Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890

Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

ANALISIS PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI


MINYAK DAN GAS BUMI DI INDONESIA

Lintang Rahmayanti1, Dita Mey Rahmah2, dan Larashati3


1,2,3
Program Studi S2 Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami 36A Surakarta
E-mail : lintangrahma81@gmail.com1, ditamey99@gmail.com2, larashati@student.uns.ac.id 3

Abstrak: Penulisan dari artikel ini bertujuan untuk memaparkan beberapa energi alternatif yang dapat digunakan
sebagai solusi untuk permasalahan energi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode literature review.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber energi utama yang paling banyak digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan bahan bakar masyarakat Indonesia berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak dan gas bumi.
Sementara itu, cadangan minyak bumi di Indonesia hanya tersedia untuk 9,5 tahun dan gas bumi untuk 19,9
tahun. Pemanfaatan sumber daya energi minyak bumi selain mendatangkan manfaat juga menyebabkan
berbagai jenis kerusakan dan pencemaran lingkungan. Upaya pemulihan sumber daya energi dapat dilakukan
melalui konservasi energi, diversifikasi energi, intensifikasi energi, dan rekomendasi lain. Salah satunya, yaitu
dengan melakukan pengembangan dan penerapan potensi sumber daya energi alternatif berupa Energi Baru dan
Terbarukan (EBT) di Indonesia. Kesimpulan dari penulisan artikel yaitu terdapat beberapa energi alternatif yang
dapat digunakan sebagai solusi untuk permasalahan energi di Indonesia meliputi energi panas bumi, energi air,
energi angin, energi nuklir, dan energi surya. Usaha yang serius dan sistematis untuk mengembangkan dan
menerapkan sumber energi alternatif harus segera dilakukan. Kerjasama dan koordinasi antar lembaga atau
pihak-pihak terkait serta dukungan dari berbagai sektor dan masyarakat harus terus ditingkatkan untuk
mewujudkan implementasi sumber EBT.

Kata kunci : energi alternatif, energi baru dan terbarukan, gas bumi, minyak bumi

terdapat penurunan dari segi kuantitas minyak


PENDAHULUAN bumi dan dalam jangka waktu tertentu dapat
Energi memiliki peran penting dalam habis (Kementerian ESDM, 2019).
kehidupan manusia karena segala aktivitas Minyak dan gas bumi termasuk dalam
manusia membutuhkan energi. Indonesia Sumber Daya Alam (SDA) tak terbarukan.
merupakan negara yang masih memanfaatkan Minyak dan gas bumi suatu saat dapat habis
energi minyak bumi sebagai sumber energi dan tidak mungkin lagi untuk diproduksi atau
utama. Berbagai jenis aktivitas dalam dibentuk ulang. Minyak dan gas bumi memiliki
kehidupan sehari-hari hampir selalu berkaitan nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki
dengan produk-produk yang berasal dari kemampuan bekerja yang lebih efisien, namun
minyak bumi, seperti Liquified Petroleum mengandalkan SDA minyak dan gas bumi
Gases (LPG), bensin, aviation turbine fuel sebagai pendukung pembangunan untuk
(avtur), bahan bakar diesel, minyak pelumas, sepanjang masa jelas bukan pilihan yang tepat
aspal, kerosin, dan sebagainya. (Garg, et al., 2020).
Berdasarkan data dari Kementerian Energi Pemanfaatan minyak bumi secara terus-
dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan menerus tidak hanya membuat jumlahnya
minyak bumi Indonesia hanya tersedia untuk menjadi semakin berkurang, tetapi juga
9,5 tahun dan gas bumi untuk 19,9 tahun menimbulkan berbagai macam dampak negatif
dengan asumsi tidak ada penemuan baru bagi makhluk hidup maupun lingkungan.
cadangan minyak dan gas bumi. Selain itu, Dampak negatif bagi lingkungan yaitu berupa
ditinjau dari pencapaian produksi rata-rata pencemaran lingkungan. Pencemaran
minyak dan gas bumi dalam dua tahun terakhir lingkungan dapat terjadi karena energi dan
menunjukkan terjadinya penurunan akibat bahan baku yang digunakan dalam
adanya penurunan performance reservoir secara pengolahan minyak bumi baik itu melalui
alami (natural decline) dan tidak ditemukannya proses fisika maupun proses kimia dapat
cadangan besar yang dapat menggantikan menghasilkan gas karbonmonoksida,
cadangan yang terus diproduksi. Artinya,
Lintang Rahmayanti 9
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

karbondioksida, belerang, oksida, dan uap air 1. Sumber hidrokarbon


(Jurdilla, et al., 2019). 2. Komponen komposisi kimia (jumlah
Untuk mengantisipasi habisnya SDA energi dominan hidrokarbon)
minyak dan gas bumi di Indonesia serta dampak 3. United States Bureau of Mines
negatif yang ditimbulkan, pemerintah harus 4. UOP “K faktor”
terus mengembangkan EBT yang dapat 5. API gravity atau berat jenis
dijadikan sebagai sumber energi alternatif yang 6. Distribusi karbon
lebih bersih dan berkelanjutan. Oleh karena itu, 7. Viscosity-Gravity Constant (VGC)
penulisan dari artikel ini bertujuan untuk 8. Pour Point
memaparkan beberapa energi alternatif yang Produk minyak bumi yang berkualitas baik
dapat digunakan sebagai solusi untuk yaitu apabila hanya memiliki sedikit kandungan
permasalahan energi di Indonesia. senyawa kontaminan seperti H2S,
karbondioksida, peroksida organik, karbonil
sulfida, asam hidrosianida, dan senyawa
METODE kontaminan lainnya. Selain itu, ciri bahwa
Penelitian ini merupakan jenis penelitian produk minyak bumi memiliki kualitas yang
kepustakaan sehingga metode yang digunakan baik yaitu memiliki rantai karbon yang pendek
adalah literature review. Data sekunder yang dan bercabang sehingga nilai titik didihnya
digunakan berupa jurnal, laporan, dan buku semakin kecil dan pembakaran dapat
terkait SDA energi yang dapat berlangsung lebih cepat.
dipertanggungjawabkan. Data dianalisis dengan Indonesia menempati peringkat ke-11 dalam
menggunakan analisis deskriptif kualitatif hal produksi gas global dengan cadangan
melalui studi kepustakaan. Miles & Huberman sebesar 96 triliun kaki kubik (TCF) pada tahun
(1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam 2018 (PWC, 2019). Secara cadangan, Indonesia
analisis data kualitatif dilakukan secara menempati peringkat ke-13 di dunia dan ke-2 di
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus kawasan Asia-Pasifik (mengikuti China).
sampai tuntas sehingga data bersifat jenuh. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak (BPS) terkait produksi dan konsumsi minyak
diperolehnya lagi data atau informasi baru. bumi, pada tahun 2018-2020 kuantitas sumber
daya minyak bumi di Indonesia seiring
HASIL DAN PEMBAHASAN berjalannya waktu menjadi semakin berkurang
Sumber energi utama yang paling banyak dikarenakan kebutuhan atau konsumsi yang
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan bahan semakin meningkat, sedangkan produksi
bakar masyarakat Indonesia berasal dari bahan semakin menurun seperti yang ditampilkan
bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam. pada Tabel 1.
Minyak bumi mentah (crude oil) merupakan Berdasarkan Tabel 1, produksi minyak dan gas
campuran kompleks beberapa hidrokarbon yang bumi di Indonesia sejak tahun 1996-2020
berbeda serta masing-masing minyak bumi mengalami fluktuasi, namun penurunan jumlah
memiliki sifat fisika, kimia, dan kenampakan produksi cenderung terjadi dari tahun ke tahun.
yang berbeda antar lokasinya. Secara fisik Penurunan jumlah produksi minyak bumi dari
warna minyak bumi yaitu dari jernih hingga tahun 1996-2020 yaitu sebesar 289.401.000,5
hitam. Secara kimia minyak bumi tersusun atas barel, artinya terjadi lebih dari 50% penurunan
84% C, 14% H, 1-3% S, serta kurang dari 1% jumlah produksi minyak bumi. Sementara itu,
N2, O2, logam, dan garam. jumlah produksi gas bumi dari tahun 1996-2020
Penentuan kualitas dan kuantitas dari mengalami penurunan sebesar 721.185,5
minyak bumi memerlukan adanya perhitungan MMscf. Eksploitasi dari minyak dan gas bumi
nilai BS&W (Basic Sediment and Water) dan yang tanpa dibarengi dengan penemuan sumber
API (American Petroleum Institute) (Anshariah, tambang baru dapat menyebabkan minyak dan
2016). Nilai BS&W dan API diperoleh melalui gas bumi habis.
beberapa tahapan dan uji laboratorium. Kualitas Sumber daya energi minyak bumi
minyak bumi diklasifikasikan ke dalam menghasilkan berbagai jenis produk yang
beberapa produk yang disesuaikan dengan beragam dan secara garis besar produk hasil
kegunaan produk. Proses klasifikasi minyak pengilangan minyak bumi dapat digolongkan
bumi dapat menggunakan beberapa parameter menurut batasan jumlah karbon dan titik didih
(Wiyantoko, 2016), antara lain menurut: seperti yang terdapat pada Tabel 2.
Lintang Rahmayanti 10
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

mobilisasi. Selanjutnya, terdapat pula


Tabel 1. Produksi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia pembangkit listrik yang tenaganya
mengandalkan bahan bakar minyak dan gas
bumi.
Penerimaan Indonesia dari sektor minyak
dan gas selalu mengalami peningkatan ekonomi
dari tahun ke tahun. Tahun 2011 dan 2012
Indonesia memperoleh pendapatan sebesar
USD 35,79 miliar dan USD 36,13 miliar,
melebihi target APBN (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara) yang telah ditetapkan
yakni USD 32,40 miliar dan USD 33,48 miliar.
Selanjutnya, 3 tahun berikutnya, meski secara
persentase pencapaian target menurun,
sumbangan minyak dan gas bumi terhadap
perekonomian negara masih sangat besar.
Dengan demikian, sektor minyak dan gas bumi
selama ini telah memberikan peran penting dan
strategis bagi pembangunan nasional.

Pemanfaatan Sumber Daya Energi Minyak


Pemanfaatan minyak bumi pada
kenyataannya selain mendatangkan dampak
positif, di sisi lain juga menimbulkan dampak
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2021) negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan dari
pemanfaatan minyak bumi yang sedang
berlangsung saat ini yaitu berupa terjadinya
Tabel 2. Jenis Produk Minyak Bumi
berbagai jenis kerusakan. Kerusakan yang
terjadi bahkan sudah berlangsung sejak tahap
awal dari pemanfaatan minyak bumi itu sendiri.
Pembukaan area pertambangan minyak bumi
dilakukan dengan jalan melakukan penebangan
hutan, pengeringan di Daerah Aliran Sungai
(DAS), dan pengalihan arah aliran air sungai.
Tindakan yang dilakukan dalam membuka area
pertambangan minyak bumi pada akhirnya telah
merenggut habitat bagi berbagai macam hewan
dan tumbuhan.
Pemanfaatan minyak bumi dalam kehidupan
(Sumber: Wiyantoko, 2016)
sehari-hari juga dapat memberikan dampak
buruk bagi lingkungan maupun kehidupan yaitu
Berbagai jenis produk hasil pengilangan
berupa polusi udara yang semakin bertambah
minyak bumi banyak dimanfaatkan oleh
parah (Nailufar, 2022). Polusi udara dapat
masyarakat dan bahkan memiliki kontribusi
timbul karena pembakaran dari minyak bumi
yang sangat besar terhadap pembangunan
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang
nasional. Sektor industri merupakan salah satu
merupakan salah satu gas rumah kaca.
sektor yang membutuhkan energi minyak dan
Pembakaran minyak bumi menjadi
gas bumi untuk memproduksi barang dan jasa.
penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer.
Selain itu, minyak dan gas bumi pada beberapa
Jika jumlah CO2 semakin meningkat dengan
industri tidak hanya dimanfaatkan sebagai
cepat di udara maka dapat menimbulkan
sumber energi saja, tetapi juga berperan sebagai
terjadinya pemanasan global (Wiyati, 2019).
bahan dasar dan bahan pendukung. Bahan bakar
Jenis kerusakan lain yang timbul dari adanya
minyak dan gas bumi adalah sumber energi
pemanfaatan minyak bumi ialah oil spill atau
penggerak utama untuk transportasi dan
tumpahan minyak. Oil spill yaitu pencemaran
Lintang Rahmayanti 11
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

laut yang diakibatkan oleh hasil operasi kapal mangrove, delta sungai, estuari, lamun, maupun
tanker (air ballast), perbaikan dan perawatan terumbu karang yang memiliki fungsi dan peran
kapal (docking), terminal bongkar muat tengah penting secara ekologis yaitu sebagai habitat
laut, air bilga (saluran buangan air, minyak, dan serta daerah berkembangbiak dan penyedia
pelumas hasil proses mesin), scrapping kapal, makanan untuk organisme dewasa Kementerian
serta yang paling sering terjadi adalah Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kecelakaan atau tabrakan kapal tanker. Oil spill (KKP RI, 2022).
menimbulkan beberapa dampak buruk berupa
kematian organisme, perubahan reproduksi dan Lembaga Pengelola Sumber Daya Energi
tingkah laku organisme, terganggunya daerah Minyak Bumi
migrasi ikan, gangguan bau lantung (busuk), Pengelolaan minyak bumi diatur dalam
terganggunya kegiatan budidaya perikanan, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang
serta kerusakan ekosistem. Minyak dan Gas Bumi, sedangkan lembaga
Kematian organisme dapat terjadi karena yang mengatur pengelolaan minyak bumi
kasus oil spill mengakibatkan tingginya risiko adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
kematian massal pada ikan-ikan di tambak atau Bumi yang berada di bawah dan
keramba serta kelas Bivalvia (kerang-kerangan) bertanggungjawab kepada Menteri Energi dan
yang memiliki kemampuan migrasi sangat Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktorat
rendah. Selain itu, oil spill sebagai Bahan Jenderal Minyak dan Gas Bumi dipimpin oleh
Berbahaya dan Beracun (B3) dapat Direktur Jenderal. Struktur organisasi dari
menyebabkan kematian organisme plankton Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
khususnya pada saat masih dalam fase telur dan terdiri atas:
larva. Jika oil spill bertepatan dengan periode 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Minyak dan
pemijahan (spawning), daerah nursery ground, Gas Bumi;
serta daerah tertutup atau semi tertutup seperti 2. Direktur Pembinaan Program Minyak dan
teluk maka dampak yang ditimbulkan bisa lebih Gas Bumi;
buruk. 3. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak
Perubahan reproduksi dan tingkah laku dan Gas Bumi;
organisme dapat terjadi akibat adanya oil spill 4. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan
karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Gas Bumi;
Crustacea membangun sistem indra penciuman 5. Direktur Perencanaan dan Pembangunan
yang tajam untuk membantu berbagai Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi;
aktivitasnya dan keefektifannya dipengaruhi 6. Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak
oleh konsentrasi minyak di dalam air. Paparan dan Gas Bumi;
terhadap B3 membuat sistem indra penciuman 7. Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan
pada Crustacea terganggu sehingga menjadi Gas Bumi.
kesulitan dalam hal mencari makanan dan Struktur organisasi dari Direktorat Jenderal
proses kawin. Oil spill dapat menyebabkan Minyak dan Gas Bumi untuk lebih detailnya
terganggunya daerah migrasi ikan karena dapat dilihat melalui laman Kementerian
beberapa jenis ikan yang bersifat territorial ESDM yaitu
tidak dapat menghindari bahan pencemar https://www.esdm.go.id/id/profil/tugas-
termasuk oil spill. Ikan tetap harus kembali ke fungsi/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas-
daerah asal untuk mencari makan dan bumi atau melalui lampiran dari artikel.
berkembangbiak meskipun daerah asalnya telah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
tercemar. Oil spill dalam kegiatan budidaya mempunyai tugas menyelenggarakan
perikanan dapat menyebabkan timbulnya bau perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
lantung pada jenis ikan keramba dan tambang bidang pembinaan, pengendalian, dan
yang tidak memiliki kemampuan bergerak pengawasan kegiatan minyak dan gas bumi.
menjauhi oil spill sehingga menghasilkan bau Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dan rasa yang tidak enak pada jaringannya. dimaksud, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Peralatan yang digunakan dalam budidaya Bumi menyelenggarakan fungsi:
perikanan seperti jaring dan temali juga tidak 1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan,
dapat digunakan lagi karena sudah tercemar. pengendalian, dan pengawasan kegiatan
Oil spill sebagai limbah B3 dalam perairan pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja,
pesisir laut dapat mengganggu ekosistem baik lingkungan, dan pembangunan sarana dan
Lintang Rahmayanti 12
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

prasarana tertentu, serta pengelolaan peningkatan menjadi 10% (100,8 juta SBM),
Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor sedangkan pangsa kebutuhan bensin mengalami
minyak dan gas bumi sesuai dengan penurunan menjadi 20% (200,3 juta SBM)
peraturan perundang-undangan; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, (BPPT, 2021).
pengendalian, dan pengawasan kegiatan Total konsumsi energi final di Indonesia pada
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, tahun 2019 yaitu sebesar 989,9 juta SBM
lingkungan, dan pembangunan sarana dan (Setara Barel Minyak). Konsumsi energi final
prasarana tertentu, pengelolaan Penerimaan per jenis pada tahun 2019 didominasi oleh
Negara Bukan Pajak sektor minyak dan gas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meliputi
bumi sesuai dengan peraturan perundang- avgas, avtur, bensin, minyak tanah, minyak
undangan; solar, minyak diesel, dan minyak bakar yaitu
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan sebanyak 42% (meningkat 3% dari tahun 2018).
kriteria di bidang pembinaan, pengendalian, Konsumsi BBM yang tinggi disebabkan karena
dan pengawasan kegiatan pengusahaan, penggunaan teknologi peralatan BBM dinilai
keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, lebih efisien terutama di sektor transportasi
dan pembangunan sarana dan prasarana (BPPT, 2021). Konsumsi energi per jenis pada
tertentu, serta pengelolaan Penerimaan tahun 2019 secara lebih rinci dapat dilihat pada
Negara Bukan Pajak sektor minyak dan gas Gambar 1.
bumi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
4. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis
dan supervisi di bidang pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja,
lingkungan, dan pembangunan sarana dan
prasarana tertentu, serta pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor
minyak dan gas bumi sesuai dengan Gambar 1. Konsumsi Energi per Jenis (2019)
peraturan perundang-undangan; (Sumber: BBPT, 2021)
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang pembinaan, pengendalian, dan Konsumsi energi terbesar terdapat di sektor
pengawasan kegiatan pengusahaan, transportasi yaitu sebanyak 42% (meningkat
keteknikan, keselamatan kerja, lingkungan, 2% dari tahun 2018). Sektor transportasi
dan pembangunan sarana dan prasarana menggunakan energi yang hampir seluruhnya
tertentu, serta pengelolaan Penerimaan adalah BBM, terutama bensin. Selain itu,
Negara Bukan Pajak sektor minyak dan gas implementasi kebijakan pemerintah berupa
bumi sesuai dengan peraturan perundang- konversi minyak tanah ke LPG sebagai
undangan; konsekuensinya juga membuat konsumsi LPG
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal di sektor rumah tangga menjadi cukup besar.
Minyak dan Gas Bumi; dan Sektor pertanian, konstruksi, dan pertambangan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh merupakan sektor yang paling banyak dalam
Menteri. konsumsi minyak solar. Konsumsi energi per
sektor pada tahun 2019 secara lebih rinci dapat
Konsumsi Sumber Daya Energi dilihat pada Gambar 2.
Total kebutuhan energi nasional tahun 2019-
2050 berdasarkan skenario Business As Usual
(BAU) diprediksi semakin meningkat seiring
dengan pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan
harga energi, serta kebijakan pemerintah. Total
kebutuhan energi final diproyeksikan
meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata
sebesar 3,5% per tahun. Berdasarkan skenario
Electric Vehicle (EV) pada tahun 2050 pangsa Gambar 2. Konsumsi Energi per Sektor (2019)
kebutuhan energi listrik mengalami (Sumber: BBPT, 2021)
Lintang Rahmayanti 13
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

Penyediaan Sumber Daya Energi Konservasi energi dilakukan dengan cara


mendorong pemanfaatan energi secara efisien
Proyeksi penyediaan energi primer periode dan rasional tanpa mengurangi pemanfaatan
2019-2050 disusun berdasarkan asumsi dan energi yang krusial. Konservasi energi dapat
data yang terdapat dalam Rencana Umum dilakukan dengan cara yaitu:
Energi Nasional (RUEN). Penyediaan energi a. Konservasi di sisi pembangkit yang
primer pada skenario BAU pada tahun 2025 didahului audit energi
dan 2050 diproyeksikan menjadi 314 MTOE b. Mengurangi pemanfaatan energi yang
(Million Tone of Oil Equivalent) dan 943 bersifat konsumtif, keindahan,
MTOE. kenyamanan
1. Gas c. Mengatur waktu pemakaian peralatan
Total cadangan gas bumi pada tahun 2019 d. Menggunakan peralatan yang efisien
adalah 50 triliun standar kaki kubik (TCF), 2. Diversifikasi Energi
menurun 0,019% dibandingkan dengan tahun Diversifikasi energi merupakan upaya
2018. Penyediaan gas bumi hingga tahun 2050 penganekaragaman penyediaan dan
diproyeksikan mencapai 167,4 MTOE pada pemanfaatan energi dalam rangka optimasi
skenario BAU (meningkat 3 kali lipat dari penyediaan energi. Diversifikasi energi
tahun 2018). Sementara itu, berdasarkan dilakukan dapat dengan cara mengganti
skenario Pembangunan Berkelanjutan (PB) dan pemanfaatan non-renewable energy resources
Rendah Karbon (RK), penyediaan gas bumi menjadi renewable energy resources, misalnya:
menjadi 154,2 MTOE dan 140,3 MTOE. a. Mengganti BBM dengan Biodiesel
Pemerintah berupaya mengoptimalkan (Biosolar) dan Bioetanol
pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi b. Mendorong pembangunan Pembangkit
kebutuhan dalam negeri dengan cara Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di
menghentikan ekspor gas setelah semua kontrak pedesaan
ekspor berakhir. Dengan demikian, pada tahun c. Mengurangi peran pembangkit BBM dan
2040 Indonesia sudah tidak menjadi eksportir mengganti dengan pembangkit non-BBM
gas. Peningkatan kebutuhan gas yang semakin (campuran 10% biodiesel dan 90% solar)
tinggi membuat Indonesia membutuhkan 3. Intensifikasi Energi
adanya impor gas. Impor gas pada tahun 2050 Intensifikasi energi merupakan upaya pencarian
diproyeksikan mencapai 101,1 MTOE (skenario sumber energi baru sehingga dapat
BAU), 87,8 MTOE (skenario PB), dan 74 meningkatkan cadangan energi.
MTOE (skenario RK). 4. Rekomendasi Lain
2. Minyak Terobosan lain perlu dilakukan dalam rangka
Total cadangan minyak bumi pada tahun 2019 mendukung tercapainya target bauran energi
adalah 2,5 miliar standar barel tangki (BSTB), primer, antara lain:
menurun 0,21% dibandingkan dengan tahun a. Mendorong peningkatan pemanfaatan
2018. Penyediaan minyak bumi hingga tahun mobil listrik disertai pembatasan umur
2050 diproyeksikan mencapai 146,6 MTOE kendaraan maksimal 25 tahun (skenario
pada skenario BAU (meningkat hampir 3 kali BAU), 15 tahun (skenario PB), dan 10
lipat dari tahun 2018). Sementara itu, tahun (skenario RK)
berdasarkan skenario Pembangunan b. Substitusi LPG mulai tahun 2025 menjadi
Berkelanjutan (PB) dan Rendah Karbon (RK), DME (20%), jaringan gas bumi untuk
penyediaan gas bumi menjadi 127,1 MTOE dan rumah tangga (4,7 juta Sambungan Rumah
106,4 MTOE. Produksi minyak bumi untuk atau SR), dan kompor listrik induksi
skenario BAU, PB, dan RK di sisi lain pada (0,5%).
tahun 2050 menunjukan tren penurunan akibat
rendahnya kegiatan eksplorasi dan tingkat Potensi Sumber Daya EBT
keberhasilan eksplorasi yang dilakukan oleh
perusahaan minyak bumi. 1. Energi Panas Bumi
Wilayah Indonesia sebagian besar merupakan
Upaya Pemulihan Sumber Daya Energi daerah vulkanik yang kaya sumber energi panas
bumi. Jalur gunung berapi di Indonesia
1. Konservasi Energi membentang dari ujung Pulau Sumatera
sepanjang Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB menuju
Lintang Rahmayanti 14
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

Kepulauan Banda, Halmahera, dan Pulau sebagai energi utama. Oleh sebab itu, perlu
Sulawesi. Jumlah gunung berapi baik yang aktif dilakukan substitusi BBM ke energi alternatif
maupun yang sudah tidak aktif mencapai 150 lain. Pemanfaatan energi surya dapat digunakan
buah dengan panjang jalur lebih dari 7.500 km sebagai sumber energi listrik untuk moda
dan lebar 50-200 km. Berdasarkan hasil transportasi seperti mobil listrik dan sepeda
penelitian, terdapat 217 daerah prospek panas motor listrik yang saat ini mulai berkembang.
bumi. Total potensi energi panas bumi adalah Total potensi energi surya di Indonesia adalah
19.658 Megawatt (MW) dengan rincian Pulau 207.898 MW yaitu sebesar 48,2% dari total
Jawa sebanyak 8.100 MW, Sumatera sebanyak potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia
4.885 MW, dan sisanya tersebar di Sulawesi (Tampubolon & Adiatma, 2019).
dan kepulauan lain. Sumber panas bumi yang
sudah dimanfaatkan hingga saat ini sebanyak SIMPULAN
803 MW. Berdasarkan pemaparan yang telah
2. Energi Air dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat
Indonesia memiliki kondisi topografi berupa beberapa energi alternatif yang dapat digunakan
pegunungan dan perbukitan serta dialiri oleh sebagai solusi untuk permasalahan energi di
banyak sungai dan berbagai daerah tertentu Indonesia terutama energi minyak bumi.
memiliki danau atau waduk yang cukup Beberapa energi alternatif yang dimaksudkan
potensial sebagai sumber energi air. Total meliputi energi panas bumi, energi air, energi
potensi energi air di Indonesia adalah 74.976 angin, energi nuklir, dan energi surya.
MW dan sebanyak 70.776 MW berada di luar Kenyataan yang ada terkait ketersediaan
Pulau Jawa serta 3.105,76 MW sudah sumber energi di Indonesia saat ini
dimanfaatkan dan sebagian besar berada di mengajarkan kepada kita bahwa usaha yang
Pulau Jawa. Dengan demikian, Indonesia serius dan sistematis untuk mengembangkan
memiliki potensi besar dalam hal dan menerapkan sumber energi alternatif
pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air berupa EBT guna mengurangi ketergantungan
(PLTA). PLTA merupakan teknologi yang terhadap energi tak terbarukan terutama minyak
ramah lingkungan, menunjang diversifikasi bumi harus segera dilakukan. Kerjasama dan
energi, dan mengurangi pemanfaatan BBM. koordinasi antar lembaga atau pihak-pihak
3. Energi Angin terkait serta dukungan dari berbagai sektor dan
Beberapa wilayah di Indonesia seperti NTT, masyarakat harus terus ditingkatkan untuk
NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, mewujudkan implementasi sumber EBT.
Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, dan
Karimun Jawa memiliki sumber energi angin DAFTAR PUSTAKA
yang layak untuk dikembangkan menjadi Adiwar, A., Hotimah, B., Martono, W.,
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Total Kurniawan, M., & Away, Y. (2010).
potensi energi angin di Indonesia adalah 60.647 Crude Oil Grading sebagai Second
MW. Reference dalam Penetapan Harga
4. Energi Nuklir Minyak Bumi Indonesia. Lembaran
Energi nuklir merupakan energi baru yang perlu Publikasi Minyak dan Gas Bumi, 44(1),
dipertimbangkan karena energi nuklir dapat 63-69.
menghasilkan energi dalam jumlah sangat besar Anshariah, A. (2016). Studi Penentuan Kualitas
yang dapat mencapai ribuan megawatt, dengan dan Kuantitas Minyak Bumi pada
catatan pemanfaatan energi nuklir harus Lapangan Minyak Tiaka. Jurnal
memperhatikan beberapa aspek. Aspek yang Geomine, 4(2), 274135.
perlu diperhatikan antara lain terkait aspek Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
keselamatan, sosial, ekonomi, teknis, Sumber (BPPT). (2021). Outlook Energi
Daya Manusia (SDM), dan teknologi. Indonesia 2021. Jakarta: Badan
5. Energi Surya Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Penyediaan minyak bumi di Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Produksi
seiring dengan bertambahnya waktu terus Minyak Bumi dan Gas Alam Tahun 1996-
mengalami peningkatan dan berbanding terbalik 2020. Diperoleh 28 September 2022, dari
dengan total cadangan minyak bumi. Sementara https://www.bps.go.id/statictable/2009/06
itu, sektor transportasi mayoritas menggunakan /15/1092/produksi-minyak-bumi-dan-
konsumsi energi minyak bumi berupa BBM gas-alam-1996-2020.html.
Lintang Rahmayanti 15
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 3, No. 2, Hal. 9-16, Oktober 2021 p-ISSN : 2715-4661

Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). Oil 2022, dari


Production and Consumption 2018: https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/r
DGOG, BP Statistical Review of World epos/FileUpload/Teknologi%20Ramah%
Energy 2019. 20Lingkungan%20SMP/topik3.html.
Bakhri, S. (2021). Minyak Bumi di Indonesia. Wiyantoko, B. (2016). Modul Kuliah Kimia
Diperoleh 13 September 2022, dari Petroleum Program D3 Analis Kimia
https://osf.io/cpd5z. FMIPA Universitas Islam Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
(ESDM). (2019). Statistik Minyak dan
Gas Bumi 2019. Diperoleh 14 September
2022, dari
https://migas.esdm.go.id/uploads/uploads
/Statistik-Migas-2019---spread.pdf.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM). (2021). Menteri ESDM:
Cadangan Minyak Indonesia Tersedia
untuk 9,5 Tahun dan Cadangan Gas 19,9
Tahun. Siaran Pers Nomor
028.Pers/04/SJI/2021. Diperoleh 14
September 2022, dari
https://www.esdm.go.id/id/media-
center/arsip-berita/menteri-esdm-
cadangan-minyak-indonesia-tersedia-
untuk-95-tahun-dan-cadangan-gas-199-
tahun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM). (2022). Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas Bumi. Diperoleh 14
September 2022, dari
https://www.esdm.go.id/id/profil/tugas-
fungsi/direktorat-jenderal-minyak-dan-
gas-bumi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
(2022). Tumpahan Minyak (Oil Spill).
Diperoleh 13 September 2022, dari
https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/2626-
tumpahan-minyak-oil-spill.
Nailufar, N.N. (2022, Januari 2022). Minyak
Bumi: Asal Usul, Jenis, dan Dampaknya.
Kompas.com. Diperoleh 13 September
2022, dari
https://www.kompas.com/skola/read/202
0/05/03/060000069/minyak-bumi-asal-
usul-jenis-dan-dampaknya?page=all.
PwC (PricewaterhouseCoopers). (2019). Oil
and Gas in Indonesia: Investment and
Taxation Guide. 10th Edition. Surabaya:
PricewaterhouseCoopers.
Wati, A.F., Erwan, E.Y., Azizah, N., & Jurdilla,
P. (2019). Industri Pengolahan Minyak
Bumi di Indonesia. Diperoleh 13
September 2022, dari
https://osf.io/preprints/inarxiv/2bvm5/.
Wiyati, R. (2019). Teknologi Ramah
Lingkungan. Diperoleh 13 September
Lintang Rahmayanti 16

Anda mungkin juga menyukai