Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah Rangkaian Listrik 1

Judul
Biogas Limbah Kelapa Sawit Cair Sebagai Sumber
Energi Terbarukan

Disusun oleh
Nama (NIM)

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
2022
Pada masa sekarang ini sudah banyak sekali wilayah yang beralih menggunakan
sumber energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil yang diperkirakan akan habis
dalam puluhan tahun mendatang. Sebagai contoh pembangkit listrik tenaga surya di Desa
Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dimana
disana merupakan wilayah dengan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Indonesia.
Penggunaan energi terbarukan inipun termasuk sangat berdampak dalam mengurangi emisi
gas dan polusi udara karena tidak terdapat proses yang dapat merusak alam selama
penggunaannya. Riau merupakan salah satu wilayah yang berpotensi memiliki sumber energi
terbarukan berupa biogas berbahan dasar limbah kelapa sawit cair karena Riau merupakan
wilayah dengan luas kebun sawit terbesar di Indonesia dengan luas 3,38 juta hektar atau
20,68% dari dari luas perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.

Pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi mengolah tandan sawit menjadi produk
akhir berupa minyak kelapa sawit menghasilkan banyak sekali limbah, dan dalam 1 ton
kelapa sawit yang diolah menghasilkan dua jenis limbah yaitu, limbah padat dan limbah cair.
Limbah cair yang dihasilkan lebih banyak daripada limbah padat dari setiap 1 ton
pengolahan, hampir 80% dari total limbah hasil proses kelapa sawit merupakan limbah cair,
limbah cair kelapa sawit atau POME (palm oil mill effluent) mengandung COD (chemical
oxygen demand) dan BOD (biological oxygen demand) yang sangat tinggi, dimana COD dan
BOD ini sangat berbahaya bagi lingkungan jika dibuang langsung. Dalam limbah kelapa
sawit cair atau POME ini, COD dan BOD terdapat kandungan biogas yang sangat tinggi,
sehingga kandungan biogas yang tinggi pada COD dan BOD dalam limbah kelapa sawit cair
inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan utama untuk pembangkit listrik tenaga biogas. Hasil
pengolahan kelapa sawit perhari yang ditaksir pada satu pabrik kelapa sawit yang bisa
dihasilkan dan diolah mencapai sekitar 750 ton dengan taksiran jumlah POME mencapai
600m3/hari, dan jumlah COD bisa mencapai kisaran 21.000 kg/hari. Dari hasil pengolahan
yang dapat dicapai harian di atas menghasilkan biogas sebesar 7.000 m3CH/hari.

Biogas yang dihasilkan dari POME, BOD, dan COD diolah menggunakan metode
anaerob dengan jenis digester complete mix, dan teknologi pemurnian yang menggunakan
water scrubber sehingga menghasilkan energi listrik sebesar 1,40 MWe dari keseluruhan
hasil proses yang terjadi dan sisa dari biogas yang tidak digunakan akan lanjut menuju proses
pembakaran (flaring).
Sehingga dari keseluruhan proses yang telah terjadi dan hasil yang dikeluarkan dari
proses pengolahan limbah kelapa sawit cair atau POME, energi yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai sumber energi listrik untuk banyak sekali rumah dan keluarga yang berada
di sekitar pembangkit listrik tenaga biogas guna mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
yang memberi dampak buruk bagi lingkungan sekitar terutama udara karena merusak lapisan
ozon di udara yang menambah efek rumah kaca dan pemanasan global, dimana pemanasan
global ini sendiri merupakan masalah besar yang sedang dihadapi oleh semua orang.
Pemanasan global ini pun dapat kita kurangi dampaknya dengan mengganti kepada sumber
energi terbarukan yang tidak terlalu memberi dampak pada peningkatan suhu bumi yang
merupakan masalah utama yang terdapat dalam konteks pemanasan global.

Sebagai seorang manusia tentuk kita harus dan dituntut untuk memberikan dampak
positif pada lingkungan sekitar kita dan memanfaatkan apa yang terdapat di sekitar kita guna
menjaga kelestarian alam dan bumi kita, dan dengan penggunaan limbah sebagai pengganti
bahan bakar fosil konvensional sebagai solusi yang dapat kita jadikan sebagai upaya menjaga
kelestarian alam. Energi hasil pengolahan dari limbah pun bisa menjadi solusi yang
terpampang jelas di hadapan kita, limbah cair kelapa sawit yang banyak terdapat di wilayah
Riau yang diolah menjadi sumber energi terbarukan membawa dampak positif bagi
lingkungan dan menambah pendapatan bagi masyarakat sekitar yang menggunakan sawit
sebagai sumber pendapatan harian mereka.

Sehingga kesimpulan yang dapat ditarik dari bahasan di atas adalah limbah cair kelapa
sawit atau POME merupakan sumber energi terbarukan yang dapat menjadi solusi untuk
mengganti bahan bakar fosil yang membawa prospek menjanjikan. Output energi yang
dihasilkan pun termasuk besar dan cukup untuk digunakan masyarakat banyak dan bertahan
lama karena industri sawit di wilayah riau yang setiap tahun mengalami peningkatan dan
penambah luas wilayah perkebunan, berbanding lurus dengan limbah organic yang dihasilkan
sebagai sumber energi yang terbarukan, dan yang terpenting merupakan solusi menjanjikan
sebagai sumber pembangkit listrik tenaga biogas untuk wilayah riau dan wilayah lain yang
industri daerah nya dikuasai oleh perkebunan dan perladangan.

Anda mungkin juga menyukai