Email: nauvalyrd@gmail.com
Abstract
The design of the mixing facility on the revitalization of LPG terminal by using static mixer aims
to design and develop static mixer which is able to unite propane and butane and to know cost
estimation in static mixer design and development so that it can be a recommendation in
fulfilling domestic LPG requirement especially for Aceh region. The static mixer design process
is using QFD (quality function deployment) method with CFD (computational fluid dynamics)
simulation, and cost estimation of cost of production of static mixer with full costing method.
From the design results obtained Static Mixer using SMX and SMXL type internal mixer with a
thickness of 200 [mm] and end connection system using a flange end connection so easy to
do maintenance, raw material costs of Rp. 37,208,374, direct labor costs of Rp. 78,000,000,
and project overhead cost of Rp. 67.512.614. So the cost of good manufacture is Rp.
182.720.988.
Keywords: Static Mixer, QFD (quality function deployment), Estimated Costs
Abstrak
Perancangan fasilitas pencampuran pada revitalisasi terminal LPG dengan menggunakan static
mixer bertujuan untuk merancang dan membangun static mixer yang mampu menyatukan
propana dan butana serta untuk mengetahui estimasi biaya dalam perancangan dan
pembangunan static mixer sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam pemenuhan
kebutuhan LPG domestik terutama untuk daerah Aceh. Proses perancangan static mixer adalah
menggunakan metode QFD (quality function deployment) dengan simulasi CFD (computational
fluida dynamics), dan estimasi biaya harga pokok produksi static mixer dengan metode full
costing. Dari hasil rancangan diperoleh hasil Static Mixer menggunakan internal mixer tipe
SMX dan SMXL dengan ketebalan 200 [mm] dan sistem end connection menggunakan flange
end connection sehingga mudah untuk dilakukan perawatan, biaya bahan baku sebesar Rp.
37.208.374, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 78.000.000, dan biaya overhead proyek
sebesar Rp. 67.512.614. Sehingga harga pokok produksi yang diperoleh adalah Rp.
182.720.988.
Kata kunci: Static Mixer, QFD (quality function deployment), Estimasi Biaya
2 Jurnal Perancangan Pengembangan Produk dan Estimasi Biaya, Vol. 1 No. 1, Februari 2018
ISSN 4416217060 JURNAL TEKNIK INDUSTRI
dan isobutana. Dalam gas bumi, rasio normal bagian horizontal dari matriks berisi
butana terhadap isobutana adalah 2:1. informasi yang berhubungan dengan
konsumen dan disebut dengan customer
2.2. Pengembangan Produk table, bagian vertikal dan matriks berisi
informasi teknis sebagai respon bagi input
Pengembangan produk adalah suatu
konsumen dan disebut dengan technical
proses penemuan ide untuk barang dan jasa
table. Dua aspek utama matriks rumah
termasuk merubah, menambah atau
kualitas dapat dilihat pada gambar 2.1.
merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat
(Gaspersz dalam Marimin, 2004).
pokok yang sudah ada dalam segi corak,
merk dan kuantitas.
Pengembangan produk dilakukan dengan
tujuan untuk melayani pasar yang telah ada
sekarang dengan lebih meningkatkan
penjualan, memenuhi usaha menemukan
barang baru yang lebih baik, serta
melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik
penelitian, perekayasaan dan perancangan
produk.
4 Jurnal Perancangan Pengembangan Produk dan Estimasi Biaya, Vol. 1 No. 1, Februari 2018
ISSN 4416217060 JURNAL TEKNIK INDUSTRI
b. Biaya tenaga kerja merupakan gaji/upah 2.8. Metode Penentuan Harga Pokok
karyawan bagian produksi. Biaya ini Produksi
dibedakan menjadi :
Terdapat dua metode dalam menentukan
Biaya tenaga kerja langsung adalah
harga pokok yaitu sebagai berikut:
gaji/upah tenaga kerja yang dipekerjakan
a. Full costing
untuk memproses bahan menjadi barang
Full costing merupakan metode penentuan
jadi.
harga pokok produk dengan memasukkan
Biaya tenaga kerja tidak langsung
semua biaya yang bersifat variabel
merupakan gaji/upah tenaga kerja bagian
maupun yang bersifat tetap terhadap
produksi yang tidak terlibat secara
produk. Metode full costing digambarkan
langsung dalam proses pengerjaan bahan
sebagai berikut :
menjadi produk jadi.
Biaya bahan baku xxx
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang
Biaya tenaga kerja langsung xxx
timbul dalam proses produksi selain yang
Biaya overhead pabrik variable xxx
termasuk dalam biaya bahan baku dan
Biaya overhead pabrik tetap xxx
biaya tenaga kerja langsung.
Harga pokok produksi xxx
b. Variabel Costing
2.7. Harga Pokok Produksi
Variabel costing merupakan perhitungan
Harga pokok produk adalah akumulasi harga pokok produk yang hanya
biaya yang dibebankan ke produk atau jasa. memasukkan biaya produksi variabel.
Harga perolehan atau harga pokok adalah Biaya yang bersifat tetap terhadap produk
jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang (BOP tidak tetap) dimasukkan sebagai
dalam bentuk kas yang dibayarkan, atau nilai biaya periode. Metode variabel costing
aktiva lainnya yag dapat diserahkan atau dapat digambarkan sebagai berikut :
dikorbankan, atau jasa yang diserahkan atau Biaya bahan baku xxx
dikorbanan, atau hutang yang timbul atau Biaya tenaga kerja langsung xxx
tambahan modal dalam rangka pemilikan Biaya overhead pabrik variable xxx
barang atau jasa yang diperlukan Harga pokok produksi xxx
perusahaan, baik dari masa lalu (harga
perolehan yang telah terjadi) ataupun pada 3. METODOLOGI PENELITIAN
masa yang akan datang (harga perolehan
3.1. Pendahuluan
yang akan terjadi).
Dari uraian diatas dapat ditarik Tahap pendahuluan merupakan rangkaian
kesimpulan bahwa harga pokok produksi kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan
adalah akumulasi dari biaya-biaya yang pengolahan data. Dalam tahap awal ini
dihasilkan perusahaan untuk menghasilkan disusun hal-hal penting yang harus segera
produk kemudian dibebankan pada produk. dilakukan dengan tujuan untuk
Unsur-unsur harga pokok produksi mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap
mecakup tiga hal yaitu : persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan
a. Biaya bahan baku langsung (direct sebagai berikut :
material cost) adalah semua bahan baku a. Perumusan dan identifikasi masalah.
yang membentuk bagian integral dari b. Observasi dan peninjauan langsung di
produk jadi dan dimasukkan secara lokasi masalah.
eksplisit dalam perhitungan biaya produk. c. Penentuan kebutuhan data, sumber data
Biaya bahan baku langsung meliputi plat dan pengadaan administrasi perencanaan
stainless, hollo dan pipa bulat stainless. data dilanjutkan pengumpulan data.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor d. Perencanaan jadwal rencana desain
cost) adalah tenaga kerja yang melakukan perencanaan.
konversi bahan baku langsung menjadi Persiapan diatas harus dilakukan secara
produk jadi dan dapat dibebankan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang
layak ke produk tertentu. Biaya tenaga berulang. Sehingga tahap pengumpulan data
kerja langsung meliputi upah tenaga kerja menjadi optimal.
yang dipekerjakan.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead) 3.1.1. Studi Pustaka
terdiri atas semua biaya manufaktur yang
tidak ditelusuri secara langsung ke output Studi Pustaka adalah suatu konsep teori
tertentu. Biaya overhead pabrik meliputi yang dijadikan landasan berfikir dalam
biaya listrik dan biaya penyusutan mesin. pelaksanaan penelitian. Tahap ini dilakukan
dengan membaca buku-buku referensi, jurnal
penelitian, serta dokumen- dokumen terkait
penelitian yang ada kaitannya dengan
6 Jurnal Perancangan Pengembangan Produk dan Estimasi Biaya, Vol. 1 No. 1, Februari 2018
ISSN 4416217060 JURNAL TEKNIK INDUSTRI
penelitian ini dari berbagai jenis dan sumber PT Pertamina (Persero), Direktorat
data. Pemasaran bermaksud membangun depot
distribusi LPG untuk memanfaatkan dan
3.1.2. Observasi merevitalisasi fasilitas Terminal LPG dan
fasilitas Arun yang berada di Lhokseumawe -
Suatu cara pengumpulan data dengan
Aceh Utara.
mengadakan pengamatan secara langsung
Terminal LPG Arun dibangun pada tahun
terhadap suatu objek penelitian di lapangan.
1987 dan dirancang sebagai fasilitas
Studi lapangan pada penelitian ini dilakukan
penyimpanan dan pemuatan LPG. Sejak
di kantor proyek revitalisasi terminal LPG
tahun 2001, fasilitas ini telah berhenti
Arun yang bertempat di Rukan Royal Palace,
memproduksi LPG dengan berakhirnya
Jl. Prof DR. Soepomo SH No. 178A Blok B-17
kontrak penjualan elpiji.
dan dikaji lebih lanjut oleh tim engineering
Konsep pengembangan Terminal distribusi
dari PT Tri Mandhiri Wisesa untuk melakukan
LPG Arun adalah memanfaatkan,
metode perancangan.
merehabilitasi dan merevitalisasi fasilitas
yang ada, propana (storage & loading) dan
3.2. Pengumpulan Data
butana (storage & loading) untuk nantinya
Untuk perancangan dan estimasi biaya dapat menjadi fasilitas penerimaan
pembuatan static mixer, diperlukan sejumlah refrigerated propana dan refrigerated butana
data yang didapat secara langsung yaitu dari sumber lain kemudian disebut bongkar
dengan melakukan peninjauan langsung ke muat (unloading) dan disimpan (storage) ke
lapangan ataupun data yang didapatkan dari dalam pendingin propana dan butana tangki
instansi terkait, serta data penunjang storage yang ada. Pemuatan sistem yang ada
lainnya, dengan tujuan agar dapat menarik masih akan diadopsi untuk mentransfer
kesimpulan dalam menentukan standar refrigerated propana dan butana ke tangker
perencanaan estimasi biaya pembuatan berukuran 22.500 DWT semi refrigerated.
tersebut. Fasilitas dan peralatan baru akan
ditambahkan untuk memproduksi LPG
3.3. Analisis dan Pengolahan Data bertekanan campuran dan menyimpannya di
tangki bola, dan mengirim (memuat) ke kapal
Analisis dan pengolahan data dilakukan LPG bertekanan 3.500 DWT dan truk dengan
berdasarkan data-data yang dibutuhkan, kapasitas 15 MT untuk didistribusikan.
selanjutnya dikelompokkan sesuai identifikasi Berdasarkan hasil negosiasi dan klarifikasi
tujuan permasalahan, sehingga diperoleh yang telah disepakati, PBAS memberikan
penganalisaan pemecahan yang efektif dan permintaan suplai static mixer untuk
terarah. Adapun analisa yang dilakukan revitalisasi LPG Arun kepada PT Tri Mandhiri
adalah : Wisesa dengan waktu kontrak selama 3 bulan
a. Membahas berbagai permasalahan setelah surat permintaan suplai (SPS)
berdasarkan hasil pengumpulan data diterima. Untuk nilai kontrak static mixer
primer dan data sekunder. yang diberikan oleh PBAS adalah Rp.
b. Analisis kebutuhan produk dari kebutuhan 360.000.000 dengan PPN 10% sehingga total
konsumen yang telah diidentifikasi untuk nilai kontrak adalah Rp 396.000.000.
menentukan nilai tingkat kepentingan. PT Tri Mandhiri Wisesa adalah perusahaan
c. Analisis kemampuan produk berdasarkan kontraktor di bidang Engineering,
kebutuhan konsumen yang telah dianalisis Procurement dan Construction (EPC).
untuk mendapatkan target relatif Kontraktor ini menerima permintaan suplai
spesifikasi teknis atau kemampuan produk static mixer sesuai dengan penawaran yang
dari alat. diberikan oleh PBAS. PT Tri Mandhiri Wisesa
d. Analisis konsep desain setelah mengetahui adalah perusahaan jasa teknik dan jasa
kemampuan produk relatif yang diterima konstruksi pilihan untuk solusi proses
industri package terintegrasi ke industri petrokimia,
e. Pemilihan alternatif perencanaan. minyak, dan gas.
f. Perhitungan estimasi biaya perancangan
dan pembuatan static mixer meliputi biaya 4.2. Struktur Organisasi Proyek
komponen-komponen alat, biaya tenaga
kerja, biaya fabrikasi hingga harga pokok Untuk proyek pembangunan static mixer ini
produksi (COGM). PT Tri Mandhiri Wisesa menyusun struktur
organisasi yang sederhana. Adapun susunan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN pengurus atau struktur organisasi proyek
dapat dilihat detailnya pada gambar 4.1.
4.1. Gambaran Proyek
8 Jurnal Perancangan Pengembangan Produk dan Estimasi Biaya, Vol. 1 No. 1, Februari 2018
ISSN 4416217060 JURNAL TEKNIK INDUSTRI
b. Jenis seal yang mampu mencegah Berdasarkan analisis house of quality part
kebocoran diperlukan seal tipe spiral deployment, dapat disimpulkan beberapa
wound gasket. spesifikasi akhir dari alat static mixer, sebagai
c. Sistem pencampuran gas yang mengalir berikut :
diperlukan elemen mixer dengan rating 25
Tabel 5.4 Spesifikasi produk
[mm] berdasarkan fluid analysis.
d. Sistem pencampuran kandungan gas
untuk propana dan butana diperlukan
internal mixer tipe SMX dan SMXL dilihat
dari kekentalan fluida tersebut
berdasarkan handbook of industrial mixing
pada pengumpulan data.
e. Untuk mempermudah perawatan dan Berdasarkan spesifikasi produk diatas dapat
mencegah kebocoran pada sambungan dibuat detail gambar kerja produk
diperlukan sistem sambungan
menggunakan flange end connection tipe 4.5. Estimasi Biaya Harga Pokok
weldneck dengan rating/class #300 Produksi Full Costing
artinya mampu menahan tekanan hingga a. Biaya Bahan Baku
300 [psig] ~ 20 [kg/cm2.g] Untuk memproduksi static mixer
f. Untuk mengetahui volume aliran dan dibutuhkan beberapa material sebagai
kekentalan fluida diperlukan alat berikut :
instrumen indicator flowmeter dan
viscometer Tabel 5.5 Perhitungan biaya bahan baku
Deskripsi Harga Total Harga
g. Agar umur alat tahan lama pada Jumlah
Material Satuan (Rp) (Rp)
rancangan diperlukan pertimbangan laju
Pipa 12” 1 12.042.174 12.042.174
korosi pada ketebalan/dinding pipa Flange 12” 2 4.500.000 9.000.000
dengan minimum penambahan korosi Gasket
yang diizinkan untuk 20 tahun. 2 399.900 799.800
(seal) 12”
h. Untuk mempermudah pada pipa gas Baut dan
diperlukan inlet dan outlet sejajar lurus Mur 1-1/8” 32 130.200 4.166.400
dengan pipa gas yang ada. x 220 mm
Pelat
Tabel 5.3 Perencanaan komponen part SS316,
2 5.600.000 11.200.000
deployment 4mm x 4 ft
x 8 ft
Total Bahan Baku Langsung 37.208.374
10 Jurnal Perancangan Pengembangan Produk dan Estimasi Biaya, Vol. 1 No. 1, Februari 2018
ISSN 4416217060 JURNAL TEKNIK INDUSTRI
biaya inspeksi, biaya handling material, 2. Berdasarkan hasil rancangan, untuk dapat
dan biaya pengecatan. Dari biaya-biaya membuat alat static mixer dihasilkan
tersebut sehingga jumlah biaya overhead biaya-biaya melalui analisis estimasi biaya
adalah : sebagai berikut :
a. Biaya bahan baku static mixer adalah Rp.
Tabel 5.7 Perhitungan biaya overhead 37.208.374.
proyek b. Biaya tenaga kerja langsung adalah Rp.
Keterangan Jumlah Harga Per Total (Rp) 78.000.000.
Bulan (Rp)
c. Biaya overhead proyek adalah Rp.
Biaya Overhead Tetap:
Biaya Sewa 3 Bulan 6.750.000 20.250.000 67.512.614.
Gedung d. Total perhitungan harga pokok produksi
Kantor untuk pembuatan static mixer pada
Total Biaya Overhead Tetap 20.250.000
revitalisasi terminal LPG Arun sebesar Rp.
Biaya Lain-lain:
Biaya Listrik 3 bulan 818.038 2.454.114 182.720.988.
Biaya 3 bulan 761.500 2.284.500
Telepon dan 5.2 Saran
Internet 1. Diharapkan perlu adanya analisis estimasi
Biaya Fabrikasi biaya yang sama pada setiap konsep
Assembly 25.000.000
dan Welding
desain apabila nilai yang dihasilkan oleh
Biaya masing-masing desain sama rata sehingga
Inspeksi dapat dipilih dari hasil harga pokok
Radiography 4.000.000 produksi yang lebih ekonomis.
Test
2. Analisis skema usaha, dengan berbagai
Penetrant 2.500.000
Test skenario misalnya: Kontraktor
Biaya 3.024.000 menjalankan usaha dengan skema
Handling processing fee. Dalam skema ini
Material
Biaya 8.000.000
kontraktor hanya mengolah gas menjadi
Pengecatan produk LPG dan mendapat pemasukan
Total Biaya Lain-lain 47.262.614
dari processing fee. Kemudian produk LPG
dikembalikan lagi untuk dijual oleh pemilik
Total Biaya Overhead Proyek 67.512.614
gas.
12 Jurnal Perancangan Pengembangan Produk dan Estimasi Biaya, Vol. 1 No. 1, Februari 2018