Anda di halaman 1dari 1

Pedagang Kuliner, Kembali Hadir di Jalan Purnawarman

Pedagang Kaki Lima kuliner kembali mengisi trotoar di Jalan Purnawarman, Bandung
(20/03). Para pedagang kembali berdagang setelah mendapat persetujuan dari
Pemerintah Kota Bandung mengenai tempat mereka berdagang. Pasalnya, tempat
relokasi yang berada di area parkir Bandung Electronic Center ditutup oleh pihak
manajemen karena akan dilangsungkan pembangunan gedung parkir.
Keresahan penutupan tempat relokasi sudah dirasakan pedagang kuliner semenjak
adanya berita burung terkait pembangunan yang akan dilakukan pihak BEC. Pada
14 Maret 2017, pihak BEC memanggil perwakilan pedagang kuliner untuk
berdiskusi. Hal ini dilakukan pihak manajemen karena merasa frustasi dengan tidak
adanya respon dari Pemerintah Kota Bandung mengenai solusi alternatif untuk
tempat berdagang pedagang kuliner. Pihak Manajemen pun menolak
merekomendasikan Pedagang berdagang di basement BEC karena lokasi tersebut
tidak layak digunakan untuk berdagang. Keesokkan harinya, Pihak Manajemen
kembali menegaskan pedagang kuliner untuk mengosongkan lahan serta
mengatakan akan mengunci lokasi konstruksi dan merubuhkan tempat relokasi
pada 16 Maret 2017.
Para pedagang kuliner pun kebingungan terkait dimana lokasi mereka akan
berdagang. Seusai mendengar kabar dari pihak manajemen BEC, para pedagang
berinisiatif memobilisasi gerobaknya ke trotoar Jalan Purnawarman. Mereka
memutuskan tidak berdagang hingga memperoleh keputusan Pemerintah Kota
Bandung yang saat itu masih abstain terkait dimana lokasi PKL berdagang.
Setelah empat hari libur berdagang (20/03), akhirnya pihak Kecamatan Sumur
Bandung mengabarkan bahwa PKL dapat berdagang di trotoar Jalan Purnawarman
hingga konstruksi selesai dilaksanakan. Namun, pedagang kuliner hanya
diperbolehkan berdagang pada pukul 10.00-18.00 WIB serta diwajibkan untuk tidak
berdagang pada hari Sabtu dan Minggu. Pada hari yang sama, Pihak Satpol PP
melakukan patroli selama tiga kali untuk memastikan Pedagang Kuliner mematuhi
segala persyaratan yang berlaku.
Masih segar diingatan kita bahwa pembubaran paksa long march PKL Jalan
Purnawarman pada 16 April 2016, membuahkan hasil hitam di atas putih. Perjanjian
tersebut menyatakan bahwa Pedagang tidak akan pernah diganggu oleh
pengusikkan maupun penggusuran dari pihak Satpol PP serta aparat. Namun,
setelah nyaris satu warsa perjanjian tersebut, para pedagang akan kembali diusik
oleh aparat keamanan. Pedagang pun merasa ketakutan untuk menyambung hidup
mereka dengan tetap berjualan di Jalan Purnawarman.
Vania Elliya Ananda Wenno (MRI 2014)
Referensi:
Komune Rakapare. 2017. Mari Bersolidaritas Mobilisasi Damai PKL Purnawarman.
http://rilis.rakapare.org/mari-bersolidaritas-mobilisasi-damai-pkl-purnawarman/.
(Diakses 21 Maret 2017).

Anda mungkin juga menyukai