ABSTRAK
Perbedaan karakteristik antara minyak tanah dan LPG sangat jauh sekali sehingga
perlu dipelajari sifat karakteristiknya. Hal yang harus diperhatikan adalah pada perbedaan
density-nya, flash point-nya, sifat penguapannya. Dalam penggunaan LPG juga harus
diperhatikan tata letak seperti LPG harus mempunyai ventilasi, perawatan peralatannya.
LPG adalah Gas hasil produksi dari kilang Migas atau pemisahan gas alam, yang
komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) yang dicairkan. Ada
beberapa merk LPG, PT. PERTAMINA (Persero) memasarkan dengan brand ELPIJI, PT.
Tiga Raksa Satria dengan brand BLUE GAS, PT. Bhakti Mingas Utama dengan brand
MyGas.
Kecelakaan akibat penggunaan LPG sering dimuat di media massa hal ini karena belum
dipahaminya karakteristik dan sifat LPG, sehingga perlu diadakan diklat penggunaan LPG
tanah misalkan membuat bahan bakar besar ketika harga minyak mentah
penerbangan (Aviation Turbine/ Avtur). bergerak semakin naik.
Sehingga beban subsidi anggaran tidak
Gambar II.1 Grafik target bauran energi menurut Perpres Nomor 5 Tahun 2006
Tabel III.1. Jenis LPG menurut Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan
dan Pendistribusian LPG.
Jenis Keterangan Contoh
LPG LPG yang merupakan bahan bakar yang 3 kg
tertentu mempunyai kekhususan karena kondisi tertentu
seperti pengguna/ penggunaannya, kemasannya,
volumre dan/atau harganya yang masih harus
diberikan subsidi
LPG LPG yang merupakan bahan bakar pengguna/ 12kg, 50 kg, dan bulk
umum penggunaannya, kemasannya, volumenya dan
harganya yang tidak diberikan subsidi
Tabel III.2 berikut ini adalah spesifikasi resmi dari Ditjen Migas KESDM
Tabel III.2. Spesikasi LPG menurut SK Dirjen Migas No. 26525.K/10/DJM.T/2009 Tanggal 31
Desember 2009
Properties Metode Uji LPG Mix LPG Propana LPG Butana
Berat Jenis Relatif pada 60/60 oF ASTM D -1657 Dilaporkan Dilaporkan Dilaporkan
Tekanan Uap pada 100 oF, psig ASTM D -1267 Max. 145 Max. 210 Max. 70
Weathering Test pada 36 oF, % vol ASTM D -1837 Min. 95 Min. 95 Min. 95
Korosi Bilah Tembaga, 1 hr pada 100 oF ASTM D -1838 Max. No. 1 Max. No. 1 Max. No. 1
Total Sulfur, grains/100 cuft ASTM D -2784 Max. 15 Max. 15 Max. 15
Kandungan Air Visual No free water - -
Komposisi: - C2, % vol ASTM D-2163 Max. 0,8 - -
- C3, % vol Min. 97,0 Min. 95 -
- C4, % vol Max. 2,5 Min. 97,5
- C5, % vol Max. 2,0 Max. 2,5
- C6+, % vol Nil
Etil/Butil Merkaptan, ml/1000 AG - 50 50 50
akan mempunyai tekanan uap yang lebih bahwa produk tidak korosif dan memualkan.
tinggi dari produk C2 yang hanya terdiri dari Pengendalian sifat korosi diuji dengan alat uji
etana. standar menurut ASTM D-1836 (korosi
Asetilena tidak disukai karena bersifat lempeng tembaga), yang telah distandarisasi
korosif terhadap tembaga, selain itu asetilena sesuai dengan prosedurnya.
bersifat lebih mudah meledak dibanding
senyawa hidrokarbon yang lain, sedang Residu
butadiena juga kurang disukai karena mudah Keberadaan komponen yang lebih
membentuk deposit yang dapat menyebabkan berat dari komonen utama LPG dapat
penyumbatan. memberikan kinerja yang kurang memuaskan.
Sulit untuk menetapkan batas jumlah dan sifat
dari residu yang membuat produk menjadi
Sulfur, senyawa sulfur dan korosi lempeng
tidak baik. Namun kenyataannya jumlah yang
tembaga
Dalam spesifikasi didefinisikan sedikit dari bahan yang mengandung minyak
sebagai: Total sulfur (menguap) (ASTM D dapat menyumbat regulator dan keran.
2784), karbonil sulfida, merkaptan dan korosi Residu yang ditentukan dengan indeks Titik
lempeng tembaga. Proses produksi LPG telah Akhir (EPI) berusaha untuk memberikan
menurunkan kandungan sulfur serendah ukuran hidrokarbon yang lebih berat, tetapi
mungkin. Kadar sulfur LPG selslu lebih hubungan antara EPI dengan kisaran (range),
rendah dari karda sulfur produk miknyak bumi dan kinerjanya belum diperoleh.
yang lain. Maksimum kadar sulfur
memberikan gambaran mutu LPG yang lebih Air dan Uap air
lengkap. Senyawa sulfur yang merupakan Persyaratan mutlak adalah LPG tidak
penyebab utama korosi adalah hydrogen boleh mengandung air bebas (secara visual).
sulfida, karbonil sulfida dan kadang-kadang Air terlarut dapat memberikan masalah karena
elemen sulfur. Hydrogen sulfida dan terbentuk hidrat dan memberikan uap air di
merkaptan juga mempunyai bau yang tidak dalam fasa gas. Keduanya akan menyebabkan
enak. penyumbatan, maka perlu dibatasi keberadaan
Pengendalian total sulfur, hydrogen air dan uap.
sulfida dan merkaptan adalah untuk menjamin
Untuk asesoris selain tabung ditandai Pada gambar diatas ada tulisan
dengan : propane dan butane artinya regulator ini
khusus untuk gas propane dan butane bukan
SELANG untuk gas lainnya.
1. Selang mempunyai penampilan Kemudian ada tulisan 2 kg/h artinya
visual secara umum harus tampak jika regulator terhubung dengan tabung gas
mulus dan tidak mengalami dan posisi knob atau valve buka, maka
kerusakan/penyok, serta tidak dalam waktu satu jam regulator bisa
retak/robek dan elastis untuk selang. mengalirkan sebanyak 2 kg gas. Tulisan
2. Selang mempunyai serat benang 300mm WC, artinya kemampuan terisi air
atau serat kawat dan nominal ukuran pada saat pengujian di laboratorium adalah
lubang. sebesar 300 mmkapasitas air (water
content). Ada penandaan SNI 7369:2008
KOMPOR
1. Kompor mempunyai tanda Bagian bagian regulator ditunjukkan
a. Kode produksi dalam gambar III.6 berikut ini
b. Nama pabrikan atau merk
c. Bulan dan tahun pembuata
d. No. SNI Kompor
2. Kompor disertai Buku petunjuk
dan Garansi sesuai ketentuan
produsen kompor
REGULATOR
Periksa dan pastikan selang tidak v. Tabung harus disimpan pada tempat
tertindih atau sesuatu yang yang kering, tidak basah dan tidak
menimpa. diperkirakan menimbulkan korosi.
Yakinkan kompor, regulator dan
selang dalam keadaan baik dan tidak
ada kebocoran.
Pastikan segel/security seal cap serta
tersedia rubber seal pada valve
dalam keadaan baik.
Gambar III.9. Sistem suplai dan distribusi LPG Pertamina (sumber : Buku Pintar Petunjuk
Aman Penggunaan Elpiji 3 Kg Pertamina)
yaitu 11. 255 kcal/kg dan minyak kebocoran gas tidak terjebak dalam
tanah hanya 11.479 kcal/kg satu ruangan.
2. Tata cara penggunaan dan
perawatannya LPG dibanding minyak IV.2. Saran
tanah, LPG lebih bersifat bersih pada 1. Adanya perbedaan sifat dan
peralatannya, tetapi peralatannya karakteristik dari LPG dengan minyak
perlu dibersihkan secara berkala agar tanah, maka perlu diadakan pelatihan
tidak ada kebocoran, begitu juga yang komprehensif serta disertai
minyak tanah agar tidak terjadi jelaga dengan alat peraga yang sesuai
maka perlu juga dibersihkan secara dengan standar
berkala. Penempatan kompor LPG 2. Perlu pengawasan dari pihak terkait,
harus diatas tabung karena sifat gas terutama pada peralatan paket
yang bergerak ke atas, berbeda perdana konversi minyak tanah ke
dengan kompor minya tanah yang LPG ini, agar tidak terjadi lagi
sudah satu sistem. Penempatan kecelakaan akibat kebocoran gas LPG
kompor LPG dan tabungnya harus ini.
mempunyai ventilasi, jika terjadi
Daftar Pustaka
1. Dyroff G.V., Manual on Significance of Test for Petroleum Product, 5th
Edition, West Conshohocken, 2000
2. Salvatore J. Rand, Significance of Tests for Petroleum Products, Seventh
Edition, ASTM International, West Conshohocken, 2003
3. James G. Speight, Handbook of Petroleum Product Analysis, John Wiley &
Sons, Inc, New Jersey, 2002
4. Hobson G. D., Modern Petroleum Technology, Part 2, 5th Edition, John Wiley
& Son, London, 1984.
5. Virgil B. Guthrie, Petroleum Products Handrook, First Edition, Mcgraw-hill
Book Company, Inc., New York, 1960.
6. Annual Book ASTM, Petroleum Product and Lubricant, Volume 05.01; 05.02;
05.03, West Conshohocken, 2000.
7. Pertamina, Buku Pintar Petunjuk Aman Penggunaan Elpiji 3 Kg Pertamina,
Jakarta, 2007.
8. Leaflet / Brosur Pertamina.