ABSTRAK
Pembuatan lubang dengan menggunakan alat bantu sederhana seperti linggis atau dengan
mata bor manual banyak menggunakan tenaga manusia, waktu dan biaya yang cukup banyak.
Untuk mengefisiensikan waktu, biaya, tenaga dan kemudahan dalam proses pembuatan lubang air
ini diperlukan mesin. Mesin bor air merupakan unit peralatan pengeboran berupa mesin yang
digunakan untuk menciptakan lubang di tanah untuk mencari sumber air tetapi menggunakan
bahan bakar. Metode pengujian ini menggunakan bahan bakar pertalite dengan menggunakan
variasi Rpm rendah 2000, Rpm sedang 2500 dan Rpm tinggi 3000 dengan kedalaman 6 meter.
Masing-masing variasi rpm diujikan dengan kedalaman yang sama. Dan hasil dari pengujian ini
adalah sebagai berikut Pengujian pada Rpm 2000 dengan pengeboran 6 meter dan variasi
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah yang berbeda menghasilkan rata-rata konsumsi bahan
bakar yang lebih rendah dibandingkan tanpa beban yaitu sebesar 23,07 ml/menit. Pengujian pada Rpm
2500 dengan beban menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan tanpa
beban yaitu sebesar 34,57 ml/menit. Pengujian pada Rpm 3000 dengan beban menghasilkan konsumsi
bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan tanpa beban yaitu sebesar 52,15 ml/menit.
13
14
ada dibumi sehingga pemanfaatan air Pemasukan udara ini terjadi ketika
tanah merupakan salah satu cara yang piston bergerak dari TMA (titik mati
paling efisien untuk memperoleh atas) ke TMB (titik mati bawah).
kebutuhan air bersih (Agus Tri Gerakan ini akan memperbesar volume
Wibowo,2014). didalam silinder mesin, sehingga udara
dari luar masuk melewati intake valve.
2.2 Pengertian Mesin Diesel 2. Langkah Kompresi
Mesin Diesel Mesin diesel Langkah kompresi ini
adalah mesin yang bekerja berdasarkan berlangsung seusai langkah hisap, ketika
prinsip compressed ignition engine piston sudah sampai ke TMB diakhir
(CIE) dimana bahan bakar disemprotkan langkah hisap, piston akan kembali naik
sesaat sebelum piston mencapai TMA ke TMA. Akibatnya ada penyempitan
dan terbakar akibat suhu serta tekanan volume silinder. Pada kondisi ini baik
yang tinggi pada ruang intake valve maupun exhaust valve
bakar(Gemilang,dkk, 2015). Penamaan tertutup, sehingga penyempitan ruang
4 tak itu memiliki arti 4 langkah, atau silinder ini akan mengkompresi udara
dalam bahasa Inggris 4-stroke, yang yang ada didalamnya.
artinya mesin diesel ini memiliki empat 3. Langkah Usaha
langkah dalam satu siklus kerja yaitu: Langkah usaha atau langkah
pembakaran adalah proses terjadinya
pembakaran di dalam mesin. Pada
proses inilah solar dimasukkan melalui
injektor ke dalam ruang bakar.
4. Langkah Buang
Langkah buang adalah proses
pengeluaran gas sisa pembakaran dari
dalam ruang bakar. Proses ini terjadi
saat piston kembali naik ke TMA seusai
Gambar1. Siklus Kerja Mesin Diesel terkena daya ekspansi pembakaran. Saat
(Amrie Muchta,2017) langkah ini, exhaust valve terbuka
sehingga gerakan naik piston akan
1. Langkah Hisap mendorong gas sisa pembakaran untuk
Langkah hisap adalah proses keluar ke knalpot.
masuknya udara kedalam ruang silinder.
17
6. Crankshaft pusar.
Ruang bakar berada didalam kepala
7. Flywheel
silinder (kepala silinder bercoak),
8. Crank case dimana ruang bakar tersebut
12. Camshaft
Gambar 6. Stopwatch
Gambar 7. Mesin Bensin 5,5 PK
21
Jadi, konsumsi bahan bakar yang 1. Pengujian pada Rpm 2000 dengan
4.2.1 Rata-Rata Bahan Bakar konsumsi bahan bakar per satu pipa ada
311,33 ml lebih irit dengan variasi Rpm
2500 dan 3000.
2. Pengujian pada Rpm 2500 dengan
pengeboran 6 meter dan variasi
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah
yang berbeda menghasilkan rata-rata
konsumsi bahan bakar per satu pipa ada
362,3 ml
3. Pengujian pada Rpm 3000 dengan
pengeboran 6 meter dan variasi
23
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah pengeboran 3 titik dengan konstur tanah
yang berbeda menghasilkan rata-rata yang berbeda menghasilkan rata-rata
konsumsi bahan bakar per satu pipa ada satu pipa membutuhkan waktu 6,78
353,6 ml lebih irit dengan variasi
menit
Rpm
lebih
2500.
cepat di bandingkan variasi
4.2.3 Hasil Rata-Rata Waktu Rpm 2000 dan 2500.
4.2.5 Hasil Konsumsi Bahan Bakar