Anda di halaman 1dari 2

Benedictus Kevin Oktaviantoro

20/456275/TK/50405

Bahan Bakar Gas di indonesia

Energi menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan manusia. Energi
sendiri ada yang tersedia langsung dapat digunakan dan ada pula yang harus dikonversi
menjadi bentuk energi lainnya untuk dapat dimanfaatkan manusia. Gas alam adalah salah satu
contoh sumber energi yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan sebagai bahan
bakar, bahan baku untuk beragam industri, dan sebagai komoditas ekspor.

Bahan bakar gas adalah salah satu dari 3 jenis wujud bahan bakar yang ada dan banyak
digunakan dewasa ini. Bahan bakar gas merupakan gas alam dengan methana sebagai
komponen utama penyusunnya. Di Indonesia sendiri keberadaan potensi gas alam cukup
banyak jumlahnya. Menurut dara tahun 2021 dari Kementerian ESDM, Indonesia memiliki
cadangan gas alam terbukti sebesar 41,62 TSCF, dimana potensi terbanyaknya berada di
wilayah Maluku, yakni sebanyak 13.988 BSCF, serta di wilayah Papua sebanyak 11.412 BSCF,
dan tersebar di beberapa wilayah lainnya seperti Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan. Jumlah
tersebut masih dapat bertambah karena masih ada banyak lokasi yang belum tereksplorasi.

Lebih dari separuh produksi gas alam di Indonesia sudah dipakai untuk kebutuhan
domestik dengan presentase 66,68% dengan alokasi 29,2% untuk industri dan sisanya tersebar
untuk sector lainnya seperti untuk pupuk sebesar 13,49%, untuk kelistrikan sebesar 11,62%,
8,47% untuk LNG domestic, 3,48% untuk lifting, 1,51% untuk LPG domestik, 0,19% untuk
gas kota, dan 0,08% untuk bahan bakar gas. Berdasarkan uraian data tersebut dapat diketahui
bahwa alokasi penggunaan gas alam untuk bahan bakar gas masih sangat sedikit
penggunaannya, padahal bahan bakar gas yang digunakan pada kendaraan menawarkan
beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan bakar minyak.

Bahan bakar gas secara teoritis dapat digunakan baik untuk mesin pembakaran internal
maupun powerplant, sehingga bahan bakar gas sebenarnya dapat menjadi salah satu alternatif
untuk menggantikan bahan bakar minyak di kemudian hari. Penggunaan bahan bakar gas untuk
mesin pembakaran internal menawarkan kelebihan berupa hasil pembakaran yang lebih baik
karena sifat gas yang lebih mudah untuk bercampur dengan udara dan lebih cepat mencapai
homogen. sehingga pembakaran akan lebih sempurna. Hasil pembakaran dari bahan bakar gas
juga lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar minyak, walaupun keduanya sama-sama
merupakan susunan rantai karbon, tetapi bahan bakar gas memiliki rantai karbon yang lebih
pendek sehingga CO2 yang dihasilkan akan lebih sedikit (tingkat emisi lebih rendah).
Benedictus Kevin Oktaviantoro
20/456275/TK/50405

Salah satu penyebab masih rendahnya tingkat penggunaan BBG untuk kendaraan
bermotor adalah metode penyimpanan gas itu sendiri. Untuk menyimpan gas bertekanan
dibutuhkan tabung yang memiliki dinding tebal yang mengakibatkan bobot kendaraan akan
bertambah secara signifikan yang tentunya akan berdampak pada power to weight ratio dari
kendaraan itu sendiri. Sebenarnya ada cara untuk mempermudah penyimpanannya yaitu
dengan mengubah fasenya dari gas ke liquid, tetapi membutuhkan biaya yang lebih mahal yang
tentunya akan menyebabkan BBG menjadi tak lagi ekonomis.

Menjadi pekerjaan kita semua saat ini untuk berinovasi dan menemukan cara untuk
menyelesaikan permasalahan penyimpanan gas agar lebih efektif dan efisien baik secara bobot
maupun dimensi agar dapat diaplikasikan dalam kendaraan bermotor, mengingat emisi yang
dihasilkan lebih rendah dan juga demi kebersihan lingkungan yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai