Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN BIJI TANAMAN JARAK SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR

MINYAK

Arizqa Novi Ramadhani1, Riska Ayu Damayanti2, Adeline Prameswari3

SMA Negeri Pilangkenceng

E-mail : ramadhaninovi98@gmail.com1, riskaadamayanti7736@gmail.com2,


adelinne038@gmail.com3

ABSTRAK
Pada perkembangannya, keterbatasan cadangan energi fosil sebagai Bahan Bakar Minyak mulai
menimbulkan permasalahan yang serius. Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin
berkurang karena BBM berasal dari sumber daya alam non – degradable atau sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan sumber
daya alam terbarukan. Hal ini memunculkan gagasan baru berupa pemanfaatan minyak nabati
untuk dijadikan pengganti Bahan Bakar Minyak yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk
mengatasi kelangkaan minyak di Indonesia yang diperkirakan akan habis dalam beberapa waktu
kedepan. Salah satu bahan nabati yang dapat dijadikan sebagai sumber energi terbarukan untuk
menggantikan BBM adalah tanaman jarak. Biji tanaman jarak yang memiliki kandungan minyak
nabati cukup tinggi dibanding dengan tanaman lain menjadi keunggulan tersendiri. Didukung
dengan kondisi iklim tropis dan tanah di Indonesia yang subur, mempermudah
perkembangbiakan tanaman tersebut sehingga pemberdayaannya sebagai pengganti Bahan Bakar
Minyak memiliki peluang yang cukup besar. Biji tanaman jarak kaya akan kandungan minyak
nabati yang bisa diekstrak untuk dijadikan biodiesel. Hasilnya, biodiesel dari biji tanaman jarak
ini merupakan bahan bakar beroksigen sehingga mampu mengurangi emisi CO2 di udara serta
aman dari resiko terjadinya kebakaran. Tanaman jarak dipilih sebagai penghasil biodiesel karena
sifatnya yang ramah lingkungan sekaligus mampu mengurangi ketergantungan pemakaian BBM.

Kata kunci : BBM, Biodiesel, Tanaman Jarak

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin langkanya sumber energi fosil sebagai bahan bakar utama dalam kehidupan,
menimbulkan berbagai permasalahan yang harus segera diatasi. Kelangkaan ini berbanding
terbalik dengan kebutuhan manusia. Artinya, sumber energi fosil semakin langka sedangkan
kebutuhan manusia untuk menggunakan sumber energi fosil semakin meningkat. Tidak dapat
dipungkiri bahwa pengeboran minyak bumi dilakukan secara terus menerus. Namun sumber daya
alam ini juga akan habis karena tergolong sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Dibutuhkan waktu ribuan hingga jutaan tahun untuk sumber daya alam ini kembali terbentuk. Di
Indonesia, pemerintah melakukan impor minyak untuk mengatasi permasalahan tersebut. Impor
minyak dilakukan dengan alasan bahwa rata – rata produksi minyak di Indonesia adalah jenis
sweet crude atau minyak mahal. Oleh sebab itu, minyak Indonesia jenis sweet crude ini diekspor
kemudian dilakukan impor jenis minyak yang lebih murah yaitu sour crude untuk diolah di
dalam negeri. Sebelum melakukan impor minyak, Pertamina terlebih dahulu menganalisis
minyak mana yang paling efisien untuk diolah menjadi BBM. Jenis minyak ini diimpor dari
berbagai negara, antara lain Rusia, Arab Saudi, dan Nigeria.

Bahan bakar fosil, selain terancam punah juga memberikan pengaruh yang sangat signifikan
terhadap pencemaran udara. Bahan Bakar Minyak yang digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan mampu menghasilkan emisi karbondioksida dalam jumlah besar. Selain itu, debu yang
dihasilkan dari proses pembakaran juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Semakin
tingginya bahan bakar yang berasal dari fosil disertai efeknya yang tidak ramah lingkungan
mendorong gagasan baru untuk mengganti energi tersebut dengan sumber energi yang lebih
ramah lingkungan serta terjangkau jika dilihat dari segi ekonomi.

Krisis energi yang melanda Indonesia mendorong upaya pemanfaatan energi yang tidak lagi
berasal dari fosil. Upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi persoalan kelangkaan minyak di
Indonesia, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan. Hal ini dilakukan dalam
rangka antisipasi terjadinya krisis bahan bakar di masa mendatang. Sumber daya alam terbarukan
dapat diperoleh dari bahan hewani maupun nabati. Salah satunya adalah tanaman jarak.
Munculnya gagasan baru tentang pemanfaatan tanaman jarak menjadi salah satu solusi untuk
menjadikan tanaman jarak sebagai bahan pembuatan BBN (Bahan Bakar Nabati). Biji tanaman
2
jarak mengandung minyak lemak sebesar 35 – 45%, yang terdiri dari berbagai trigliserida asam
palmitat, stearat, dan kurkanolat. Biji ini juga mengandung berbagai senyawa alkaloida, saponin,
dan sejenis protein beracun. Oleh karena itu, penggunaan biji tanaman jarak hanya sebatas
penggunaan luar karena racun yang dihasilkan mampu menimbulkan rasa sakit yang dapat
berujung pada kematian.
Minyak dari biji tanaman inilah yang dapat diolah menjadi biodiesel melalui proses
transesterifikasi minyak dengan perekasi methanol.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang melandasi pemilihan tanaman jarak sebagai salah satu alternatif pengganti
bahan bakar minyak?
b. Apa keunggulan biodiesel jika dibanding dengan bahan bakar lain yang terbuat dari fosil?

C. Tujuan

Tujuan dari studi pustaka ini adalah menyajikan informasi tentang manfaat tanaman jarak pagar
untuk pembuatan biodiesel sebagai upaya untuk mendukung program pemberdayaan sumber
energi alternatif selain minyak bumi.

D. Batasan Masalah

Penulisan naskah Lomba Kreatifitas Remaja tentang ini hanya terbatas pada studi pustaka

3
TINJAUAN PUSTAKA

Krisis energi yang melanda dunia memerlukan perhatian khusus dalam menanganinya. Krisis
energi ditimbulkan oleh menipisnya cadangan minyak dunia. Hal ini disebabkan karena minyak
bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Dampak yang semakin terasa
oleh adanya fenomena ini adalah meningkatnya harga bahan bakar minyak yang kemudian
memengaruhi harga kebutuhan pokok lainnya.
Indonesia merupakan negara dengan konsumsi minyak bumi yang cukup tinggi di dunia.
Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia mencapai 7 % setiap
tahunnya. Angka pertumbuhan tersebut berada di atas angka pertumbuhan konsumsi energi dunia
yaitu sebesar 2.6 % per tahun. (Data Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan
Konservasi Energi Kementerian ESDM). Konsumsi energi di Indonesia hampir 95 % berasal dari
bahan bakar fosil dan dari total tersebut, hampir 50 % merupakan Bahan Bakar Minyak.

Tabel 1.1 Konsumsi Bahan Bakar Minyak Tahun 2005 (juta liter)

No. Sektor Minyak Premium Solar Minyak Minyak


tanah diesel bakar
1 Transportasi - 17.471.139 12.078.204 70.879 277.679
2 Industri 90.984 - 8.388.270 811.798 2.310.023
3 Pembangkit listrik - - 7.108.889 16.107 2.098.580
4 Rumah tangga 11.233.237 - - - -
Total 11.324.221 17.471.139 27.535.363 898.784 4.686.282

Menghadapi tantangan cadangan energi yang semakin menipis, Indonesia perlu memperluas
pemanfaatan sumber energi lain sebagai alternatif untuk menggantikan pemakaian energi fosil.
Sumber energi alternatif yang ada di Indonesia, antara lain :

1. Biomassa
Biomassa merupakan energi yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan sampah. Energi ini
juga tersimpan dari matahari melalui tanaman dengan jalan menyerap sinar matahari
melalui proses fotosintesis. Potensi biomassa di Indonesia yang dapat dimanfaatkan

4
sebagai sumber energi alternatif jumlahnya sangat melimpah. Keuntungan yang dapat
diperoleh dalam pemanfaatan biomasssa selain sebagai bahan bakar nabati adalah
meminimalisir limbah organik serta mengurangi ketergantungan terhadap pemakain bakar
bakar fosil.
2. Tenaga Surya
Indonesia merupakan negara yang terletak di kawasan khatulistiwa. Oleh karena itu,
potensi energi matahari yang melimpah menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi
krisis energi yang terjadi belakangan ini. Disamping jumlahnya yang tidak terbatas,
pemanfataannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Dengan
potensi yang sangat besar tersebut, energi matahari dapat menjadi sumber energi utama di
masa depan.
3. Biogas
Prinsip teknologi biogas adalah pemanfaatan proses fermentasi yang dihasilkan oleh
aktivitas bakteri di dalam bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan, limbah rumah
tangga, dan sampah biodegradable. Biogas dapat menjadi energi alternatif yang murah
jika dibandingkan dengan sumber energi lain yang sifatnya terbatas.
4. Panas Bumi (Geothermal)
Energi panas bumi berasal dari aktivitas tektonik yang terjadi sejak bumi diciptakan.
Energi panas bumi termasuk energi primer, yaitu energi yang diberikan oleh alam.
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di 217
lokasi dan mencapai 40 % dari cadangan panas bumi dunia. (Data Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia)
5. Bahan Bakar Nabati
Bahan Bakar Nabati (BBN) adalah semua bahan bakar yang berasal dari minyak nabati
(tumbuhan). Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan BBN antara lain
kelapa sawit, wijen, jagung, jarak pagar, dan lain-lain. BBN dapat berupa bio-oil,
bioethanol, dan biodiesel.

Ketersediaan energi minyak bumi untuk diolah menjadi Bahan Bakar Minyak berbanding terbalik
dengan kebutuhannya, terutama dalam era revolusi industry 4.0. Sebagian besar minyak bumi
yang diolah menjadi BBM digunakan dalam sektor industri dan transportasi. Jumlah transportasi

5
yang semakin meningkat mendorong adanya peningkatan kebutuhan BBM. Salah satu energi
alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi fosil adalah Bahan Bakar Nabati
jenis biodiesel yang berasal dari tanaman jarak.

A. Tanaman Jarak

Tanaman jarak yang memiliki nama ilmiah Jatropha curcas L merupakan salah satu spesies dari
famili karet dan ubi kayu. Tanaman ini pada umumnya digunakan sebagai pagar sehingga sering
disebut jarak pagar. Jarak pagar adalah tumbuhan perdu dengan tinggi 1 – 7 meter. Berdaun
tunggal, berlekuk, tulang daun menjari dengan 5-7 tulang utama. Daun berwarna hijau, bunganya
berwarna kuning kehijauan. Buah berbentuk bulat telur, berwarna hijau ketika muda dan
kekuningan ketika masak. Buah terbagi menjadi tiga ruang yang masing – masing ruangnya
terdiri dari tiga biji yang bentuknya berbintik – bintik menyerupai serangga.
Jarak pagar adalah tumbuhan setaun (annual) dengan batang bulat kecil, berongga berbuku-buku
jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat merah.
Tanaman ini merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah, namun banyak tumbuh di daerah
tropis seperti Indonesia. Hal tersebut mendukung pemanfaatan potensi sumber daya lokal yang
mendukung ketahanan pangan pada era revolusi industri 4.0
Salah satu tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif terbarukan adalah
tanaman jarak dengan memanfaatkan kandungan minyak bijinya. Biji jarak pagar mengandung
rendemen minyak nabati sebesar 35 sampai 45 persen. Minyak tersebut dapat diproses menjadi
minyak biodiesel (pengganti solar) dan minyak bakar (pengganti minyak tanah). Pada zaman
penjajahan Jepang di Indonesia, ketika Jepang kehabisan BBM, dilakukan pemanfaatan minyak
biji tanaman jarak sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin perang.

A.1. Kandungan Tanaman Jarak

Tanaman jarak mengandung beberapa bahan kimia, antara lain :


a. Triakontranol, alfa amirin,kaempesterol, betasitosterol,7-keto-beta-sitosterol,stigmasterol,
stigmas-5-n-3-beta-7-alfadiol,viteksin,isoviteksin,dan asam sianida(HCN).
b. Daun dan batang mengandung saponin, flavonoida, tannin, dan senyawa polifenol.
c. Getahnya mengandung 11-18% tannin

6
d. Bijinya mengandung senyawa alkaloida, saponin, dan sejenis protein beracun yang
disebut kursin. Biji juga mengandung 35-45% minyak lemak yang terdiri dari berbagai
trigliserida, asam palmitat, stearat, dan kurkanolat.

A.2.Keunggulan Tanaman Jarak

a. Tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh subur pada berbagai jenis tanah serta
mudah beradaptasi dengan baik
b. Tidak terlalu memerlukan perawatan
c. Dapat beradaptasi terhadap berbagai kondisi iklim
d. Daunnya tidak konsumsi oleh ternak karena beracun
e. Dapat bertahan dalam waktu yang lama pada kondisi yang kering
f. Mudah berkembangbiak
g. Pertumbuhannya cepat dan dapat dipanen pada umur 6-8 bulan
h. Setelah menghasilkan biji pada tahun kedua dan seterusnya dapat berproduksi sampai
umur 40-50 tahun
i. Sebagian besar lemak yang terkandung dalam tanaman jarak merupakan lemak tak jenuh
dan pada suhu ruangan akan berfase cair serta tetap stabil dalam suhu rendah maupun
suhu tinggi, sehingga sifatnya tidak akan berubah

A.3. Kelemahan Tanaman Jarak

a. Di beberapa wilayah di Indonesia, tanaman jarak hanya dapat berbuah ketika musim
hujan
b. Sebagian besar tanaman jarak tumbuh di daerah pedesaan sehingga akan sulit
memberdayakan tanaman jarak di wilayah perkotaan
c. Eksistensi tanaman jarak kurang mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga
pemberdayaannya sebagai bahan pembuatan BBN kurang dapat dioptimalkan

A.4. Produktivitas Tanaman Jarak di Indonesia

Ketersediaan lahan untuk pengembangan jarak pagar di Indonesia mencapai 14,2 juta hektar
dengan ketersediaan lahan saat ini sekitar 5 juta hektar. Dalam rangka mendukung penyediaan
benih unggul untuk pengembangan jarak pagar seluas 2,4 juta hektar pada tahun 2025, telah

7
diperoleh tanaman superior aksesi yang dikoleksi. Budidaya tanaman jarak pagar relatif masih
baru dan teknologi barunya masih dikembangkan seperti halnya kompenen teknologi,
pengendalian hama dan penyakit, pola tanam, pemupukan serta teknologi pengolahannya. Total
produksi biji jarak di Indonesia masih cukup rendah, yaitu pada tahun 2007 dari luas areal 62.200
hektar yang menghasilkan biji sebanyak 7.852 ton, meningkat menjadi 7.925 ton pada tahun 2008
dari luas areal 69.221 hektar. Tahun 2009 dari luas areal 69.315 hektar menghasilkan biji
sebanyak 8.013 ton

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ketersediaan Tanaman Jarak :

Tanaman jarak merupakan tanaman asli Amerika Latin. Di Indonesia, tanaman jarak memiliki
jumlah ketersediaan yang cukup banyak. Tanaman jarak yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia mampu menjadi potensi lokal untuk diolah sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak.

Tabel 1.2 Penyebaran Populasi Tanaman Jarak di Indonesia

No. Provinsi Luas Area (Ha)

1 Bali dan Nusa Tenggara 2.616.895

2 Sumatera 470.801

3 Jawa 962.720

4 Sulawesi 1.810.930

5 Maluku dan Papua 582.815

B. Karakteristik Minyak Biji Tanaman Jarak

a. Densitas pada suhu 150C adalah 0, 9177 gram/cm3


b. Viskositas pada suhu 300C adalah 49, 15 mm2/s
c. Residu karbon (dalam 10% residu distilasi) adalah 0,34%
d. Kandungan debu sulfat 0, 007%

8
e. Titik nyala 2360C
f. Berat jenis pada 20 C adalah 0,9177 gram/cm3
g. Kandungan air 935 ppm

C. Proses Pengolahan Tanaman Jarak Menjadi Biodiesel

1. Ekstraksi Minyak

Biji tanaman jarak dikupas dan dikeluarkan daging bijinya dengan cara manual. Daging biji
yang diperoleh digiling sampai halus dan dikeringkan, kemudian dioven pada suhu 1050C
selama 2 jam. Untuk memperoleh minyak jarak sebanyak 150 gram, daging biji yang telah
halus dan kering dimasukkan kedalam kempa hidrolik berkekuatan 20 ton. Alat kempa
dipanaskan hingga suhu 600C kemudian dilakukan pengempaan menggunakan tuas
hidrolik. Minyak akan keluar melalui lubang – lubang di bagian pinggir blok piston.
Minyak ditampung dalam gelas piala sedangkan bungkilnya digiling dan dikempa kembali
dengan cara yang sama.

2. Proses Esterifikasi

Proses esterifikasi bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas dengan cara
dikonversi menjadi metil ester. Kandungan asam lemak bebas dalam minyak tanaman jarak
cukup tinggi, yaitu sekitar 31 mg KOH/g. Sebanyak 50 ml minyak jarak pagar dimasukkan
ke dalam erlenmeyer asah 300 ml. Dilakukan pencampuran 10 ml etanol teknis dengan 1
ml katalis asam. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer berisi minyak jarak
yang dilengkapi alat kondensor untuk mengkondensasi uap metanol, selanjutnya
dipanaskan pada suhu 600C selama 90 menit. Setelah itu, campuran tersebut dimasukkan ke
dalam corong pemisah untuk memisahkan metil ester yang masih bercampur dengan
minyak jarak pagar dari gliserol. Campuran biodiesel dengan minyak jarak pagar dicuci
dengan larutan urea 1% sebanyak 9 x 50 ml, kemudian dicuci kembali dengan 2 x 50 ml air
suling hangat, sehingga air terpisah yaitu pada bagian bawah dari campuran biodiesel
dengan minyak jarak pagar.

3. Proses Transesterifikasi

9
Setelah asam lemak bebas dikonversi menjadi metil ester, yang tersisa dalam minyak jarak
pagar adalah trigliserida. Proses transesterifikasi dilakukan untuk mengonversi trigliserida
dalam minyak jarak pagar menjadi metil ester. Proses transesterifikasi menggunakan katalis
basa yaitu KOH sebanyak 0,3 % agar reaksi transesterifikasi lebih cepat dibandingkan
menggunakan katalis asam. Pereaksi yang digunakan adalah metanol teknis dengan
konsentrasi yang bervariasi.
Tahapan proses transesterifikasi adalah : campuran biodiesel dengan minyak jarak pagar
dimasukkan ke dalam erlenmeyer asah 250 ml, kemudian dipanaskan hingga suhu 600C.
Dilakukan pencampuran antara metanol teknis dengan katalis KOH sebanyak 0,3 %.
Banyaknya metanol teknis yang dicampur dengan KOH dibuat bervariasi. Larutan tersebut
dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi minyak jarak pagar dan dilengkapi dengan
kondensor yaitu untuk mengkondensasi uap metanol. Campuran tersebut direkasikan
dengan cara memanasksn pada suhu 600C selama 90 menit. Setelah berlangsung 90 menit,
reaksi transesterifikasi selesai dan biodiesel yang terbentuk dimasukkan ke dalam corong
pemisah untuk memisahkan biodiesel dari gliserol. Biodiesel dicuci dengan larutan asam
asetat sebanyak 2 x 50 ml dan dilanjutkan dengan pencucian menggunakan air suling
hangat sebanyak itu pula sehingga air terpisah yaitu pada bagian bawah dari campuran
biodiesel dengan minyak jarak pagar. Untuk menghilangkan molekul air yang masih
terdapat dalam biodiesel dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring yang telah
dibubuhi natrium sulfat anhidrat.

Secara singkat, proses pengolahan minyak biji tanaman jarak menjadi biodiesel dapat
digambarkan dalam bagan seperti berikut :

10
Biji tanaman Ekstraksi
jarak minyak

Pemisahan
Penyaringan
dari getahnya

Minyak murni

D. Keunggulan Penggunaan Biodiesel


a. Mengurangi emisi CO dan SO2
b. Bahan baku biodiesel tidak hanya dibuat dari lemak hewan atau tanaman jarak pagar,
tetapi juga dapat dibuat dari limbah penggorengan
c. Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam pengolahannya
d. Limbah dari biodiesel merupakan gliserin, yang merupakan bahan dasar pembuatan sabun
e. Biodiesel hasil ekstraksi dari tanaman jarak bisa menjadi pembersih terhadap tangki
bahan bakar
f. Bahan bakar biodiesel tidak menimbulkan efek rumah kaca seperti solar karena karbon
yang dihasilkan masih dalam siklus
g. Biodiesel dari tanaman jarak bersifat ramah lingkungan serta tidak mengandung belerang
yang bersifat karsinogenik

11
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan revolusi industri 4.0, penggunaan bahan
bakar dari energi fosil semakin meningkat guna memenuhi kebutuhan pangan manusia dalam
perindustrian. Tidak bisa dipungkiri bahwa energi fosil menjadi semakin langka, mengingat
penggunaannya semakin banyak serta proses pembentukan yang membutuhkan jangka waktu
yang sangat panjang. Dengan ditemukannya alternatif baru berupa pemanfaatan bahan bakar
nabati dari tanaman jarak sebagai pengganti bahan bakar minyak, hal ini mampu mengatasi
permasalahan kelangkaan sumber energi yang berasal dari minyak bumi. Tanaman jarak yang
dijadikan biodiesel mampu menggantikan peran BBM, meskipun dalam penggunaannya tidak
se-efisien penggunaan BBM. Keistimewaan menggunakan tanaman jarak adalah karena hasil
pengolahannya yang ramah lingkungan.
Indonesia kaya akan sumber energi terbarukan, seperti panas bumi, tenaga air, bahan bakar
nabati, dan sebagainya. Akan tetapi, Indonesia kurang mempunyai kebijakan dalam
memanfaatkan sumber energi tersebut. Salah satu penyebab kurang diberdayakannya sumber
energi alternatif di Indonesia adalah subsidi Bahan Bakar Minyak oleh pemerintah yang secara
tidak langsung menghambat pemberdayaan sumber energi alternatif. Sebagai contoh ketika para
petani menanam pohon jarak kemudian setelah panen diolah untuk dijadikan biodiesel, ternyata
harga biodiesel tidak bisa bersaing dengan BBM karena harga BBM lebih terjangkau. Konsumen
memilih untuk membeli BBM bersubsidi sehingga petani jarak mengalami kerugian.

12
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia yang
telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah Lomba Kreatifitas Remaja
melalui kegiatan studi pustaka ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari teman teman
yang diberikan kepada penulis, baik yang berupa kiriman berita melalui email, atau izin
mendownload artikel dari home-page milik seseorang, maka studi pustaka ini tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya. Penulis juga menghargai tambahan informasi mengenai peran tanaman
jarak sebagai bahan pembuatan biodiesel untuk mengurangi ketergantungan pada BBM sebagai
upaya mengatasi kelangkaan sumber energi fosil. Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing, Ibu Intan Bahriyah Maulidiyah, S.Si, atas bimbingan yang telah diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi pustaka ini dengan baik. Penulis juga menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Drs. Priyono, M.Pd selaku kepala SMA Negeri Pilagkenceng serta seluruh
siswa yang telah memberikan dukungan serta partisipasinya, termasuk fasilitas yang telah diberikan
kepada penulis. Penulis berharap studi pustaka ini dapat memberikan manfaat serta wawasan
mengenai pentingnya mencari energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan sumber energi fosil
sebagai cadangan sumber energi di masa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Perlakuan Defoliasi Untuk Meningkatkan Pembentukan dan Petumbuhan Cabang
Lateral Jarak Pagar Jatropha curcas L, www.eprints.undip.ac.id, diakses pada 25 Oktober 2019

Anonim, 2010, Biodiesel Dari Tanaman Jarak Pagar Sebagai Bahan Bakar Pengganti Solar,
www.researchgate.net, diakses pada 25 Oktober 2019

Anonim, 2018, Jarak Pagar Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan,


www.satuharapan.com, diakses pada 25 Oktober 2019

Anonim, 2018, Benarkah Minyak Bumi Akan Habis?, www.bobo.grid.id, diakses pada 25
Oktober 2019

Anonim, 2018, Jarak Pagar Untuk Bahan Bakar Nabati, www.republika.co.id, diakses pada 24
Oktober 2019

Ketut Kamajaya, Wawan Purnama, 2018. Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk Sekolah
Menengah Atas / Madrasah Aliyah Kelas XII. Grafindo Media Pratama

Reza Devianta, 2019. Modul Pengayaan Fisika untuk SMA/MA Peminatan. CV. Grahadi

14

Anda mungkin juga menyukai