Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ SISTEM TURBOCHARGER”

Disusun Oleh :
Pangeran Johanes Angelio F. D
(20200120004)
TEKNIKA

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA


2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelessaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk ataupun
isianya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi semua pembaca.
Tak lupa juga, harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Sehingga, saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini agar dapat lebih baik kedepannya.
Makalah ini, saya maklumi kurang bauk dan masih banyak kekurangan karena pengetahuan
maupun pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Maka dari itu, saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 12 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Turbocharger
2.2 Konstruksi dari Turbocharger
2.3 Prinsip Kerja Turbocharger
2.4 Cara Kerja Turbocharger
2.5 Perbandingan antara Turbocharger dan Supercharger

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Turbocharger adalah perangkat tambahan yang terpasang pada Main engine. Pada kapal niaga,
main engine merupakan mesin diesel yang digunakan untuk tenaga penggerak kapal. Fungsi
turbocharger pada main engine ini adalah sebagai alat pemasok udara bilas tambahan pada ruang
bakar. Prisnisp kerja turbocharger adalah dengan memanfaatkan tekanan dari gas buang mesin
untuk menggerakkan turbin yang terdapat pada turbocharger. Poros turbin tersebut terhubung
dengan blower yang menghisap udara tambahan dari luar untuk selanjutnya di induksikan ke
dalam ruang bakar. Sistem ini terbukti dapat meningkatkan tekanan udara di ruang bakar
melebihi dari tekanan atmosfer yang dapat meningkatkan kualitas pembakaran dan dapat
membakar lebih banyak bahan bakar dikarenakan terdapat lebih banyak udara di ruang bakar.
Terdapat 2 komponen utama pada turbocharger yaitu turbin side dan blower side, turbin side
adalah sebuah alat yang mengubah panas dan tekanan dari gas buang menjadi daya putar untuk
menggerakkan blower side, sedangkan blower side berfungsi untuk menghisap udara luar untuk
menyuplai udara bersih ke dalam ruang bakar. Pada pengoperasian main engine saat mmesin
mulai beroperasi dan mengeluarkan gas bung, maka akan sekalgus mengoperasikan
turbocharger, dengan beroperasinya turbocharger makablower akan mulai menghisap udara dari
luar. Setelah rpm mesin meningkat, maka akan sekalgus mengindikasikan bahwa turbin berputar
lebih cepat dan turbocharger memasok lebih banyak udara sehingga dapat diketahui dengan
meningkatnya tekanan udara bilas yang menandakan turbocharger beroperasi dengan normal.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa pengertian dari sistem turbocharger?
B. Bagaimana bentuk konstruksi dari sistem turbocharger?
C. Bagaimana prinsip kerja dari sistem turbocharger?
D. Bagaimana cara kerja dari sistem turbocharger?
E. Manakah yang lebih unggul antara Supercharger dan Turbocharger?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui pengertian dari sistem turbocharger
2. Mengetahui bentuk konstruksi dari sistem turbocharger
3. Mengetahui prinsip kerja dari sistem turbocharger
4. Mengetahui cara kerja dari sistem turbocharger
5. Mengetahui manakah yang lebih unggul antara supercharger dan turbocharger
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Turbocharger


Turbocharger adalah sebuah mesin kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin
yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan. Biasanya digunakan di mesin
pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan efisiensi mesin dengan
menigkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbochager adalah
mereka menawarkan sebuah peningkatan yang lumayan banyak dalam tenaga mesin hanya
dengan sedikit menambah berat. Turbocharger ditemukan oleh seorang insinyur Swiss Alfred
Buchi. Patennya untuk turbocharger diaplikasikan untuk dipakai tahun 1905. Lokomotif dan
kapal bermesin diesel dengan turbocharger mulai terlihat tahun 1920an. Sebuah kerugian
dalam mesin bensin adalah rasio kompresi harus direndahkan (agar tidak melewat tekanan
kompresi maksimum dan untuk mencegah knocking mesin) yang menurunkan efisiensi mesin
ketika beroperasi pada tenaga rendah. Kerugian ini tidak ada dalam mesin diesel di
turbocharger yang dirancang khusus. Namun, untuk operasi pada ketinggian, pendapatan
tenaga dari sebuah turbocharger sangat menguntungkan dan merupakan awal pemikiran untuk
pengembangan ini.
Komponen mesin ini memiliki tiga bagian penting : roda turbin, roda kompresor dan
rumah as. Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar sehingga memompa udara masuk dalam
massa yang padat. Mengingat komponen ini sering berputar melebihi 80.000 putaran per menit
maka pelumasan yang baik sangat diperlukan. Turbocharger merupakan sebuah peralatan
untuk menambah asupan udara yang masuk kedalam silinder dengan memanfaatkan energi
gas buang hasil dari pembakaran. Jika sebelumnya udara yang akan dimasukkan kedalam
silinder hanya mengandalkan kevakuman yang dibentuk dari pergerakan piston saat bergerak
dari TMA ke TMB atau saat langkah hisap, maka dengan turbocharger udara ditekan masuk
kedalam silinder menggunakan kompresor yang diputar oleh turbin yang digerakkan oleh
tenaga dari gas buang hasil pembakaran. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna,
maka diperlukan tambahan udara yang dialirkan kedalam siliner sejumlah aliran bahan bakar
tertentu. Bila kepekatan udara bertambah sebelum ditambahkan kedalam silinder, seluruh bahan
bakar terbakar dan daya mesin akan bertambah. Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi
dengan turbocharger bertujuan untuk memadatkan udara masuk kedalam silinder mesin.
Sehingga daya mesin lebih besar dibandingkan mesin dimensi yang sama.
2.2 Konstruksi Sistem Turbocharger
Menurut Karyanto (2000), menyatakan bahwa unit bagian dari turbocharger terdiri dari :
1. Rumah Kompresor (Blower)
Rumah kompresor terbuat dari bahan aluminium bersambungan dengan bagian inti (centre
core) ditopang oleh jaminan baut dan cincin pelat.
2. Pusat Inti (centre core)
Pada bagian rumah pusat ini terdapat poros turbin serta roda kompresor (blower),
bantalan, ring, cincin pelat, oil deflector. Bagian-bagian yang berputar termasuk turbine
shaft, kompresor wheel, shaft bearing, thrust washer dan oil seal ring. Komponen-komponen ini
ditunjang oleh bagian center housing. Bagian-bagian yang berputar pada turbocharger
dioperasikan pada kecepatan dan temperatur yang tinggi, sehingga materialnya dibuat sangat
selektif dengan kepresisian yang sangat tinggi.
3. Rumah turbin (turbin housing)
Terbuat dari bahan cast steel dan bersambungan dengan bagian rumah pusat inti (centre core)
dengan memakai cincin baja penjamin. Diantara rumah turbin dan manifold buang
dipasang gasket yang terbuat dari bahan stainless steel untuk menjamin sambungan tersebut.
Konstruksi turbocharger terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor,
keduanya dipasang satu poros. Turbin gas berfungsi sebagai pemutar kompresor dengan
memanfaatkan energi panas gas buang. Konstruksi turbocharger seperti terlihat pada gambar
berikut ini .

(Gambar Konstruksi Turbocharger)


Gas buang dari exhaust manifold disalurkan menuju rumah sudu turbin gas hingga
turbin berputar. Putaran turbin disalurkan kekompresor melalui poros penghubung hingga
kompresor juga berputar. Putaran turbocharger bisa mencapai 100.000 rpm lebih, putaran
yang begitu tinggi yang menghasilkan jumlah udara yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pengisian alami (Sukoco dan Arifin, 2008).
2.3 Prinsip Kerja Turbocharger
Sebuah Turbocharger ada sebuah kipas pompa radial yg kecil yg dikendalikan oleh energi
gas buang dari sebuah mesin. Sebuah Turbocharger terdiri dari sebuah turbin dan
compressor terpasang pada sebuah batangan (shared shaft). Turbin tersebut mengubah panas dan
tekanan gas buang menjadi daya putar, yg kemudian digunakan untuk menggerakkan kompresor.
Kompresor menggerakkan aliran udara dan memompakannya kedalam intake manifold pada
tekanan yg semakin meningkat. Hal tersebut menghasilkan kadar udara yg besar memasuki
silinder dari setiap langkah hisap (intake stroke).
Tujuan dari turbocharger kurang lebih sama dengan supercharger, untuk memperbaiki
efisiensi volumetrik mesin dengan memecahkan salah satu batasan kardinalnya. tekanan
udara pada atmosfir tidak lebih dari 1 atm (14,7psi), sehingga ada batas mutlak antara tekanan
dalam katup masuk dan jumlah aliran udara yg memasuki ruang pembakaran. Turbocharger
meningkatkan tekanan pada titik dimana udara memasuki silinder, kadar udara (oksigen)
yang besar dipaksakan masuk ketika tekanan pada inlet manifold meningkat. Tambahan aliran
udara membuat mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar dan perbandingan bahan
bakar dan udara yang seimbang saat mesin berada pada RPM tinggi. Hal ini meningkatkan
tenaga dan torsi yg dikeluarkan oleh mesin. Untuk menghindari detonasi dan kerusakan
fisik, tekanan dalam silinder tidak boleh terlalu tinggi. untuk mencegah hal tersebut
terjadi, tekanan masuk harus dikontrol oleh ventilasi yg membuang kelebihan gas. Fungsi
kontrol tersebut dilakukan oleh wastegate, yang mengarahkan beberapa gas buang tidak ikut
mengalir ke turbin.
2.4 Cara Kerja Sistem Turbocharger
Sebuah turbocharger secara dasar adalah sebuah pompa udara. Gas buang panas
yang meninggalkan mesin setelah pembakaran diarahkan langsung ke roda turbin disamping
turbocharger untuk membuat turbin tersebut berputar hingga kecepatan 230.000 RPM. Roda
Turbin itu terhubung oleh sebuah batang ke roda kompresor. Semakin turbin berputar cepat,
kompresor pun ikut berputar dengan cepat. Putaran kompresor tersebut mendorong aliran
udara dan mengkompres udara tersebut sebelum dipompakan ke dalam ruang pembakaran
mesin.
Banyak sistem turbo yang menambahkan pendingin (Intercooler) antara kompresor
dan silinder, karenan udara yg terkompres dan berputar sedemikian cepatnya dapat mencapai
suhu tinggi yg ekstrim. Prinsip dasar dibalik penggunaan turbocharger cukup sederhana, namun
sebuah turbocharger adalah sebuah komponen mesin yang sangat kompleks. Tidak hanya
komponen-komponen dalam turbocharger itu sendiri yg harus terkoordinasi secara tepat, tapi
juga turbocharger dan mesin harus benar-benar cocok. jika tidak, maka dapat menghasilkan
mesin yang tidak efisien dan bahkan kerusakan
Ada 4 tahap kerja pada Turbocharger
1. HISAP (Charge Exchange Stroke)
Pada mesin Diesel atau bensin injeksi, piston bergerak kebawah dan udara ditarik melalui
katup masuk. dalam mesin bensin karburator, udara dicampurkan dengan bensin.
2. KOMPRESI (Power Stroke)
Ketika piston bergerak keatas, udara atau campuran bensin dan udara di kompresi.
3. Ekspansi (Power Stroke)
Dalam mesin bensin karburator atau injeksi, campuran bahan bakar dan udara disulut
oleh busi, pada mesin diesel, bahan bakar di injeksikan pada tekanan tinggi dan campuran
udara dengan bahan bakar tersebut akan terbakar secara spontan. Kemudian, ledakan
tersebut mendorong piston bergerak kebawah.
4. Pembuangan (Charge Exchange Stroke)
Gas Buang dikeluarkan melalui katup pembuangan ketika piston bergerak keatas. Pada
mesin dengan Turbocharger, udara di kompres sebelum disuplai kembali ke dalam
silinder selama langkah hisap. Karena proses tersebut berada pada tekanan yang
lebih tinggi, kadar udara yang lebih besar masuk kedalam ruang bakar sehingga
bahan bakar terbakar lebih efisien. Hal ini meningkatkan Power Output, memberikan
torsi yang lebih besar pada top speed dibandingkan pada mesin biasa dengan
volume mesin yang sama, dan mengurangi kadar emisi gas buang. beberapa mesin
diesel bisa di set up untuk menerima udara lebih namun dengan takaran solar yang
sama, yang tidak hanya meningkatkan tenaga tapi juga menghasilkan gas buang yang
lebih bersih.
2.5 Perbandingan antara Supercharger dan Turbocharger
Dalam modifikasi mesin sekurangnya ada dua konsep besar yang selama ini dikenal.
Yakni memaksimalkan potensi tenaga mesin tanpa komponen induksi tambahan atau dikenal
juga dengan naturally aspirated (N/A), dan dengan tambahan forced induction berupa
turbocharger atau supercharger. Jika bicara soal turbocharger dan supercharger, meski keduanya
adalah perangkat pemampat udara mesin, sejatinya memiliki kinerja dan karakter yang berbeda.
Paling terasa adalah soal power supply yang mulai bekerja dalam rentang putaran mesin yang
signifikan. Tak ayal, hingga saat ini masih menjadi perdebatan para pelaku otomotif terkait mana
komponen forced induction terbaik dari keduanya.
Turbocharger atau biasa disebut turbo dianggap lebih efisien dari supercharger. Sebab
kipas turbinnya berputar untuk mengolah aliran gas buang knalpot menjadi suplai energi. Gas
buang akan berjalan melalui turbin yang akan memutar kompresor. Turbin sendiri bisa berputar
bahkan hingga 250.000 RPM. Artinya, putaran turbin pada turbo 30 kali lebih cepat daripada
mesin mobil sekalipun.

Alhasil udara hasil pemampatan turbin pun tidak memerlukan waktu yang lama untuk
digunakan kembali ke mesin. Dengan begitu efeknya turbo akan langsung membuat kendaraan
melesat. Secara garis besar turbo membangun tenaga mesin secara eksponensial. Artinya, input
throttle tidak secara langsung sesuai dengan keluaran mesin, alih-alih pada putaran bawah bakal
terjadi gejala turbo lag atau jeda tenaga saat pedal gas diinjak, karena embusan gas buang yang
akan diolah turbin masih kecil. Saat putaran naik embusan gas buang kian membesar, barulah
turbo bekerja secara optimal meningkatkan tenaga kendaraan. Selain itu, turbin turbo yang
terkena gas buang menjadi panas, mengakibatkan udara masuk menjadi panas. Solusi yang
biasanya diterapkan yaitu pemasangan intercooler untuk mendinginkan udara yang akan
dimampatkan kembali ke dalam mesin.
Tidak seperti turbocharger, yang menggunakan gas buang hasil pembakaran untuk
menggerakkan kompresor, supercharger mendapatkan tenaganya langsung dari kruk as mesin.
Supercharger terhubung dengan kruk as melalui sabuk, rantai atau gear yang membungkus
pulley. Pulley ini kemudian terhubung ke gigi penggerak. Gigi penggerak, pada gilirannya akan
memutar gigi rotor (kompresor). Ada berbagai desain bentuk rotor kompresor, tetapi tugasnya
adalah untuk menarik udara masuk, memadatkannya dan mengalirkannya ke dalam intake
manifold.Pada dataran tinggi, di mana kinerja mesin memburuk karena udara memiliki
kepadatan dan tekanan rendah, supercharger juga dapat memberikan udara bertekanan lebih
tinggi ke mesin sehingga dapat beroperasi secara optimal.
Udara akan terkompresi sebelum akhirnya disalurkan ke mesin dapat menciptakan tenaga
46 persen lebih besar. Dengan peningkatan asupan udara, dalam prosesnya menghabiskan bahan
bakar lebih banyak. Karena terhubung dengan mesin, supercharger hanya bisa berputar hingga
50.000 rpm. Terlebih, muncul kepulan asap ketika supercharger bekerja, karena tidak dilengkapi
dengan wastegaste. Dengan berbagai kemampuan tersebut, biasanya modifikator atau pabrikan
kendaraan memasangkan sesuai dengan kebutuhan. Simpelnya, supercharger unggul di putaran
bawah, sedangkan turbocharger untuk lintasan atau jalur panjang
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa Turbocharger adalah sebuah mesin kompresor
sentrifugal yang mendapat daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang
kendaraan. Biasanya digunakan di mesin pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran
tenaga dan efisiensi mesin dengan menigkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Pada
turbocharger terdapat 3 bagian utama yaitu rumah kompresor, pusat inti, dan rumah turbin. Serta
prinsip kerja dari turbocharger sendiri adalah proses pembuangan gas buang didalam silinder
motor dilakukan oleh piston yang mendorong gas buang hasil pembakaran sehingga gas buang
didalam ruang bakar terdorong keluar melalui katup buang menuju saluran exhaust manifold.
Cara kerja dari sistem turbocharger ada 4 tahap yaitu hisap, kompresi, ekspensi dan pembuangan.
Lalu,anatar supercharger dan turbocharger yang lebih unggul atau efesien adalah sistem
turbocharger sebab kipas turbinnya berputar untuk mengolah aliran gas buang knalpot menjadi
suplai energi. Gas buang akan berjalan melalui turbin yang akan memutar kompresor. Turbin
sendiri bisa berputar bahkan hingga 250.000 RPM. Artinya, putaran turbin pada turbo 30 kali
lebih cepat daripada mesin mobil sekalipun
DAFTAR PUSTAKA
 http://nmaa.co.id/2020/01/supercharger-vs-turbocharger-mana-paling-efisien-dan-
terbaik-antara-keduanya/
 http://rihardtanjung.blogspot.com/2016/03/sistemdan-cara-kerja-pada-
turbocharger.html
 https://kulon2.undip.ac.id/pluginfile.php/25030/mod_resource/content/2/Hasil
%20Diskusi%20Presentasi%20Materi%201%20Stabilitas%20Kendaraan%20dan
%20Performansi%20Mesin.pdf

Anda mungkin juga menyukai