Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SISTEM ENGINE DIESEL

TEKNOLOGI TURBOCHARGER
Dosen Pengampu: M, Aziz Kurniawan, M.T.

OLEH :

KELOMPOK II

PROGRAM STUDI
DIPLOMA III TEKNOLOGI OTOMOTIF
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN TEGAL

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah

sehingga Kegiatan Pratikum mesin diesel Taruna Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

Tegal ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Kegiatan praktek mesin diesel ini dilakukan untuk memenuhi praktek dalam kegiatan

belajar yang ada di semester 2. Dalam kegiatan praktek ini taruna Politeknik Keselamatan

Transportasi Jalan dituntut untuk bisa dan paham mengenai apa itu mesin diesel, system kerja
mesin diesel,jenis-jenis mesin diesel yang dipakai di kendaraan. Kewajiban

taruna setelah menyelesaikan kegiatan praktek mesin diesel adalah mengerjakan makalah yang

isinya adalah hasil dari praktek yang telah dilakukan. Alhamdulillah dalam

pengerjaan laporan tersebut tidak memakan waktu yang lama dan kami dapat segera

memenuhi kekurangan tugas kami.

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kami M. Aziz Kurniawan, M.T. yang
membimbing kami selama proses pembelajaran.

Tegal, 2023
BAB 1

PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya kemajuan didalam segala bidang terutama
dalam bidang teknologi ini, memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu
bidang teknologi yang mengalami kemajuan adalah otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita
lihat pada kendaraan – kendaraan sekarang yang selalu ingin menigkatkan rasa kenyamanan, kepuasan,
keamanan dan ramah terhadap lingkungan.

Usaha didalam peningkatan rasa kenyamanan, kepuasan, keamanan dan ramah terhadap lingkungan
salah satunya adalah dengan meningkatkan tenaga yang dicapai mesin dengan menempatkan tekanan
udara masuk ke intake manifold. Jumlah udara yang tersedia diruang bakar sangat menentukan
kesempurnaan hasil pembakaran yang bisa dicapai

Salah satu cara penigkatan cara unjuk kerja mesin diesel dapat dilakukan dengan memperbaiki sitem
pemasukan dan pengeluaran udaara. Metode yang banyak digunakan adalah supercharger yang
menggunakan sebuah kompresor untuk membantu pemasukan udara segar. Modifikasi supercharger
menjadi turbocharger yang memanfaatkan gas buang untuk memutar turbin pada saluran masuk
memberikan pengaruh yang lebih baik terutama dalam unjuk kerja mesin diesel udaara. Metode yang
banyak digunakan adalah supercharger yang menggunakan sebuah kompresor untuk membantu
pemasukan udara segar. Modifikasi supercharger menjadi turbocharger yang memanfaatkan gas buang
untuk memutar turbin pada saluran masuk memberikan pengaruh yang lebih baik terutama dalam unjuk
kerja mesin diesel.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan teknologi turbocharger?
 Bagaimana performa mesin diesel sebelum dan setelah menggunakan turbocharger?
 Data hasil pengujian torsi dengan dan tanpa turbocharger?
 Data hasil pengujian daya dengan dan tanpa turbocharger?
 Analisis grafik emisi gas buang kecepatan putaran mesin?
BAB 2

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan beberapa data
sekunder, kemudian melalui data yang sudah didapatkan akan diolah dan dianalisis dengan mencari
delta daya dan torsi mesin diesel. Data olahan tersebut akan dibuat menjadi grafik untuk dapat dilihat
perbedaan dari hasil performa mesin yang dihasilkan dari penggunaan turbocharger.

Simulasi pengaruh rasio tekanan kompresor turbocharger terhadap kinerja mesin diesel menggunakan
perangkat lunak Diesel-RK dan alat pendeteksi tekanan, temperatur dan Integrated Diagnostic System
(IDS).. Untuk menunjang penelitian ini maka dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber berupa
jurnal dan katalog tentang spesifikasi mesin diesel 4D56 2.5L dan Mitsubhisi Canter FE73 110PS.

Table 1. spesifikasi mesin diesel 4D56 2.5L

NO Spesifikasi Nilai

1 Jumlah Silinder 4

2 Jumlah Katup 8

3 Volume silinder (cm3 ) 2477

4 Diameter x Panjang Langkah 91,1 x 95


(mm)

5 Tipe Mesin Mesin Segaris (in-line)

6 Rasio Kompresi 18 : 1

7 Maksimum Daya Luaran 100 kW (136 PS) pada


4000 rpm

8 Maksimum Torsi 324 N.m (33 kg.m) pada


2000 rpm

9 Jumlah Injektor per Silinder 1

10 Combustion Chamber Vortex chamber typ

11 Fuel System 2nd Generation


Common Rail Direct
Injection (CRDi)
Table 2. spesifikasi mesin diesel Mitsubhisi Canter FE73 110PS.

NO Spesifikasi Nilai

1 Merk dan type mesin Mitsubhisi Canter 110PS Type FE73 4D34- 2AT5

2 Model 4D34-2AT5

3 Tipe 4 langkah, direct injection, mesin diesel pendingin


air dengan turbo intercooler

4 Diameter X langkah mm 104x115

5 Jumlah silinder 4 sejajar Isi S silinder cc 3.908

6 Daya maksimum PS/rpm 110/2.900

7 Torsi maksimum Kg.m/rpm 28/1.600


BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Teknoligi Turbocharger


Turbocharger adalah suatu pengkompresi udara yang digerakkan oleh gas buang digunakan untuk
menaikkan tekanan yang dimasukan ke mesin. Semua gas buang yang keluar dari mesin dilakukan
melalui turbin (sudu-sudu) sebelum dikeluarkan ke udara luar. Ujung dari kompresor (sudu-sudu)
turbocharger menghisap udara yang disaring dan dikirimkan pada tekanan yang lebih tinggi ke silinder
mesin. Turbocharger dilengkapi dengan wastegate untuk mengontrol tekanan udara yang masuk (boost
pressure) dan ada juga yang dilengkapi dengan intercooler untuk menurunkan temperatur udara masuk.

Turbocharger terdiri dari turbin housing, compressor housing, center housing, turbin wheel, compressor
whell, full-floating baring, waste gate valve dan actuator. Pengujian prestasi mesin diesel tanpa
turbocharger dan dengan turbocharge ini memerlukan parameter uji. Parameter pengujian prestasi ini
terdiri dari daya, torsi, konsumsi bahan bakar spesifik dan gas buang CO. Daya yang diperoleh dari mesin
dan yang diserap oleh dinamometer adalah hasil dari torsi dan kecepatan sudutnya. Turbocharger pada
mesin diesel berfungsi meningkatkan daya motor tanpa memperbesar kapasitas motor tersebut. Sebuah
motor diesel empat langkah yang bekerja dengan turbocharger tekanan isapnya lebih tinggi dari tekanan
atmosfer sekitarnya.

3.2 Perbandingan performa mesin diesel


3.2.1 Performa Mesin Untuk Data Mesin Disel Mitshubishi Canter FE73 110PS.
Torsi merupakan parameter indikator yang cukup baik untuk mengetahui kemampuan mesin dalam
melakukan usaha. Torsi didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada jarak tertentu dan memiliki satuan
Nm atau lbf-ft. Besarnya torsi mesin dapat diperoleh dari hasil pengujian dengan menggunakan alat
dynatest. Mesin ditempatkan pada test bench, kemudian poros dihubungkan pada rotor dynamometer.

Gambar 1. Pengujian prestasi mesin dengan alat test dynatest Perhitungan torsi yang bekerja pada

mesin didapatkan dengan Batas asa.


Gambar 2. Grafik daya maksimum terhadap kecepatan putaran mesin

Pada Gambar 5 dapat disimpulkan bahwa daya yang dihasilkan mesin dengan

menggunakan turbocharger lebih besar dari pada mesin tanpa turbocharger.

Gambar 3. Grafik torsi maksimum terhadap kecepatan putaran mesin

Pada Gambar 3 diperlihatkan torsi maksimum pada mesin tanpa turbocharger pengujian yang dilakukan
didapat sebesar 16,52 N.m dicapai pada 1800 rpm dan dengan mesin dengan turbocharger pengujian
yang dilakukan didapat torsi maksimum sebesar 18,31 N.m dicapai pada 2000 rpm. Terjadi peningkatan
nilai torsi maksimum pada mesin dengan menggunakan turbocharger sebanyak 10,84 % dari kondisi
mesin tanpa turbocharger.

Gambar 4. Grafik gas buang CO terhadap kecepatan putaran mesin


Pada Gambar 4 diperlihatkan batas asap yang dihasilkan oleh mesin pada berbagai putaran hasil
pengujian yang telah dilakukan. Hasil pengujian ini memakai standar BOSCH 5,5g/m3 untuk mesin tanpa
turbocharger kepekatan gas buang maksimum yaitu 4,53 g/m3 pada putaran 1800 rpm, dan mesin
dengan turbocharger kepekatan gas buang maksimum yaitu 2,07g/m3 pada putaran 1000 rpm, dengan
batas asap yang diperbolehkan maksimal 5,5 g/m3 yang layak melaju di jalanan.

Sehingga dapat disimpulkan dari hasil dan pembahasan diatas bahwa Dengan turbocharger tekanan
efektif rata-rata maksimum dicapai pada 2000 rpm yaitu 9,20 kg/cm2 dan tanpa turbocharger pada 2000
rpm sebesar 8,30 kg/cm2 , sedangkan batas asap (metode Bosch) pada mesin yang menggunakan
turbocharger hasil pengukuran batas asap maksimum 2,07g/m3, sedangkan pada mesin tanpa
turbocharger hasil pengukuran batas asap maksimal 4,53g/m3 sehingga turbocharger ini merupakan
komponen teknologi terkini yang sangat efisien, ramah lingkungan namun tetap memberikan performa
yang sangat bagus sehingga bisa menjadi teknologi yang diandalkan untuk menopang laju
perkembangan moda transportasi saat ini.

3.2.2 Performa Mesin Untuk Data Mesin Disel 4D56 2.5L.


Peningkatan daya mesin yang lebih besar dapat dicapai dengan meningkatkan rasio tekanan
turbocharger menjadi 2,5, di mana daya mesin akan meningkat menjadi 86,8 kW atau meningkat sekitar
58% bila dibandingkan dengan mesin NA pada putaran mesin yang sama. Dengan peningkatan rasio
tekanan kompresor maka akan lebih banyak udara yang terisi untuk proses pembakaran, yang
selanjutnya akan cenderung meningkatkan efisiensi pembakaran.

Gambar 5. Hubungan daya mesin dan putaran mesin

Gambar 5 menunjukkan bahwa ketika putaran mesin meningkat maka daya mesin akan meningkat
secara kontinyu, terutama pada putaran mesin 750 rpm sampai dengan 4000 rpm. Daya mesin
cenderung stabil pada putaran mesin 4000 rpm sampai dengan 5000 rpm. Dengan kata lain, efisiensi
volumetrik mesin akan meningkat dengan meningkatnya putaran mesin, dan akan mencapai nilai
maksimum kira-kira pada 4000 rpm dan kemudian stabil.
Gambar 6. Hubungan konsumsi bahan bakar spesifik dan putaran mesin

Gambar 6 menunjukkan pengaruh perubahan rasio tekanan kompresor turbocharger terhadap BSFC, di
mana terlihat bahawa dengan meningkatnya rasio tekanan kompresor maka BSFC akan mengalami
penurunan. Misalnya, pada 4000 rpm untuk mesin diesel tanpa turbocharger (NA), BSFC adalah 0,282
kg/kW.h, dan bila menggunakan turbocharger dengan rasio tekanan kompresor 1,5 maka BSFC akan
menurun menjadi 0,268 kg/kW.h atau berkurang sekitar 4,96%. Penurunan lebih lanjut untuk BSFC
dapat dicapai dengan meningkatkan rasio tekanan kompresor turbocharger menjadi 2,5 di mana BSFC
akan menjadi 0,263 kg/kW.h atau berkurang sekitar 6,73% bila dibandingkan dengan mesin NA pada
putaran mesin yang sama. Konsumsi bahan bakar spesifik tertinggi terjadi pada putaran mesin rendah
dan tinggi.

Konsumsi bahan bakar spesifik berbeda dengan daya mesin diesel, dan berbanding terbalik. Dari
Gambar 5 dan 6 terlihat bahwa BSFC meningkat dengan penurunan daya mesin, dan pada putaran mesin
rendah, daya mesin adalah minimum tetapi BSFC adalah yang tertinggi. Pada putaran mesin menengah,
daya mesin yang dihasilkan adalah yang paling tinggi tetapi BSFC adalah yang paling rendah.

Simulasi perbandingan rasio tekanan kompresor turbocharger menggunakan perangkat lunak Diesel-RK
menunjukkan bahwa penggunaan turbocharger akan menyebabkan peningkatan daya mesin, terutama
pada rasio tekanan kompresor yang tinggi karena pengisian udara yang lebih besar bila dibandingkan
dengan mesin diesel NA untuk rentang putaran mesin 750 rpm sampai dengan 5000 rpm. Untuk mesin
diesel yang menggunakan turbocharger, BSFC akan berkurang dengan meningkatnya putaran mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai