“TURBOCHARGER”
Disusun oleh :
Nama : Jupri Mustopa
NIT : 20.56.2055
Jurusan : Teknika Charlie
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat serta hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah
”Turbocharger” ini dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis masih menemukan kesulitan-kesulitan
tertentu. Oleh karena itu, apabila terdapat kesalahan, baik dalam penyampaian
materi maupun sistematika penulisan, penulis mohon maaf yang sedalam-
dalamnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Turbocharger...............................................................................................................6
1. Pengertian Turbocharger..........................................................................................6
2. Teori Penyediaan Udara...........................................................................................8
3. Prinsip Kerja Turbocharger....................................................................................12
4. Komponen Dan Kelengkapan Dari Turbocharger................................................12
5. Sistem Pada Turbocharger.....................................................................................22
B. Jenis-Jenis Turbocharger..........................................................................................24
1. Fixed Geometry Turbocharger...............................................................................24
2. Variable Geometry Turbocharger..........................................................................24
C. Keuntungan Dan Kekurangan Turbocharger............................................................25
1. Keuntungan Turbocharger.....................................................................................25
2. Kekurangan Turbocharger.....................................................................................26
D. Perawatan Turbocharger...........................................................................................28
BAB III PENUTUP...........................................................................................................30
A. Kesimpulan................................................................................................................30
B. Saran..........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya
dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan.
Biasanya digunakan di mesin pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran
tenaga dan efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara yang memasuki
mesin. Kunci keuntungan dari turbocharger adalah mereka menawarkan sebuah
peningkatan yang lumayan banyak dalam tenaga mesin hanya dengan sedikit
menambah berat.
Turbocharger ditemukan oleh seorang insinyur Swiss Alfred Büchi. Patennya
untuk turbocharger diaplikasikan untuk dipakai tahun 1905. Lokomotif dan kapal
bermesin diesel dengan turbocharger mulai terlihat tahun 1920an. Sebuah
kerugian dalam mesin bensin adalah rasio kompresi harus direndahkan (agar tidak
melewat tekanan kompresi maksimum dan untuk mencegah knocking mesin) yang
menurunkan efisiensi mesin ketika beroperasi pada tenaga rendah. Kerugian ini
tidak ada dalam mesin diesel turbocharger yang dirancang khusus. Namun, untuk
operasi pada ketinggian, pendapatan tenaga dari sebuah turbocharger membuat
perbedaan yang jauh dengan keluaran tenaga total dari kedua jenis mesin. Faktor
terakhir ini membuat mesin pesawat dengan turbocharger sangat menguntungkan
dan merupakan awal pemikiran untuk pengembangan alat ini.
Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah jumlah udara
yang masuk kedalam silinder dengan memanfaatkan energi tekanan gas buang.
Kalau sebelumnya pemasukan udara mengandalkan kevakuman yang dibentuk
karena gerakan piston pada langkah isap, maka dengan turbocharger udara
ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang diputar oleh turbin
gas buang. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan
tambahan udara yang dialirkan kedalam ruang silinder mesin pada sejumlah aliran
bahan bakar tertentu. Bila kepekatan udara bertambah sebelum ditambahkan
kedalam silinder, seluruh bahan bakar terbakar dan daya mesin bertambah. Untuk
itu mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger bertujuan memadatkan
udara
udara masuk ke dalam silinder mesin. Sehingga daya mesin lebih besar dibanding
mesin dengan dimensi yang sama. Kompresor yang digunakan dalam motor
pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga mesin dengan
meningkatkan massa oksigen yang memasuki motor. Kunci keuntungan dari
turbocharger adalah sebuah peningkatan tenaga mesin. (Sumber : Imare, 2014/07,
turbocharger).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Seperti apa pembahasan lengkap mengenai turbocharger?
2. Apa saja jenis-jenis dari turbocharger?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari turbocharger?
4. Bagaimana cara perawatan dari turbocharger?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui secara detail
mengenai :
1. Pembahasan lengkap mengenai pengertian, teori penyediaan udara, prinsip
kerja, komponen dan kelengkapan serta sistem yang ada pada turbocharger.
2. Jenis-jenis dari turbocharger dan pembahasannya.
3. Kelebihan dan kekurangan dari turbocharger.
4. Cara perawatan dari turbocharger.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Turbocharger
1. Pengertian Turbocharger
Turbocharger adalah pesawat yang digeraikan oleh gas buang dari
mesin diesel yang berfungsi untuk memompa udara yang digunakan
untuk pembilasan dan pembakaran di dalam silinder. (Motor Diesel
Penggerak Utama. Endrodi, MM. Hal. 24). Berikut adalah pendapat dari
beberapa penulis :
a. Menurut Wiranto Arismunanadar dan Koichi Tsuda
Kerugian pembuangan cukup besar, oleh karena itu perlu ada
usaha untuk menguranginya. Massa jenis udara menentukan massa
bahan bakar yang dapat dibakar pada setiap langkah dalam silinder
dan menentukan daya maksimal dari mesin. Jika massa udara dalam
setiap langkah meningkat maka besar pula massa bahan bakar pada
setiap silinder yang dapat di bakar. Oleh karena itu mesin diesel
dilengkapi dengan Turbocharger yang diharapkan dapat
meningkatkan daya keluaran mesin.
Turbocharger digerakkan oleh energi panas yang berasal dari
gas buang, dari total energi panas di dalam bahan bakar buang
bersamaan gas buang dengan kenaikan massa jenis udara. Salah satu
cara untuk mengurangi kerugian buangan adalah dengan memasang
turbocharger pada saluran gas buang. Dalam hal ini gas buang
dimanfaatkan untuk menggerakan turbin gas yang menggerakan
kompressor. Kompressor tersebut memompa udara masuk kedalam
silinder sehingga menaikkan tekanan dan jumlah udara yang
dimasukan kedalam silinder. Dengan demikian maka jumlah bahan
bakar yang dimasukan kedalam silinder dapat diperbanyak sehingga
daya mesin dapat diperbesar. Dengan turbocharger tersebut, kira-
kira 8 sampai 10% dari jumlah kalor pembakaran bahan bakar dapat
diselamatkan. (Motor Diesel Putaran Tinggi. W. Arismunandar,
Koichi Tsuda. Hal. 29).
b. Menurut J. Trommelmans
Dalam bukunya “Prinsip-prinsip Mesin Diesel Untuk
Otomotif”, hal 4.15, Turbocharger yang terdiri dari kompressor
turbo yang digerakan oleh aliran gas buang di temukan oleh
Dr.A.Buchi (Swiss). Hal ini dilakukannya dengan menyalurkan
tekanan gas hasil pembakaran ke suatu turbin, dan mempergunakan
tenaga turbin ini menggerakan blower. Blower ini dipergunakan
untuk menekan udara ke ruang pembakaran dengan tujuan
mendapatkan oksigen sebanyak-banyaknya untuk proses
pembakaran sehingga daya mesin bertambah. Alat ini kemudian
dinamakan turbocharger. Sebuah kompressor turbo terdiri dari tiga
bagian pokok, kompressor, turbin langkahnya pada poros yang
sama. Poros dan bantalan dilumasi oleh minyak motor. Gas-gas
pembakaran mengalir keluar melalui rumah turbin menggerakan
roda turbin yang dirakit di dalamnya. Jadi, juga poros yang sama
dimana roda kompressor dirakit, keduanya berputar dengan
kecepatan yang sangat tinggi 100.000-140.000 rpm. Udara dalam
rumah diayun ke tepi luar rumah oleh roda kompressor, karena itu di
tengah-tengah roda kompressor timbul kekurangan tekanan sehingga
udara terhisap. Udara yang diayun ke tepi luar didorong karena
bentuk rumah itu ke arah katup-katup masuk. Untuk menghindari
jumlah putaran turbo dan tekanan pengisian yang tinggi, turbo perlu
dilengkapi dengan katup pembebas (wastegate) dan saluran edar.
Katup pembebas itu membuka pada suatu tekanan tertentu dalam
pemasukan atau pengeluaran menurut yang dikehendaki, dilakukan
oleh tekanan masuk atau tekanan keluar. Dengan dibukanya katup
pembebas, aliran gas keluar masih akan mengalir hanya sebagian
melalui rumah turbin itu dan sisinya melalui saluran peredaran. Oleh
sebab itu, jumlah putaran roda turbin dan kompresor berkurang
seperti juga tekanan pengisian.
2. Teori Penyediaan Udara
Udara atau dalam hal ini oksigen sangat dibutuhkan dalam
pembakaran didalam silinder mesin. Untuk itu perlu adanya sistem atau
alat yang digunakan guna memenuhi kebutuhan tersebut. Turbocharger
menjadi salah satu alternatif yang digunakan. Selain dapat memenuhi
kebutuhan akan udara, alat ini juga dapat memperbesar daya mesin
karena tekanan udara yang dihasilkan melebihi satu atmosfer.
Sisi Gas
Sistem Tekanan
Rata/Constant
Pressure System
Pengisian
Tekan
Sistem Seri
Sisi Udara
Sistem Paralel
Sistem Seri
dan
Sistem
Paralel
Gambar 2. Turbocharger
2. Kompresor
Kompresor pada turbocharger, berfungsi untuk mengubah energi
mekanis putaran poros turbocharger menjadi energi kinetik aliran
udara. Kompresor berada pada satu poros dengan turbin, sehingga pada
saat gas buang mesin mulai memutar turbin, kompresor juga akan ikut
berputar dengan kecepatan putaran yang sama. Energi mekanis yang
dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai tenaga penggerak
kompresor. Saat kompressor berputar, menghisap udara sekitar ke
dalam air inlet yang letaknya berlawanan dengan turbin untuk
mendapatkan udara dingin. Kompressor meningkatkan tekanan udara 6
– 8 psi. Pada tekanan permukaan laut, kepadatan udara 14,7 psi.
Sehingga kompressor dapat meningkat hingga 50%.
b. Kelengkapan turbocharger
Di samping komponen-komponen yang membentuk suatu
turbocharger, sebagai suatu alat tentu turbocharger juga ditopang
oleh alat kelengkapan lainnya. Dalam rangka untuk memaksimalkan
peran dari turbocharger. Tentunya alat-alat kelengkapan ini sangat
diperlukan turbocharger. Kelengkapan pada turbocharger adalah
sebagai berikut :
1. Intercooler
Intercooler pada mesin diesel adalah sebuah alat pendingin udara
yang berguna untuk mendinginkan udara yang berasal dari perangkat
turbocharger di dalam mesin diesel tersebut. Udara yang disuplai
turbocharger ke mesin merupakan udara yang berasal dari gas buang
dan memiliki suhu yang sangat panas. Oleh karena itu, fungsi
intercooler pada mesin diesel merupakan salah satu hal yang cukup
penting. Selain mendinginkan udara, intercooler juga berfungsi untuk
memadatkan udara pada mesin sehingga mesin memiliki tenaga yang
lebih besar. Intercooler biasanya terletak pada bagian yang mudah
terkena angin atau udara agar mendukung fungsi pendinginan bekerja
secara maksimal.
Gambar 6. Intercooler
Sumber : antonrivai.(2011/12).macam-macam intercooler pada kapal.
Gambar 7. Intercooler
a. Tipe - tipe Intercooler
1) Udara ke udara adalah jenis intercooler yang paling jarang
digunakan pada mesin kapal tetapi banyak digunakan dalam
mesin kendaraan lain saat ini. Yang perlu diperhatikan dalam
intercooler jenis ini adalah lekukan dan perubahan ukuran harus
sesedikit mungkin. Selain itu, sambungan dan selang karet harus
yang berkualitas baik agar mampu menahan tekanan
turbocharger. Tempat pemasangan turbocharger juga perlu
diperhatikan, harus ditempatkan di tempat yang sebanyak
mungkin mendapat aliran udara.
2) Intercooler udara ke air banyak digunakan untuk kapal - kapal
laut. pada jenis ini air bersirkulasi untuk untuk mendinginkan
udara, pada dasarnya prinsip kerjanya sama seperti air radiator.
Komponen terpenting dalam intercooler jenis ini adalah pompa
airnya. Untuk itu biasanya pompa air disambungkan dengan
dipasang seri ataupun paralel.
3) Intercooler One Shot memiliki kemampuan pendingin udara yang
sangat tinggi dan cukup mendinginkan turbocharger dan
udaranya dalam waktu singkat.
b. Perawatan intercooler
1) Menghilangkan debu, deposito karbon dan kotoran lainnya
dengan bantuan udara tekan, lalu merendam intercooler ke
dalam kimia pembesih (chemical cleaner) dan di panasi hingga ±
70ºC, diamkan dalam kondisi ini sekitar 12–16 jam setelah itu
bersihkan dengan air tawar dengan cara menyemprotkanya
sampai semua kotoran hilang. Setelah itu semprotkan udara
terkompresi untuk menghilangkan partikel air dari intercooler dan
keringkan.
2) Untuk menghindari korosi oleh air laut pada sea water side pada
intercooler dipasanglah zink anoda, adapun perawatan zink anoda
yaitu dengan selalu melakukan pengecekan secara berkala.
3) Pembaruan atau penggantian packing, baik packing water side
maupun packing air side sangat dianjurkan untuk meminimalisir
terjadinya kebocoran dan untuk menjaga kekedapan.
3. Wastegates
Sebuah mesin kendaraan bermotor selalu berkerja pada rentang
rpm putaran mesin yang bervariasi. Berbagai variasi Rpm tersebut tentu
saja menghasilkan jumlah gas buang yang bervariasi juga. Semakin
tinggi putaran mesin, akan semakin banyak kunatitas gas buang mesin
masuk ke turbin turbocharger, dapat kita bayangkan putaran
turbocharger pasti tidak terkontrol. Pada kondisi ini jika mesin
kendaraan terlalu lama pada putaran tinggi, maka hal ini dapat
menyebabkan over heating pada turbin dan kompresor bahkan hingga
mencapai titik lebur komponen - komponen turbocharger. Bahkan pada
keadaan ekstrim, kondisi ini dapat langsung merusak piston motor
bakar dengan meninggalkan lubang meleleh pada piston tersebut.
Wastegates digunakan untuk mengatasi kondisi di atas. Komponen
ini berfungsi sebagai bypass valve untuk membuang gas buang motor
bakar pada kondisi tertentu untuk tidak masuk kedalam turbin
turbocharger melainkan langsung menuju exhaust. Pada kondisi mesin
stabil, wastegates akan menutup. Sedangkan pada saat proses
akselerasi, dimana tekanan gas buang meningkat, wastegates akan
membuka sehingga putaran turbin turbocharger tidak mengalami
sentakan yang berlebihan. Wastegates bekerja berdasarkan pegas-pegas
keong yang dapat diatur ketegangannya, sehingga mekanik dapat
mengatur ketegangannya untuk mendapatkan kinerja terbaik dari
turbocharger.
a. Sistem pelumasan
1. Keuntungan Turbocharger
Dalam penggunaannya, pemasangan turbocharger pasti ada maksud
dan tujuannya. Pastinya ada keuntungan dan kerugiannya. Disini penulis
mencoba mengulas beberapa keuntungan dalam pemasangan turbocharger
pada mesin penggerak utama di antaranya yaitu :
a) Peningkatan kekuatan untuk rasio berat.
Sebuah turbocharger dapat meningkatkan daya dan torsi mesin diesel
sebesar 30% -40% dari versi konvensional. (Karyanto, 2000).
b) Mengurangi kebisingan mesin.
Turbin casing bertindak sebagai kumpulan penyerapan kebisingan
mesin gas buang. Demikian pula, bagian inlet kompresor mengurangi
kebisingan yang dihasilkan oleh pulsa dalam intake manifold.
Akibatnya, mesin turbocharger biasanya tenang dari pada
konvensional lainnya (Maleev, 1995).
c) Bahan bakar ekonomis.
Sebuah mesin turbocharger memiliki efisiensi volumetrik yang lebih
tinggi dibandingkan konvensional, dengan mencapai pembakaran yang
lebih lengkap, yang menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih
rendah. (Wiranto Arismunandar, 1988).
d) Pengurangan asap.
Mesin turbocharger menghasilkan fase pembakaran lebih efisien dan
bersih, yang mengurangi produksi asap pada mesin.
e) Membantu dalam meredam gas buang.
Turbocharger dapat meredam bunyi letupan yang dihasilkan oleh gas
buang yang keluar, karena pada turbocharger tersebut dilengkapi
dengan alat peredam suara (silencer). (Maleev, 1995)
f) Efisiensi mekanis motor dapat dinaikkan.
Kerugian-kerugian mekanis akibat terjadinya gesekan mempunyai
hubungan dengan ukuran dan jumlah putaran motor. Pembesaran
kerugian gesekan karena adanya penggunaan turbocharger hanya
disebabkan karena bertambahnya putaran motor saja.
Oleh karena adanya motor diesel yang dilengkapi dengan turbocharger
mempunyai tingkat efisiensi mekanis yang lebih besar, bila
dibandingkan dengan motor diesel yang tanpa turbocharger pada daya
yang sama. Hal ini karena pada motor diesel yang menggunakan
turbocharger tidak perlu memperbesar konstruksi utama motornya
(Maleev, 1995).
g) Dapat bekerja di tempat yang mempunyai ketinggian.
Semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut, maka akan
semakin rendah tekanan atmosfirnya. Hal ini berarti kerapatan udara
yang akan masuk kedalam silinder pembakaran motor akan berkurang
dan sebagai akibatnya bahan bakar yang dapat dibakar didalam silinder
akan berkurang juga, sehingga dapat menyebabkan tenaga motor
berkurang dari semula. Penurunan ini akan lebih kecil pada motor yang
dilayani oleh turbocharger (Wiranto Arismunandar, 1988).
h) Harga Mesin Lebih Murah.
Mesin yang menggunakan turbocharger pada umumnya lebih murah
dibanding dengan pengisapan natural dengan tenaga yang sama.(Astu
Pudjanarsa dan Djati Nursuhud, 2000).
i) Sebuah turbocharger tak menyerap tenaga dari poros utama.
Dalam hal turbocharger, tak ada hubungan langsung secara mekanis
sehingga karenanya tenaga blower atau kompresor tidak
mengakibatkan kerugian pada daya poros utama (Yanmar Diesel
Engine,1986).
2. Kekurangan Turbocharger
Setelah membahas keuntungan di atas. Kini saatnya giliran penulis
membahas kekurangan dari penggunaan turbocharger. Beberapa
kekurangan dalam pemasangan turbocharger pada mesin penggerak
utama di antaranya yaitu :
a) Membutuhkan perawatan ekstra terutama pelumasan.
Turbocharger lebih membutuhkan perawatan ekstra dalam pelumasan
untuk kelancaran putaran poros dan karena putaran yang sangat tinggi
dapat menghasilkan panas yang berlebih bahkan tidak terkontrol.
Hal tersebut dapat mengakibatkan keausan terhadap bearing dan
bagian-bagian penting yang lain dari turbocharger.
b) Lebih berisik.
Pemasangan turbocharger membuat kamar mesin lebih bising karena
turbocharger mengeluarkan suara berdenging yang dihasilkan dari
putaran turbin pada turbocharger yang tinggi.
c) Pengawasan yang ekstra dalam pengoperasian.
Menambah pekerjaan bagi operator mesin, karena harus terus
memperhatikan kerja dari turbocharger . Dalam hal ini yang
direpotkan tentu masinis dan oiler jaga. Yang harus melakukan
pengawasan ekstra terhadap turbocharger.
d) Sangat mempengaruhi daya mesin.
Bila turbocharger mengalami gangguan maka dapat berpengaruh
terhadap daya mesin. Ini disebabkan oleh karena turbocharger
berhubungan langsung dengan gas buang yang dihasilkan oleh mesin
induk. Begitu pula sebaliknya apabila turbocharger mengalami
masalah itu juga akan menyebabkan supply udara bilas ke ruang
pembakaran berkurang dan dapat menghambat laju kapal karena
terganggunya kompresi mesin karena kurangnya asupan udara.
(Sumber : Eri Rozidin, 2012, keuntungan dan kekurangan
turbocharger).
D. Perawatan Turbocharger
A. Kesimpulan
Turbocharger adalah komponen mesin yang merupakan penyempurnaan
teknologi untuk memperbaiki dari siklus pembakaran pada mesin pembakaran dalam.
Pada sistem turbocharger mempunyai beberapa komponen utama yaitu turbin
penggerak beserta rumah turbin (turbin housing), poros penghubung, blower
(kompresor) beserta compressor housing, dan pada penyempurnaan akhirnya ada pula
yang ditambahken dengan sistem intercooler atau aftercooler.
Dengan adanya turbocharger ini dipastikan
proses pembakaran mesin akan lebih sempurna, karena udara yang memasuki ruang
bakar akan lebih banyak dibandingkan dengan mesin tanpa turbocharger. Dengan
adanya penambahan udara yang memasuki ruang bakar maka
bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak perlu terlalu jauh dalam
mencari oksigen karena otomatis. Jika kadar udara yang masuk ruang bakar lebih
banyak maka oksigen pun juga akan lebih banyak. Dengan adanya penambahan kadar
oksigen tersebut maka proses pembakaran akan lebih sempurna dan meningkatkan
daya atau tenaga yang dihasilkan.
Selain itu dengan adanya sistem turbocharger ini sisa bahan bakar yang tidak
terbakar atau yang biasa disebut HC akan berkurang karena bahan bakar akan mudah
untuk mencari oksigen saat pembakaran sehingga gas buang yang dihasilkan tidak
banyak mengandung asap hitam. Sistem turbocharger ini juga dapat mengurangi daya
panas yang dihasilkan dari pembakaran karena sebagian panas yang dikeluarkan oleh
mesin akan keluar melalui saluran pembuangan dan akan dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin yang terhubung dengan kompresor sehingga dapat pula
meredam bunyi yang timbul akibat ledakan saat pembakaran.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap supaya kedepannya dapat
dikembangkan dengan metode lain, sehingga dalam menghadapi teknologi secara
nyata dapat lebih mudah untuk dipahami.
DAFTAR PUSTAKA