Anda di halaman 1dari 14

1.

PROSEDURE HOT TAPPING

1.1.1 LINGKUP PEKERJAAN HOT TAPPING


Pekerjaan hot tapping yaitu metode dalam membuat pencabangan pipa ke
pipa existing dimana sistem existing tersebut bekerja dalam pipa
bertekanan (dalam kondisi opersional) dengan kata lain gas didalam pipa
existing tersebut tetap mengalir tanpa gangguan operasional.
Posisi pemasangan split tee dapat dipasang secara tegak lurus, mendatar
atau secara menyudut dengan kemiringan tertentu, disesuaikan dengan
kondisi disekitar pipa existing.
A. Penggalian
Penggalian dilakukan dengan manual sampai mendapatkan bagian pipa
existing yang akan dilakukan hot tap. Lubang galian harus memberikan
ruang kerja yang cukup agar welder dapat melakukan pengelasan dengan
baik dan tidak terganggu oleh utilitas lain. Shelter harus disediakan untuk
menghindari kotoran dan angin selama pengelasan
B. Pencegahan
Memasang rambu-rambu serta melokalisir lokasi pelaksanaan dengan
pagar pengaman guna menjamin keselamatan pejalan kaki serta lokasi
sekitar dan hanya orang yang berwenang yang dapat memasuki area
tersebut
Sebelum eksekusi, perlu dilakukan pendataan kembali terhadap peralatan
yang dipersiapkan telah lengkap dan sesuai dengan pelaksanaan kerja yang
aman.Jika diperlukan dipersiapkan pula pompa guna membuang air yang
mungkin tergenang dalam lobang galian.
Jika diperkirakan terjadi longsoran pada dinding galian, maka diperlukan
tambahan dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah tersebut harus
dapat menahan bahaya longsoran pada dinding galian serta penempatannya
harus menjamin dapat memberikan ruang yang cukup dalam pelaksanaan
hot taping

C. Peralatan/Perlengkapan
a) Alat Las
Semua peralatan harus dipersiapkan dengan baik, sebelum pelaksanaan
pengelasan split tee dimulai. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

Mesin Las dalam kondsi baik, sesuai untuk pengelasan busur shield
metal arc welding (SMAW). Suplai arus dan tegangan minimal 70

Ampere dan Voltage 30 V.


Satu mesin dipergunakan oleh satu Welder.
Welding Lead (Kabel Las) bebas dari sambungan atau isolasi yang
terbuka, diameter kabel harus memadai untuk menghindari

penurunan arus listrik.


Oven kawat las dalam kondisi baik dan berfungsi sebagai mana

mestinya.
Oxygene/Acytelyne torch tersedia berikut selang, regulator dan

torchnya untuk preheat


Tang Ampere 0-600 A, untuk mendeteksi arus listrik pada saat

pengelasan.
U Clamp sesusaidengan diameter split tee dipergunakan pada saat

penyetelan split tee pada pipa existing.


Racun Api untuk mencegah terjadinya kebakaran.
b) Alat Bor Tap

Mesin untuk membor pipa (drilling machine berbagai type,


disesuaikan dengan ukuran pipa serta exiating pressure)

Valve (all valve, type full bore)

Mata bor, shell cutter

Fitting (split tee atau weld o let, sesuai ukuran yang dbutuhkan)

Blind flange

Plate type drilling machine adapter

Pilot drills

Hot type drilling machine adapter

Stopple plugging machine untuk tujuan lain

Hydraulic power unit

D. Sistem Kerja Hot Tapping


Sistem kerja hot tapping cukuplah sederhana, tapi memerlukan
penanganan khusus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk menghubungkan pipa pencabangan ke pipa existing diperlukan
split tee yang akan menjadi satu kesatuan dengan pipa pencabangan baru
sebagai outlet connector.
Sebuah alat drilling mesin biasanya berisi bor telescopic, penggerak
hidrolik dan alat-alat potong, dihubungkan ke sandwich valve dan split
tee untuk membuat lubang pada pipa existing.
Split tee (untuk pencabangan pipa existing) harus di joint bersama,
menyatu dengan keliling permukaan pipa dan dilakukan pengelasan pada
arah memanjang atau melingkar. Apabila drilling mesin dan shell cutter
telah selesai membuat pelubangan serta bekerja dengan baik, maka alat
tersebut siap dipindahkan. Setelah alat dipindahkan valve yang terpasang
pada split tee difungsikan untuk mengalirkan dan menghentikan aliran
gas melalui pipa pencabangan baru tersebut.
E. Prosedur Pekerjaan Hot Tapping
Sebelum melakukan pekerjaan pengelasan hot tapping dan bor tapping
yang perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan prosedur untuk pengelasan dan syarat-yarat untuk
pengelasan meliputi :
a. Welder dan welding prosedur harus sesuai API 1104, WPS/PQR
maupun sertifikasi welder harus sesuai dan disetujui oleh Ditjen
Migas.
b. Gunakan electrode las dengan tipe low-hydrogen AWS E 7018
untuk menghindari kemungkinan defect seperti; crack, porosity,
dll. Electrode las harus disimpan dalam dry-rod oven.
c. Kurangi welding gap di fillet weld hingga minimum (1/8 inch
maximum).
d. Usahakan 1/16 sampai 3/16 inch gap pada longitudinal weld.

e. Gunakan backing strip agar pengelasan tidak berhubungan


langsung dengan pipa existing. Material backing strip yang
dipergunakan sama dengan material pipa existing (API 5L Gr.B)
dengan ketebalan 1-2mm.
2) Perhatikan jenis pipa existing yang akan di hot tapping apakah sudah
sesuai spesifikasinya dengan WPS/PQR yang dipergunakan.
3) Valve, fiting dan aksesoris disesuaikan dengan ukuran pipa existing
dan pipa pencabangan.
4) Perhatikan dalam memilih diameter cutter.
5) Check ovality dari Split Tee.
6) Check kondisi sebelum pengelasan Split tee :
a. Pasang tenda untuk mengantisipasi bila cuaca hujan atau angin
kencang pada waktu pengelasan.
b. Bersihkan pipa dengan gerinda kawat, pada posisi pipa yang akan
dipasang Split Tee hingga bersih dari kotoran, coating dan lainlain.
c. Periksa secara visual permukaan pipa apakah ada cacat yang
mengganggu.
d. Periksa ketebalan pipa pada tempat yang akan di las dengan
ultrasonic Thickness Gauge apakah ketebalan pipa memenuhi
syarat untuk dilakukan pekerjaan Hot Tapping.
e. Besihkan bagian split tee yang akan di las hingga bersih dari cat,
karat dan kotoran lainnya.
f. Bila pada tempat pengelasan lembab, maka harus dikeringkan
hingga kelembaban tidak terjadi.
g. Pastikan posisi split tee sudah sesuai dengan gambar kerja yang
disetujui sebelumnya.
h. Lakukan dye penetrant test pada setiap layer pengelasan baik
circum maupun longitudinal.
8)

Setelah mesin bor tapp sudah terpasang diatas valve pipa


existing lakukan pneumatic test dengan Nitrogen selama 30 menit

dengan tekanan tidak melebihi tekanan desain pipa (1.1 dari tekan
operasi maksimum).
9)

Lakukan pengeboran atau bor tapp pada pipa existing sampai


selesai. Setelah selesai valve ditutup kembali dan bleeder valve dapat
dibuka sehingga pekerjaan hot taping selesai dilakukan.

10)

Hasil potongan bagian pipa existing yang biasa disebut coupon


tidak diperkenankan jatuh ke dalam pipa existing, oleh karena itu pilot
drill yang berfungsi untuk menahan coupon tersebut dari tekanan gas
biasanya diperlengkapi dengan alat penggerak mekanis (U-Rod).

F. Permasalahan pada Hot Tapping


Masalah teknis biasanya berkisar pada human error dan unjuk kerja atau
pemilihan alat hot tapping yang tidak tepat, karena mengabaikan
prosedur dan spesifikasi pekerjaan hot tapping. Oleh karena itu dalam
pekerjaan hot tapp ini sangat dibutuhkan orang yang ahli dan
berpengalaman sehingga permasalahan yang terjadi dapat di minimalkan.
G. Reinstatement
Perbaikan kembali harus dilakukan paling tidak seperti keadaan asalnya,
namun jika sudah ada kesepakatan dengan instansi terkait maka
perbaikan kembali harus berdasarkan kesepakatan yang ada.
H. Perhitungan Ketebalan Dan Tekanan
Rumus Perhitungan Tekanan Maksimum
Rumus perhitungan yang dipergunakan untuk menentukan persyaratan
ketebalan minimum dan untuk menentukan tekanan operasi maksimum
yang diijinkan untuk pekerjaan Hot Tapping ini berdasarkan ketentuan
design standard MIGAS sebagai berikut:
P=

2 .S . t
D

Tekanan Operasi (psi)

x F. E. T

Dimana :
P

Kuat ulur spesifikasi (psi)

Tebal dinding nominal pipa (inch)

Diameter luar nominal pipa (inch)

Faktor design tipe konstruksi (=0,3)

Faktor penurunan suhu

Faktor sambungan memanjang / longitudinal

Tekanan maksimum yang terbaca pada pressure gauge dapat segera


diketahui di lokasi Hot Tap pada sisi Up Stream (inlet) pada existing
valve.Tekanan ini penting sekali untuk diketahui sebelum pengelasan
dimulai dan tekanan ini tidak boleh melebihi ketentuan yang didapat
setelah dilakukan perhitungan untuk hot tapping.
Saluran pipa yang terpasang terbuat dari baja karbon dengan Standar API
5L Grade B yang memiliki kuat ulur minimum 35000 Psi.
I. Rumus Perhitungan Minimum
Pada saat pengelasan tekan aliran gas harus dikontrol dan tidak boleh
melebihi hasil perhitungan tekanan maksimum pada ketebalan minimum
daerah HAZ
Pada area ini kekerasan bahan makin bertambah tetapi keliatan/
kelenturan bahan berkurang, sehingga nilai kuat ulur bahan juga berubah
(dibawah nilai spesifikasi < 35000 Psi)
Berikut adalah contoh perhitungan ketebalan minimum pipa
Specified Min Yield Strength (S)
Design Factor (F)
Longitudinal Joint Factor (E)
Operating Pressure (P)

:35000 Psi
:0.3 (General Pipe Spesification)
:1 (API 5L table 841.115A)
:25 Barg (363 Psig) (#300)
:16 Barg (232 Psig) (#150)

Temperature Derating Factor (T)


Normal Temperature 250 F or Less

:1 (API 5L table 841.116A)

Operation Hot Tapping Temperature 400 F :0.9 (API 5L table 841.116A)


Temperature of Metal at Base HAZ
:800F
Ketebalan minimum dinding pipa saat operasi pelaksanaan hot tapping
400F adalah:
Untuk pipa existing dia 6 inch

Tr

( P D)
2 S F E T

Tr

363 6
2 35000 0.3 1 0.9 = 0.1152 inch 2.927 mm

T Actual 0.238 inch > dibanding tebal yang disyaratkan T Required 0.1152
inch
Untuk pipa existing dia 12 inch
Tr

( P D)
2 S F E T

Tr

232 12
2 35000 0.3 1 0.9 = 0.147 inch 3.741 mm

T Actual 0.3187 inch > dibanding tebal yang disyaratkan T Required 0.147
inch
Untuk pipa existing dia 16 inch
Tr

( P D)
2 S F E T

Tr

232 16
2 35000 0.3 1 0.9 = 0.196 inch 4.9886 mm

T Actual 0.425 inch > dibanding tebal yang disyaratkan T Required 0.196
inch
Tabel1 Hasil Perhitungan Tebal Minimum Pipa Existing
Size
N

Gra

Ratti

Diamet

(m

o.

de

ng

er

m)

Thickness

Thickness

t (Required)

Nominal

Actual
(inc
(mm)
h)

calculation
(inch
(mm)
)

(inch)
0.0393700

25.4

79
1
2

API
5L
API
5L

150

16

150

12

12.7
9.52
5

0.500
0.375

10.79

0.42

0.196

4.988

0.31

0.147

3.741

8.096

Size
N

Gra

Ratti

Diamet

(m

o.

de

ng

er

m)

Thickness

Thickness

t (Required)

Nominal

Actual
(inc
(mm)
h)

calculation
(inch
(mm)
)

(inch)
0.0393700

25.4

79
3
4
5
6
7
8

API
5L
API
5L
API
5L
API
5L
API
5L
API
5L
1.1.2

150

10

150

150

150

300

300

9.27
1
8.17
9
7.11
2
6.02
7.11
2
6.02

0.365

7.880

0.322

6.952

0.280

6.045

0.237

5.117

0.280

6.045

0.237

5.117

0.31

0.122

3.117

0.27

0.098

2.494

0.23

0.073

1.870

0.20

0.049

1.247

0.23

0.115

2.927

0.20

0.076

1.951

Perhitungan tekanan operasi maksimum pada pipa existing

Tebal minimum pada saat Hot Tapping adalah tebal laminasi wall thickness
tebal pada are HAZ.
Asumsi tebal yang digunakan untuk menahantekanan internal padasaat
dinding pipa mengalami pemanasan akibat pengelasan. Berdasarkan fusion
line pada hasil uji laboratorium berkisar antara 2 mm dengan pembatasan
60% dari T Actual yang diasumsikan sebagai daerah lelehan akibat busur las,
maka tebal yang diperlukan.
Contoh perhitungan tekanan operasi maksimum pada pipa existing
Untuk pipa existing dia 16
T Actual T lelehan= 10.795 -2 = 8.795 mm
60% dari T actual = 0.6 x 10.795 = 6.477 mm
T kritis = 6.477 mm = 0.255 inch
Untuk pipa existing dia 10

T Actual T lelehan= 7.88 -2 = 5.788 mm


60% dari T actual = 0.6 x 7.88 = 4.7282 mm
T kritis = 4.7282 mm = 0.186 inch
Dengan demikian tekanan operasi maksimum pada saat dilaksanakan
pengelasan Hot Tapping adalah sebagai berikut:
P min

2 S t F E T
D

Untuk diameter 16 #150


P min

2 35000 0.255 0.3 0.867

16
290.174 Psig 20.01 Barg

Untuk diameter 10 #150


P min

2 35000 0.186 0.3 0.867

10
339.923 Psig 23.37 Barg

Dengan demikian tekanan operasi 16 Bar, tidak perlu diturunkan saat


pelaksanaan pengelasan Hot Tapping dilaksanakan. Berikut ini hasil kalkulasi
untuk diameter pipa existing .
Tabel2 Perhitungan Tekanan maximum pada pipa existing

1.2

PENGELASAN
Pengelasan Split Tee mengacu pada :
WPS No.:010-NK/WPS/API 1104/V/09 (2.375 to 12.75)
PQR No.:010-NK/PQR/API 1104/V/09
WPS No.: 011-NK/WPS/API 1104/V/09 (>12,75 )
PQR No.: 011-NK/WPS/API 1104/V/09

1.2.1 Persiapan Pada Pipa Existing


Persiapan yang harus dilakukan pada pipa existing antara lain:

Pembersihan coating dan permukaan pipa yang akan dilakukan hot


tapping dengan cara manual (mechanical tool) dengan menggunakan

wire brush pada permukaan pipa existing.


Pengujian ovalitas (jika diperlukan)

Pemeriksaan wall thickness dengan alat Ultrasonic Wall Thickness di


area hot tapping harus dilakukan sebelum dilakukan hot tapping. Area

hot tapping harus bebas dari cacat laminasi.


Posisi yang dipilih untuk pelaksanaan pengelasan dan hot tap di
hindarkan tepat diatas long seam weld pipa existing

1.2.2 Persiapan Penyetelan Split Tee

Split Tee yang tersedia tanpa dudukan tempat penyisipan backing


strip, oleh sebab itu permukaan Split Tee yang dipersiapkan untuk
pengelasan longitudinal dibentuk sedemikian rupa terlebih dahulu

untuk penempatan backing strip.


Untuk menempatkan Split Tee pada pipa existing dipergunakan U

clamp yang sesuai dengan diameter Split Tee.


Setelah Split Tee dipasang pada pipa existing dengan mempergunakan
U clamp, maka disisipkan backing strip pada masing-masing sisi
longitudinal Split tee.

1.2.3

Pengelasan Memanjang/Longitudinal Welding

Putuskan sistem perlindungan katodik


Pengelasan dimulai dari tengah split tee dengan arah menuju luar
badan Split Tee, dimana kedua juru las melakukan pengelasan dengan
arah berlawanan, pada pelaksanaan pengelasan split tee dilaksanakan

oleh dua orang juru las.


Setelah pengelasan memanjang selesai setiap layernya, dilakukan
pemeriksaan/test dengan Dye Penetrant pada seluruh permukaan
pengelasan memanjang dan melingkar secara bersamaan.

1.2.4

Pengelasan Melingkar (Circumferential Welding)

Setelah pengelasan Melingkar selesai setiap layernya, dilakukan


pemeriksaan/test dengan Dye Penetrant pada seluruh permukaan

pengelasan.
Bilamana pada pengelasan Layer pertama, tidak terdapat cacat las,
maka pengelasan dapat dilanjutkan pada layer selanjutnya dengan

metode yang sama sampai selesai.


Pengujian ultrasonic test dilakukan setelah Dye Penetrant test terakhir
dilakukan. Pengelasan dinyatakan selesai bilamana tidak terdapat
cacat lasan.

10

1.2.5

Pengetesan Hasil Pengelasan

Setelah hasil pengelasan dengan NDT dinyatakan baik, maka pasang


Ball Valve diatas split tee dengan menggunakan spiral wounded

gasket.
Pasang Hot Tap adaptor diatasnya komplit dengan gasketnya, dan

lakukan test dengan mempergunakan Nitrogen (N2).


Pressure test tidak boleh melebihi tekanan design pada pipa existing,

tekanan ditahan selama 30 menit.


Pemeriksaan kebocoran dapat dilakukan dengan air sabun atau

sejenisnya.
Selama pengujian dengan Nitrogen (N2) berlangsung tidak boleh ada
penurunan tekanan.

1.2.6

Pengeboran / Hot Tapping

Pasang Cutter Holder


Pasang Cutter sesuai degan diameter yang dikehendaki
Pasang Pilot Drill
Pasang Bleeder Valve
Lakukan Pengukuran
Pasang Tapping machine diatas Tapping Valve
Pastikan Pilot drill diperpanjang dengan cara diputar mengikuti arah

jarum jam, sampai Pilot Drill menyentuh dinding pipa existing


Pasang Hot Tapping hos pada kompresor, dan breather valve dibuka
Hidupkan kompresor dan Hot Tapping dimulai
Setelah ukuran yang dikehendaki telah dicapai maka Hot Tapping
selesai, naikkan boring bar sampai ke adaptor. Kemudian tutup ball

1.3

valve dan Hot Tapping mesin dilepaskan dari valve.


Lakukan pemasangan blind flange.

HOT-TAP CHECK LIST ACTIVITY


Check List Activity Hot Tapping
No.
1
2
3

Description

PT.

Penentuan lokasi Hot-Tap


Pengukuran ketebalan
Data Teknik: Operating Pressure,
Flow, Velocity, Temperature

11

NK
X
X

PGN
X
X
X

No.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1.4

Description

PT.

Galian, pembukaan Coating


Mesin Las dan Perlengkapan
Pengelasan
Hot-Tap Procedure
Alat angkat/crane
Hot-Tap & Perlengkapan
Kunci Pipa, Kunci Pas, Ring
Inspektur Las
Testing
Pressure Test + N2
Tenaga Pembantu
Hot-Tap Technician
Safety Equipment
Izin izin
Scaffolding
Hot - Tap Split Tee
Ball Valve, Gasket, Mur Baut
Pemutusan Kathodic Protection
Pompa Banjir
Blower

PGN

NK
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN HOT TAPPING


Sebelum mengadakan pegelasan, kondisi berikut ini harus diperhatikan :
a. Minimum seluas 25 m2 pada lokasi pengelasan harus bebas dari
keramaian

dan

keberadaan

masyarakat.

Pasang

rambu-rambu

peringatan bahwa pekerjaan yang berlangsung dilokasi beresiko


tinggi.
b. Alat pemadam kebakaran harus tersedia dilokasi agar sewaktu-waktu
dapat segera dipergunakan apabila terjadi bahaya kebakaran.
c. Pemeriksaan yang seksama dan teliti perlu dilakukan untuk
memastikan bahwa tidak ada kebocoran gas pada pipa existing
digunakan alat FID atau CGI, sehingga pelaksanaan Hot Tapping ini
dapat dilakukan dengan aman dan lancar.
d. Seluruh peralatan pengelasan dan alat bor harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan ini dapat berjalan
baik dan lancar.
e. Koordinasi dengan pihak distrik dimana tempat Hot tapping
dilakukan.

12

1.4.1

Peralatan Keselamatan Kerja

a.

Tabung Pemadam Kebakaran/Fire Extinguisher jenis

b.

kebakaran Gas
Kipas angin guna menjaga selalu tersedianya udara dalam

c.

lubang kerja.
Safety belt agar bisa menarik pekerja dari dalam lubang

secepatnya apabila terjadi keadaan darurat.


d.
Tangga darurat disiapkan agar pekerja yang ada dalam
e.

lokasi (lubang galian Hot Tapping) dapat segera keluar.


Mobil Ambulance disiapkan di lokasi untuk mengantisipasi

f.

terjadinya bahaya.
Mobil Pemadam Kebakaran jenis kebakaran gas disiapkan
dilokasi Hot Tapping.

1.4.2
a.
b.
c.
d.
e.
f.

1.5

Peralatan Pelindung Diri (Apd)

Helm
Safety Shoes
Apron Las (jaket las)
Sarung tangan Las
Kedok las
Wear pack

1.4.3

Peralatan Tambahan

a.

Generator

b.

Pompa Air

c.

Crane

d.

Barikade

TANGGAP DARURAT
1.5.1

Koordinasi Lapangan

Untuk menghadapi situasi darurat, maka langkah-langkah berikut


dipersiapkan antara lain :

Penyediaan kendaraan yang dilengkapi dengan hand phone di lokasi

pekerjaan.
Penyediaan mobil pemadam kebakaran atau fire hydrant secukupnya
Penyediaan kabupatenk P3K dan mobil ambulance serta tenaga

paramedic di lokasi pekerjaan


Penyediaan gas detector.

13

Menentukan koordinator yang dapat bertanggung jawab di lokasi.


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini koordinator yang bertanggung jawab
adalah Kontraktor Pelaksana dan bekerjasama dengan Ditjen Migas
serta Distrik PT. PGN setempat.

1.5.2

Evakuasi

Siapkan Emergency Respon koordinasi tanggap darurat.Apabila terjadi


kecelakaan yang menimpa salah satu atau beberapa pekerja maka korban
harus segera dievakuasi/dibawa ke rumah sakit rujukkan terdekat dengan
mobil ambulans.
Apabila keadaan darurat terjadi oleh karena kebocoran gas, maka
koordinator lapangan dengan alat komunikasi melakukan tindakan
pencegahan penyebaran gas disekitar lokasi dengan cara :

Koordinasi dengan Distrik PT. PGN yang terkait


Koordinasi dengan pihak instasi terkait (Pihak Kepolisian, PMK,
Ambulans, dan Rumah Sakit terdekat)

1.6

PERSONIL
Agar terlaksananya pekerjaan Hot Tapping dengan baik dan benar serta
selamat maka dibutuhkan Personil yang bertanggung jawab antara lain yaitu:
1. Koordinator
2. Petugas Stasiun Gas
3. Team Survey
4. Crew Kend. Pemadam Kebakaran
5. Crew Kend. Storing
6. Crew Kend. Ambulans / P3K
7. Juru Las / Welder
8. Fitter
9. Helper
10. Operator Hot Tapping Machine

: 1 orang.
: 2 orang.
: 2 orang.
: 6 orang.
: 2 orang.
: 3 orang.
: 2 orang.
: 1 orang.
: 4 orang.
: 2 orang.

Demikianlah Prosedur Hot Tapping ini kami buat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya dengan sebaik-baiknya.

14

Anda mungkin juga menyukai