Anda di halaman 1dari 28

ADAPTER HANDPHONE

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas


Matakuliah Elektronika Daya

Disusun Oleh:

1. I Nyoman Oksa Winanta (1404405068)


2. I Gusti Ngruah Ayrthon Senapati (1404405071)
3. I Komang Gede Aridana Pratama (1404405079)
4. Khana Eland Novana Atmaja (1404405083)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan alat Adapter Handphone
dan laporannya dengan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai tugas
akhir matakuliah Elektronika Daya yang menjelaskan alat yang sudah penulis
siapkan.
Dalam pembuatan alat dan penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Arta Wijaya selaku dosen penulis dan Kak Nova
Suardiana yang telah membimbing dan membantu penulis dalam mempersiapkan
laporan dan alatnya.
Penulis mengetahui laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
susunan materi, penulisan, maupun alat yang telah dibuat, dikarenakan keterbatasan
ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena
itu, penulis mendapatkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis agar
dapat lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan dan alat Adapter Handphone
dapat bermanfaat bagi pembaca, dan mendapatkan pengetahuan baru dari laporan
ini.

Denpasar, 21 Desember 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Depan ............................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Elektronika Daya ........................................................................... 3
2.2 Rangkaian Elektronika Daya Rectifier Beserta Komponen ........... 3
BAB III METODOLOGI
3.1 Proses Pembuatan Alat ................................................................... 13
3.2 Diagram Blok Rangkaian ............................................................... 13
3.3 Komponen-Komponen Elektronika Daya ..................................... 13
BAB IV ANALISA
3.1 Prinsip Kerja dari Alat Adapter Handphone .................................. 19
3.2 Manfaat dari Adapter Handphone untuk Kehidupan Sehari-hari .. 22
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rangkaian Dasar Penyearah dengan Sistem Jembatan ................ 4


Gambar 2. Simbol dan Bentuk Transformator ............................................... 6
Gambar 3. Simbol dan Bentuk Dioda............................................................. 7
Gambar 4. Simbol dan Bentuk Kapasitor ....................................................... 8
Gambar 5. Simbol dan Bentuk Resistor ......................................................... 9
Gambar 6. Simbol dan Bentuk IC .................................................................. 11
Gambar 7. Simulasi Rangkaian ...................................................................... 13
Gambar 8. Diagram Blok Rangkaian ............................................................. 13
Gambar 9. Grafik Gelombang AC ke DC ...................................................... 14
Gambar 10. Transformator ............................................................................. 15
Gambar 11. Karakterisatik Dioda Mendapatkan Bias Mundur ...................... 15
Gambar 12. Rangkaian Dasar Penyearah dengan Sistem Jembatan ............... 16
Gambar 13. Resistor 1000 Ω .......................................................................... 16
Gambar 14. Kapasitor 100 µF dan Kapasitor 1000 µF .................................. 17
Gambar 15. ICLM 7805 ................................................................................. 18
Gambar 16. Simbol dan Bentuk Saklar .......................................................... 18
Gambar 17. Flowchart Cara Kerja ................................................................. 19
Gambar 18. Simulasi Rangkaian .................................................................... 20
Gambar 19. Grafik Gelombang AC ke DC .................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya, penggunaan sistem elektronika telah dikenal luas dan maju
dengan pesatnya. Penggunaan komponen elektronika secara luas telah mencakup
kesegala bidang kehidupan manusia yang semakin canggih dan semakin mudah
penggunaan komponen elektronika, seperti dioda, transistor, kapasitor, serta alat
ukur osiloskop sering kita jumpai dalam praktikum karena hal-hal tersebut
merupakan komopnen utama dalam rangakaian alat elektronika.
Rangkaian elektronika daya merupakan suatu rangkaian listrik yang dapat
mengubah sumber daya listrik dari bentuk gelombang tertentu (seperti bentuk
gelombang sinusoida) menjadi sumber daya listrik dengan bentuk gelombang lain
(seperti gelombang nonsinusoida) dengan menggunakan piranti semikonduktor
daya. Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya umumnya
dioperasikan sebagai pensakelar (switching), pengubah (converting), dan pengatur
(controlling) sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang dinginkan.
Penggunaan semikonduktor yang dioperasikan sebagai sakelar dalam suatu
rangkaian elektronika memiliki keuntungan dapat menaikkan efisien dan
performasi rangkaian karena rugi daya yang terjadi relative kecil. Keuntungan lain
dari proses pensakelaran ini dapat dilakukan proses pengubahan atau proses
pengaturan secara bersama.
Rangkaian elektronika daya dapat mengubah beberapa bentuk rangkaian
listrik arus bolak-balik (Alternating Current, AC) menjadi sumber listrik arus
searah (Direct Current,DC), mengubah sumber listrik arus searah (DC) menjadi
sumber listrik arus bolak balik (AC), mengubah tegangan DC tetap menjadi
tegangan DC yang dapat diatur, dan mengubah sumber AC dengan frekuensi
tertentu menjadi sumber AC dengan frekuensi baru.
Pada kesempatan ini, mahasiswa diminta untuk membuat suatu alat. Pada
laporan ini dibahas mengenai suatu alat yang dapat mengubah tegangan AC

1
menjadi DC atau dapat disebut Rectifier / Penyearah. Dalam pembuatan alat ini
digunakan beberapa perangkat elektronika daya sebagai dasar-dasar dalam
pembuatan alat tersebut dan alat ini merupakan penyearah gelombang penuh.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan seabagai dasar pembuatan alat ini adalah
sebagai berikut di bawah ini.
1. Apa saja komponen yang terdapat pada Adapter Handphone?
2. Bagaimanakah prinsip kerja dari alat Adapter Handphone?
3. Apa manfaat dari Adapter Handphone untuk kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, tujuan pembuatan laporan ini
adalah sebagai berikut dibawah ini.
1. Mengetahui komponen yang terdapat pada Adapter Handphone.
2. Mengetahui prinsip kerja dari alat Adapter Handphone.
3. Mengetahui manfaat dari Adapter Handphone untuk kehidupan sehari-
hari.

1.4 Manfaat
Berdasarkan dari tujuan tersebut, maka manfaat pembuatan laporan ini
adalah sebagai berikut dibawah ini.
1. Memahami komponen yang terdapat pada Adapter Handphone.
2. Memahami prinsip kerja dari alat Adapter Handphone.
3. Memahami manfaat dari Adapter Handphone untuk kehidupan sehari-
hari.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.2.1 Elektronika Daya


Elektronika daya (power electronics) didefinisikan sebagai sebuah aplikasi
elektronika yang menitikberatkan pada pengaturan peralatan listrik yang berdaya
besar dengan cara melakukan pengubahan parameter-parameter listrik (arus,
tegangan, daya listrik). Aplikasi elektronika disini dimaksudkan rangkaian yang
menggunakan peralatan elektronika terutama semikonduktor yang difungsikan
sebagai saklar (switching) untuk melakukan pengaturan dengan cara melakukan
penguahan tipe sumber dari AC-AC, AC-DC, DC-DC, dan DC-AC. Peralatan
semikonduktor yang digunakan adalah solid-state electronics untuk melakukan
pengaturan yang lebih efesien pada sistem yang mempunyai daya dan energi yang
besar.
Elektronika daya berkaitan dengan pengolahan atau pemrosesan energi
listrik, yakni mengubah daya listrik dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya dengan
mengendalikan atau memodifikasi bentuk tegangan atau atusnya menggunakan
piranti elektronik. Untuk control elektronika daya atau pengkondisian daya,
diperlukan konversi dari satu elektronika daya ke elektronika daya lain dan
karakteristik pensaklaran peralatan daya yang sesuai untuk konversi tersebut.
Rangkaian elektronika daya dapat diklasifikasikan dalam enam jenis, yaitu
penyearah dioda, konverter ac-dc, konverter ac-ac, konverter dc-dc, konverter dc-
ac, saklar statik.

2.2.2 Rangkaian Elektronika Daya Rectifier Beserta Komponen


Rangkaian elektronika daya yang digunakan pada alat Adapter Handphone
adalah rangkaian Rectifier atau penyearah gelombang penuh dengan sistem
jembatan. Rangkaian penyearah dioda digunakan untuk mengkonversikan tegangan
AC ke DC yang tetap. Tegangan masukan berupa fase tunggal. Dengan sistem

3
jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa.
Berikut adalah gambar rangkaian rectifier dengan sistem jembatan.

Gambar 1. Rangkaian Dasar Penyearah dengan Sistem Jembatan

Pada serangkaian jembatan mendapatkan bagian postif dari siklus sinyal ac,
maka :
- D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju.
- D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur.
Sehingga arus I1 mengalir melaui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila
jembatan memperoleh bagian siklus negatif, maka:
- D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus I2 mengalir melalui D2, RL, dan D4. Arah arus I1 dan I2 yang
melewati RL sebagaimana terlihat pada gambar adalah sama, yaitu dari ujung atas
RL menuju ground. Dengan demikian arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan
penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu masing-
masing. Pada alat ini menggunakan empat buah dioda dengan rangkaian sistem
jembatan dengan tipe dioda 1N5401 yang memiliki kapasitas pembebanan
maksimal 100 V/3 A.

4
2.2.1 Transformator
Transformator adalah suatu peralatan listrik yang dipergunakan untuk
memindahkan daya atau energi listrik dari suatu bagian rangkaian ke rangkaian
yang lain secara induksi dengan tegangan dan arus berubah serta frekuensi tetap
(melalui suatu gandengan magnet dan prinsip-prinsip elektromagnet).
Konstruksi transformator daya secara singkat terdiri dari:
1. Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja
silikon yang diklem menjadi satu.
2. Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkannya pada inti dapat
dikosentris atau spiral.
3. Sistem pendinginan pada transformator dengan daya yang cukup besar.
4. Bushing untuk menghubungkan rangkaian dalam transformator dengan
rangkaian luar.
Prinsip kerja transformator adalah dimana alat ini terdiri dari sebuah
susunan teras besi tertutup didalamnya terdapat gulungan kawat tembaga yang
digulungkan pada kaki-kaki transformator yaitu :
1. Belitan primer (P) adalah gulungan yang dipasangkan pada sumber
arus.
2. Belitan sekunder (S) adalah gulungan yang dipasang pada aliran listrik.
Bila belitan primer diberikan suatu tegangan yang berubah-ubah, maka akan
menghasilkan mutual flux yang berubah-ubah dengan besar amplitudo yang
tergantung pada tegangan, frekuensi tegangan, dan jumlah lilitan kawat tembaga
dibelitan primer. Mutual flux yang terjadi akan terhubung dengan belitan lain yang
disebut sisi sekunder dan akan menginduksi suatu tegangan yang berubah-ubah di
dalamnya dengan nilai tegangan yang bergantung pada jumlah lilitan pada belitan
sekunder. Dengan mengatur perbandingan jumlah lilitan antara sisi primer dan
sekunder, maka akan dapat ditentukan rasio tegangan ataupun sering disebut rasio
trafo.

5
Gambar 2. Simbol dan Bentuk Transformator
2.2.2 Dioda
Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Dioda ditemukan oleh J.A Fleming ( 1849-1905) pada tahun 1904.
Dioda berfungsi untuk mengalirkan arus dalam satu arah, pada umumnya dioda
digunakan sebagai penyearah pada rangkaian power supply, yaitu pengkonversi
arus AC menjadi arus DC. Dioda terdiri dari sambungan semikonduktor yang
bersifat positif dan negatif (biasa disebut junction PN). Pada junction PN terdapat
daerah deplesi yang memiliki energi sebesar 0,7 Volt untuk dioda berbahan silikon
dan 0,3 Volt untuk dioda berbahan germanium). Daerah deplesi (depletion layer)
merupakan daerah dengan kesetimbangan hole dan elektron.
Ketika potensial anoda positif terhadap katoda, dioda bertindak bias maju
dan dioda terkonduksi memiliki drop tegangan maju yang relatif kecil dan besarnya
tergantung pada proses manufakturnya dan temperatur sambungan. Ketika
potensial katoda positif terhadap anoda, dioda dikatakan sebagai bias mundur.
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik
mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua
elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya.
a. Forward Bias
Arus listrik pada dioda hanya mengalir jika dioda diberi tegangan
positif pada lapisan positifnya dan diberi tegangan negatif pada lapisan
negatifnya (biasa disebut forward bias).
b. Reverse Bias
Reverse bias adalah kondisi dimana lapisan negatif dioda diberi
tegangan positif dan lapisan positifnya diberi tegangan negatif.

6
Gambar 3. Simbol dan Bentuk Dioda

2.2.3 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 lembar plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Untuk mencari nilai dari kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat
angka atau kode yang tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis
elektrolit memang mudah, karena nilai kapasitansnya telah tertera dengan jelas
pada tubuhnya. Sedangkan untuk kapasitor keramik dan beberapa jenis yang lain
nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri atas 4 digit, dengan 3 digit
pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan
toleransinya.

7
Gambar 4. Simbol dan Bentuk Kapasitor

2.2.4 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif
dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resistor
memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran
hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau menghambat
arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat
resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon. Hal ini bisa terjadi
karena resistor yang memiliki dua kutub akan memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya. Dengan mengatur besarnya arus yang mengalir, kita dapat
mengatur alat elektronik untuk melakukan berbagai hal.
Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi
dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan
simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkannya dalam suatu rangkaian
dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart internasional
yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor
dalam sebuah rangkaian. Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik,
resistor mempunyai kegunaan atau fungsi lainnya, diantaranya adalah sebagai
berikut.

8
1. Sebagai pembagi arus, penurun tegangan, dan menghambat arus listrik
2. Pengatur volume (potensiometer) dan kecepatan motor (rheostat)

Gambar 5. Simbol dan Bentuk Resistor

2.2.5 LED
Light Emitting Dioda atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan bagian dari Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub
yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor
adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor
yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.

9
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju
ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke
wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-
Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

2.2.6 Voltage Regulator


Regulator tegangan adalah bagian power supply yang berfungsi untuk
memberikan stabilitas output pada suatu power supply. Rangkaian regulator
tegangan ini banyak ditemukan dirangkaian Adapter yang bertugas untuk
memberikan tegangan DC. Output tegangan DC dari penyearah tanpa regulator
mempunyai kecenderungan berubah harganya saat dioperasikan. Adanya
perubahan pada masukan AC dan variasi beban merupakan penyebab utama
terjadinya ketidakstabilan pada power supply. Pada sebagian peralatan elektronika,
terjadinya perubahan catu daya akan berakibat cukup serius.
Berikut adalah beberapa pengelompokan jenis IC pada Voltage regulator.
1. Fixed Voltage Regulator (Pengatur Tegangan Tetap)
IC jenis ini memiliki tegangan tetap tidak bisa di atur tegangannya dan
nilainya sudah diatur oleh produsen misalnya IC Voltage Regulator
7805 maka output tegangannya hanya 5 v. IC Voltage Regulator juga
dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator.
2. Adjustable Voltage Regulator (Pengatur Tegangan yang dapat diubah)
IC jenis ini memiliki range tegangan output tertentu sehingga dapat
disesuaikan kebutuhan rangkaiannya. IC ini juga memiliki 2 jenis yaitu
Positif Adjustable Voltage Regulator dan Negatif Adjustable Voltage
Regulator. IC Adjustable Regulator juga dikategorikan sebagai IC
Linear Voltage Regulator.
3. Switching Voltage Regulator
Switching Voltage Regulator memiliki efisiensi pemakaian energi yang
lebih baik jika dibandingkan dengan IC Linear regulator. Ini
dikarenakan kemampuan yang dapat mengalihkan penyediaan energi

10
listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan
energi listrik, oleh karena itu untuk merangkai pengatur tegangan
dengan sistem Switching Voltage Regulator harus ditambahkan
komponen induktor yang berfungsi sebagai elemen penyimpan energi
listrik.

Gambar 6. Simbol dan Bentuk IC

2.2.7 Copper Wires


Copper Wires merupakan kawat tembaga telanjang yang berfungsi untuk
menyambungkan saklar ke transformator. Konstruksinya terdiri dari beberapa kabel
tembaga dengan diameter yang sama dalam lapisan konsentris. Kawat ini juga dapat
menghatankan arus sebesar 1 A.

2.2.8 Solder
Solder merupakan pemanas berujung logam untuk melelehkan timah atau
logam mudah lebur lainnya yang setelah lebur digunakan sebagai penyambung dua
permukaan logam. Solder sering digunakan untuk menyambungkan kawat listrik
atau menghubungkan komponen elektronik pada papan rangkaian tercetak. Logam
yang dilebur untuk keperluan berupa timah. Daya pemanas dapat diperoleh dari api
(dengan cara membakar ujung solder) atau dari tenaga listrik. Untuk menyambung
dua permukaan logam yang titik leburnya tinggi digunakan solder berdaya besar
dan timah yang digunakan mengandung lebih banyak timbel. Solder yang
digunakan untuk menyolder piranti elektronik tergantung dari bentuk permukaan
yang hendak disolder untuk memudahkan pemakaiannya.

11
2.2.9 PCB
PCB (Printed Circuit Board) adalah papan yang berfungsi untuk
meletakkan komponen-komponen menjadi suatu rangkaian elektronika. Papan PCB
terbuat dari bahan pertinaks yang sudah dilapisi dengan tembaga dimana lapisan
tembaga berfungsi sebagai penghubung komponen satu dengan yang lainnya dalam
suatu rangkaian. PCB terbagi dalam berbagai macam jenis menurut kegunaannya,
yaitu PCB 1 slide (PCB yang digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio,
tv, dan lainnya), PCB double slide (kedua sisi PCB di gunakan untuk
menghubungkan komponen) dan PCB multi slide (bagian PCB luar ataupun dalam
digunakan sebagai media penghantar, misalnya pada rangkaian PC). Rangkaian
PCB ini berguna untuk mengetahui suatu hubungan antara jalur satu dengan jalur
lainnya.

2.2.10 Adapter Jack (Steker USB) dan 2 Pin Plug


USB adalah singkatan dari Universal Serial Bus dan merupakan konektor
yang paling populer saat ini dalam hal yang berhubungan dengan Catu Daya (Power
Supply). Komunikasi dan Koneksi antara Komputer dengan Peralatan Elektronika
seperti Handphone, Harddisk, Digital Camera dan lain sebagainya. Seiring dengan
perkembangan peralatan Portable, Konektor USB pun memiliki berbagai jenis
ukuran yakni Ukuran Standard Type, Mini dan Mikro.
Sementara 2 Pin Plug merupakan pin yang terdiri dari katoda (+) dan anoda
(-). Alat ini digunakan untuk menghubungkan catu daya dari jaringan PLN ke
adaptor. Pin Plug ini akan disambungkan dengan kabel dari Adapter untuk
kemudian disambungkan ke catu daya PLN.

12
BAB III
METODOLOGI

3.1 Proses Pembuatan Alat


Proses pembuatan project Adaptor Handphone dilakukan di rumah dari
anggota kelompok kami. Proses pembuatan project ini dimulai pada 8 November
2016 sampai 15 Desember 2016 dengan penggunaan aplikasi proteus.

Gambar 7. Simulasi Rangkaian

Kami mengatur tegangan masuk yang diberikan ialah 220V AC. Kemudian
menggunakan Transformator Step Down, tegangan diturunkan menjadi 6 V AC.
Kemudian tegangan disearahkan dengan Dioda Bridge. Kemudian dipasang
rangkaian filter menggunakan kapasitor. Kemudian Voltmeter digital akan
menampilkan tegangan yang dihasilkan.

3.2 Diagram Blok Rangkaian

Gambar 8. Diagram Blok Rangkaian

3.3 Komponen-komponen Elektronika Daya


Peralatan elektronik adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa
jenis komponen elektronika dan masing-masing komponen elektronika tersebut
13
memiliki fungsi-funginya tersendiri di dalam sebuah rangkaian elektronika.
Komponen-komponen dasar pembentuk alat Adapter Handphone adalah sebagai
berikut di bawah ini.

Gambar 9. Grafik Gelombang AC ke DC

3.3.1 Transformator
Transformator yang digunakan pada alat yang dibuat merupakan
transformator daya tipe step down dengan tegangan input berkisar 200 V-230 V,
tegangan output berkisar 0 V-15 V dan arus sebesar 1 A. Pemilihan jenis trafo ini
didasarkan pada kebutuhan input tegangan yaitu dari pln dengan nilai tegangan 220
V dan output tegangan yang diperlukan yaitu 5 V. Digunakan input-an trafo sebesar
230 V agar trafo tidak cepat panas, sementara penggunaan nilai output sebesar 6 V
dikarenakan kebutuhan tegangan untuk men-charge sebesar 5 V. Transformator
atau trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder, trafo
bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan lsitrik AC.

14
Gambar 10. Transformator

3.3.2 Dioda
Dioda merupakan semikonduktor (komponen) elektronika daya yang
memiliki dua terminal, yaitu : anoda dan katoda. Dalam rangkaian elektronika daya,
dioda difungsikan sebagai sakelar. Sebagai sakelar, dioda akan konduksi (ON) jika
potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada katoda, dan dioda akan
memblok (OFF) jika potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada
katoda.
Karakteristik dioda sebagai berikut. Bagian kiri bawah dari grafik pada
gambar dibawah merupakan kurva karakteristik dioda saat mendapatkan bias
mundur. Disini juga terdapat dua kurva, yaitu untuk dioda germanium dan silikon.
Besarnya arus jenuh mundur (reverse saturation current) I¬ge¬ untuk dioda
germanium adalah dalam orde mikro Ampere dalam contoh ini adalah 1µA.
sedangkan untuk dioda silikon Is adalah dalam orde nano Ampere dalam hal ini
adalah 10nA.

Gambar 11. Karakteristik Dioda Mendapatkan Bias Mundur

15
Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatif tersebut dinaikan terus,
maka suatu saat akan mencapai tegangan patah (breakdown) dimana arus Is akan
naik dengan tiba-tiba. Pada saat mencapai tegangan breakdown ini, pembawa
minoritas dipercepat hingga mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk
mengeluarkan electron valensi dari atom. Kemudian elektron ini juga dipercepat
untuk membebaskan yang lainnya sehingga arus nya semakin besar. Pada dioda
biasa pencapaian tegangan breakdown ini selalu dihindari karena dioda bisa rusak.
Dioda silikon yang digunakan pada alat yang dibuat bertipe 1N5401.
Rangkaiannya menggunakan 4 dioda yang disusun seperti gambar berikut.

Gambar 12. Rangkaian Dasar Penyearah dengan Sistem Jembatan

3.3.3 Resistor
Resistor atau disebut juga dengan hambatan adalah komponen elektronika
pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian elektronika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah “Ohm” (Ω). Nilai
resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat
di badan resistor. Hambatan resistor seing disebut juga dengan resistansi atau
resistance. Resistor yang digunakan pada alat yang dibuat bertipe fixed resistor
dengan nilai sebesar 1000 Ω. Pemilihan nilai resistor didasarkan pada arus keluaran
yang dibutuhkan dan tegangan keluaran dari trafo.

Gambar 13. Resistor 1000 Ω

16
3.3.4 Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensatir adalah komponen
elektronika pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi kapasitor (kondensator) diantaranya adalah dapat
memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai perata arus pada rectifier
dan juga sebagai filter di dalam rangkaian power supply (catu daya). Satuan nilai
untuk kapasitor (kondensator) adalah Farad (F). Kapasitor yang digunakan pada
alat yang dibuat berjumlah dua. Kapasitor pertama memiliki nilai sebesar 1000 µF,
sedangkan kapasitor kedua memiliki nilai sebesar 100 µF dan keduanya berguna
untuk menghaluskan gelombang dari AC ke DC.

Gambar 14. Kapasitor 100 µF (Kiri) dan Kapasitor 1000 µF (Kanan)

3.3.5 IC (Integrated Circuit)


IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri
dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya
yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan
kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang
berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam,
mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada
umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam
sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang
sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang
disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut
belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya. IC Regulator

17
tegangan yang digunakan pada alat yang dibuat bertipe ICLM7805 dengan
kegunaan untuk menurunkan tegangan sebesar 5 V dan memberikan stabilitas
output untuk suplai daya listrik.

Gambar 15. ICLM7805

3.3.6 Saklar (Switch)


Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan
sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar 16. Simbol dan Bentuk Saklar

18
BAB IV
ANALISA

4.1 Prinsip Kerja dari Alat Adapter Handphone

Gambar 17. Flowchart Cara Kerja

19
Gambar 18. Simulasi Rangkaian

Dari rangkaian di atas, dapat diketahui bahwa pada rangkaian penyearah


gelombang penuh yang menggunakan komponen dioda bridge yang disuplai dari
sumbere tegangan AC 220 Volt dihubungkan langsung dengan trafo berkapasitas
1 Ampere pada tegangan keluar maksimal yaitu 15 Volt. Rangkaian penyearah di
atas menggunakan filter dengan kapasitor yang dipasang paralel dengan nilai
kapasitansi 1000 mikro Farad. Kemudian setelah melalui filter tegangan, dipasang
IC regulator 7805 agar nilai output tegangan bernilai 5 Volt dari 6 Volt tegangan
masukan IC. Fungsi kapasitor setelah IC berguna untuk filter tegangan dan
disamping itu sesuai dengan datasheet IC bahwa output IC harus menggunakan
filter kapasitor dengan nilai minimal 0,1 mikro Farad. Pada rangkaian ini
dipasangkan resistor 1000 ohm sebagai tahanan untuk LED agar arus yang masuk
ke LED tidak melebihi arus maksimalnya sebesar 25 mA. Arus yang masuk ke LED
setelah pemasangan resistor menjadi sebesar 5 mA. Untuk fungsi kapasitor sebagai
filter yakni untuk menurunkan tegangan ripple output rangkaian, adapun respon
gelombang ripple yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

20
Gambar 19. Grafik Gelombang AC ke DC

Pada grafik di atas, gambar pertama menunjukkan bentuk gelombang input-


an AC dengan nilai tegangan 220 Volt dan frekuensi 50 Hz. Terlihat bahwa
gelombang masih berbentuk sinusoidal sesuai dengan karakteristik tegangan AC.
Kemudian pada gambar kedua merupakan hasil penyearah gelombang penuh dari
dioda bridge, dimana nilai tegangan pada bentuk gelombang ini adalah 6 Volt
dengan frekuensi tetap 50 H. Bentuk gelombang pada penyearah gelombang penuh
ini terlihat masih mengandung tegangan ripple yang cukup besar, sehingga untuk
memperhalus gelombang perlu dipasang kapasitor. Pada gambar ketiga, terlihat
perubahan bentuk gelombang setelah melalui kapasitor. Nilai kapasitor berbanding
terbalik dengan tegangan ripple yang dihasilkan, sehingga untuk memperoleh nilai
ripple yang kecil maka nilai kapasitor yang digunakan harus semakin besar, hal ini
dapat dilihat pada gambar ketiga dimana ripple tegangan sudah semakin kecil.

21
𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝐶1 + 𝐶2 ............................................1
1 1
𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = +
1000 100
𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 1100 µ𝐹

𝐼𝑥𝑇
𝑉𝑟 = ( ) ................................................2
𝐶
1 𝑥 0.01
𝑉𝑟 =
1100 𝑥 10−6
𝑉𝑟 = 9.09 𝑉

4.2 Manfaat dari Adapter Handphone untuk Kehidupan Sehari-hari


Adapter Handphone merupakan alat pengubah tegangan AC 220 Volt
menjadi tegangan DC 5 Volt. Tegangan DC 5 Volt dapat digunakan untuk men-
charge peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan sekitar 5 Volt, salah
satunya adalah handphone. Handphone merupakan peralatan elektronik yang
membutuhkan tegangan sekitar 5 Volt dengan arus yang bervariasi. Pada alat ini
arus yang dihasilkan sekitar 1 A dengan tegangan 5 Volt yang diatur oleh Voltage
regulator. Alat ini juga memiliki LED yang berfungsi sebagai lampu indikator guna
mengetahui apakah handphone sudah tersambung dengan charger atau belum. Jika
lampu indikator menyala, maka handphone sudah tersambung dengan charger.
Sebaliknya, jika lampu indikator tidak menyala, maka handphone belum
tersambung dengan charger.

22
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Adapter Handphone merupakan alat untuk pengubah tegangan AC ke DC
yang memiliki beberapa komponen utama, yaitu transformator, dioda,
kapasitor, dan resistor.
2. Transformator step down digunakan untuk menurunkan tegangan dari 220
Volt ke 5 Volt, dan terhubung langsung dengan dioda kapasitas pembebanan
maksimal 100 V/3 A berjumlah empat buah yang disusun membentuk
bridge sebagai penyearah gelombang penuh.
3. Kapasitor digunakan untuk memperhalus gelombang yang telah melewati
dioda bridge 1N5401 dengan kapasitas sebesar 1000 mikro Farad dan 100
mikro Farad. Diantara kapasitor, digunakan voltage regulator IC7805 yang
berguna untuk menstabilkan tegangan pada nilai 5 Volt.
4. Tegangan ripple yang didapat setelah melalui proses filter di kapasitor yang
terpasang paralel sebesar 9,09 Volt.
5. Adapter Handphone dapat digunakan untuk men-charge peralatan
elektronik yang membutuhkan tegangan sekitar 5 Volt, salah satunya adalah
handphone. Penambahan LED pada alat ini digunakan sebagai indikator
tersambung atau tidaknya handphone dengan charger.

23
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. 2012. Dioda Merupakan Salah Satu Elektronika.
http://www.jurnalpribados.com/2012/03/dioda-merupakan-salah-satu-
elektronika.html
[2] Anonim. 2015. Pengertian dan Penjelasan Tentang.
http://science-student14.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dan-
penjelasan-tentang.html
[3] Anonim. 2015. IC Voltage Regulator.
http://kumpulandasarelektronik.blogspot.co.id/2015/01/ic-Voltage-
regulator-ic-pengatur.html
[4] Anonim. 2015. Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan.
http://teknikelektro.org/penyearah-gelombang-penuh-sistem-jembatan/.
Diakses pada tanggal 15 Desember 2016.
[5] Arif, Fahmi. 2012. Standar Pengujian Peralatan Transformator.
https://www.academia.edu/5872061/Makalah_Standar_Pengujian_Transfo
rmator. Diakses pada tanggal 14 Desember 2016.
[6] Iswanto. 2011. Kapasitor.
iswanto.staff.umy.ac.id/files/2011/02/KAPASITOR.doc
[7] Kho, Dickson. Jenis-jenis Komponen Elektronika Beserta Fungsi dan
Simbolnya. http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-
elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/. Diakses pada tanggal 12
Desember 2016
[8] Prasetyor, Tony dan Assaffaf Luqman. 2010. Efektifitas Pemasangan Kapasitor
Sebagai Metode Alternatif Penghemat energi Listrik. Jurnal Media Elektrika,
Vol. 3 NO.2
[9] Setiadi, Irfan Dwi. 2016. Komponen-komponen Elektronika Daya.
https://www.scribd.com/doc/310571802/Komponen-komponen-
Elektronika-Daya/. Diakses pada tanggal 12 Desember 2016.
[10] Setyo, Handoko. 2014. IC Regulator Voltage.
http://xteknikelektronikaindustri.blogspot.co.id/2014/05/ic-regulator-
tegangan-Voltage-regulator.html/. Diakses pada tanggal 12 Desember
2016.
[11] W, Ana T. 2015. Elektronika Daya.
https://www.scribd.com/doc/272233825/Elektronika-daya/. Diakses pada
tanggal 12 Desember 2016.

24

Anda mungkin juga menyukai