Anda di halaman 1dari 23

PROJECT

“PROTOTIPE MESIN STIRLING TIPE BETA”

TERMODINAMIKA

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:


Prof. Dr. MAKMUR SIRAIT, M.Si.

Disusun oleh:
KELOMPOK 6

NAMA (NIM):
1. SIMSON SABAR APRIANDI SITORUS (4202421007)
2. ELI ANTIKA (4201121010)
3. FANDY OCWANDO RIYANTO (4203321016)
4. ROTUA YOHANNA OKTAVERA SITANGGANG (4201121023)
5. SYIFA ANNISA SIRAIT (4201121001)

LINK FILE PROJECT PROTOTIPE ANIMASI


https://drive.google.com/drive/folders/1gY-SPIcrYi15KkCykGfnUERNMqjm7rr1?
usp=sharing

FISIKA DIK A 2020


PROGRAM STUDI (S-1) PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Project ini. Atas Rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Project yang berjudul "Prototipe Mesin
Stirling" ini tepat waktu.
Project "Prototipe Mesin Stirling" ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah dari
Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si. pada mata kuliah Termodinamika fakultas FMIPA Unimed.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Makmur Sirait,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Termodinamika. Tugas yang diberikan ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari Project ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini
sehingga menjadi lebih sempurna, baik, dan bermanfaat.

Medan, 24 November 2021

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan Pembuatan Project...........................................................................................2
BAB II DESKRIPSI PEMBUATAN PROJECT...................................................................3
BAB III PROSEDUR DAN MEKANISME PEMBUATAN PROJECT............................9
BAB IV HASIL PROJECT...................................................................................................13
A. Deskripsi Hasil..........................................................................................................13
B. Implikasi Projek yang di Rancang Terhadap Pembelajaran......................................17
C. Konteks Masa Depan Hasil.......................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
B. Saran..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dalam sebuah Negara dari
waktu kewaktu adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Terutama untuk Negara
berkembang seperti Indonesia. Dari tahun ketahun, pertumbuhan jumlah penduduk
Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut membawa bermacam-
macam dampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang
paling terpengaruh dengan adanya pertambahan jumlah penduduk adalah penggunaan
energi untuk menunjang kebutuhan hidup yang meliputi sector industri, transportasi,
rumah tangga, dan lain-lain. Semakin tinggi jumlah penduduk yang berada di sebuah
negara, semakin tinggi juga jumlahenergi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Negara
tersebut.
Untuk memenuhi segala kebutuhan terhadap penggunaan energi, diperlukan upaya
yang tepat dalam proses pengolahan dan pemanfaatan sumbersumber energi yang
tersedia. Upaya tersebut meliputi inovasi dan modifikasi dalam konversi energi. Seiring
dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi, kebutuhan akan mesin penggerak
utama atau prime mover juga semakin meningkat. Prime mover atau mesin penggerak
menghasilkan suatu energi mekanis sebagai input yang kemudian dikonversi menjadi
bentuk energi lain sebagai output. Prime mover atau mesin penggerak tersebut dapat
dimanfaatkan dalam banyak hal, misalnya sebagai penggerak alat transportasi, alat
penggerak mesin-mesin industri, alat penggerak generator, alat penggerak pompa, dan
lain sebagainya. Disamping itu, mesin penggerak yang dapat memanfaatkan sumber
energi yang renewable (dapat diperbaharui) akan dapat menjawab krisis bahan bakar
minyak yang saat ini sedang terjadi di semua negara. Untuk menjawab tantangan tersebut
maka dalam tugas akhir ini dirancang sebuah Mesin Stirling yang merupakan sebuah
mesin pembakaran luar yang dapat memanfaatkan panas/kalor dari berbagai macam
sumber panas/kalor.
Mesin Stirling memiliki potensi untuk mencapai efisiensi tertinggi dari semua mesin
kalor, secara teori sampai efisiensi maksimal mesin Carnot, meskipun dalam prakteknya
usaha ini masih dibatasi oleh berbagai sifat-sifat nonideal baik itu dari fluida kerjanya
maupun bahan dari mesin itu sendiri, seperti gesekan, konduktivitas termal dan titik
lebur. Mesin Stirling adalah salah satu mesin kalor yang memanfaatkan perbedaan
temperatur, perubahan tekanan, dan perubahan volume fluida kerja dalam sistem
1
tertutup. Akibatnya fluida kerja tersebut mengalami proses ekspansi dan kompresi pada
satu kali siklus yang dapat menggerakan piston secara bolak-balik (reciprocating). Siklus
ini terjadi berulang-ulang secara periodic sehingga terjadi gerakan piston yang dapat
dimanfaatkan sebagai penggerak.

B. Tujuan Pembuatan Project


Adapun tujuan yang dapat disampaikan dalam Project, yaitu
1. Untuk memenuhui salah tugas mata kuliah Termodinamika.
2. Mengetahui tentang pemahaman gagasan ide yang dibuat.
3. Pembuatan prototipe mesin stirling menggunakan animasi dapat membantu
pemahaman siswa maupun mahasiswa.

2
BAB II
DESKRIPSI PEMBUATAN PROJECT
A. Mesin Stirling
Mesin Stirling merupakan teknologi lama yang dikembangkan kembali pada zaman
ini. Teknologi ini kembali dikembangkan karena dibutuhkannya teknologi yang ramah
lingkungan, sumber energi fleksibel, dan efisiensi tinggi. Telah diketahui bahwa secara
teori, mesin stirling merupakan teknologi yang memiliki efisiensi mendekati efisiensi
Carnot dengan proses isotermal dan isokhorik. Teknologi ini mengkonversi energi panas
menjadi energi mekanik. Dari energi mekanik dapat dikonversi menjadi energi listrik
jika dihubungkan pada dinamo generator listrik.
Pada saat ini perkembangan motor bakar menuju ke arah motor bakar yang ramah
lingkungan dan menekankan pada pemakaian biaya yang lebih rendah. Hal ini
dimungkinkan karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kelangkaan
sumber energi, sampai kepedulian tentang masalah lingkungan seperti pemanasan
global.
Mesin stirling merupakan mesin yang ramah lingkungan yang mempunyai kelebihan
dalam hal variasi sumber energi sebagai penggeraknya karena seperti yang telah
disebutkan di atas bahwa mesin stirling tergolong mesin pembakaran luar (Eksternal
Combustion Engine).
Mesin stirling dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, diantaranya aplikasi multi
bahan bakar, operasi yang tidak menginginkan kebisingan karena mesin stirling tidak
mengeluarkan suara yang begitu bising dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam,
operasi putaran rendah, operasi yang membutuhkan daya keluaran yang konstan dan
operasi yang perioda warm-up-nya lama. Mesin stirling ini menurut konfigurasinya
terbagi menjadi tiga jenis yaitu tipe alpha, beta dan gamma. Dari ketiga jenis mesin
stirling tersebut, yang memiliki kehandalan paling baik adalah mesin stirling tipe
gamma.
Mesin Stirling adalah mesin pembakaran eksternal yang menggunakan udara atau
gas (helium, hydrogen, nitrogen, methanol dsb) sebagai fluida kerjanya, bekerja
berdasarkan prinsip peredaran termodinamika (motor udara panas), ditemukan pada
tahun 1816 oleh Robert Stirling, Kilmamock-Skotlandia. Jadi pada stirling engine, gas
hanya disusutkan dan kemudian dikembangkan dengan pemanasan dari luar.
Sebuah regenerator memungkinkan panas yang dihasilkan disimpan di dalam,
sebagian menggantikan energi panas karena sedikitnya alih panas yang dimungkinkan
3
melalui dinding heat-exchanger. Energi panas disimpan di dalam regenerator sementara
gas penggerak menyusup ke ruangan yang dingin, dan kemudian dilepaskan sewaktu
kembali ke ruangan ekspansi panas. Tenaga terjadi pada temperatur yang tinggi dan
konstan, sangat ideal untuk setiap mesin. Kompresi terjadi pada temperatur rendah, dan
hampir tidak ada energi panas yang hilang. Tenaga bersih yang dihasilkan adalah akibat
perbedaan antara pengembangan gas bertemperatur tinggi dan mengkompresi gas
bertemperatur rendah.
Mesin ini dapat membakar setiap bahan bakar padat (solid) atau cairan sebagai
sumber pemanasannya. Hal ini menyebabkan Mesin Stirling sangat menarik, khususnya
pada situasi dimana bahan bakar konvensional saat ini sangat mahal dan sulit untuk
memperolehnya. Beberapa jenis Mesin Stirling, selain demikian efektif juga sangat
mudah pembuatannya, sehingga menjadi pilihan yang terbaik untuk sistem pembangkit
listrik di beberapa negara berkembang. (Vineeth. 2011).

B. Prinsip Kerja Mesin Stirling


Mesin Stirling didefinisikan sebagai mesin regenerasi udara panas siklus tertutup.
Dalam konteks ini, siklus tertutup berarti bahwa fluida kerjanya secara permanen
terkurung di dalam system. Mesin Stirling adalah mesin kalor yang unik karena efisiensi
teoretisnya mendekati efisiensi teoretis maksimum, yang lebih dikenal dengan efisiensi
mesin carnot. Mesin Stirling ditemukan tahun 1816 oleh Robert Stirling (1790-1878).
Saat itu disebut mesin udara dengan model mesin pembakaran luar siklus tertutup. Mesin
Stirling bekerja karena adanya ekspansi gas ketika dipanaskan dan diikuti kompresi gas
ketika didinginkan.
Mesin itu berisi sejumlah gas yang dipindahkan antara sisi dingin dan panas terus-
menerus. Perpindahan gas ini dimungkinkan karena adanya piston displacer yang
memindahkan gas antara dua sisi dan piston power mengubah volume internal karena
ekspansi dan kontraksi gas. Piston yang berpindah disebut sebagai regenerator yang
dapat membangkitkan kembali udara.
Prinsip kerja Mesin Stirling adalah memanfaatkan adanya perubahan tekanan dan
volume pada gas dalam system tertutup. Gas pada sisitem dikontakan pada reservoir
panas sehingga system menyerap panas. Panas yang dihasilkan disimpan di dalam
sebuah regenerator. Akibat adanya panas ini menyebabkan volume gas bertambah.
Karena system dalam keadaan tertutup maka tidak ada gas yang keluar sehingga
pertambahan volume gas karena pemanasan menimbulkan perubahan tekanan yang
4
cukup besar. Tekanan yang dihasilkan ini kemudian digunakan untuk menggerakan
piston. Sementara itu gas penggerak menyusup ke ruangan yang dingin, dengan melepas
panas pada saat bersamaan. Karena penurunan suhu ini volume gas berkurang dan sistem
menerima kerja kompresi yang menyebabkan volume gas kembali ke keadaan awal.
Keadan tersebut terjadi berulang secara periodik sehingga terjadi gerakan piston yang
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan menghubungkannya ke turbin.
Mesin-mesin ini bekerja dengan memanfaatkan sifat gas yang dipanaskan akan
memuai, kemudian saat didinginkan gas akan menyusut volumenya. Salah satu contoh
siklus tertutup yang dapat digunakan dalam merancang mesin yang ramah lingkungan
dengan menggunakan mesin stirling. Adapun pembuatan prototipe ini adalah prototipe
mengenai mesin stirling dan bagaimana langkah kerjanya.
Secara sederhana, tipe beta memiliki definisi: mesin dengan satu piston power dan
satu piston displacer pada satu silinder yang sama. Mesin Stirling tipe beta ini
merupakan bentuk mesin Stirling paling populer. Desain dari mesin Stirling ini lebih
kompleks di banding mesin Stirling lainnya. Perawatan serta perbaikannya juga lebih
susah, namun tidak memerlukan komponen yang banyak dalam pembuatannya serta
efisiensi yang paling tinggi. Sehingga mesin ini cocok untuk aplikasi kecil skala
laboratorium.

C. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan ini adalah sebagai
berikut
1. Alat
a. Gunting
b. Jangka
c. Penggaris
d. Pisau/gergaji besi
e. Tang
f. Spidol/Pulpen

2. Bahan
a. Papan/Triplek
b. Kaleng Bekas atau Kaleng Parfum/Pilok sebanyak 2 buah
c. Keping CD 1 buah
5
d. Kawat Lurus
e. Lem khusus besi
f. Bros cuci piring

D. Deskripsi Alat dan Bahan


1. Piston
Piston pada mesin stirling ini terdiri dari dua piston yaitu untuk power piston dan
untuk displacer piston. Piston ini terbuat dari batang besi
a. Piston Displacer (Displacer Piston)
Displacer merupakan piston yang berada di silinder displacer. Kegunaan dari
displacer adalah untuk memindahkan fluida kerja yang sudah dipanaskan dan
mendorong displacer ke piston daya. Karena adanya heatsink pada mesin
menciptakan dua reservoir pada mesin stirling, yaitu reservoir panas dan
reservoir dingin. Pada piston displacer ini, alat dan bahan yang digunakan adalah
bros cuci piring, karena displacer ini bukan piston/ torak, dia hanya berfungsi
untuk memindahkan udara saja dan ukuran displacer ini harus lebih kecil dari
kaleng.
Karakteristik ideal dari displacer adalah terbuat dari bahan yang ringan
sehingga dapat dipercepat atau diperlambat secara cepat tanpa mengambil banyak
daya mesin, kemudian dibuat dari bahan dengan konduktivitas termal sekecil
mungkin untuk menghindari penyerapan dan pelepasan panas oleh piston
displacer sendiri, kemudian harus terbuat dari bahan yang kuat dan memiliki
gesekan yang minimal dengan dinding silinder
Sebagian besar mesin stirling menggunakan displacer yang tidak berbentuk
seperti piston padaumumnya. Salah satu perbedaan yang signifikan antara
displacer dengan piston biasa adalah displacer biasanya didesain longgar, tidak
seperti piston biasa yang dibuat serapat mungkin dengan dinding piston. Hal ini
bertujuan untuk memberikan ruang bagi fluida kerja untuk berpindah ke silinder
dingin ketika piston displacer bergerak menekan fluida kerja. Penggunaan
displacer sebenarnya bergantung pada jenis mesin stirling yang akan dirancang.
Displacer biasanya digunakan pada mesin stirling jenis beta dan gamma.
Sementara pada mesin stirling jenis alfa tidak menggunakan displacer,
melainkan memakai dua piston daya biasa karena antara silinder displacer

6
dengan silinder dingin terhubung tidak secara langsung, melainkan
menggunakan pipa.

b. Piston daya (Power Piston)


Piston daya ini memiliki struktur yang sama dengan piston pada mesin
pembakaran internal. Memiliki fungsi untuk meneruskan daya akibat tekanan
yang bekerja pada permukaan atas piston keporos engkol pada mesin. Piston
bergerak naik dan turun di dalam silinder yang tidak mendapat sumber panas atau
dikenal sebagai silinder dingin dan berbeda dengan displacer, piston daya
didesain serapat mungkin dengan dinding silinder dengan menambah ring piston
yang terbuat dari karet yang mudah memuai ketika panas sehingga mencegah
fluida kerja bocor dari sistem dan menurunkan tekanan kerja pada silinder.
Piston daya harus terbuat dari bahan yang seringan mungkin. Selain itu, celah
antara piston dengan dinding silinder harus dibuat serapat mungkin dengan
menggunakan ring piston yang dibuat dari logam, karet, atau bahan lain yang
sesuai. Untuk kasus tertentu, pelumasan dengan oli diperlukan untuk merapatkan
celah antara piston dengan dinding silinder dan mengurangi gesekan ketika
piston bergerak. Pelumas yang digunakan juga harus memiliki tingkat penguapan
yang rendah sehingga ketika mesin beroperasi, pelumas tidak menguap dan
menambah gesekan pada mesin. Piston dalam pembuatan ini menggunakan
bahan dari kaleng bekas.

2. Torak Piston
Torak piston merupakan batang yang menghubungkan antara displacer atau
piston daya dengan flywheel. Fungsi dari torak piston adalah meneruskan daya dari
dorongan piston ke flywheel. Flywheel merupakan perangkat pada mesin stirling
yang berbentuk seperti roda. Fungsi dari perangkat ini adalah mengkonversi gerak
pada piston menjadi gerak putaran. Flywheel ini dapat dihubungkand engan pompa
atau generator. Flywheel dalam pembuatan ini menggunakan bahan dari ring CD
bekas serta bahan dari torak piston disini menggunakan bahan dari kawat lurus yang
tebal.

3. Silinder

7
Silinder dalam mesin stirling adalah tempat bagi piston displacer dan piston daya
berada serta silinder ini dijadikan tempat pemanasan. Silinder dalam pembuatan ini
digunakan adalah kaleng.

8
BAB III
PROSEDUR DAN MEKANISME PEMBUATAN PROJECT
Prototipe:

Prosedur percobaan dalam pembuatan project ini adalah


1. Pertama kali siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Rancang model pembuatannya animasi 3D model, terlebih dahulu menggunakan
software Blender.

3. Setelah sudah disiapkan prototipe animasi mesin stirling, maka selanjutnya


aplikasikan dalam dunia nyata.

9
4. Untuk membuat silinder dari mesin stirling
Siapkan 1 kaleng bekas, bisa menggunakan dari kaleng bekas parfum maupun kaleng
dari merk ‘lasegar’. Potong bagian 1 sisi atas kaleng hingga membuat sisi atas kaleng
kelihatan dalamnya.

5. Untuk membuat piston daya dari mesin stirling


Siapkan 1 kaleng bekas dan kawat tebal lurus. Kemudian lubangi kecil salah satu sisi
atas kaleng dan kawat tadi tancapkan ke dalam lubang dari kaleng tersebut. Setelah
itu lem bagian lubang tersebut dengan kuat. Terakhir, lubangi bagian tengah kaleng,
supaya kawat dari pengghubung displacer dapat masuk ke dalam piston daya.

6. Untuk membuat bagian dari displacer (displacer piston)


Pembuatan dari piston displacer ini menggunakan dari bahan bros cuci piring.
Siapkan bros cuci piring, kemudian bentuk bros tersebut hingga berbentuk silinder,
dan bros tersebut usahakan bisa masuk ke dalam silinder dan ukuran bros tersebut
tidak tertutup rapat dengan kaleng silinder sehingga gas dapat bergerak menuju ke
piston daya. Siapkan 1 kawat (tidak terlalu tebal), kemudian tancapkan kawat
tersebut ke bagian tengah bros cuci piring dan kemudian lem dengan kuat.

7. Untuk membuat bagian torak piston.


Pembuatan torak piston ini terbuat dari kawat tebal, kemudian siapkan dua kawat
tebal tersebut dan ujung dari kawat tersebut dilengkungkan supaya dapat
mengghubungkan ke bagian piston daya dan displacer.

10
8. Membuat engkol
Untuk engkol saya menggunakan kawat tembaga dengan diameter kira-kira 1.8mm.
jika tidak memiliki kawat tembaga dapat menggunakan jari-jari tua, atau kawat baja,
atau kawat yang lainnya. Keuntungan menggunakan tembaga karena lebih mudah
untuk dibengkokkan atau diatur. Jika perlu untuk meluruskan kawat tembaga, dapat
menjepit di bor dan memegang ujung lainnya dengan beberapa tang - berputar bor
harus meluruskan kawat.

9. Papan mesin stirling dan CD


Untuk penyangga dari mesin stirling, gunakan bahan papan maupun triplek,
kemudian bentuk alas untuk mesin tersebut dan penyangga dari tempat silinder.
Kemudian siapkan 1 CD, dan tancapkan kawat CD tersebut ke bagian engkol.

10. Susun dan hubungkan semua komponen yang telah dikerjakan


Pertama kali masukkan terlebih dahulu displacer yang terbuat dari bahan bros cuci
piring (wol kawat baja) ke dalam kaleng silinder
Kedua, masukkan piston daya yang terbuat dari dari bahan kaleng ke dalam silinder
kaleng
Ketiga, benggkokkan bagian kedua ujung kawat dari piston daya dan displacer guna
untuk menghubungkan ke enggkol
Keempat, hubungkan piston daya dan displacer ke bagian engkol.
Kelima, masukkan engkol ke penyangga engkol dan setelah itu hubungkan CD
sebagai roda gigi ke ujung engkol.
Keenam, mencoba menggerakkan apakah sudah bisa bergerak dengan lancar atau
tidak.

11. Sumber Panas


Setelah sudah tersusun, maka buat lah tempat sumber panas, bisa dibuat dari kaleng
ataupun lainnya. Sumber panas disini digunakan adalah api seperti lilin dan lainnya
yang mempunyai api, dan kemudian letakkan di bagian silinder yang berisi displacer.

12. Hasil

11
Kemudian nyalakan api dan dekatkan ke bagian silinder displacer. Tunggu hingga
beberapa menit. Setelah beberapa menit, kemudian gerakkan bagian roda gigi, dan
lihat hasilnya apakah bergerak dengan sendiri atau tidak.

12
BAB IV
HASIL PROJECT
A. Deskripsi Hasil
Adapun hasil dari prototipe animasi dari kelompok 6, pembuatan prototipe ini dibuat
dari software animasi yaitu blender.
Link project prototipe animasi mesin stirling tipe beta
https://drive.google.com/drive/folders/1gY-SPIcrYi15KkCykGfnUERNMqjm7rr1?
usp=sharing

File dapat dibuka di software blender :


https://drive.google.com/file/d/1CZEhHpzmt8JyWsnbTYySF33RgLbMVjrx/view?
usp=sharing

Video hasil project:


1. https://drive.google.com/file/d/1Z12eJg6fu_AH9Rc-
PswrWwxcC61O1YBm/view?usp=sharing

2. https://drive.google.com/file/d/1y2M0lL7Pb6fDF09kVAvA_QxmsrXqhqC7/vie
w?usp=sharing

Blender:
Prototipe:

13
14
Hanya ada satu silinder, panas di satu ujung dan dingin di yang lain. Pemindah yang
longgar melepaskan udara di antara ujung silinder yang panas dan dingin. Piston tenaga
di ujung silinder menggerakkan roda gila.

1. Power piston (abu-abu gelap) telah mengompresi gas, piston pemindah (abu-abu
terang) telah bergerak sehingga sebagian besar gas berdekatan dengan penukar panas
panas.

2. Gas yang dipanaskan meningkatkan tekanan dan mendorong piston listrik ke batas
terjauh dari langkah tenaga.

15
3. Piston pemindah sekarang bergerak, mendorong gas ke ujung dingin silinder.

4. Gas yang didinginkan sekarang dikompresi oleh momentum roda gila. Ini
membutuhkan lebih sedikit energi, karena tekanannya turun ketika didinginkan

Siklus stirling dapat ditunjukkan pada gambar.

Proses dalam siklus stirling pada Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses 1-2, proses kompresi isotermal T1.
Salah satu piston menekan fluida kerja sementarapiston yang lain dalam kondisi
stasioner sehingga volume berubah dari V1 menjadi V2. Hal ini meningkatkan

16
tekanan dari P1 menjadi P2 dalam kondisi suhu tetap. Sehingga kalor yangdilepas
pada tahap ini dinyatakan dalam Persamaan 1.
V2
W 1−2=m. R . T 1 ln
V1
Di mana m adalah massa fluida kerja di dalam mesin, R adalah tetapan gas ideal, T1
adalah suhu pada silinder daya

2. Proses 2-3, proses transfer kalor isokhorik.


Kedua piston bergerak dengan arah yang berlawanan untuk membuat fluida
terekspansi dan menaikkan suhunya dari T2 menjadi T3 dan melewati regenerator.
Kalor yang dilepas regenerator dinyatakan dalam persamaan 2.
Q2−3=m .C v .(T 3−T 2 )
Di mana Cv adalah kapasitas kalor fluida kerja yang digunakan, T3 adalah suhu pada
silinderdisplacer di mana T3 = T4 dan T2 = T1

3. Proses 3-4, proses ekspansi isotermal.


Fluida kerja yang terekspansi dari V 3 menjadi V4 menggerakan piston dengan suhu
tetap dari sumber panas eksternal. Di sini, V 3 = V2 dan V4 =V1 . Kalor yang diserap
pada tahap ini dinyatakan dalam persamaan 3.
V3
W 3− 4=m . R . T 3 ln
V4
.Di mana T3 adalah suhu pada displacer, R adalah tetapan gas ideal, dan m adalah
massa fluida kerja.

4. Proses 4-1, proses transfer energi isokhorik.


Kebalikan dari proses 2-3, yaitu untuk membuat fluida terkompresi dan menurunkan
suhunya dari T4 menjadi T1. Kalor yang diserap regenerator pada tahap ini sebesar.
Q 4 −1 =m. C v .(T 1−T 4 )
Di mana Cv adalah kapasitas kalor fluida kerja, m adalah massa fluida kerja
Sehingga dari perumusan di atas dapat diperoleh efisiensi termal mesin stirling
dituliskan dalam persamaan 5.

17
B. Implikasi Project yang di Rancang Terhadap Pembelajaran
Peluang keterwujudan dari ide ini sangat besar, karena ide ini tidak memerlukan
banyak perangkat dan jika diimpelementasikan ke pendidikan khususnya pada guru ke
siswa, seorang guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa khususnya pada mesin stirling.
Project hasil rancangan ini dapat dimanfaatkan pada materi hukum termodinamika
khususnya pada siklus stirling. Pada mesin ini dapat menjelaskan 2 proses, seperti proses
isotermal dan isokhorik. Hasil rancangan prototipe ini dibuat dari animasi blender,
dimana animasi ini dapat dilihat dan dipahami bagaimana prosesnya.

C. Konteks Masa Depan Hasil


Hasil project ini dapat dikembangkan di masa depan, mesin stirling ini dapat
dimodifikasi seperti pembangkit listrik, penggerak kipas angin, dan lain sebagainya.
Hasil project ini dapat memotivasi siswa untuk dapat membuat suatu kreativitas terutama
pada mesin stirling, dan siswa dapat merancang sendiri serta menambah
pengetahuannya.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan mesin stirling:
1. Mesin pompa untuk irigasi (pengairan) dengan menggunakan Biomasa
2. Mesin pembangkit listrik (generator) , ukuran kecil dan pemukiman (daya besar)
3. Mesin pemecah padi, gandum dsb, memakai sekam sebagai bahan bakarnya
4. Mesin untuk pendingin / freezer portable.
5. Mesin-mesin dengan tenaga surya (matahari) sebagai pembangkit dayanya.
Aplikasinya luas, bisa mesin pompa, generator listrik dll.

Sebagai pemanasnya, mesin Stirling biasanya digunakan untuk mesin penggerak dengan
daya antara 100 watts sampai 20 kW.

6.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Di daerah pedesaan, khususnya daerah pertanian atau perkebunan yang
menghasilkan sampah organik seperti kayu atau serabut kelapa yang merupakan salah
satu potensi sumber energi panas yang dapat dimanfaatkan dengan cara dibakar. Dalam
usaha mengubah energi yang bisa didapat dari energi panas ke energi kinetik, mesin
Stirling memiliki potensi untuk mencapai efisiensi tertinggi dari semua mesin kalor.
Mesin ini dapat dioperasikan melalui berbagai sumber panas yang dapat mencukupi,
seperti pembakaran sampah kayu, tenaga matahari, kimia, maupun nuklir. Dibandingkan
dengan mesin pembakaran internal, mesin Stirling memiliki potensi yang lebih
menguntungkan dalam segi efisiensi, polusi suara, dan perawatannya.
Belakangan ini, dengan segala kelebihannya, mesin Stirling menjadi salah satu 2
pilihan, hal ini dikarenakan dengan adanya kenaikan harga sumber energi, kelangkaan
sumber energi, sampai kepedulian tentang lingkungan seperti pemanasan global.
Ketertarikan yang meningkat terhadap mesin stirling ini berakibat dengan terus
bertambahnya penelitian mengenai mesin Stirling tersebut. Pada akhirnya, mesin Stirling
ini diharapkan dapat dimanfaatkan di sekolah dan di daerah terpencil dengan fungsi
utama yang baik namun biaya pembuatan dan perawatan yang dapat terjangkau oleh
masyarakat.

B. Saran
Sebagai calon seorang guru, kita dituntut untuk bisa menciptakan inovasi dan kreatif
dalam belajar, membangkitkan semangat dan rasa percaya diri siswa. Jangan pernah
mengejek siswa jika dia salah, melainkan siswa tersebut harus semakin didorong agar
tetap percaya diri dan bisa memperbaiki kesalahan.

19
DAFTAR PUSTAKA
Rahmalina, Dwi, I Gede Eka Lesmana, Agri Suwandi, Reza A. Rahman, Fikhi S. Ramadhan,
Kevin A. Sugiyanto. (2021). Pengembangan Stirling Engine Tipe Piston Bebas Untuk
Aplikasi Concentrated Solar Power (CSP). Jurnal Teknologi. 13(1). 101-108.
Rahmat. (2019). Pengembangan Mesin Stirling Tipe Gamma Sebagai Tenaga Penggerak
Kipas Angin. Ilmiah TEKNOBIZ. 9(1). 28-36.
Solichin, Achmad, Dwi Kristanto, dan Gandung Triyono. (2021). Optimasi pembelajaran
daring siswa dan guru di masa pandemi Covid-19 menggunakan Google Classroom
pada PKBM Bhakti Asih. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. 4(2). 239-246.
Zakaria, Roni, Ilham Priadythama, dan Nugroho Eka Budiyanto. (2013). Rancangan Mesin
Stirling Memanfaatkan Komponen Mesin Lain Yang Ada Di Pasaran Indonesia
Sebagai Pembangkit Listrik. Jurnal Performa. 12(1). 51-56.

20

Anda mungkin juga menyukai