Energi konvensional adalah energi yang diambil dari sumber yang hanya tersedia
dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat diregenerasi. Sumber-sumber
energi
ini akan berakhir cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti
matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu
tersedia dan tidak merugikan lingkungan.
Kebijakan Energi Nasional saat ini telah menetapkan target pembangunan
energi jangka-panjang, meningkatkan peran energi yang baru dan terbarukan
hingga 25% dari konsumsi energi primer pada tahun 2025.
Sumber-sumber energi yang ada di indonesia saat ini terdiri dari sumber minyak
yang terbatas, sumber gas alam yang cukup, dan sumber batubara yang melimpah,
serta energi panas bumi.
Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah; yakni sekitar 40% dari
sumber total dunia.
Berbagai energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, biomassa, air, panas bumi,
ombak, pasang surut
Manfaat energi terbarukan
listrik.
Memerlukan menara yang tinggi untuk menangkap kecepatan angin yang
cukup.
Memerlukan sumber angin yang cukup pada lokasi.
Angin yang tidak merata bisa menyebabkan produksi energi tidak
konsisten.
Biaya modal yang tinggi.
suara bising berfrekuensi ultra rendah yang berasal dari turbin angin
berpotensi merugikan manusia dan hewan.
Kapasitas PLTA
Reservoir
Penstock
Turbin
Turbin mengkonversikan energi potensial dari air menjadi energi rotasi mekanik.
Generator
jaringan listrik.
Sistem Mikro hidro dapat menyuplai listrik tanpa mempengaruhi kualitas
air, tanpa mempengaruhi habitat, dan tanpa mengubah rute atau aliran
sungai.
Emisi CO untuk PLTA 3,65 mini hidro MW 2 adalah 0,88 kg CO2/kWh
Sistem Micro hidro dapat dikombinasi dengan sistem energi surya untuk
menghasilkan energi pada musim dingin, di mana banyak aliran air dan
minimnya energi surya.
Indonesia memiliki potensi tenaga air besar sampai dengan 62,2 GW termasuk
mikro hidro dari 458 MW untuk masyarakat pedesaan dan terpencil, di mana
sejauh ini hanya kapasitas 5mW diperkirakan telah terpasang di daerah pedesaan.
Lokasi, topografi, head dan aliran air merupakan faktor paling penting PLTA.
Biomassa adalah material biologis yang berasal dari suatu kehidupan, atau
organisme yang masih hidup yang berstruktur karbon dan campuran kimiawi
bahan organik yang mengandung hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil
dari atom - atom & elemen - elemen lainnya.
Biofuel adalah bahan bakar yang digunakan untuk memasak, tenaga listrik,
pemanasan dan transportasi. Biomassa adalah bahan baku yang digunakan untuk
membuat bahan bakar ini.
Mengapa menggunakan biofuel?
penggunaan biofuel
Meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat pedesaan
Emisi yang dihasilkan mesin dapat berkurang drastis. Biofuels juga tidak
beracun dan dapat terurai secara biologis.
Biodiesel adalah bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati baku / lemak hewan
/ gemuk yang didaur ulang atau limbah minyak goreng.
Biodiesel yang dihasilkan bisa langsung digunakan atau dicampur dengan solar
minyak bumi sebesar 5% biodiesel / 95% solar minyak bumi dan digunakan,
mesin diesel konvensional tanpa harus dimodifikasi.
Tanaman Jarak dan Kelapa Sawit adalah dua tanaman yang umum ditanam di
Indonesia untuk biodiesel.
Bioetanol merupakan bahan bakar yang dibuat dari fermentasi tanaman yang
mengandung jumlah kandungan gula, pati atau selulosa yang tinggi.