DISUSUN :
Desember 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya suntuk menyelesaikan laporan rekayasa ide ini. Atas Rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan ini berjudul Implementasi Media Pembelajaran berbasis Elearning
di masa Pandemi. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Irham Ramadhani, S.Pd,
M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Dahyar, MS, MM. dalam mata kuliah Media Pembelajaran Fisika di
Universitas Negeri Medan.
Selain itu, saya juga berharap agar hasil laporan ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Implementasi Media Pembelajaran berbasis E-learning di masa Pandemi. Saya
menyadari hasil laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran
yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada Bapak Irham Ramadhani, S.Pd,
M.Pd selaku dosen pengampu. Tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Saya menyadari hasil laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini
Eli antuka
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................
LATA BELAKANG....................................................................................
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN......................................................................................................
KESIMPULAN...........................................................................................
SARAN........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tetapi, lama kelamaan pengaruh pandemi Covid-19 juga dirasakan oleh berbagai
sektor lainnya termasuk pendidikan. Dampak terhadap sektor pendidikan sangat besar
dan dirasakan oleh berbagai pihak terutama guru/dosen, peserta didik, dan orang tua.
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di rumah masing-masing atau dalam
jaringan (daring) masih dianggap belum efektif, hal ini ditandai dengan terbatasnya
kemampuan masyarakat, keterbatasan sarana prasarana, jaringan internet, dan biaya.
Sehingga tugas orang tua, guru/ dosen dalam hal ini adalah menjadi pembimbing
atau pengawas selama proses belajar semakin sulit. (Unik , Lailli Irna Sari , Khusna
Haibati Lathif , Ayu Puji Lestari , & Asyharinur Ayuning , 2020) Di samping itu, dalam
masa seperti ini perlu adanya keterampilan dalam mengajar dan yang paling penting
bagaimana caranya bisa memilih media apa yang tepat digunakan dalam pembelajaran
sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar itu bisa di sesuaikan.
Secara faktual, pemilihan media yang sesuai dengan perkembangan pandemi covid-
19 jenis dan rupanya hampir sama seperti media video conference seperti zoom Meeting,
Google Meet, WebEx, Whatsapp, youtube dan lain-lain, tapi meskipun begitu sebagai
calon pendidik dan sebagai calon pengajar harus bisa memilih yang lebih banyak lagi
karena dalam pengembangannya media terus berkembang sesuai dengan zaman yang
berkembang pada saat itu, dalam mata kuliah Media pendidikan fisika menitik beratkan
mahasiswa untuk bisa mengembangkan dan memilih media yang akan di pergunakan
dalam kegiatan pembelajaran.(Rudi, 2021)
Teknologi informasi dapat dipandang secara positif sebagai media yang dapat
membantu interaksi dan proses belajar mengajar.(Agus Lahinta, 2007) Pada zaman
sekarang pengembangan media pembelajaran jadi salah satu faktor pendukung dalam
kegiatan pembelajaran apalagi di masa pandemik seperti saat ini, media yang biasanya
hanya di pergunakan dalam kegiatan pembelajaran di anggap biasa saja pada saat ini
media harus sangat di pergunakan dalam KBM, ini menandakan bahwa
pengimplementasian dari sebuah media yang akan di pergunakan dalam kegiatan
pembelajaran itu sangat perlu di lakukan. Sistem pembelajaran tradisional yang ada akan
semakin tenggelam dengan membudayanya lingkungan pembelajaran yang dimediasi
oleh teknologi komputer dan internet.
B. Tujuan
Dari informasi yang didapat pada latar belakang tersebut maka tujuan penyusunan
rekayasa ide ini yaitu :
Untuk mengetahui solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk
memperbaiki keadaan dari Implementasi Media Pembelajaran berbasis E- learning di
masa Pandemi
Untuk menegtahui seberapa jauh kondisi kekinian tersebut dapat diperbaiki, dan
C. Manfaat
Manfaat yang didapat dari hasil laporan ini yaitu menambah wawasan bagi pembaca dan
penulis bahwa media pembelajaran E-learning sangat berpengaruh pada masa sekarang,
dan memberikan informasi dari kondisi penggunaan E-learning hingga langkah-langkah
strategis yang harus dilakukan untuk mewujudkan media berbasis E- learning tersebut.
BAB II GAGASAN
A. Kondisi Kekinian Pada tahun 2020 telah diguncangkannya dunia termasuk di
Indonesia dengan wabah pandemi yang disebut dengan Corona Virus Disease
(COVID-19).
Perubahan ini bukan sesuatu yang mudah, situasi yang mendadak menyebabkan
ketidaksiapan pembelajaran E- Learning di sejumlah wilayah. Masih banyak
problematika pendidikan Indonesia sebelum terjadinya pandemi seperti belum
seragamnya proses pembelajaran baik secara sarana prasarana maupun kualitas capaian
pembelajaran yang diinginkan semakin menghambat pelaksanaan pembelajaran E-
Learning. Dengan berjalannya menggunakan sistem pembelajaran E-Learning pada saat
pandemi ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi, seperti mata pelajaran
yang belum selesai disampaikan oleh pendidik kemudian pendidik mengganti dengan
tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi peserta didik karena tugas yang
diberikan oleh pendidik lebih banyak. Dari berbagai hasil penelitian terdapat beberapa
keluhan dari peserta didik yang mempermasalahkan penempatan waktu yang
memberikan kelas online atau 5 pembelajaran E-Learning dari guru yang dirasa kurang
tepat dalam pelaksanaan kelas online dan permasalahan lainnya seperti lemahnya sinyal
atau jaringan yang dimiliki guru atau peserta didik.
E-learning adalah salah satu media pembelajaran platform digital yang manarik
untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran peserta didik di masa Pandemi. 6
Permasalahan pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah belum meratanya akses
jaringan internet, gawai yang belum memadai, mahalnya biaya kuota, belum meratanya
penguasaan iptek di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya pelaksanaan proses
belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, dan kesulitan orang tua
dalam mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi
kendala yang ditemui selama proses pembelajaran jarak jauh.
Fleksibilitas penggunaan dana BOS untuk mensubsidi kuota guru dan siswa
merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi
mahalnya biaya kuota dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
Peran kepala sekolah dalam mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan
untuk melek iptek di masa pendemi ini merupakan salah satu unsur penting dalam
pelaksanaan pendidikan jarak jauh ini.
aturlah waktu belajar secara efisien dengan belajar setiap hari sesuai jadwal
yang telah dibuat
pelajari teknik belajar yang efektif dengan berpedoman pada teknik penyebaran
waktu di mana lebih baik belajar 3 x 1 jam perhari dari pada 1 x 3 jam. 7
D. Kondisi Terkini Dari tahun 2020 hingga pada saat ini oktober 2021 indonesia masih
mengalami wabah virus desease (covid-19).
Pada masa ini , terjadi perubahan bagi masyarakat seluruh Indonesia dalam berbagai
bidang baik sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan. Tekhusus dalam bidang pendidikan
hingga saat ini proses belajar mengajar belum juga dilaksanakan di sekolah, akan tetapi
dilaksanakan dirumah, dan interaksi edukatif guru dan peserta didik dilakukan secara
virtual atau online sehingga menuntut guru untuk mengemas metode pembelajaran
berbasis ELearning.
Pembatasan belajar disekolah ini dilakukan agar tidak terjadinya cluster covid-19
disekolah. Sehingga pemebelajaran yang sangat revelan adalah menggunakan media
berbasis elektronik yaitu E-Learning. E-learning adalah proses belajar yang
menggunakan media elektronik dan digital seperti multimedia. E-learning
menitikberatkan pada pengalaman belajar dan sumber belajar (Zainiyati, 2017). E-
Learning bersinergi dengan teknologi internet atau internet- based learning atau web-
based learning yaitu website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materimateri
pembelajaran. Sebagai subset dari e-learning, m-learning, mobile atau teknologi
bergerak tidak hanya digunakan sebagai alat teknologi komunikasi dan informasi saja,
akan tetapi juga digunakan dalam pembelajaran sebagai media atau sumber belajar yang
mengacu pada prinsip pembelajaran tanpa batas, ruang dan waktu.
b) Grand design Hasil analisa menjadi pijakan dalam langkah ini, jika dari hasil analisa
diputuskan untuk diselenggarakan E-Learning oleh suatu institusi, maka hasil analisa
tersebut bisa ditindaklanjuti menjadi suatu bentuk yang lebih konkret, yaitu 9 berupa
grand design sistem yang akan dijalankan. Grand design merupakan gambaran umum
sistem E-Learning yang akan dijalankan, yang berisi skenario, sasaran E-Learning,
desain sistem, SDM, mekanisme pengelolaan termasuk pembiayaanya. Dalam langkah
ini juga dibuat sebuah strategi untuk implementasi E- Learning dan strategi
pengelolaannnya supaya E-Learning yang akan dilakukan bisa mencapai tujuan.
2. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan faktor yang sangat vital dalam implementasi E-Learning, oleh karena
itu perlu disiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum E-Learning dijalankan. SDM bisa
meliputi pengampu kebijakan/manajemen lembaga beserta staf-stafnya dan SDM
pendukung lainnya (keamanan, kebersihan, dll). Penyiapan SDM bisa dilakukan dari
beberapa aspek, diantaranya adalah paradigma dan skill.
b. Skill Seperti disebutkan di atas, bahwa untuk menjalankan E-Learning tidak semudah
membalikkan tangan, sehingga skill para pengampu dan pengelola E-Learning perlu
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Keahlian atau skill yang harus disiapkan meliputi:
10
teknologi pendukung lainnya seperti teknologi untuk diskusi, presentasi, dll. Apa saja
yang menjadi pertimbangan saat pemilihan teknologi? Supaya pemilihan teknologi yang
digunakan tidak melenceng, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:
Rumusan kebutuhan terhadap teknologi, baik terkait konten maupun sistem ELearning
b) Implementasi Pada langkah ini menerapkan apa saja yang direncanakan pada semua
langkah sebelumnya menjadi sebuah sistem E-Learning, yaitu mewujudkan sebuah
sistem ELearning beserta konten yang digunakan untuk pembelajaran. Pada langkah ini
juga dilakukan sosialisasi penggunaan sistem kepada calon pengguna, baik dari sisi
akademis maupun infrastrukturnya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Agus Lahinta. (2007). Berbagai Model Inovasi Pmbelajaran Dengan Dukungan Teknologi
Informasi. Seminar Internasional, ISSN 1907-2066, 9–16. Hartanto, W. (2016).
Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1–18.
Hikmah, S. 2020.
Pemanfaatan E-Learning Madrasah Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
Di MIN 1 Rembang. Edutrained: jurnal pendidikan dan pelatihan. 4(2),73-85 Razief, A. (2020).
Implementasi Media Pembelajaran Dalam Keterampilan Mengajar bagi Mahasiwa Dalam Mata
kuliah Media Dan Teknologi Pembelajaran Di Masa Pandemic Covid-19. Hayula: Indonesian
Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 5(2), 209–220.