Anda di halaman 1dari 25

1

PROFIL DEPOT LPG PULAU LAYANG

Depot LPG Pulau Layang dibangun pada tahun 1992 dan dioperasikan pada tanggal 15 Februari 1993.
Depot LPG Pulau Layang merupakan salah satu unit operasi Domestic Gas Region MOR II, terletak di Jl.
Selatan No. 1 Kel. Talang Putri Kec. Plaju, Palembang dengan luas area 4Ha.
Kegiatan operasional meliputi penerimaan, penimbunan dan penyaluran LPG dan produk gas. Dalam
proses penerimaan LPG menggunakan pipa dengan dua sumber yakni dari RU III Plaju ( 2,5 km) dengan
flowrate 30 MT/Jam dan PT. Pertasamtan Gas ( 4 km) dengan flowrate 50 MT/Jam.

Storage Tank

LPG Storage
1 Unit Spherical Tank
Kap. 1000 MT

3 Unit Horizontal Tank


Kap.@85 MT | 255 MT
Gambar 1. Peta Supply Depot LPG Pulau Layang

Product Gas Storage


Penyaluran LPG & Produk Gas
Area Distribusi LPG MUSIcool 22
rata-rata 900 MT/hari. Untuk
Pulau Sumatera 1 Unit Horizontal Tank
penyaluran LPG meng-supply ke 4
Provinsi, yakni Sumatera Selatan, Kap. 50 MT
Jambi, Bengkulu dan Kepulauan HAP 32
Bangka Belitung dan produk gas 1 Unit Horizontal Tank
(MC-22, MC-134 & HAP-32) Kap. 30 MT
meng-supply ke seluruh wilayah
Indonesia mulai dari Sumatera MUSIcool 134
Utara, Kepulauan Riau, DKI 1 Unit Horizontal Tank
Gambar 2. Grafik Persentasi Area Distribusi LPG Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Kap. 10 MT
Pulau Sumatera
Selatan.

1
1 KEUNGGULAN PERUSAHAAN
Depot LPG Pulau Layang memiliki keunggulan yaitu :
a. Mendapatkan PROPER BIRU 3 kali berturut-turut sejak tahun 2012. Pada tahun ini satu-
satunya Depot LPG di Wilayah Sumbagsel masuk dalam Kandidat Hijau serta bertekat
untuk peningkatan pencapaian PROPER HIJAU.
b. Sertifikasi yang terintegrasi dari BSI (British Standard Institution) mulai dari ISO
14001:2004, ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 dan PAS 99:2012.
c. Lokasi juga menerapkan secara terpadu Contractor Safety Management System (CSMS)
dalam pengaplikasi dan pengawasan pekerjaan oleh kontraktor.
d. Dalam pelaksanaan program community development yang sudah dilaksanakan
mendapatkan indikator kepuasan masyarakat dalam kategori TINGGI. Atas keberhasilan
ini, kami meraih Penghargaan dari Pemerintah Kota terkait pelaksanaan program community
development. Program-program tersebut telah diliput secara aktif oleh beberapa media cetak
dan online atas dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
e. Publish Buku ISBN 978-602-6335-07-4 yang berjudul Peran Pertamina Depot LPG Pulau
Layang dalam Pemberdayaan Masyarakat Pinggiran dan ISBN 978-602-60024-0-2 yang
berjudul Aksi Menuju Hijau: Resume Efisiensi Sumber Daya dan Pengembangan
Masyarakat di PT. Pertamina MOR II
f. Semua program-program yang ada sudah diverifikasi oleh PKTK3 Universitas Indonesia
dan FE Universitas Indo Global Mandiri yang merupakan lembaga yang berkompeten di
bidangnya.
2 PENCAPAIAN PERUSAHAAN
Dalam menjalankan operasionalnya Depot LPG Pulau Layang telah memperoleh penghargaan
atas prestasi kerjanya baik dari internal maupun eksternal antara lain:
a. POSE (Pertamina Operation and Service Excellence) kategori GOOD pada tahun 2015
b. ISRS (International Sustainability Rating System) 7 pada tahun 2015 Rating 3.
c. Penghargaan dalam bidang HSE Pertamina Sumbagsel mendapatkan Patra Adikriya
Bhumi Pratama pada tahun 2015
d. Aktif dalam kegiatan CIP (Continous Improvement Program) , di tahun 2014 medapatkan 2
Predikat Bronze dan 2015 mendapatkan 4 Predikat Silver
e. Pada tahun 2016 telah bekerja sama dengan Pemkot Palembang dalam rangka penanaman
pohon yang sebagai edukasi kehati terhadap siswa siswi SMA 3 Palembang dan masyarakat
sekitarnya.
f. Penghargaan dari LURAH Kel. Talang Putri terkait program CSR
g. Penghargaan dari CAMAT Kec. Plaju terkait program CSR

2
3 KEUNIKAN PERUSAHAAN
Depot LPG Pulau Layang merupakan unit operasi yang mempunya keunikan dibandingkan
dengan lokasi yang lain, antara lain :
1. Depot LPG satu-satunya yang mempunyai Storage Tank Produk Gas (MUSIcool &
HAP) di Pulau Sumatera dan menjadi Sumber utama Produk Gas MUSIcool di Indonesia.
2. Depot LPG dengan luas wilayah distribusi terluas (50 % )dari wilayah Pulau Sumatera.
3. Depot LPG satu-satunya yang penerimaan LPG menggunakan pipa di Sumatera Bagian
Selatan
4. Depot LPG Pulau Layang merupakan Depot LPG yang satu kompleks dengan Refinery
Unit III Plaju yang menyediakan supply listrik dan air berkesinambungan yang dihasilkan
melalui pembangkit listrik dan water treatment plant (WTP) mandiri dari Kilang tersebut.
Demikian keunggulan, pencapaian dan keunikan yang terdapat di Depot LPG Pulau Layang
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada penilaian PROPER tahun 2015-2016
ini.

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

1. STATUS SML
Depot LPG Pulau Layang telah mengimplementasikan Sistem
Manajemen Lingkungan yang berbasiskan ISO 14001:2004 yang
telah tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional BSI
(British Standard Institution) dari tahun 2008 - 2016 untuk saat
ini sertifikat berlaku dari tanggal 09 September 2016 sampai
tanggal 14 September 2018 dengan nomor sertifikat EMS 659333.

2. RUANG LINGKUP SML


Ruang lingkup sertifikasi ini mencakup seluruh aspek dan
wilayah produksi yang menjadi penilaian PROPER. Seperti
efisiensi energi, pemantauan dan penurunan emisi udara, konservasi
air dan penurunan beban pencemaran air pengelolaan limbah B3
dan limbah padat non B3, keanekaragaman hayati dan community
developmen yang secara resmi dituangkan oleh pimpinan tertinggi
Depot LPG Pulau Layang di dalam Kebijakan Konservasi Sumber
Daya.

3
KONSERVASI SUMBER DAYA

E FISIENSI ENERGI
Pemakaian Energi
Dalam melaksanakan operasionalnya, Depot LPG
79% Proses Produksi

Pulau Layang menggunakan energi dan berusaha


secara terus menerus melakukan upaya untuk
melakukan penghematan energi. Adapun total
21% Fasilitas Pendukung

pemakaian energi untuk proses produksi dan untuk


fasilitas pendukung di Depot LPG Pulau Layang
Gambar 3. Pemakaian Listrik ( Hasil Audit Energi dari
selama periode 2012-2016 dapat dilihat pada tabel PKTK3 UI)
berikut ini :
Tabel 1. Data Pemakaian Energi Depot LPG Pulau Layang
Tahun Ke-
Komponen Satuan
2012 2013 2014 2015 2016*
1. Total Pemakaian Energi 548.920 548.920 575.020 496.880 348.240 Kwh
a. Proses Produksi 411.690 439.136 460.016 387.566 275.110 Kwh
b. Fasilitas Pendukung 137.230 109.784 115.004 109.314 73.130 Kwh
2. Hasil Absolut Efisiensi Energi 94.570 90.393 147.359 250.699 85.509 Kwh
3. Total Penyaluran (Produksi ) LPG 142.192 181.806 218.153 203.161 143.163 MT
4. Intensitas Pemakaian Energi** 3,860 3,019 2,636 2,446 2,432 Kwh/MT
5. Rasio Efisiensi Energi *** 0,172 0,165 0,256 0,505 0,246
*) Hingga Agustus 2016 **) Total pemakaian energi dibandingkan jumlah produksi LPG
***) Hasil absolut efisiensi energi dibandingkan total pemakaian energi

ADISIONALITAS
Untuk memperoleh hasil yang valid dan terukur, uji aditionalitas diverifikasi oleh lembaga yang kompeten
dan independen yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri pada program-program
energi Depot LPG Pulau Layang.

4
Tabel 2. Adisionalitas Efisiensi Energi
No Kegiatan Addisionalitas Penjelasan
1 Modifikasi Penjelasan Program
loading Lokasi awalnya hanya dapat melakukan kegiatan loading MUSIcool via skid tank,
bongkar pada namun belum mampu melakukan kegiatan unloading MUSIcool via skid tank.
filling Dengan modifikasi ini, lokasi dapat melakukan loading & unloading musicool ke
MUSIcool skid tank dengan menambahkan line connection
menjadi Penilaian Kewajiban Setiap perusahaan wajib melakukan konservasi energi,
loading yang Diatur dalam sesuai dengan PP No. 70 tahun 2009 tentang Konservasi
bongkar-muat Peraturan Energi, namun tidak ada kewajiban (peraturan) penggunaan
suatu metode tertentu pada program konservasi/efisiensi
energi yang dilakukan
Penilaian Praktek Merupakan satu-satunya perusahaan sektor migas distribusi
Umum yang menerapkan modifikasi loading bongkar pada filling
MUSIcool
Penilaian Hambatan Pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tanpa kendala
Pelaksanaan Investasi investasi, tidak menggunakan anggaran biaya investasi
Penilaian Investasi Biaya yang dikeluarkan untuk program ini sangat tinggi
(Rp. 284.611.000,-), namun manajemen tetap melaksanakan
dikarenakan kegiatan tersebut berdampak terhadap
penurunan penggunaan energi di Depot LPG Pulau Layang
2 Modifikasi Penjelasan Program
outer ring Modifikasi outer ring untuk Filling Head LPG 3 Kg yang awalnya berukuran 10 cm
untuk filling dirubah menjadi 9 cm sehingga tidak ada kendala/benturan dengan handguard
head LPG 3 tabung
Kg Penilaian Kewajiban Setiap perusahaan wajib melakukan konservasi energi,
yang Diatur dalam sesuai dengan PP No. 70 tahun 2009 tentang Konservasi
Peraturan Energi, namun tidak ada kewajiban (peraturan) penggunaan
suatu metode tertentu pada program konservasi/efisiensi
energi yang dilakukan
Penilaian Praktek Merupakan pionir dalam pelaksanaan modifikasi outer ring
Umum untuk Filling Head LPG 3 Kg
Penilaian Hambatan Pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tanpa kendala
Pelaksanaan Investasi investasi, tidak menggunakan anggaran biaya investasi
Penilaian Investasi Biaya yang dikeluarkan untuk program ini cukup tinggi,
namun manajemen tetap melaksanakan dikarenakan
kegiatan tersebut berdampak terhadap penurunan
penggunaan energi di Depot LPG Pulau Layang

INOVASI
Tabel 3. Inovasi Efisiensi Energi
Program 1 2 3
Contoh Inovasi yang Matrik over one hour SMAC (Smart Air Pengaturan suhu AC kantor
dilakukan (selengkapnya Conditioner) agar selalu pada suhu 22
terdapat di lampiran C
DRKPL)
Dimensi Penambahan - Sistem ini dilakukan -
Design Alat dengan penambahan
unit AC Smart
Inverter

5
Perubahan Sistem ini hanya Sistem ini hanya
Subsystem menggunakan Sistem ini dilakukan menggunakan
reminder/kampanye perubahan subsistem reminder/kampanye untuk
untuk setiap pekerja dari AC setiap pekerja melakukan
yang akan konvensional ke AC pengaturan suhu AC kantor
meninggalkan ruangan Smart Inverter yang atau ruangannya
lebih satu jam untuk lebih hemat energi
mematikan lampu
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari Inovasi Inovasi mengedepankan
Pengguna perusahaan sendiri mengedepankan untuk konservasi energi
dalam upaya upgrade untuk konservasi
sistem dan efisiensi energi
energi
Penerima Lebih efisien dan Lebih efisien dan Lebih efisien dan
menghemat menghemat menghemat penggunaan
penggunaan listrik penggunaan listrik listrik
Dimensi Value Chain Penghematan energi Penghematan energi Penghematan energi untuk
Produksi/ untuk penunjang untuk penunjang penunjang sebesar 20.327
Service sebesar 54.026 Kwh sebesar 1103 Kwh Kwh
Program 4 5
Contoh Inovasi yang Modifikasi loading bongkar pada Modifikasi outer ring untuk filling
dilakukan (selengkapnya filling MUSIcool menjadi loading head LPG 3 Kg
terdapat di lampiran bongkar-muat
DRKPL)
Dimensi Penambahan Dilakukan penambahan jalur Dilakukan penambahan/modifikasi
Design Alat liquid yang disambungkan dengan Outer Ring pada Filling Head LPG 3
future connection ke masing-masing Kg yang awalnya 10 cm dikurangi
tanki produk gas dan diujung menjadi 9 cm
sambungan pipa ditambahkan
fasilitas unloading
Perubahan Perubahan subsistem yang awalnya Perubahan subsistem yang awalnya
Subsystem hanya dapat melakukan kegiatan outer ring untuk filling head LPG 3
loading musicool via skid tank Kg berukuran 10 cm dirubah
dengan modifikasi ini dapat menjadi 9 cm sehingga tidak ada
melakukan kegiatan loading & kendala/benturan dengan handlguard
unloading musicool via skid tank tabung
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari perusahaan Inovasi berasal dari perusahaan
Pengguna sendiri dalam upaya upgrade sistem sendiri dalam upaya upgrade sistem
dan kepedulian lingkungan dan kepedulian lingkungan
Penerima Awak Mobil Skid Tank dapat Operator Pengisian tabung 3 Kg
melaksanakan kegiatan Loading & dapat melaksanakan tugasnya dengan
Unloading musicool setelah adanya nyaman
program
Dimensi Value Chain Dengan adanya modifikasi ini Dengan adanya modifikasi ini
Produksi/ mampu mempercepat proses mampu mempercepat proses
Service kegiatan loading & unloading pengisian tabung 3 Kg yang
musicool sehingga konsumen berorientasi pada kepuasan
mendapatkan keuntungan atas pelanggan
program tersebut

6
Hasil Absolute Efisiensi Energi
Depot LPG Pulau Layang sangat berkomitmen dalam konservasi energi dan ditahun 2015 berhasil
melakukan penghematan energi sebesar 250.699 KWH atau naik sebesar 170 % dari tahun 2014.
Tabel 4. Hasil Absolute Efisiensi EnergiB
Data Absolut Tahun Ke-
Efisiensi
Kegiatan Efisiensi Energi 2012 Anggaran 2013 Anggaran 2014 Anggaran 2015 Anggaran 2016* Anggaran Satuan
(jt Rp)
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)
Service pompa produk secara
44.940 142,039 44.940 259,432 44.568 142,039 44.568 259,432 25.998 704,000 215,675
berkala.
Kampanye Hemat Energi 3.514 25,000 1.757 43,751 2.342 10,494 1.171 0,900 768 0,855 10,049
Pengaturan suhu AC kantor agar
46.116 2,854 40.256 3,568 40.841 1,784 39.018 0,450 20.327 0,405 196,259
selalu pada suhu 22C
Konversi TV Tabung ke LED - - 3.440 42,750 1.920 4,275 - - - - 5,639
Penggunaan listrik non
konvensional (solar cell ) untuk - - - - 1.080 617,421 5.130 10,805 3.780 120,000 10,509
penerangan area Depot
Konversi Lampu TL ke LED* - - - - 448 332,772 433 4,502 270 120,000 1,211
Modifikasi loading bongkar pada
filling musicool menjadi loading - - - - 56.160 284,611 - - - -
bongkar-muat
Modifikasi outer ring untuk filling
- - - - - - 99.840 2,000 - -
head LPG 3 Kg Kwh
Matrik over one hour "Program
Matikan Listrik jika Ruangan
ditinggalkan lebih dari 1 jam" - - - - - - 54.026 1,125 28.726 1,238 87,056

Reinstall & rewiring jalur listrik


kantor - - - - - - 6.512 27,237 4.495 365,000 11,580

SMAC (Smart Air Conditioner)


"Penggantian Unit AC ke model
- - - - - - - - 1.103 78,500 1,161
Smart Technology atau Smart
Inverter"
Pemasangan Sensor Gerak Pada
- - - - - - - - 41 6,000 0,043
toilet.
Total Anggaran 169,893 349,500 1.393,396 306,451 1.396 539,180
Total Efisiensi 94.570 90.393 147.359 250.699 85.509

BENCHMARKING EFISIENSI ENERGI


Dalam

a) Intensitas Pemakaian Energi


Intensitas pemakaian energi yang diperlukan untuk pendistribusian LPG adalah 2,446 Kwh/MT pada
tahun 2015.
Intensitas Energi Menurun
dari tahun 2012- 2015 sebesar
46%(2,446 Kwh/MT)
Tahun 2015

Grafik 1. Intensitas pemakaian energi

b) Posisi Intensitas Pemakaian Energi Dibandingkan dengan Perusahaan Sejenis

Depot LPG Pulau Layang mengikuti program


benchmarking skala nasional untuk kinerja tahun 2015
yang dilakukan oleh PKTK3 UI. Depot LPG Pulau
Layang masuk dalam kategori kinerja rata-rata dan
masuk dalam peringkat 5 dari 8 unit kerja yang sama
Grafik 2. Perbandingan Penggunaan Listrik Depot LPG
Pulau Layang dengan Perusahaan Sejenis

7
.

PENURUNAN EMISI
[
STATUS EMISI YANG DIHASILKAN
Total beban emisi yang dihasilkan Depot LPG Pulau Layang pada tahun 2015 sebesar 429,837 Ton CO2e
dengan intensitas pencemaran udara 0,00212 Ton CO2e /MT. Intensitas ini terjadi penurunan dari tahun
2014 Ton CO2e /MT. Penurunan tersebut merupakan upaya yang dilakukan Depot LPG Pulau Layang
sebesar 136,816 Ton CO2e.
Tabel 5. Status Emisi yang dihasilkan Depot LPG Pulau Layang
Tahun Ke-
Komponen Satuan
2012 2013 2014 2015 2016*
1. Total Emisi yang dihasilkan Ton CO2 -e
76,040 71,202 70,354 70,166 44,411
a. Emisi Produksi 7,951 3,729 3,729 3,729 2,486 Ton CO2 -e
- Gas Rumah Kaca
- CO 2 7,767 3,716 3,716 3,716 2,478 Ton CO2 -e
- CH4 0,165 0,004 0,004 0,004 0,003 Ton CO2 -e
- N2O 0,019 0,009 0,009 0,009 0,006 Ton CO2 -e
- Gas Konvensional
- CO 0,0009 0,005 0,008 0,012 0,003 Ton CO
- SO 2 0,0011 0,005 0,008 0,012 0,006 Ton SO2
- NO 2 0,0009 0,005 0,008 0,001 0,007 Ton NO2
- PM 0,0007 0,003 0,007 0,012 0,001 Ton PM
b. Emisi Non Produksi 68,090 67,473 66,625 66,437 41,925 Ton CO2 -e
- Gas Rumah Kaca
- CO 2 53,886 53,271 52,426 52,239 40,477 Ton CO2 -e
- CH4 12,981 12,980 12,980 12,979 0,636 Ton CO2 -e
- N2O 1,222 1,221 1,219 1,219 0,811 Ton CO2 -e

2. Hasil Absolut Penurunan Emisi 75,399 75,525 155,120 253,929 74,039 Ton CO2 -e
3. Total Penyaluran (Produksi ) LPG 142.192 181.806 218.153 203.161 143.163 MT
4. Intensitas Emisi dihasilkan** 0,0005 0,0004 0,0003 0,0003 0,0003 Ton CO2 -e/ MT
5. Rasio Penurunan Emisi*** 0,992 1,061 2,205 3,619 1,667 -
*) Hingga Agustus 2016 **) Total pemakaian energi dibandingkan jumlah produksi LPG
***) Hasil absolut penurunan emisi dibandingkan total emisi yang dihasilkan

8
Total Penyaluran LPG Total Emisi yang Ratio Penurunan Emisi
dihasilkan :
203.161 MT 70,166 Ton CO2e 32 %
ADISIONALITAS
Tabel 6. Adisionalitas Penurunan Emisi
No Kegiatan Addisionalitas Penjelasan
1 Modifikasi Penjelasan Program
shaft gear
Modifikasi ini dilakukan dengan menambahkan bearing pada kedua sisi dari shaft
conveyor conveyor sehingga beban putaran dapat bertumpu pada bearing tersebut. Dengan
pada fillingmodifikasi in dapat menghambat proses aus pada sistem gerak conveyor sehingga
hall 3 Kg meminimalisir waktu maintenance/lifetime conveyor
dengan Penilaian Kewajiban Setiap perusahaan wajib melakukan minimalisasi emisi
menambahan yang Diatur dalam udara sesuai dengan PP No. 41 tahun 1999 tentang
bearing Peraturan pengendalian pencemaran udara, namun tidak ada
kewajiban pada penggunaan suatu metode tertentu.
Penilaian Praktek Merupakan pionir perusahaan sektor migas area Sumbagsel
Umum yang menerapkan modifikasi Shaft Gear Conveyor pada
Filling Hall 3 Kg dengan menambahkan bearing
Penilaian Hambatan Pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tanpa kendala
Pelaksanaan Investasi investasi, tidak menggunakan anggaran biaya investasi
Penilaian Investasi Biaya yang dikeluarkan untuk program ini cukup tinggi,
namun manajemen tetap melaksanakan dikarenakan
kegiatan tersebut berdampak terhadap penurunan emisi di
Depot LPG Pulau Layang
2 Modifikasi Penjelasan Program
rubber Modifikasi ini dilakukan dengan menambah tinggi rubber suspension sehingga
suspension menyelimuti sebagian baut menggunakan karet PU (Polyurethane) yang memiliki
UFM sifat lebih kuat dan elastis dibandingkan dengan karet bawaaan pabrik dari UFM.
(Universal Dengan adanya program ini frekuensi perbaikan dapat diminimalisir/lifetime baut
Filling akan lebih lama sehingga proses produksi berjalan lancar.
Machine) di Penilaian Kewajiban Setiap perusahaan wajib melakukan minimalisasi emisi
Filling yang Diatur dalam udara sesuai dengan PP No. 41 tahun 1999 tentang
Coroulsel Peraturan pengendalian pencemaran udara, namun tidak ada
kewajiban pada penggunaan suatu metode tertentu.
Penilaian Praktek Merupakan pionir perusahaan sektor migas area Sumbagsel
Umum yang menerapkan Modifikasi rubber suspension UFM
(Universal Filling Machine) di Filling Coroulsel
Penilaian Hambatan Pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tanpa kendala
Pelaksanaan Investasi investasi, tidak menggunakan anggaran investasi
Penilaian Investasi Biaya yang dikeluarkan untuk program ini cukup tinggi,
namun manajemen tetap melaksanakan dikarenakan
kegiatan tersebut berdampak terhadap penurunan emisi di
Depot LPG Pulau Layang

9
INOVASI
Tabel 7. Inovasi Penurunan Emisi
Program 1 2
Contoh Inovasi yang Modifikasi shaft gear conveyor Modifikasi rubber suspension UFM
dilakukan (selengkapnya pada filling hall 3 Kg dengan (Universal Filling Machine) di
terdapat di lampiran menambahan bearing Filling Coroulsel
DRKPL)
Dimensi Penambahan Sistem ini dilakukan dengan Sistem ini dilakukan dengan cara
Design Alat penambahan alat berupa bearing penambahan tinggi rubber
pada dudukan shaft dan gear suspension dengan menggunakan
sehingga saat berputar gesekan karet PU (Polyurethane)
dapat direduksi
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari perusahaan Inovasi berasal dari perusahaan
Pengguna sendiri dalam upaya upgrade sistem sendiri dalam upaya mereduksi
dan penurunan emisi emisi
Dimensi Value Chain Dengan adanya program ini pada Dengan program ini pada tahun
Produksi/ tahun 2015 dapat menurunkan 2015 dapat menurunkan Emisi
Service Emisi sebesar 39,037 Ton CO2e sebesar 39,037 Ton CO2e
Program 3 4 5
Contoh Inovasi yang Matrik over one hour SMAC (Smart Air Pengaturan suhu AC
dilakukan (selengkapnya Conditioner) kantor agar selalu pada
terdapat di lampiran suhu 22 C
DRKPL)
Dimensi Penambahan - Sistem ini dilakukan -
Design Alat dengan penambahan
unit AC Smart
Inverter
Perubahan Sistem ini hanya Sistem ini dilakukan Sistem ini hanya
Subsystem menggunakan perubahan subsistem menggunakan
reminder/kampanye dari AC konvensional reminder/kampanye untuk
untuk setiap pekerja ke AC Smart Inverter setiap pekerja melakukan
yang akan dapat menurunkan pengaturan suhu AC
meninggalkan ruangan potensi emisi kantor atau ruangannya
lebih satu jam untuk
mematikan lampu
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari Inovasi berasal dari Inovasi berasal dari
Pengguna perusahaan sendiri perusahaan sendiri perusahaan sendiri dalam
dalam upaya upgrade dalam upaya upaya upgrade sistem dan
sistem dan penurunan mereduksi emisi penurunan emisi
emisi
Dimensi Value Chain Dengan adanya Dengan program ini Dengan adanya program
Produksi/ program ini pada pada tahun 2015 dapat ini dapat menurunkan
Service tahun 2015 dapat menurunkan Emisi Emisi sebesar 30,512 Ton
menurunkan Emisi sebesar 0,863 Ton CO2e
sebesar 42,249 Ton CO2e
CO2e
Hasil Absolute Penurunan Emisi
Depot LPG Pulau Layang sangat berkomitmen dalam upaya penurunan emisi dan ditahun 2015 berhasil
melakukan penurunan emisi sebesar 253,929 Ton CO2e atau naik sebesar 164 % dari besar penurunan
emisi tahun 2014.

10
Tabel 8. Hasil Absolute Penurunan Emisi
Tahun Ke-
Kegiatan Penurunan Emisi Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Satuan Efisiensi
2012 (jt Rp) 2013 (jt Rp) 2014 (jt Rp) 2015 (jt Rp) 2016* (jt Rp)
Kampanye Pengurangan Emisi 2,748 25,000 1,374 43,751 1,832 10,494 0,916 0,900 0,601 0,855 0,591
Servis pompa produk secara berkala. 35,143 142,039 35,143 259,432 34,852 142,039 34,852 259,432 20,330 704,000 12,680
Service Pompa PMK Secara Berkala 1,445 208,504 0,617 102,500 0,848 110,250 2,466 450,000 0,242 240,000 0,444
Pengaturan suhu AC kantor agar selalu
36,063 2,854 31,480 3,568 31,937 1,784 30,512 0,450 15,896 0,405 11,539
pada suhu 22C
Konversi TV Tabung ke LED - - 2,690 42,750 1,501 4,275 - - - 0,332
Service Genset Secara Berkala - - 4,222 168,000 - - - - - 0,000 0,334
Konversi Lampu TL ke LED* - - - - 0,350 332,772 0,339 4,502 0,211 120,000 0,071
Penggunaan listrik non konvensional
(solar cell ) untuk penerangan area - - - - 0,845 617,421 4,012 10,805 2,956 120,000 0,618
Depot
Modifikasi loading bongkar pada filling
- - - - 43,917 284,611 - - - - 3,474
musicool menjadi loading bongkar-muat
Modifikasi shaft gear conveyor pada
filling hall 3 Kg dengan menambahan - - - - 39,037 3,000 - - - - 3,088
bearing
Modifikasi rubber suspension UFM
Ton CO2 -e
(Universal Filling Machine) di Filling - - - - - - 39,037 1,000 - - 3,088
Coroulsel
Modifikasi outer ring untuk filling head
- - - - - - 78,075 2,000 - - 6,175
LPG 3 Kg
Pengaturan parkir oleh pihak security
sehingga tidak terjadi antrean yang - - - - - - 16,379 458,024 6,929 430,000 1,844
berkepanjangan
Matrik over one hour "Program Matikan
Listrik jika Ruangan ditinggalkan lebih - - - - - - 42,249 1,125 22,464 1,238 5,118
dari 1 jam"
Reinstall & rewiring jalur listrik kantor - - - - - - 5,092 27,237 3,515 365,000 0,681
SMAC (Smart Air Conditioner)
"Penggantian Unit AC ke model Smart - - - - - - - - 0,863 78,500 0,068
Technology atau Smart Inverter"
Smart Toilet (Pemasangan Sensor Gerak
- - - - - - - - 0,032 6,000 0,003
Pada toilet)
Total Anggaran 378,397 620,000 1.506,646 1.215,475 2.065,999 50,147
MISITotal Penurunan Emisi 75,399 75,525 155,120 253,929 74,039

BENCHMARKING PENURUNAN EMISI


a) Intensitas emisi dihasilkan
Intensitas emisi dihasilkan yang diperlukan untuk pendistribusian LPG adalah 0,0003 Ton CO2e /MT
pada tahun 2015
Intensitas Emisi dihasilkan
dari tahun 2012- 2015 sebesar
50%(2,446 Kwh/MT)
Tahun 2015

Grafik 3. Intensitas Emisi dihasilkan


b. Posisi Intensitas Penurunan Emisi Dibandingkan dengan Perusahaan Sejenis
Dalam upaya pembuktian kinerja Depot LPG Pulau Layang mengikuti program benchmarking skala
nasional untuk kinerja tahun 2015 yang dilakukan oleh PKTK3 UI dengan hasil sebagai berikut :

Produksi Emisi CO2, memperoleh kategori


1 Kinerja Terbaik dengan Peringkat 2 dari 7
unit kerja yang sama.

Grafik 4. Produksi Emisi CO2

11
Produksi Emisi Nox per Produksi (ton/MT)
2 Depot LPG Pulau Layang memperoleh
kategori Kinerja Terbaik dengan
Peringkat 2 dari 7 unit kerja yang sama.
Grafik 5. Produksi Emisi NOx per produksi (ton/MT)

Produksi Emisi SOx per produksi (ton/MT)

Depot LPG Pulau Layang memperoleh kategori 3


Kinerja Terbaik dengan Peringkat 1 dari 7
unit kerja yang sama.
Grafik 6. Produksi Emisi SOx per produksi (ton/MT)

Produksi Emisi PM per produksi (ton/MT)

4 Depot LPG Pulau Layang memperoleh


kategori Kinerja Terbaik dengan
Peringkat 1 dari 4 unit kerja yang sama.
Grafik 6. Produksi Emisi PM per produksi (ton/MT)

3R LIMBAH B3
LIMBAH B3 YANG DIHASILKAN
Dalam melaksanakan operasionalnya Depot LPG Pulau Layang menghasilkan limbah B3 baik dari
kegiatan operasional maupun penunjang. Upaya-upaya dilakukan untuk mengurangi limbah B3 tersebut.
Jumlah Limbah B3 yang dihasilkan Depot LPG Pulau Layang yang dinilai dalam PROPER disajikan pada
tabel dibawah ini : Tabel 95. Timbulan Limbah B3 Periode 2012 - 2016
Tahun Ke-
Parameter Satuan
2012 2013**** 2014 2015 2016*
1. Total Timbulan 3R Limbah B3 0,181 - 0,010 0,017 0,015 Ton
2. Hasil Absolut Kegiatan 3R Limbah B3 0,045 0,030 0,045 0,070 0,035 Ton
3. Total Penyaluran (Produksi ) LPG 142.192 181.806 218.153 203.161 143.163 MT
4. Intensitas Limbah B3 dihasilkan** 0,00000127 0,00000000 0,00000005 0,00000008 0,00000010 Ton/MT
5. Rasio (Total 3R/Total Timbulan)*** 0,199 - 0,818 0,806 0,700
*) Hingga Agustus 2016 **) Total limbah yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah produksi LPG
***) Hasil absolut penurunan timbulan limbah dibandingkan total limbah yang dihasilkan
****)Pada tahun 2013 Depot LPG Pulau Layang tidak memiliki timbulan limbah B3

12
0,017 Ton 0,00000008 Ton/MT 0,806
Intensitas Limbah B3
Timbulan Limbah B3 Ratio 3R Limbah B3
dihasilkan

ADISIONALITAS

Untuk memperoleh hasil yang valid dan terukur, Uji Adisionalitas sebagai verfikasi dari lembaga kompeten
dan independen teah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri pada program-
program 3R Limbah B3 di Depot LPG Pulau Layang
Tabel 10. Adisionalitas 3R Limbah B3
No Kegiatan Addisionalitas Penjelasan
1 Madura Penjelasan Program
(Maksimalisasi
Madura (Maksimalisasi durasi pemakaian aki)
durasi Depot LPG Pulau Layang terdapat 2 unit pompa PMK. Dalam pengoperasional 1
pemakaian unit pompa menggunakan 1 unit Aki. Dengan program Madura, penggunaan aki
aki) tersebut dihubungkan dengan switch handle yang berfungsi sebagai pemisahan jalur
antara pompa 1 dan pompa 2 ke aki sehingga menggunakan 1 unit aki untuk
operasional kedua pompa tersebut.
Penilaian Kewajiban PP RI No. 18 Tahun 1999 Jo PP 85 Tahun 1999 Tentang
yang Diatur dalam Pengelolaan Limbah B3 tidak mewajibkan secara spesifik
Peraturan untuk pengurangan timbulan limbah B3 bahan kimia.
Penilaian Praktek Merupakan satu-satunya perusahaan sektor migas yang
Umum menerapkan Madura
2 Penggunaan Penjelasan Program
Pelumas Penggunaan Pelumas Meditran SX untuk menambah masa Running Hours Genset
Pertamina Dilakukan penggantian jenis pelumas untuk Genset dengan viskositas yang lebih
Meditran SX tinggi. Spesifikasi Pelumas yang lama dilakukan penggantian pelumas setiap 4000
untuk RH, dengan Pelumas Meditran SX ini dapat dilakukan penggantian pelumas setiap
menambah 6000 RH.
masa Running Penilaian Kewajiban PP RI No. 18 Tahun 1999 Jo PP 85 Tahun 1999 Tentang
Hours Genset yang Diatur dalam Pengelolaan Limbah B3 tidak mewajibkan secara spesifik
Peraturan untuk pengurangan timbulan limbah B3 bahan kimia.
Penilaian Hambatan Pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tanpa kendala
Pelaksanaan Investasi investasi
Penilaian Investasi Tidak menggunakan anggaran investasi

INOVASI
Tabel 11. Inovasi 3R Limbah B3
Program 1 2
Contoh Inovasi yang Madura (Maksimalisasi durasi Penggunaan pelumas Pertamina
dilakukan (selengkapnya pemakaian aki) Meditran SX untuk menambah
terdapat di lampiran DRKPL) Running Hours Genset

Dimensi Penambahan Alat Dilakukan penambahan swicth -


Design handle sebagai pemutus arus antar
pompa
Perubahan Sistem ini dilakukan perubahan Sistem ini dilakukan perubahan
Subsystem subsistem dari penggunaan 1 aki subsistem dari penggunaan

13
untuk 1 pompa dirubah menjadi 1 aki pelumas Pertamina Meditran SX
untuk 2 pompa dengan viskositas yang lebih
tinggi
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari perusahaan Inovasi berasal dari perusahaan
Pengguna sendiri dalam upaya upgrade sistem sendiri dalam upaya upgrade
dan kepedulian lingkungan sistem dan kepedulian
lingkungan
Penerima Operator hanya melakukan sekali Operator melakukan
penggantian & pembongkaran aki penggantian pelumas dalam
waktu lebih lama
Dimensi Perubahan - -
Produksi/ Pelayanan Produk
Service Value Chain Terdapat pengurangan timbulan aki Terdapat pengurangan timbulan
sehingga mengurangi biaya pelumas bekas sehingga
pengangkutan limbah B3 mengurangi biaya pengangkutan
limbah B3

Hasil Absolute Pengurangan dan / atau Pemanfaatan Limbah B3


Tabel 12. Hasil Absolute Pengurangan dan/atau Pemanfaatan Limbah B3
Data Absolut Tahun Ke-
Efisiensi
Kegiatan 3R Limbah B3 Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Satuan
2012 2013 2014 2015 2016* (jt Rp)
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)
Madura (Maksimalisasi durasi pemakaian
0,045 5,400 0,030 5,400 0,045 5,000 0,060 4,500 0,015 4,000 13,500
aki)
Seluruh lampu TL diganti dengan jenis LED
- - - - - - - - 0,010 120,000 11,000
yang lebih hemat daya dan biaya.
Ton
Penggunaan pelumas Pertamina Meditran
- - - - - - 0,010 7,260 0,010 7,260 13,500
SX untuk menambah masa Running Hours
Total Anggaran 5,400 5,400 5,000 11,760 131,260 38,000
Total Absolut 0,045 0,030 0,045 0,070 0,035
*) Hingga Agustus 2016

BENCHMARKING 3R LIMBAH B3

a. Intensitas Penurunan Limbah B3 b. Posisi Intensitas Limbah B3 Dibandingkan


Intensitas Penurunan Limbah B3 dapat dengan Industri Sejenis
dihitung dengan perbandingan antara total
Timbulan Limbah 3R Limbah B3 tahun 2015 Berdasarkan hasil benchmarking PKTK3 UI, Depot
LPG Pulau Layang dengan data aktivitas tersebut,
terhadap thruput penyaluran (produksi) tahun
masuk dalam kategori kinerja terbaik dengan
tersebut sebesar 0,00000008 Ton/MT
peringkat 2 dari 8 unit kerja yang sama.

Grafik 7. Intensitas Penurunan Limbah B3 Grafik 8. Hasil Benchmarking Limbah B3 Dominan

14
3R LIMBAH PADAT NON B3
Dalam menjalankan operasionalnya, Depot LPG Pulau Layang menghasilkan limbah padat non B3 baik
dari kegiatan operasional maupun dari penunjang. Upaya-upaya dilakukan untuk mengurangi limbah padat
non B3 tersebut.Total limbah padat non B3 yang dihasilkan unit bisnis yang dinilai dalam PROPER dapat
disajikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 13. Hasil Absolute Pengurangan dan/atau Pemanfaatan Limbah Padat Non B3
Tahun Ke-
Komponen Satuan
2012 2013 2014 2015 2016*
Total Limbah Padat Non B3 7,287 4,924 4,716 3,972 2,548 Ton
Hasil Absolut 3R Limbah Padat Non B3 3,548 1,026 1,086 1,146 0,655 Ton
Total Penyaluran (Produksi ) LPG 142.192 181.806 218.153 203.161 143.163 MT
Intensitas Limbah Padat Non B3
0,000051 0,000027 0,000022 0,000020 0,000018 Ton/MT
dihasilkan**
Rasio (Total 3R Limbah Padat Non
0,487 0,208 0,230 0,288 0,257
B3)***
*) Hingga Agustus 2016 **) Total limbah yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah produksi LPG
***) Hasil absolut penurunan timbulan limbah dibandingkan total limbah yang dihasilkan

0,3208 Ton 2,E-05 Ton/MT 0,288


Timbulan Limbah Intensitas Limbah Non B3 Ratio 3R Limbah Non
Padat Non B3 dihasilkan B3

ADISIONALITAS
Untuk memperoleh hasil yang valid dan terukur, Uji Adisionalitas sebagai verfikasi dari lembaga kompeten
dan independen teah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri pada program-
program 3R Limbah B3 di Depot LPG Pulau Layang
Tabel 14. Adisionalitas 3R Limbah Padat Non B3

No Kegiatan Addisionalitas Penjelasan


1 BIOGAS Penjelasan Program
(Bring Own BIOGAS (Bring Own Your Glass)
Your Glass) Setiap Pekerja berinisitatif untuk membawa gelas sendiri sebagai wadah untuk
minum dan berfungsi mengurangi timbulan sampah gelas/botol plastik
Penilaian Kewajiban Setiap perusahaan wajib melakukan pengurangan dan
yang Diatur dalam penanganan sampah berwawasan lingkungan, sesuai dengan
Peraturan Undang-undang No. 18 tahun 2008 pasal 12 ayat 1, namun

15
tidak diwajibkan penggunaan suatu metode tertentu untuk
pengelolaanya.
2 AMPERA Penjelasan Program
(Air Minum AMPERA (Air Minum Peruntukan Anda)
Peruntukan Disedikan wadah (Air Galon) yang dapat diminum untuk siapa saja. AMPERA
Anda) berfungsi untuk menggantikan air kemasan yang dapat menambah timbulan sampah
botol/kemasan plastik
Penilaian Kewajiban Setiap perusahaan wajib melakukan pengurangan dan
yang Diatur dalam penanganan sampah berwawasan lingkungan, sesuai dengan
Peraturan Undang-undang No. 18 tahun 2008 pasal 12 ayat 1, namun
tidak diwajibkan penggunaan suatu metode tertentu untuk
pengelolaanya.

INOVASI
Tabel 15. Inovasi 3R Limbah Padat Non B3
Program 1 2
Contoh Inovasi yang AMPERA (Air Minum Peruntukan BIOGAS
dilakukan (selengkapnya Anda) (Bring Own Your Glass)
terdapat di lampiran DRKPL)

Dimensi Penambahan Alat Dilakukan penambahan Dilakukan inisiatif dari pekerja


Design dispenser/galon sebagai pengganti air untuk membawa glass / botol
minum kemasan sendiri sebagai wadah untuk
minum

Perubahan Sistem ini dilakukan perubahan Sistem ini dilakukan perubahan


Subsystem subsistem dari penggunaan air subsistem dari penggunaan air
minum kemasan menjadi air minum minum kemasan ke gelas
galon isi ulang masing-masing pekerja
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari perusahaan Inovasi berasal dari perusahaan
Pengguna sendiri dalam upaya upgrade sistem sendiri dalam upaya upgrade
dan kepedulian lingkungan sistem dan kepedulian
lingkungan
Penerima Cleaning service lebih mudah dalam Cleaning service lebih mudah
pekerjaannya karena timbulan dalam pekerjaannya karena
sampah lebih sedikit timbulan sampah lebih sedikit
Dimensi Perubahan - -
Produksi/ Pelayanan Produk
Service Value Chain Terdapat pengurangan timbulan Terdapat pengurangan timbulan
sampah botol / kemasan plastik. Dan sampah botol / kemasan plastik.
biaya penyediaan air kemasan lebih Dan penyediaan air kemasan
mahal dibandinkan dengan lebih mahal dibandinkan dengan
penyediaan air galon isi ulang isi botol minum masing-masing

16
Hasil Absolute Pengurangan dan / atau Pemanfaatan Limbah Padat Non B3

Tabel 16. Hasil Absolute Pengurangan dan/atau Pemanfaatan Limbah Padat Non B3
Tahun Ke-
Kegiatan 3R Limbah Padat Non B3 Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Satuan Efisiensi
2012 2013 2014 2015 2016*
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)
Kampanye Pengurangan Limbah Padat
1,067 34,198 0,281 138,938 0,281 317,126 0,281 206,568 0,148 90,491 8,400
Non B3
Penerapan E-corr 0,000 81,304 0,000 82,963 0,000 52,034 0,000 200,844 0,000 200,874 0,002

0,000 20,326 0,001 20,741 0,001 13,009 0,000 100,422 0,000 100,437 0,014
Penggunaan Kertas Secara Bolak-balik.
Prasmanan setiap Jumat - 85,841 0,744 87,593 0,804 37,800 0,864 37,800 0,507 21,368 2,100
Ton
1,243 8,722 - - - - - - - - 8,958
Biogas (Bring Your Own Glass)

1,238 15,114 - - - - - - - - 0,310


Ampera (Air Minum Peruntukan Anda)
Total Anggaran 245,504 330,234 419,969 545,634 413,171 19,784
Total Absolut 3,548 1,026 1,086 1,146 0,655

BENCHMARKING 3R LIMBAH PADAT NON B3

a. Intensitas Penurunan Limbah Padat Non B3


Intensitas Limbah Padat Non B3 dapat dihitung dengan perbandingan antara total Timbulan Limbah
Padat Non B3 tahun 2015 terhadap thruput penyaluran (produksi) tahun tersebut sebesar 0,00000158
Ton/MT

Intensitas penurunan limbah padat Non B3

10%(0,00000158Ton/Mt)
Tahun 2015

Grafik. 9 Grafik Intensitas Penurunan Limbah


Padat Noon B3

b. Posisi Intensitas Limbah Padat Non B3


Dibandingkan dengan Industri Sejenis
Berdasarkan hasil benchmarking PKTK3 UI,
Depot LPG Pulau Layang tidak menghasilkan Berdasarkan hasil benchmarking Internal,
Depot LPG Pulau Layang Nomor urut 2
sampah. Dengan data aktivitas tersebut, Depot
dari 2 unit kerja yang sama di Marketing
LPG Pulau Layang masuk dalam kategori Operation Region II
kinerja terbaik dengan peringkat 1 dari 8 unit
kerja yang sama.

Grafik. 11 Hasil Benchmarking Internal Timbulan Sampah


Grafik. 10 Hasil Benchmarking Timbulan Sampah per Area

17
EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN PENCEMARAN AIR

EFISIENSI AIR
Proses produksi (penyaluran) LPG tidak menggunakan air. Penggunaan air dalam industri hanya untuk
keperluan fasilitas pendukung. Efisiensi air untuk kebutuhan pendukung dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 17. Data Penggunaan Air dan Ratio 3R
Tahun Ke-
Parameter Satuan
2012 2013 2014 2015**** 2016*
Penggunaan Air 3
1.390 1.635 1.805 7.142 8.843 m
a. Proses Produksi - - - - - m3
b. Fasilitas Pendukung 1.390 1.635 1.805 7.142 8.843 m3
Hasil Absolut 3R Air 3
41,700 65,000 90,250 613,985 3.442,400 m
Total Penyaluran (Produksi ) LPG 142.192 181.806 218.153 203.161 143.163 MT
Intensitas Penggunaan Air** 0,010 0,009 0,008 0,035 0,062 m3 /MT
Rasio 3R Air*** 0,030 0,000 0,050 0,086 0,389
*) Hingga Agustus 2016 **) Total penggunaan air dibandingkan dengan jumlah produksi LPG
***) Hasil absolut 3R Air dibandingkan total penggunaan air
****) Terjadi kenaikan yang sangat signifikat diakibatkan oleh beberapa pekerjaan kontraktor yang menggunakan air dari lokasi

ADISIONALITAS
Untuk memperoleh hasil yang valid dan terukur, Uji Adisionalitas sebagai verfikasi dari lembaga kompeten
dan independen teah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri pada program-
program Efisiensi Air di Depot LPG Pulau Layang

Tabel 18. Adisionalitas Efisiensi Air


No Kegiatan Addisionalitas Penjelasan
1 Pemanfaatan air Penjelasan Program
ex cooling Air yang digunakan dalam kegiatan cooling tanki yang selama ini dibuang ke
tangki untuk air badan air / sungai dan sekarang dilakukan pembuatan drainase menuju bak PMK
bak PMK sehingga dapat dipergunakan kembali
Penilaian Konsumsi air untuk kebutuhan domestik di Depot masih
Kewajiban yang dibawah Standard Pemendagri No 23 Tahun 2006
Diatur dalan ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 dan Badandunia Unesco
Peraturan sebesar 60 liter/orang/hari. Namun Depot LPG Pulau
Layang tetap melakukan upaya menurunkan konsumsi air
kebutuhan domestic dalam rangka efisiesnsi air .

18
INOVASI
Tabel 19. Inovasi Efisiensi Air
Program 1 2
Contoh Inovasi yang Pemanfaatan air ex cooling tangki Pembuatan Smart Toilet
dilakukan (selengkapnya untuk air bak PMK
terdapat di lampiran
DRKPL)

Dimensi Penambahan Dilakukan penambahan jalur Penambahan alat sensor eco


Design Alat drainase menuju Bak PMK flusing pada tangki gelontor toilet
Perubahan Program dilakukan dengan cara Program dilakukan dengan cara
Subsystem perubahan subsistem yang awalnya perubahan subsistem penyiraman
air ex cooling tanki LPG dibuang toilet dari konvensional ke smart
langsung ke badan air / sungai toilet
dimanfaatkan kembali dengan cara
memasukkan ke dalam Bak PMK
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari perusahaan Inovasi berasal dari perusahaan
Pengguna sendiri dalam upaya upgrade sistem sendiri dalam upaya upgrade
dan kepedulian lingkungan sistem dan kepedulian lingkungan
Penerima Memudahkan dalam penyiapan Memudahkan dalam penyiraman
sumber air untuk Bak PMK pada toilet
Dimensi Value Chain Mengurangi biaya penyediaan air Mengurangi penggunaan air bersih
Produksi/ bersih untuk Bak PMK untuk fasilitas pendukung
Service

Hasil Absolute Efisiensi air


Tabel 20. Hasil Absolute Efisiensi Air
Tahun Ke-
Efisiensi
Kegiatan 3R Air Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Satuan
2012 2013 2014 2015 2016* (jt Rp)
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)
Kampanye Hemat Air 41,700 2,544 65,000 2,992 90,250 3,303 428,520 13,070 619,010 16,183 1,133
Pemanfaatan air ex cooling tangki
0 0,000 0 0,000 0 0,000 185,465 199,091 204,39 0,000
untuk air bak PMK. 3 0,374
m
Pembuatan Smart Toilet 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 2619 6,000 4,793
Total Anggaran 2,544 2,992 3,303 212,161 22,183 6,300
Total Absolute 41,700 65,000 90,250 613,985 3442,400

BENCHMARKING EFISIENSI AIR

a. Intensitas Air dibandingkan dengan produksi b. Posisi Intensitas Air dibandingkan dengan
Intensitas air yang digunakan dibandingkan Industri Sejenis
dengan thruput di Depot LPG Pulau Layang Berdasarkan hasil benchmarking PKTK3 UI,
untuk tahun 2015 adalah 0,035 m3/MT Depot LPG Pulau Layang dengan data aktivitas
tersebut, masuk dalam kategori kinerja terbaik
dengan peringkat 4 dari 8 unit kerja yang
sama.

Grafik. 12 Intensitas Air dibandingkan dengan produksi Grafik. 13 Hasil Benchmarking Pemakaian Air per Pekerja

19
P ENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR
Jumlah Air Limbah yang dihasilkan
E
Dalam proses migas distribusi jenis air limbah hanya yang terdapat dari air drainase (air limbah yang
dihasilkan dari fasilitas pendukung dan tidak menghasilkan air limbah dari proses produksi). Data total
air limbah yang dihasilkan disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 21. Data Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah


Tahun Ke-
Komponen Parameter Satuan
2012* 2013* 2014 2015** 2016*

Total air limbah yang dihasilkan - 121,423 130,204 59,046 - m3


-air limbah yang dihasillkan
- - - - - m3
fasilitas produksi
- air limbah yang dihasilkan
- 121,423 130,204 59,046 - m3
fasilitas pendukung
TOC - 0,00008 0,00005 0,00010 Ton
Total Beban pencemaran air
Minyak dan Lemak - 0,00039 0,00677 0,00234 - Ton
a. Beban pencemaran fasilitas
- - - - - Ton
produksi
b. Beban pencemaran air fasilitas TOC - 0,00008 0,00005 0,00010 - Ton
pendukung Minyak dan Lemak - 0,00039 0,00677 0,00234 - Ton
Hasil absolut penurunan beban TOC - - 0,0019 0,0057 - Ton
pencemaran air Minyak dan Lemak - - 0,0011 0,0018 - Ton
Total Penyaluran (Produksi ) LPG
142.192 181.806 218.153 203.161 143.163 MT
Intensitas Beban Pencemaran TOC - 0,0000000004 0,0000000002 0,0000000005 - Ton/MT
Air*** Minyak dan Lemak - 0,0000 0,000000031 0,000000012 - Ton/MT
Intensitas air limbah
- 0,0007 0,0006 0,0003 - m3 /MT
dihasilkan****
Rasio penurunan beban TOC - - 39,9785 59,9372
pencemaran air***** Minyak dan Lemak - - 0,160168 0,000031 - -
Rasio air bersih dengan air limbah
- 13,47 13,86 120,96 - -
yang dihasilkan ******
*) Tahun tersebut dalam UKL-UPL tidak ada kewajiban untuk dilakukan pemantauan (tidak oil catcher)
**) Hingga Mei 2015 ***) Total Beban pencemaran air dibandingkan dengan jumlah produksi LPG
****) Total air limbah yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah produksi LPG
*****) Hasil absolut penurunan beban pencemaran air dibandingkan total air limbah yang dihasilkan
******) Total pemakaian air bersih dibandingkan dengan total air limbah yang dihasilkan

ADISIONALITAS
Untuk memperoleh hasil yang valid dan terukur, Uji Adisionalitas sebagai verfikasi dari lembaga kompeten dan
independen teah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri pada program-program
Penurunan Beban Pencemaran Air di Depot LPG Pulau Layang
Tabel 22. Adisionalitas Efisiensi Air
No Kegiatan Addisionalitas Penjelasan
1 Optimalisasi Penjelasan Program
Pembersihan Dilakukan pengoptimalisasian Oil Catcher dengan cara pembersihan secara berkala
Oil Cathcer Penilaian Kewajiban Pengelolaan air limbah industri diatur dalam Peraturan
yang diatur dalam Menteri Lingkungan Hidup No. 03 tahun 2010. Peraturan
Peraturan tersebut menekankan baku mutu air limbah, namun tidak
dijelaskan mengenai kewajiban pada tata cara daur ulang air
limbah
2 Memelihara Penjelasan Program
Kerapihan dan Memelihara Kerapihan dan Kebersihan Area Operasional dari Ceceran Pelumas atau

20
Kebersihan Grease Sarfas dengan cara melakukan scheduling dalam preventive maintenance
Area sarfas
Operasional Penilaian Kewajiban Pengelolaan air limbah industri diatur dalam Peraturan
dari Ceceran yang diatur dalam Menteri Lingkungan Hidup No. 03 tahun 2010. Peraturan
Pelumas atau Peraturan tersebut menekankan baku mutu air limbah, namun tidak
Grease Sarfas dijelaskan mengenai kewajiban pada tata cara daur ulang air
limbah

INOVASI
Tabel 23. Inovasi Efisiensi Air
Program 1 2
Contoh Inovasi yang dilakukan Optimalisasi Pembersihan Oil Memelihara Kerapihan dan
(selengkapnya terdapat di Cathcer Kebersihan Area Operasional
lampiran DRKPL) dari Ceceran Pelumas atau
Grease Sarfas
Dimensi Design Perubahan Perubahan subsistem pembersihan oil Perubahan subsistem maintenance
Subsystem catcher yang awalnya tanpa schedule sarfas yang awalnya tanpa schedule
kemudian dibuatkan schedule setiap 2 kemudian dibuatkan schedule
minggu sekali dalam preventive maintenance
Dimensi Pengembang Inovasi berasal dari perusahaan sendiri Inovasi berasal dari perusahaan
Pengguna dalam upaya upgrade sistem dan sendiri dalam upaya upgrade sistem
kepedulian lingkungan dan kepedulian lingkungan
Dimensi Value Chain Akan mengurangi beban pencemaran air Akan mengurangi beban
Produksi/ Service pencemaran air
Hasil Absolute Beban Pengurangan Pencemaran Air
Pada tahun 2012 2013 Depot LPG Pulau Layang berdasarkan dokumen UKL-UPL-nya tidak
diwajibkan untuk melakukan pemantauan/analisa air limbah sehingga pada tahun tersebut tidak
terdapat program dalam rangka upaya penurunan beban pencemaran air limbah.
Tabel 24. Hasil Absolute Beban Pencemaran
Hasil Absolute Tahun Ke-
Kegiatan Penurunan Beban Air Efisiensi
Parameter Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Satuan
Limbah 2012* 2013* 2014 2015** 2016* (jt Rp)
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)
Optimalisasi pembersihan Oil
TOC 0,002 699,388 0,006 291,432 0 0 11,000
Catcher 0 0 0 0
Memelihara Kerapihan dan
Kebersihan Area Operasional dari Minyak dan Ton
0 0 0 0 0,001 699,388 0,002 291,432 0 0 11,000
Ceceran Pelumas atau Grease Lemak
Sarfas
Total Anggaran 0 0 1398,776 582,864 0 22,000
*) Tahun tersebut dalam UKL-UPL tidak ada kewajiban untuk dilakukan pemantauan (tidak oil catcher) **) Hingga Mei 2015

BENCHMARKING PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR

a. Intensitas Air Limbar yang dihasilkan b. Posisi Intensitas Air Limbah dibandingkan
dibandingkan dengan produksi dengan Industri Sejenis
Intensitas air yang digunakan dibandingkan Berdasarkan hasil Benchmark, Depot LPG Pulau
Layang masuk kategori 2 jika dibandingkan
dengan thruput di Depot LPG Pulau Layang untuk
dengan Depot LPG Panjang
tahun 2015 adalah 0,0003 m3/MT

Grafik 14. Intensitas Air Limbah yang dihasilkan Grafik. 15 Hasil Benchmarking Intensitas Air Limbah

21
PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam upaya melestarikan flora dan atau fauna yang terancam
punah maka Depot LPG Pulau Layang telah memiliki rencana strategis yang lebih komprehensif, tidak
hanya mengenai penghijauan dan penanaman pohon, tetapi juga kegiatan penetapan area konservasi baik
flora maupun fauna endemik yang ada di sekitar wilayah operasional Depot LPG Pulau Layang.
Konservasi yang telah dilaksanakan yaitu:
Hasil Absolute Keanekaragaman Hayati
Tabel 25. Hasil Absolut Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Absolute Tahun Ke-
Kegiatan Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Satuan
2012 (jt Rp) 2013 (jt Rp) 2014 (jt Rp) 2015 (jt Rp) 2016* (jt Rp)
Penghijauan Depot LPG
12 12,150 19 79,412 25 0,110 39 50,568 51 71,150 Pohon
Pulau Layang

Berikut penjabaran program yang dilaksanakan Depot LPG Pulau Layang


Tabel 26. Penjabaran Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Tahun
No. Jenis Nama Pohon Nama Latin Jumlah
2012 2013 2014 2015 2016*
1 Flora Glodogan Tiang Polyalthia longifolia 40 0 10 10 20 0
2 Flora Matoa Pometia pinnata 1 0 1 0 0 0
3 Flora Jeruk Sunkist Citrus sp 1 0 1 0 0 0
4 Flora Jeruk Nipis Citrus aurantiifolia 1 0 0 0 1 0
5 Flora Jambu Air Syzygium aqueum 2 0 0 0 0 2
6 Flora Mangga Mangifera indica 12 0 2 2 4 4
7 Flora Kelengkeng Dimocarpus longan 1 0 1 0 0 0
8 Flora Cermai Phyllanthus acidus 1 0 1 0 0 0
9 Flora Sawo Manilkara zapota 1 0 0 1 0 0
10 Flora Nanas Hias Ananas Bracteatus 25 0 0 5 5 15
11 Flora Kedondong Spondias dulcis 2 0 0 1 1 0
12 Flora Palem Dypsis lutescens 10 10 0 0 0 0
13 Flora Kelapa Cocos nucifera 5 1 2 1 1 0
14 Flora Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 4 0 0 0 1 3
15 Flora Belimbing Averrhoa carambola 4 0 0 0 1 3
16 Flora Rambutan Nephelium lappaceum 2 0 0 0 1 1
17 Flora Cemara Casuarinaceae 1 0 0 1 0 0
18 Flora Bougenville Bougainvillea 4 0 0 1 0 3
19 Flora Pepaya Carica papaya 12 0 0 0 0 12
20 Flora Ceplukan Physalis angualata 2 0 0 0 1 1
21 Flora Kemangi Ocimum citriodorum 3 0 0 0 1 2
22 Flora Bonsai Tamarindus indica 3 0 0 0 2 1
23 Flora Kaktus Cactaceae 5 1 0 2 0 2
24 Flora Jarak Ricinus communis 1 0 0 0 0 1
25 Flora Beringin Ficus benjamina 1 0 0 1 0 0
26 Flora Sukun Artocarpus altilis 2 0 1 0 0 1
Total Jumlah Pohon 146 12 19 25 39 51
Total Jenis Pohon 26 3 9 10 12 14

22
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Depot LPG Pulau Layang dalam operaional penyaluran LPG dan produk gas ke wilayah Sumbagsel
tentunya tidak lepas dari peran serta masyarakat sekitar dalam mendukung kelancaran operasional
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan menggulirkan program pemerdayaan masyarakat sebagai wujud
timbal balik bagi masyarakat guna mendukung program pemerintah dalam mencapai masyarakat yang
sejahtera.
Depot LPG Pulau Layang memiliki beberapa program dalam pemberdayaan masyarakat. Program-program
tersebut mencakup bidang kesehatan, lingkungan, pendidikan dan keagamaan serta pemberdayaan
masyarakat itu sendiri. Program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan secara berkesinambungan sesuai
dengan rekomendaasi dari sosial mapping yang telah dilaksanakan.
Beberapa mitra binaan dari Depot LPG Pulau Layang antara lain :
1. Budidaya Ikan Lele
Secara lokal kebutuhan konsumsi Ikan di Sumatera Selatan sangatlah
tinggi, salah satu jenis ikannya adalah Ikan Lele. Namun pemenuhan
kebutuhan pasar masih mendatangkan dari luar daerah karena
kurangnya produksi dari pembudidaya lokal. Hal ini disebabkan
karena belum optimalnya pemanfaatan lahan, kurangnya penguasaan
teknologi budidaya dan masih lemahnya fungsi kelompok serta
keterbatasan modal, sehingga produksi tidak bisa kontinyu.
Tahun 2015-2016 Depot LPG Pulau Layang mulai melakukan FGD rutin pada masyarakat untuk
membentuk kelompok pada masyarakat dengan mengusung konsep POSDAYA. Hingga terbentuk
Posdaya Sukamaju yang bergerak di Bidang Perikanan. Mulai dari Pebelanjaan bahan, pembuatan
kolam, penebaran benih pemeriharaan dan panen.
Evaluasi dilakukan berdasarkan pada hasil panen yang diperoleh.
Menurut hitungan diatas kertas dengan jumlah bibit 3.000 ekor,
tingkat kematian bibit 0 % dan ukuran 7 ekor per kilogram maka
jumlah hasil panennya adalah sekitar 428 Kg. Sedangkan hasil panen
yang didapatkan adalah 100 Kg kurang dari 25% rencana
panen.
2. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan merupakan industri kreatif yang saat ini menjadi
perhatian pemerintah, Desa Sei. Rebo berdasarkan hasil sosial mapping
memilii potensi kerajinan tangan yang bisa dikembangkan jika dikelola
dan dikontrol dengan efektif dan efisien. Salah satu hasil kerajinan tangan
tersebut adalah kerajinan sangkek. Usaha kerajinan tangan yang tergolong
kepada Home industry di Desa Sei. Rebo tidak terbatas kepada kerajinan

23
sangkek namun juda dapat dikembangkan ke dalam bentuk yang lain. Untuk mengembangkan potensi ini.
Para pengrajin di Desa Sei. Rebo perlu dilakukan pemberdayaan melalui pembentukan posdaya maupun
pelatihan pelatihan. Kerajinan tangan ini terbukti dapat menjadi mata pencaharian yang potensial bagi
masyarakat Desa Sei. Rebo. Hal ini dibuktikan oleh Kelompok Posdaya Melati yang berhasil memasarkan
kotak tissue dengan hiasan manik maupun bunga bunga yang dibentuk dari bahan manik dapat
menghasilkan keuntungan Rp. 500.000,-
1. Bengkel Motor
Dengan kondisi masyarakat sekitar yang kebanyakan laki-laki yang
ada diusia 21-25 tahun (usia produktif ) dan sejalan dengan hasil
sosmap yang telah dilaksanakan. Tim CSR Depot Pulau Layang
menjalankan program Bengkel Motor dan tahap awal yang telah
dilaksanakan yakni melakukan pelatihan Teknisi Motor.
Tahun
Total
Perencanaan Anggaran CRS No Kategori 2012 2013 2014 2015 2016*
(jt Rp)
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)
1 Charity - - 50,900 - 5,000 55,900
2 Infrastruktur 10,000 30,000 - - - 40,000
3 Capacity Building - - - - 45,000 45,000
4 Empowerment - - - 169,265 85,000 254,265
Total 10,000 30,000 50,900 169,265 135,000 395,165

Hasil Absolut Tahun


2012 2013 2014 2015 2016*
%Keberhasilan

%Keberhasilan

%Keberhasilan

%Keberhasilan

%Keberhasilan
No. Kegiatan CD
Dana Dana Dana Dana Dana
(jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp) (jt Rp)

1 Sosial Mapping 50,900 100%


2 Pemberian Bantuan Perbaikan Jalan Daerah Talang Putri 10,000 100%
3 Pemberian batu comblock Kantor Lurah Talang Putri 15,000 100%
4 Pemberian batu comblock Kantor Polsek Plaju 15,000 100%
5 Sosial Mapping 50,900 100%

6 Pembudidayaan Ikan Lele 85,440 100% 45,000 100%

7 Kerajinan Tangan 83,825 100% 40,000 100%


8 Pembuatan Bengkel Motor 45,000 100%

9 Proposal Kegiatan Masyarakat 5,000 100%


- Kegiatan santunan Anak Yantim
- Kegiatan HUT RI Ke-67

Selain itu program community development yang dilaksanakan PT. Pertamina (Persero) Depot LPG Pulau
Layang mendapatkan beberapa penghargaan dari Lurah Kel. Talang Putri dan juga dari Camat Plaju.

24

Anda mungkin juga menyukai