TUGAS AKHIR
JALUR STUDI KASUS
Oleh:
NAMA: Liga Setiawan
NIM : 225083
Identitas Mahasiswa.
NIM : 225083
Dinyatakan bahwa proposal Tugas Akhir ini telah disetujui dan diperiksa oleh
Kaprodi S1 Teknik Mesin
NIDN : 0607119203
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
B. Dasar Teori
a). gambar siklus kerja motor diesel 4 langkah
b). Diagram siklus diesel
C. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Bahan dan Alat
1. Mesin
2. Dynamo test
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. .Waktu Penelitian
C. Tahapan Penelitian
1. Penyesuaian pemasangan turbocharger pada unit mesin
2. Diagram alur penelitian
D. Data Analisis
1. Hasil pengujian
a). Tabel Data hasil Pengujian Daya
b). Grafik daya fungsi putaran
c). Tabel Data hasil pengujian fungsi torsi
d). Grafik fungsi torsi
E.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dibalik penggunaan alat transportasi khususnya yang menggunakan mesin
diesel tersimpan berbagai masalah atau ancaman bagi lingkungan, salah satunya
yaitu emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran pada setiap kendaraan.
Dalam hal ini dibutuhkan kepedulian masyarakat maupun produsen kendaraan
untuk meminimalisir akan adanya ancaman yang ditimbulkan. Untuk menyikapi
hal tersebut produsen kendaraan melakukan upaya salah satunya yaitu
memanfaatkan energi atau suplai pemasukan udara saat langkah hisap, sistem ini
dapat disebut sistem induksi paksa atau biasa disebut juga turbo dengan kata lain
sistem yang memanfaatkan efek bahaya dari gas buang untuk menambah tenaga
pada mesin kendaraan.
Turbocarger adalah suatu kompresor sentri fugal yang memanfaatkan
energi gas buang hasil pembakaran, yang bertujuan untuk meningkatkan keluaran
tenaga dan efisiensi kerja mesin, dengan meningkatkan tekanan udara yang masuk
kedalam ruang bakar. Mesin 4D56 ialah mesin yang termasuk kedalam keluarga
Mitsubishi Astron yang mempunyai seesifikasi mesin bore 91,1mm dan stroke
95mm yang mampu menghasilkan daya maksimum 136 ps pada putaran 4000
Rpm dan torsi maksimum 324 Nm pada 2000 Rpm.
Dual Over Head Camshaft (DOHC) sesuai dengan namanya ada dua
camshaft atau noken as pada mesin, dalam satu piston terdapat dua noken as yang
masing-masing menggerakkan dua katup dan satu noken as mengatur dua katup
sebagai pintu masuk campuran bensin dan udara keruang bakar.
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana agar sistem tersebut dapat bekerja secara tepat dan akurat ?.
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Sebagai referensi yang dapat menjadi pertimbangan bagi peneliti lain untuk
mengambangkan penelitian dimasa yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
(Mahadi, 2020) dalam penelitianya tertulis bahwa penggunaan
turbocharger dengan intercoler dapat memperbesar daya mesin sebesar 30-80%
dan turbochaeger dapat bekerja lebih efisien apa bila pada ketinggian 1500 meter
diatas permukaan laut. Dari penelitian tersebut didapat hasil daya sebesar 66,1%
pada putaran 2500 Rpm dengan dimensi mesin yang sama. Tekanan efektif rata-
rata meningkat sebesar 66,4% pada putaran 2300 Rpm. Untuk torsi mesin diesel
ini juga mengalami peningkatan sebesar 60,8% pada putaran 2100 Rpm.
Konsumsi bahan bakar spesifik menurun sebesar 5,20% pada putaran 2100 Rpm
dan daya indikator pada motor bakar diesel ini meningkat sebesar 62,6%. Dengan
hasil tersebut boleh dikatakan bahwa penggunaan turbocharger dan intercoler
dapat mempengaruhi performasi motor bakar diesel tersebut”.
(Ferry dkk, 2019) dalam penelitianya menyatakan bahwa turbocharger
adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin yang
sumber tenaganya berasal dari asap gas buang mesin, dengan meningkatkan
tekanan udara yang memasuki mesin. Penelitian ini dilakukan pada unit motor
Grader Gr 135 yang telah terpasang turbocharger, tujuan penelitian tersebut untuk
menganalisa sisten turbocharger beserta pengaruh nilai end play yang besar dan
mengidentifikasi trouble sebelum masa warranty berakhir. Hasil dari analisa
tersebut menuunjukkan bahwa turbocharger mengalami trouble yang disebabkan
tersumbatnya saluran oli pada sistem lubrication karena banyak kotoran yang
masuk pada sistem pelumasan dan operator sering mengabaikan prosedur yang
ada pada unit tersebut.
B. Dasar Teori
1. Motor Diesel
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan mesin diesel adalah motor
bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan
kedalam ruang bakar, mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin
atau mesin gas. Motor diesel memiliki perbandingan kompresi sekitar 11:1
hingga 26:1 jauh lebih tinggi dari pada motor bakar bensin yang berkisar 6:1
sampai 9:1 dan konsumsi bahan bakar spesifik mesin diesel lebih rendah
dibanding mesin bensin.
a). Berikut adalah gambar siklus kerja motor diesel 4 langkah.
b). Diagram siklus diesel
2. Turbocharger
Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapatkan
daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang engine
yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas yang disebabkan dari hasil
pembakaran juga untuk meningkatkan tenaga dan efisiensi mesin dengan
meningkatkan udara yang memasuki ruang bakar. Turbocharger ditemukan oleh
seorang insinyur swiss Alfred Buchi, patenya untuk turbocharger diaplikasikan
untuk dipakai tahun 1905. Pada lokomotif dan kapal bermesin diesel dengan
turbocharger mulai terlihat pada tahun 1920.
Gambar 1.1 Komponen utama turbocharger Gambar 1.2 Prinsip kerja
turbocharger
C. HIPOTESIS
Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan yaitu:
H01 : Adanya kenaikan torsi dan daya motor bakar diesel 4D56 dengan
menggunakan turbocharger.
H02 : adanya penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) mesin diesel 4D56
dengan bahan bakar solar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Dynamo test
Dynamo test adalah alat yang digunakan untuk menguji daya dan torsi.
Berikut contoh gambar pengujian dyno test.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di bengkel Esa diesel yang beralamatkan di Jl. A.
Yani No.329, Mendungan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam waktu empat bulan, mulai bulan oktober
2022 sampai januari 2023. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan penelitian Oktober November Desember Januari
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan proposal
3 Pengujian judul
4 Analisis dan pengolahan
data
5 Penyusunan laporan
6 Pengumpulan laporan
C. Tahapan Penelitian
1. Jika supercharger hendak dipasang pada sebuah unit mesin diesel maka ada
beberapa perubahan yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Katup Overlap
Mesin diesel 4D56 dalam keadaan normal 30º – 40º pada
Data spesifikasi mesinkatup
overlapnya. Tetapi mesin diesel yang sudah terpassang 4D56 dan spesifikasi atau
supercharger
turbocharger pada katup overlap meningkat menjadi 130º - turbocharger
160º, dimana selama
periode ini kedua katup terbuka sehingga udara yang berasal dari supercharger
atau turbocharger secara efektif dapat membersihkan ruang bakar dari gas- gas
bekas. Dan juga pada keadaan ini dapat memberi efek pendinginan terutama
pada pipa dan katup buang.
b) Peningkatan Volume Clireance
Peningkatan volume clereance sangat dibutuhkan walaupun mensin tanpa
supercharger, karena peranannya penting dalam menjada kompresi ratio dan
tekanan maksimum (pembakaran).
c) Perubahan Pompa Injektor
Perubahan ini dikarenakan tekana dalam silinder relative tinggi,
dibandingkan mesin tanpa supercharger ataupun turbocharger, maka pompa
injektor itu sendiri harus diganti dengna pompa yang lebih tinggi dari
sebelumnya agar mampu menyemprotkan bakan bakar kedalam ruang bakar.
2. Diagram alur penelitian
Study literatur dan identifikasi masalah
D. Data Analisis
1. Hasil pengujian
a). Data hasil Pengujian Daya Fungsi Putaran
Daya Daya
Rpm ( Dengan (Tanpa
Turbo) Turbo)
1200 8 HP 5 HP
1500 8 HP 8 HP
2000 15 HP 13 HP
2500 23 HP 18 HP
3000 27 HP 20 HP
3500 28 HP 21 HP
4000 26 HP 21 HP
b). Grafik daya fungsi putaran
Grafik daya fungsi putaran menunjukan bahwa metode putaran perubah
adalah parabola terbuka kebawah. Dari grafik teresebut dapat dilihat bahwa mesin
yang bertipe 4D56 dengan turbocharger lebih tinggi dibandingkan tanpa
turbocharger.
c). Data hasil pengujian fungsi torsi putaran
Torsi Torsi
Rpm (Dengan (Tanpa
Turbo) Turbo)
1200 50 Nm 42 Nm
1500 53 Nm 45 Nm
2000 63 Nm 43 Nm
2500 65 Nm 54 Nm
3000 63 Nm 43 Nm
3500 55 Nm 40 Nm
4000 47 Nm 37 Nm
E.Kesimpulan
Hasil dari dukungan yang dilakukan selama penelitian ini, penulis dapat
memahami dan mengetahui petunjuk dan manfaat pemasangan kompresor pada mesin
Diesel 4D56. Dengan diesel yang belum dipasang supercharger terlihat hasilnya
kurang memuaskan tetapi pekerjaan ini dapat dilakukan dengan satu cara dan itu
adalah memasuki sistem udara paksa dengan turbocharger. Dengan metode ini,
efisiensi mesin diesel ini dapat ditingkatkan. Perubahan yang paling penting
mempengaruhi distribusi bahan bakar pada proses atomisasi, tujuannya agar kompresi
campuran bahan bakar yang diberikan pada masing-masing piston dapat terdistribusi.
Menambahkan kompresor ke sistem udara paksa akan membantu meningkatkan
tekanan di ruang bakar sehingga menghasilkan lebih banyak tenaga dan torsi pada
mesin. Peningkatan tersebut tidak hanya dilakukan di ruang bakar tetapi juga pada
saluran suplai udara dari kompresor ke karburator sehingga bahan bakar yang disuplai
ke karburator juga akan memiliki tekanan sehingga dapat diserap.
DAFTAR PUSTAKA