Anda di halaman 1dari 1

Peranan Agama Hindu dalam Merumuskan dan Menegakkan Hukum yang Adil (Rangkuman)

Sumber hukum Hindu adalah Veda atau Sruti dan Smerti, secara kronologi urutannya demikian,
Veda, Smerti, sila, acara dan Atma Tsti.
Konsepsi keadilan menurut hukum karma phala bahwa hasil perbuatan seseorang atau pahalanya
pasti ia dapatkan cepat atau lambat, siapapun yang berbuat dia pulalah yang mendapatkan pahala
itu.
Hakikat ajaran Hindu bahwa dengan dharma dapat mencapai kesejahteraan, kebahagiaan dan
kesempurnaan.
Peran agama Hindu dalam perumusan dan penegakan hukum yang adil adalah perlu penyiapan
payung hukum, agar setiap masalah tertangani tuntas, penyiapan lembaga peradilan agar dapat
menangani semua perkara, dengan hakim-hakim dan perangkatnya orang-orang yang tepat sesuai
persyaratan menurut sastra-sastra agama. Bila ada perkara yang aturan hukumnya belum ada
serahkan pada lembaga sadacara. Dengan berkembangnya masyarakat hukum juga harus
berkembang supaya tidak ketinggalan. Kontribusi Agama Hindu dalam Kehidupan Berpolitik
(Rangkuman)
Dalam ajaran Hindu, ilmu politik disebut niti sastra, yang artinya ilmu pengetahuan tentang
penyelenggaraan negara. Basis politik penyelenggaraan negara kesatuan Republik Indonesia adalah
sasanti bhinneka tunggal ika, yang artinya berbeda itu satu itu maknanya adalah berbeda-beda,
tetapi pada hakikatnya tetap satu bangsa Indonesia.
Raja dharma adalah kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh raja atau pemerintah. Pada
dasarnya kewajiban raja atau pemerintah adalah menyelenggarakan kemakmuran, kesejahteraan
bagi seluruh warganya. Menurut ajaran Hindu dasar-dasar untuk menyejahterakan masyarakat ialah
triwarga yang terdiri atas dharma, artha dan kama. Kesejahteraan hidup ialah keseimbangan antara
kehidupan material dan kehidupan spiritual. Untuk itu, raja menyelenggarakan badan-badan
peradilan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, di samping mengangkat Purohito, yaitu
pendeta negara sebagai pendamping dan penasihat.
9.2 Peranan Agama Hindu dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan (Rangkuman)
Pentingnya rasa persatuan dan kesatuan telah dirasakan sejak timbulnya kebangkitan nasional, telah
bergema di kalangan pemuda yang melahirkan sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang
secara tegas bersumpah untuk satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Diharapkan setiap orang rela berkorban karena pada hakikatnya persatuan Indonesia lahir dari
kesadaran untuk mencapai kemerdekaan. Agar rasa persatuan tetap berkembang perlu ditanamkan
rasa cinta tanah air, cinta bangsa, cinta negara, selanjutnya kecintaan itu diabdikan dan diamalkan
sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Setiap warga negara berkewajiban mengerti dan menyadari hasrat persatuan dalam kebhinnekaan
dengan menerima berbagai perbedaan sebagai nikmat dari-Nya. Kitab suci Veda menuntun bukan
saja individu, tetapi setiap warga masyarakat menuju keselamatan sejak lahir sampai mati, juga
dalam hal kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan keserasian dan keselarasan
persatuan dan kesatuan dapat diwujudkan.
Dengan berpikir bersama-sama, gagasan-gagasan sama akan mufakat, akan mendapatkan keputusan
yang tepat untuk maju bersama dengan niat yang sama.

Anda mungkin juga menyukai