REVISION SHEET
FABRICATION PIPING PROCEDURE
22 2017
12-09- Pragraf 2 – Menambahkan Edisi Tahun Code & Stundard
DAFTAR ISI
FABRICATION PIPING PROCEDURE
1. PENGENALAN....................................................................................................... 5
2. ACUAN STANDARD............................................................................................. 5
3. IDENTIFIKASI MATERIAL.................................................................................... 5
4. IDENTIFIKASI PENANDAAN MATERIAL............................................................ 7
5. PIPE LAYOUT........................................................................................................ 7
6. PERSIAPAN PEMOTONGAN BEVEL.................................................................. 7
7. FIT UP..................................................................................................................... 7
8. PENGELASAN....................................................................................................... 8
9. PENGUJIAN DAN RENCANA PEMERIKSAAN ...................................................... 9
10. PERSIAPAN DAN PENGECETAN PERMUKAAN.................................................... 9
11. PELAPORAN AKHIR...................................................................................................... 9
1. PENGENALAN
Prosedur ini di maksudkan adalah petunjuk yang di pergunakan dalam Fabrikasi kontruksi sistem
perpipaan di Project Pembangunan Terminal LPG Refrigerated Tanjung Sekong Merak- Banten
Pekerjaan perpipaan / pipa penyalur yang akan di buat harus mengikti Standar , Code , dari kon
sumen yang ada tercantum di bawah ini:
2. ACUAN STANDARISASI
3. IDENTIFIKASI MATERIAL
Material yang di gunakan harus diverifikasi dan sesuaikan dengan gambar, Setiap Materil harus di
1 cek Visual dan dimensional dengan menyertakan mill Sertifikat material sesuai dengan
Mark/Brand yang tercantum dalam AML WIKA - PEN
3.1.1. Semua Material yang datang harus di Cek secara Visual, Fisik, dImensIonal dan
spec heat nomor, serta Sertificatnya, Inspeksi harus di lakukan untuk meyakinkan
1 bahwa material yang datang sudah sesuai dengan standard dan di tolak (Rejected)
untuk memastikan hanya material yang sudah sesuai (Spec, Standard) akan di
gunakan dalam pelaksanaan pekerjaan fabrikasi piping
1 3.1.2 Material Stainless Steel dan Carbon harus dipisahkan guna untuk menghindari
terjadinya kontaminasi.
2 3.1.3 Proses Fabrikasi harus mengunakan Gambar yang sudah di approve oleh -Client dan
Revisi terahir. Serta mengikuti Procedure, untuk pemotongan pipa ha -rus
mentransper heat nomor yang ada pada pipa di transper ke potongan yang di
potong.
3.1.4 Setiap pemotongan pipa harus mengikuti ukuran yang ada pada gambar Isometric,-
dan ujung potongan pipa harus di beveling sesuai dengan WPS/PQR yang di guna
-kan untuk fabrikasi di Work Shop maupun di site ( Field ) dan selalu di bersihkan
da ri karat, kotoran minyak, agar di dalam pengelasan tidak membawa dampak
kerusa kan pada hasil pengelasannya.
3.1.5 Untuk fabrikasi pipa harus di monitor oleh seorang Supervisor serta mengikuti
-aturan, selalu berada di atas skit , dan untuk pelaksanaan fabrikasi selalu ber koor-
dinasi dengan pihak Client.
3.1.6 Material yang di gunakan telah lolos di inspeksi , adapun pekerjaan fabrikasi ada
beberapa joint yang harus di sesuaikan di site, untuk pemotongan pipa harus di
beri random ± 200 mm. Untuk menghindari perbedaan demensi aktualnya.
FABRICATION PIPING PROCEDURE
1
3.1.7 Fabrikasi dan pembentukan Spool perpipaan harus di perhitungkan dalam
perencanaan mobilisai ke site, selain itu juga komponen yang telah selesai di
fabrikasi se lama berada di work Shop harus di protek agar tidak terjadi kerusakan
dan ben turan material lain sampai spool perpipaan siap di pasang.
3.2.1 Untuk material yang sudah dipotong , harus di lakukan Inspeksi Visual dan
dimensional, untuk meyakinkan bahwa material telah sesuai dengan gambar
1 Fabrikasi dan identifikasi material telah dilakukan dengan benar.
3.2.2 Pastikan bahwa semua Marking (Stamp) di lakukan sesuai dengan prosedur
fabrikasi.
1 3.2.3 Material Traceability Control dituangkan dalam bentuk report Material Traceability
Report sesuai dengan Line Number dan Joint pengelasan.
Jika material harus di potong atau di bagi menjadi lebih dari dua ( 2 ) potongan , penandaan
pada material harus di lakukan dengan akurat dan benar, sehingga tanda bisa tetap terlihat pada 1
material tersebut dan hal ini harus di verifikasi oleh QC – Inspector.
Metode penandaan pada material adalah untuk menjaga setiap kerusakan material dan yang
akan dilakukan penandaan.
Stamping bisa dilakukan pada material dengan ketebalan lebih dari 6mm dan material 13 mm
atau lebih, Ketebalan stamping pada material tersebut adalah maksimum 0.55 mm atau kurang
tidak di perbolehkan untuk melakukan Stamping pada material Flange atau bagian mesin.
Alat penanda bervibrasi bisa di gunakan pada material besi dengan ketebalan 6 mm atau ku
-rang pada material dengan ketebalan 13 mm atau kurang. Ketebalan penandaa n dengan alat
ini adalah 0.3 mm atau kurang
Penandaan untuk layout material harus di sesuaikan dengan gambar Fabrikasi dan Cutting
-plan dan dilakukan sesuai dengan gambar dan batas izin untuk pengelasan dan pemotongan
yang di tandai dengan cat warna putih atau jarum besi.
5 PIPE LAYOUT
Pipa yang akan di potonng harus sesuai dengan gambar Isometric yang telah di sahkan oleh
1 pihak WIKA - PEN dan Pertamina
Semua material harus di potong dan di bentuk atau dipersiapkan untuk pengelasan dengan me-
nggunakan alat-alat machining, grinding atau menggunakan cutting torch.
Pemotongan untuk material carbon steel bisa menggunakan alat pemotong otomatis yang me-
nggunakan gas ataupun alat pemotong mekanis, pada material campuran atau stainless steel pe
motongan harus dilakukan dengan alat pemotong plasma.
Bevel pada pipa, flange, nozzle, penghubung antar butt weld dan lainnya harus dilakukan deng-
an alat machining
Bentuk dan dimensi material yang suda dipotong harus dicek kembali untuk memastikan kesesu
aiannya dengan gambar konstruksi yang telah disetujui oleh WIKA - PEN ( Client)
7. FIT UP
Untuk Inspeksi Visual dan dimensional pada material yang akan di Las. maka inspeksi dilakukan
1 untuk memastikan bahwa material telah sesuai dengan fabrikasi dan standar nya.
8. PENGELASAN
Sheld Metal Arc Welding ( SMAW ) - Digunakan untuk pengelasan Diameter sama atau lebih
besar dari 2 .7/8 inch batas ketebalan 2 t pada sa’at
2
Qualifikasi test dan acuan range WPS/PQR yang di
gunakan
Gas Tungsten Arc Welding ( GTAW ) - Digunakan untuk pengelasan semua Diameter batas
ketebalan 2 t pada sa’at Qualifikasi test range
WPS/PQR yang di gunakan
Welding Kombinasi GTAW + SMAW - Digunakan untuk pengelasan semua Diameter, batasan
ketebalan pengelasan untuk GTAW. 5.54 – 11.08 mm,
SMAW . 9.50 - 19 mm lebih besar jika Qualification
Test lebih besar dari T 13.07 mm.
1
Permukaan material yang akan dilas harus benar-benar bersih dari serpihan besi, minyak,
dan material lainnya dalam jarak HAZ = 1” (12.45 mm )atau terbebas dari daerah HAZ,
untuk ferrous material dan 51 mm pada non ferrous material.
1
FABRICATION PIPING PROCEDURE
Kerusakan yang tidak terduga harus disingkirkan (dihilangkan ) seperti pipa yang
retak(Crack) korosi, dan yang lainnya, harus diperbaiki dengan cara di gouging, dilakukan
grinding, atau - machining.
Setela di perbaiki permukaan harus dicek Visual dan jika diperlukan penetran Test, Area
-yang telah diperbaiki harus di Las kembali oleh welder dan mengacu ke WPS/PQR yang
telah disetujui oleh WIKA - PEN (Client)
2 Inspeksi dan test harus sesuai dengan prosedur maupun Code, seperti procedure inspeksi dan test
plan, procedure hydrostatic test, prosedur non destructive test.yang telah disetujui oleh WIKA -
PEN dan Pertamina.
2
FABRICATION PIPING PROCEDURE
Sebelum dilakukan hydrotest atau leak test,inspection akhir ( punchlist ) harus dilakukan
untuk memastikan bahwa semua dimensional telah sesuai dengan gambar kontruksi yang
telah di setujui dan semua bagian telah dilas semuanya.
Kemudian baru bisa dilanjutkan tahapan cleaning/blowing dan pelaksanaan hydrotest/leak
yang mengacu kepada prosecedure hydrotest/leak test.
11 PELAPORAN AKHIR
Sebelum Pelaksanaan Hydrotest/leak test, Document Test package Hydrotest harus disiapkan
sesuai battery limit hydrotest pada P & ID yang berisi