Anda di halaman 1dari 14

ANALISA KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN BENSIN PEMOMPA AIR

PADA MESIN BOR

Sugeng Setiawan1, Mukhamad Khumaidi Usman2, Syaefani Arif Romadhon3


Email : sugengsetiawan954@gmail.com
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jl. Dewi Sartika No.71 Kota Tegal

ABSTRAK

Pembuatan lubang dengan menggunakan alat bantu sederhana seperti linggis atau dengan
mata bor manual banyak menggunakan tenaga manusia, waktu dan biaya yang cukup banyak.
Untuk mengefisiensikan waktu, biaya, tenaga dan kemudahan dalam proses pembuatan lubang air
ini diperlukan mesin. Mesin bor air merupakan unit peralatan pengeboran berupa mesin yang
digunakan untuk menciptakan lubang di tanah untuk mencari sumber air tetapi menggunakan
bahan bakar. Metode pengujian ini menggunakan bahan bakar pertalite dengan menggunakan
variasi Rpm rendah 2000, Rpm sedang 2500 dan Rpm tinggi 3000 dengan kedalaman 6 meter.
Masing-masing variasi rpm diujikan dengan kedalaman yang sama. Dan hasil dari pengujian ini
adalah sebagai berikut Pengujian pada Rpm 2000 dengan pengeboran 6 meter dan variasi
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah yang berbeda menghasilkan rata-rata konsumsi bahan
bakar yang lebih rendah dibandingkan tanpa beban yaitu sebesar 23,07 ml/menit. Pengujian pada Rpm
2500 dengan beban menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan tanpa
beban yaitu sebesar 34,57 ml/menit. Pengujian pada Rpm 3000 dengan beban menghasilkan konsumsi
bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan tanpa beban yaitu sebesar 52,15 ml/menit.

Kata Kunci : Konsumsi Bahan Bakar , Mesin Bor Air

A. PENDAHULUAN mesin. Mesin yang akan digunakan


1.1 Latar Belakang tersebut perlu didesain dengan baik.
Pembuatan lubang dengan Mesin bor air tanah ini, merupakan
menggunakan alat bantu sederhana modifikasi dari alat yang sudah ada,
seperti linggis atau dengan mata bor baik variasi bentuknya maupun aksesori
manual tentunya banyak menggunakan tambahan, dengan harapan untuk
tenaga manusia, waktu dan biaya yang mempermudah dalam pengoperasian,
cukup banyak. Dari hasil percobaan mengoptimalkan hasil kerja dengan
peneliti, dengan cara manual untuk biaya yang relatif murah dan kebugaran
membuat satu buah lubang dengan fisik operator tetap terjaga serta
kedalaman 60 cm diameter 10 cm keselamatan kerja bisa lebih terjamin.
memerlukan waktu 30 menit. Untuk Mendesain dan membuat suatu peralatan
mengefisiensikan waktu, biaya, tenaga mekanik memerlukan pemahaman
dan kemudahan dalam proses lengkap bagaimana mengkombinasikan
pembuatan lubang air ini diperlukan antara banyak faktor (Pemilihan

13
14

Mekanismenya, Pemilihan Material, dibandingkan dengan premium, Pertalite


Perhitungan Beban, Bentuk dan Ukuran memiliki kualitas bahan bakar lebih
Komponennya) sehingga mendapatkan sebab memiliki kadar Research Oktan
hasil desain yang optimal (Biaya rendah, Number (RON) 90, di atas Premium,
mudah dalam asemblingnya, 28 ISSN yang hanya RON 88. Pertalite memiliki
2085-1286 pengopersianya, beberapa keunggulan dibandingkan
perawatannya, kekuatan, keamanan dengan Premium. Pertalite
yang terjamin), (S.Sailon,dkk, 2017). direkomendasikan untuk kendaraan
Pengoperasian mesin bor yang memiliki kompresi 9,1-10,1 dan
biasanya menggunakan tenaga motor mobil tahun 2000 ke atas, terutama yang
bensin dan motor listrik. Penggunaan telah menggunakan teknologi setara
motor listrik dipilih karena dapat dengan Electronic Fuel Injection (EFI)
menjaga lingkungan sekitar agar tidak dan Catalytic Converters (pengubah
tercemar polusi yang dihasilkan dari katalitik).Konsumsi bahan bakar spesifik
proses pembakaran bahan bakar atau Spesific Fuel Consumption (SFC)
tersebut. Sedangkan penggunaan motor adalah parameter unjuk kerja mesin
bensin dipilih karena mesin tersebut yang berhubungan langsung dengan
dapat menghasilkan performa putaran nilai ekonomis sebuah mesin, karena
yang tinggi dibandingkan dengan Motor dengan mengetahui hal ini dapat
listrik, sehingga dapat menghasilkan dihitung jumlah bahan bakar yang
lebih banyak hasil pengolahan tersebut. dibutuhkan untuk menghasilkan
Bahan bakar yang digunakan adalah sejumlah daya dalam selang waktu
jenis pertalite karena mudah didapat dan tertentu. SFC ditentukan.
harganya yang lebih murah (Ariawan,dkk,2016).
dibandingkan dengan jenis bahan bakar Oleh karena itu penulis memilih
lainya. Oleh karena itu karena Judul Laporan Penelitian Tugas Akhir
banyaknya penggunaan mesin bor air ini tentang “Analisa Konsumsi Bahan
dengan penggerak Motor bensin Bakar Diesel Pemompa Air Pada Mesin
sehingga perlu dilakukan, analisa Bor”.
konsumsi bahan bakar mesin yang
dihasilkan, (Endro, 2015). 1.2 Rumusan Masalah
Pertalite adalah merupakan Berdasarkan uraian diatas maka
Bahan bakar minyak (BBM) jenis baru dapat dirumuskan permasalahan yaitu
yang diproduksi Pertamina, Jika berapa konsumsi bahan bakar diesel
15

penyedot air yang diperlukan dalam BAB II LANDASAN TEORI


penyedotan air untuk pengeboran 6 Berisi tentang dasar-dasar teori
meter? yang dibutuhkan dalam penyusunan
1.3 Batasan Masalah laporan yang berkait dengan konsumsi
Agar pembahasan tidak meluas bahan bakar.
maka batasan masalah penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN
adalah sebagai berikut: Dalam bab ini berisi tentang
1. Bahan bakar yang digunakan diagram alur penelitian, kebutuhan alat
adalah pertalite dengan nilai oktan 80. dan bahan penelitian, metode
2. Pengujian dilakukan pada pengumpulan data, dan analisa data.
putaran Rpm 2000, 2500, 3000. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Pencataan waktu yang
dihasilkan setelah pengeboran sumur. Bab ini menjelaskan mengenai
1.4 Tujuan konsumsi bahan bakar dari mesin bor
Tujuan yang diperoleh dari sumur pada rpm 2000, 2500, 3000.
Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk BAB V PENUTUP
mengetahui konsumsi bahan bakar Dalam bab ini berkaitan tentang
diesel penyedot air yang diperlukan gambaran, kesimpulan dan saran
dalam pentedotan air untuk pengeboran. penyusun.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari B. LANDASAN TEORI
pembahasan konsumsi bahan bakar pada 2.1 Sumur Bor/ Bor Air Tanah
mesin bor air tanah adalah dapat Air bersih merupakan salah satu
mengetahui jumlah konsumsi bahan kebutuhan dasar manusia. Akan tetapi,
bakar. yang menjadi permasalahan saat ini,
1.6 Sistematika Penulisan terutama di kota-kota besar adalah
Adapun sistematika dalam penyusunan kebutuhan air bersih sering kali tidak
laporan adalah: terpenuhi dikarenakan sumber-sumber
BAB I PENDAHULUAN air bersih yang ada semakin berkurang.
Bab ini menguraikan tentang Air tanah adalah salah satu sumber air
latar belakang masalah ruang lingkup bersih yang paling banyak dimanfaatkan
penyusun, tujuan penulisan laporan, dan oleh manusia untuk memenuhi
sistematika laporan. kebutuhan air bersih karena jumlahnya
mencapai 30% dari total air tawar yang
16

ada dibumi sehingga pemanfaatan air Pemasukan udara ini terjadi ketika
tanah merupakan salah satu cara yang piston bergerak dari TMA (titik mati
paling efisien untuk memperoleh atas) ke TMB (titik mati bawah).
kebutuhan air bersih (Agus Tri Gerakan ini akan memperbesar volume
Wibowo,2014). didalam silinder mesin, sehingga udara
dari luar masuk melewati intake valve.
2.2 Pengertian Mesin Diesel 2. Langkah Kompresi
Mesin Diesel Mesin diesel Langkah kompresi ini
adalah mesin yang bekerja berdasarkan berlangsung seusai langkah hisap, ketika
prinsip compressed ignition engine piston sudah sampai ke TMB diakhir
(CIE) dimana bahan bakar disemprotkan langkah hisap, piston akan kembali naik
sesaat sebelum piston mencapai TMA ke TMA. Akibatnya ada penyempitan
dan terbakar akibat suhu serta tekanan volume silinder. Pada kondisi ini baik
yang tinggi pada ruang intake valve maupun exhaust valve
bakar(Gemilang,dkk, 2015). Penamaan tertutup, sehingga penyempitan ruang
4 tak itu memiliki arti 4 langkah, atau silinder ini akan mengkompresi udara
dalam bahasa Inggris 4-stroke, yang yang ada didalamnya.
artinya mesin diesel ini memiliki empat 3. Langkah Usaha
langkah dalam satu siklus kerja yaitu: Langkah usaha atau langkah
pembakaran adalah proses terjadinya
pembakaran di dalam mesin. Pada
proses inilah solar dimasukkan melalui
injektor ke dalam ruang bakar.
4. Langkah Buang
Langkah buang adalah proses
pengeluaran gas sisa pembakaran dari
dalam ruang bakar. Proses ini terjadi
saat piston kembali naik ke TMA seusai
Gambar1. Siklus Kerja Mesin Diesel terkena daya ekspansi pembakaran. Saat
(Amrie Muchta,2017) langkah ini, exhaust valve terbuka
sehingga gerakan naik piston akan
1. Langkah Hisap mendorong gas sisa pembakaran untuk
Langkah hisap adalah proses keluar ke knalpot.
masuknya udara kedalam ruang silinder.
17

Ketika piston mencapai TMA Konstruksi ruang bakar ditinjau


diakhir langkah buang, maka inilah yang dari segi pembakaran maka motor
disebut dengan satu siklus mesin 4 tak. Diesel dibagi menjadi 2 kelompok besar
Satu siklus mesin 4 tak ini terdiri dari yaitu :
empat langkah, yang masing-masing 1. Motor Diesel Injeksi
langkah membutuhkan setengah putaran Langsung/Direct Injection
engkol. Sehingga untuk menyelesaikan Adalah suatu sistem dimana
satu siklus full, dibutuhkan 2 putaran penyemprotan bahan bakar yang
engkol. langsung disemprotkan kedalam suatu
ruang bakar, dimana ruang bakar
2.3 Komponen Mesin Diesel tersebut langsung berada diatas puncak
torak/piston.
Sebuah mesin diesel yang
2. Motor Diesel Injeksi Tidak
komplit, setidaknya memiliki beberapa
Langsung/Indirect Injection
komponen seperti berikut ;
Adalah motor diesel dengan
1. Head cylinder
injeksi tidak langsung/indirect injektion
2. Block cylinder mempunyai 2 jenis bentuk ruang bakar
yaitu :
3. Piston
1. Bentuk ruang bakar jenis kamar
4. Piston ring
muka.
5. Connecting rod 2. Bentuk ruang bakar jenis kamar

6. Crankshaft pusar.
Ruang bakar berada didalam kepala
7. Flywheel
silinder (kepala silinder bercoak),
8. Crank case dimana ruang bakar tersebut

9. Oil pan dihubungkan dengan ruang silinder


melalui sebuah saluran sempit yang
10. Injector
dibentuk secara tangesial / miring
11. Intake & exhaust valve (Sahbana Agus, 2014).

12. Camshaft

13. Timming chain


2.5 Sistem Bahan Bakar
2.4 Jenis Mesin Diesel Secara umum sistem bahan
bakar berfungsi untuk menyediakan
18

bahan bakar, melakukan proses 2. Pembakaran Luar


pencampuran bahan bakar dan udara Mesin pembakaran luar sering
dengan perbandingan yang tepat, disebut juga Exsternal Combustion
kemudian menyalurkan campuran Engine(ECE), yaitu dimana proses
tersebut ke dalam silinder dalam jumlah pembakaran terjadi diluar mesin. Hal
volume yang tepat sesuai kebutuhan yang dimiliki mesin pembakaran luar
putaran mesin (Eko Priyo Sulistyono, yaitu dapat memakai semua jenis bahan
2013). bakar, dapat memakai bahan bakar yang
bermutu rendah, cocok untuk melayani
beban-beban besar satu poros. Contoh
mesin pembakaran luar misalnya mesin
pesawat tenaga uap (
Yudhateknik,2011).
2.5.2 Jenis Bahan Bakar
1. Pertamax
Merupakan BBM yang dibuat
menggunakan tambahan zat aditif.
Gambar 2. Sistem Bahan Bakar Pertamax pertama kali diluncurkan pada
(Eko Priyo Sulistyono, 2013) tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98
karena unsur Methyl Tertra Butyl Ether
2.5.1 Jenis Pembakaran (MTBE) yang berbahaya bagi
1. Pembakaran Dalam lingkungan. Pertamax sangat disarankan
Mesinn pembakaran dalam digunakan pada kendaraan bermotor
adalah sebuah mesin yang sumber yang diproduksi setelah tahun 1990,
tenaganya berasal dari pengembangan terutama kendaraan yang menggunakan
gas-gas panas bertekanan tinggi hasil teknologi electronic fuel injection (EFI)
pembakaran campuran bahan bakar dan dan catalytic converters (pengubah
udara yang berlangsung di dalam ruang katalitik). Pertamax dijual di pasaran
tertutup dalam mesin, yang disebut dengan harga lebih tinggi dibandingkan
ruang bakar (combustion chamber). Premium.
Mesin pembakaran dalam biasanya ada 2. Pertalite
di motor bensin dan motor diesel, mesin Merupakanjenis BBM baru yang telah
jet, mesin roket. diluncurkan Pertamina untuk memenuhi
Surat Keputusan Dirjen Migas
19

Kementerian Energi dan Sumber Daya Konsumsi bahan bakar spesifik


Mineral Nomor 313 Tahun 2013 yang atau spesific fuel consumption (SFC)
isinya menetapkan standarmutu adalah parameter unjuk kerja mesin
(spesifikasi) bahan bakar minyak jenis yang berhubungan langsung dengan
bensin 90 yang dipasarkan di dalam nilai ekonomis sebuah mesin, karena
negeri. Keunggulan Pertalite versi dengan mengetahui hal ini dapat
pertamina antara lain Pertalite dinilai dihitung jumlah bahan bakar yang
lebih bersih daripada premium karena dibutuhkan untuk menghasilkan
memiliki Research Octant Number sejumlah daya dalam selang waktu
(RON) di atas 88 yang terkandung tertentu. SFC ditentukan dengan rumus,
dalam Premium. Kemudian harga jual (I Wayan Budi Ariawan,2016).
Pertalite yang lebih murah ketimbang MF
SFC = ................................? (2)
Pertamax dengan kadar RON 92, P
sehingga nantinya masyarakat akan Keterangan:
mendapatkan BBM kualitas baik dengan SFC : Spesific full comsumption
harga lebih murah (Adnyana, 2016). MF : Laju aliran bahan bakar
P : Daya yang dihasilkan oleh
2.6 Konsumsi Sistem Bahan Bakar mesin
1. Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar C. METODE PENELITIAN
merupakan ukuran bahan bakar yang
dikonsumsi motor untuk menghasilkan 3.1 Diagram Alur Penelitian
tenaga mekanis, laju pemakaian bahan
bakar tiap detiknya dapat ditentukan
dengan rumus:
MF = Mb / ∆t (gr/dt)..................? (1)
Keterangan:
MF : Konsumsi bahan bakar
t : Waktu (detik)
Mb : Laju pemakaian bahan bakar 3.2 Alat dan Bahan
(gr)/(ml) 3.2.1 Alat
Pada saat melakukan pengujian ini
2. Konsumsi Bahan BakarSpesifik dibutuhkan alat diantaranya adalah :
(SFC)
20

1. Gelas Ukur 3.2.2 Bahan


Untuk mengukur jumlah bahan Pada saat melakukan pengujian
bakar yang digunakan sebelum dan ini, dibutuhkan bahan untuk diujikan
sesudah proses pengujian. agar mendapat hasil data yang
diinginkan, yaitu bahan bakar pertalite.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara mencari studi
literatur, yaitu mengumpulkan data-data
Gambar 4. Gelas Ukur dari internet, buku referensi dan jurnal-
2. Tachometer jurnal yang relevan/terkait dengan topik
Untuk menentukan masing- penelitian. Berikut data spesifikasi
masing Rpm pada saat melakukan Mesin Bensin 5,5 pk :
pengujian. Daya : 5,5 pk
Tipe mesin : Air cooled 4 tak OHV
single cylinder
Volume silinder : 163 cc
Bore x stroke : 68 x 45 mm
Gambar 5. Tachometer Rasio kompresi : 9 : 1
Torsi maksimum : 10.3 Nm / 2500rpm
3. Stopwatch Output maksimum : 5 Hp / 3600rpm
Output net: 4.8 Hp / 3600rpm
Untuk mencatat waktu pada saat
Kapasitas tangki : 3.1 liter
melakukan pengujian.
Kapasitas oli: 0.6 liter
Dimensi: 312 x 362 x 335 cm
Made in: CHINA

Gambar 6. Stopwatch
Gambar 7. Mesin Bensin 5,5 PK
21

3.4 Metode Analisis Data Jadi, konsumsi bahan bakar yang


diperlukan pada pengeboran dengan rpm
Untuk mengetahui debit dan
2000 adalah 23,07 ml/menit.
kecepatan aliran air pada pompa mesin
bor air dalam tanah. Dengan cara mesin
4.1.2 Pengujian Dengan Rpm 2500
pompa air dinyalakan pada rpm 2000,
2500, 3000 untuk menyedot air. Setelah
rpm stabil baru dilakukan pengukuran
debit dan kecepatan aliran air terhadap
waktu yang telah ditentukan yaitu 1
menit, kemudian hasil tersebut dicatat.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Konsumsi


Bahan Bakar Berdasarkan hasil tabel pengujian

4.1.1 Pengujian Dengan Rpm 2000 diatas pengeboran titik 1 dengan


kedalaman 6 meter memerlukan bahan
bakar 360 ml dengan waktu 10.47 menit
titik 2 dengan kedalaman 6 meter
memerlukan bahan bakar 362 ml dengan
waktu 10.49 menit, titik 3 dengan
kedalaman 6 meter memerlukan bahan
bakar 365ml dengan waktu 10.5 menit.
Jadi, konsumsi bahan bakar yang
diperlukan pada pengeboran dengan rpm
Berdasarkan hasil tabel pengujian
2500 adalah 34,57 ml/menit.
diatas pengeboran titik 1 dengan
4.1.3 Pengujian Dengan Rpm 3000
kedalaman 6 meter memerlukan bahan
bakar 310 ml dengan waktu 13.49 menit,
titik 2 dengan kedalaman 6 meter
memerlukan bahan bakar 309 ml dengan
waktu 13.48 menit, titik 3 dengan
kedalaman 6 meter memerlukan bahan
bakar 315 ml dengan waktu 13.51 menit.
22

4.2.2 Grafik Rata-Rata Bahan


Bakar

Berdasarkan hasil tabel pengujian


diatas pengeboran titik 1 dengan
kedalaman 6 meter memerlukan bahan
bakar 352 ml dengan waktu 6.78 menit,
titik 2 dengan kedalaman 6 meter
memerlukan bahan bakar 354 ml dengan
waktu 6.8 menit, titik 3 dengan
kedalaman 6 meter memerlukan bahan
bakar 355 ml dengan waktu6.78 menit. Berdasarkan grafik pengujian diatas :

Jadi, konsumsi bahan bakar yang 1. Pengujian pada Rpm 2000 dengan

diperlukan pada pengeboran dengan rpm pengeboran 6 meter dan variasi

2000 adalah 52,15 ml/menit. pengeboran 3 titik dengan konstur tanah

4.2 Pembahasan yang berbeda menghasilkan rata-rata

4.2.1 Rata-Rata Bahan Bakar konsumsi bahan bakar per satu pipa ada
311,33 ml lebih irit dengan variasi Rpm
2500 dan 3000.
2. Pengujian pada Rpm 2500 dengan
pengeboran 6 meter dan variasi
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah
yang berbeda menghasilkan rata-rata
konsumsi bahan bakar per satu pipa ada
362,3 ml
3. Pengujian pada Rpm 3000 dengan
pengeboran 6 meter dan variasi
23

pengeboran 3 titik dengan konstur tanah pengeboran 3 titik dengan konstur tanah
yang berbeda menghasilkan rata-rata yang berbeda menghasilkan rata-rata
konsumsi bahan bakar per satu pipa ada satu pipa membutuhkan waktu 6,78
353,6 ml lebih irit dengan variasi
menit
Rpm
lebih
2500.
cepat di bandingkan variasi
4.2.3 Hasil Rata-Rata Waktu Rpm 2000 dan 2500.
4.2.5 Hasil Konsumsi Bahan Bakar

4.2.6 Grafik Pengujian Bahan


Bakar

Berdasarkan grafik pengujian diatas :


1. Pengujian pada Rpm 2000 dengan
pengeboran 6 meter dan variasi
pengeboran 3 titik dengan konstur
tanah yang berbeda menghasilkan rata-
rata satu pipa membutuhkan waktu
13.49 menit
2. Pengujian pada Rpm 2500 dengan Berdasarkan grafik pengujian diatas :
pengeboran 6 meter
Konsumsi Bahan dan variasi
Bakar 1. Pengujian pada Rpm 2000 dengan
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah
pengeboran 6 meter dan variasi
yang berbeda menghasilkan rata-rata
pengeboran 3 titik dengan konstur tanah
satu pipa membutuhkan waktu 10,48
yang berbeda menghasilkan rata-rata
menit lebih cepat di bandingkan variasi
konsumsi bahan bakar yang lebih rendah
Rpm 2000.
dibandingkan tanpa beban yaitu sebesar
3. Pengujian pada Rpm 3000 dengan
23,07 ml/menit.
pengeboran 6 meter dan variasi
24

2. Pengujian pada Rpm 2500 dengan DAFTAR PUSTAKA


beban menghasilkan konsumsi bahan Agus. S, 2014. Motor Diesel.
bakar yang lebih tinggi dibandingkan Universitas Diponegoro.
tanpa beban yaitu sebesar 34,57 ml/menit. Ariawan, I. W. B, Kusuma, I. G. W. , &
3. Pengujian pada Rpm 3000 dengan Adnyana, I. W. B. 2016. Pengaruh
beban menghasilkan konsumsi bahan penggunaan Bahan Bakar Pertalite
bakar yang lebih tinggi dibandingkan Terhadap Unjuk Kerja Daya,
dtanpa beban yaitu sebesar 52,15 ml/menit. Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar
Pada Sepeda Motor Bertransmisi
E. PENUTUP Otomatis. Juernal METTEK, 2(1),
5.1 Kesimpulan 51-58.
Dari hasil penelitian yang saya Endro, Adeni, 2015. Motor Bakar.
lakukan, konsumsi bahan bakar mesin Teknik Mesin Universitas
bensin penyedot air yang diperlukan Muhammadiyah.
untuk pengeboran dengan kedalaman 6 Ferdywanto. P, 2012. Analisis konsumsi
meter yaitu, pada rpm 2000 memperoleh bahan bakar motor bensin yang
ml
hasil 23,07 /menit, rpm 2500 terpasang pada sepeda motor
ml
memperoleh hasil 34,57 /menit, rpm suzuki smash 110CC. Fakultas
ml
3000 memperoleh hasil 52,15 /menit. teknik universitas Sam Ratulangi.
Dan pada rpm 2000 konsumsi bahan Gemilang, dkk., 2015 "Karakterisasi
bakar lebih irit dari rpm 3000 dengan Unjuk Kerja Mesin Diesel Sistem
ml
selisih 29,08 /menit. tetapi rpm 3000 Dual Fuel Biodiesel-Syngas Hasil
waktu lebih cepat dibandingkan rpm Gasifikasi Municipal Solid Waste
2000 dengan selisih 6,71 menit. Dengan Variasi Air Fuel Ratio
5.2 Saran (AFR) Menggunakan Blower."
1. Sebelum pengeboran isilah mesin JURNAL TEKNIK ITS 4.1.
dengan bahan bakar penuh. Mucta. A. 2017. Cara Kerja Mesin
2. Jalankan mesin dengan Rpm stabil Diesel 4 Tak Plus Gambarnya.
agar bahan bakar tidak boros. Mesin dasar. AUTO
3. Lakukan perawatan mesin secara EKSPRES.
rutin. Purwanto, dkk., 2014. "Analisa
Pengaruh Tekanan Pembukaan
Injektor (Nosel) Terhadap
Kinerja Mesin Pada Motor
25

Diesel Injeksi Tidak Yudha, T, 2011. Mesin Pembakaran


Langsung/Indirect Dalam Dan Mesin Pembakaran
Injection." PROTON 6.1 Luar. Universitas Negeri
Sailon.S, Zamheri.A, Wilza. R, & Semarang
Zainuddin.Z, (2017).
RANCANGAN BANGUN
MESIN BOR TANAH UNTUK
MEMBUAT LUBANG
RESAPAN AIR (BIOPORI).
AUSTENIT, 9(2).
Sevendra, D, dkk, 2009. Analis
Hubungan Total Resistance Dan
Kecepatan Terhadap
Konsumsi Bahan Bakar
Dumptruck Komatsu HD785 Dan
Carterpillar HD777DI PT.
SEMEN PADANG. Bina
Tambang, 3(1), 566- 580.
Sulistio. EP. 2013. Sistem Bahan Bakar.
Universitas Gajah Mada.
Suyanto. W. 1989. Teori Motor Bensin.
Jakarta. DEPDIKBUD.
Wardhana. WA. 2004. Dampak
Pencemaran lingkungan.
Yogyakarta.
Wibowo. TR. 2014. Sumur Bor Air
tanah. Universitas Negeri Semarang.
Wildana. A. 2010. Meneliti analisis
konsumsi bahan bakar sepeda
motor dengan bahan bakar
premium dan pertamax
menggunakan dinamometer
chasis. Universitas Gajah Mada.
26

Anda mungkin juga menyukai