EKSPERIMEN 1
INDUKTANSI DAN RANGKAIAN RL
I Tujuan
Mempelajari sifat- sifat komponen dari induktor yang merupakan salah
satu elemen pasif yang paling penting dalam rangkaian AC.
Dimana
f = frekuensi dalam Hertz
L = Induktansi dalam H
...............................................(3.1.2)
L=
Dimana
N = Jumlah lilitan dan ditentukan oleh
........................................(3.1.3)
Rangkaian R-L merupakan Rangkaian yang berisi tahanan dan induktor,
Karena seluruh rangkaian memiliki tahanan dan induktansi diri, analisis suatu
rangkaian RL dapat diberlakukan untuk batas-batas tertentu pada seluruh
rangkaian. Seluruh rangkaian juga memiliki kapasitansi di antara bagian
rangkaian pada potensial yang berbeda. Induktansi diri rangkaian mencegah arus
naik atau turun seketika. Rangkaian-rangkaian yang mengandung kumparan atau
solenoida dengan banyak lilitan memiliki induktansi diri yang besar. Kumparan
atau solenoida tersebut disebut dengan induktor.
Celah udara adalah kesenjangan yang disediakan dalam bentuk seri dengan
jalur magnetik fluks. Tujuan dari celah udara adalah untuk mencegah inti dari
kejenuhan ketika kekuatan medan magnet yang berlebihan diterapkan pada inti.
Sebagai contoh, arus AC naik diatas arus DC, atau besar arus AC puncak ke
puncak dapat menyebabkan kejenuhan inti.
Induktansi dari sebuah induktor inti udara dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
.........................................(3.1.4)
Dimana
N = Jumlah lilitan
r = jari – jari lilitan (Cm)
l = Panjang dari lilitan (Cm)
µ = Permeabilitas (air = 1)
Q =
...........................(3.1.6)
Z2 = R2 + XL2 ;
..........................................(3.1.7)
E=
............................................(3.1.8)
φ = Tan -1
Dimana
ER = tegangan R
EL = tegangan L
IV Cara Kerja
IV.1 Percobaan reaktansi induktif
1. Menginstal papan NO-06 kepapan-mount.
2. Mengatur output generator fungsi (FG) menjadi gelombang sinus, 100
KHz, 20Vp-p dan hubungkan output ketempat yang ditandai dengan "f" di
sisi kiri dari papan. Lihat gambar 3.1.3. Hubungkan CH-1 dan CH-2 dari
sebuah osiloskop seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.4.
3. Menyetel basis waktu dari osiloskop untuk mendapatkan dua siklus sinyal
100 KHz pada layar. Ukur tegangan puncak pada "a" dan "b" yang
direferensikan ke GND.
Gambar 3.1.4 Osciloskop Dihubungkan ke Papan
Catatan :
Diketahui input tegangan E dan arus I. Impedansi z dihitung sebagai E/I. Z
diperoleh, dan xL dapat dihitung dengan :
.........................................(3.1.9)
Z=
......................................(3.1.10)
XL=
6. Atur Tegangan puncak CH-1 dan CH-2 menjadi sama besar dan ukur beda
phase antara 2 bentuk gelombang. Bandingkan hasil pengukuran dengan
nilai yang didapat menggunakan rumus berikut :
........................................(3.1.11)