Anda di halaman 1dari 11

POTENSI PEMANFAATAN BIOMASSA SEKAM PADI UNTUK

PEMBANGKIT LISTRIK MELALUI TEKNOLOGI GASIFIKASI

Isworo Pujotomo
Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik PLN
E-mail : isworop@yahoo.com

Abstract : Energy consumption in Indonesia from year to year has increased significantly
and this must be realized by the whole community. While the national energy reserves will
be increasingly thinner so must be found new energy reserves. One of the most potential
energy in Indonesia is biomass. Therefore, it is necessary to make various breakthrough
in utilizing biomass, one of potency of biomass utilization is gasification. Therefore, it is
necessary to make various breakthrough in utilizing biomass, one of potency of biomass
utilization is gasification. As an agricultural country, Indonesia produces large quantities of
biomass.
One of the agricultural waste is rice husk, the weight of husk produced is 22% from the
weight of dry milled grain. The availability of rural biomass has the potential to be used in
power generation in areas not covered by electricity services.

Keywords : biomass, gasification, rice husk, power plant

Abstrak : Konsumsi energi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
signifikan dan hal ini harus disadari oleh seluruh masyarakat. Sementara cadangan energi
nasional akan semakin menipis sehingga harus ditemukan cadangan energi baru. Salah
satu energi terbarukan yang mempunyai potensi besar di Indonesia adalah biomassa.
Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai terobosan dalam memanfaatkan biomassa,
salah satu potensi pemanfaatan biomassa adalah gasifikasi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan berbagai terobosan dalam memanfaatkan biomassa, salah satu potensi
pemanfaatan biomassa adalah gasifikasi.
Sebagai negara agraris, Indonesia memproduksi biomassa dalam jumlah besar. Salah
satu limbah pertanian adalah sekam padi, berat sekam yang dihasilkan adalah 22% dari
berat gabah kering giling. Ketersediaan biomassa di pedesaan berpotensi untuk
digunakan dalam pembangkit listrik di wilayah yang belum terjangkau layanan listrik.

Kata kunci : biomassa, gasifikasi, sekam padi, pembangkit listrik

I. PENDAHULUAN kurang lebih 3 x 1024 J atau setara dengan


cahaya matahari kurang lebih 4 x 10 24 J
Isu kenaikan harga BBM (Miyake, 1998) sehingga kebutuhan akan
menyadarkan kita bahwa konsumsi energi energi baru tidak dapat ditunda lagi.
yang semakin meningkat dari tahun ke Sudah saatnya ketergantungan kebutuhan
tahun tidak seimbang dengan energi fosil yang non-renewable
ketersediaan sumber energi tersebut. digantikan dengan energi yang renewable,
Kelangkaan dan kenaikan harga minyak walaupun hal ini memerlukan revolusi
akan terus terjadi karena sifatnya yang terbalik dari sistem industri energi
non-renewable. Kebutuhan dan sekarang. Selama ini kita tinggal menggali
ketergantungan energi di Indonesia yang kemudian memproses hasil tambangan
sangat tinggi diakibatkan karena populasi menjadi berbagai kebutuhan, sedangkan
penduduk, jumlah pabrik, perkantoran, sekarang sudah saatnya mempersiapkan
dan industri yang sangat besar Energi sumber energi yang berkelanjutan dan
yang berasal dari pertambangan fosil dapat diperbaharui baru diolah menjadi
seperti jenis bahan bakar minyak, gasoline energi yang dibutuhkan. Berbagai macam
dan gas sudah tidak mencukupi karena pendekatan proses dapat digunakan baik
jumlah di alamnya sudah menipis tersisa secara fisik kimiawi dan biologis. Salah

126 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017
satu pendekatan adalah menggunakan yang rendah, dekomposisi secara alami
aplikasi bioteknologi yang dapat sangat lambat, dapat menimbulkan
menggabungkan aspek fisik dan kimiawi penyakit pada tanaman padi maupun
menggunakan agen biologi. Secara umum tanaman lain, kandungan mineral yang
bioteknologi adalah teknik tinggi. Salah satu hal yang paling sering
pendayagunaan organisma hidup atau dilakukan petani terhadap sekam padi
bagiannya untuk membuat atau adalah dengan pembakaran., akan tetapi
memodifikasi suatu produk dan aktivitas ini dapat meningkatkan jumlah
meningkatkan/ memperbaiki sifat polutan dalam udara dan dapat
organisma untuk penggunaan dan tujuan mengganggu kesehatan masyarakat.
khusus seperti untuk pangan, farmasi dan Sekam padi yang selama ini
energi (Miyamoto, 1997) dipandang sebagai limbah yang dianggap
Indonesia sebagai negara agraris sebagai polutan lingkungan sebenarnya
yang mayoritas penduduknya menjadikan adalah salah satu sumber energi biomasa
beras sebagai makanan pokoknya, serta yang dipandang penting untuk
produksi berasnya merata di seluruh menanggulangi krisis energi belakangan
tanah air. Berdasarkan angka ramalan ini khususnya di daerah pedesaan.
(Aram) III Badan Pusat Statistik (BPS) Ketersediaan sekam padi di hampir 75
produksi gabah nasional tahun ini negara di dunia diperkirakan sekitar 100
diperkirakan mencapai 57,05 juta ton juta ton dengan energi potensial berkisar
gabah kering giling (GKG). Dengan 1,2 x 109 GJ/tahun dan mempunyai nilai
produksi ini terjadi peningkatan 2,59 juta kalor rata-rata 15 MJ/kg (Fang, 2004).
ton (4,76%) jika dibandingkan dengan Tidak seperti sumber bahan bakar fosil,
angka tetap (Atap) produksi 2006. ketersedian energi sekam padi tidak
Kenaikan produksi ini didorong perluasan hanya jumlahnya berlimpah tetapi juga
lahan panen seluas 379,18 ribu Ha merupakan energi terbaharukan.
(3,22%). Dengan pertumbuhan produksi Beberapa sumber energi biomasa
sebesar 5%, tahun depan target produksi mempunyai kendala akan besarnya biaya
padi nasional akan mencapai 59,9 juta investasi untuk pengumpulan, transportasi
ton. Angka ini dicapai dengan peningkatan dan penyimpanan. Akan tetapi untuk
produksi sebesar 2,85 juta ton GKG. energi sekam padi, biaya-biaya diatas
(Affendi, 2008). Selain itu, Indonesia relatif lebih kecil karena lokasinya sudah
mempunyai sekitar 60.000 mesin terkonsentrasi pada pabrik-pabrik
penggiling padi yang tersebar di seluruh penggilingan padi. Jika suatu teknologi
daerah yang menghasilkan limbah berupa tersedia, bahan bakar sekam padi ini akan
sekam padi 15 juta ton per tahun. Untuk bisa dikonversi menjadi energi thermal
kapasitas besar, beberapa mesin untuk kebutuhan tenaga listrik di daerah
penggiling padi dapat menghasilkan pedesaan. Energi terbaharukan yang
limbah 10-20 ton sekam padi per hari. bersumber dari sekam padi telah lama
Limbah sering diartikan sebagai bahan dilirik penggunaannya dan bahkan telah
buangan/bahan sisa dari proses dikonversi menjadi listrik di beberapa
pengolahan hasil pertanian. Proses negara seperti China dan India. Salah
penghancuran limbah secara alami satu alasan kenapa bahan bakar sekam
berlangsung lambat, sehingga limbah padi masih jarang dipakai sebagai sumber
tidak saja mengganggu lingkungan energi yaitu karena kekurang-cukupan
sekitarnya tetapi juga mengganggu informasi tentang karakteristik dan emisi
kesehatan manusia. Pada setiap yang dihasilkannya.
penggilingan padi akan selalu kita lihat Sekam padi merupakan lapisan keras
tumpukan bahkan gunungan sekam yang yang meliputi kariopsis yang terdiri dari
semakin lama semakin tinggi. Saat ini dua belahan yang
pemanfaatan sekam padi tersebut masih disebut lemma dan palea yang saling
sangat sedikit, sehingga sekam tetap bertautan. Pada proses penggilingan
menjadi bahan limbah yang mengganggu beras sekam akan terpisah dari butir
lingkungan. Alternatif pengolahan sekam beras dan menjadi bahan sisa atau limbah
sangatlah terbatas karena massa jenisnya penggilingan. Sekam dikategorikan

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017 | 127
sebagai biomassa yang dapat digunakan 2.1. Bioetanol
untuk berbagai kebutuhan seperti bahan Bioetanol (C2H5OH) adalah alkohol
baku industri, pakan ternak dan energi yang dibuat dari fermentasi bahn-bahn
atau bahan bakar. Dari proses organik, seperti jagung, tebu, jerami (padi
penggilingan padi biasanya diperoleh dn gandum) dalam suatu proses yang
sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. mirip dengan pembuatan bir. Hasil
Sekam padi memiliki komponen utama akhirnya dicampur dengan bensin untuk
seperti selulosa (31,4 – 36,3 %), mengurangi polutan gas buang kendaran
hemiselulosa (2,9 – 11,8 %) , dan lignin termasuk didaalamnya CO2.
(9,5 – 18,4 %) (Champagne, 2004). Emisi CO2 yang dihasilkan
Selulosa dan hemiselulosa adalah suatu pembakaaraan bioetanol sama dengan
polisakarida yang dapat dipecah menjadi pembakaran bensin, akan tetaapi dengan
monosakarida untuk selanjutnya dapat bioetnol CO2 akan digunakan oleh
dimanfaatkan untuk produksi senyawa- tumbuhan ketika terjadi fotosintesis. Hal
senyawa yang berguna, salah satunya tersebut menjadikan bioetanol sangat
adalah etanol. Produksi etanol dari suatu menarik untuk mencari jalan keluar dalam
sumber daya alam terbarukan (untuk mengurangi emisi
selanjutnya disebut bio-etanol) sejalan
dengan program pemerintah melalui 2.2. Bahan Baku Bioetanol
instruksi Presiden No 1 Tahun 2006 1. Nira bergula (sukrosa): nira tebu, nira
tanggal 25 Januari 2006 tentang nipah, nira sorgum manis, nira kelapa,
Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan nira aren, nira siwalan, sari-buah mete
Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan 2. Bahan berpati: tepung-tepung sorgum
bakar alternatif. Selain itu pemanfaatan biji (jagung cantel), sagu, singkong/
sekam padi untuk produksi etanol gaplek, ubi jalar, ganyong, garut, umbi
berkontribusi pada penanganan limbah dahlia.
pertanian. Dari proses penggilingan padi 3. Bahan berselulosa (lignoselulosa)
biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, yang sekarang belum ekonomis,
dedak antara 8- 12% dan beras giling teknologi proses yang efektif
antara 50-63,5% data bobot awal gabah. diperkirakan akan komersial pada
Sekam dengan persentase yang tinggi dekade ini. Sumber biomassa
tersebut dapat menimbulkan problem lignoselulosa dapat dikelompokkan
lingkungan. sebagai berikut :
1. Limbah pertanian atau industri
pertanian : jerami, tongkol jagung,
II. LANDASAN TEORI sisa paangkasan jagung
2. Limbah perkebunan : TKKS,
Jerami adalah hasil samping usaha bagase, sisa paaangkasan tebu,
pertanian berupa tangkai dan batang kulit kakao, kulit buah kopi,dll.
tanaman serealia yang telah kering, 3. Limbah kayu dan kehutanan :
setelah biji-bijiannya dipisahkan. Massa sisaa gergaajian, limbaah sludge
jerami kurang lebih setara dengan massa pabrik kertas, dll.
biji-bijian yang dipanen. Jerami memiliki 4. Sampah organik : sampah rumah
banyak fungsi, di antaranya tangga, sampah pasar, dll.
sebagai bahan bakar, pakan ternak, alas
atau lantai kandang, pengemas bahan 2.3. Bioetanol dari Jerami
pertanian (misal telur), bahan 1. Jerami
bangunan (atap, dinding, lantai), mulsa, Secara umum jerami dan bahan
dan kerajinan tangan. Jerami umumnya lignoselulosa lainnya tersusun dari
dikumpulkan dalam bentuk gulungan, selulosa,hemiselulosa, dan lignin.
diikat, maupun ditekan. Mesin baler dapat Selulosa dan hemiselulosa tersusun dari
membentuk jerami menjadi gulungan monomer-monomer gula sama seperti
maupun kotak. gula yang menyusun pati (glukosa).
Selulosa ini berbentuk serat-serat yang
terpilin dan diikat oleh hemiselulosa,

128 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017
kemudian dilindungi oleh lignin yang sisa selulosa yang belum terhidrolisis.
sangat kuat. Akibat dari perlindungan Dengan dua tahap hidrolisis ini diharapkan
lignin dan hemiselulosa ini, selulosa akan diperoleh gula dalam jumlah yang
menjadi sulit untuk dipotong-potong banyak.
menjadi gula (proses hidrolisis). Salah
satu langkah penting untuk biokonversi 3. Hidrolisat Jerami.
jerami menjadi ethanol adalah memecah Cairan hidrolisat (hasil hidrolisis)
perlindungan lignin ini. asam memiliki pH yang sangat rendah
Kandungan jerami menurut Karimi dan kemungkinan ada juga senyawa-
(2006) sebagai berikut : senyawa yang beracun untuk mikroba.
1. Komponen Kandungan (%) Hidrolisat ini harus dinetralkan dan
2. Hemiselulosa 27 (± 0,5) didetoksifikasi sebelum difermentasi
3. Selulosa 39 (± 1) menjadi ethanol. Tujuan dari netralisasi
4. Lignin 12 (± 0,5) dan detoksifikasi adalah untuk
5. Abu 11 (± 0,5) menetralkan pH dan menghilangkan
Potensi etanol dari jerami padi senyawa racun tersebut. Hidrolisat yang
menurut Kim dan Dale (2004) adalah sudah netral tersebut siap untuk
sebesar 0,28 L/Kg jerami` Dan menurut difermentasi menjadi ethanol.
Badger (2002) adalah sebesar 0,20 L/Kg Cara kedua hidrolisis adalah dengan
jerami. Dari data ini, tentunya bisa menggunakan enzyme selulase. Enzyme
diperkirakan berapa potensi etanol dari ini memiliki kemampuan untuk memecah
padi di Indonesia. selulosa menjadi glukosa. Penggunaan
enzyme lebih efisien dalam menghidrolisis
2. Proses Biokonversi Jerami menjadi selulosa. Keuntungan lainnya adalah bisa
Etanol digabungkan dengan proses fermentasi
Jerami padi yang baru saja dipanen yang dikenal dengan metode SSF
dikumpulkan di suatu tempat. Jerami ini (simultaneous sacharification and
kemudian di cacah-cacah dengan mesin fermentation). Namun untuk saat ini harga
cacah agar ukurannya menjadi kecil-kecil enzyme masih mahal.
dan siap untuk dilakukan pretreatment. Proses fermentasi hidrolisat selulosa
Banyak cara untuk melakukan sama seperti proses fermentasi etanol
pretreatment, misalnya dengan cara pada umumnya. Mikroba yang umum
ditekan dan dipanaskan secara cepat digunakan adalah ragi roti (yeast). Setelah
dengan uap panas (Steam Exploaded). hidrolisat difermentasi selama beberapa
Bisa juga dengan cara direndam dengan waktu, maka tahap berikutnya adalah
kapur selama waktu tertentu. Ada juga purifikasi ethanol. Proses purifikasi
yang merendamnya dengan bahan-bahan ethanol ini tidak jauh berbeda dengan
kimia yang bisa membuka perlindungan purifikasi ethanol dari singkong.
lignin. Setelah pelindung lignin ini menjadi Prosesnya meliputi distilasi dan dehidrasi.
‘lunak’, maka jerami siap untuk dihidrolisis. Proses distilasi akan meningkatkan
Ada dua cara umum untuk hidrolisis, kandungan ethanol hingga 95%. Sisa air
yaitu: hidrolisis dengan asam dan yang masih ada dihilangkan dengan
hidrolisis dengan enzyme. Hidrolisis asam proses dehidrasi hingga kandungan
biasanya menggunakan asam sulfat ethanol mencapai 99.5%. Ethanol siap
encer. Jerami dimasak dengan asam digunakan untuk mobil Anda.
dalam kondisi suhu dan tekanan tinggi.
Dalam kondisi ini waktu hidrolisisnya Tabel 1. Analisis proksimat dan ultimat
singkat. Hidrolisis bisa juga dilakukan sekam padi
dalam suhu dan tekanan rendah, tetapi
waktunya menjadi lebih lama. Hidrolisis Komponen % Massa
dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap Analisis proksimat, dasar kering udara
pertama sebagian besar hemiselulosa. Volatil 57,06
dan sedikit selulosa akan terpecah-pecah Karbon tetap 15,58
menjadi gula penyusunnya. Hidrolisis
Abu 19,52
tahap kedua bertujuan untuk memecah

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017 | 129
Air 7,84 stokiometrinya. Produk gas tersebut
Analisis ultimat, dasar bebas air dikenal sebagai gas produser yang terdiri
Karbon 34,92 dari gas-gas mempan bakar (CO, H2, dan
CH4) dan gas-gas tidak mempan bakar
Hidrogen 5,59
(CO2 dan N2). Gas-gas tersebut dapat
Nitrogen 0,34 dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Sulfur 0,08 Selain gas-gas tersebut, gas produser
Oksigen 39,55 juga mengandung tar dan kontaminan
Abu 19,52 yang lain.
LHV, kJ/kg 14.807 Proses gasifikasi terdiri dari beberapa
tahap, yaitu proses pengeringan,
pirolisis,oksidasi, dan reduksi. Tahap-
Pada pembakaran maupun gasifikasi
tahap gasifikasi secara skematik
sekam padi dihasilkan limbah padat
ditampilkan dalam Gambar 1.
berupa arang dan Abu sekam. Kedua
jenis limbah ini dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Arang sekam dapat
dimanfaatkan dalam pengolahan air
limbah.
Berikut ini akan dibahas lebih detail
teknologi pembakaran dan gasifikasi
biomasa. Walaupun demikian masih
terdapat beberapa teknologi lain
pemanfaatan biomasa sebagai sumber
energi seperti peletisasi, pulverised
biomass, briket, pirolisis dan liquification
karbonisasi, dan lainnya.
Gamber 1. Proses Gasifikasi

Pengeringan, merupakan proses


III. METODE PENELITIAN
penguapan uap air yang terjadi pada
temperatur 100 – 250oC.
Sebagai negara agraris, Indonesia
Pirolisis, yaitu dekomposisi termal
memproduksi biomassa dalam jumlah
umpan padat menghasilkan gas yang
besar. Salah satu limbah pertanian
dapat terbakar (H2, CO, CH4, hidrokarbon
adalah sekam padi, berat sekam yang
lain), gas yang tidak terbakar (CO2, H2O),
dihasilkan adalah 22% dari berat gabah
tar, minyak, dan arang. Tahap ini
kering giling.
berlangsung pada temperatur antara 250-
Diharapkan potensi sekam padi yang
500 oC.
cukup besar ini dapat dimanfaatkan
Oksidasi, juga sering disebut
sebagai bahan bakar dan sumber energi
pembakaran, adalah tahap di mana terjadi
listrik untuk penyediaan listrik di
reaksi antara biomassa, arang dan hasil-
pedesaan. Pembangunan pembangkit
hasil pirolisis dengan oksigen dari media
listrik dengan bahan bakar sekam padi di
penggasifikasi. Reaksi ini sangat
desa yang terpencil dan belum terjangkau
eksoterm, sehingga panas yang
oleh layanan listrik dapat memacu
dihasilkannya dapat memenuhi kebutuhan
pertumbuhan ekonomi setempat.
proses pengeringan, pirolisis, dan reduksi.
Penerapan Teknologi Gasifikasi Umumnya, temperatur pembakaran
o
mencapai 1200 C.ΔH298 = -393,5 kJ/mol
a). Gasifikasi
Reduksi, yaitu tahap berlangsungnya
Gasifikasi merupakan proses
reaksi kesetimbangan antara CO2 hasil
konversi bahan bakar padat (misalnya
tahap oksidasi dengan arang yang
biomassa, batubara) menjadi produk gas
dihasilkan tahap pirolisis. Reaksi ini
dengan menggunakan udara/O2/H2O/CO2,
bersifat endoterm, dengan panas yang
atau campurannya dengan nisbah reaktan
dibutuhkan diperoleh dari tahap oksidasi,
antara 20–70% dari kebutuhan
yang dapat berlangsung pada temperatur

130 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017
di atas 800 – 1000 oC. Adapun reaksi
reduksi yang terjadi antara karbon dengan
karbon dioksida disebut reaksi Bouduard.
Berdasarkan realita yang terjadi pada
saat ini, yaitu bahwa konsumsi minyak
bumi dan gas semakin meningkat dan di
sisi lain tersedianya berbagai limbah
khususnya pertanian yang berupa
biomassa, dengan demikian sudah
waktunya teknologi gasifikasi biomassa
dikembangkan dan diimplementasikan di
Indonesia untuk mengolah biomassa Gambar 2. Proses gasifikasi biomass
sebagai sumber energy alternative yang
terbarukan. Dengan menggunakan kompor
Proses gasifikasi adalah suatu proses gasifikasi sekam padi ada beberapa
pembentukan bahan bakar gas (CO, H2, keuntungan yang dapat
dan metana (CH4) dari reaksi kimia bahan diperoleh,antara lain :
baku padatan yang bersifat Carboneseos 1. Mudah untuk dioperasikan.
dan Cellulose misalnya sekam padi, kayu, 2. Menghemat biaya pengeluaran : Hal
batubara dan limbah pertanian dan ini dibandingkan dengan penggunaan
kehutanan. Kompor gasifikasi sekam padi gas LPG, penggunaan kompor sekam
adalah suatu alat yang dikembangkan padi menghemat antara 50 % – 60 %
untuk memasak dengan memanfaatkan dengan asumsi pemakaian lamanya
sekam padi sebagai bahan bakarnya, memasak sama.
dengan proses gasifikasi yaitu mengolah 3. Ramah lingkungan karena hampir
biomassa (sekam padi) menjadi bahan tidak ada asap yang keluar dari
bakar gas yang hampir serupa dengan proses tersebut.
gas LPG (Romli, 2009).Prinsip 4. Terhindar dari bahaya meledak,
operasional, secara sederhana melalui karena kompor ini beroperasi pada
tahapan sebagai berikut : tekanan udara normal.
- Tahap pengeringan : Pada tahap ini 5. Sisa pembakaran berupa arang
bahan baku akan mengalami sekam, berguna untuk media
pengeringan akibat panas reaksi tanaman.
dari tahap oksidasi. 6. Intensitas api bisa dapat diatur
- Tahap pirolisa : Bahan baku yang turun dengan cara mengatur mengatur
lebih ke bawah akan mengalami udara yang masuk ke ruang
pemanasan pada suhu yang lebih pembakaran.
tinggi lagi yang menyebabkan bahan Karena sangat membutuhkan jumlah
baku terpecah menjadi arang, tar, udara, kompor ini membutuhkan listrik
minyak, gas dan produk pirolisa lain. untuk menghidupkan fan (kipas), yang
- Tahap oksidasi : Bahan hasil tahap besarnya 12 watt.
pirolisa akan teroksidasi oleh oksigen
dari udara. Panas yang dihasilkan dari
reaksi ini digunakan untuk proses
pengeringan, pirolisa dan reaksi
endoterm lainnya.
- Tahap reduksi : Di bawah daerah
oksidasi terjadi reaksi reduksi, reaksi
tukar dan metamasi gas yang bernilai
kalor terutama dihasilkan di tahap ini.

Gambar 3. Proses sederhana gasifikasi

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017 | 131
Tipe gasifier yang digunakan berpengaruh sehingga menaikkan efisiensi volumetrik
terhadap kandungan tar dan partikulat pada saat digunakan.
yang dihasilkan dalam gas produser. Ada beberapa teknik pembersihan
Kandungan tar dan partikulat yang dan pendinginan gas produser
dihasilkan dari gasifikasi biomassa pada diantaranya adalah:
beberapa tipe gasifier ditunjukkan di Tabel  tar dapat diturunkan konsentrasinya
2 berikut dengan menggunakan oksidasi
terbatas, steam cracking, catalysts, dan
Tabel 2. Kandungan tar dan partikulat pada pulse corona discharged.
beberapa tipe gasifier (pada kapasitas  debu (partikulat) umumnya dibersihkan
yang tepat) dengan siklon atau saringan (filter). dari
Tar Partikulat
pengalaman skala laboratorium, abu
Tipe gasifier 3 3 dengan beban 600-1500 mg/Nm3 dan
(mg/Nm ) (mg/Nm )
10.000 – 100 – jelaga (soot) atau charcoal dapat
Updraft
100.000 1.000 dibersihkan dengan siklon
100 –  untuk partikel kecil (fine particle) dapat
Downdraft 50 – 500
8.000
Fluidized 2.000 – 100 –
dibersihkan dengan baghouse yang
Bed 10.000 8.000 dilengkapi dengan saringan (filter) dan
Entrained 8.000 – 30.000 – bekerja pada temperatur 150-200 oC,
Bed 30.000 100.000 untuk operasi yang kontinu, saringan
perlu dibersihkan dengan sesekali
mengalirkan gas nitrogen pada tekanan
tinggi.
Teknologi pembersihan gas produser
pada satu sistem gasifikasi, bisa
melibatkan satu atau lebih teknik
pembersihan tar.
Salah satu contoh pemanfaatan
tersebut adalah penggunaan sekam padi
pada Pembangkit Listrik.Tenaga Diesel.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
komersial pertama yang menggunakan.
Bahan bakar sekam padi berada di
penggilingan padi milik PT (Persero)
Pertani di Desa Haurgeulis, Kecamatan
Haurgaulis, Kabupaten Indramayu. PLTD
berkekuatan 1 x 100 kilowatt (kw) tersebut
dibangun PT Indonesia Power dan PT
Pertani.
Prinsip keda PLTD berbahan bakar
sekam padi itu adalah mencampurkan gas
hasil gasifikasi sekam padi pada
Gambar 4. Beberapa tipe reaktor gasifikasi temperatur tinggi dengan bahan bakar
minyak (BBM) di dalam ruang bakar motor
b). Teknologi Pembersihan Gas diesel yang menggerakkan turbin untuk
Produser menghasilkan tenaga listrik. Pencampuran
Agar dapat digunakan untuk BBM dengan gas sekam padi dapat
menjalankan motor, gas produser harus menghemat pemakaian BBM hingga 80
dibersihkan terlebih dahulu dari debu persen dari jumlah pemakaian semula,
partikel padat dan tar, karena keberadaan sehingga biaya operasional untuk
kedua benda tersebut dapat mengganggu membangkitkan listrik dengan daya yang
kinerja motor atau menyebabkan sama dapat berkurang jauh. Sebagai
penyumbatan terhadap perpipaan. Selain gambaran, jika PLTD berkapasitas 100
itu gas produser tersebut juga harus kW dioperasikan penuh dengan
didinginkan agar volume spesifiknya turun menggunakan BBM, dibutuhkan 0,3 liter

132 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017
BBM per kWh (kilowatt hour). Sementara sudah /sedang digalakkan pemerintah.
jika ditambahkan gas sekam padi, hanya Konsep ini harus diawali dengan
dibutuhkan 0,06 liter per kWh ditambah pemetaan potensi sumber energi lokal
sekam padi sebanyak 1,5 kg per kWh. yang dapat diperbaharui dan jenis
Pemanfaatan sekam padi sebagai pemakaian energi di lokasi tersebut.
sumber energi alternatif perlu disesuaikan Berikut beberapa informasi yang penting
dengan potensi ketersediaan bahan yang dari budaya pemakaian energi di
akan diolah, serta potensi peruntukannya pedesaan.
Di daerah dengan lahan pertanian yang Rata-rata konsumsi energi perkapita
luas tentu dapat dihasilkan sekam padi harian dalam rumah tangga pedesaan
dalam jumlah besar, sedangkan di daerah adalah sekitar 25 MJ.
lain produksi sekam padi lebih kecil. Kegiatan utama yang menyerap
Transportasi sekam padi tidak efisien banyak energi adalah untuk memasak
karena rapat massa sekam padi yang sekitar 95% dan penerangan yaitu sekitar
kecil. Oleh karena itu pemanfaatan sekam 5%.
padi perlu disesuaikan dengan Selain kebutuhan energi untuk
ketersediaannya di masing-masing memasak dan penerangan, energi
daerah. pedesaan diperlukan untuk kegiatan
Teknologi gasifikasi biomassa di ekonomi. Listrik dan bahan bakar minyak
Indonesia telah berkembang di beberapa utamanya untuk menggerakkan peralatan
institusi di Indonesia, walaupun pada pertanian, pertukangan, penggergajian,
umumnya masih bersifat proyek dan lainnya.
demonstrasi dan belum sepenuhnya Selain energi pedesaan untuk sektor
berkembang secara komersil. Sebagai rumah tangga, perlu dilihat kemandirian
contoh aplikasi teknologi gasifikasi di energi pada sektor usaha kecil menengah.
Indonesia adalah proyek demonstrasi Pada usaha penggilingan padi skala
gasifikasi sekam padi untuk produksi listrik menengah, kapasitas gabah kering giling
dengan daya sebesar 100 kW di PLTD-G di Kabupaten Maros rata-rata 10 ton/hari.
Sekam Padi di daerah Haurgeulis, Dari aktivitas penggilingan padi ini akan
Indramayu, Jawa Barat. diperoleh sekitar 2.000 kg sekam/hari (1
Konsep energi pedesaan atau konsep hari = 8 jam). Dengan nilai kalor 14,8
desa mandiri energi di beberapa daerah MJ/kg, mampu diperoleh energi dari
sudah /sedang digalakkan pemerintah. sekam padi sebanyak 29.600 MJ/8 jam.
Konsep ini harus diawali dengan Kebutuhan solar per hari adalah 50 liter
pemetaan yang digunakan untuk menggerakkan
Mesin Diesel Fuso PS 190 dengan
konsumsi Solar 50 L/8 jam. Jika sebagian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN konsumsi solar disubstitusi dengan teknik
gasifikasi sekam padi akan diperoleh
4.1. Potensi Sekam Padi sebagai penghematan bahan bakar solar sekitar
Sumber Energi Listrik di Pedesaan 25– 40 L/8 jam dan panas dari proses
Teknologi gasifikasi biomassa di gasifikasi dapat digunakan untuk proses
Indonesia telah berkembang di beberapa pengeringan padi. Secara teknis
institusi di Indonesia, walaupun pada biaya investasi yang perlu ditambahkan
umumnya masih bersifat proyek utamanya pada reaktor gasifikasi dan
demonstrasi dan belum sepenuhnya peralatan gas cleaning. Unit genset
berkembang secara komersil. Sebagai berbahan bakar solar masih dapat
contoh aplikasi teknologi gasifikasi di digunakan hanya diperlukan sedikit
Indonesia adalah proyek demonstrasi modifikasi supaya dapat bekerja dengan
gasifikasi sekam padi untuk produksi listrik bahan bakar dari gas gasifikasi.
dengan daya sebesar 100 kW di PLTD-G
Sekam Padi di daerah Haurgeulis, 4.2. Keunggulan Sekam Padi
Indramayu, Jawa Barat. Pemanfaatan sekam padi selama ini
Konsep energi pedesaan atau konsep belumlah optimal kebanyakan digunakan
desa mandiri energi di beberapa daerah sebagai alas kandang peternak ayam.

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017 | 133
Tak jarang terlihat pada usaha-usaha untuk wilayah Kalimantan yang memiliki
penggilingan padi tumpukan sekam yang potensi besar dari segi lahan pertanian,
sudah menggunung dibakar begitu saja, hutan dan alam nya.
untuk selanjutnya hanya digunakan Daerah-daerah di Kalimantan banyak
sebagai material untuk timbunan. yang belum dialiri oleh listrik karena daya
Sedangkan abu sisa pembakaran pun mampu PLN lebih kecil daripada
dibiarkan begitu saja. kapasitas yang terpasang. Dengan
Kelebihan sekam padi umumnya luasnya lahan pertanian di Kalimantan
sudah tersedia dalam jumlah yang besar Selatan dapat dijadikan sebagai sentra
dan juga sekam padi tersebar dalam Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
konsentrasi-konsentrasi lokasi sesuai (PLTBm) dari limbah pertanian berupa
dengan lokasi dari unit-unit penggilingan sekam padi yang belum digunakan
padi (rice milling).Pemanfaatan Sekam secara maksimal.
bag Jika produksi padi Kabupaten Dengan belum digunakan nya secara
Marosrata-rata sebesar 202 ribu ton padi maksimal peluang pemanfaatan PLTBm
berarti dapat diperoleh sekitar 40 ribu ton dari limbah sekam padi tersebut di
sekam padi per tahun, dari data wilayah Kalimantan Selatan, dapat ditarik
dilapangan satu ton padi dapat diperoleh sebuah analisis dan peluang yang sangat
sekitar 200 kg sekam padi. Nilai kalor besar dari proyek tersebut. Menurut data
sekam padi sekitar 14,8 MJ/kg-basis statistik ketenegalistrikan Direktorat
kering, sehingga dalam satu tahun Jenderal Ketenagalistrikan tahun 2014,
potensi energi yang terkandung dalam rasio elektrifikasi di Provinsi Kalimantan
sekam padi sebesar 592 ribu GJ.Pem Selatan ditargetkan meningkat dari sekitar
Dapat dihitung bahwa dalam satu ton padi 86.91% pada tahun 2015 menjadi sekitar
tersimpan energi yang bersumber dari 100% pada tahun 2021. Untuk
sekam sekitar 200 kg sekam padi x 14,8 mencapainya diperlukan kenaikan jumlah
MJ/kg = 2960 MJ (822,2 kWh) atau rumah tangga berlistrik rata-rata sekitar
tersedia sekitar 4,11 kWh/kg sekam padi. 41.360 rumah tangga per tahun.
Andaikan proses konversi energi sekam Sementara itu untuk mempertahankan
padi menjadi energi listrik sebesar 30 % rasio elektrifikasi sekitar 100% sampai
maka energi listrik yang dapat dihasilkan dengan tahun 2034 diperlukan kenaikan
adalah sebesar 49.500 MWh. Energi jumlah rumah tangga berlistrik rata-rata
listrik sebesar ini dapat dibangun menjadi sekitar 12.752 rumah tangga per tahun.
beberapa unit pembangkit listrik berbahan Dengan data tersebut, proyek ini
bakar gas produser dari sekam padi dan akan membantu masyarakat dapat
solar (dual-fuel), besar energi listrik memenuhi kebutuhan listrik nya dari
sebaiknya disesuaikan dengan luas areal sumber energi alternatif yag aman dan
tanaman padi. Penghematan bahan bakar ramah lingkungan. Untuk jangka pendek,
solar dengan teknologi gasifikasi sekam proyek ini hanya bisa memenuhi
padi ini sekitar 50 – 80%. kebutuhan pasokan listrik wilayah
Maka secara keseluruhan Dengan Kalimantan Selatan. Setelah mampu
meningkatnya jumlah penduduk di memenuhi kebutuhan pasokan listrik di
Indonesia, kebutuhan akan listrik juga wilayah Kalimantan Selatan, baru akan
semakin meningkat. Sampai dengan saat merambah ke propinsi-propinsi di
ini masih ada beberapa wilayah di Kalimantan Lainnya. Dan proyek ini
Indonesia yang masih belum terjangkau ditargetkan dalam jangka panjang akan
listrik, terutama di wilayah-wilayah memenuhi kebutuhan pasokan listrik se-
terpencil dan daerah tertinggal. Dalam Kalimantan. Proyek ini sudah pasti akan
artikel ini akan dibahas tentang bekerjasama dengan PT. PLN sebagai
pemanfaatan limbah sekam padi yang regulator pelistrikan Indonesia yang
bisa menjadi sumber energi listrik kemudian harga nya juga akan ditentukan
terbaharukan yang bermanfaat bagi oleh PT.PLN. Diperkirakan harga yang
wilayah-wilayah terpencil dan daerah ditawarkan untuk jaringan tegangan
tertinggal. Penulis akan lebih menengah sebesar Rp1.150 per kWh dan
mengkhususkan penerapan nya hanya

134 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017
untuk jaringan tegangan rendah sebesar menggunakan kompor gas sekam padi
Rp1.500 per kWh. sebagai alat dalam proses memasak
Dalam penerapannya, pusat untuk kebutuhan setiap hari. Dan dapat
pengolahan sumber energi listrik akan ditarik kesimpulan sebagai berikut :
berada di wilayah Kalimantan Selatan  Gasifikasi Biomassa sekam padi
tepatnya di Kecamatan Tabunganen, merupakan salah satu harapan untuk
Kabupaten Barito Kuala. Hasil pemenuhan energi listrik khususnya
pengambilan sekam padi dari setiap di pedesaan
kecamatan di kabupaten-kabupaten di  Jika proses konversi energi sekam
Kalimantan Selatan akan diolah di mesin padi melalui teknologi gasifikasi
dengan Penerapan metode CHP sebagai menjadi energi listrik dicapai sebesar
metode terintegrasi dengan mesin yang 30 % maka energi listrik yang dapat
ramah lingkungan selanjutnya listrik dihasilkan adalah sebesar 49,5 MWh
tersebut akan disalurkan ke generator
listrik, dan barulah kemudian disalurkan
ke PLN melalui SUTET. Dengan REFERENSI
menggunakan mesin tersebut, zat-zat
yang tak terpakai akan mengurangi 1). Daryanto. 1995. Ekologi dan Sumber
200,000 ton CO2, lebih sedikit dari Daya Alam. Bandung:Tarsito
biasanya. 2). KOMPAS. 2011. Bahan Bakar Fosil
Berdasarkan hitungan NPV (Net Habis 30 Tahunlagi. (Online).
Present Value), IRR (Internal Rate of http://bisniskeuangan.kompas.com/re
Return), dan PI (Profotability Index), ad/2011/07/27/20141288/Bahan.Baka
ditunjukkan bahwa proyek memberikan r.Fosil.Habis.30.tahun.Lagi diakses
nilai NPV yang positif sebesar Rp pada tanggal 30 November 2014
14,326,371,522 dalam jangka waktu 3). Samadi. 2010. Geography For Senior
sepuluh tahun, sehingga proyek ini layak High School Year XI. Jakarta:
untuk dijalankan. Dari perhitungan, Yudhistira
Internal Rate of Return (IRR) berada 4). http://www.kamusq.com/2014/06/
antara 30% dan 25%, maka perhitungan biomassa-adalah-pengertian-dan-
IRR, menghasilkan nilai IRR = 28.6425 definisi.html
%. Bila dibandingkan dengan tingkat 5). http://cozer.id/jelajah/799/apa-itu-
bunga 10%, nilai IRR ini jauh lebih tinggi, bioetanol-mengapa-disebut-
begitu juga dengan PI menghasilkan nilai pengganti-bensin-yang-ramah-
1,9543 sehingga proyek feasible untuk lingkungan-
dijalankan. Proyek ini akan menghasilkan
keuntungan sehingga membuat payback
period akan terjadi pada 3,28 tahun.

V. KESIMPULAN

Pemanfaatan sekam padi dapat


digunakan sebagai energy alternative
yang terbarukan, untuk kebutuhan rumah
tangga dengan menggunakan alat kompor
sekam padi sehingga efektif dan efisien.
Perlu di sosialisasikan atau dilakukan
penyuluhan kepada masyarakat untuk

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 9 NO. 2, JUNI - DESEMBER 2017 | 135

Anda mungkin juga menyukai