PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Gas bumi adalah bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas bumi sering
juga disebut sebagai gas alam atau gas rawa. Gas bumi dapat ditemukan di
ladang minyak, gas bumi, dan juga tambang batubara. Komponen utama
dalam gas bumi adalah metana (CH4). Metana merupakan molekul
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Metana adalah gas rumah kaca
yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer.
Saat terlepas ke atmosfer, metana umumnya dianggap sebagai polutan
ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di
atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida (CO2) dan
air. Akibatnya, efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif
hanya berlangsung sesaat. Gas bumi yang telah diproses sebenarnya tidak
berbahaya. Tapi, gas bumi tanpa proses dapat menyebabkan gangguan
pernapasan. Hal ini karena gas tersebut dapat mengurangi kandungan
oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan. Gas bumi lebih
ringan dari udara sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer.
Konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak bila
ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah. Jika tersulut api,
maka bisa menimbulkan ledakan. Gas bumi dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Salah satunya sebagai bahan baku industri. Untuk hal
ini, gas bumi digunakan antara lain sebagai bahan baku pupuk, petrokimia,
1
https://migas.esdm.go.id/post/read/perpres-tentang-penyediaan-dan-pendistribusian-gas-bumi-
melalui-jaringan transmisi-untuk-rumah-tangga-dan-pelanggan-kecil, diakses pada tanggal 19 juni
2021 pukul 19.30 WIB
metanol, plastik, hujan buatan, besi tuang, pengelasan, dan pemadam api
ringan. Selain itu, gas bumi bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Sebagai bahan bakar, gas bumi digunakan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU); kendaraan bermotor (Bahan Bakar Gas/ BBG,
Liquefied Gas for Vehicle/LGV, Compressed Natural Gas/CNG), industri
ringan, menengah dan berat. Selanjutnya, gas bumi bisa pula dimanfaatkan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, hotel, restoran dan
sebagainya dalam bentuk Liquefied Petroleum Gas/ LPG). Tidak hanya
itu, gas bumi dapat menjadi komoditas energi untuk ekspor, misalnya
dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG). Belum cukup,
Pemerintah pun terus mengembang gas nonkonvensional, seperti gas
metana batubara (Coal Bed Methane/CBM) dan shale gas.
2. BBM dan listrik masih disubsidi (Rp. 225 T tahun 2012) dan 77% tidak
tetap sasaran;
6. Pemanfaatan gas bumi nasional yaitu 56% untuk ekspor dan 44% untuk
domestik
Gas bumi memang sudah dikenal sebagai energi yang efisien dan aman.
Tak hanya industri skala besar yang membutuhkan gas bumi untuk menggerakkan
mesin produksi, melainkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), apalagi yang bergelut di sektor kuliner. Penghematan menggunakan
gas bumi juga dapat menekan biaya bahan bakar sebesar 50% dibandingkan
dengan menggunakan tabung LPG.3 Maka dari itu dari latar belakang diatas
penulis tertarik membahas “Tinjauan Yuridis Terkait Rencana Pembangunan
Infrastruktur Jaringan Gas (Jargas) Dalam Pendistribusian Gas di Sektor
Mikro”
2
Artikel Direktorat jendral minyak dan gas bumi kementrian energi dan sumber daya mineral, hal
7
3
https://ekonomi.bisnis.com/read/20161030/44/597332/aliran-gas-bumi-masih-banyak-umkm-
rindukan-ketersediaan-jaringan-, diakses pada tanggal 20 Desember 2021, pukul 16.00
2. Mengetahui Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas (Jargas)
menjadi alasan yang tepat di bidang Sektor Mikro.
IV. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis sendiri, penelitian ini diharapkan menjadi
sarana yang bermanfaat dalam melihat sebuah aturan
hukum dalam pembangunan infrastruktur jaringan gas
dalam sektor mikro.
b. Kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebuah pengalaman
berharga dalam upaya meningkatkan kemampuan penulis
dalam mengembangkan serta membandingkan perihal
aturan yang diterapkan pemerintah dalam upaya
pembangunan jaringan gas baik itu terdapat pro dan kontra.
c. Dengan adanya penelitian ini, dapat digunakan selanjutnya
sebagai dasar dalam penelitian lanjutan dan sebagai
pengembangan pembelajaran dan pengingkatan
pembelajaran.
V. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Yuridis
2. Pembangunan
3. Infrastruktur
4
Surayin, 2005, Analisis Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bandung, Yrama Widya, Hal. 10
5
https://money.kompas.com/read/2021/03/21/094946626/arti-infrastruktur-pengertian-jenis-
fungsi-dan-contohnya, diakses pada tanggal 20 Desember 2021, pukul 18.00
4. Jaringan Gas
5. Pendistribusian
6. Sektor Mikro
Sektor Mikro adalah suatu usaha kecil dan menengah yang mengacu
kepada jenis usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan
usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 99
tahun 1998.
Daftar Pustaka
Peraturan Perundang-undangan
Buku
Jurnal
2. Direktorat jendral minyak dan gas bumi kementrian energi dan sumber
daya mineral, diakses pada tanggal 21 Desember 2021, pukul 07.00
Website
https://migas.esdm.go.id/post/read/perpres-tentang-penyediaan-dan-
pendistribusian-gas-bumi-melalui-jaringan transmisi-untuk-rumah-tangga-dan-
pelanggan-kecil, diakses pada tanggal 19 juni 2021 pukul 19.30 WIB
https://ekonomi.bisnis.com/read/20161030/44/597332/aliran-gas-bumi-masih-
banyak-umkm-rindukan-ketersediaan-jaringan-, diakses pada tanggal 20
Desember 2021, pukul 16.00
https://money.kompas.com/read/2021/03/21/094946626/arti-infrastruktur-
pengertian-jenis-fungsi-dan-contohnya, diakses pada tanggal 20 Desember 2021,
pukul 18.00