Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
saya dapat menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah Dasar Konversi Energi Listrik ini tepat
waktu. Adapun permasalahan yang dibahas yaitu proses konversi dari energi Biomassa.
Laporan makalah ini dapat digunakan sebagai landasan, pedoman atau rujukan bagi para
mahasiswa atau siapa saja yang ingin mempelajari tentang bagaimana memahami konsep
dasar konversi energi listrik.
Dalam penyusunan makalah ini penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Sungguh merupakan suatu kebanggaan
bagi penulis apabila laporan makalah ini dapat terpakai sesuai fungsinya, dan pembacanya
dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas didalamnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi materi
maupun tata cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya untuk
menyelesaikannya agar menjadi makalah yang bermanfaat bagi mahasiswa maupun siapa saja
yang membaca. Untuk itu, kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini
sangat diharapkan dan akan diterima dengan senang hati.
Medan, M e i 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I 1PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................................3
2.1 Dasar Teori.....................................................................................................................3
2.2 Kajian Pustaka...............................................................................................................6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................11
BAB IV PENUTUP................................................................................................................13
4. 1 Kesimpulan..................................................................................................................13
4.2 Rekomendasi................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1. Cadangan energi masa depan untuk batubara, gas dan minyak
2
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber
energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara
berkesinambungan (sustainable).
Prinsip Dasar Pada Biomassa, Tanaman akan meyerap energi dari matahari melalui proses
fotosintesis dengan memanfaatkan air dan unsur hara dari dalam tanah serta CO2 dari atmosfer
yang akan menghasilkan bahan organik untuk memperkuat jaringan dan membentuk daun, bunga
atau buah. Pada saat biomassa diubah menjadi energi CO2 akan dilepaskan ke atmosfer. Yang
dalam hal ini siklus CO2 akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan yang dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi atau gas alam. Ini berarti CO2 yang dihasilkan tersebut tidak
memiliki efek terhadap kesetimbangan CO2 di atmosfer. Kelebihan inilah yang dimanfaatkan
untuk mendukung terciptanya energi yang berkelanjutan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Saat ini gas bumi sebagai energi primer menjadi andalan untuk mendapatkan devisa negara
dengan menjadi produk komoditi yang dijual keluar negri, namun seiring bertambahnya kebutuhan
energi gas bumi di indonesia volume ekspor menjadi menurun. Kebutuhan akan gas bumi
mengalami kenaikan sampai dengan 3,5% per tahunnya pada tahun 2050, dari 1.516 BSCF pada
tahun 2017 menjadi 4.723 BSCF. Sehingga diperkirakan mulai tahun 2028 Indonesia sudah tidak
menjadi negara pengekspor gas, namun sudah mulai mengimpor gas bumi untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Jumlah kapasitas produksi batubara dalam negeri Indonesia akan terus
mengalami peningkatan kapasitasnya dengan rasio presentase kenaikan sebesar 1% per tahun dan
76% dari kapasitas jumlah produksi batubara dijadikan komoditas ekspor.
4
Namun dengan peningkatan kebutuhan batubara dalam negeri, untuk kepentingan
pembangkit listrik dan industri diperkirakan jumlah eksport batubara Indonesia akan berkurang
dan terdepresiasi sampai den gan 3% pada tahun 2050 (BPPT, 2019).
5
terutama untuk bidang ketenagalistrikan maupun sebagai Bahan Bakar alternatif pengganti bahan
bakar minyak dan gas bumi terutama untuk sektor transportasi (BPPT, 2019).
6
penumpukan sampah mencapai 1,6 miliar ton emisi Karbondioksida yang menyebabkan efek Gas
Rumah kaca pada tahun 2016 atau sebesar 5 persen dari emisi global dan diperkirakan akan terus
naik sebesar 2,6 miliar ton emisi karbondioksida pada tahun 2050 (BPS, 2018). Pemerintah
Indonesia memperhatikan masalah manajemen pengelolaan sampah ini, salah satunya dengan
membuat kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.35 tahun 2018
tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis
Teknologi Ramah Lingkungan (Pemerintah Republik Indonesia, 2018). Program Pemerintah untuk
mewujudkan Sampah menjadi Energi Listrik (program Waste To Energy), sudah mulai dilakukan
dan di inisiasi oleh Pemerintah. Antara lain dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah di Jatibarang Semarang.
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga
akhir- akhir ini dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa
jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Sedangkan ubi
kayu, jagung, sorgum, sagu merupakan tanaman- tanaman yang produknya sering ditujukan
sebagai bahan pembuatan bioetanol.
7
B. Konversi Energi Biomassa
Penggunaan biomassa untuk menghasilkan panas secara sederhana yaitu biomassa langsung
dibakar dan menghasilkan panas. Dan panas hasil pembakaran akan dikonversi menjadi energi
listrik melalui turbin dan generator. Panas hasil pembakaran biomassa akan menghasilkan uap
dalam boiler. Uap akan ditransfer kedalam turbin sehingga akan menghasilkan putaran dan
menggerakan generator. Putaran dari turbin dikonversi menjadi energi listrik melalui magnet-
magnet dalam generator.
Agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar maka diperlukan teknologi untuk
mengkonversi biomassa, diantaranya beberapa teknologi untuk konversi biomassa (Gambar 2).
Ada perbedaan pada alat yang digunakan untuk mengkonversi biomassa dan bahan bakar yang
dihasilkan. Secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan
menjadi tiga,
1. Pembakaran langsung, Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana
karena pada umumnya biomassa dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu
dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan.
2. Konversi termokimiawi, Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang
memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan
bahan bakar.
3. Konversi biokimiawi, merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba
dalam menghasilkan bahan bakar.
2. Gasifikasi
Gasifikasi biomassa merupakan proses konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor
gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor
8
untuk menggerakan generator pembangkit listrik.
Gasifikasi merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan
diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penangan an dan
pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu :
a. unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi,
b.unit pemurnian gas,
c. unit pemanfaatan gas.
3. Pirolisis
Ada beberapa tingkatan proses pirolisis, yaitu pirolisis primer dan pirolisis sekunder.
Pirolisis primer adalah pirolisis yang terjadi pada bahan baku (umpan), sedangkan pirolisis
sekunder adalah pirolisis yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisis primer. Penting
diingat bahwa pirolisis adalah penguraian karena panas lebih dari 150 0C, sehingga keberadaan O2
dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi pembakaran.
9
Gambar 4. Diagram alir proses pirolisis biomassa
4. Liquification
Proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses kondensasi, biasanya melalui
pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan
atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang
energi liquification tejadi pada batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk menghemat
transportasi dan memudah kan dalam pemanfaatan.
5. Biokimia
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses biokimia, seperti
hidrolisis, fermentasi, dan anaerobic digestion. Anaerobic digestion adalah penguraian bahan
organik atau selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan proses
an-aerobic digestion dapat dilihat pada gambar 5. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisis) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil fermentasi pada umumnya
mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar
pengganti bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar etanol di atas
99.5%.
10
Gambar 5. Skema Pembentukan Gas Bio
6. Densifikasi
Untuk meningkatkan manfaat biomassa dengan mudah adalah membentuk menjadi briket
atau pellet. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan biomassa. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan densitas dan memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Secara umum
densifikasi (pembentukan briket atau pellet) mempunyai beberapa keuntungan. yaitu : menaikan
nilai kalor per unit volume, mudah disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran dan kualitas yang
seragam.
7. Karbonisasi
Proses untuk mengkonversi bahan orgranik menjadi arang, . pada proses ini akan
dilepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan
acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO 2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang
dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keseimbangan energi dalam Reaktor gasifikasi plasma diberikan dalam tabel 2. Energi yang
diperoleh saat terbentuknya sintetis gas dapat diasumsikan bahwa sintetis gas membawa sekitar
90% energi sampah (MSW). Energi dalam sintetis gas 80% berupa energi kimia dan 20% adalah
energi termal dalam bentuk panas. Dalam satu ton MSW energi yang diproses adalah 2.683,53
kWh. Energi listrik yang dapat dihasilkan sebesar 500 – 600 kwh per ton MSW dengan
menggunakan Steam Turbine, untuk siklus gabungan Gas Turbine dan Steam Turbine dihasilkan
energi listrik sebesar 1.000 – 1.200 kwh per ton MSW. Produksi dengan siklus gabungan terpadu
(Integrated Gasification Combined Cycle/IGCC) menghasilkan Energi listrik sebesar 40 MW
hingga lebih dari 200 MW. Gasifikasi plasma untuk pengolahan sampah dibandingkan dengan
teknik pengolahan sampah yang lain dalam produksi energi listrik dapat dilihat dalam tabel 3.
12
Gasifikasi Plasma mengolah limbah sampah dengan cara merubah material sampah menjadi
gas sintetis tanpa melakukan pembakaran dan penimbunan lahan. Perbandingan pengolahan
sampah dengan metoda gasifikasi dengan teknik yang lain dapat dilihat dalam Gambar 12.
Teknologi pengolahan sampah dengan menggunakan plasma gasifikasi yang diterapkan dengan
data sampah di Mumbai India yang mempunyai kesamaan karakteristik sampah di Indonesia.
Teknik plasma gasifikasi layak dipertimbangkan untuk dikembangkan di Indonesia. Teknik
plasma Gasifikasi selain dapat memproduksi Energi listrik 816 kWh/ Ton sampah juga tidak
menyebabkan emisi karbondioksida.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Energi primer biomassa sudah selayaknya untuk dikembangkan sebagai energi masa depan yang
ramah lingkungan karena mempunyai keuntungan :
Dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi berbahan fosil (minyak bumi, gas bumi
dan batubara)
Mempunyai produk energi final yang beragam yang dapat menggantikan energi Fosil Dapat
mengurangi Efek Gas Rumah Kaca dengan tidak adanya emisi karbondioksida.
Sejatinya sebelum mengenal bahan bakar fossil, manusia sudah menggunakan biomassa
sebagai sumber energi. Namun sejak manusia beralih pada minyak, gas bumi atau batu bara untuk
menghasilkan tenaga, penggunaan biomassa tergeser dari kehidupan manusia. Biomassa
merupakan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan. Biomassa dapat membantu mengurangi
impor bahan bakar dan membantu meningkatkan kemandirian energi negara. Peningkatan
penggunaan biomassa dari limbah dapat mengurangi tingkat polusi di dunia dengan mengkonversi
sampah menjadi sumber energi yang berguna. Penggunaan biomassa merupakan pilihan yang
lebih ramah lingkungan bila dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil, sekaligus
dapat membantu mengurangi tingkat total emisi gas rumah kaca. Merupakan teknologi energi
terbarukan yang mampu memberikan hasil instan. Sumber biomassa dapat ditemukan di semua
negara di dunia. Banyak teknologi berbeda yang dapat digunakan untuk mengkonversi biomassa
menjadi bentuk energi yang berguna.
4.2 Rekomendasi
Demikian yang dapat kami sajikan mengenai materi “Energi Bersih dan Ramah
Lingkungan Dari Biomassa Untuk Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca dan Perubahan Iklim
Yang Ekstrim” ini. Tentunya masih banyak kekurangan maupun kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada
hubunganya dengan materi yang kami susun tersebut.
Saya selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran
yang membangun agar kedepanya kami bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini.
Semoga Case Method ini bermanfaat bagi kami dan pada khususnya para pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Abimanyu Haznan dan Hedrana Sunit, 2014, Konversi Biomassa Untuk Alternatif Energi di
Indonesia: Tinjauan Sumber Daya, Teknologi, Manajemen dan Kebijakan, Cetakan Pertama,
LIPI Press, Jakarta.
[2]. Dosen Pendidikan, 2020, Energi Biomassa, tersedia pada https://www.dosen pendidikan.
co.id/, diakses pada tanggal 23 Agustus 2020).
[3]. Elyvani, 2015, Konversi Energi Biomassa, tersedia pada : http://elyvani.blogspot. com/
diakses pada tanggal 23 Agustus 2020).
[4]. Kuo Gioietta, 2019, When Fossil Fuels Run Out, What Then?,Tersedia
pada:https://mahb.stanford.edu/library- item/fossil-fuels-run/ diakses 16 Agustus 2020.
[5]. LarasatiNovi Hardita, 2020, Pengertian Biomassa, Jenis, dan Manfaat dalam Kehidupan
Sehari - hari, Tersedia Pada : https://www.diadona.id/d-stories/ , Diakses 17 Agustus 2020.
[6]. Nur Syukri Muhammad, 2013, Strategi Perencanaan Pembangunan Pembangkit Listrik
Berbasis Biomassa, Tersedia Pada : https://www.academia.edu/ Docu ments/in/ , Diakses 16
Agustus 2020.
15