Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi

Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC

Iskandar, Mufti Fathonah Muvariz, Nugroho Pratomo Aryanto


Batam Polytechnics
Mechanical Engineering study Program
Jl. Ahmad Yani, Batam Center, Batam 29461 Kepulauan Riau
E-mail: khand.crseven07@gmail.com

Abstrak

Main jet adalah sebuah komponen karburator yang berfungsi sebagai tempat penyuplaian bahan bakar bensin untuk
masuk keruang bakar untuk melakukan proses pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit, agar mendapatkan keiritan bahan bakar dengan berbagai variasi dari main
jet tersebut. Sistem penghematan bahan bakarnya adalah dengan menggunakan sistem variasi, yaitu variasi standart
dan variasi sumbatan, dengan variasi standart menggunakan main jet bawaan dari karburatornya sedangkan variasi
sumbatan, main jetnya disumbat pada lubang aliran bensin yang masuk keruang bakar dengan maksimal 2 dan 3
serabut kabel ukuran diameternya 0,10 mm. Data yang didapat pada pengujian dimana variasi main jet standart
menghasilkan sisa bahan bakar sebanyak 90 ml, untuk variasi main jet sumbatan 2 kabel menghasilkan sisa bahan
bakar sebanyak 100 ml, dan untuk sitem variasi main jet sumbatan 3 kabel menghasilkan sisa bahan bakar sebanyak
130 ml. Untuk konsumsi bahan bakarnya variasi main jet standart mencapai 110 ml dari kapasitas bahan bakar 200
ml, dan untuk variasi main jet sumbatan 2 kabel mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dari kapasitas tangki
200 ml, dan divariasi main jet sumbatan 3 kabel mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 70 ml dari kapasitas bahan
bakar 200 ml. Dari banyaknya sistem variasi tersebut, didapat bahwa sistem variasi main jet dengan sumbatan 3
kabel lebih banyak menghasilkan sisa bahan bakarnya yaitu 130 ml dan variasi main jet standart lebih banyak
mengkonsumsi bahan bakar yaitu sebanyak 110 ml.

Kata kunci: main jet, karburator dan motor bensin

Abstract

Main jet carburetor is a component that functions as a fuel supplying gas to enter the fuel space to perform the
combustion process. The purpose of this research is to get more fuel consumption slightly, in order to get fuel
efficiency with a variety of the main jet. Saving system fuel is by using a system of variations, namely variations in
standards and variations blockage, with a variation of the standard use of the main jet is built from the carburetor
while the variation of the blockage, main jet plugged in the holes the flow of gasoline into the fuel space with a
maximum of 2 and 3 fiber cable size diameter 0.10 mm. The data obtained in the test where the variation main jet
standards result in residual fuel of 90 ml, to variations of the main jet blockage 2 wires generate residual fuel as
much as 100 ml, and to system variations of the main jet blockage 3 wires generate residual fuel as much as 130 ml.
For the fuel consumption variation main jet standard reached 110 ml of fuel capacity 200 ml, and for variation main
jet blockage 2 cable fuel consumption as much as 100 ml of a tank capacity of 200 ml, and varied main jet blockage
3 wires consumes as much fuel as 70 ml of fuel capacity of 200 ml. The variation of the number of systems, found
that the variation of main jet system with 3 wires more blockages result in residual fuel that is 130 ml and variation
of the standard main jet to consume more fuel is as much as 110 ml.

Keywords : main jet, carburetor, and gasoline motors


Penelitian yang dilakukan oleh Harosyid [3]
1 Pendahuluan tentang variasi ukuran pilot jet dan main jet. Jika
suplai bahan bakar lancar pembakaran akan
Salah satu perhatian utama dari masyarakat umum berlangsung tertatur hingga mesin berjalan
adalah peningkatan bertahap dari temperatur bumi dengan normal, dan juga mampu memberikan
yang dapat mengakibatkan bencana dalam konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit
hitungan dekade, seperti mencairnya kutub, Penelitian lain yang dilakukan oleh Yamin [4]
menghilangnya sumber daya, dan kepunahan ras. lebih ke komponen karburator yang lain yaitu
Katalis terbesar untuk fenomena ini adalah emisi main jet tanpa melakukan modifikasi apapun,
gas rumah kaca seperti karbondioksida dan tetapi melihat hasil keiritannya dari 2 jenis bahan
metana, terutama dihasilkan karena pembakaran bakar seperti premium dan bahan bakar
bahan bakar fosil, salah satunya adalah bahan bioethanol untuk mencari konsumsi yang lebih
bakar minyak yang menggerakkan kendaraan sedikit agar mendapatkan keiritannya.
roda 2, roda 4, dan sebagainya.
Penelitian yang dilakukan Aprinaldi [5] didalam
Bidang transportasi adalah salah satu dari sekian penelitiannya memodifikasi pada kepala silinder
banyak bidang yang berkembang. Dari sekian yang berpengaruh pada campuran bahan bakar
banyak alat transportasi yang ada, baik darat, laut, dan udara didalam ruang bakar untuk mengetahui
maupun udara. Transportasi daratlah yang banyak pengaruh konsumsi bahan bakar. Penelitian yang
digunakan oleh masyarakat. Sepeda motor adalah lainnya dilakukan oleh Akbar [6] tentang
salah satunya, dengan ukuran kecil dan ringan, dasar-dasar kendaraan yang berbahan bakar gas
sepeda motor menjadi alat transportasi yang alam, dimana penelitian tersebut juga mencari
efisien, mampu menempuh jarak jauh, tidak keiritan pada konsumsi bahan bakar yang lebih
banyak memerlukan tempat untuk parkir, dan sedikit pada saat proses pembakaran. Penelitian
pemakaian bahan bakar yang lebih hemat terakhir dilakukan oleh Abdillah dan Sugondo [7]
dibandingkan mobil. Meningkatnya kendaraan merupakan penelitian dosen tentang sistem
bermotor saat ini di iringi dengan meningkatnya penghematan bahan bakar pada mobil dengan
kebutuhan bahan bakar. sehingga menuntut untuk metode hydrocarbon crack system dan juga
berpikir bagaimana memenuhi dan menghemat mengurangi kadar emisi gas buangnya.
BBM dengan sehemat mungkin. Dengan
demikian, perlu usaha untuk menghemat BBM Dari semua pegujian yang dilakukan oleh para
tersebut. Untuk mengurangi pemborosan bahan mahasiswa dan penelitian dosen dari perguruan
bakar bensin pada mesin honda grand 4 tak 100cc tinggi lain serta dari referensi yang didapat, belum
dilakukan system variasi pada main jetnya. pernah ada yang melakukan penelitian terhadap
main jet karburator dengan sistem variasi standart
Karburator adalah sebuah alat untuk mencampur dan dengan variasi sumbatan.
bahan bakar dan udara pada mesin pembakaran
dalam. Main jet adalah sebuah komponen pada Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
karburator yang berfungsi sebagai tempat aliran mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih
ahan bakar minyak keluar untuk masuk keruang sedikit, agar mendapatkan keiritan bahan bakar
bakar.. dengan berbagai variasi dari main jet.

Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar, dkk [1] Agar penelitian ini tidak menyimpang dari
tentang urban gasoline car, Proposal pembuatan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian
alat, Jurusan Mesin Politeknik Negeri Batam. akan dibatasi permasalahannya, yaitu mengenai
Penelitian yag dilakukan oleh Kurniawan [2] pengaruh variasi main jet terhadap konsumsi
tentang pengaruh jenis busi alumina, iridium dan bahan bakar pada mesin motor grand 4 tak 100cc
platinum terhadap emisi gas buang honda supra tahun 1997.
xx 100cc, Tugas Akhir, Jurusan Mesin, Politeknik
Negeri Batam.
Pengujian dilakukan menggunakan kendaraan
urban concept yang menggunakan mesin grand 4
tak 100cc dimana kendaraan ini dibuat
menyerupai mobil seperti umumnya, karya ini
dibuat oleh mahasiswa teknik mesin politeknik
negeri batam sendiri.

Gambar 1 : Spuyer Main jet

2 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara


membandingkan variasi main jet karburator
terhadap konsumsi bahan bakar, system variasi
yang digunakan adalah system variasi standart
dan system variasi sumbatan. Pengujian
dilakukan menggunakan kendaraan urban concept
car, yaitu kendaraan yang dimodifikasi menjadi
sebuah mobil mini. Mobil urban ini menggunakan
bahan bakar premium (Ron 88) yang dibeli
dipertamina. Sistem pengujiannya menggunakan
komponen karburator yaitu main jet dengan 2 Gambar 2 : Layout Lintasan Pengujian Dengan Jarak 1.3 Km
sistem variasi yaitu memakai main jet standar asli
karburator dan system kedua melakukan Pengujian dilakukan dengan melihat pengaruh
penyumbatan pada main jet tersebut agar aliran variasi main jet karburator terhadap konsumsi
bahan bakar lebih sedikit masuk keruang bakar. bahan bakar. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3
Mesin kendaraan yang digunakan sebagai objek kali percobaan untuk masing-masing variasi main
penelitian yaitu honda grand 4 tak 100 cc dan jetnya dengan rute yang ditempuh sekitar 1,3 km
spesifikasi mesinnya akan ditunjukkan pada tabel sebanyak 3 putaran untuk mendapatkan banyak
I berikut : perbandingan hasil konsumsi bahan bakar yang
TABEL I nantinya akan diketahui mana variasi main jet
yang mampu memberikan keiritan bahan
SPESIFIKASI HONDA GRAND 4 TAK 100 CC
bakarnya. Untuk titik start pengujian dimulai dari
Tipe Mesin 4 Stroke/ 4 Langkah halte Graha Pena, Batam Centre. Dan garis finish
juga ditempat yang sama yaitu Halte Graha Pena,
Kapasitas Mesin 85,8 cc ( 100 ) Batam Centre. Untuk semua data yang didapat
Diameter X Langkah 50 X 49,5 mm nantinya akan diukur menggunakan GPS yang
dipasang pada kendaraan urban concept tersebut.
Perbandingan Kompresi 9:1

Daya Maksimum 7,3 DK 8000Rpm


Tahapan untuk melakukan proses pegujiann
Kapasitas oli pelumas 0,7 Liter adalah siapkan alat-alat seperti obeng plus (+) dan
Tipe Kopling Kopling Ganda
tang jepit untuk membuka rumah karburator dan
spuyer setelan gas, obeng minus (-) untuk
Gigi Transmisi 4 Percepatan membuka main jet karburator, obeng setting
Pola Pengoprasian N-1-2-3-4, Sistem Rotasi untuk membuka spuyer angin, kunci pas 8 dan 10
untuk membuka baut untuk melepaskan baut yang
Starter Kick dan Elecktrik
menempelkan karburator, gasket, dan intake
Sistem Pengapian CDI AC manifold, gunting untuk memotong kabel listrik,
Sistem Pendingin Udara/ Sirip
gelas ukur untuk memberikan kapasitas bahan
bakar pada tangki, dan wadah untuk menampung
komponen karburator saat dibongkar nantinya.
Selanjutnya untuk melakukan proses 8.35 menit, pada pengujian kedua mendapatkan
pengambilan data, pada main jet standar mesin sisa bahan bakar 100 ml dan mengkonsumsi
digunakan bahan bakar premium (Ron 88) dengan bahan bakar sebanyak 100 ml dengan waktu
diberikan bahan bakar dengan kapasitas 200ml tempuh 8.20 menit, dan pada pengujian ketiga
dengan jarak sirkuit 1,3 km dengan melakukan didapatkan sisa bahan bakar 80 ml dan
putaran sebanyak 3 lap/putaran. mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 120 ml
dengan waktu yang ditempuh 8.34 menit. Maka
Dan pada main jet dengan sistem sumbatan proses dari ketiga pengujian tersebut didapatkan nilai
pengambilan datanya sama dengan yang main jet rata-rata sisa bahan bakar 90 ml dan rata-rata
sistem standart yaitu menempuh jarak 1,3 km konsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml dengan
sebanyak 3 lap/putaran dengan kapasitas bahan rata-rata waktu tempuh 8.29 menit.
bakar 200 ml, tetapi bagian tengah main jet TABEL III :
diberikan beberapa helai kabel listrik, yang VARIASI MAIN JET SUMBATAN 2 KABEL
berfungsi sebagai penghambat aliran bahan bakar
Bahan Sisa Konsumsi
untuk masuk keruang bakar. Setelah data sudah Variasi Bakar Bahan Bahan
Waktu
Pengujian Tempuh
didapatkan dari hasil pengujian, maka selanjutnya main jet Awal Bakar Bakar
( Menit )
(ml) (ml) (ml)
dibuat grafik menggunakan Microsoft excel agar
dapat diketahui hasil konsumsi bahan bakar yang 1 110 90 10,59
mana lebih irit dari kedua sistem variasi main jet Sumbatan
2 200 100 100 10,24
tersebut. 2 kabel

3 90 110 9,45
3 Analisa dan Pembahasan Rata-rata 100 100 10,09

Setelah melakukan pengambilan data pada mobil Pada tabel III melampirkan data yang didapat
urban concept dengan variasi main jetnya untuk dengan sistem variasi main jet tersumbat 2 kabel,
mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih dimana mendapatkan hasil pada pengujian
sedikit, maka didapatlah beberapa hasil dari pertama dengan sisa bahan bakar 110 ml dan
pengujian yang tentunya berdasarkan keterangan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 90 ml
data yang didapat pada saat pengambilan data. dengan waktu tempuh 10.59 menit, pengujian
Setiap kali melakukan percobaan data yang keduanya didapatkan sisa bahan bakar 100 ml dan
didapat akan dicatat serta akan dilampirkan pada mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml
tabel pengujian. Berikut adalah data yang bisa dengan waktu tempuh 10.24 menit, dan pada
dilihat pada tabel 3.1, tabel 3.2, tabel 3.3, dan pengujian ketiga mendapatkan hasil sisa bahan
tabel 3.4 : bakar 90 ml dan mengkonsumsi bahan bakar
sebanyak 110 ml dengan waktu tempuh 9.45
TABEL II :
menit. Dari ketiga pengujian tersebut didapat nilai
VARIASI MAIN JET STANDART rata-rata sisa bahan bakar 100 ml dan
Bahan Sisa Konsumsi
mengkonsumsi rata-rata bahan bakar sebanyak
Waktu
Pengujian
Variasi Bakar Bahan Bahan
Tempuh 100 ml dengan waktu tempuh rata-ratanya 10.09
main jet Awal Bakar Bakar
(ml) (ml) (ml)
( Menit ) menit.
TABEL IV :
1 90 110 8,35
VARIASI MAIN JET SUMBATAN 3 KABEL
2 Standart 200 100 100 8,2
Bahan Sisa Konsumsi Waktu
3 80 120 8,34 Variasi Bakar Bahan Bahan Tempuh
Pengujian
main jet Awal Bakar Bakar ( Menit
(ml) (ml) (ml) )
Rata-rata 90 110 8,29
1 130 70 11,63

Pada tabel II melampirkan data yang didapat dari 2


Sumbatan
200 140 60 11,47
3 kabel
sistem variasi main jet standart, dimana sisa bahan
bakar pada pengujian pertamanya menghasilkan 3 120 80 8,38
sisa bahan bakar 90 ml dan mengkonsumsi bahan
Rata-rata 130 70 10,49
bakar sebanyak 110 ml dengan waktu tempuh
Pada tabel IV melampirkan data yang didapat dari Pada gambar 4 menjelaskan tentang grafik rata-rata
sistem variasi main jet tersumbat 3 kabel. Pada waktu tempuh dengan sistem variasi main jet. Pada
pengujian pertama sisa bahan bakar yang didapat variasi main jet standart rata-rata waktu tempuh
sebanyak 130 ml dan mengkonsumsi bahan bakar yang dicapai sekitar 8.29 menit, sedangkan dengan
70 ml dengan waktu tempuh 11.63 menit. variasi main jet sumbatan 2 kabel waktu tempuh
dipengujian kedua sisa bahan bakar yang didapat rata-ratanya mampu mencapai sekitar 10.09 menit,
sebanyak 140 ml dan mengkonsumsi bahan bakar dan pada variasi main jet sumbatan 3 kabel rata-rata
60 ml dengan waktu tempuh 11.47 menit, dan waktu tempuhnya mencapai sekitar 10.49 menit.
pada pengujian yang ketiga mendapatkan sisa TABEL V :
bahan bakar 120 ml dan mengkonsumsi bahan
bakar sebanyak 80 ml dengan waktu tempuh 8.38 KONSUMSI BAHAN BAKAR PER 1 LITER
menit. Dari ketiga pengujian tersebut didapat hasil Konsumsi
Variasi Main Jarak Tempuh Jarak Tempuh
rata-rata sisa bahan bakar sebanyak 130 ml dan jet (km)
Bahan Bakar
Perliter (km)
rata-rata konsumsi bahan bakarnya 70 ml dengan (ml)
rata-rata waktu tempuh 10.49 menit. Standart 110 34.24

Sumbatan 2
1.3 100 37.58
Kabel
Sumbatan 3
70 53.04
Kabel

Pada tabel V melampirkan data apabila sistem


variasi main jet menggunakan kapasitas bahan
bakar 1000 ml. Pada variasi main jet standart
dengan jarak tempuh 1.3 km mengkonsumsi bahan
bakar sebanyak 110 ml dari bahan bakar awal 200
ml. Dan untuk jarak tempuh perliternya akan
menempuh jarak 34.24 km. Pada variasi main jet
sumbatan 2 kabel dengan jarak tempuh 1.3 km
Gambar 3 : Grafik Rata-Rata Konsumsi Bahan Bakar Dengan
mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dari
Variasi Main Jet bahan bakar awal 200 ml. Untuk jarak tempuh
perliternya akan menempuh jarak 37.58 km. Untuk
Pada gambar 3 menjelaskan grafik rata-rata variasi main jet sumbatan 3 kabel dengan jarak 1.3
konsumsi bahan bakar yang didapat dengan km mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 70 ml
berbagai variasi main jet. Pada variasi main jet dari bahan bakar 200 ml. Dan untuk jarak tempuh
standart dapat menghasilkan konsumsi bahan perliternya akan menempuh jarak 53,04 km.
bakar sebanyak 110 ml, sedangkan pada variasi
main jet sumbatan 2 kabel menghasilkan
konsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml, dan pada
sistem variasi sumbatan 3 kabel menghasilkan
konsumsi bahan bakar lebih sedikit sekitar 70 ml.

Gambar 5 : Grafik Jarak Yang Ditempuh Menggunakan Variasi


Main Jet Dengan Kapasitas Bahan Bakar 1000 ml

Pada gambar 5 menjelaskan grafik jarak yang


ditempuh tiap-tiap variasi main jet. Dimana pada
garis horizontalnya menyatakan jarak yang
ditempuh dan pada garis vertikalnya menyatakan
Gambar 4 : Grafik Rata-Rata Waktu Yang Ditempuh Dengan
Variasi Main Jet
dari variasi main jetnya. Dapat dilihat hasil dari
variasi main jet standart bisa menempuh jarak [5] Aprinaldi, kaji eksperimental pengaruh
sekitar 34.24 km dengan kapasitas bahan bakar modifikasi kepala silinder terhadap campuran
1000 ml, pada variasi 2 sumbatan kabel hasilnya bahan bakar-udara (air-fuel ratio) studi kasus pada
meningkat karna bisa menempuh jarak sekitar 37.58 mesin honda gx-160, Teknik Mesin Fakultas
km, dan pada variasi main jet sumbatan 3 kabel Teknik Universitas Bengkulu
hasilnya jauh lebih jauh dari variasi sebelumnya
karna bisa menempuh jarak 53.04 km. [6] Akbar, Faisal (2008), Makalah dasar-dasar
otomotif kendaraan berbahan bakar gas alam,
Makalah, Fakultas teknik Universitas Negeri
Jakarta, jurusan Pendidikan Teknik Mesin
4. Kesimpulan
[7] Abdillah, Fuad dan Sugondo (2013-2014),
Sistem variasinya dengan menggunakan main jet studi pembutan prototipe alat penghemat bahan
standart, dan main jet sumbatan. Dari hasil bakar mobil dengan metode hydrocarbon crack
pegujian yang didapat dari variasi main jet system untuk menghemat bahan bakar dan
karburator terhadap sisa bahan bakar yang mengurangi emis gas buang, Penelitian Dosen,
dilakukan dapat disimpulkan bahwa variasi main Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan
jet standart menghasilkan rata-rata sisa bahan dan Kejuruan, IKIP Veteran Semarang
bakar mencapai 90 ml dan mengkonsumsi bahan
bakar sebanyak 110 ml dari kapasitas tangki 200
ml. Untuk sumbatan 2 kabel menghasilkan
rata-rata sisa bahan bakar mencapai 100 ml dan
mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dari
kapasitas tangki 200 ml. Dan untuk sumbatan 3
kabel jauh lebih banyak menghasilkan rata-rata
sisa bahan bakar dengan mencapai 130 ml dan
mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 70 ml dari
kapasitas tangki 200 ml. Untuk jarak tempuh
perliternya variasi main jet sumbatan 3 kabel bisa
menempuh jarak sejauh 53.04 km.

5 Referensi
[1] Iskandar,dkk (2015), urban gasoline car,
Proposal pembuatan alat, Jurusan Mesin
Politeknik Negeri Batam
[2] Kurniawan, tommy (2015), pengaruh jenis
busi alumina, iridium dan platinum terhadap
emisi gas buang honda supra xx 100cc, Tugas
Akhir, Jurusan Mesin, Politeknik Negeri Batam
[3] Harosyid, Ahmad (2004), pengaruh variasi
celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main
jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda
motor Yamaha FIZR tahun 2001, Skripsi, Teknik
Mesin, Universitas Sebelas Maret
[4] Yamin, Iqbal (2013), analisa pengaruh
pengaturan volume bioethanol sebagai campuran
bahan bakar melalui main jet secara independent
terhadap emisi pada mesin otto, Skripsi, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai