NAMA :
1. Alwi Darul Qudsi
2. Achmad Januar waluyo
3. Imam Rosyadi
4. Muhammad Zainulloh
LAPORAN
Segala puja dan syukur kehadirad Allah subhanahu Wata’ala, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan LAPORAN tentang PRAKTIKUM
MOTOR BAKAR ,yang telah selesai kami laksanakan di laboratorium Motor Bakar
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Laporan ini di buat untuk memenuhi persyaratan nilai dari Praktikum MOTOR
BAKAR di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Keberhasilan penulis ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu
penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kapada:
1. Bapak Hadi Kusnanto,ST.MT. selaku Dosen Pembimbing Praktikum
2. Rekan-rekan satu kelompok pada praktikum MOTOR BAKAR, di fakultas Teknik
Mesin Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah banyak membantu
dalam penyusunan laporan ini.
3. Semua orang yang telah banyak membantu baik moril maupun spiritual, serta
rekan-rekan dari kelompok lain di fakultas yang turut membantu dalam
menyusun laporan ini.
( Kelompok 3 )
BAB I
PENDAHULUAN
2. Langkah Kompresi
semua lubang sehingga akan mengkompresi campuran bahan bakar dan udara
di bagian atas silinder. Ketika torak bergerak dari TMB ke TMA saluran isap
terbuka sehingga ruang bawah silinder akan terisi oleh campuran bahan bakar
akibat kevakuman yang terjadi. Pada saat semua lubang tertutup dimulailah
langkah kompresi yang akan menaikkan temperature dan tekanan dalam ruang
bakar 2.
Torak bergerak dari TMA menuju TMB pada saat ini terjadi beberapa
kejadian yaitu :
a) Langkah Expansi
dan melalui poros engkol energy panas diubah menjadi gerak putar yang
Saat torak hampir mencapai TMB, lubang bilas terbuka dan di susul
bergerak dari TMA karena adanya yang disimpan roda gila ( fly whell ).
Gambar 2.3. Motor bensin 2 langkah
Daya yang dihasilkan suatu mesin secara teoritis pastilah tidak sama dengan
daya actual yang memutar suatu poros karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan mesin. Misalnya akibat dari gesekan dari komponen
mesin. Oleh sebab itu energy dari mesin dapat dinyatakan dalam beberapa kategori
yaitu :
1. Indicated Horse Power (IHP)
2. Brake Horse Power (BHP)
3. Friction Horse Power (FHP)
Hubungan dari ketiga kategori di atas adalah
IHP – BHP + FHP
2
Kg/C𝑚2
Ne = , skala kerjanya (AT XY) cm kg/mm2
mm
Maka tekanan efektif rata-rata langkah torak cm3
(A)(AT)(xy) (A)(xy)
Pirata−rata = = Kg/cm2 (MBTWI hal 28)
VL L
Dimana :
VL = AT = volume langkah torak, cm3
Jika Pirata-rata sudah diketahui, daya indikatornya (yaitu daya gas pembakaran di
dalam silinder) dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan sebagai
berikut:
Kerja indicator didefinisikan sebagai hasil dari aksi gaya pada jarak tertentu.
Jika proses penggerak dari mesin berputar, maka jarak yang ditempuh adalah 2r
dan selama berputar terdapat gaya gesek (F) yang bekerja melawan putaran. Oleh
karena itu, maka kerja yang dilakukan selama putaran adalah gaya gesek (F) yang
bekerja sepanjang 2r sehingga :
Kerja selama satu putaram = jarak x gaya gesek
= 2r x f
Sedangkan momen torsi yang dihasilkan poros output mempunyai besar
yang sama, tetapi berlawanan arah dengan arah momen yang dihasilkan oleh
lengan momen (R) dengan gaya yang diukur dengan skala timbangan (F). maka
didapat persamaan momen yang bekerja pada proses sebagai berikut :
𝐈𝐌𝐄𝐏 𝐱 𝐝𝐢𝐬𝐩𝐥𝐚𝐜𝐞𝐦𝐞𝐧
=
𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮
𝐈𝐌𝐄𝐏 𝐱 𝐋 𝐱 𝐀 𝐱 𝐧 𝐱 𝐥
=
𝐳 𝐱 𝟒𝟓𝟎𝟎𝟎𝟎
Dimana:
L = Panjang langkah stroke (cm/mm)
A = Luas penampang piston (cm2)
N = Putaran mesin (rpm)
Z = Putaran tiap siklus
1 untuk motor 2 langkah
2 untuk motor 4 langkah
I = Jumlah silinder
2.3.3 Brake Horse Power ( BHP )
BHP adalah daya yang diperoleh dari pengukuran terhadap proses atau
power output shaft, merupakan daya mesin setelah daya IHP dikurangi daya yang
hilang selama proses kerja (IHP).
Ne = BHP – IHP – FHP
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan BHP ini ada beberapa macam, yaitu
electric dynamometer, water brake, fan brake, eddy current dynamometer, dan
sebagainya.
Dengan proni brake dapat dihitung BHP yang dihasilkan mesin, rangkaian alat
ukur dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini.
Momen di dalam = momen di luar
Rxr =RxF
RxF
Gaya gesek f =
R
Sehingga didapat kerja 2n x F x R yang merupakan kerja dalam satu putaran poros
mesin kerja dalam n putaran per menit, maka akan didapat :
Kerja = 2 . . F . R . n
Dimana:
𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚
𝐃𝐚𝐲𝐚 = 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮
Maka BHP
2.π.F.R.n
BHP = (Ft 𝑙𝑏/dt)
60
2.π.F.R.n Ft lb/dt
BHP = 550x60 Ft lb/Hp dt
2.π.F.R.n
BHP = (Hp)
550x60
sehingga
VxLxcosθ
= (Hp)
746xcosθxbxt
Dimana :
t = effisiensi travo.
b = effisiensi transmisi
2.3.4 Brake Mean Effective Pressure ( BMEP )
BMEP adalah tekanan effective rata-rata hasil pembakaran bahan bakar dan
udara di dalam ruang bakar. Selama siklus berlangsung, temperature dan
tekanannya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu dapat dicari harga tekanan
tertentu (yang konstan) yang apabila mendorong torak sepanjang langkahnya.
Hubungan antara BMEP, IMEP, BHP, dan IHP adalah :
BMEP = BHP
IMEP = IHP
Definisi Perata-rata
Kerja persiklus
Perata−rata =
Volume langkah torak
Wpersiklus
=
VL
Sehingga daya yang dihasilkan oleh sebuah mesin dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
1
Ne = Perata−rata x VL x z x n x a x PS
60x100x75
Perata−rata x VL x z x n x a
= PS
450.000
Dimana:
z = jumlah silinder
a = putaran persiklus
Dimana :
T : torsi poros ( Nm )
Ne : daya mesin ( watt )
.n : putaran mesin ( rpm )
𝑀 𝑔𝑟 3600 𝑑𝑒𝑡
SPC = 𝑥 𝑥
𝑁𝑒.𝑡 𝐻𝑃.𝑑𝑒𝑡 ℎ𝑟
𝑝𝑥𝑣
SPC = (gr/hpdt)
𝑁𝑒 𝑥 𝑡
Dimana :
M : massa bahan bakar ( gr ) = . v
V : Jumlah bahan bakar yang digunakan ( cm3 )
. : Berat jenis bahan bakar ( gr / cm )
.t : waktu untuk mengkonsumsi 40 cc bahan bakar
2.3.7. Effisiensi Thermis (th )
Effisiensi thermos diartikan sebagai effisiensi pemanfaatan panas dari bahan
bakar untuk diubah menjadi tenaga mekanis
632
.η th = X 100%
𝑆𝐹𝐶 𝑥 𝐿𝐻𝑉
Dimana :
LHV : Low Heat Value (kkl/kg)
Peralatan yang dipakai pada percobaan motor bensin adalah sebagai berikut
di bawah ini :
d. Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan agar tetap stabil (220 volt)
e. Stop watch berfungsi untuk mengukur waktu yang digunakan
dalam menghabiskan bahan bakar tiap 20 cc
f. Gelas ukur berfungsi untuk menampung dan mengetahui banyaknya
pemakaian bahan bakar.
g. Tachometer berfungsi untuk mengukur putaran mesin
h. Ampere meter berfungsi untuk mengukur arus yang keluar dari generator.
i. Voltmeter berfungsi untuk mengukur beda potensial yang keluar dari generator.
Dimana:
g = efisiensi dynamo : 0,87
b = efisiensi trafo : 0,97
t = efisiensi belt : 0,96
B = banyak lampu : 4 x 100 watt = 400 watt
Sehingga:
220 𝑥 0,3 𝑥 0,9+400
Ne = (HP)
746 𝑥 0,87 𝑥 0,97 𝑥 0,96
= 0,76 HP
Brake Mean Effective Pressure (BMEP)
450.000 x Ne x z
BMEP = (kg/cm2 )
VL x n x l
Dimana :
Ne = 0,76 HP
Z =2
I =1
Sehingga :
450.000 x 0,75 x 2
BMEP =
160 x 1800 x 1
= 2,38 kg/cm2
450.000 𝑥 𝑁𝑒
𝑇= (𝑘𝑔. 𝑐𝑚)
𝑛
450.000 x 0,76
T=
1800
= 0,0190 N.m
𝒑𝒙𝒗
SFC = (gr/hp.dt)
𝐍𝐞 𝐱 𝐭
𝟎,𝟕𝟒 𝒙 𝟒𝟒𝟎
=
𝟎,𝟕𝟔 𝐱 𝟔𝟎𝟎
= 0,71 gr/hp.dt
Thermal Effisiency
632
th = x 100
SFC x LHV
632
= x 100
0,71 x 10000
= 8,85
Momen
Beban Ne BMEP SFC .th
No Torsi
( Watt ) ( HP ) (kg/cm2) .gr/HP dt (%)
(N.m)
1 400 0,76 2,38 0,0190 0,71 8,85
2 300 0,59 1,86 0,0149 0,87 7,26
3 200 0,43 1,34 0,0107 0,95 6,66
4 100 0,26 0,82 0,0066 1,59 3,98
Ne
Beban (Watt)
Ne
Ne
Beban (Watt)
400
Beban (Watt)
= 0,74 HP
Brake Mean Effective Pressure (BMEP)
450.000 𝑥 𝑁𝑒 𝑥 𝑧
BMEP = (kg/ cm2)
𝑉𝐿 𝑥 𝑛 𝑥 𝐼
Dimana :
Ne = 0,74 HP
Z =2
I =1
Sehingga :
450.000 𝑥 0,74 𝑥 2
BMEP =
1007 𝑥 1800 𝑥 1
= 0,37 kg/cm2
𝟒𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝐱 𝐍𝐞
T= (kg.cm)
𝐧
𝟒𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝐱 𝟎,𝟕𝟒
T=
𝟏𝟖𝟎𝟎
= 0,0186 N.m
𝑥𝑣
𝑆𝐹𝐶 = (𝑔𝑟/ℎ𝑝 𝑑𝑡)
𝑁𝑒 𝑥 𝑡
0,832 𝑥 110
=
0,74 𝑥 600
= 0,21 gr/hp dt
Thermal Effisiency
632
𝑡ℎ = 𝑥 100%
𝑆𝐹𝐶 𝑥 𝐾𝐻𝑉
632
= 𝑥 100%
0,21 𝑥 10000
= 30,75%
4.6 Tabel Hasil Pengolahan Data dan Grafik
4.6.1 Tabel Hasil Pengolahan Data
5Beban Momen
Ne BMEP SFC .th
6 N Torsi
( Watto) ( HP ) (kg/cm2) .gr/HP dt (%)
(N.m)
1 400 0,74 0,37 0,0186 0,21 30,75
2 300 0,58 0,29 0,0144 0,31 20,22
3 200 0,41 0,20 0,0103 0,30 20,83
4 100 0,25 0,12 0,0061 0,56 11,21
Ne
Axis Title
Beban (Watt)
Ne
Beban (Watt)
Ne
Beban (Watt)
Beban (Watt)
Kesimpulan yang bisa kami dapat dan sampaikan setelah melakukan semua
proses percobaan adalah sebagai berikut :
1. Daya Efektif ( Ne ) mesin yang dihasilkan oleh suatu engine akan sangat
mempengaruhi besar nila-nilai karakteristik dari engine tersebut seperti BMEP,
Moment Torsi, SFC dan Efisiensi Thermis yang ada pada engine tersebut.
2. Daya Efektif merupakan hasil kerja bersih dari engine dalam melakukan proses
pembakaran yang terjadi.
3. Daya Efektif sangat bergantung pada kondisi peralatan dan kelengkapan engine
sebab daya efektif dipengaruhi oleh berbagai macam hal seperti : kondisi Bearing
yang ada, minyak pelumas yang dipakai dan umumnya bahan bakar yang
digunakan.
4. Daya efektif engine merupakan parameter utama yang digunakan untuk
menentukan akan digunakan sebagai penggerak suatu mekanisme dimana hal ini
tergantung dari besar daya yang dihasilkan oleh suatu engine.
Sebagai penutup laporan kami ingin menyamnpaikan beberapa hal yang
berhubungan dengan hal – hal dalam memperlakukan suatu engine. Dan hal – hal tersebut
sebagai berikut :
1. Dalam menjalankan suatu mesin kita harus memperhatikan berbagai peralatan
dan kelengkapan mesin sebelum dijalankan.
2. Sebelum mesin diberi suatu pembebanan dalam jumlah tertentu kita harus
memperhatikan besar daya yang bisa dihasilkan oleh mesin tersebut. Dan
hendaknya mesin telah mengalami suatu pemanasan terlebih dahulu agar mesin
tidak mengalami beban kejut. Lama pemanasan tergantung dengan situasi dan
kondisi lingkungan yang ada.
3. Dalam memberikan suatu pembebanan terhadap engine hendaknya diberikan
secara bertahap sampai dengan batak maximal daya mesin yang ada, dan
sedapat mungkin jangan sampai melebihi kapasitas daya mesin yang dihasilkan.
4. Pemakaian mesin secara optimal dapat mempertinggi nilai ekonomis dari mesin
itu sendiri. Dimana mesin itu dipakai sesuai dengan keperluan dan
peruntukkannya
5. Mesin atau engine memerlukan suatu perawatan secara berkala dan kontinyu
agar umur mesin bisa lebih panjang dan dapat berdaya guna sesuai dengan yang
diharapkan.
-