Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN IGCC DALAM PEMBANGKIT LISTRIK Gary Ivanov Ramitan 03101402023

Abstrak
Batubara memainkan peranan penting dalam menggerakkan perekonomian dunia sebagai salah satu sumber energi yang melimpah, selain minyak bumi dan gas alam. Penggunaan batu bara telah berlangsung sejak zaman Perang Dunia hingga kini. Namun saat ini penggunaan batu bara telah mendapat banyak kritik dari aktivis lingkungan karena dianggap polutif dan mencemari lingkungan. Teknologi batubara bersih adalah teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit batubara. Bila batubara digunakan sebagai sumber bahan bakar, maka akan terjadi emisi gas Emisi ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, berkontribusi terhadap hujan asam dan perubahan iklim. Akibatnya, teknologi batubara bersih dikembangkan untuk menghilangkan atau mengurangi emisi polutan ke atmosfer. Menurut United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change, pembakaran batubara, yang merupakan bahan bakar fosil, adalah penyumbang utama pemanasan global. (Laporan PBB IPCC Fourth Assessment). Sejumlah industri batubara dan Departemen Energi AS merujuk pada teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) sebagai teknologi terbaru untuk "batubara bersih". IGCC adalah teknologi yang menerapkan siklus kombinasi gasifikasi batu bara terintegrasi yang menggunakan turbin gas dan uap sebagai pembangkit. Komponen utama teknologi IGCC ada pada proses gasifikasi batu bara.

1. Latar Belakang BATU BARA memainkan peranan penting dalam menggerakkan perekonomian dunia

dekomposisi termal batubara seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida, dan produk kimia sampingan lainnya yang bervariasi tergantung dari jenis batubara yang digunakan. Emisi ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, berkontribusi terhadap hujan asam dan perubahan iklim. Akibatnya, teknologi batubara bersih dikembangkan untuk

sebagai salah satu sumber energi yang melimpah, selain minyak bumi dan gas alam. Penggunaan batu bara telah berlangsung sejak zaman Perang Dunia hingga kini. Namun saat ini penggunaan batu bara telah mendapat banyak kritik dari aktivis lingkungan karena dianggap polutif dan mencemari lingkungan. Orang pun berpikir untuk mengalihkan sumber energi ke energi terbarukan yang ramah lingkungan. Namun perlu disadari, jangan sampai Indonesia terjebak untuk segera meninggalkan batu bara, mengganti dengan sumber energi lain. Teknologi batubara bersih adalah teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit batubara. Bila batubara digunakan sebagai sumber bahan bakar, maka akan terjadi emisi gas yang dihasilkan oleh

menghilangkan atau mengurangi emisi polutan ke atmosfer. Beberapa teknik yang digunakan untuk mencapai hal ini meliputi pencucian mineral kimia dan kotoran dari batubara, gasifikasi, perlakuan pada gas buang untuk menghilangkan sulfur dioksida, teknologi

penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS, carbon capture and storage) untuk menangkap karbon dioksida dari gas buang dan dewatering batubara ranking rendah (batubara coklat) untuk meningkatkan nilai kalor, dan dengan demikian

juga meningkatkan efisiensi konversi menjadi listrik. Teknologi batubara bersih biasanya menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan

dunia. Anehnya batu bara kita lebih banyak diekspor daripada dikonsumsi sendiri. Terbukti, kita menjadi pengekspor terbesar kedua setelah Australia (WCI, 2008), dan Jepang menjadi tujuan ekspor utama. Itu terlepas dri keberadan mafia pertambangan seperti yang menjadi isu akhir-akhir ini. Kebutuhan energi kita, khususnya listrik, terus meningkat. Namun sampai saat ini masih selalu terjadi kekurangan pasokan listrik. Terbukti, listrik sering byar-pet. Karena itu adalah pilihan cukup bijak untuk mengatasi permasalahan tersebut. 2. Pembahasan Pembangkit Listrik

atmosfer, yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Secara historis, fokus utama ada pada sulfur dioksida dan partikulat, karena merupakan gas yang paling utama sebagai penyebab hujan asam. Fokus yang lebih baru adalah terhadap karbon dioksida (karena dampaknya terhadap pemanasan global) serta polutan lainnya. Ada beberapa alasan. Pertama, pembangkit listrik dengan batu bara diyakini menelan biaya investasi paling rendah alias paling murah. Jadi Indonesia sebagai negara berkembang sangat berkepentingan, terutama untuk memajukan perekonomian. negara-negara Kedua, maju fakta pun menunjukkan telah banyak

menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Menurut data World Coal Institute (WCI) tahun 2008, persentase pemanfaatan batu bara untuk pembangkit listrik cukup signifikan bagi

beberapa negara, yakni Australia 76%, China 81%, AS 49%, Jerman 49%, dan India 68%. Indonesia, menurut statistik PLN tahun 2008, menggunakan 47,46% batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik, sedangkan dari total konsumsi energi, batu bara memberikan porsi 25,4%. Jadi negara yang konon sangat peduli lingkungan pun masih menggunakan batu bara. Jadi kenapa kita mesti mengganti dengan sumber energi lain? Kaya Potensi Ketiga, Indonesia kaya potensi batu bara. Bahkan menurut sumber yang sama, Indonesia menjadi produsen batu bara terbesar keenam Gambar 1 Pembangkit Listrik Pembangkit listrik "batubara bersih" pertama kali beroperasi di dunia pada bulan September 2008 di Spremberg, Jerman. Pembangkit ini dimiliki oleh perusahaan Swedia Vattenfall dan telah dibangun oleh perusahaan Siemens Jerman. Pembangkit ini disebut Pembangkit Listrik Schwarze Pumpe. Fasilitas ini menangkap CO2 dan hujan asam, menghasilkan sulfida,

memisahkan mereka, dan mengkompres CO2

menjadi cairan. CO2 ini diinjeksi ke ladang gas alam yang telah habis atau formasi geologi lainnya. Teknologi ini memang dianggap

ketidakstabilan geologi, atau kontaminasi akuifer yang digunakan sebagai pasokan air minum. integrated gasification combined cycle Teknologi batu bara bersih dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit energi berbasis batu bara. Itu berarti bagaimana mengurangi emisi karbondioksida (CO2) dan polutan lain, seperti SOx, NOx, partikulat. Beberapa metode digunakan, antara lain dengan sistem integrated gasification combined cycle (IGCC), men-treatment gas buang dengan uap untuk menghilangkan sulfurdioksida, carbon capture, pencucian secara kimia, upgrading batu bara peringkat rendah untuk memperbaiki nilai kalor dan efisiensi. Pada awalnya fokus utama adalah mereduksi SO2 dan partikulat, karena menyebabkan hujan asam. Namun kemudian fokus berkembang ke CO2 karena memberikan dampat pemanasan global. IGCC adalah teknologi yang menerapkan siklus kombinasi gasifikasi batu bara terintegrasi yang menggunakan turbin gas dan uap sebagai pembangkit. Komponen utama teknologi IGCC ada pada proses gasifikasi batu bara. Gasifikasi adalah proses perubahan batu bara menjadi gas yang mudah terbakar. Proses berlangsung di dalam reaktor dan melibatkan reaksi pirolisis dan oksidasi parsial yang menghasilkan gas, antara lain hidrogen, karbon monoksida, dan metana. Pembangkit listrik IGCC lebih efisien

bukanlah solusi akhir untuk pengurangan CO2 di atmosfer, tetapi memberikan solusi dalam waktu dekat, sementara solusi alternatif yang lebih baik bagi pembangkit listrik dapat dibuat secara praktikal dan ekonomis. Menurut United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change, pembakaran batubara, yang merupakan bahan bakar fosil, adalah penyumbang utama pemanasan global. (Laporan PBB IPCC Fourth Assessment). Mengingat 25,5% dari generasi listrik dunia pada tahun 2004 berasal dari batubara, untuk mencapai target pengurangan karbon dioksida oleh

Protokol Kyoto, maka dibutuhkan modifikasi mengenai cara penggunaan batubara carbon capture and storage CCS merupakan sarana untuk menangkap karbon dioksida dari berbagai sumber,

mengompres menjadi bentuk padat cair, dan menginjeksi dan menyimpannya secara

permanen di bawah tanah. Saat ini, ada lebih dari 80 proyek penagkapan dan penyimpanan karbon yang sedang berlangsung di Amerika Serikat. Semua komponen teknologi CCS telah

digunakan selama beberapa dekade dalam hubungannya dengan enhanced oil recovery (EOR) dan aplikasi lainnya. CCS skala komersial saat ini sedang diuji di AS dan negara-negara lain. Rencana situs CCS menjadi target penyelidikan dan pemantauan secara ketat untuk menghindari potensi bahaya, yang dapat mencakup kebocoran CO2 ke atmosfer, yang bisa disebabkan oleh

ketimbang pembangkit batu bara konvensional. Efisiensi itu bisa mencapai 35-48% atau 5%10% lebih tinggi daripada pembangkit

konvensional. Begitu pula dari sisi lingkungan.

Emisi yang dihasilkan lebih rendah. Gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi dibersihkan lebih dahulu sebelum dibakar, sehingga gas buangnya memiliki kandungan SO2, partikulat, dan merkuri lebih rendah. Batu bara tampaknya akan terus menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan energi beberapa waktu ke depan. Mengingat, cadangan batu bara Indonesia sangat melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Permasalahan polusi dalam penggunaan batu bara terus dikurangi dengan menerapkan berbagai

energy ini haruslah dipilih metode yang ramah lingkungan agar tidak terjadi permasalahan lingkungan pada saat pengoperasiannya. Pembangkit listrik IGCC lebih efisien

ketimbang pembangkit batu bara konvensional. Efisiensi itu bisa mencapai 35-48% atau 5%10% lebih tinggi daripada pembangkit

konvensional. Begitu pula dari sisi lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah. Gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi dibersihkan lebih dahulu sebelum dibakar, sehingga gas buangnya memiliki kandungan SO2, partikulat, dan merkuri lebih rendah.

teknologi yang efisien dan murah. Riset-riset untuk mereduksi emisi sedang dan akan terus dilakukan untuk mencapai tingkat optimal. Akhirnya, ketercukupan pasokan energi dapat diwujudkan dengan tetap menjaga

DAFTAR PUSTAKA Teuku Ishlah dan Hendro Fujiono, (2004), Evaluasi Konservasi Sumber Daya Batubara di Sekitar Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur, http://psdg. bgl.esdm.go.id / kolokium / Konservasi /53.%20konservasi%20

kelestarian lingkungan. Pengembangan energi berbasis sumber daya lokal yang lain juga harus dikembangkan demi kemandirian energi pada masa depan. 3. Penutup Pembangkit Listrik adalah salah satu fasilitas pentng yang harus dimiliki oleh Negara ini sehingga dalam pembangunan pembangkit

%20berau,%20kaltiml.pdf, Akses Access 25 MEI 2013 Dahar, RW. (1990). Pendidikan IPA-I, Buku II Modul 6-9. Depdikbud. Guru SD Jakarta: Setara Proyek DII.

Penataran

Anda mungkin juga menyukai