Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN V

EKSPERIMEN 2
GAYA GERAK LISTRIK

I Tujuan
Mempelajari prinsip Induksi Gaya Gerak Listrik dan aplikasinya.

II Alat yang Dipergunakan


1. Papan temple BR-3
2. Papan no-14
3. Generator fungsi
4. Oscilloscope ( 20Hz dua jejak)
5. Multimeter digital
6. Penghitung frequensi (10Hz – 100KHz)
7. Sumber daya DC (0-15v, 1A)
8. Kawat koneksi

III Dasar Teori


III.1 Pembangkitan Gaya Gerak Listrik Induksi
Kumparan pada transformator memindahkan energi listrik dari satu
kumparan ke kumparan yang lain melalui kopling magnetik. Kumparan primer
dan sekunder secara fisik terisolasi satu sama lain. Namun, ketika kumparan
primer menarik arus dari sumber tegangan AC dimana ini terhubung maka, arus
yang sama menghubungkan kumparan sekunder dan menaikkan tegangan pada
kumparan sekunder sebagai akibat dari gaya gerak listrik induksi. Induktansi
bersama yang menghubungkan primer dan sekunder didefinisikan sebagai:

M = K√𝐿1 𝑥 𝐿2 ... henry ……………………….(5.2.1)

atau
𝑁2 ∅
M= 𝑖1
.... henry ……………………….(5.2.2)
dimana L1 dan L2 adalah induktansi sendiri primer dan sekunder :
k = Koefisien Kopling
i1 = Konten Primer
N2 = Jumlah Gulungan Sekunder
∅ = Kebocoran Fluks
Ketika tidak ada kebocoran fluks antara primer dan sekunder, k = 1. Dalam
transformator yang sebenarnya, sulit untuk mengharapkan tidak ada kebocoran.
Namun, dengan desain yang baik dapat membuat k mendekati 1 ketika praktek
berikut sudah dilakukan.
1. Dua kumparan harus ditempatkan sedekat mungkin. konsentris berliku
penempatan pada kumparan tunggal menghasilkan kopling yang baik.
2. Sebuah inti tanpa celah udara akan memiliki fluks kopling (gandengan)
bersama yang lebih besar seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.2.1

Gambar 5.2.1 Fluks Dalam Inti Magnet

Dalam inti magnetik tegangan induksi pada kumparan sekunder adalah :


𝑑𝑖
e2 = - M (V) ……………………….(5.2.3)
𝑑𝑡

Tegangan induksi sebanding dengan M dan arus primer i, tetapi berbanding


terbalik dengan periode waktu.
III.2 Pembangkitan Gaya Gerak Listrik dalam Medan Magnet
Dalam pembahasan di atas, sinyal input yang dibutuhkan adalah sinyal AC
yang berubah-ubah atau bervariasi waktu. Pada bagian ini, pembangkitan gaya
gerak listrik dalam bidang DC (atau medan dari magnet permanen) oleh kumparan
bergerak akan dibahas. Prinsip dasar menghasilkan Gaya Gerak Listrik dalam
medan magnet stasioner oleh konduktor bergerak disajikan pada Gambar 5.2.2
Sebuah generator nyata berdasarkan Gambar 5.2.2 dapat dilihat pada modul M-4
dari Gambar 5.2.3. Konduktor berputar yang disebut armature memotong medan
magnet seragam dan seperti halnya, menghasilkan Gaya Gerak Listrik. Besarnya
Gaya Gerak Listrik e dinyatakan sebagai berikut:

𝑑∅
e = N 𝑑𝑡 = N.ω.∅m cos ωt .... V ……………………….(5.2.4)

Dimana N adalah jumlah gabungan dari kumparan


∅𝑚 adalah fluks maksimum yang dipotong oleh kumparan
ω = kecepatan sudut = 2πf
Terlihat jelas dari persamaan di atas bahwa ketika kumparan berorientasi
90 derajat relatif terhadap medan, Gaya Gerak Listrik berada di titik maksimum.
Juga, ketika dinamo berputar pada tingkat frekuensi f, nilai RMS dari Gaya Gerak
Listrik dinyatakan sebagai

𝐸𝑚 2𝑥
E= = fN∅m-4.44fN∅m … (V)
√2 √2

Gambar 5.2.2 Generasi emf pada Medan Magnet Statis


IV Cara Kerja
IV.1 Pembangkitan dari Gaya Gerak Listrik berdasarkan Persamaan
Kopling
1. Pasang papan no 14 di papan susun
2. Hubungkan generator fungsi kesumber AC di modul M-1. Set generator ke
100 KHz (RMS)
3. Hubungkan oscilloscope dengan beban kedua.
4. Tekan inti gulungan dan amati outputnya. Apakah outputnya bertambah?
Ulangi langkah tersebut.
Gambar 5.2.3 No-14 Generasi Papan Elektromagnetik
Catatan :
Berhubung tegangan induksi

𝑑𝑖₁
e2=−𝐾 √𝐿₁𝑥𝐿₂ , ……………………….(5.2.5)
𝑑𝑡

tekan inti gulungan lebih dalam sampai bertambahnya koefisien k. Oleh


karena itu e2 seharusnya bertambah. Asumsikan frekuensinya ada
didalam batas inti gulungan.
5. Pakai 1MHz, 3 Vrms sinyal ke L₁ modul M-2.
6. Hubungkan oscilloscope melalui l2 dan atur oscilloscope kemudian amati
sinyal 1 MHz 1 Vrms.
7. Pisahkan inti L2 dari L1. Secara perlahan majukan L2 menuju L1dan amati
tegangan pada L2. Ulangi langkah. Jelaskan mengapa tegangan bertambah
pada L2 seperti L2 mendekati L1.

IV.2 Pembangkitan Gaya Gerak Listrik dari Magnet Permanen


1. Hubungkan oscilloscope ke terminal EMF OUTPUT seperti modul M-3.
Set oscilloscope ke DC dan 20 mV. Atur waktu ke 0.2 S/Div.
2. Tekan tangkai dari modul dan amati output dari oscilloscope.
3. Pindahkan magnet permanen dengan cepat atau perlahan dan amati
keluaran dari oscilloscope. Perhatikan bahwa keluaran dihasilkan hanya
ketika magnet dalam keadaan bergerak. Kemudian, apabila magnet
bergerak dalam keadaan lambat, akan membutuhkan ketelitian untuk
mendapatkan hasil keluaran.
4. Matikan sumber daya dan atur tegangan keluaran kearah berlawan dari
jarum jam untuk mendapatkan keluaran 0V. Hubungkan sumber daya
keluaran ke DC 12V, masukan terminal dalam M-4 pada modul generator.
Sumber daya DC digunakan untuk member energi motor DC yang
menggerakkan generator.
5. Hubungkan multimeter digital ke keluaran AC terminal modul di M-4 dan
set multimeter ke kisaran AC 2V.
6. Hubungkan frekuensi counter ke keluaran AC terminal. Set pengukur
untuk pembacaan 60 Hz
7. Hidupkan sumber daya, tambahkkan tegangan keluaran secara perlahan.
Amati frekuensi dan keluaran generator dan lengkapi tabel berikut

10Hz 20Hz 30 Hz 40Hz 50Hz 60Hz

8. Hubungkan oscilloscope ke terminal output AC dan perhatikan bentuk


gelombang keluaran. Jelaskan bentuk gelombang yang diperoleh serta
jelaskan keluaran generator.
9. Tegangan output proporsional dengan frekuensi output generator AC .
Jelaskan mengapa dengan mengacu pada persamaan berikut.
𝑒 = 𝑁 ⟒ 𝛷𝘮 𝐶𝑜𝑠 ⟒ 𝑡, ⟒= 2πf
10. Prinsip DC generator ditunjukkan pada Gambar 5.2.4. Jelaskan perbedaan
antara AC dan DC generator.

Gambar 5.2.4 prinsip generator DC

Anda mungkin juga menyukai