Oleh:
Tiara Nur Azmi Irawati
NIM A1C020043
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................................
I. PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
III. METODOLOGI.....................................................................................................
A. Alat dan Bahan................................................................................................
B. Prosedur Kerja.................................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................
A. Hasil................................................................................................................
B. Pembahasan...................................................................................................
V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
2. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian utama sistem penyaluran bahan
bakar motor bensin sistem karburasi beserta fungsi dan mekanisme kerjanya.
Motor bakar merupakan salah satu pesawat yang digunakan sebagai mesin
penggerak utama. Motor bakar untuk mesin kendaraan, mulai dari kendaraan kecil
sampai yang besar. Oleh karena itu tenaga yang dibutuhkan sangat bervariasi.
Tenaga yang dihasilkan motor bakar berasal dari pembakaran campuran antara
bahan bakar dan udara yang terjadi didalam ruang bakar. Perubahan energi yang
terjadi dalam proses pembakaran didalam ruang bakar adalah perubahan energi
kimia menjadi energi mekanik. Pembakaran bahan bakar dan udara dengan
komposisi tertentu dapat menghasilkan daya yang maksimal. Dengan
perkembangan teknologi manusia mulai mencari alternatif untuk usaha
pencapaian daya yang maksimum dengan mengoptimalkan kerja dari sistem
motor bakar. Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin
yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah
tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses
pembakaran, proses pembakaran juga mengubah energi tersebut yang terjadi di
dalam dan di luar mesin kalor (Srini, 2012).
Bahan bakar adalah bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses
pembakaran dengan sendirinya disertai pengeluaran kalor. Sistem bahan bakar
berfungsi untuk menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan
bakar dan udara dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan
campuran tersebut kedalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai
kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan
sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan
tekanan (Turmizi, 2018).
2
Sistem bahan bakar karburator atau disebut juga sistem bahan bakar
konvensional merupakan sistem bahan bakar untuk melakukan proses
pencampuran bensin dan udara sebelum disalurkan ke ruang bakar. Hal tersebut
merupakan fungsi dari karburator untuk memenuhi suplai campuran bahan bakar
dan udara untuk mesin pada setiap kondisi pengoperasian. Pada sistem bahan
bakar konvensional biasanya tidak dilengkapi dengan pompa bahan bakar akan
tetapi menggunakan gaya gravitasi dari tangki bahan bakar menuju ke karburator
disalurkan melalui selang dab biasanya dilengkapi saringan bahan bakar (Irvan &
Sarjono, 2021).
Menurut Turmizi (2018), umumnya kendaraan yang banyak beroperasi di
jalan menggunakan bahan bakar cair yaitu bensin atau minyak solar. Hal ini
dikarenakan bensin dan minyak solar merupakan bahan bakar yang efektif dalam
penggunaannya, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
1. Relatif ringan.
2. Efisien untuk menghasilkan panas.
3. Sisa pembakaran sedikit dan tidak merusak mesin.
4. Cara penyimpanannya mudah (sesuai kondisi tempat).
Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa
komponen antara lain yaitu: Tangki bahan bakar, saringan bahan bakar, selang
bahan bakar, karburator, dan intake manifold. Pada tangki bahan bakar dilengkapi
dengan pengukur tinggi bahan bakar, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi
katup bahan bakar. Apabila katup bahan bakar dibuka maka secara alamiah bahan
bakar akan mengalir menuju ke karburator. Agar bahan bakar yang masuk ke
karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bahan bahan
bakar (Turmizi, 2018).
Sistem bahan bakar menurut penyaluran bahan bakarnya dibedakan menjadi
dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya memanfaatkan gaya
gravitasi dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan. Penyaluran bahan
bakar dengan sendirinya yaitu menggunakan karburator (konvensional) dimana
tidak menggunakan pompa bahan bakar dan hanya memanfaatkan gaya gravitasi
dengan penempatan tangki yang lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem
3
penyaluran bahan bakar dengan tekanan artinya menggunakan pompa bahan bakar
biasanya terdapat pada mesin injeksi (Irvan & Sarjono, 2021).
III. METODOLOGI
1. Motor bensin
2. Karburator
3. Kunci pas dank unci ring
4. Tang dan obeng
5. Bensin dan oli
B. Prosedur Kerja
1. Motor Bensin
a. Siapkan motor bensin yang akan digunakan.
b. Nyalakan motor bensin, apakah motor dalam keadaan kondisi baik atau
tidak (dapat dinyalakan).
c. Sebelum mulai membongkar motor bensin, kosongkan tangka bahan
bakar dan karter.
d. Amati bagian-bagian utama sistem penyaluran bahan bakar motor bensin,
kemudian gambar dan beri keterangan.
e. Uraikan fungsi masing-masing bagian utama sistem peyaluran bahan
bakar motor bensin.
f. Pelajari dan jelaskan mekanisme kerjanya.
g. Pasang kembali bagian-bagian motor bensin yang telah dibongkar seperti
semula.
h. Nyalakan kembali motor bensin.
i. Catat setiap kesulitan yang anda temui dalam praktikum ini.
4
2. Karburator
a. Siapkan karburator yang akan digunakan.
b. Amati bagian-bagian karburator, kemudian gambar dan beri keterangan.
c. Pelajari dan jelaskan mekanisme kerjanya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Gambar Alat
5
7) Lubang pengisian, berfungsi sebagai jalur masuknya bahan bakar ke
dalam tangki bahan bakar.
8) Bodi tangki bahan bakar, berfungsi sebagai kerangka atau wadah
untuk komponen lainnya dan wadah bagi bahan bakar.
c. Cara Kerja Alat
1) Saat mesin start, pompa akan menyerap bensin dari tangki menuju
filter bahan bakar.
2) Didalam filter, bensin disaring serta dipisahkan oleh water sedimeter
untuk menghasilkan bensin murni.
3) Selanjutnya bensin murni mengalir kearah karburator. Didalam
karburator bensin masuk kedalam ruang pelampung.
d. Prinsip Kerja
Bahan bakar bensin yang tersimpan dalam tangki dialirkan melalui
saringan selang dan pipa hisap karburator mencampur bensin dengan
udara dengan perbandingan tertentu campuran bensin dan udara dalam
bentuk kabut kemudian mengalir melalui intake manifold ke dalam
silinder.
a. Gambar Alat
6
Bahan bakar yang akan disalurkan dipompa dan melalui selang
bahan bakar dalam proses penyaluran bahan bakar disaring atau difilter
terlebih dahulu.
d. Prinsip Alat
Mengalirkan bahan bakar ke karburator, namun bahan bakar
mengalami proses penyaringan terlebih dahulu.
a. Gambar Alat
7
a. Gambar Alat
8
5. Karburator
a. Gambar Alat
Gambar 5. Karburator.
9
2) Ketika throttle gas terangkat maka venturi menjadi lebih lebar. Hal
tersebut menyebabkan aliran udara lebih cepat sehingga RPM engine
juga lebih cepat.
d. Prinsip Alat
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan prinsip Bernouli:
semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statisnya,
namun semakin tinggi tekanan dinamisnya, tarikan handle gas pada
motor hanya berfungsi untuk mengatur bukaan throttle. Besar kecilnya
bukaan throttle inilah yang mengendalikan jumlah aliran udara yang bisa
masuk ke ruang bakar melewati karburator. Aliran udara yang melewati
karburator ini membuat tekanan statis menurun, sehingga bahan bakar
bisa naik dari mangkuk karburator dan tercampur dengan udara hingga
akhirnya masuk ke dalam ruang bakar. Sebelum masuk ruang bakar,
campuran udara dengan bahan bakar melewati intake manifold yang
berfungsi untuk menyalurkan kabut, agar bisa sampai diruang bakar.
Diruang bakar inilah akhirnya energi kimia yang terkandung dalam
bahan bakar dikonversi menjadi energi gerak piston.
B. Pembahasan
10
Menurut Kusnadi (2015), bahan bakar yang dipergunakan motor bakar dapat
diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni berwujud gas, cair dan padat. Bahan
bakar (fuel) adalah segala sesuatu yang dapat dibakar misalnya kertas, kain, batu
bara, minyak tanah, bensin. Untuk melakukan pembakaran diperlukan 3 (tiga)
unsur, yaitu:
1. Bahan bakar
2. Udara
3. Percikan api
Kriteria utama yang harus di penuhi bahan bakar yang akan digunakan
dalam motor bakar adalah:
1. Proses pembakaran bahan bakar dalam silinder harus terjadi secepat mungkin
dan panas yang dihasilkan harus tinggi.
2. Bahan bakar yang digunakan harus tidak meninggalkan endapan atau kotoran
setelah pembakaran karena akan menyebabkan kerusakan pada dinding
silinder.
3. Gas sisa pembakaran harus tidak berbahaya pada saat dilepas ke atmosfir.
Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda mesin berfungsi untuk
menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara
dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke
dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin.
Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu system penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi)
dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan (Sumarno, 2018).
Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda
mesin yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional).
Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan
bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan
bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda mesin yang menggunakan sistem
bahan bakar injeksi atau EFI (electronic fuel injection). Dalam sistem ini, peran
karburator yang terdapat pada sistem bahan bakar konvensional diganti oleh
injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau
11
dikenal ECU (electronic control unit) atau kadang kala ECM (electronic/engine
control module) (Sumarno, 2018).
Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda
motor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional).
Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan
bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan
bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda motor yang menggunakan sistem
bahan bakar injeksi atau EFI (Electronic Fuel Injection). Dalam sistem ini, peran
karburator yang terdapat pada sistem bahan bakar konvensional diganti oleh
injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau
dikenal ECU (Electronic Control Unit) atau kadangkala ECM (Electronic/Engine
Control Module). Sistem injeksi atau yang dikenal dengan istilah EFI (Electronic
Fuel Injection) merupukan sebuah cara kerja mekanis yang menggunakan
teknologi sebagai pengontrol yang mampu mengatur pasokan bahan bakar serta
udara kedalam ruang pembakaran propesional dan optimal. Sistem injeksi akan
mengatur jumlah campuran dan udara yang tercampur secara homogen
menggunakan sensor (Saharuna, 2017).
Sedangkan yang masih sistem konvensional merupukan sebuah sistem
mekanis pencampur bahan bakar dan udara yang digunakan pada kendaraan
bermotor dan bisa di stel secara manual. Besar kecilnya aliran fluida atau cairan
bahan bakar kedalam karburator sangat tergantung dari bukaan pedal gas karena
dari sistem konvensional adalah adanya venturi yang berupa saluran tempat
mengalirnya bahan bakar (Saharuna, 2017).
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan (spray). Pada gambar 3 diterangkan prinsip dari penyemburan.
Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi vacum (tekanan
dibawah atmosfir) terjadi di (b). Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir
udara di (c) mengakibatkan semburan terjadi pada bensin (b). Berdasarkan proses
ini, maka semakin cepat aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum
12
yang terjadi pada (b), dan semakin banyak bensin yang
disemprotkan/disemburkan (Effendi et al., 2018).
Menurut Effendi et al. (2018), bahan bakar dan udara dibutuhkan motor
bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa bensin dicampur dengan udara oleh
karburator supaya mudah terbakar dan di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain,
karburator bekerja sesuai aturan sebagai berikut:
1. Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
2. Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai
kecepatan mesin.
3. Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga
mudah disemburkan atau dikabutkan.
Pada saat terjadinya langkah isap, tekanan didalam silinder lebih rendah dari
tekanan atmosfir, maka aliran udara tercipta yang mengalir di dalam saluran
pemasukan melalui karburator menuju ke silinder. Pada saluran dikarburator ada
bagian yang menyempit yang disebut dengan Venturi. Dengan adanya venturi
tersebut maka aliran menjadi lebih cepat dan terjadi perbedaan tekanan sesuai
prinsip Teorema Bernouli dan menciptakan kevacuman pada bagian venturi
tersebut.
Pada titik tersebut dipasang saluran dimana bahan bakar disemprotkan.
Bahan bakar masuk, terpancar membentuk partikel–partikel kecil dan
disemburkan. Pada dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah
ini dalam beberapa tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan
bakar yang terbentuk pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake
pipe) dan sebelum sampai ke silinder telah berubah menjadi uap dan secara
sempurna membentuk campuran bahan bakar dan udara. Biasanya, saat proses
peralihan dari cairan bahan bakar menjadi partikel (disemburkan) katup gas
terbuka secara penuh dan putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara
mencapai kecepatan maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum
kerja proses penyemburan (Effendi et al., 2018).
Ketika katup gas tertutup berarti kecepatan mesin perlahan, aliran udara juga
turun maka tidak seluruh bahan bakar berubah menjadi partikel dan partikel-
13
partikel bahan bakar yang besar tertinggal (tidak tersemburkan), dengan demikian
pada putaran rendah konsentrasi perbandingan udara dan bahan bakar menjadi
jenuh. Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukkan dari karburator ke
silinder dimampatkan dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar. Campuran
bahan bakar dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada
jangkauan tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar
(Effendi et al., 2018).
Campuran bahan bakar dibakar oleh bunga api listrik, maka diperlukan
waktu tertentu bagi bunga api untuk merambat di dalam ruang bakar. Oleh sebab
itu, akan terjadi sedikit kelambatan antara awal pembakaran dengan pencapaian
tekanan pembakaran maksimum. Oleh karenanya, agar diperoleh output
maksimum pada engine dengan tekanan pembakaran mencapai titik tertinggi
(sekitar 10º setelah TMA), periode perlambatan api harus diperhitungkan pada
saat menentukan saat pengapian (ignition timing) untuk memperoleh output mesin
yang semaksimal mungkin. Akan tetapi karena diperlukan waktu untuk
perambatan api, maka campuran udara dan bahan bakar harus dibakar sebelum
TMA. Saat terjadinya pembakaran ini disebut dengan saat pengapian (ignition
timing). Loncatan bunga api terjadi sesaat piston mencapai titik mati atas (TMA)
sewaktu langkah kompresi. Saat loncatan api biasanya dinyatakan dalam derajat
sudut engkol sebelum piston mencapai TMA (Syahril et al., 2013 dalam
Mardiansyah, 2015).
Karburator merupakan komponen yang sangat penting dikendaraan motor
konvensional, karena fungsi karburator dapat mengatur akselerasi kecepatan
kendaraan rotasi per menit (rpm) pada berbagai tingkat beban dan kecepatan serta
mencampur udara dan bahan bakar yang homogen. Syarat dasar dari sebuah
karburator adalah dapat mencampur bahan bakar dan udara dengan proporsi yang
mudah terbakar untuk menghasilkan tenaga kuda terbaik (Rizaldi & Widjanarko,
2021).
Bahan bakar (bensin) yang hendak dimasukan kedalam ruang bakar haruslah
dalam keadaan yang mudah terbakar, hal tersebut agar bisa didapatkan efisiensi
tenaga motor yang maksimal. Agar campuran bahan bakar dan udara mudah
14
terbakar, maka harus diatomisasi, yaitu dengan cara dikabutkan oleh karburator
menuju ke ruang bakar melalui intake manifold. Atomisasi, pencampuran,
pengkabutan, homogenitas dan proporsionalitas yang benar adalah parameter yang
sangat penting disistem karburator. Campuran bahan bakar dan udara di proses
oleh karburator melewati sebuah pipa yang disebut pipa venturi, Semakin cepat
aliran fluida maka tekanan akan turun mengikuti prinsip Bernoulli. Pipa venturi
adalah pipa aliran yang menyempit dari diameter besar. Semakin cepat udara
bergerak maka semakin kecil tekanan statisnya namun makin tinggi tekanan
dinamisnya. Sebuah mesin dilengkapi dengan karburator, udara masuk dari filter
udara masuk ke karburator kemudian diteruskan melalui intake manifold dan
menuju ke ruang bakar. Handel gas pada motor sebenarnya tidak secara langsung
mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar.
Handel gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan
besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam
karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik bahan bakar masuk
kedalam ruang bakar (Rizaldi & Widjanarko, 2021).
Saat mesin mulai dihidupkan, mesin menghisap udara luar masuk melalui
karburator akibat dari kevakuman di ruang bakar oleh piston. Karburator bekerja
dengan prinsip perbedaan tekanan. Karena kecepatan udara yang memasuki
spuyer kecil, maka tekanan udara di permukaan saluran masuk rendah. Sehingga
bahan bakar memancar melalui spuyer kecil. Campuran bahan bakar dan udara
akan menghasilkan gas yang nantinya akan dibakar didalam ruang bakar.
Karburator terdiri dari banyak sekali komponen didalamnya dan mempunyai
fungsi yang berbeda- beda (Rizaldi & Widjanarko, 2021).
15
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Praktikum acara 2 sudah berjalan dengan baik dan keseluruhan materi dapat
dimengerti.
16
DAFTAR PUSTAKA
Irvan, I., & Sarjono, S. 2021. Analisis Pengaruh Ketinggian Jet Needle Karburator
Pada Performa Motor 4 Langkah. JME (Jurnal Mekanika dan Energi), 1(2),
20-24.
Rizaldi, A., & Widjanarko, D. (2021). Pengaruh Setelan Ketinggian Jet Needle
Pada Karburator Sepeda Motor Terhadap Performa Engine. Jurnal Teknik
ITS, 9(2), E324-E330.
Srini. 2012. Analisis Dinamik Connecting Rod Motor 4 Langkah Satu Silinder.
Tugas Akhir. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
17
18