TERMODINAMIKA
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
NAMA (NIM):
1. SIMSON SABAR APRIANDI SITORUS (4202421007)
2. ELI ANTIKA (4201121010)
3. FANDY OCWANDO RIYANTO (4203321016)
4. ROTUA YOHANNA OKTAVERA SITANGGANG (4201121023)
5. SYIFA ANNISA SIRAIT (4201121001)
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan Pembuatan Project...........................................................................................2
BAB II DESKRIPSI PEMBUATAN PROJECT...................................................................3
BAB III PROSEDUR DAN MEKANISME PEMBUATAN PROJECT............................9
BAB IV HASIL PROJECT...................................................................................................13
A. Deskripsi Hasil..........................................................................................................13
B. Implikasi Projek yang di Rancang Terhadap Pembelajaran......................................17
C. Konteks Masa Depan Hasil.......................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
B. Saran..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dalam sebuah Negara dari
waktu kewaktu adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Terutama untuk Negara
berkembang seperti Indonesia. Dari tahun ketahun, pertumbuhan jumlah penduduk
Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut membawa bermacam-
macam dampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang
paling terpengaruh dengan adanya pertambahan jumlah penduduk adalah penggunaan
energi untuk menunjang kebutuhan hidup yang meliputi sector industri, transportasi,
rumah tangga, dan lain-lain. Semakin tinggi jumlah penduduk yang berada di sebuah
negara, semakin tinggi juga jumlahenergi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Negara
tersebut.
Untuk memenuhi segala kebutuhan terhadap penggunaan energi, diperlukan upaya
yang tepat dalam proses pengolahan dan pemanfaatan sumbersumber energi yang
tersedia. Upaya tersebut meliputi inovasi dan modifikasi dalam konversi energi. Seiring
dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi, kebutuhan akan mesin penggerak
utama atau prime mover juga semakin meningkat. Prime mover atau mesin penggerak
menghasilkan suatu energi mekanis sebagai input yang kemudian dikonversi menjadi
bentuk energi lain sebagai output. Prime mover atau mesin penggerak tersebut dapat
dimanfaatkan dalam banyak hal, misalnya sebagai penggerak alat transportasi, alat
penggerak mesin-mesin industri, alat penggerak generator, alat penggerak pompa, dan
lain sebagainya. Disamping itu, mesin penggerak yang dapat memanfaatkan sumber
energi yang renewable (dapat diperbaharui) akan dapat menjawab krisis bahan bakar
minyak yang saat ini sedang terjadi di semua negara. Untuk menjawab tantangan tersebut
maka dalam tugas akhir ini dirancang sebuah Mesin Stirling yang merupakan sebuah
mesin pembakaran luar yang dapat memanfaatkan panas/kalor dari berbagai macam
sumber panas/kalor.
Mesin Stirling memiliki potensi untuk mencapai efisiensi tertinggi dari semua mesin
kalor, secara teori sampai efisiensi maksimal mesin Carnot, meskipun dalam prakteknya
usaha ini masih dibatasi oleh berbagai sifat-sifat nonideal baik itu dari fluida kerjanya
maupun bahan dari mesin itu sendiri, seperti gesekan, konduktivitas termal dan titik
lebur. Mesin Stirling adalah salah satu mesin kalor yang memanfaatkan perbedaan
temperatur, perubahan tekanan, dan perubahan volume fluida kerja dalam sistem
1
tertutup. Akibatnya fluida kerja tersebut mengalami proses ekspansi dan kompresi pada
satu kali siklus yang dapat menggerakan piston secara bolak-balik (reciprocating). Siklus
ini terjadi berulang-ulang secara periodic sehingga terjadi gerakan piston yang dapat
dimanfaatkan sebagai penggerak.
2
BAB II
DESKRIPSI PEMBUATAN PROJECT
A. Mesin Stirling
Mesin Stirling merupakan teknologi lama yang dikembangkan kembali pada zaman
ini. Teknologi ini kembali dikembangkan karena dibutuhkannya teknologi yang ramah
lingkungan, sumber energi fleksibel, dan efisiensi tinggi. Telah diketahui bahwa secara
teori, mesin stirling merupakan teknologi yang memiliki efisiensi mendekati efisiensi
Carnot dengan proses isotermal dan isokhorik. Teknologi ini mengkonversi energi panas
menjadi energi mekanik. Dari energi mekanik dapat dikonversi menjadi energi listrik
jika dihubungkan pada dinamo generator listrik.
Pada saat ini perkembangan motor bakar menuju ke arah motor bakar yang ramah
lingkungan dan menekankan pada pemakaian biaya yang lebih rendah. Hal ini
dimungkinkan karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kelangkaan
sumber energi, sampai kepedulian tentang masalah lingkungan seperti pemanasan
global.
Mesin stirling merupakan mesin yang ramah lingkungan yang mempunyai kelebihan
dalam hal variasi sumber energi sebagai penggeraknya karena seperti yang telah
disebutkan di atas bahwa mesin stirling tergolong mesin pembakaran luar (Eksternal
Combustion Engine).
Mesin stirling dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, diantaranya aplikasi multi
bahan bakar, operasi yang tidak menginginkan kebisingan karena mesin stirling tidak
mengeluarkan suara yang begitu bising dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam,
operasi putaran rendah, operasi yang membutuhkan daya keluaran yang konstan dan
operasi yang perioda warm-up-nya lama. Mesin stirling ini menurut konfigurasinya
terbagi menjadi tiga jenis yaitu tipe alpha, beta dan gamma. Dari ketiga jenis mesin
stirling tersebut, yang memiliki kehandalan paling baik adalah mesin stirling tipe
gamma.
Mesin Stirling adalah mesin pembakaran eksternal yang menggunakan udara atau
gas (helium, hydrogen, nitrogen, methanol dsb) sebagai fluida kerjanya, bekerja
berdasarkan prinsip peredaran termodinamika (motor udara panas), ditemukan pada
tahun 1816 oleh Robert Stirling, Kilmamock-Skotlandia. Jadi pada stirling engine, gas
hanya disusutkan dan kemudian dikembangkan dengan pemanasan dari luar.
Sebuah regenerator memungkinkan panas yang dihasilkan disimpan di dalam,
sebagian menggantikan energi panas karena sedikitnya alih panas yang dimungkinkan
3
melalui dinding heat-exchanger. Energi panas disimpan di dalam regenerator sementara
gas penggerak menyusup ke ruangan yang dingin, dan kemudian dilepaskan sewaktu
kembali ke ruangan ekspansi panas. Tenaga terjadi pada temperatur yang tinggi dan
konstan, sangat ideal untuk setiap mesin. Kompresi terjadi pada temperatur rendah, dan
hampir tidak ada energi panas yang hilang. Tenaga bersih yang dihasilkan adalah akibat
perbedaan antara pengembangan gas bertemperatur tinggi dan mengkompresi gas
bertemperatur rendah.
Mesin ini dapat membakar setiap bahan bakar padat (solid) atau cairan sebagai
sumber pemanasannya. Hal ini menyebabkan Mesin Stirling sangat menarik, khususnya
pada situasi dimana bahan bakar konvensional saat ini sangat mahal dan sulit untuk
memperolehnya. Beberapa jenis Mesin Stirling, selain demikian efektif juga sangat
mudah pembuatannya, sehingga menjadi pilihan yang terbaik untuk sistem pembangkit
listrik di beberapa negara berkembang. (Vineeth. 2011).
2. Bahan
a. Papan/Triplek
b. Kaleng Bekas atau Kaleng Parfum/Pilok sebanyak 2 buah
c. Keping CD 1 buah
5
d. Kawat Lurus
e. Lem khusus besi
f. Bros cuci piring
6
dengan silinder dingin terhubung tidak secara langsung, melainkan
menggunakan pipa.
2. Torak Piston
Torak piston merupakan batang yang menghubungkan antara displacer atau
piston daya dengan flywheel. Fungsi dari torak piston adalah meneruskan daya dari
dorongan piston ke flywheel. Flywheel merupakan perangkat pada mesin stirling
yang berbentuk seperti roda. Fungsi dari perangkat ini adalah mengkonversi gerak
pada piston menjadi gerak putaran. Flywheel ini dapat dihubungkand engan pompa
atau generator. Flywheel dalam pembuatan ini menggunakan bahan dari ring CD
bekas serta bahan dari torak piston disini menggunakan bahan dari kawat lurus yang
tebal.
3. Silinder
7
Silinder dalam mesin stirling adalah tempat bagi piston displacer dan piston daya
berada serta silinder ini dijadikan tempat pemanasan. Silinder dalam pembuatan ini
digunakan adalah kaleng.
8
BAB III
PROSEDUR DAN MEKANISME PEMBUATAN PROJECT
Prototipe:
9
4. Untuk membuat silinder dari mesin stirling
Siapkan 1 kaleng bekas, bisa menggunakan dari kaleng bekas parfum maupun kaleng
dari merk ‘lasegar’. Potong bagian 1 sisi atas kaleng hingga membuat sisi atas kaleng
kelihatan dalamnya.
10
8. Membuat engkol
Untuk engkol saya menggunakan kawat tembaga dengan diameter kira-kira 1.8mm.
jika tidak memiliki kawat tembaga dapat menggunakan jari-jari tua, atau kawat baja,
atau kawat yang lainnya. Keuntungan menggunakan tembaga karena lebih mudah
untuk dibengkokkan atau diatur. Jika perlu untuk meluruskan kawat tembaga, dapat
menjepit di bor dan memegang ujung lainnya dengan beberapa tang - berputar bor
harus meluruskan kawat.
12. Hasil
11
Kemudian nyalakan api dan dekatkan ke bagian silinder displacer. Tunggu hingga
beberapa menit. Setelah beberapa menit, kemudian gerakkan bagian roda gigi, dan
lihat hasilnya apakah bergerak dengan sendiri atau tidak.
12
BAB IV
HASIL PROJECT
A. Deskripsi Hasil
Adapun hasil dari prototipe animasi dari kelompok 6, pembuatan prototipe ini dibuat
dari software animasi yaitu blender.
Link project prototipe animasi mesin stirling tipe beta
https://drive.google.com/drive/folders/1gY-SPIcrYi15KkCykGfnUERNMqjm7rr1?
usp=sharing
2. https://drive.google.com/file/d/1y2M0lL7Pb6fDF09kVAvA_QxmsrXqhqC7/vie
w?usp=sharing
Blender:
Prototipe:
13
14
Hanya ada satu silinder, panas di satu ujung dan dingin di yang lain. Pemindah yang
longgar melepaskan udara di antara ujung silinder yang panas dan dingin. Piston tenaga
di ujung silinder menggerakkan roda gila.
1. Power piston (abu-abu gelap) telah mengompresi gas, piston pemindah (abu-abu
terang) telah bergerak sehingga sebagian besar gas berdekatan dengan penukar panas
panas.
2. Gas yang dipanaskan meningkatkan tekanan dan mendorong piston listrik ke batas
terjauh dari langkah tenaga.
15
3. Piston pemindah sekarang bergerak, mendorong gas ke ujung dingin silinder.
4. Gas yang didinginkan sekarang dikompresi oleh momentum roda gila. Ini
membutuhkan lebih sedikit energi, karena tekanannya turun ketika didinginkan
Proses dalam siklus stirling pada Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses 1-2, proses kompresi isotermal T1.
Salah satu piston menekan fluida kerja sementarapiston yang lain dalam kondisi
stasioner sehingga volume berubah dari V1 menjadi V2. Hal ini meningkatkan
16
tekanan dari P1 menjadi P2 dalam kondisi suhu tetap. Sehingga kalor yangdilepas
pada tahap ini dinyatakan dalam Persamaan 1.
V2
W 1−2=m. R . T 1 ln
V1
Di mana m adalah massa fluida kerja di dalam mesin, R adalah tetapan gas ideal, T1
adalah suhu pada silinder daya
17
B. Implikasi Project yang di Rancang Terhadap Pembelajaran
Peluang keterwujudan dari ide ini sangat besar, karena ide ini tidak memerlukan
banyak perangkat dan jika diimpelementasikan ke pendidikan khususnya pada guru ke
siswa, seorang guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa khususnya pada mesin stirling.
Project hasil rancangan ini dapat dimanfaatkan pada materi hukum termodinamika
khususnya pada siklus stirling. Pada mesin ini dapat menjelaskan 2 proses, seperti proses
isotermal dan isokhorik. Hasil rancangan prototipe ini dibuat dari animasi blender,
dimana animasi ini dapat dilihat dan dipahami bagaimana prosesnya.
Sebagai pemanasnya, mesin Stirling biasanya digunakan untuk mesin penggerak dengan
daya antara 100 watts sampai 20 kW.
6.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Di daerah pedesaan, khususnya daerah pertanian atau perkebunan yang
menghasilkan sampah organik seperti kayu atau serabut kelapa yang merupakan salah
satu potensi sumber energi panas yang dapat dimanfaatkan dengan cara dibakar. Dalam
usaha mengubah energi yang bisa didapat dari energi panas ke energi kinetik, mesin
Stirling memiliki potensi untuk mencapai efisiensi tertinggi dari semua mesin kalor.
Mesin ini dapat dioperasikan melalui berbagai sumber panas yang dapat mencukupi,
seperti pembakaran sampah kayu, tenaga matahari, kimia, maupun nuklir. Dibandingkan
dengan mesin pembakaran internal, mesin Stirling memiliki potensi yang lebih
menguntungkan dalam segi efisiensi, polusi suara, dan perawatannya.
Belakangan ini, dengan segala kelebihannya, mesin Stirling menjadi salah satu 2
pilihan, hal ini dikarenakan dengan adanya kenaikan harga sumber energi, kelangkaan
sumber energi, sampai kepedulian tentang lingkungan seperti pemanasan global.
Ketertarikan yang meningkat terhadap mesin stirling ini berakibat dengan terus
bertambahnya penelitian mengenai mesin Stirling tersebut. Pada akhirnya, mesin Stirling
ini diharapkan dapat dimanfaatkan di sekolah dan di daerah terpencil dengan fungsi
utama yang baik namun biaya pembuatan dan perawatan yang dapat terjangkau oleh
masyarakat.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru, kita dituntut untuk bisa menciptakan inovasi dan kreatif
dalam belajar, membangkitkan semangat dan rasa percaya diri siswa. Jangan pernah
mengejek siswa jika dia salah, melainkan siswa tersebut harus semakin didorong agar
tetap percaya diri dan bisa memperbaiki kesalahan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Rahmalina, Dwi, I Gede Eka Lesmana, Agri Suwandi, Reza A. Rahman, Fikhi S. Ramadhan,
Kevin A. Sugiyanto. (2021). Pengembangan Stirling Engine Tipe Piston Bebas Untuk
Aplikasi Concentrated Solar Power (CSP). Jurnal Teknologi. 13(1). 101-108.
Rahmat. (2019). Pengembangan Mesin Stirling Tipe Gamma Sebagai Tenaga Penggerak
Kipas Angin. Ilmiah TEKNOBIZ. 9(1). 28-36.
Solichin, Achmad, Dwi Kristanto, dan Gandung Triyono. (2021). Optimasi pembelajaran
daring siswa dan guru di masa pandemi Covid-19 menggunakan Google Classroom
pada PKBM Bhakti Asih. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. 4(2). 239-246.
Zakaria, Roni, Ilham Priadythama, dan Nugroho Eka Budiyanto. (2013). Rancangan Mesin
Stirling Memanfaatkan Komponen Mesin Lain Yang Ada Di Pasaran Indonesia
Sebagai Pembangkit Listrik. Jurnal Performa. 12(1). 51-56.
20