Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Turbocharge

merupakan

suatu

pesawat

yang

mampu

menghasilkan udara bertekanan yang sangat dibutuhkan untuk proses


pembakaran bahan bakar dalam silinder dan pada motor diesol
putaran turbocharge digerakan oleh tekanan gas buang dari dalaip
selinder sebelum keluar ke cerobong. Oleh karena itu putaran
turbocharge perlu dipertahankan agar kinerja turbocharge tetap optimal
terus menerus, khususnya yang terkait dengan perawatan komponen komponen, khususnya pada turbin blade agarputarannya tetap optimal
dan tekanan gasnya tidak menurun. Seiring dengan perkembangan
motor diesel pada era globslisasi yang semakin pesat, maka
perkembangan, pemakaian, dan pemasaran dari motor diesel menjadi
lebih luas, sehingga moto diesel sampai saat ini menjadi motor yang
benar - benar efisien, ringan serta bebas polusi udara. Dibandingkan
dengan motor diesel periode sebelumnya, proses pemasukan udara
pada motor diesel hanya terjadi pada proses langkah isap torak serta
pemedaan tekanan antara di luar dan di dalam slinder.
Penulis pernah mengalami asap hitam tebal(Engine Black
Smoke) Pada mesin induk yang keluar pada muffler ( cerobong gas
buang keluar kapal ) yang diakibatkan oleh bocornya pelumasan pada
shaft antara turbin side dan kompresor sehingga oli atau minyak lumas
masuk kedalam ruang bakar melalui turbin blow yang berhubungan
langsung ke dalam ruang bakar. PDan juga dalam perjalanan dari
Banjarmasin menuju pulau Jawa mengalami cuaca buruk (ombak)
pada saat itu Mesin induk tepatnya pada Turbocharger mengalami
putaran berlebihan ( overspeed ) dan bunyi yang tidak sesuai dengan
putarannya ( Surging ). Dalam hal ini dinyatakan penyebabnya adalah
karena keadaan cuaca buruk yang menyebabkan buritan kapal dan

propeller terangkat atau bebas dari air sehingga putarannya bebas dan
terjadi putaran berlebihan ( overspeed ) yang berpengaruh langsung ke
putaran Main Engine dan Turbocharger, pada saat itu untuk mengatasi
hal tersebut Kepala Kamar Mesin ( KKM ) segera menginformasikan
kepada

Kapten

menurunkan

putaran

Mesin

Induk

untuk

mengkondisikan keadaan cuaca. Menurut Thomas D Marton (2012;


141) memberikan penjelasan bahwa Pembakaran tidak sempurna
akan menghasilkan gas buang yang mengandung carborasi yang
pekat dan mudah melekat pada turbin blades turbocharge, sehingga
tekanan ekspansi gas buang menurun .
Fakta dilapangan Kinerja turbocharger sering berubah - ubah
oleh pengaruh tekanan gas buang yang tidak stabil. Akibat
pembakaran tidak sempurna sehingga gas buang mengandung
carborasi yang pekat dan mudah melekat pada turbin blades
turbocharger, sehingga tekanan ekspansi gas buang menurun. Pada
turbocharger juga sering mengalami overheat (panas berlebihan) yang
disebabkan karena kotornya filter sehingga terjadi penyumbatan.
Yang menjadi fokus penelitian adalah faktor yang mempengaruhi
kinerja turbo charge tidak optimal. Sesuai dengan later belakang
diatas, maka penults sangat tertarik untuk membahas ke dalam bentuk
skripsi

dengan

judul.

"UPAYA MEMPERTAHANKAN

KINERJA

TURBO CHARGE MAIN ENGINE Dl KAPAL MV MBP 3212"


B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
factor bagaimana upaya mempertahankan kinerja turbo charge main
engine?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah Untuk mengkaji upaya mempertahankan kinerja turbo charge
main engine di kapal.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu
1. Manfaat teoritis (keilmuan)
a) Memperluas pengetahuan tentang system turbocharge pada
mesin induk.
b) Sebagai bahan rujukan penelitian atau referensiberikutnya
bagi penulis dan pembaca tentang turbocharge.
2. Manfaat praktis
a) Memberikan referensi bagi perusahaan serta alat transportasi
darat dan transportasi laut yang bertenaga pendorong mesin
diesel yang mempunyai system turbocharge.
b) Sebagai bahan masukan bagi crew khususnya pada engineer
yang bekerja di atas kapal sebagai perwira dan sekalipun pada
transportasi darat yang bekerja sebagai mekanik lebih berkaitan
tentang mesin penggerak dan mempunyai system turbocharge.
E. Hipotesis
Berdasarkan pokok masalah yang telah diuraikan diatas maka
upaya mempertahankan kinerja turbo charge main engine di kapal:
1. Membersihkan turbin blade (sudu-sudu turbin) sesuai dengan
instruksi manual book.
2. Membersihkan saringan udara pada blower turbocharge
secara rutin setiap ada kesempatan.
3. Memperhatikan pelumasan turbocharge berdasarkan jam kerja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Turbo Charge
Menurut DA TAYLOR, memberikan penjelasan bahwa Turbo
charge pada dasarnya terdiri dari sebuah turbin dan sebuah kompresor
digabungkan

satu

unit.

Lebih

turbo

charge

bekerja

melalui

pemanfaatan gas buang dengan tidak membuangnya langsung


keudara bebas tetapi memakainya untuk memutar turbin bersamaan
kompresor berputar memadatkan udara masuk ke dalam selinder
sehingga dapat menaikkan efesiensi volumetric. Disamping itu turbo
juga berfungsi mengurangi udara yang ditimbulkan oleh gas buang dari
motor diesel.
Menurut

S.H,

HENSHALL

C.Eng,

Mar.E

Memberikan

penjelasan bahwa turbo charge adalah paling utama pada sebuah


turbin aliran aksial tahapan tunggal yang memutar kompresor udara
tahap tunggal yang dihubungkan oleh sebuah shaf rotor untuk
membentuk kandungan yang dikandung dari bebasnya unit perjalanan
turbo charge .ekspansi pada gas buang melalui nozzle menghasilkan
udara kecepatan aliran kecepatan tinggi memasuki dan memutar
kumpulan sudu-sudu turbin.
B. Prinsip Kerja Turbo Charge
1. Pada saat langkah buang lebih exshaus valve terbuka, gas-gas
pembakarandikeluarkan dari dalam selinder melaluiexhaust valve
2. Dalam perjalanan menuju cerobong ,gas ini harus memutar sudu
jalan moving blades,sehingga poros turbin berputar.
3. Diujung poros turbin dipasangkan blower sehingga blower yang
terputar Ini akan mengisap udara dari kamar mesin dan
menekannya kedalam silinder melalui inlet valve yang terbuka pada
saat Iangkah pemasukan bila supply gas memutar moving blade

cukup banyak,maka poros turbin berputar cepat, dengan demikian


supply udara oleh turbo charge juga cukup banyak yang masuk
silinder, sehingga jumlah udara masuk selinder lebih berat
,mengakibatkan pembakaran akan menjadi sempurna . karena
pembakaran dihasilkan maka tenaga motor akan bertambah ( 15
% hingga 40 % tenaga, dibandingkan tanpa turbo charge.)

C. Sistem Turbo Charge


System turbocharge adalah mesin pembakaran dalam yang
mana disambungkan secara parallel ke gas turbo charge dan
disesuaikan menjadi sambungan indiftdual dan tidak menyambung.
Turbocharge gas buang dibuat dengan memanfatatkan gas buang
dan massa udara yang mengalir melalui mesin pembakaran dalam
dengan tenaga yang bernilai. Sebagian tenaga mesin pembakaran
dalam mempersesuaikan dengan segera menyaplai gas buang
.seperti gas buang turbocharge dalam pengoperasian bahwa mesin
pembakaran dalam mengoperasikan maksimal menutup kondisi
operasi secara optima besarnya exshaus gas turbocharge ditambah
didalam rangkaian sesuai dengan tangkapan suplai gas buang
didalam kasus perpindahan untuk memelihara tenaga sebagian udara
tinggi dan tidak menyambung dalam rangkaian didalam kasus
memindahkan sebagian tenaga yang rendah.gas buang kecil pada
turbo charge dan mengoperasikan jarak antara rendahnya dan
tingginya suplai gas buang pada mesin pembakaran dalam, itu
berulang kali menambah dan sering mengulang dan suplementasi
untuk gas buang yang besar pada turbo charge.

Gambar( 2.1 ): ABB TURBOCHARGE BHP AT 16000 ABB -BBC

D. Hubungan Turbo Charge Dengan Gas Buang


Sesuai dengan prinsip kerja turbo charge, lebih turbo charge
digerakan oleh adanya tekanan gas buang,menggerakan sudu-sudu
turbin sehingga compressor berputar pada shaf yang sama dengan
turbin, sehingga naik turunnya putaran turbo charge dipengaruhi oleh
tekanan gas buang.

Gambar (2,2):Slstem pengisian turbocharge mesin diesel 4Tak


Sumber : MARINE ENGINEERING PRATICE VOLUME 1 BY
S.H HENSALL, Eng., Mar.E

Keterangan gambar:
1. Udara masuk ke filter udara
2. Udara bersih dan dingin masuk ke instalasi turbo (turbin)
1. Udara panas akan mengalir dari turbin ke intercooler dengan
tujuan mendinginkan aliran udara yang masuk
3. Udara masuk ke intecooler
4. Udara yang telah dingin baru masuk ke ruang bakar
5. Sisa pembakaran yang akan dikeluarkan
6. Sisa gas buang dimanfaatkan untuk memutar turbin
7. Sisa gas buang keluar melalui muffier/knalpot

E.

Putaran Turbo Charge Terhadap Jumlah Udara Yang dl (sap


Menurut Wiranto Arismunandar,(2005) Motor bakar torak
menjelaskan bahwa : motor 4-langkah yang bekerja dengan turbo
charge tekanan isapanya lebih tinggi daripada tekanan udara atmosfir
sekitarnya, hal ini diperoleh dengan jalan memaksa udara atmosfir
masuk ke dalam selinder selama langkah isap .sehingga jumlah
udara atau campuran dengan udara segar yang dimasukkan lebih
besar daripada dengan proses pengisapan oleh torak pada waktu
langkah isap. Sesuai dengan standar manual book turbo charge jenis
ABB TURBOCHARGER, BHP AT 16000 RPM / ABB -BBC yang telah
ditentukan

maxsimal

putarannya

16000

Rpm

dan

maxsimal

temperaturnya 550C.

Gambar (2.3): Proses putaran Turbo charge


Sumber : introduction to Marine Engineering by D.A Taylor
F.

Data Spesiflk Turbo Charger


Objek penelitian yang penuiis iakukan pada turbo charge main
engine sebagai berikut:
Turbo charger
Maker

ABB-BBC WORKS LTD SWISS

Manufator

ABB -BBC Corporation

TYPE

2 X 1600 BHP AT 16000 RPM / ABB-

SERIAL NUMBER

BBC

MAXIMUM RPM

ABB-2242H WL-W/M111 -06

YEAR OF BUILD

2005

Stadard Inlet pressure


: 0.247 0.350 Mpa
Sumber: Manual book ABB turbo chager
G. Bagian-Bagian Turbocharger Yang dl Check List
Adapun bagian-bagian turbochargeryang di check list yaitu
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Bagian Turbochargeryang dicheck list

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Bagian-Bagian yang harus dichek- list


Output dan kecepatan mesin diesel
Suhu air pendingin yang masuk
Kecepatan turbocharger
Emisi gas buang temperature sebelum turbin
Emisi gas buang temperature setelah turbin
Tekanan setelah dan sebelum turbin
Kondisi saringan udara
Kondisi minyak lumas
Suhu udara setelah kompresor
Suhu air cooling memasuki turbin casing
Suhu air cooling meninggalkan turbin casing
Kuantitas ,merek dan kualitas minyak pelumas
Level dari minyak lumas sesuai dengan maximal dan
minimum yang telah ditentukan.
Sumber: Manual Book Turbocharger
H. Bagian komponen Turbo Charge
Adapun bagian komponen turbo charge dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel. 2.2 komponen turbo charge
TYPE
Shaft
Looking Disc
Ring Nut
Guide Wheel
Gland Striping
Dumping Wire
Shrink ring
Impeller

BHP AT 16000 RPM / ABB -BBC


Shocket Screw
Washer
Upset Screw
Sllinder
Hexagonal Screw
Fllte
Spring Washer
Filter Mesh
Ball Bearing T.S
Silinder Chasing
Gas Inlet Chasing
Distance Pipe
Guide Bolt
Air Suction Branch
Bearing Cover
Outer Suction
nozzle with felt

Guide Wheel
Diffuser

W Ring
Blower Chasing

lining
Flange
Pin

Nozzle Ring
Turbin Diffuser
Spring Washer

outlet
Gus Outlet Chasing
Oil Filter Plug
Shaft Protecting

Packing
Parratlon Wail
Cover Sheet

Sleeve

Bearing Unit
Lubricating Disc
Oil Baffle Plate
Oil Collector
Sumber: Manual book turbo charge
I.

Air Outlet Chasing


Safety Plate

Perawatan Turbo Charge


Perawatan dapat ditinjau dari berdasarkan beberapa pakar
ilmuwan yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Perawatan adalah perawatan pencegahan terhadap berbagai
aktifitas yang harus dilakukan bukan hanya mencegah terjadinya
kepatahan produksi ,serta mengurangi ongkos operas! kapal,
2. Manajemen perawatan dan perbaikan pilihan pertama untuk
menentukan suatu strategi perawatan adalah antara "perawatan
insidentif dan "perawatan berencana", Perawatan insidentil artinya
kita membiarkan mesin bekerja sampai rusak. Jika kita ingin
menghindari agar mesin bekerja tidak sampai rusak dengan cara
strategi ini maka kita harus menyediakan kapasitas fungsi-fungsi
yang kritis, maka beberapa type system diharapkan dapat
memperkecil kerusakan dan beban kerja.Pada umumnya metode
operasi ini sangat mahal oleh karena itu bentuk perencanaan
diharapkan

dengan

menggunakan

system

perawatan

berencana, maka tujuan kita adalah untuk memperkecil kerusakan


dan beban kerja pekerjaan perawatan yang diperlukan. Menurut
instruction manual book, ABB TURBO SYSTEMS type BHP AT
16000 RPM / ABB-BBC ,perawatan instaiasi yang teratur akan
meningkatkan

kerja

dan

kemampuan

sebagaimana

kondisi

pengoperasian instalasi yang sebenarnya berpengaruh banyak


pada waktu yang lama serta direkomendasikan .ketika peralatan
telah dioperasikan pada periode waktu yang lama dan pengalaman
yang telah ditetapkan sebagaimana bentuk sebenarnya hal ini akan
memungkinkan untuk penyesuaian jadwal perawatan.
J.

Perawatan pada Komponen Utama Turbo Charge

10

Adapun langkah-langkah perawatan yang dilakukan pada


komponen utama guna mempertahankan kinerja turbo charge adalah
sebagai berikut :
1. Blower side dan turbin side
Pada turbin terdapat sudu dan fluida kerja mengalir melalui ruang
antara sudu tersebut,dan kemudian roda turbin dapat berputar
maka tentu ada gaya yang bekerja pada sudu.gaya tersebut
timbul karena terjadinya perubahan momentum pada fluida kerja
yang mengalir diantara sudunya .
2. Saringan Udara
Saringan udara selalu dibersihkan agar udara yang dihisap oleh
blower benar-benar bersih yang akan masuk kedalam cylinder
dengan jumlah volume udara yang konstan sesuai dengan
kebutuhan pada mesin.
3. Minyak Pelumas
Minyak

pelumas

pada

turbo

charge

harus

selalu

diperhatikanselama mesin dalam pengoperasian agar kondisi


kerja dari turbo charge tetap normal dengan mengikuti anjuran
penggunaan minyak pelumas dari temperature yang diizinkan
(120C) sehingga bagian yang dilumasi dapat bekerja dalam
jangka waktu yang lama. Penggantian minyak lumas dilakukan
setiap 500 jam kerja serta membersihkan oil reservoir dengan
menggunakan paraffin

K. Kerusakan yang Sering Terjadi Pada TurboCharge


Kerusakan yang sering terjadi pada turbocharge adalah
sebagai berikut:
1. Terjadinya gesekan antara sudu-sudu turbin ataupun antara
compressor dan rumahnya karena ausnya bantalan atau poros
turbin yang perbaikannya dilakukan dengan mengganti poros dan

11

bantalannya, atau karena ausnya sudu pada bagian diameter iuar


sehingga sudu harus diganti.
2. Bocornya pelumas, perbaikannya dilakukan dengan mengganti
segel yang ada atau mengencangkan bagian-bagian yang bocor.
3. Tersumbatnya nosel turbin, perbaikannya dilakukan dengan
membersihkan atau menggantinya.
4. Kerusakan
bantalan,
perbaikannya

dilakukan

dengan

menggantinya dengan yang baru.


5. Kotoran pada sudu-sudu turbin blade , perbaikannya dilakukan
dengan membersihkan saringan dan sudu-sudunya.
L.

Diagram Alir / Kerangka Pikir

SURVEY OBJEK

MENGAMBIL DATA

OLAH DATA

UPAYA MEMPERTAHANKAN KINERJA TURBO CHARGE MAIN ENGINE

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di atas kapal MV MBP 3212 , pada saat
taruna melaksanakan praktek laut .dengan kurun waktu penelitian 12
bulan 7 hari yang dimulai pada tanggal 05 Mei 2014 sampai 13 Mei

12

2015. Dan dalam melaksanakan praktek laut (Prala) penulisan


mengambil penelitian selama 5 hari, pada tanggal 17 sampai 21 bulan
Oktober 2014, tepatnya di pelabuhan Paiton Java power, Jawa timur.
B. Metode Pengumpulan Data
Adapun

metode

pengumpulan

data

yang

digunakan

dalam penelitian ini adalah:


1. Metode Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada obyek yang
diteliti. Data dan informasi dikumpulkan melalui:
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung di
atas kapal dimana penulis melaksanakan overhaul turbocharger
Main engine.
b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan para perwira serta para ahli teknisi turbocharger pada
waktu mengadakan overhoul di kapal MV MBP 3212 dan para
Dosen

serta

pembimbing

di

lingkungan

Politeknik

Ilmu

Pelayaran Makassar,
2. Tinjauan Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature, bukubuku dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas, untuk memperoleh landasan teori yang akan digunakan
dalam membahas masalah yang diteliti.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif.
yang diperoleh dalam bentuk Variabel berupa informasHnformasi
sekitar pembahasan baik secara lisan maupun tulisan,
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang penulis gunakan terdiri atas:
a. Data Primer
Merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

13

sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat


berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok,
hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian.
b. DataSekunder
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah

Tersusun

dalam

arsip

(data

dokumenter)

yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.


D. Metode Analisis
Metode Analisis yang dipergunakan dalam penyelesaian
hipotesis ini adalah analisis deskriptif, yaitu suatu analisis yang
menjelaskan tentang bagaimana Upaya Mempertahankan Kinerja
Turbocharger

dengan

Perawatan

berencana

demi

kelancaran

pengoperasian diatas kapal.

E. Tabel Pelaksanaan Jadwal Penelitian


N
o

Kegiatan
1 2 3

Mengumpulkan data

2
3

buku referensi
Membahas judul
Pemilihan judul dan

TAHUN 2013
BULAN
5 6 7 8 9

10 11 12

bimbingan penetapan

14

4
5

judul
Seminar judul
Penyusunan/judul

penelitian
Pengambilan data
penelitian

N
o
1

Kegiatan
1 2 3

Pengambilan data

Kegiatan

Penetapan judul untuk

2
3

proposal
Penyusunan proposal
Seminar proposal

10 11 12

Praktek laut

penelitian
N
o

TAHUN 2014
BULAN
5 6 7 8 9

1 2 3

TAHUN 2015
BULAN
5 6 7 8 9

10 11 12

PRAKTEK
LAUT

15

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH
A. Analisa Masalah
Penyebab masalah utama ditinjau dari segi 6M + 1 E atau Man,
Money, Material, Methode, Machine, Market, dan Enviroment, maka
perlu dilakukan identifikasi masalah yang terjadi pada turbo charge
yaitu beberapa factor berdasarkan pengamatan langsung dari hasil
penelitian serta data-data yang penulis temukan dikapal tempat penulis
melaksanakan praktek laut, tentang turbo charge main engine lebih
kinerja turbo charge tersebut diupayakan agar kinerjanya tetap optimal.
Tabel 2.3 Data ketentuan Turbo Charge Main engine
TYPE

1600 BHP AT 16000 RPM / ABB-

BBC
MAKER
ABB-BBC WORKS LTD SWISS
MAX SPEED
16000 Rpm
Standard Inlet Presure
0.247-0.350Mpa
Standard Inlet Temperature
550C
Sumber: log book main engine MV MBP 3212
Berdasarkan

pengamatan

yang

dilakukan

pada

saat

melaksanakan penelitian yang dilakukan dilakukan diatas kapal MV


MBP 3212, dimana pada saat itu Turbo Charge mengalami
permasalahan, yaitu terjadinya penurunan kinerja Turbo Charge pada
main engine port side.

16

Tabel 2.4 Data ketentuan kinerja pada turbo charge MV MBP 3212
Exh.gas
temperature
(C)
Turbine
Inlet Outlet

Exh.Gas

Turbo

pressure

blower

Inlet

outlet

turbin

turbin

(MPa)
450
305
0.247
330
T1
T2
P1
P2
Sumber: manual book MV MBP 3212

(rpm)

16.000

Scav.air pressure

Scav.air temperature (C)

Inlet kmpr-

Outlet

Receive

Inlet

Before

After

esor (kPa)

kompesor

(MPa)

blower

cooler

coolei

0.392
P3

(KPa)
3.089
P4

0.272
P5

35
T3

200
T4

38
T5

Table 2.5 Data kinerja turbo charge hasil pengamatan jam 08.00-20.00 tgl 08 SEPTEMBER 2013

17

Exh.gas
temperature
(C)
Turbine
Inlet Outlet

450

385

Exh.Gas

Turbo

pressure

blower

Inlet

outlet

turbin

turbin

(MPa)
0.214

300

(0.039)
T1
T2
P1
P2
Sumber: hasil penulisan log book

Scav.air pressure

(rpm)

15.500

Scav.air temperature (C)

Inlet

Outlet

Receive

Inlet

Before

After

kmpresor

kompesor

(MPa)

blower

cooler

coolei

(KPa)
0.48

0.248

34

190

37

P4

P5

T3

T4

(kPa)
0.16
P3

T5

18

Data yang diperoleh pada saat jaga di kamar mesin yaitu sebagai berikut:
System keluar turbin blades:
T1(Exh): 450C

System masuk blower:


T3(Udara): 34C

P1(Exh) : 0.214 MPa

P3(Udara) : 0.16 MPa

T2(Exh) : 385C

T4(Udara): 190C

P2(Exh) : 0.039MPa

P4(Udara) : 0.48 MPa


T5(Udara) : 37C
P5(Udara) : 0.248 MPa

Proses yang berlangsung pada turbo charge berdasarkan


SIMus Brayton

Gambar:2.4 Proses kinerja Turbo Charge pada Main Engine


Sumber: manual book turbo charge
Sumber : Manual book turbo charge
System ketuar turbin blades: Proses:3-4 ekspanst isentropic
P1(Exh)

= Tekanan sebelum turbin

T1(Exhr)

= Temperatur sebelum turbin

P2(Exh)

= Tekanan setelah turbin

T2(Exh)

= Temperatur setelah turbin

System masuk blower kompresor .-proses :f-2 kompresi isentropik

19

P3(Exh) = Tekanan masuk blower kompresor


T3(Exh) =Temperatur masuk blower kompresor
P4(Exh) =tekanan keluar blower kompresor
T4(Exh) = Temperature keluar blower kompresor
Berdasarkan panduan thermodinamlka, lebih kerja turbo charge
diperoleh dari hasil fiuida kerja berfasa gas untuk menghasilkan
kerja /tenaga mekanik. maka proses yang berlangsung dapat
dianalisis dengan siklus bryton pada basis udara -standar dingin,
maka panas spesifik diambil konstan:
Sesuai dengan data yang diperoleh pada saat melakukan
observasi di kapal, "pada perawatan Turbo Charge", perawatan yang
dilaksanakan tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, lebih
Turbo Charge seharusnya sekali dalam dua Tahun turbo charge
harusOverhaul, namun kenyataannya yang terjadi di kapal adalah
sudah empat Tahun baru melakukan Overhaul. Hal inilah yang
menyebabkan

turunnya

kinerja

turbo

charge

akibat

pengaruh

menebalnya kotoran pada Turbin Blade yang penulis buktikan pada


saat melakukan Overhaul. Sehingga hasil analisis yang diperoleh dari
penjabaran persamaan diatas penulis membuktikan bahwa temperatur
yang keluar dari turbin menurun dibanding dengan temperatur yang
masuk, sedangkan temperatur yang keluar dari Blower meningkat
dibanding dengan temperatur yang masuk. Pada pembuktian untuk
Kerja Turbin dengan kerja Kompresor, hasil perbandingan bahwa pada
kerja kompresor lebih besar dibanding dengan kerja Turbin. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa " Upaya mempertahankan kinerja
Turbo Charge main engine yaitu denganmelakukan perawatan rutin
dan melakukan overhaull sesuai dengan jam kerja turbo charge.
Dari hasil analisa di atas, maka penulis akan membahas
mengenai upaya mempertahankan kinerja Turbo Charge main engine
"Dengan demikian penulis menganalisa dampak lambatnya perawatan
20

pada turbo charge tersebut yakni sebagai berikut:


1. Analisa pada kotornya turbin blade turbo charge
Turbin blade merupakan suatu komponen utama pada turbo
charge. Lebih turbin blade dan blower side ditempatkan pada
bagian ujung porosnya dengan posisi shaf yang sama. sesuai
dengan prinsip kerjanya ,turbo charge digerakkan oleh adanya
tekanan tekanan gas buang menggerakkan turbin blade (sudu-sudu
turbin) sehingga blower side berputar pada shaf yang sama dengan
turbin blade. Sehingga naik turunya putaran turbo charge
dipengaruhi oleh tekanan gas buang serta pengaruh beban
penyumbatan kerak-kerak karbon dan jelaga pada permukaan
turbin blade (sudu-sudu turbin). Namun sesuai dengan faktanya
dilapangan gas buang tersebut dapat mengandung caborasi yang
berupa kerak-kerak karbon hasil stsa pembakaran dari ruang bakar
dalam selinder. sehingga memberikan hambatan atau mengurangi
aliran tekanan ekspansien pada turbin blade.
2. Analisa pada kotornya saringan udara pada blower turbo charge
Saringan udara (filter) turbo charge merupakan bagian yang tidak
kalah fungsinya bila dibandingkan dengan bagian-bagian turbo
charge lainnya, saringan udara (filter) terdiri dari dua bagian penting
yaitu saringan bagian luar berupa cotton busa tipis (spoon) yang
membalut melingkar menutupi saringan bagian dalam sedangkan
saringan bagiandalam berupa serat-serat tembaga yang sangat
halus yang disusun didalam rumah saringan udara yang terdiri atas
empat (4) lempengan yang mana bertujuan untuk memudahkan
membersihkan dan merawat. Penyebab saringan udara bagian luar
cepat

kotor

adalah

karena

terlambatnya

pelaksanaan

perawatan/membersihkannya sehingga daya hisap kompresor


udara dari luar menurun.

21

B. Pemecahan masalah
Berdasarkan

dari

hasil

pengkajian

rumus

maka

terbukti

bahwa,udara yang masuk kedalam kompresor dimanpatkan sehingga


tekanan dan suhu meningkat Dibandingkan dengan proses yang terjadi
pada turbin yaitu gas hasil pembakaran berekspansi didalam turbin gas
sehingga sudu-sudu turbin berputar dengan shaf poros yang sama
memutar compressor maka tekanan dan temperature menurun akibat
proses ekspansi tersebut. Jadi melalui analisa tersebut dibuktikan
bahwa kinerja turbo charge berlangsung pada dua proses dengan dua
komponen utama. Serta dipengaruhi oleh temperature dan tekanan gas
buang, bilamana temperature tinggi maka tekanan gas buang juga
tinggi. Namun gas buang tersebut mengandung caborasi yang melekat
pada sudu-sudu turbin .sehingga lama-kelamaan menebal, dampak
inilah yang memberikan beban dalam ruang ekspansi turbin. Sehingga
untuk menghindari adanya beban tersebut serta hambatan daya hisap
kompresor blower udara dari luar maka masalah tersebut dapat diatasi
dengan langkah-langkah perawatan sebagai berikut:
1. Mengatasi Kotornya turbin blades pada turbo charge yang
menimbulkan beban terhadap sudu-sudu turbin.
Masalah ini dapat diatasi dengan cara yaitu :
a. Overhaul turbo charge secara keseluruhan .
Prosedur Pembongkaran
a) Sebelum melepas baut-baut pengikat yang ada tandailah
setiap baut untuk mempermudah pemasangan kembali
bagian-bagian itu ditempat semula.
b) Buka pelat-pelat pengunci pada baut-baut pengikat sebelum
melepas baut-baut yang adabongkariah terlebih dahulu
kompresor dan rumahnya, baru kemudian turbinnya
c) Gunakanlah kunci sok yang sesuai ukurannya dengan posisi

22

pegangan

yang

fleksibel.

Pembongkaran

sebaiknya

dilakukan ketika pengisi turbo sedang dalam kondisi terjepit


ragumsedangkan pelepasan rumah bantalan dan rumah
turbin dilaksanakan dengan menumpuh rumah turbin dan
menekan bagian pusatnya
d) Setelah pembongkaran roda kompresor dari poros dan
rumah turbinselanjutnya lakukan pembongkaran roda turbin,
pembongkaran

roda

turbin

dapat

dilakukan

dengan

menumpu ke atas balok kayu yang terjepit ragum dan


dengan pelan-pelan memukul poros turbin dengan palu.

e) Dalam melakukan pembongkaran harus diperhatikan adanya


ring-ring pengunci yang ada untuk dilepas terlebih dahulu.
b. Pemeriksaan dan Pembersihan
a) Pemeriksaan rumah bantalan atau sebaiiknya apakah
permukaanya halus dan tidak terdapat goresan.serta periksa
lubang bantalan terhadap ukurannya dengan menggunakan
meter peraba.
b) Pemeriksaan roda turbin dan porosnya yaitu periksa turbin
dari bengkokan dan takikan sudu-sudu jika sudu-sudu tidak
dapat diluruskan seperti semula.gantilah roda turbin dan
porosnya.
c) Pemeriksaan

pelat

penyangga

dan

keausan

yang

disebabkan oleh cincin-cincin segel. Jika ukuran sudah


melebihi ketentuan ,pelat penyangga harus diganti.serta
periksa apakah ada retak atau keropos pada pegas
tekananya.bila terjadi kerusakan pelat penyangga harus
diganti.
d) Pemeriksaan roda kompresor dan rumahnya yaitu periksa

23

sudu-sudu roda kompresor terhadap adanya keausan dan


retak

,maka

sudu-sudu

harus

diganti

jika

terdapat

kerusakan,dan periksa rumah kompresor terhadap adanya


retak atau cacat yang iain.
e) Pemeriksaan bantalan-bantalan dilakukan terhadap adanya
keausan terutama terhadap bantaian desak (trust bearing).
Jika terjdi keausan maka bantaian harus diganti.
c. Cara Pemasangan
a) Periksa rumah bantaian sekali lagi terhadap adanya kotoran
debu dan karbon.kemudian pasanglah bantaian yang baru
dan kuncllah dengan ring penguncl,
b) LumasI semua bantaian tersebur dengan minyak dan putar
setiap bantaian sehingga penyebaran pelumas merata,dan
periksa kedudukannya
c) Pasanglah roda turbin dan poros kerumah bagian tengah,
pasang cincin segel yang baru kedalam celah pada
turbin.dan lumasi komponen itu dengan minyak pelumas
d) Pasang tutup turbin di atas sisi pembuangan rumah bagian
tengah ;kemudian pasang roda turbin dan prosesnya
kedalam rumah bagian tengah
e) Pasang sebuah segel baru pada bantaian desak dan
lekatkan pada leher desak (trust collar).tempatkan leher
desak dan bantaian yang telah terpasang pada poros roda
turbin
f) Geserlah turbin yang terpasang pada rumah bagian tengah
kebah sehingga bantalannya mendesak ring dan terjadi
kelurusan dalam
g) Pasanglah plat penyangga di atas poros roda turbin dan
geserlah kebawa sampai terjadi kontak antara bantalan dan
ring sehingga bergeser kelubang plat penyangga.
h) Pasang

sekrup-sekrup

pengikat,gunakan

plat

24

pengunciagar tidak terlepas pada waktu operasi


i) Pasanglah

roda

kompresor

pada

poros

roda

turbin

pasangmur penahannya dan pegang roda turbin kemudian


lakukanpenjepitan

pada

ragum

untuk

penguatan

mur

rodakompresor
j) Lepaskan turbo dari penjepit,kemudian putariah turbo
untukmemeriksa kebebasan gerak putarannya
k) Setelah tengah telah diraktt kembaii pasanglah kedalam
rumah turbin gas buang
l) Pemasangan bagian tengah ke rumah turbin harus dijaga
sedemikian

rupa

karbonpemasangan
setelah itudiputar

sehingga

terhindar

dilakukan

secara

kedepan

dan

dari

debudan

berhati-hati

kebelakang

dan

sehingga

dudukanterpasang dengan tepat


m) Luruskan semua komponen sesuai dengan tanda-tandayang
dibuat pada waktu pembongkaran,pasang sekruppenutup
dengan

menggunakan

alat

pengunci

yangbarudan

lanjutkan dengan pemasangan rumah kompresor


n) Setelah semua komponen dipasang secaralengkap,adakan
pemeriksaan akhir agar putaran betul-betul bebas dan
pelumasannya lancer
o) Jika

turbo

charge

tidak

segera

dipasa

motortutuplah turbo agar terhindar dari masuknya bendabenda asing kedalamnya


p) Jika turbo harus dipasang, bersihkan dulu manifold gas
buang tempat turbo akan dipasang dengan menggunakan
gas-ket, lalu kencangkan baut-bautnya,dan pasang saluran
pemasukan minyakanya
q) Setelah semuanya sudah terpasang maka turbo charge siap
dioperasikan.
d. Perawatan

25

Dengan cara penyempotan dengan menggunakan carbon


cleaner chemical dengan disertai tekanan angin dari botol angin,
7,5 kg/crn2. Untuk membersihkan kerak-kerak karbon dan jelaga
pada turbn blade, maka harus menggunakan cara kerja yang
kedua, mengingat waktu perawatan yang sempit, maka kita
melakukan dengan cara yang kedua karena pekerjaannya lebih
mudah dan lebih cepat untuk itu pertama buka baut-baut
pengikat cover/penutup pada bagian turbo charge dan untuk
memudahkan
menempel

pekerjaan

dibersihkan

maka
dengan

kerak-kerak
cairan

jelaga

chemical,

yang

(carbon

cleaner) disertai dengan penyemprotan dengan tekanan udara


dari botol angin 7,5 kg/cm 2 dengan tekanan yang cukup
menyebabkan

kerak-kerak

karbon

yang

melekat

pada

permukaan turbin blade akan terlepas dan lakukan hingga


seluruh karbon dan jelaga dapat dikeluarkan, dan sudu-sudu
turbin dalam keadaan bersih dan penutup nozzle baut-baut
pengikat dikencangkan hingga rapat
2. Mengatasi Saringan Udara yang kotor
Saringan udara selalu dibersihkan agar udara yang dihisap
oleh blower benar-benar bersih yang akan masuk kedalam sylinder
dengan jumlah volume udara yang konstan sesuai dengan
kebutuhan pada mesin, untuk membersihkan saringan umumnya
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melepaskan saringan udara dari blower side.
b. Menyiapkan kerosene/solar.
c. Tuangkan soiar/kerosene ke ember berukuran lebih besar dari
saringan udara.
d. Rendam saringan udara dalam ember yang berisi
kerosene/solar.
e. saringan udara dikeluarkan lagi dari ember dan dibersihkan lagi
dengan air yang dicampur dengan deterjen pembersih untuk
menghilangkan kotoran dan bau pada kerosene/solar.
f. Seianjutnya dibilas dengan air tawar untuk mendapatkan hasil
26

pembilasan yang lebih bersih.


g. Jemur saringan udara dalam kamar mesin agar sisa-sisa air
pada
saringan udara menguap.
h. Setelah saringan dibersihkan pasang kembali pada rangkanya
dan siap untuk dipakai.

27

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa penelitian tersebut maka, penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan yang dapat diambil setelah
penelitian di dalam skripsi ini antara lain ::
1. Terjadinya penurunan tekanan ekspansi dalam ruang turbin blades
turbo charge disebabkan oleh tebalnya jelaga karbon-karbon dari
gas buang
2. Turunnya daya isap udara luar oleh blower akibat kotornya saringan
udara .
3. Tidak optimalnya perawatan pada turbo charge main engine
sehingga mempengaruhi kinerja main engine,
B. Saran
Mengingat permasalahan yang timbul terhadap system turbo
charge terutama pada saat mesin beroperasi yang mengakibatkan
turunnya kinerja turbo charge,sesuai dengan hasil observasi yang
penulis dapatkan maka penulis sarankan:
1. Sebaiknya melakukan perawatan secara periodik terhadap tur
charge khususnya pada Turbin blade agar tekanan gas menyentuh
turbin blade tetap optimal.Serta pada saat melakukan jaga dikamar
mesin Melakukan flushing sekali tiap empat jam dengan carbon
cleamer chemical agar kotoran yang terbawa udara masuk kedalam
blower dibersihkan oleh chemical tersebut. Bila perlu pembuktian
yang lebih konkrit overhaul turbo charge seperti yang penulis
lakukan pada saat prala(penelitian).
2. Selalu memperhatikan jam kerja turbo charge main engine agar
tidak mengalami masalah.

28

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, wiranto.1988. Motor Bakar Torak. Bandung: ITB Bandung.
D A TAYLOR. (2002). Introduction to marine engineering. London:
Tottenham Court Road WIT 4LP
Instruction Manual Book. Turbo Charge, from ship MV. MBP 3212: Main
engine,by company.
Sunaryo, Hery dan Triyono. 1988. Motor Diesel Penggerak Kapal.
Bandung : NSOS
S.H HENSHALL(CEng,FI MarE). (2005). Diesel Engines. London:
Publishers .England
V.L, MALEEV.1991. Konstruksi, Operasi, Pemeiiharaan dan Perbaikan
Mesin Diesel. Jakarta 10430: Erlangga.

29

Anda mungkin juga menyukai