Anda di halaman 1dari 14

SOAL

MAKALAH OPEN ENDED SELEKSI NASIONAL


KATEGORI TEORI DAN SAINS
KOMPETISI SOBAT BUMI PERTAMINA 2020


KATA PENGANTAR

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Buku Panduan ini diterbitkan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Babak
Seleksi Nasional dan Final Teori dan Sains Kompetisi Sobat Bumi Pertamina
(KSB) 2020. Di dalam buku ini diberikan informasi detail tentang tatacara
pelaksanaan kompetisi, tata tertib, dan agenda kegiatan. Panduan ini ditujukan
kepada para peserta, PIC, serta Panitia Pusat sebagai acuan dalam mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan, sehingga para peserta dapat turut berpartisipasi
maksimal dalam mendukung suksesnya acara KSB 2020.

Panitia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak yang telah hadir dan turut mensukseskan terlaksanananya acara Seleksi
Nasional dan Babak Fainal KSB 2020. Salam sukses untuk kita semua.

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Hormat kami,

Panitia KSB Pertamina 2020



















A. Bidang Matematika

Permasalahan I. Pertamina ajak masyarakat konsumsi BBM Berkualitas untuk


mengurangi polusi udara

Artikel diadaptasi dari:
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/12/142200615/tekan-polusi-pertamina-
minta-masyarakat-konsumsi-bbm-berkualitas

PT Pertamina (Persero) mengajak masyarakat menggunakan bahan bakar kendaraan
bermotor yang berkualitas, layaknya Pertamax Series dan Dex Series dengan tujuan agar
emisi gas buang kendaraan lebih sedikit, dengan demikian berdampak pada penekanan
pencemaran polusi udara.
BBM berkualitas memiliki formula aditif khusus yakni antikarat untuk mencegah
korosi dan juga mengandung detergen untuk membersihkan daposit pada ruang bakar
sehingga dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna dan demulsifer untuk menjaga
bahan bakar terkontaminasi air. Dengan aditif tersebut, produk bensin dengan angka oktan
diatas 90 bisa menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga menghasilkan emisi gas
buang yang lebih sedikit. Karena itu, masyarakat yang menggunakan BBM berkualitas tak
hanya dapat menjaga mesin kendaraan, namun turut serta menjaga kualitas udara supaya
lebih bersih.
Udara bersih saat ini menjadi salah satu kepedulian Pertamina. Pasalnya, udara bersih
akan meningkatkan kesehatan masyarakat terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat
ini.
Berkaca saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 1 pada awal 2020,
berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Konsentrasi Maksimum Particulate
Matters (PM) 2,5 menurun sekitar 0,02 persen-35,07 persen di 5 Stasiun Pemantau Kualitas
Udara (SPKU).
Selama PSBB, semua SPKU juga telah memenuhi Baku Mutu Harian (<65ug/m3).
Untuk menjaga kualitas udara, Pertamina memiliki beberapa varian produk BBM sesuai jenis
dan spesifikasi kendaraan. Untuk kendaraan mesin bensin, dapat menggunakan BBM jenis
Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), atau Pertamax Turbo (RON (98), untuk diesel
terdapat varian produk Dexlite dan Pertamina Dex.

Dari artikel di atas:
1. Konstruksilah model matematika yang dapat menggambarkan masalah polusi udara
kaitannya dengan penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.
2. Menggunakan model matematika yang saudara peroleh, berikan analisis saudara
apakah penggunaan BBM seperti yang dianjurkan Pertamina dapat membantu
peningkatan kualitas udara.



Permasalahan 2. Dampak COVID-19 terhadap Permintaan Energi Dunia

Artikel diadaptasi dari: https://coaction.id/dampak-covid-19-terhadap-permintaan-energi-
dunia/

Wabah Covid-19 telah ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO sebagai
pandemi global sejak Maret 2020. Aktivitas di semua negara menurun akibat pandemi ini.
Untuk memutus rantai penyebaran virus adalah dengan meminimalisir interaksi antar
manusia secara fisik. Beberapa negara melakukan pembatasan/lockdown secara total dan
ada pula yang parsial. Akibat lockdown inilah, permintaan di sektor energi juga menurun.
Industri-industri menurunkan produksinya, aktivitas di perkantoran berkurang drastis,
hingga transportasi baik yang sifatnya pribadi maupun massal bergerak terbatas. Konsumsi
energi jelas menurun drastis.
Negara yang memberlakukan aturan full lockdown mengalami penurunan
permintaan energi yang lebih tinggi dibanding negara dengan aturan partial lockdown. Data
International Energy Agency (IEA) menunjukan penurunan setiap minggunya sebanyak 25%
di negara full lockdown, sedangkan 18% di negara partial lockdown. Lebih dari separuh
masyarakat dunia yaitu 53% berada di negara yang memberlakukan partial lockdown. Hal
ini berdampak pada permintaan energi global.
Permintaan energi dunia pada kuartal pertama di tahun 2020 menurun sebesar 3,8% jika
dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2019. Dan diprediksi akan mengalami
penurunan di tahun 2020 sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Hal ini belum pernah terjadi
selama 70 tahun belakangan setelah perang dunia kedua. Pembatasan sosial dan rendahnya
tingkat mobilitas masyarakat adalah faktor utama penurunan ini terjadi.
Proyeksi permintaan energi dunia di tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya
jika dilihat per sektor: permintaan minyak menurun 9% atau sekitar 9 juta barel/hari,
permintaan batu bara menurun 8%, permintaan gas menurun 5%, permintaan nuklir
menurun 3%, dan permintaan energi terbarukan meningkat 1%
Pengurangan jumlah permintaan terhadap minyak menjadi salah satu faktor harga
minyak menurun. Turunnya permintaan dengan jumlah supply yang tetap menjadikan tidak
adanya ketidakjelasan terhadap penjualan. Dibutuhkan biaya tambahan untuk penyimpanan
produksi minyak yang berlebih, sedangkan produsen minyak juga harus mempertahankan
keberlangsungan perusahaannya. Tercatat di tahun 2020, lebih dari 100 perusahaan di dunia
telah memangkas lebih dari US$85 miliar untuk sektor minyak dan gas.

Dari artikel di atas:
1. Konstruksilah model matematika yang dapat menggambarkan kondisi permintaan
energi dunia tahun 2020 sehubungan dengan adanya pandemi covid 19.

2. Menggunakan model matematika yang saudara peroleh, buatlah proyeksi permintaan


energi dunia tahun 2021 dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang mungkin
terjadi di masa depan.




B. Bidang Fisika

Penggunaan Energi Secara Bijaksana

Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi. Diantara bahan bakar fosil
yang kita kenal adalah batubara, minyak bumi, dan gas alam. Eksploitasi dan penggunaan
bahan bakar fosil dapat menghasilkan produk sampingan berupa gas CO2. Seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk bumi dan teknologi, penggunaan bahan bakar fosil juga turut
meningkat. Hal ini berakibat semakin banyak gas CO2 dilepaskan ke atmosfir. Gas CO2
merupakan salah satu gas rumah kaca. Gas rumah kaca mempunyai sifat menyerap radiasi
inframerah dari permukaan bumi, yang seharusnya diteruskan ke angkasa, dan
meradiasikan cahaya inframerah balik ke permukaan bumi. Gas rumah kaca ini
menyebabkan efek rumah kaca, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pemanasan
global.

Bahan bakar fosil termasuk jenis energi yang tidak dapat diperbaharui (non-
renewable energy). Jumlah cadangan bahan bakar fosil saat ini makin menipis dan tidak
mudah untuk diprediksi. Namun demikian, perkembangan teknologi memungkinkan
penemuan sumber bahan bakar fosil baru dan optimalisasi bahan bakar fosil yang ada, yang
selama ini belum dimanfaatkan. Penggunaan bahan bakar ini dan juga energi yang
dihasilkannya harus dilakukan dengan bijaksana. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga
planet bumi agar tetap nyaman untuk ditempati dan lestari.

Tugas:

Permasalahan 1 : Terkait usaha intensifikasi - pemanfaatan secara lebih baik (efisien)


energi fosil yang sudah lazim dipakai.

Permasalahan 2 : Terkait usaha ekstensifikasi - pencarian & pemanfaatan energi non fosil
yang belum lazim dipakai di Indonesia.
C. Bidang Kimia

Permasalahan 1. Fotokatalisis Water Splitting
Dengan gravimetric heating value yang lebih besar dibandingkan banyak bahan bakar
fosil (metana, gasolin, diesel, metanol) dan hasil pembakaran berupa air yang zero emisi,
hidrogen digadang-gadang menjadi alternatif bahan bakar masa depan yang ramah
lingkungan. Selama ini, 95% H2 diproduksi dengan teknik steam reforming gas alam (CH4)
yang menghasilkan banyak gas CO2. Produksi H2 dengan teknik fotokatalisis water splitting
(pemecahan air) dengan energi surya menjadi proses ramah lingkungan yang dianggap
sebagai alternatif terbaik saat ini.
Fotokatalis merupakan bahan kimia yang aktif untuk mengkatalisis reaksi redoks
dengan adanya paparan energi cahaya. Material ini dapat berupa semikonduktor, senyawa
molecular, atau MOF (Metal Organic Framework). Aplikasinya untuk water splitting menjadi
banyak dikembangkan sejak laporan Fujishima dan Honda (1972) yang merubah paradigma
konversi energi dan rehabilitasi lingkungan. Belajar dari proses fotosintesis di alam, energi
kimia dapat dihasilkan hanya dengan bahan baku air dan energi surya.
Potensi aplikasi fotokatalis di Indonesia sangat menjanjikan mengingat sumber
energi surya yang melimpah serta kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara
dengan area laut yang luas. Pemanfaatan teknologi ini akan sekaligus menjawab tantangan
kelangkaan energi dan polusi udara akibat over exploitation energi fosil.

1. Jelaskan mekanisme fotokatalis dalam memecah air menjadi hydrogen dan oksigen
dari aspek kimia dan energi.

2. Pada penerapannya, fotokatalisis water splitting dapat di lakukan dengan 3 teknik,


yaitu fotokatalis partikulat, sel fotoelektrokimia atau sel tandem PV-PEC. Identifikasi
perbedaan ketiga sistem ini.

3. Dari aspek material, bagaimana kriteria pemilihan material fotokatalis yang ideal?
Evaluasi secara umum bagaimana perkembangan material fotokatalis hingga saat
ini.

4. Pilihlah salah satu material dan teknik fotokatalis yang dirasa paling potensial
digunakan untuk reaksi water splitting, Jelaskan alasan pemilihan material tersebut.
5. Usulkan teknik modifikasi agar material dapat memiliki aktivitas yang lebih baik
dari material dasarnya.

6. Bagaimana metoda sintesis dan modifikasi material fotokatalis tersebut? Jelaskan


prinsip setiap langkah yang dilakukan.

7. Bagaimana cara agar kita yakin bahwa material yang telah disintesis sesuai harapan
kita dari aspek kimia, morfologi, dan performa fotoaktivitasnya? Jelaskan teknik
karakterisasi yang perlu dilakukan menggunakan teknik instrumentasi yang sesuai.

8. Selain aspek material, aspek kondisi reaksi (elektrolit, zat aditif, intensitas cahaya,
dll) dan desain reaktor sangat berpengaruh terhadap performa sistem. Identifikasi
dan Jelaskan usaha pengaturan yang sesuai dengan material yang Saudara pilih
dalam rangka meningkatkan efisiensi, persen konversi, serta kestabilan sistem
fotokatalisis untuk produksi hidrogen dari air.


Permasalahan 2. Green Chemistry untuk kandidat obat Covid-19

Pada akhir Desember 2019, dunia dikejutkan dengan mewabahnya virus SARS-COV-2.
Kasus pertama dari infeksi virus ini terjadi di kota Wuhan, China. Virus ini mewabah
dengan cepat ke seluruh dunia dan dikenal dengan nama COVID-19. Seiring dengan
merebaknya pandemi COVID-19, peneliti berupaya untuk mengembangkan berbagai cara
mengatasi pandemi ini. Upaya yang dimaksud meliputi teknik pencegahan, teknik
pengobatan, hingga pengembangan vaksin. Sebagai seorang kimiawan tentu perlu
mengambil peran dalam mencari solusi untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini.

Selain itu untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 diperlukan tes untuk
mengetahui pemaparan virus korona pada tubuh seseorang. Pengujian keberadaan virus
corona dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya adalah metode real time
polymerase chain reaction (RT-PCR) dengan pengujian sampel dahak/cairan di
tenggorokan (metode swab). Tingkat ketelitian dari metode ini bergantung pada proses
preparasi sampel untuk memperoleh asam nukleat dengan kemurnian tinggi sebelum
dilakukan analisis reverse-transcription. Sebelum dilakukan reverse transcription asam
nukleat dipisahkan terlebih dahulu dari virus dan komponen lain yang terkandung dalam
sampel. Akan tetapi penggunaan pelarut pada proses pemisahan dapat menurunkan
konsentrasi asam nukleat yang akan dianalisis sedangkan keakuratan hasil juga
ditentukan dari jumlah asam nukleat. Selain itu analisis dengan PCR terbatas pada
volume 10 µL sampel karena biaya reagen analisis yang cukup mahal. Untuk mengatasi
hal tersebut diperlukan teknik pemisahan dengan prakonsentrasi yang lebih efektif agar
diperoleh volume hasil pemisahan yang lebih kecil dengan konsentrasi asam nukleat
yang tinggi.

a. Dengan urgensi untuk mendapatkan kandidat senyawa anti COVID-19 yang efektif,
sarankan satu upaya untuk mendapatkan senyawa tersebut dengan tetap
memperhatikan 12 prinsip green chemistry!
b. Berikan saran terkait teknik pemisahan dan prakonsentrasi asam nukleat pada
sampel dahak/cairan tubuh yang dapat menghasilkan nilai efisiensi dan selektifitas
yang tinggi!
D. Bidang Biologi

Permasalahan 1. Food Security and Crop Diversity
Ketahanan pangan merupakan terjemahan dari food security, secara luas diartikan
sebagai terjaminnya akses pangan bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan
pangannya agar dapat hidup sehat dan beraktivitas. Membahas ketahanan pangan (dan juga
kerawanan pangan) pada dasarnya juga membahas hal-hal yang menyebabkan orang tidak
tercukupi kebutuhan pangannya. Tidak tercukupinya kebutuhan pangan dipengaruhi oleh
ketersediaan pangan, distribusi, dan akses terhadap pangan.
Populasi yang meningkat, sumber daya yang berkurang dan lingkungan yang
memburuk, terlebih lagi dengan kondisi pandemic Covid 19 saat ini, juga memicu timbulnya
krisis pangan, dan jika tidak segera di antisipasi akan menimbulkan dampak buruk, berupa
kelaparan, dan dampak social lain yang mungkin timbul.
Keanekaragaman tanaman (Crop diversity) sangat penting bagi ketahanan pangan.
Beragamnya tanaman yang menjadi sumber pangan utama dapat menjadi alternatif bagi
penyediaan bahan mentah yang dibutuhkan untuk memastikan pasokan yang berkelanjutan
di masa mendatang, dalam menghadapi dunia yang berubah dengan cepat. Keanekaragaman
tanaman membantu memastikan tidak hanya pasokan makanan dalam jumlah yang cukup
dan berkelanjutan sebagai sumber energi dan protein, tetapi juga memainkan peran utama
dalam memastikan kualitasnya.
Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan biodiversitas agraris yang
salah satu kekayaannya berupa keragaman sumber hayati penghasil karbohidrat tinggi.
Keragaman sumber hayati penghasil karbohidrat sangat berpotensi untuk dikembangkan,
terutama untuk menurunkan tingkat ketergantungan masyarakat pada komoditas beras dan
menjaga ketahanan pangan. Masih tingginya tingkat ketergantungan pada beras menjadi
tantangan tersendiri bagi setiap pemerintahan yang memimpin negeri ini dalam mencukupi
kebutuhan pangan masyarakat.
Berdasarkan informasi di atas, buatlah makalah tentang eksplorasi ragam tanaman
pangan lokal dalam upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia


Permasalahan 2. Pandemi COVID-19, Energi Bersih dan Terjangkau
Akses untuk mendapatkan energi bersih dan terjangkau adalah satu dari 17 Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk perubahan di bumi. Dalam keseharian kita selalu
menggunakan energi, dan yang banyak kita manfaatkan adalah energi fosil seperti minyak
bumi, batu bara, dan gas alam; yang bersifat terbatas di alam dan tidak terbarukan. Energi
fosil juga menghasilkan emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global, termasuk
karbondioksida, yang bersifat merusak lingkungan dan atmosfer. Laporan IPCC
(Intergovernmental Panel on Climate Change) memuat berbagai dampak pemanasan global
pada kesehatan manusia, ketahanan pangan, dan lingkungan. Badan ini juga memberi
rekomendasi berbagai hal untuk membatasi kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 C di atas suhu
rata-rata sebelum masa pra-industri. Adanya pandemi Covid-19 yang telah berlangsung
selama lebih dari 6 bulan ternyata berdampak positif bagi lingkungan. Kebijakan lockdown
membawa dampak positif bagi pengurangan signifikan emisi CO2 global termasuk di
Indonesia. Tingkat polusi udara berkurang disebabkan menurunnya mobilitas masyarakat.
Udara menjadi lebih bersih dibandingkan sebelum Covid-19. Dapat dikatakan bahwa Covid-
19 membantu mitigasi perubahan iklim. Pada KTT Transisi Energi Bersih 2020, Sekretaris
Jenderal PBB Antonio Guterres mengajak seluruh negara untuk beralih dari bahan bakar fosil
menuju masa depan energi bersih. Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam
menerapkan energi bersih dalam meningkatkan pasokan energi, dengan memperluas
pemanfaatan serta mendorong investasi energi terbarukan. Menurut Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum
bagi pengembangan dan promosi energi bersih, energi terbarukan, dan efisiensi energi.
Dalam upaya pemulihan berbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19,
pemimpin setiap negara di dunia dianjurkan untuk memilih jalur energi bersih. Akses
terhadap kebutuhan energi yang tidak memadai dapat menghambat usaha menanggulangi
akibat dari pandemic ini. Ketersediaan energi merupakan kunci untuk mencegah dan
memerangi pandemic, seperti memberi kebutuhan listrik di fasilitas-fasilitas kesehatan dan
pasokan air bersih hingga menjamin kelancaran pelayanan komunikasi dan teknologi
informasi yang menghubungkan masyarakat selama masa social distancing.
Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia terutama bidang
ketenagalistrikan, masih terbatas, meski memiliki potensi yang sangat besar dan beragam.
Sebagai gambaran, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dari panas bumi sebesar
10,3%, Air (skala besar) 6%, Air (skala mikrohidro) 1,3%, dan sisanya kurang dari 1 %
adalah pemanfaat angin dan tenaga surya. Indonesia disebut memiliki sumber biomassa
yang sangat besar dan dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti sumber energi
fosil, namun pemanfaatannya masih kurang dari 1%. Penggunaan energi terbarukan untuk
pembangkit listrik dapat menurunkan risiko kenaikan biaya karena fluktuasi harga energi
fosil. Dalam beberapa tahun ke depan, teknologi energi terbarukan juga akan semakin
berkembang sehingga diharapkan harga pembangkitan listriknya akan semakin rendah.
Pengembangan energi terbarukan di Indonesia memiliki beberapa kendala antara
lain sistem kelistrikan yang terpusat, permintaan rendah, subsidi bahan bakar fosil, dan
kebijakan yang belum mendukung. Tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana
memanfaatkan bahan alam dan kekayaan bentang alam Indonesia untuk pemenuhan
kebutuhan mendasar rakyat akan energi listrik, yang tidak saja tersedia namun juga ramah
lingkungan, berkelanjutan dan terjangkau. Ini bermanfaat luar biasa kepada kehidupan
manusia dan bumi karena mengurangi perubahan iklim. Saat memasuki dunia baru selepas
Covid-19, energi terbarukan merupakan hal mutlak. Tak lagi hanya menjadi pilihan, tapi
keharusan.
Pilihlah satu topik tentang pandemi COVID-19 dan peluang energi bersih dan terbarukan:
1. Peluang kemudahan mendapatkan energi bersih dan terbarukan bagi masyarakat
Indonesia
2. Potensi pemanfaatan sumber daya hayati bagi tercipatanya energi bersih dan
terbarukan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai