Audri D. Cappenberg
Jurusan Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
e-mai : audri.cappenberg@uta45jakarta.ac.id
ABSTRAK
Ketersediaan bahan bakar Fosil (BBM) semakin berkurang, sementara ketergantungan terhadap BBM sebagai
bahan bakar untuk kendaraan semakin meningkat.. Disamping dampak lingkungan yang diakibatkan oleh polutan
yang dihasilkan kendaraan semakin meningkat dan berakibat pada tingkat pencemaran lingkungan tinggi, maka
pemerintah DKI Jakarta menetapkan aturan untuk penggunaan BBG sebagai bahan bakar untuk kendaran
operasional pemerintah dan kendaraan umum. Penggunaan BBG sebagai bahan bakar akan lebih baik, karena
pembakaran didalam motor akan menjadi lebih sempurna dan harga BBG yang cukup murah.
Untuk itu dilakukan studi tentang penggunaan BBG pada kendaraan umum, khususnya kendaraan tipe gran max
1300CC, yang banyak digunakan sebagai kendaraan angkutan umum. Hasil uji coba menunjukkan bahwa daya dan
torsi pada penggunaan premium lebih besar dari yang menggunakan CNG, demikian juga untuk hasil perhitungan;
pada penggunaan premium, putaran mesin 4100 rpm daya 44,45 W dan torsi 105,50 Nm; pada penggunaan CNG,
untuk putaran yang sama, daya 42,18 dan torsi 101.2 Nm
Kata kunci : CNG, premium, daya dan torsi
43
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – April 2015 – Terbit 58 halaman
44
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – April 2015 – Terbit 58 halaman
angka oktan 94.Pada BBG tidak diberi -SDM yang menangani instalasi
zat aditif untuk meningkatkan nilai converter kits masih terbatas
oktannya.Komposisi utama dari CNG Kepala dinas Perhubungan DKI Jakarta
adalah metana (CH4).Tekanan yang menyampaikan bahwa program penggunaan
dihasilkan CNG adalah 200 bar. BBG untuk kendaraan operasional untuk
Penggunaan CNG cukup aman, karena sementara dihentikan, karena SPBG belum ada
instalasi dilengkapi dengan bursting • Jika ada masyarakat yang akan
disc disetiap katup silinder, tes tekanan menggunakan bbg, pemda beserta
hingga 300 bar dan burst test cylinder dinas perindustrian dan energi akan
yang harus dilakukan minimal 450 membantu mendistribusikan converter
bar. transJakarta, bajaj BBG dan kits
mikrolet BBG menggunakan CNG.
Alasan pemilihan CNG sebagai bahan
– bakar Daihatsu Gran Max adalah IV. METODOLOGI PENELITIAN
sebagai berikut :
- Harga murah, bila dibandingkan Start
dengan jenis lainnya dan juga
dengan BBM
- Banyak digunakan oleh moda
transportasi lainnya: TransJakarta Studi Literatur
dan taksi
- Potensi CNG di Indonesia cukup
banyak
Pengambilan Data
- Berasal dari gas alam bukan
minyak mentah (light sweet) Data
• Dalam upaya mendukung dan
mewujudkan Ketahanan energi
Nasional, maka Pertamina
meluncurkan Envogas, dan TNI telah Dynamometer Vericom
memanfaatkannya sebagai bahan Test non contact
bakar operasional di lingkungan TNI
(lebih dari 500 kendaraan)
Populasi kendaraan di wilayah Jakarta dan
sekitarnya yang berbahan bakar minyak (BBM) Perhitungan/pembahasan
tiap tahun terus meningkat, dengan demikian
akan berdampak pada polusi udara dan
pencemaran lingkungan, disamping Finish
ketersediaan BBM yang mulai terbatas
• Solusi dari masalah tersebut adalah
bahan bakar alternatif, salah satu
diantaranya adalah bahan bakar gas Gambar 4.1 Diagram alir penelitian
(BBG)
• Konversi BBM ke BBG pada
kendaraan masih banyak masalah;
Indonesia Energi Monitoring
(Indering) menyampaikan masalah
tersebut adalah :
- Belum ada kuota pasokan gas untuk
transpotasi
- Gas yang digunakan belum
berkualitas
- Spare part untuk peralatan konversi
belum tersedia
- standar yang digunakan untuk
peralatan konversi belum lengkap
- belum ada lembaga yang menguji
peralatan konversi
45
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – April 2015 – Terbit 58 halaman
5.1. Analisa dan Pengolahan Data Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Daya dan Torsi
CNG Premium
5.1.1. Data hasil pengujian RPM Daya Torsi Daya Torsi
(W) (Nm) (W) (Nm)
Data hasil pengujian dynamometer test
untuk Daya dan Torsi termuat pada table berikut 2400 22.54 89.62 23.23 92.47
2800 27.77 94.64 28.61 97.62
Tabel 5.1. Hasil pengujian
3100 31.72 97.62 32.55 100.33
CNG Premium
3300 32.92 99.18 34.94 101.14
RPM Daya Torsi Daya Torsi
(W) (Nm) (W) (Nm) 3600 36.58 100.1 38.72 102.77
2400 22.54 89.62 23.23 92.47 4100 42.18 101.2 44.45 105.58
2800 27.66 94.64 28.41 97.62 4400 47.39 102.8 48.83 106.03
3100 31.39 97.62 32.3 100.3 4440 47.95 103.0 49.65 106.84
3300 33.04 95.18 34.74 101.1 5180 52.85 97.35 53.51 98.70
3600 36.60 96.94 38.42 102.8 5920 53.50 86.23 52.76 85.15
4100 41.71 99.96 44.1 103.6 Dari hasil perhitungan secara matematis,
4400 47.39 102.8 48.59 106.0 menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan
4440 47.99 103.0 49.63 106.8 untuk kendaraan berbahan bakar premium lebih
besar bila dibandingkan dengan daya yang
5180 52.92 97.35 53.82 98.70 dihasilkan oleh kendaraan dengan bahan bakar
5920 53.82 82.23 53.07 85.15 gas (CNG), karena torsi yang dihasilkan yaitu
lebih besar torsi kendaraan yang menggunakan
Data yang ditampilkan adalah yang diambil dari premium bila dibandingkan dengan yang
titik tertentu untuk mempermudah analisa. menggunakan gas.
Dari table 5.1 terlihat bahwa torsi untuk
kendaraan yang menggunakan premium lebih 60
besar dari yang menggunakan bahan bakar gas
(CNG). Torsi maksimum untuk bahan bakar 50
premium adalah 106.8 Nm pada putaran 4440
rpm, dan untuk bahan bakar gas (CNG) torsi 40
maksimum pada putaran 4440 rpm, yaitu 103.0 30
Nm.
Demikian pula untuk hasil pengujian daya, , 20
untuk bahan bakar gas (CNG) daya maksimum
adalah 53.82 W, pada putaran 5920 rpm, 10
sedangkan untuk kendaraan yang berbahan
0
bakar premium daya maksimum adalah 53.82
W, pada putaran 5180 rpm. 0 2000 4000 6000 8000
46
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – April 2015 – Terbit 58 halaman
10
5.1.3. Data hasil pengujian akselerasi
0
Pengujian akselerasi dilakukan dengan
0 2000 4000 6000 8000 menggunakan vericom non contact, dengan
pengambilan data pada saat starting
acceleration dan passing acceleration ; baik
Grafik 1b. RPM vs Daya untuk Premium untuk kendaraan menggunakan bahan bakar
premium maupun bahan bakar yang
120 menggunakan gas (CNG). Data hasil pengujian
termuat pada table berikut :
100
80 Table 5.3.Hasil Vericom non Contact test
Posis Premiu
60 Item Wak m CNG
i
Evaluation tu
40 gear m/s² m/s²
20 Starting Acceleration
47
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – April 2015 – Terbit 58 halaman
yang dihasilkan oleh kendaraan uji terjadi pada Dari hasil perhitungan akselerasi secara
saat strating acceleration dari kecepatan 0 – 100 matematis untuk kendaraan berbahan bakar gas
km/h yaitu mencapai 5.06 detik. dan kendaraan berbahan bakar premium,
Hasil pengujian saat passing acceleration didapat bahwa kendaraan berbahan bakar gas
kendaraan uji berbahan bakar gas pada gigi 3 lebih lambat dari kendaraan berbahan bakar
sampai gigi 4 adalah lebih lambat dari premium.
kendaraan uji berbahan bakar premium. Dengan demikian baik melalui pengujian
Perbedaan terbesar yang dihasilkan pada maupun perhitungan, akselerasi kendaraan
pengujian passing acceleration adalah pada yang menggunakan bahan bakar gas lebih
kecepatan 40 – 80 km/h yaitu mencapai 5.09 lambat dari kendaraan berbahan bakar premium.
detik. Hal ini disebabkan karena keterlambatan
Perhitungan akselerasi dari vericom non pasokan bahan bakar gas kedalam ruang bakar
contact test pada table 5.3 adalah sebagai yang disebabkan karena system injeksi di intake
berikut : manifold, sedangkan untuk bahan bakar
Δv 𝑑2 𝑟 premium injeksi bahan bakar langsung ke ruang
a = lim = 2
Δ𝑡 𝑑𝑡 pembakaran.Selain dari itu torsi pada kendaraan
dimana : berbahan bakar premium lebih besar dari torsi
∆v : v2 - v1 (m/s) pada kendaraan berbahan bakar gas.Karena
a : percepatan/akselerasi (m/s2) akselerasi kendaraan sangat dipengaruhi oleh
V1: 40 km/h = 11.1 m/s torsi yang dihasilkan.
V0: 0 km/h = 0 m/s
T1: 3.07 s 5.2. Pembahasan
T0 : 0 s Keunggulan dan kekurangan penggunaan
maka : bahan bakar gas (CNG) dibandingkan dengan
11.1 − 0
a = = 3.62 m/s2 bahan bakar premium akan dibahas dari sisi
3.07− 0
perhitungan yang sama dilakukan untuk data kualitas, biaya, suplai dan keselamatan, yang
berikutnya pada table 5.3, dan hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
sebagai tertuang dalam table 5.4.
5.2.1. Kualitas
Table 5.4 hasil perhitungan akselerasi Keunggulan bahan bakar premium
secara matematis adalah : nilai oktan bahan bakar gas (93) lebih
Premi tinggi dari premium (88), sehingga proses
Item Posisi Wak um CNG pembakaran berlangsung dengan lebih baik
Evaluation gear tu (m/s² (ruang bakar lebih bersih), saluran pembuangan
) m/s²) bersih dan kerja mesin lebih ringan dan mesin
akan lebih awet
Starting Acceleration Kelemahan bahan bakar gas adalah :
11.5 - daya yang dihasilkan bahan bakar gas lebih
0-100 m 12.66 9 rendah bila dibandingkan dengan premium; ini
14.9 diakibatkan karena kompresi yang tidak
st Sec
0-200 m 1 16.41 9 maksimal.
s/d
19.0 - akselerasi kendaraan lebih rendah bila
rd
0-400 m 3 20.83 7 dibandingkan dengan yang menggunakan
0-40 km/h 3.62 2.97 premium, ini diakibatkan karena keterlambatan
st suplai bahan bakar gas kedalam ruang bakar
1
0-60 km/h s/d 3.04 2.44 yang disebabkan oleh system injeksi di intake
Sec
0-80 km/h 4
th 2.42 1.88 manifold
0-100 km/h 1.93 1.43
Passing Acceleration 5.2.2. Biaya
Dengan menggunakan bahan bakar gas, maka
rd
30-60 km/h 3 4.93 3.56 diperlukan komponen pendukung yaitu
40-80 km/h 4
th
2.94 2.14 converter kit, yang tersedia di pasaran dengan
th Sec harga yang bervariasi ( Rp. 15,000,000 s/d
60-80 km/h 4 2.81 2.21 20,000,000,-) dan yang dianggap terlalu mahal.
80- Namun dengan harga jual bahan bakar gas di
th
100 km/h 4 2.81 1.96 pasaran yang lebih murah (Rp. 3,100,- setara
premium per liter) maka dalam beberapa bulan
48
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – April 2015 – Terbit 58 halaman
kedepan sudah dapat menutupi biaya pembelian - Stasiun pengisian bahan bakar gas
converter kit (SPBG) masih terbatas, bila
dibandingkan dengan untuk premium,
5.2.3. Suplai Bahan bakar sehingga menyulitkan konsumen dalam
Kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas melaksanakan isi ulang BBG.
dilengkapi dengan switch selector, yang
berfungsi mengalihkan system suplai bila Saran
bahan bakar gas habis , yaitu dialihkan untuk Mesin yang dibuat untuk kendaraan ini
menggunakan premium. sebaiknya hanya menggunakan bahan bakar gas,
Kelemahan dalam hal suplai adalah stasiun sehingga mendapatkan daya dan torsi optimal.
pengisian bahan bakar gas (SPBG) masih
terbatas, sehingga akan mengalami kesulitan PUSTAKA
dalam pengisian ulang bahan bakar., disamping [1] Aris Munandar, Wiranto, penggerak Mula
waktu pengisian dari stasiun pengisian ke tangki Motor Bakar Torak, ITB Edisi ke-4,
gas yang lama bila dibandingkan dengan Bandung, 1988.
premium. [2] ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/articl
5.2.3. Keselamatan e/view file/4738/4290 oleh R.S Alam,
- CNG lebih aman, karena tidak akan terbakar 2013
bilatekanannya tidak diturunkan dan tidak [3] Peraturan Gubernur No. 141 Tahun 2007,
didinginkan dengan air. tentang penggunaan BBG untuk angkutan
- Tabung untuk tangki BBG/CNG lebih aman umum dan kendaraan operasional Pemda,
VI. Kesimpulan [4] Permen Perindustrian No. 70/M-
- Torsi yang dihasilkan kendaraan IND/PER/7/2012, tentang Pemberlakuan
berbahan bakar gas lebih rendah dari Persyaratan Teknis Rangkaian Komponen
kendaraan berbahan bakar premium, ini Konverter Kit untuk Kendaraan Bermotor
disebabkan karena proses kompresi yang secara Wajib
kurang sempurna akibat menggunakan [5] Peraturan Presiden RI No. 64 tahun 2012,
blok mesin yang didesain untuk tentang Penyediaan, Pendistribusian dan
kendaraan berbahan bakar premium. Penetapan Harga BBG untuk Transportasi
- Nilai oktan BBG adalah 93, sehingga Jalan
proses pembakaran terjadi dengan lebih [6] Tugaswati, A.T. 2004. Emisi Gas Buang
baik Kendaraan Bermotordan Dampaknya
- Akselerasi kendaraan berbahan bakar gas Terhadap Kesehatan
lebih rendah bila dibandingkan dengan [7] Saft7. April 2011. Emisi Gas Buang
kendaraan berbahan bakar premium, ini Kendaraan Bermotor dan Dampaknya
disebabkan karena suplai bahan bakar ke terhadap kesehatan
ruang bakar terlambat.
49