene Module
Signal

: Siren, Yelp, Buzzer (switchble)

Frequency Responce

: 400 ~ 750 Hz

Outpt Impedance

: 10 Khz

Sounding Time

: 5 x 60 second

Power Requirement

: 24 Vdc

4. Microphone Unit untuk Paging


Power Requirement

: 24 Vdc

Output

: 0dBV, 600

Type

: Gooseneck electrets condenser

AUX Input

: -20dBV, 100K

Ouput Control

: 5 Zone + All Call

5. Microphone Car Call


- Type

II

: Unidirectional + Chime

- Output

: Chime, - 45dBV Unbalanced


Mic

6.

Mixer Module
- Input Capacity

7.

8.

- 53dB Unbalanced

: 10 Module

Mixer Power Ampli Car Call


- Rated Output

: 240 Watts

- Frequency Response

: 50 ~ 20.000 Hz

- Input

: 3 mic, 2 Aux

- Tone Control

: Bass, Treble

- Programming Function

: Muting

Ceiling Speaker
Power handling capacity

: 6 watt (di Tap pada 1,5 watt)

Input Impedance

: 1 k ohm

SPL

: 90 dB pada 1 kHz dengan input 1 watt

Frequency range

: 100 12000 Hz

9. Volume Control
Input Capacity

: 6 / 30 Watts

Level Control

: 4 Step

10. Horn Speaker


Power handling capacity

: 15 watt

Input Impedance

: 1 k

SPL

: 109 dB

Frequency Response

: 330 ~ 10,511 Hz

11. Radio Tunner


Tuning control auto/manual switch able
Impendasi output 10 K ohm un balanced
Band

: AM/FM

12. Power Amplifier

II

Frequency respose

: 20 20000 Hz 3 dB

Power output

: 120 W

Line Voltage

: 50 V, 70 V, 100 V

Noise Level

: 70 Db

Input Sensitivity

: 0 dBs/775 mV

Input 2 program / 2 priority

4.3.

PERSYARATAN TEKNIK PEMASANGAN


1. Rak peralatan system suara ini ditempatkan sesuai dengan fungsi system dan
digrounding dengan tahanan maximum 2 ohm.
2. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible conduit.
3. Kotak Hubung Bagi
Kotak Hubung ini diletakkan sesuai gambar rencana disetiap lantai pada
ketinggian 150 cm dari lantai. Pemasangan Kotak Hubung ini memakai dynabolt
x 2 sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk/keluar Kotak Hubung ini
harus melalui kabel gland serta memakai flexible conduit.
4. Kabel dan Konduit
Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus dipasang pada
tangga kabel.
Konduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
5. Trunking kabel dan tangga kabel
Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis
vertical.
Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran x 2 pada jarak 75 cm.
Trunking kabel digantung di lantai bangunan dengan dynabolt berukuran x
2.
6. Alat Pengeras Suara
Semua alat pengeras suara dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan
gambar dimana koordinat yang tepat akan ditentukan di lapangan.

II

4.4.

PENGUJIAN

Semua peralatan

dalam Sistem Suara

ini harus diuji oleh perusahaan

pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus


memberikan surat jaminan atas bekerjanya system setelah ternyata hasil
pengujiannya adalah baik.

4.5.

Pengukuran dilakukan dengan memakai Sound Level Meter.

PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan harus mempunyai spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor
baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pemberi tugas.

5.

PEKERJAAN CLOSED CIRCUIT TELEVISI (CCTV)

5.1. LINGKUP PEKERJAAN


1. U m u m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahanbahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
2. Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan CCTV
Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Instalasi
CCTV ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi CCTV yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

II

a.

Pemasangan dan pengujian peralatan sistem CCTV.

b.

Pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk instalasi system.

c.

Melakukan Testing, Commissioning & Training.

d.

Pemasangan kabinet rack dan meja control untuk peletakan monitor CCTV
dan peralatan lainnya setelah dikoordinasikan dengan Interior.

5.2. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


1.

Unit kamera ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan maintenance .

2.

Penempatan Sentral Monitor supply ditempatkan di ruang operator dan Pimpinan


lantai 2.

3.

Camera ditempatkan sesuai gambar rencana.

4.

Kabel dan Conduit

Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.

Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel.

Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.


Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus menggunakan flexible conduit.
5.

Trunking Kabel dan Tangga Kabel

Tangga kabel harus dipasang horizontal.

Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dinabolt


berukuran 1/2" x 2" pada jarak 75 cm.

Kabel tray digantung di lantai bangunan dengan dinabolt berukuran 1/2"x2".

5.3. PENGUJIAN
Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas
bekerjanya sistem dinyatakan bekerja dengan baik.
Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini, baik peralatan utama
maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang
keagenan peralatan.

II

5.4. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS
6.
6.1.

PEKERJAAN JARINGAN LOKAL AREA NETWORK (LAN)


LINGKUP PEKERJAAN
1.

UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar, dimana bahan bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dpersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban bagi pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa ada tambahan biaya.

2.

LINGKUP PEKERJAAN
Seperti yang tertera dalam gambar rencana Pemborong pekerjaan System
Jaringan Komputer (LAN) ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan
Garis besar lingkup pekerjaan Jaringan Komputer (LAN) yang dimaksud adalah
sebagai barikut :
1.

Pengadaan dan pemasangan Rack dan Peripheral

2.

Pengadaan dan pemasangan Switch HUB Central dan Cabang

3.

Pengadaan dan pemasangan Outlet Komputer

4.

Pengadaan dan pemasangan Modular Jack

5.

Pengadaan dan pemasangan Trunking Cable

6.

Pengadaan dan pemasangan jaringan instalasi system LAN.

7.

Penyambungan instalasi Switch HUB ( Central ) ke Switch HUB Cabang


tiap lantai dan ke Server serta ke outlet komputer.

8.

Menyerahkan sertifikat peralatan yang terpasang ( untuk menjaga keaslian


peralatan yang terpasang dilapangan )

9.

II

Melakukan labelling, testing, Commisionning dan Training

6.2.

KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus memenuhi dan atau sesuai
persyaratan teknis. Untuk komponen-komponen dari material yang mungkin sering
diganti harus dipilih yang mudah didapat dipasaran.
Syarat Teknis/Umum :
1.

Semua bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang
cukup dan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.

2.

Bahan atau peralatan yang dari klasifikasi atau type yang sama diminta merek
atau dibuat oleh pabrik yang sama.

3.

Penambahan kapasitas dimasa datang sesuai dengan perencanaan yang dapat


dilakukan dengan mudah tanpa mengakibatkan gangguan pada operasi sistem
yang ada.

4.

Hubungan antara modul modul dan unit menggunakan sistem plug in

5.

Dalam keadaan normal sistem harus dapat bekerja dengan sumber daya utama
gedung baik Power dari PLN maupun Genset 220V 50 HZ.

6.

Setiap outlet diberi label dan dituangkan dalam As Built drawing yang
berguna untuk kemudahan dalam maintenance maupun mengatasi trouble
shoting.

7.

6.3.

Rack 19 42 RU freestanding terdiri dari :


a.

Roof Mounted fan Tray

b.

Ventilated shelf

c.

Telescopic sliding shelf

d.

Vertical Power Distribution 12 holes

e.

Patch panel 24 Port

f.

Wiring instalasi

g.

Automatic KVM swith kapasitas 4 Server.

PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


1.

Jaringan kabel data/ Lokal Area Network ( LAN )


Sistem Jaringan kabel data / Lokal Area Network harus memenuhi creteria
sebagai berikut :

II

a.

Memperhitungkan jarak antara pusat data dengan titik outlet terjauh, yang
terhubung ke Server.

b.

Menentukan sistem LAN terbuka sehingga berbagai

aplikasi dapat

dijalankan dengan baik tanpa hambatan.


c.

Tidak dibenarkan adanya sambungan kabel pada Instalasi data

d.

Media yang dipilih sesuai dengan kecepatan aplikasi yang dijalankan,


dalam hal ini kecepatan ditetapkan 100 Mbps, dengan menggunakan kabel
UTP Cat 5 enhance.

2.

Instalasi
a.

Melaksanakan instalasi pengkabelan bangunan secara rapi dan sempurna


serta menyediakan memasang perlengkapan berupa :
Switch HUB Central
Switch HUB Cabang
Kabel Instalasi data UTP 4 peir cat 5e
Power Listrik
Grounding Peralatan
Patch Cable masing masing Komputer

b.

Switch HUB terletak di ruang Server.

c.

Seluruh pengkabelan terlindung dalam High Impact PVC Conduit (kecuali


jika didalam cable tray) di klem dengan rapi pada jarak yang sesuai atau
setiap 60 cm.

d.

Untuk pasangan outbow (menempel kolom) harus mempergunakan


trunking kabel.

e. Semua kabel diluar jalur kabel tray, yang tertanam/menembus dalam


tembok harus dibuatkan sparing yang terbuat dari pipa PVC. Belokan dari
sparing kabel harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
f.

Semua kabel yang melintasi tanah harus dilindungi dari benturan mekanis,
dengan memasang

sparing dari pipa GIP diameter minimal 2,5 kali,

dengan kedalaman minimal 70 cm atau disesuaikan dengan kondisi


lapangan.
g.

Sparing pipa GIP dalam tanah diberi pelindung bata merah dan urugan
pasir, hal yang sama juga berlaku untuk got kabel di mana keliling diurug
dengan pasir, lebar galian kabel disesuaikan dengan keperluan.

II

6.4.

PENGUJIAN
a. Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
tunggal penjualan peralatan dan pihak tersebut harus memberikan surat jaminan
atas bekerjanya sistem setelah hasil test dinyatakan berfungsi dengan baik dan
benar.
b. Peralatan yang terpasang dalam System Jaringan Komputer, baik peralatan utama
maupun accessories harus mendapatkan sertifikasi keaslian dari pemegang
keagenan.
c. Setiap kabel harus diuji dengan alat scanner khusus yang disyaratkan untuk
pengujian sistem LAN Catagorie 5 enhance.

6.5.

PRODUK, BAHAN DAN PERLATAN


Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

7.

PEKERJAAN GENSET

7.1.

LINGKUP PEKERJAAN
1.

Umum
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini atau pun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antar spesifikasi bahan
dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada
pasal ini, maka Kontraktor diwajibkan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.

2.

Lingkup Pekerjaan Generator set


Sebagai

tertera

dalam gambar-gambar

rencana,

Kontraktor

pekerjaan

generatorset ini harus harus melakukan pangadaan dan pemasangan serta


menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis besar
lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

II

a.

Pengkabelan
Dari Diesel Generatorset ke Panel Genset berupa kabel NYY dan kabel
kontrol.
Dari Diesel Generatorset ke Accu dan dari Accu ke Automatic Charger.

b.

Pentanahan
Penghantar BC 50 mm2 untuk pentanahan peralatan (body) yang dineri
pentanahan adalah Diesel Generatorset, pintu besi dan lain-lain.
Penghantar NYY 1 x 70 mm2 untuk pentanahan netral pada system
hubungan bintang dari diesel Generatorset.
Semua pentanahan harus terpisah dari pentanahan lain.

c.

Pemipaan
Dari Ground Full Tank ke Pompa listrik.
Dari pompa listrik bahan baker ke Daily Tank.
Dari diesel tank ke diesel Generatorset dan balik ke Daily Tank.
Dari diesel Generatorset ke Silincer dan dari Silincer ke luar.
Dari Ground Full Tank ke Pompa listrik.

d.

Peralatan lain
Rangka gantung Silincer dengan diberi peredam getaran dan isolasi pipa
Silincer.
Terpal untuk radiator.
Rangka standar untuk Radiator.
Pondasi / tiang penyangga Daily Tank.
Pondasi beton diesel Generatorset (Scope pekerjaan sipil).
Vibrator isolator diesel spring termasuk base plate dan frame atau dapat
dipergunakan alat lain.
Klem besi untuk pipa radiator.
Storage tank lengkap.
Attenuator untuk radiator & exhaust fan.

II

7.2.

KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


1. Standar perlengkapan Diesel Genset :
a.

Kerangka chasis yang dibuat dari baja berkemampuan tinggi dengan tipe
selip dan dlengkapi dengan peredam anti getaran dari mesin

b.

Sistem pendingin dengan air diradiator sesuai standard kapasitas daerah


tropis dan dilengkapi blower dengan kipas yang digerakan oleh mesin

c.

Stater DC Elektronik, dan pengisian Accu type lead acid

d.

Filter /saringan untuk minyak pelumas bahan dari saringan yang


berkwalitas tinggi sesuai standard dari mesin

e.

Tangki bahan bakar harian disesuaikan kapasitas

f.

Sistem pembuangan gas bakar dengan saringan peredam suara

g.

Mesin dilengkapi dengan otomatis untuk memproteksi dari temperatur


tinggi dan tekanan oli rendah dengan dilengkapi indikator petunjuk
dimanan mesin akan mati secara otomatis jika terjadi hal tersebut

h.

Standard perkakas kunci untuk maintenance

i.

Buju petunjuk pengoperasian dan Kartu garansi

j.

Khusus type Sound proof ( Silent type ) dirakit dengan kotak peredam
suara model CKD ( Completely Knook Down ) dilengkapi accustic foam
gelombang peredam suara

2. Diesel Generator set


a. Diesel Engine
Kapasitas

: 100 KVA

Jumlah

: 1 unit

Putaran

: 1500 rpm

Pendinginan

: radiator

Starting

: baterry / listrik 120 AH

Jumlah

: maksimum 24 V type atau yang lain

Governor

: tipe electronic

Measuring device :

II

Oil Pressure gauge

Water Temperature gauge

Oil Temperature gauge

Charging Ammeter

Tachometer

Safety device :

Low Oil Pressure

High Water Temperature

Over Speed

Lampu indikator dan horn pada panel Generator

Perlengkapan :

Exhaust muffler residential type with counter flange

Baterry dan charger

Automatic change Over Switch (ACOS/AMF)

b. Alternator
Output Continuous

: 100 KVA

Tegangan

: 380 V

Frekuensi

: 50 Hz

Power factor

: 0.8

Connection

: start with netral (4 wire)

Protection

: IP 23

Insulation

: class H

Voltage regulation

: automatic solid at ate type with rotating


silicon controlled rectifier (brush less)

3. Panel Genset
Type

: Free Standing

Protection device

: Circuit breaker 65 KA with over current, short circuit,

under voltage and earth fault relay and shunti trip.


Measuring device

: - 3 buah ammeter c/w current transformator


- 1 buah volt meter c/w 7 step selector switch
- 1 buah frequency meter
- 1 buah power factor meter

Atau disesuaikan dengan standard pabrik pembuat Generator set. Besar, warna
dan type panel disesuaikan dengan panel listrik yang lain.
Signals lamps
II

:-

start

- start failure
- engine running
- supervision ON
- automatic blocked
- mains ON
- generator ON
- low oil pressure
- high temperature
- generator overload
Push Button

: - Off
- automatic service
- trial service
- manual service
- manual start
- manual stop
- mains circuit breaker
- generator circuit braker
- horn Off
- reset
- signal test

Peralatan tambahan standard pabrik

: - Flexible pipe
- Silencer
- Machine mounted

4. Kabel Tegangan Rendah dan Peralatan


a. Kabel ini bekerja pada system tegangan 380 Volt, 3 fase 50 Hz.
b. Jenis kabel

: NYY untuk kabel daya dan kabel


control menggunakan NYYHY.
Kabel khusus berinti banyak untuk accu
BC untuk pentanahan peralatan (body)
NYY single core untuk pentanahan netral (titik
netral hubungan bintang)
Inti kabel tembaga

II

Kelas tegangan 600 / 1000 volt


Isolasi sesuai jenis kabel
Rating dan ukuran menurut kebutuhan atau sesuai
gambar
Produksi dalam negeri yang mempunyai sertifikat
SPLN/LMK dan SII
c. Sepatu Kabel
Untuk terminasi kabel pada bus bar, circuit breaker atau peralatan lainnya
menggunakan sepatu kabel.
Bahan tembaga
d. Pemipaan
Untuk bahan bakar minyak digunakan pipa hitam atau black steel pipe
lengkap fitting dan gate valve.
Untuk silencer pipa hitam yang dibungkus dengan asbes dan ukuran
minimal 10 atau menurut kebutuhan.
e. Peralatan lain

Rangka penggantung untuk silincer terdiri atas ramset atau ficherflug,


besi siku, isolator getaran murbaut dan lain-lain setelah itu dimeni dan
dicat.

Terpal untuk radiator harus tahan temperature 100 derajat C, lengkap


rangka penguat dan mur-baut. Rangka penguat radioator dari bahan besi
siku terpasang sampai dengan radiator.

Rangka Daily Tank dari besi siku dan besi plat lengkap dengan mur-baut
dan setelah itu dimeni dan dicat.

Pondasi Beton Diesel Generatorset. (Skope pekerjaan Sipil)


Tempat dudukan untuk Diesel Generatorset.
Pondasi dari beton bertulang.
Berat pondasi Diesel Generatorset minimal 1,7 kali berat Diesel
Generatorset
Ukuran pondasi harus sesuai dengan Diesel Generatorset yang akan
dipasang. Untuk itu pemborong membuat gambar kerja.

II

Dibawah pondasi Diesel Generatorset terpasang pasir dan ijuk


masing-masing setebal 20 cm sedang dinding samping ijuk sebagai
peredam getaran.

Vibrator Isolator
Steel spring atau bantalan karet.
Kekuatan sesuai berat dan kuat getaran Diesel Generatorset.
Terpasang di atas pondasi beton dan dibawah ase plate memakai
angkur atau sesuai system pemasangan yang diisyaratkan oleh pabrik.
Base plate dari baja tyoe H atau sesuai standard pabrik.

f. Daily Tank ( ada )

Volume 200 liter

Bahan tanki besi plat tebal 8 mm

Bentuk standard

Perlengkapan :
Air vent valve
Gelas penduga bahan baker
Pelampung / sensor
Dan lain-lain

g. Ground Storage Tank

Volume 1.000 liter

Bahan tanki besi plat tebal 8 mm

Bentuk standard

Perlengkapan :
Air vent valve
Gelas penduga bahan baker
Pelampung
Dan lain-lain

h. Battery Accu dan Automatic Battery Charger

II

Battery accu 48 VDC 120 AH atau sesuai standard pabrik

Automatic battery charge 5A-24 volt

Peralatan overcurrent charge

Silincer Type Residence


Radiator dengan Air Cooled Type Engine Mounted
Sound Attenuator
Panel Kontrol Genset (PKG)
Berfungsi juga untuk pengendalian daya dari ke Genset dan menditribusikan ke
LMVDP mengatur start-stop mesin secara automatic dan manual.
Pengendalian ini dilaksanakan setelah menerima data dari PLN yang turun dan
besarnya dapat distel. Peralatan tersebut mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Kapasitas breaker (lihat gambar).
b. Kerangka dan rumah terbuat dari plat baja yang tebalnya minimum 2,4 mm.
c. Mempunyai alat-alat kontrol dan ukuran antara lain :

Battery charger

Ampere meter, Volt meter, Frekwensi meter, Power Faktor, Sistem digital.

Instrument trafo arus menurut kebutuhan

Speed adjusting device

Battery voltmeter

Ttrafo arus

Alarm

KWh meter double tarif 3 phase

d. Signal

Mains on

Alternator on

Starting failure

Alternator overload

Engine temperaturehigh

Oil pressure low

Automatic system blok

Starting control and possibly glow plug control

Overspeed

e. Mempunyai switch dengan 3 kedudukan sebagai berikut :

II

Auto-mesin bekerja otomatis

Manual-start/stop bila dikehendaki

Off-tidak bisa jalan

f. Kalau ada kesalahan-kesalahan di bawah ini mesin harus mati ditambah


peralatan penunjukannya yaitu :

Tekanan pelumas rendah

Kecepatan melampui batas

Gagal starting

Bahan bakar kurang

Harus disertai cara-cara riset bila kesalahan sudah diatasi


g. Starting mesin mempunyai time delay yang dapat diatur antara 6-15 detik

Kembali ke sumber normal mempunyai time delay yang dapat di atur kirakira 10 detik sampai dengan 30 detik.

Harus ada time delay untuk pendinginan mesin kira-kira 5 menit.

Mempunyai sensor under frequency, ialah apabila frequency sumber


normal turun sampai 90% atau dapat distel, sumber otomatis pindah ke
Diesel Genset.

Mempunyai cara by-pass time delay dalam mengembalikan sumber Genset


ke normal untuk mempersingkat waktu dalam testing.

h. Mempunyai cara testing secara simulasi yaitu tanpa melepas CB sumber


normal, dapat dilakukan testing COS seolah-seolah sumber tersebut mendapat
gangguan.
i. Mempunyai lampu pilot bawah :

Beban terhubung ke sumber normal

Beban terhubung ke sumber Genset

Semua Signals bekerja sesuai yang diminta

j. Rumah Panel dan Busbar :

Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peraltan dengan


penempatan yang cukup secara elektris dan fisis.

Peralatan instrument, Switches dan sebagaimana harus dipasang dalam


pasangan masuk dari muka melalui buka-bukaan yang telah tersedia pada
rumah panel.

Bahan rumah panel dari besi plat dengan tebal tidak kurang dari 2,0 mm.

Semua permukaan plat baja sebelum dicat harus mendapat pembersihan


sejenis phospating treatment. Bagian dalam dan luar harus mendapat

II

paling sedikit satu lapis cat penahan karat. Untuk lapisan akhir cat finish
bagian luar dasarnya orange / powder wasing.

Ruangan pencapaian harus cukup untuk memudahkan kerja.

Pintu harus dengan engsel yang tersembunyi dan interlock dengan breaker
untuk pengaman.

Label-label tersebut dari bahan Trafilite yang tersusun berlapis putihhitam-putih dan digravir sesuai dengan kebutuhan dalam bahasa Indonesia.

Bukaan ventilasi dari kedua sisi panel.

Semua pengkabelan di dalam harus rapi terdiri atas kabel-kabel warna,


dipasang memakai terminal, mudah diusut dan mudah dalam pemeliharaan.

Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan. Bahan terbuat


dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang dipasang
pada pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak yang telah
diperhitungkan untuk menahan tekanan-tekanan elektris dan mekanis pada
level hubung singkat yang ada di titik tersebut (PUIL 2000).

Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua terminasi


kabel atau bar lainnya tidak menyebabkan lekukan-lekukan yang tidak
wajar. Busbar harus dicat secara standard untuk membedakan fasa-fasanya.

Pengeboran pada busbar tidak diperkenankan.

Batang-batang

penghubung

antara

busbar

dengan

breaker

harus

mempunyai penampang yang cukup dengan rating arus tidak kurang dari
125% rating breaker tersebut.

Pada sambungan-sambungan busbar harus diberi bahan pelindung (tined).

5. Angkur
Bahan berupa besi beton, besi siku atau hasil tembakan remset dengan
kekuatan yang cukup.
Harus dilakukan bersama Kontraktor Sipil.
6. Material Pentanahan
Semua sistem listrik menggunakan pentanahan menurut apa yang ditentukan
dalam PUIL 2000.

II

7.3.

SPESIFIKASI PEMASANGAN
1. Persyaratan Instalasi dan peralatan
a.

Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah


mendapat Surat Perintah Kerja (SPK). Kontraktor boleh mengajukan kepada
MK/ Konsultan pengawas, apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar
semua instalasi dan peralatan dalam system dapat ditempatkan dan bekerja
sebaik-baiknya.

b.

Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja yang memuat gambar denah,


potongan dan detail serta dengan ukuran yang jelas dan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari MK/ Pengawas dilapangan.

c.

Kemudian Kontraktor harus melakukan pengukuran dan memberi tanda pada


tempat-tempat yang akan dipasang sesuai ukuran sebenarnya dengan
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan pengawas.

d.

Kontraktor harus berkordinasi dengan Kontraktor-Kontraktor lain dan


Konsultan pengawas sebelum memulai pekerjaan pemasangan kabel, pipa,
rak kabel, peralatan dan sebagainya.
Pemasangan sedemikian rupa sehingga kabel-kabel, pipa dan peralatan
tidak bertabrakan dengan pemasangan pekerjaan lain.
Apabila ada perselisihan paham antara Kontraktor maka keputusan akhir
ada pada Konsultan pengawas.

e.

Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau
dipasang harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi tugas,
Konsultan pengawas. Bila diperlukan dengan memberi contoh-contoh.

2. Pemasangan Instalasi dan peralatan


a.

Kabel untuk battery, battery charger dan jaringan stop kontak teratur rapi
didinding dengan dilindungi pipa PVC.

b.

Kabel feeder di trench kabel tidak perlu dilindungi dengan pipa.

c.

Setiap belokan kabel harus diperhatikan radiusnya yang minimal.

d.

R=30 D dimana D adalah diameter kabel TR tersebut.

e.

Kabel yang terpasang dalam tanah terpasang dalam pipa.

f.

Pentanahan terpasang surfacemounted dalam rumah genset menembus sloof


dalam tanah ke bak control. Instalasi dalam tanah tertanam minimal 60 cm di

II

bawah permukaan dan dilindungi pipa PVC. Tahanan tanah harus lebih kecil
dari 1 ohm.
g.

Pemipaan bahan baker


Pipa tegak daily tank diklem ke kerangka daily tank atau dinding tembok.
Pipa horizontal dalam bangunan terpasang diklem di dalam trench pipa
minyak.
Di luar bangunan tertanam sedalam 60 cm di bawah permukaan tanah.

h.

Pemipaan Silincer
Sambungan antara Diesel Generatorset ke Silincer memkai pipa flexible.
Pipa silencer digantung ke dak beton dengan dilengkapi isolator peredam
geteran serta menembus tembok memakai karet pelindung getaran.
Seluruh pipa Silincer harus dibungkus memakai asbes.
Silencer digantung memakai besi siku dan isolator peredam.
Terpal antara engine ke radiator harus terpasang rapi dan tanpa bocor.

i.

Radiator terpasang Engine Mounted


Ukuran dan peletakan yang tepat mengikuti shop-drawing kemudian terpal
diskrup ke rangka radiator dan frame Diesel Generatorset.

j.

Intake Air Exhaust Radiator dan Exhaust Fan di pasang Sound Attenouator
sehingga tercapai noise level 65 DB pada jarak 3 meter.

k.

Pompa listrik bahan bakar solar diklem ke lantai dengan angkur dan
murbaut.

l.

Daily Tank terpasang ke rangka besi secara kokoh pada ketinggian lebih
kurang 2 m di atas lantai.

m. Pondasi Genset dan Base Plate.


(Skope pekerjaan ini oleh pihak sipil)
Sesudah digali diadakan pemadatan tanah, kemudian dibuat werkvloer dari
plesteran setebal 5 cm.
Di atas pasir di buat blok beton bertulang dengan ukuran sesuai gambar
kerja masanya minimal 1,7 kali berat Diesel Generatorset.
n.

Battery dan automatic battery charger terpasang bebas di atas lantai.

3. Gali Urug

II

a. Kedalaman dan besaran penggalian harus sesuai dengan kebutuhan sesuai


RKS.
b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, kabel saluran got dan lain-lain harus
dibuat gambar dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Setelah selesai penggalian dan pemasangan kabel, galian tersebut harus di
urug kembali dengan sirtu sampai padat.
d. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil kerja orang lain harus
diperbaiki kembali oleh Kontraktor Generatorser dengan biaya tanggungan
sendiri.
4. Pentanahan
a. Besarnya tahanan tanah harus lebih kecil dari 1 ohm.
b. Pentanahan dengan cara pantekan batangan tembaga masip.
c. Kawat tembaga dari jaringan pentanahan dihubungkan ke batangan tembaga
dan cadweld.
d. Tempat penyambungan antara kawat pentanahan dengan pantekan dalam bak
kontrol beton bertulang yang di beri tutup.

7.4.

PENGUJIAN (TESTING)
1.

Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga mencapai


hasil baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN atau pabrik. Bila
diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Konsultan
Pengawas untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya Kontraktor.

2.

Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

3.

Setiap bagian instalasi permipaan harus diuji sehingga dicapai hasil baik
meurut persyaratan PLN. Untuk bagian-bagian yang akan tertutup instalasi
harus diuji sebelum dan sesudah bagian tersebut tertutup.

4.

Setiap bagian instalasi pemipaan harus diuji sehingga tak ada yang bocor
dengan pengujian tekanan sebesar 6 atm selama 2 jam.

5.

Panel listrik harus diuji dalam kondisi baik dengan pengujian tegangan dan
tahanan isolasi serta bekerjanya system sesuai dengan ketentuan.

II

6.

Daily Tank dan Storage tank harus diperiksa tidak bocor. Pelampung gelas
penduga air release valve harus bekerja dengan baik khusus untuk storage
tank meter bahan bakar harus bekerja dengan baik dan bilamana telah
mencapai volume minimum akan timbul bunyi alarm.

7.

Pompa bahan bakar harus diuji bekerja dengan baik.

8.

Battery accu dan automatic baterry charger harus diperiksa cocok dengan
ketentuan RKS dan brosur serta bekerja baik.

9.

Polaritas penyambung kabel harus benar dan terpasang dengan kencang.

10.

Tahanan tanah harus cocok dengan RKS yang diminta.

11.

Tahanan dalam pipa Silincer harus diatur sehingga cocok ketentuan pabrik dan
dapat menghasilkan daya listrik sesuai kapasitas Diesel Generatorset.

12.

Dalam pengetesan Diesel Generatorset harus diperhatikan hal-hal sebagai


berikut :
a.

Frequency harus 50 Hz

b.

Tegangan fasa-fasa 380 volt, fasa-netral 220 volt.

c.

Power factor = 0,8

d.

Pengetesan di lakukan sebagai berikut :

Pengetesan dengan beban 1250 A memakai Dompler atau cara lain


tanpa beban dari gedung / load bank.

Keseluruhan pengetesan selama 10 jam.

Selain beban yang harus di teliti adalah temperatur, tekanan oli dan
lain-lain sesuai standard pabrik.

7.5. PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN


Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara Proyek disertai lampiran-lampiran
sebagai berikut :
- Gambar revisi sebanyak 4 set
- Laporan hasil pengetesan
- Brosur, operation dan maintenance manual dalam Bahasa Indonesia
- Surat jaminan dari pabrik yang ditujukan kepada pemilik bangunan

II

- Setelah penyerahan pertama, Kontraktor wajib melakukan masa pemeliharaan


secara cuma-cuma selama jangka waktu sesuai yang ditetapkan dalam
persyaratan umum instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan bekerja sempurna.
- Setelah penyerahan pertama, Kontraktor wajib memberikan jaminan Diesel
Generatorset tetap baik selama 12 (dua belas) bulan.
- Setelah menyerahkan pertama, Kontraktor wajib melatih operator pemilik
bangunan selama 14 (empat belas) hari kalender pada jam kerja kantor.

7.6.

SUPERVISI
Kontraktor Genset harus memberikan supervise kepada Kontraktor pemasang
(Instalasi Genset) dan wajib menyediakan minimal 1 orang yang selalu berada di
lapangan selama instalasi berlangsung. Kontraktor wajib memberikan laporan
mingguan kepada Direksi. Bila terjadi kesalahan teknis dalam pemasangan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Genset. Yang disebut lama instalasi
adalah sampai generator set tersebut bisa beroperasi dengan baik dan dibuktikan
dengan dokumen serah terima.

7.7.

TRAINING
Kontraktor harus memberikan Training kepada para teknisi minimum 2 minggu atau
sampai operator dikatakan siap mengoperasikan Genset tersebut. Training meliputi
teori, praktek, trable shooting dan memberikan sertifikat kepada para peserta
training.

7.8.

PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN


Bahan, dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

II

Anda mungkin juga menyukai