Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN

KONSTRUKSI MOTOR BAKAR

Oleh:
Sunu Fadli
NIM A1C021074

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
III. METODE PENELITIAN.......................................................................................5
A. Alat dan Bahan.................................................................................................5
B. Prosedur Kerja..................................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Hasil...................................................................................................................6
B. Pembahasan....................................................................................................11
V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................................18
B. Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19
LAMPIRAN...................................................................................................................20

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Motor bakar 4 tak...................................................................................6
Gambar 2. Motor bakar 2 tak...................................................................................9
Gambar 3. Silinder tunggal....................................................................................12
Gambar 4. Susunan sejajar.....................................................................................12
Gambar 5. Susunan v.............................................................................................13
Gambar 6. Susunan silinder berlawanan................................................................13
Gambar 7. Susunan piston berlawanan..................................................................14
Gambar 8. Piston....................................................................................................14

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan motor bakar menjadi semakin penting dalam kehidupan


manusia seiring dengan perkembangan zaman. Sejak ditemukannya mesin uap
pada abad ke-18, teknologi mesin telah menjadi semakin canggih dan mampu
menghasilkan tenaga yang lebih besar. Kemudian, mesin bakar bensin pertama
kali ditemukan pada tahun 1876 oleh Nikolaus August Otto, dan sejak itu motor
bakar menjadi semakin umum digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari
mobil hingga pesawat terbang.
Motor bakar adalah salah satu mesin yang paling penting dalam kehidupan
modern, digunakan untuk menggerakkan berbagai jenis kendaraan dan peralatan
industri. Motor bakar beroperasi dengan mengubah energi panas yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik yang dapat digunakan
untuk melakukan kerja.
Konstruksi motor bakar berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi dan kebutuhan manusia untuk mesin yang lebih efisien, andal, dan
ramah lingkungan. Awalnya, motor bakar dirancang sebagai mesin yang
sederhana, terdiri dari beberapa bagian utama seperti blok silinder, poros engkol,
piston, dan sistem bahan bakar.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, konstruksi motor bakar
menjadi lebih kompleks dan terintegrasi dengan berbagai sistem lainnya, seperti
sistem pendinginan, sistem pelumasan, dan sistem penggerak. Selain itu, bahan-
bahan yang digunakan dalam konstruksi motor bakar juga terus berkembang,
dengan penggunaan bahan-bahan baru yang lebih ringan, lebih tahan lama, dan
lebih efisien.
Salah satu perkembangan terbaru dalam konstruksi motor bakar adalah
penggunaan teknologi digital dan sensor untuk mengoptimalkan kinerja dan
efisiensi mesin. Sensor-sensor ini dapat membantu mengatur bahan bakar dan

1
udara yang masuk ke mesin, serta memonitor kondisi mesin secara real-time
untuk mendeteksi masalah dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Selain itu, konstruksi motor bakar juga telah terus berkembang untuk
mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan
manusia. Penggunaan teknologi injeksi bahan bakar langsung, sistem pembakaran
yang lebih efisien, dan penggunaan bahan bakar alternatif seperti biofuel dan
listrik, menjadi solusi alternatif yang sedang dikembangkan untuk mengurangi
dampak lingkungan dari motor bakar.
Namun, meskipun telah terjadi banyak perkembangan dalam konstruksi
motor bakar, masih terdapat tantangan dalam menciptakan mesin yang lebih
efisien, lebih tahan lama, dan lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, penelitian
dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi
dampak lingkungan dari motor bakar, serta mencari alternatif energi yang lebih
bersih dan ramah lingkungan.

B. Tujuan

1. Praktikan dapat lebih memahami tentang konstruksi motor bakar.


2. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian utama konstruksi motor bakar dan
fungsinya.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila
bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar
adalah motor yang sumber tenaganya diperoleh dari hasil pembakaran gas di
dalam ruang bakar. Motor bensin sendiri mempunyai pengertian motor dimana
gas pembakarannya berasal dari hasil campuran antara bensin dan udara dalam
suatu perbandingan tertentu, sehingga gas terebut terbakar dengan mudah sekali di
dalam ruang bakar, apabila timbul loncatan bunga api listrik tegangan tinggi pada
elektroda busi. Alat yang mencampur bensin dan udara supaya menjadi gas pada
motor bensin ini adalah karburator (Gafar et al., 2021).
Motor bakar merupakan salah satu pesawat yang digunakan sebagai mesin
penggerak utama. Motor bakar untuk mesin kendaraan, mulai dari kendaraan kecil
sampai yang besar. Oleh karena itu tenaga yang dibutuhkan sangat bervariasi.
Tenaga yang dihasilkan motor bakar berasal dari pembakaran campuran antara
bahan bakar dan udara yang terjadi didalam ruang bakar. Perubahan energi yang
terjadi dalam proses pembakaran didalam ruang bakar adalah perubahan energi
kimia menjadi energi mekanik. Pembakaran bahan bakar dan udara dengan
komposisi tertentu dapat menghasilkan daya yang maksimal. Dengan
perkembangan teknologi manusia mulai mencari alternatif untuk usaha
pencapaian daya yang maksimum dengan mengoptimalkan kerja dari sistem
motor bakar (Soares & Putra, 2018).
Mesin pembakaran dalam dibagi menjadi dua jenis utama yaitu mesin
bensin (otto) dan mesin diesel. Perbedaan utama terletak pada sistem
penyalaannya. Bahan bakar pada mesin diesel terjadi proses penyalaan sendiri.
Sedangkan pada mesin bensin dibantu dengan penyalaan busi. Energi kimia dari
bahan bakar yang bercampur dengan udara diubah terlebih dahulu menjadi energi
kalor melalui pembakaran, sehingga temperatur dan tekanan gas pembakaran
didalam silinder meningkat. Gas bertekanan tinggi didalam silinder berekspansi
dan mendorong torak bergerak translasi dan menghasilkan gerak rotasi poros

3
engkol (crankshaft) sebagai keluaran mekanis motor. Demikian sebaliknya, gerak
rotasi poros engkol akan menghasilkan gerak translasi pada torak sehingga terjadi
gerak bolak-balik torak di dalam silinder mesin. Energi kalor yang diubah menjadi
energi mekanik diperoleh dari pembakaran bahan bakar oleh oksigen dari udara
(udara mengandung 79% nitrogen dan 21% oksigen) (Pakpahan et al., 2021).
Mesin pembakaran dalam tipe bolak-balik merupakan jenis mesin yang
paling banyak digunakan untuk transportasi, khususnya kendaraan ringan. Seluruh
mesin ini pada prinsipnya bekerja berdasarkan dua siklus utama yakni siklus Otto
dan siklus diesel. Siklus Otto merupakan representasi siklus ideal untuk motor
bensin sedangkan siklus diesel merupakan representasi ideal untuk motor diesel
(Hertantrie et al., 2022).
Parameter Torsi suatu motor bakar diperoleh dari konversi energi termal
(panas) hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara di dalam ruang
bakar yang menghasilkan tenaga dengan suhu dan tekanan tinggi, tenaga tersebut
akan mendorong piston ke titik mati bawah dan disalurkan ke poros engkol
(cranksahft) melalui batang piston dirubah menjadi energi mekanik oleh
mekanisme cranksahft dan selanjutnya dihubungkan ke komponen. Flywheel
untuk menggerakan komponen pada sistem transmisi. Parameter Torsi
didefinisikan sebagai besarnya momen putar yang terjadi pada output crankshaft
motor bakar yaitu Flywheel akibat adanya pembebanan dengan sejumlah massa
(kg), sedangkan parameter Daya motor adalah besarnya kerja motor selama
putaran dan waktu tertentu (Supriyana, 2018).

4
III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

1. Mesin motor bakar bensin


2. Bensin, solar, dan oli

B. Prosedur Kerja

1. Siapkan motor bakar, bensin, dan oli.


2. Nyalakan motor bakar, kemudian amati apakah motor bakar dalam kondisi
baik atau tidak.
3. Amati bagian-bagian motor bakar.
4. Gambarkan dan uraikan fungsi bagian-bagian utama dari konstruksi motor
bakar yang diamati.

5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Motor Bakar 4 Tak


a. Gambar mesin

1
8
9 2
3
2
10
5
6
4
11

7
12

Gambar 1. Motor bakar 4 tak.

b. Bagian dan fungsi komponen


1) Sparkplug
Spark Plug berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan
udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran (Ignition) lalu
menghantarkan energi panas tersebut keluar dari ruang pembakaran
(Transfer). Spark plug juga berfungsi sebagai indikator pembakaran
pada mesin.
2) Exhaust manifold
Exhaust manifold adalah saluran yang berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengarahkan gas buang atau hasil sisa ruang
pembakaran mobil. Gas ini akan disaring pada katalis dan muffler
knalpot.

6
3) Exhaust valve
Exhaust valve adalah katup yang mengatur keluarnya gas buang
yang merupakan sisa dari proses pembakaran di dalam ruang bakar.
4) Block cylinder
Fungsi utama blok silinder adalah sebagai tempat atau dudukan
untuk naik dan turunnya piston pada mesin. Bentuk lubang silinder
akan menyesuaikan dengan bentuk piston sehingga komponen
tersebut bisa naik dan turun dalam lubang tersebut.
5) Ring piston
Ring ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi
dalam ruang bakar.
6) Piston
Fungsi piston di antaranya mengatur volume silinder, menghisap
udara ke dalam silinder, mengompres campuran udara dan bahan
bakar, mengubah daya ekspansi pembakaran menjadi energi
mekanik, serta mendorong gas sisa pembakaran keluar.
7) Crankcase
Crankcase berfungsi sebagai rumah bagi komponen generator,
pompa oli, kopling, crankshaft, gigi transmisi, dan oli pelumas pada
sepeda motor.
8) Intake manifold
Fungsi intake manifold adalah menjadi saluran udara ke mesin yang
asalnya dari luar akan dihisap masuk ke dalam silinder mesin, serta
menjadi saluran masuknya bahan bakar menuju silinder mesin.
9) Intake valve
Intake valve bertugas mengatur jumlah udara dan bahan bakar yang
masuk ke ruang bakar.
10) Combustion chamber
Combustion chamber adalah salah satu komponen utama dalam
motor bakar dimana berfungsi sebagai tempat pembakaran. Udara
yang dimampatkan dari kompresor masuk ke dalam combustion

7
chamber dan dicampurkan dengan bahan bakar untuk menghasilkan
gas pembakaran dengan temperatur dan tekanan yang tinggi.
11) Connecting rod
Connecting rod merupakan salah satu komponen dalam mesin
pembakaran dalam yang berfungsi untuk menghubungkan piston
dengan crankshaft. Connecting rod berperan penting dalam
memindahkan energi yang dihasilkan oleh piston menuju ke
crankshaft, yang kemudian akan diubah menjadi gerakan putaran.
12) Crankshaft
Fungsi crankshaft adalah mengubah gerakan naik turun piston
menjadi gerak putaran atau gerak rotasi. Pembakaran di ruang bakar
mesin menghasilkan ekspansi yang dapat digunakan sebagai energi
mesin.
c. Cara Kerja Mesin
1) Langkah hisap. terjadi ketika katup inlet terbuka, piston bergerak
dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Hal ini
menyebabkan tekanan di ruang bakar menjadi vakum sehingga
menyebabkan udara bisa masuk kedalam ruang bakar.
2) Langkah kompresi, terjadi ketika katup inlet tertutup, piston
bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA).
Proses ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar
dimampatkan, sehingga temperature meningkat akibat tekanan yang
meningkat.
3) Langkah usaha, terjadi setelah busi memantik api untuk membakar
campuran udara dan bahan bakar sehingga terjadi ledakan diruang
bakar. Hal ini menyebabkan piston bergerak dari titik mati atas
(TMA) ke titik mati bawah (TMB).
4) Langkah buang, terjadi ketika katup outlet terbuka, piston bergerak
dari titik mati bahwa (TMB) ke titik mati atas (TMA). Hal ini
menyebabkan gas hasil pembakaran dibuang melewati katup outlet
menuju saluran exhaust.

8
2. Motor Bakar 2 Tak
a. Gambar Mesin

2
8 3
4
9
5
10
11
6

Gambar 2. Motor bakar 2 tak.

b. Bagian dan Fungsi Komponen


1) Spark plug
Spark Plug berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan
udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran (Ignition) lalu
menghantarkan energi panas tersebut keluar dari ruang pembakaran
(Transfer). Spark plug juga berfungsi sebagai indikator pembakaran
pada mesin.
2) Combustion chamber
Combustion chamber adalah salah satu komponen utama dalam
motor bakar dimana berfungsi sebagai tempat pembakaran. Udara
yang dimampatkan dari kompresor masuk ke dalam combustion
chamber dan dicampurkan dengan bahan bakar untuk menghasilkan
gas pembakaran dengan temperatur dan tekanan yang tinggi.
3) Piston

9
Fungsi piston di antaranya mengatur volume silinder, menghisap
udara ke dalam silinder, mengompres campuran udara dan bahan
bakar, mengubah daya ekspansi pembakaran menjadi energi
mekanik, serta mendorong gas sisa pembakaran keluar.
4) Exhaust manifold crankshaft
Exhaust manifold adalah saluran yang berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengarahkan gas buang atau hasil sisa ruang
pembakaran mobil. Gas ini akan disaring pada katalis dan muffler
knalpot.
5) Connecting rod
Connecting rod merupakan salah satu komponen dalam mesin
pembakaran dalam yang berfungsi untuk menghubungkan piston
dengan crankshaft. Connecting rod berperan penting dalam
memindahkan energi yang dihasilkan oleh piston menuju ke
crankshaft, yang kemudian akan diubah menjadi gerakan putaran.
6) Crankshaft
Fungsi crankshaft adalah mengubah gerakan naik turun piston
menjadi gerak putaran atau gerak rotasi. Pembakaran di ruang bakar
mesin menghasilkan ekspansi yang dapat digunakan sebagai energi
mesin.
7) Crankcase
Crankcase berfungsi sebagai rumah bagi komponen generator,
pompa oli, kopling, crankshaft, gigi transmisi, dan oli pelumas pada
sepeda motor.
8) Ring piston
Ring ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi
dalam ruang bakar.
9) Intake manifold
Fungsi intake manifold adalah menjadi saluran udara ke mesin yang
asalnya dari luar akan dihisap masuk ke dalam silinder mesin, serta
menjadi saluran masuknya bahan bakar menuju silinder mesin.

10
10) Intake valve
Intake valve bertugas mengatur jumlah udara dan bahan bakar yang
masuk ke ruang bakar.
11) Block cylinder
Fungsi utama blok silinder adalah sebagai tempat atau dudukan
untuk naik dan turunnya piston pada mesin. Bentuk lubang silinder
akan menyesuaikan dengan bentuk piston sehingga komponen
tersebut bisa naik dan turun dalam lubang tersebut.
c. Cara Kerja Mesin
1) Langkah hisap dan kompresi, terjadi ketika piston bergerak dari titik
mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran udara dan
bahan bakar masuk ke poros engkol dan dimampatkan pada langkah
kompresi. Kedua tahap ini terjadi dalam satu langkah.
2) Langkah usaha dan buang, terjadi ketika piston bergerak dari titik
mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), pembakaran terjadi
akibat busi memantik campuran udara dan bahan bakar dan hasil
pembakaran langsung terbuang melalui katub outlet. Kedua tahap ini
juga terjadi dalam 1 langkah.

B. Pembahasan

Menurut (Hertantrie et al., 2022), mesin bolak-balik untuk motor bensin dan
diesel pada prinsipnya merupakan mesin dengan konfigurasi piston dan silinder.
Proses pembakaran terjadi di dalam silinder dan piston yang menjadi media
perpindahan kerja dari proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder. Terdapat
dua kategori utama dari mesin ini yang ditentukan berdasarkan banyaknya
silinder. Kategori pertama merupakan mesin silinder tunggal dimana mesin hanya
memiliki satu silinder dan satu piston. Umumnya mesin ini digunakan untuk
motor kecil dan pesawat kerja kecil.

11
1. Tipe silinder tunggal: konfigurasi sederhana yang terdiri dari satu silinder dan
satu piston yang terhubung ke crankshaft (poros engkol).

Gambar 3. Silinder tunggal.

2. Tipe multi silinder: mesin yang terdiri dari beberapa piston dan silinder yang
biasanya terhubung dengan satu crankshaft yang sama. Model mesin ini
antara lain:
a. Susunan sejajar (in-line). Silinder disusun pada posisi sejajar sepanjang
crankshaft. Susunan sejajar dengan jumlah silinder sebanyak 4 (empat)
sangat umum digunakan pada aplikasi kendaraan.

Gambar 4. Susunan sejajar.

b. Susunan V (V-engine). Silinder disusun pada dua tepi berbeda dengan


nilai sudut tertentu sepanjang poros crankshaft dan membentuk huruf V.

12
Sudut antar susunan silinder berkisar antara 15° hingga 120° yang mana
umumnya menggunakan sudut antara 60°-90°. Mesin V memiliki jumlah
silinder genap dan berkisar antara 2-20 silinder. Untuk mobil, biasanya
yang digunakan adalah 6 dan 8 silinder (V6 dan V8). Secara histori ada
mesin hingga 12 dan 16 untuk aplikasi khusus, yakni kendaraan mewah
dan kendaraan high performance.

Gambar 5. Susunan v.

c. Susunan silinder berlawanan (flat engine atau boxer engine). Dua sisi
silinder disusun secara berlawanan yang terhubung dengan satu poros
crankshaft. Secara prinsip, mesin ini bisa disebut dengan mesin V yang
menggunakan sudut 180°.

Gambar 6. Susunan silinder berlawanan.

d. Susunan piston berlawanan. Dua piston pada sisi silinder yang sama
dengan letak ruang bakar (combustion chamber) pada sisi tengah. Proses
pembakaran terjadi dan mendorong kedua piston untuk melakukan kerja.
Pada beberapa aspek, mesin ini memiliki efisiensi yang baik. Namun,
tingkat kerumitan yang tinggi khususnya untuk power output, intake dan

13
exhaust stroke menyebabkan jenis ini hanya digunakan pada aplikasi
khusus.

Gambar 7. Susunan piston berlawanan.

Geometri Piston dan Silinder Susunan piston dan silinder membentuk


geometri khusus yang digunakan untuk menentukan parameter dari mesin.
Gambar dibawaha ini menunjukkan geometri umum susunan piston dan silinder
dengan detail sebagai berikut:

Gambar 8. Piston.

Keterangan:
1. IV : Intake valve (katup masuk)
2. EV : Exhaust valve (katup buang)
3. Vc : Clearance volume (volume bebas saat piston di TDC)
4. Vd : Displacement volume (volume kerja piston antara BDC-TDC)
5. B : Bore (diameter silinder)

14
6. S : Stroke (panjang langkah piston, yakni antara BDC-TDC)
7. TDC : Top Dead Center atau TDC (Titik Mati Atas atau TMA)
8. BDC : Bottom Dead Center atau BDC (Titik Mati Bawah atau TMB)
9. r : Panjang connecting rod
10. X : Posisi piston
11. θ : Crank angle (sudut crank)
12. a : Crank offset
Mesin merupakan satu kesatuan sistem yang memiliki komponen yang
sangat kompleks dan dalam aplikasi kerjanya saling mendukung dalam upaya
mendapatkan kerja mesin yang dapat menghasilkan tenaga maupun daya sesuai
dengan keinginan desain manufacture kendaraan. Pada dasarnya komponen mesin
hasil desain manufacture antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain
memiliki kesamaan prinsip kerja, hanya pola peletakan dan beberapa komponen
tambahan yang dapat menyebabkan hasil desain sebuah manufacture memiliki
karakteristik tersendiri. Biasanya, ketidaksamaan sebuah hasil desain mesin yang
dikeluarkan oleh perusahaan merupakan ciri khas tersendiri dari perusahaan
pembuatnya. Spesifikasi yang ditetapkan merupakan analisis kebutuhan
konsumen yang akan mengunakan produk tersebut. Pada dasarnya, mesin terdiri
dari beberapa komponen, seperti yang diuraikan berikut :
1. Kepala silinder dan tutup kepala silinder
Kepala siliner terletak di atas mesin sebagai tempat dudukan
mekanisme katup, Injektor dan sistem pembuangan dan sistem pemasukan
(katup masuk).
2. Blok silinder
Blok Silinder berfungsi sebagai rumah piston dan silinder liner.
3. Crankcase
Crankcase terletak di bagian depan mesin sebagai jalur untuk menjaga
tekanan kerja mesin agar tetap berada pada kondisi tekanan kerja yang
seimbang antara tekanan di dalam sistem dan tekanan di luar sistem.
4. Piston dan Silinder liner

15
Piston berfungsi sebagai komponen untuk melakukan pembakaran atau
pengompresi (penekan) campuran bahan bakar dan udara agar terjadi
pembakaran, selain itu efek gerak yang ditimbulkan oleh pembakaran
disalurkan melalui piston ke roda-roda penggerak sehingga menghasilkan
daya mesin.
5. Mekanisme Katup
Mekanisme katup terletak pada kepala silinder, komponen dari
mekanisme katup diantaranya adalah rocker arm shaft, rocker arm, Valve
and spring mechanism. Mekanisme katup sangat berpengaruh pada proses
terjadinya pembakaran dalam ruang bakar. Mekanisme katup ini akan
mengontrol campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan porsinya.
6. Gear Timing Housing
Timing gear housing adalah rumah penutup yang terletak di depan
mesin, sebagai penutup timing gear.
7. Poros engkol
Poros engkol adalah komponen yang berfungsi sebagai pendukung
piston dalam melakukan kerjanya. Selain itu, poros engkol juga berfungsi
sebagai penggerak yang memindahkan putaran dari gerak turun naiknya
piston menjadi putaran menuju roda-roda. Poros engkol terletak di atas carter
yang akan berhubungan dengan poros engkol pada piston.
8. Flywheel Housing
Flywheel Housing adalah komponen yang mengamankan flywheel dari
gangguan yang terjadi dari luar sistem. Posisi flywheel housing bagian
belakang mesin sebagai penutup flywheel.
9. Carter (Oil sum)
Carter adalah komponen yang berfungsi sebagai penampung oli setalah
oli bersirkulasi. Selain carter juga berfungsi sebagai penampung bram-bram
hasil terkikisnya komponen mesin yang saling bergesekan. Posisi carter pada
mesin adalah penutup oli bagian bawah mesin.
10. Alternator dengan fitting

16
Alternator adalah komponen mesin yang dapat menghasilkan arus
listrik yang dapat dijadikan pengisian tegangan baterai kembali selama mesin
hidup. Prinsip kerja dari alternator ini adalah kumparan yang dapat
menyebabkan kemagnetan dan arus listrik pada sistem terserbut.
11. Pendingin oli (Oil cooler)
Oil cooler adalah komponen yang berfungsi sebagai pendingin oli
setelah oli bersirkulasi pada mesin. Pada mesin tertentu pola pendinginan oli
adalah dengan melewatkan bahan bakar pada cooler. Disini bahan bakar
berfungsi sebagai fluida pendingin. Letak oil cooler pada mesin bervariasi
tapi mesin generasi terbaru meletakkan oil cooler disebelah kanan mesin dan
dilekatkan pada blok silinder.
12. Saluran bahan bakar
Saluran bahan bakar adalah komponen yang akan menyalurkan bahan
bakar menuju injektor. Saluran bahan bakar memiliki karakteristik harus
tahan terhadap tekanan tinggi, karena pada saat menyalurkan bahan bakar
menuju ke pompa injeksi terjadi tekanan tinggi. Di sebelah kanan mesin yang
akan berhubungan dengan pipa dan injektor.
13. Saluran masuk
Saluran masuk adalah komponen yang berfungsi sebagai penampung
udara dari intercooler sebelum memasuki ruang bakar. Pada mesin dengan
kapasitas besar pada intake manifold terdapat satu sensor yang digunakan
sebagai sensor tekanan udara (boost preasure sensor). Saluran masuk terletak
pada bagian kiri mesin yang akan berhubungan dengan turbocharger dan
kepala silinder yang berhubungan dengan katup hisap.
14. Pipa saluran buang (Exhaust Pipe)
Pipa saluran buang adalah komponen yang akan menyalurkan sisa-sisa
pembakaran menuju kenalpot sebagai saluran buang, biasanya posisi saluran
buang pada bagian kiri mesin yang akan berhubungan dengan knalpot dan
turbocharger.

17
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Konstruksi motor bakar merupakan salah satu topik yang penting dalam dunia
teknik mesin, terutama dalam bidang otomotif. Motor bakar adalah jenis
mesin yang menggunakan bahan bakar minyak untuk menghasilkan energi
mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, generator
listrik, dan mesin-mesin lainnya.
2. Beberapa bagian utama dalam mesin motor bakar adalah: blok silinder,
piston, connecting rod, poros engkol, kop silinder, katup, busi, roda gila,
poros nok,
dan sebagainya.

B. Saran

Praktikum yang akan dilakukan di tahun berikutnya supaya bisa melengkapi


alat peraga atau mesin yang digunakan dalam praktikum.

18
DAFTAR PUSTAKA

Gafar, S., Gunawan, I. and Usman, I. (2021) ‘Pengaruh Penggunaan CDI Standar
dan CDI Racing Tipe Juken 5 dengan Menggunakan Bahan Bakar Pertalite
Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Yamaha Mio M3 125 cc’, Jurnal
Dinamika Teknik Mesin Unkhair, 6(1), pp. 16–22.

Hertantrie, R. et al. (2022) Motor Bakar Pada Mesin Konversi Energi. 1st edn.
Edited by R. Rahman. Bandung: Widiana Bhakti Persada.

Pakpahan, B. et al. (2021) ‘ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR


PADA GENERATOR-SET DENGAN KAPASITAS DAYA 440kW II’,
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 2(2), pp. 18–27.

Soares, L.P.Z.M. and Putra, T.D. (2018) ‘Pengaruh Perbandingan Campuran


Udara Dan Bahan Bakar Pada Main Jet Karburator Terhadap Performance
Motor Bakar Bensin’, Proton, 10(1), pp. 30–34.

Supriyana, N. (2018) ‘Uji Performa Motor Bensin Berbasis Program Labview’,


Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 9(2), pp. 1009–
1014.

19
LAMPIRAN

20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai