Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN BATU BARA

DALAM PEMBENTUKAN DIMETIL ETER


Vania Elliya Ananda Wenno
14414053
Mahasiswa Manajemen Rekayasa Industri
Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat turut memengaruhi tingkat konsumsi
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut,
terdapat permintaan energi yang membludak sehingga diperlukannya impor energi.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan bahan baku energi yang melimpah di
Indonesia, sehingga dibutuhkan pengelolaan sumber daya yang efektif. Sumber daya
tersebut, salah satunya adalah batu bara, yang dapat dikonversi menjadi dimetil etil
yang berguna untuk pemenuhan energi pada dalam negeri. Pada penelitian terkait
pemanfaatan batu bara dalam pembentukan dimetil etil dilakukan metode riset
perpustakaan dimana kajian diakukan dengan menelaah literatur sebagai pustaka/
Kata kunci : Batu bara, dimetil eter, gasifikasi, LPG.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada negara yang berada di daratan Asia memiliki perkembangan ekonomi yang pesat
dengan prediksi di atas 5% (ADB, 2017). Pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut
memacu peningkatan konsumsi yang signifikan secara stokastik, sehingga dihadapkan
pada kondisi permintaan dan suplai energi yang ketat. Negara indonesia tercatat
memiliki permintaan energi yang tidak cukup dengan produk yang dimiliki, sehingga
dapat menghambat kelangsungan pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut menimbulkan peningkatan pada sisa energi yang terbuang sehingga
permasalahan lingkungan menjadi situasi yang serius. Kelestarian lingkungan menjadi
faktor yang diperhatikan untuk polusi yang disebabkan penggunaan pembangkit listrik
dan pabrik yang relatif besar, desulfurisasi dan denitrifikasi pabrik. Kemudian pada
konsumsi publik dan transportasi, menyebabkan polusi terdispersi sehingga turut
berdampak pada masalah lingkungan.
Selain serta masalah lingkungan yang kompleks, lonjakan kebutuhan energi
menimbulkan prakiraan kenaikan kebutuhan bahan bakar yang bersih khususnya
dalam sektor rumah tangga, LPG (Liquid Petroleum Gas). Lonjakan permintaan LPG
membuat pemerintah melakukan impor LPG karena tidak dapat memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Hal tersebut berperan dalam produksi bahan bakar dimetil eter (DME)
yang diperkirakan akan menggantikan posisi LPG. DME dibentuk dengan mensintesis
gas yang terbentuk dalam proses gasifikasi dengan salah satu sumbernya berasal dari
batu bara.
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan riset perpustakaan, yakni penelitian
yang mengkaji bahan dengan menelusuri serta menelaah literatur maupun penelitian
yang digunakan sebagai bahan-bahan pustaka.

PEMBAHASAN
Pembentukan dimetil eter (DME)

Dimetil eter (DME) merupakan senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus
kimia CH3OCH3. Produksi DME dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti gas
alam, fuel oil, batubara dan biomassa. Secara tradisional, produksi DME melalui dua
tahapan proses pada reaktor yang sama, yakni sintesis metanol kemudian dua molekul
terkait akan mengalami proses dehidrasi (penarikan molekul air) untuk menghasilkan
satu molekul DME. Berikut akan dipaparkan reaksi sintetis DME yang terbentuk.

Pada proses pembentukkan DME dengan bahan asal batu bara muda, proses gasifikasi
terbentuk dari campuran CO dan H2 dengan menggunakan katalis tertentu seperti Zn,
CU atau Al serta tekanan tinggi sintetis gas hingga terbentuk metanol. Rasio gas
sintesis yang diperoleh dengan gasifikasi batubara berkisar antara 0.5-1.0, dengan
demikian komposisi gas disesuaikan dengan pergeseran reaksi sehingga H2 / CO = 1.
Pada kondisi demikian reaksi yang dihasilkan akan disuplai untuk sintesis DME. Pada
tahap sintesis dimana reaksi (H2 / CO = 1) tercapai, selisih rasio H2/CO yang harus
disesuaikan dalam perbandingan dengan reaksi (H2 / CO = 2). Limbah dari reaktor
slurry didinginkan untuk memisahkan fase cair ( DME , CO2 dan sejumlah kecil
metanol dan air) dari fase gas yang mengandung H2 dan CO yang tidak bereaksi.
Sebagian besar gas yang dipisahkan akan didaur ulang ke reaktor. Karena laju reaksi
lebih tinggi, maka Rasio daur ulang cukup pada 1: l. Setelah reduksi CO2, produk
DME tersebut diperoleh dengan menghilangkan air dan metanol yang tidak murni ke
tingkat yang sesuai standar. Proses tersebut dapat diringkas menjadi bagan berikut.

Gambar 1 Sintesis DME dari batu bara

Selain dengan menggunakan proses dua tahap, gasifikasi parsial juga dapat
mengonversi batu bara menjadi produk gas dengan melalui proses pirolisis atau
karbonisasi. Pirolisis merupakan proses penguraian batu bara menjadi produk padat,
cair dan gas melalui proses pemanasan tanpa atau dengan udara terbatas. Apabila
produk utama penguraian berbentuk padat, maka proses tersebut dikenal dengan
proses karbonisasi. Pada gasifikasi secara parsial, selain produk gas juga dihasilkan
produk padat berupa char (arang batu bara) serta produk cair berupa ter. Proses
tersebut dapat diringkas menjadi bagan berikut.

Gambar 2 Skema proses gasifikasi parsial


Potensi DME yang berasal dari batu bara di Indonesia

Pembentukan DME yang berasal dari batu bara, lekat relasi yang terbentuk dengan
jumlah batu bara yang tersedia. Indonesia sebagai salah satu produsen batu bara
terbesar di dunia, memiliki volume produksi sebesar 255.7 juta ton minyak pada tahun
2016 (BP Statistical Review of World Energy, 2017). Pembentukan DME dapat
diproses dengan berbagai material jenis batu bara seperti underground coal
gasification, gas metana batu bara coal bed methane, maupun jenis batu bara kalori
rendah.
Gas metana batu bara merupakan energi nonkonvensional dan keberadaan di Indonesia
sebesar 450 TCF (ARI, 2003 dalam Setiawan 2013). Gas tersebut mayoritas berada di
pulau Sumatera dengan perkiraan total sekitar 183 TCF dan pulau Kalimantan sebesar
183 TCF. Pada pengembangan tersebut dibutuhkan teknologi tinggi untuk namun
tidak membutuhkan lahan yang sangat luas untuk mengelolanya.Gas metana batu bara
memiliki unsur akan gas metana mencapai 80%. Gas tersebut tersimpan di dalam
matriks batu bara akibat penyerapan dari batu bara tersebut.

Underground coal gasification (UCG) merupakan proses gasifikasi yang


menggunakan batu bara yang terletak di bawah tanah (insitu). Pada teknologi UCG
akan memproduksi gas CO, H2, CO2, serta metana. Gas CO, H2 dan metana tersebut
kemudian akan dilakukan proses sintetis gas yang dapat dikonversi menjadi pupuk,
bahan bakar cair serta bahan petro kimia. Teknologi UCG juga dapat menggerakkan
turbin generator dari panas yang dihasilkan di bawah tanah tersebut. Dalam UU Energi
nomor 39 tahun 2007, dapat disimpulkan bahwa UCG termasuk dalam kategori energi
baru.

DME sebagai alternatif LPG


DME merupakan senyawa eter dengan rumus kimia CH3OCH3, sedangkan LPG
(Liquid petroleum gas) merupakan campuran gas propana (C3H8) serta butana
(C4H10). Karakteristik DME memiliki kesamaan dengan komponen utama LPG yakni
propana dan butana. Karakteristik tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

Gambar 3 Karakteristik LPG dan DME


Pada DME, uap pada tekanan agar tetap liquid dijaga pada perkiraan tekanan 5 bar.
Kemudian temperatur ruangan pada DME pada suhu 25’ C, dimana pada suhu tersebut
LPG turut dapat berbentuk liquid dengan diberikannya tekanan sekitar 7-8 bar. Titik
didih DME mencapai -24.9’ C yang mendekati titik didih LPG sebesar -42’ C sehingga
mudah dicairkan. Beberapa faktor kemiripan tersebut dapat diasumsikan bahwa DME
dapat di desain untuk memiliki fungsionalitas sebagai LPG.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada tahun 2016 kebutuhan impor LPG dalam negeri mencapai 4,3 juta ton LPG. ISC
Pertamina telah menandatangani kontrak pembelian jangka panjang untuk 90% impor
LPG dari Timur Tengah. Pertumbuhan produksi LPG telah diprediksi akan meningkat
sebesar 2,6 % per tahun. Hal tersebut kemudian merupakan isu dalam negeri sehingga
pemerintah memilih alternatif DME sebagai opsi pengganti LPG.

Melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 tahun 2013, pemerintah telah


mencantumkan DME sebagai bahan bakar untuk sektor industri, transportasi dan
rumah tangga dalam pemanfaatan secara langsung. Kemudian pemanfaatan DME
sebagai bahan bakar turut digunakan untuk bahan campuran LPG dalam komposisi
tertentu sesuai dengan standar yang berlaku.

DME memiliki prospek yang cukup baik sebagai alternatif pengganti bahan bakar
LPG. DME dapat diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya biomassa, sampah
organik, produk pertanian, batubara muda dan gas alam. Selain dapat diproduksi dari
berbagai sumber, DME didukung oleh nilai tambah yang ramah lingkungan.
Kemudian, DME dipertimbangkan sebagai pengganti LPG karena biaya produksi yang
lebih murah 20% dibandingkan dengan LPG (Jakarta Globe, 2009).

REFERENSI
Ajeng P. Yudiputri, Eviana D. Setiawati, Gede Wibawa, Winarsih. n.d. "PRA
DESAIN PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM."
Accessed January 23, 2018.

Anam, Ahsonul. 2008. "Dimethyl Ether (DME) dari Batubara sebagai Bahan Bakar
Gas Alternatif selain LPG." J.Ilm.Tek.Energi Vol.1 .

Bratama, Richo Chandra Riski. 2011. "Efek Penambahan Dimetil Eter Pada LPG
Terhadap Emisi Gas Buang Hasil Proses Pembakaran Pada Kompor." June.
Accessed January 23, 2018.

Deutsche Welle Broadcaster. n.d. ADB Perkembangan Ekonomi di Asia Tetap Stabil.
Accessed Januari 23, 2018. http://www.dw.com/id/adb-perkembangan-
ekonomi-di-asia-tetap-stabil/a-35899534.

Indonesia Investments. 2017. Batu Bara. July 7. Accessed January 23, 2018.
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-
bara/item236?
M., Gaitsa Rizka. 2013. "Coal Bed Methane sebagai Energi Nonkonvensial Prospektif
di Indonesia." Accessed January 23, 2018.

Petro Energy. 2016. Senyawa DME Bisa Gantikan LPG. July 27. Accessed January
23, 2018. http://petroenergy.id/article/senyawa-dme-bisa-gantikan-lpg.

Ph.D, Prof. Atmonobudi Soebagio. 2011. Dimethyl Ether (DME) sebagai Pengganti
LPG, Perlu Segera Diproduksi di Indonesia. July 5. Accessed January 23,
2018. https://atmonobudi.wordpress.com/2011/07/05/produksi-segera-
dimethyl-ether-dme-sebagai-pengganti-lpg/.

Suprajitno Munadi, Subijanto. 2010. "TEKNOLOGI GASIFIKASI BATUBARA


BAWAH PERMUKAAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI
LISTRIK DALAM NEGERI." December. Accessed January 23, 2018.

Suprapto, Slamet. n.d. "Karakteristik dan Pemanfaatan Batu Bara." Accessed January
23, 2018.

y. Ohno, T.Shikada, T.Ogawa, M.Ono, M.Mizuguchi. n.d. "NEW CLEAN FUEL


FROM COAL- DIMETHYL ETHER." Accessed January 23, 2018.

Anda mungkin juga menyukai