Abstrak: Penulisan dari artikel ini bertujuan untuk memaparkan beberapa energi alternatif yang dapat digunakan
sebagai solusi untuk permasalahan energi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode literature review.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber energi utama yang paling banyak digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan bahan bakar masyarakat Indonesia berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak dan gas bumi.
Sementara itu, cadangan minyak bumi di Indonesia hanya tersedia untuk 9,5 tahun dan gas bumi untuk 19,9
tahun. Pemanfaatan sumber daya energi minyak bumi selain mendatangkan manfaat juga menyebabkan
berbagai jenis kerusakan dan pencemaran lingkungan. Upaya pemulihan sumber daya energi dapat dilakukan
melalui konservasi energi, diversifikasi energi, intensifikasi energi, dan rekomendasi lain. Salah satunya, yaitu
dengan melakukan pengembangan dan penerapan potensi sumber daya energi alternatif berupa Energi Baru dan
Terbarukan (EBT) di Indonesia. Kesimpulan dari penulisan artikel yaitu terdapat beberapa energi alternatif yang
dapat digunakan sebagai solusi untuk permasalahan energi di Indonesia meliputi energi panas bumi, energi air,
energi angin, energi nuklir, dan energi surya. Usaha yang serius dan sistematis untuk mengembangkan dan
menerapkan sumber energi alternatif harus segera dilakukan. Kerjasama dan koordinasi antar lembaga atau
pihak-pihak terkait serta dukungan dari berbagai sektor dan masyarakat harus terus ditingkatkan untuk
mewujudkan implementasi sumber EBT.
Kata kunci : energi alternatif, energi baru dan terbarukan, gas bumi, minyak bumi
laut yang diakibatkan oleh hasil operasi kapal mangrove, delta sungai, estuari, lamun, maupun
tanker (air ballast), perbaikan dan perawatan terumbu karang yang memiliki fungsi dan peran
kapal (docking), terminal bongkar muat tengah penting secara ekologis yaitu sebagai habitat
laut, air bilga (saluran buangan air, minyak, dan serta daerah berkembangbiak dan penyedia
pelumas hasil proses mesin), scrapping kapal, makanan untuk organisme dewasa Kementerian
serta yang paling sering terjadi adalah Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kecelakaan atau tabrakan kapal tanker. Oil spill (KKP RI, 2022).
menimbulkan beberapa dampak buruk berupa
kematian organisme, perubahan reproduksi dan Lembaga Pengelola Sumber Daya Energi
tingkah laku organisme, terganggunya daerah Minyak Bumi
migrasi ikan, gangguan bau lantung (busuk), Pengelolaan minyak bumi diatur dalam
terganggunya kegiatan budidaya perikanan, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang
serta kerusakan ekosistem. Minyak dan Gas Bumi, sedangkan lembaga
Kematian organisme dapat terjadi karena yang mengatur pengelolaan minyak bumi
kasus oil spill mengakibatkan tingginya risiko adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
kematian massal pada ikan-ikan di tambak atau Bumi yang berada di bawah dan
keramba serta kelas Bivalvia (kerang-kerangan) bertanggungjawab kepada Menteri Energi dan
yang memiliki kemampuan migrasi sangat Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktorat
rendah. Selain itu, oil spill sebagai Bahan Jenderal Minyak dan Gas Bumi dipimpin oleh
Berbahaya dan Beracun (B3) dapat Direktur Jenderal. Struktur organisasi dari
menyebabkan kematian organisme plankton Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
khususnya pada saat masih dalam fase telur dan terdiri atas:
larva. Jika oil spill bertepatan dengan periode 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Minyak dan
pemijahan (spawning), daerah nursery ground, Gas Bumi;
serta daerah tertutup atau semi tertutup seperti 2. Direktur Pembinaan Program Minyak dan
teluk maka dampak yang ditimbulkan bisa lebih Gas Bumi;
buruk. 3. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak
Perubahan reproduksi dan tingkah laku dan Gas Bumi;
organisme dapat terjadi akibat adanya oil spill 4. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan
karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Gas Bumi;
Crustacea membangun sistem indra penciuman 5. Direktur Perencanaan dan Pembangunan
yang tajam untuk membantu berbagai Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi;
aktivitasnya dan keefektifannya dipengaruhi 6. Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak
oleh konsentrasi minyak di dalam air. Paparan dan Gas Bumi;
terhadap B3 membuat sistem indra penciuman 7. Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan
pada Crustacea terganggu sehingga menjadi Gas Bumi.
kesulitan dalam hal mencari makanan dan Struktur organisasi dari Direktorat Jenderal
proses kawin. Oil spill dapat menyebabkan Minyak dan Gas Bumi untuk lebih detailnya
terganggunya daerah migrasi ikan karena dapat dilihat melalui laman Kementerian
beberapa jenis ikan yang bersifat territorial ESDM yaitu
tidak dapat menghindari bahan pencemar https://www.esdm.go.id/id/profil/tugas-
termasuk oil spill. Ikan tetap harus kembali ke fungsi/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas-
daerah asal untuk mencari makan dan bumi atau melalui lampiran dari artikel.
berkembangbiak meskipun daerah asalnya telah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
tercemar. Oil spill dalam kegiatan budidaya mempunyai tugas menyelenggarakan
perikanan dapat menyebabkan timbulnya bau perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
lantung pada jenis ikan keramba dan tambang bidang pembinaan, pengendalian, dan
yang tidak memiliki kemampuan bergerak pengawasan kegiatan minyak dan gas bumi.
menjauhi oil spill sehingga menghasilkan bau Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dan rasa yang tidak enak pada jaringannya. dimaksud, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Peralatan yang digunakan dalam budidaya Bumi menyelenggarakan fungsi:
perikanan seperti jaring dan temali juga tidak 1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan,
dapat digunakan lagi karena sudah tercemar. pengendalian, dan pengawasan kegiatan
Oil spill sebagai limbah B3 dalam perairan pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja,
pesisir laut dapat mengganggu ekosistem baik lingkungan, dan pembangunan sarana dan
Lintang Rahmayanti 12
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661
prasarana tertentu, serta pengelolaan peningkatan menjadi 10% (100,8 juta SBM),
Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor sedangkan pangsa kebutuhan bensin mengalami
minyak dan gas bumi sesuai dengan penurunan menjadi 20% (200,3 juta SBM)
peraturan perundang-undangan; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, (BPPT, 2021).
pengendalian, dan pengawasan kegiatan Total konsumsi energi final di Indonesia pada
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, tahun 2019 yaitu sebesar 989,9 juta SBM
lingkungan, dan pembangunan sarana dan (Setara Barel Minyak). Konsumsi energi final
prasarana tertentu, pengelolaan Penerimaan per jenis pada tahun 2019 didominasi oleh
Negara Bukan Pajak sektor minyak dan gas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meliputi
bumi sesuai dengan peraturan perundang- avgas, avtur, bensin, minyak tanah, minyak
undangan; solar, minyak diesel, dan minyak bakar yaitu
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan sebanyak 42% (meningkat 3% dari tahun 2018).
kriteria di bidang pembinaan, pengendalian, Konsumsi BBM yang tinggi disebabkan karena
dan pengawasan kegiatan pengusahaan, penggunaan teknologi peralatan BBM dinilai
keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, lebih efisien terutama di sektor transportasi
dan pembangunan sarana dan prasarana (BPPT, 2021). Konsumsi energi per jenis pada
tertentu, serta pengelolaan Penerimaan tahun 2019 secara lebih rinci dapat dilihat pada
Negara Bukan Pajak sektor minyak dan gas Gambar 1.
bumi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
4. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis
dan supervisi di bidang pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja,
lingkungan, dan pembangunan sarana dan
prasarana tertentu, serta pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor
minyak dan gas bumi sesuai dengan Gambar 1. Konsumsi Energi per Jenis (2019)
peraturan perundang-undangan; (Sumber: BBPT, 2021)
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang pembinaan, pengendalian, dan Konsumsi energi terbesar terdapat di sektor
pengawasan kegiatan pengusahaan, transportasi yaitu sebanyak 42% (meningkat
keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, 2% dari tahun 2018). Sektor transportasi
dan pembangunan sarana dan prasarana menggunakan energi yang hampir seluruhnya
tertentu, serta pengelolaan Penerimaan adalah BBM, terutama bensin. Selain itu,
Negara Bukan Pajak sektor minyak dan gas implementasi kebijakan pemerintah berupa
bumi sesuai dengan peraturan perundang- konversi minyak tanah ke LPG sebagai
undangan; konsekuensinya juga membuat konsumsi LPG
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal di sektor rumah tangga menjadi cukup besar.
Minyak dan Gas Bumi; dan Sektor pertanian, konstruksi, dan pertambangan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh merupakan sektor yang paling banyak dalam
Menteri. konsumsi minyak solar. Konsumsi energi per
sektor pada tahun 2019 secara lebih rinci dapat
Konsumsi Sumber Daya Energi dilihat pada Gambar 2.
Total kebutuhan energi nasional tahun 2019-
2050 berdasarkan skenario Business As Usual
(BAU) diprediksi semakin meningkat seiring
dengan pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan
harga energi, serta kebijakan pemerintah. Total
kebutuhan energi final diproyeksikan
meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata
sebesar 3,5% per tahun. Berdasarkan skenario
Electric Vehicle (EV) pada tahun 2050 pangsa Gambar 2. Konsumsi Energi per Sektor (2019)
kebutuhan energi listrik mengalami (Sumber: BBPT, 2021)
Lintang Rahmayanti 13
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661
Kepulauan Banda, Halmahera, dan Pulau sebagai energi utama. Oleh sebab itu, perlu
Sulawesi. Jumlah gunung berapi baik yang aktif dilakukan substitusi BBM ke energi alternatif
maupun yang sudah tidak aktif mencapai 150 lain. Pemanfaatan energi surya dapat digunakan
buah dengan panjang jalur lebih dari 7.500 km sebagai sumber energi listrik untuk moda
dan lebar 50-200 km. Berdasarkan hasil transportasi seperti mobil listrik dan sepeda
penelitian, terdapat 217 daerah prospek panas motor listrik yang saat ini mulai berkembang.
bumi. Total potensi energi panas bumi adalah Total potensi energi surya di Indonesia adalah
19.658 Megawatt (MW) dengan rincian Pulau 207.898 MW yaitu sebesar 48,2% dari total
Jawa sebanyak 8.100 MW, Sumatera sebanyak potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia
4.885 MW, dan sisanya tersebar di Sulawesi (Tampubolon & Adiatma, 2019).
dan kepulauan lain. Sumber panas bumi yang
sudah dimanfaatkan hingga saat ini sebanyak SIMPULAN
803 MW. Berdasarkan pemaparan yang telah
2. Energi Air dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat
Indonesia memiliki kondisi topografi berupa beberapa energi alternatif yang dapat digunakan
pegunungan dan perbukitan serta dialiri oleh sebagai solusi untuk permasalahan energi di
banyak sungai dan berbagai daerah tertentu Indonesia terutama energi minyak bumi.
memiliki danau atau waduk yang cukup Beberapa energi alternatif yang dimaksudkan
potensial sebagai sumber energi air. Total meliputi energi panas bumi, energi air, energi
potensi energi air di Indonesia adalah 74.976 angin, energi nuklir, dan energi surya.
MW dan sebanyak 70.776 MW berada di luar Kenyataan yang ada terkait ketersediaan
Pulau Jawa serta 3.105,76 MW sudah sumber energi di Indonesia saat ini
dimanfaatkan dan sebagian besar berada di mengajarkan kepada kita bahwa usaha yang
Pulau Jawa. Dengan demikian, Indonesia serius dan sistematis untuk mengembangkan
memiliki potensi besar dalam hal dan menerapkan sumber energi alternatif
pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air berupa EBT guna mengurangi ketergantungan
(PLTA). PLTA merupakan teknologi yang terhadap energi tak terbarukan terutama minyak
ramah lingkungan, menunjang diversifikasi bumi harus segera dilakukan. Kerjasama dan
energi, dan mengurangi pemanfaatan BBM. koordinasi antar lembaga atau pihak-pihak
3. Energi Angin terkait serta dukungan dari berbagai sektor dan
Beberapa wilayah di Indonesia seperti NTT, masyarakat harus terus ditingkatkan untuk
NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, mewujudkan implementasi sumber EBT.
Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, dan
Karimun Jawa memiliki sumber energi angin DAFTAR PUSTAKA
yang layak untuk dikembangkan menjadi Adiwar, A., Hotimah, B., Martono, W.,
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Total Kurniawan, M., & Away, Y. (2010).
potensi energi angin di Indonesia adalah 60.647 Crude Oil Grading sebagai Second
MW. Reference dalam Penetapan Harga
4. Energi Nuklir Minyak Bumi Indonesia. Lembaran
Energi nuklir merupakan energi baru yang perlu Publikasi Minyak dan Gas Bumi, 44(1),
dipertimbangkan karena energi nuklir dapat 63-69.
menghasilkan energi dalam jumlah sangat besar Anshariah, A. (2016). Studi Penentuan Kualitas
yang dapat mencapai ribuan megawatt, dengan dan Kuantitas Minyak Bumi pada
catatan pemanfaatan energi nuklir harus Lapangan Minyak Tiaka. Jurnal
memperhatikan beberapa aspek. Aspek yang Geomine, 4(2), 274135.
perlu diperhatikan antara lain terkait aspek Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
keselamatan, sosial, ekonomi, teknis, Sumber (BPPT). (2021). Outlook Energi
Daya Manusia (SDM), dan teknologi. Indonesia 2021. Jakarta: Badan
5. Energi Surya Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Penyediaan minyak bumi di Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Produksi
seiring dengan bertambahnya waktu terus Minyak Bumi dan Gas Alam Tahun 1996-
mengalami peningkatan dan berbanding terbalik 2020. Diperoleh 28 September 2022, dari
dengan total cadangan minyak bumi. Sementara https://www.bps.go.id/statictable/2009/06
itu, sektor transportasi mayoritas menggunakan /15/1092/produksi-minyak-bumi-dan-
konsumsi energi minyak bumi berupa BBM gas-alam-1996-2020.html.
Lintang Rahmayanti 15
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661