Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

MEDIA PENDIDIKAN FISIKA

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI MASA


PANDEMI

DISUSUN :

NAMA : ELI ANTIKA


KELAS : PSPF A2020
NIM : 4201121010
DOSEN PENGAMPU : Irham Ramadhani, S.Pd, M.Pd
Dan Prof. Dr. Dahyar, MS, MM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Desember 2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya suntuk menyelesaikan laporan rekayasa ide ini. Atas Rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan ini berjudul Implementasi Media Pembelajaran berbasis Elearning
di masa Pandemi. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Irham Ramadhani, S.Pd,
M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Dahyar, MS, MM. dalam mata kuliah Media Pembelajaran Fisika di
Universitas Negeri Medan.

Selain itu, saya juga berharap agar hasil laporan ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Implementasi Media Pembelajaran berbasis E-learning di masa Pandemi. Saya
menyadari hasil laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran
yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada Bapak Irham Ramadhani, S.Pd,
M.Pd selaku dosen pengampu. Tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Saya menyadari hasil laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini

Medan, 3 Des 2021

Eli antuka

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................

LATA BELAKANG....................................................................................
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN......................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................

Kondisi Kekinian ........................................................................................


Solusi...........................................................................................................
Kondisi Terkini............................................................................................
Langkah-Langkah Strategi..........................................................................

BAB III. PENUTUP..............................................................................................

KESIMPULAN...........................................................................................
SARAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyebaran virus Covid-19 kini telah menjadi pandemi/wabah yang memilukan


sekaligus mengguncang dunia. Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara
di dunia termasuk di Indonesia ini telah menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh
masyarakat, juga seluruh segmen kehidupan menjadi terganggu. Bahkan banyak di
antara pendapat yang menafsirkan bahwa Covid-19 ini adalah sebagai teguran kepada
umat manusia agar semua kembali peduli terhadap ciptaan Tuhan (Siahaan) Pada
awalnya, pengaruh pandemi Covid-19 hanya dirasakan pada sektor ekonomi yang
mengalami penurunan cukup drastis.

Tetapi, lama kelamaan pengaruh pandemi Covid-19 juga dirasakan oleh berbagai
sektor lainnya termasuk pendidikan. Dampak terhadap sektor pendidikan sangat besar
dan dirasakan oleh berbagai pihak terutama guru/dosen, peserta didik, dan orang tua.
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di rumah masing-masing atau dalam
jaringan (daring) masih dianggap belum efektif, hal ini ditandai dengan terbatasnya
kemampuan masyarakat, keterbatasan sarana prasarana, jaringan internet, dan biaya.

Sehingga tugas orang tua, guru/ dosen dalam hal ini adalah menjadi pembimbing
atau pengawas selama proses belajar semakin sulit. (Unik , Lailli Irna Sari , Khusna
Haibati Lathif , Ayu Puji Lestari , & Asyharinur Ayuning , 2020) Di samping itu, dalam
masa seperti ini perlu adanya keterampilan dalam mengajar dan yang paling penting
bagaimana caranya bisa memilih media apa yang tepat digunakan dalam pembelajaran
sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar itu bisa di sesuaikan.

Secara faktual, pemilihan media yang sesuai dengan perkembangan pandemi covid-
19 jenis dan rupanya hampir sama seperti media video conference seperti zoom Meeting,
Google Meet, WebEx, Whatsapp, youtube dan lain-lain, tapi meskipun begitu sebagai
calon pendidik dan sebagai calon pengajar harus bisa memilih yang lebih banyak lagi
karena dalam pengembangannya media terus berkembang sesuai dengan zaman yang
berkembang pada saat itu, dalam mata kuliah Media pendidikan fisika menitik beratkan
mahasiswa untuk bisa mengembangkan dan memilih media yang akan di pergunakan
dalam kegiatan pembelajaran.(Rudi, 2021)

Di tengah merebaknya wabah COVID-19 belakangan ini, menerapkan pembelajaran


berbasis e-learning sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik dari penyebaran
virus COVID-19. Apalagi pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat dapat
beraktivitas di rumah sebagai upaya physical distancing atau menjaga jarak fisik untuk
menekan penyebaran virus. Defenisi dari (Purbo: 2002) tentang E-learning adalah
merupakan sebuah sistem belajar-mengajar yang dimana pengajar (dosen) dan
mahasiswa tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan
proses perkuliahan, salah satu caranya adalah dengan mengunakan internet sebagai
medianya. (Effendi : 2005) mengatakan banyak penggunaan terminologi yang memiliki
arti hampir sama dengan e-learning.

Web-based learning, online learning, computer-based training, computer-aided


instruction dan lain sebagainya adalah terminologi yang sering digunakan untuk
menggantikan elearning. Teknologi e-learning sendiri mengacu pada semua kegiatan
pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi. E-Learning
merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan
komunikasi. Teknologi informasi dapat berperan sebagai media yang menyediakan
interaksi antara staff pengajar dan mahasiswa, sarana untuk mengefisiensikan evaluasi
pembelajaran.

Teknologi informasi dapat dipandang secara positif sebagai media yang dapat
membantu interaksi dan proses belajar mengajar.(Agus Lahinta, 2007) Pada zaman
sekarang pengembangan media pembelajaran jadi salah satu faktor pendukung dalam
kegiatan pembelajaran apalagi di masa pandemik seperti saat ini, media yang biasanya
hanya di pergunakan dalam kegiatan pembelajaran di anggap biasa saja pada saat ini
media harus sangat di pergunakan dalam KBM, ini menandakan bahwa
pengimplementasian dari sebuah media yang akan di pergunakan dalam kegiatan
pembelajaran itu sangat perlu di lakukan. Sistem pembelajaran tradisional yang ada akan
semakin tenggelam dengan membudayanya lingkungan pembelajaran yang dimediasi
oleh teknologi komputer dan internet.

B. Tujuan

Dari informasi yang didapat pada latar belakang tersebut maka tujuan penyusunan
rekayasa ide ini yaitu :

 Untuk mengetahui kondisi kekinian dari Implementasi Media Pembelajaran berbasis E-


learning di masa Pandemi

 Untuk mengetahui solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk
memperbaiki keadaan dari Implementasi Media Pembelajaran berbasis E- learning di
masa Pandemi

 Untuk menegtahui seberapa jauh kondisi kekinian tersebut dapat diperbaiki, dan

 Untuk mengetahui langkah-langkah strategis yang harus dilakukan demi mewujudkan


Implementasi Media Pembelajaran berbasis E- learning di masa Pandemi

C. Manfaat
Manfaat yang didapat dari hasil laporan ini yaitu menambah wawasan bagi pembaca dan
penulis bahwa media pembelajaran E-learning sangat berpengaruh pada masa sekarang,
dan memberikan informasi dari kondisi penggunaan E-learning hingga langkah-langkah
strategis yang harus dilakukan untuk mewujudkan media berbasis E- learning tersebut.

BAB II GAGASAN
A. Kondisi Kekinian Pada tahun 2020 telah diguncangkannya dunia termasuk di
Indonesia dengan wabah pandemi yang disebut dengan Corona Virus Disease
(COVID-19).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan


Kementerian Agama RI menerapkan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah (Work
from Home) mulai pertengahan Maret 2020 sampai dengan sekarang. Sekolah dan
perguruan tinggi dengan cepat merespon intruksi pemerintah. Menyikapi kebijakan
pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kementerian Agama RI terkait keputusan yang dikeluarkan karena dampak virus Covid-
19. Maka banyak instansi pendidikan melaksanakan sosialisasi E- Learning. Perubahan
pembelajaran secara langsung menjadi pembelajaran tidak langsung dari rumah
menggunakan E-Learning merupakan transformasi sistem pendidikan di Indonesia saat
ini. Guru harus beradaptasi dengan pembelajaran dari rumah melalui media daring
(online) tanpa persiapan yang memadai.

Perubahan ini bukan sesuatu yang mudah, situasi yang mendadak menyebabkan
ketidaksiapan pembelajaran E- Learning di sejumlah wilayah. Masih banyak
problematika pendidikan Indonesia sebelum terjadinya pandemi seperti belum
seragamnya proses pembelajaran baik secara sarana prasarana maupun kualitas capaian
pembelajaran yang diinginkan semakin menghambat pelaksanaan pembelajaran E-
Learning. Dengan berjalannya menggunakan sistem pembelajaran E-Learning pada saat
pandemi ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi, seperti mata pelajaran
yang belum selesai disampaikan oleh pendidik kemudian pendidik mengganti dengan
tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi peserta didik karena tugas yang
diberikan oleh pendidik lebih banyak. Dari berbagai hasil penelitian terdapat beberapa
keluhan dari peserta didik yang mempermasalahkan penempatan waktu yang
memberikan kelas online atau 5 pembelajaran E-Learning dari guru yang dirasa kurang
tepat dalam pelaksanaan kelas online dan permasalahan lainnya seperti lemahnya sinyal
atau jaringan yang dimiliki guru atau peserta didik.

(Razief, 2020) Beberapa hal perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e-


learning yaitu teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan
menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan.
Maka konsekuensi logis yang terjadi antara lain adalah (1) peserta didik dapat dengan
mudah mengambil materi pembelajaran dimanapun tanpa terbatas lagi pada batasan
tempat dan waktu; (2) Peserta didik dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan
para tenaga ahli atau pakar di bidang yang diminatinya; (3) Materi pembelajaran bahkan
dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada dimana
mahasiswa belajar.
Berbagai peluang tersebut masih menghadapi tantangan baik dari biaya, kesiapan
infrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap
kelangsungan e-learning.(Hartanto, 2016) B. Solusi Lembaga pendidikan di dunia harus
ditutup sementara, mengikuti instruksi pemerintah di negara masing-masing, sehingga
mempengaruhi sistemakademik. Mereka harus menemukan alternatif baru untuk
melaksanakan pembelajaran, dan kelas virtual/pembelajaran daring melalui media e-
learning adalah jalan ke depan yang paling mungkin dilakukan (Arora & Srinivasan,
2020).

Salah satu kebijakan pemerintah memutusmata rantai distribusi COVID19 adalah


dengan melakukan pembelajaran daring melalui media pembelajaran e-learning.
Teknologi merupakan hal yang terpenting dalam pembelajaran daring, teknologi tersebut
diantaranya bisa berupa smartphone, laptop dan benda pendukung lainnya.
Smartphone/gadget adalah hal yang paling umum digunakan peserta didik daripada
laptop, karena lebih praktisdan banyak fitur canggihnya (Subiyakto,B., Susanto, H., &
Akmal, H., 2019).

E-learning adalah salah satu media pembelajaran platform digital yang manarik
untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran peserta didik di masa Pandemi. 6
Permasalahan pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah belum meratanya akses
jaringan internet, gawai yang belum memadai, mahalnya biaya kuota, belum meratanya
penguasaan iptek di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya pelaksanaan proses
belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, dan kesulitan orang tua
dalam mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi
kendala yang ditemui selama proses pembelajaran jarak jauh.

Beberapa solusi yang telah diberikan pemerintah adalah terdapat beberapa


peraturan yang telah dengan jelas mengatur dan memberikan gambaran tentang
bagaimana proses pembelajaran jarak jauh dilaksanakan seperti Surat Edaran No. 15
Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Masa Darurat
Penyebaran Covid-19 adalah sebagai berikut:

 Fleksibilitas penggunaan dana BOS untuk mensubsidi kuota guru dan siswa
merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi
mahalnya biaya kuota dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

 Peran kepala sekolah dalam mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan
untuk melek iptek di masa pendemi ini merupakan salah satu unsur penting dalam
pelaksanaan pendidikan jarak jauh ini.

 kebijakan pemberian pelatihan melalui webinar


 peningkatan layanan internet di sekolah Solusi- solusi yang dapat diarahkan
agar mencapai pembelajaran melalui e- learning yang efektif dan efesien adalah sebagai
berikut :

 aturlah waktu belajar secara efisien dengan belajar setiap hari sesuai jadwal
yang telah dibuat

 Belajar ditempat yang nyaman

 pelajari teknik belajar yang efektif dengan berpedoman pada teknik penyebaran
waktu di mana lebih baik belajar 3 x 1 jam perhari dari pada 1 x 3 jam. 7

D. Kondisi Terkini Dari tahun 2020 hingga pada saat ini oktober 2021 indonesia masih
mengalami wabah virus desease (covid-19).

Pada masa ini , terjadi perubahan bagi masyarakat seluruh Indonesia dalam berbagai
bidang baik sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan. Tekhusus dalam bidang pendidikan
hingga saat ini proses belajar mengajar belum juga dilaksanakan di sekolah, akan tetapi
dilaksanakan dirumah, dan interaksi edukatif guru dan peserta didik dilakukan secara
virtual atau online sehingga menuntut guru untuk mengemas metode pembelajaran
berbasis ELearning.

Pembatasan belajar disekolah ini dilakukan agar tidak terjadinya cluster covid-19
disekolah. Sehingga pemebelajaran yang sangat revelan adalah menggunakan media
berbasis elektronik yaitu E-Learning. E-learning adalah proses belajar yang
menggunakan media elektronik dan digital seperti multimedia. E-learning
menitikberatkan pada pengalaman belajar dan sumber belajar (Zainiyati, 2017). E-
Learning bersinergi dengan teknologi internet atau internet- based learning atau web-
based learning yaitu website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materimateri
pembelajaran. Sebagai subset dari e-learning, m-learning, mobile atau teknologi
bergerak tidak hanya digunakan sebagai alat teknologi komunikasi dan informasi saja,
akan tetapi juga digunakan dalam pembelajaran sebagai media atau sumber belajar yang
mengacu pada prinsip pembelajaran tanpa batas, ruang dan waktu.

Sistem pembelajaran E-learning ini memberikan kemudahan bagi guru dan


peserta didik dalam proses pembelajaran dan menjadi sebuah inovasi dalam
pembelajaran yang menuntut guru untuk mengaplikasikannya sehingga pembelajaran
lebih menarik dan peserta didik termotivasi dalam belajar serta pembelajaran lebih
efektif dan efisien.

Dengan demikian, guru harus memahami, menguasai dan mengaplikasikan E-


learning dalam pembelajaran, karena banyak kebermanfaatan yang ditimbulkan pada
sistem ini baik guru dan peserta didik. Bagi guru, dapat meningkatkan pengemasan
materi pembelajaran yang akan diajarkan dan materi pembelajaran berbasis multimedia,
interaksi edukatif antara guru dan peserta didik lebih luas dan terjalin lebih komunikatif
karena menggunakan multimedia dalam pembelajaran, lebih efisien, dan guru dapat
memanfaatkan strategi pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Bagi peserta didik,
meningkatkan akses belajar tanpa batas dan tanpa memperhatikan ruang 8 dan waktu,
kemandirian belajar serta meningkatkan komunikasi antara guru dan pesertadidik
lainnya.

Pada maret 2021 indonesia mulai melakukan vaksinasi kepada seluruh


masyarakat Indonesia , tenaga pendidik, para peserta didik untuk dilakukan vaksinasi
agar meminimalisir terjadinya terjadinya penyebaran covid-19 kembali. Dengan
meredahnya wabah virus covid19 maka semua aktifitas terutama aktifitas pendidikan
dilakukan secara normal kembali tidak lagi menggunakan media berbasis teknologi yaitu
E-Learning.

E. Langkah-langkah Strategis Menyelenggarakan E-Learning memang tidak semudah


membalikkan telapak tangan

Banyak hal yang harus dilakukan dan disiapkan. Langkah-langkah untuk


menyelenggarakan E-Learning sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan E-Learning Strategi pengembangan merupakan langkah


mendasar yang harus dilakukan sebelum menjalankan E-Learning. Dalam langkah ini
dilakukan:

a) Analisa Sebelum memutuskan apakah suatu institusi akan menyelenggarakan E-


Learning atau tidak, harus diputuskan berdasarkan analisa yang matang. Analisa yang
dilakukan didasarkan pada kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai lembaga tanpa
mengesampingkan aspek kemampuan dan kesiapan yang dimiliki suatu institusi, baik
dari sisi SDM, biaya, infrastruktur dan kultur yang ada. Dari analisa inilah kemudian
akan muncul item-item peluang yang bisa dilakukan dan kelemahan- kelemahan suatu
institusi.

b) Grand design Hasil analisa menjadi pijakan dalam langkah ini, jika dari hasil analisa
diputuskan untuk diselenggarakan E-Learning oleh suatu institusi, maka hasil analisa
tersebut bisa ditindaklanjuti menjadi suatu bentuk yang lebih konkret, yaitu 9 berupa
grand design sistem yang akan dijalankan. Grand design merupakan gambaran umum
sistem E-Learning yang akan dijalankan, yang berisi skenario, sasaran E-Learning,
desain sistem, SDM, mekanisme pengelolaan termasuk pembiayaanya. Dalam langkah
ini juga dibuat sebuah strategi untuk implementasi E- Learning dan strategi
pengelolaannnya supaya E-Learning yang akan dilakukan bisa mencapai tujuan.
2. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM merupakan faktor yang sangat vital dalam implementasi E-Learning, oleh karena
itu perlu disiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum E-Learning dijalankan. SDM bisa
meliputi pengampu kebijakan/manajemen lembaga beserta staf-stafnya dan SDM
pendukung lainnya (keamanan, kebersihan, dll). Penyiapan SDM bisa dilakukan dari
beberapa aspek, diantaranya adalah paradigma dan skill.

a. Paradigma Paradigma merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu. Terkait E-


Learning, SDM suatu institusi harus mempunyai paradigma bahwa E-Learning menjadi
kebutuhan institusi untuk mencapai visi dan misi institusi, sehingga E- Learning harus
dilakukan. Paradigma ini tentunya membawa konsekuensi dan menuntut adanya
perubahan, diantaranya adalah perubahan budaya kerja di sebuah institusi. Pengampu
kebijakan tentunya akan membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
menjalankan ELearning. Begitu juga para staf, akan menyesuaikan pola kerjanya
menjadi pola kerja yang mendukung keterlaksanaan E- Learning. Inilah yang harus
dipahami bersama, dan masing-masing SDM harus mempunya persepsi yang sama.

b. Skill Seperti disebutkan di atas, bahwa untuk menjalankan E-Learning tidak semudah
membalikkan tangan, sehingga skill para pengampu dan pengelola E-Learning perlu
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Keahlian atau skill yang harus disiapkan meliputi:
10

 skill mengelola konten,

 skill mengelola pembelajaran

 skill l mengelola pelaksanaan E-Learning

 skill mengelola infrastruktur E-Learning 3.

Pemilihan dan Impelementasi teknologi E-Learning a) Pemilihan teknologi Pada langkah


ini dimulai proses imlpementasi, yang dimulai dari pemilihan teknologi yang akan
digunakan, yang meliputi:

 teknologi untuk sistem E-Learning,

 teknologi untuk pembuatan konten

 teknologi pendukung lainnya seperti teknologi untuk diskusi, presentasi, dll. Apa saja
yang menjadi pertimbangan saat pemilihan teknologi? Supaya pemilihan teknologi yang
digunakan tidak melenceng, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:

 Rumusan kebutuhan terhadap teknologi, baik terkait konten maupun sistem ELearning

 Kemampuan SDM yang akan menggunakan teknologi  Kemampuan atau tinjauan


finasial

 Pengembangan yang akan dilakukan di masa akan datang

b) Implementasi Pada langkah ini menerapkan apa saja yang direncanakan pada semua
langkah sebelumnya menjadi sebuah sistem E-Learning, yaitu mewujudkan sebuah
sistem ELearning beserta konten yang digunakan untuk pembelajaran. Pada langkah ini
juga dilakukan sosialisasi penggunaan sistem kepada calon pengguna, baik dari sisi
akademis maupun infrastrukturnya.

Pengelolaan Setelah sistem berjalan langkah selanjutnya adalah adalah


pengelolaan. Pengelolaan meliputi pengelolaan sistem E-Learning beserta
perangkat/infrastruktur yang terkait. Pengelolaan ini untuk menjamin sistem bisa
berjalan dan digunakan dengan baik. Pengelolaan juga meliputi pembuatan backup
sistem untuk mengantisipasi adanya kerusakan atau gangguan terhadap sistem.
Peluncuran sistem Pada tahap ini sistem sudah siap digunakan, dan saat sistem berjalan
pengelolaan tetap dilakukan. Selain itu untuk mempermudah para pemula menggunakan
sistem, disediakan pula bantuan atau semacam call center untuk memberi bantuan jika
ada pengguna yang mengalami kesulitan. Untuk mengimplementasikan E-Learning perlu
dilakukan sejumlah pekerjaan dan strategi yang baik. Hal ini ditujukan supaya E-
Learning bisa berjalan dengan baik dan menjamin kualitas output E-Learning.
Perencanaan dan perhitungan yang matang harus dilakukan dengan bentuk E-Learning,
sumber daya manusia, teknologi dan pengelolaannya.

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan

Beberapa hal perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e-learning yaitu


teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan
batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Teknik dalam
pengimplementasian media berbasis e-learning adalah dengan memanfaatkan teknologi
seperti laptop dan smartphone. Permasalahan pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah
belum meratanya akses jaringan internet, gawai yang belum memadai, mahalnya biaya
kuota, belum meratanya penguasaan iptek di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya
pelaksanaan proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, dan
kesulitan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar
mengajar menjadi kendala yang ditemui selama proses pembelajaran jarak jauh. Sistem
pembelajaran E-learning ini memberikan kemudahan bagi guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan menjadi sebuah inovasi dalam pembelajaran yang menuntut
guru untuk mengaplikasikannya sehingga pembelajaran lebih menarik dan peserta didik
termotivasi dalam belajar serta pembelajaran lebih efektif dan efisien. Supaya pemilihan
teknologi yang digunakan tidak melenceng, maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya: Rumusan kebutuhan terhadap teknologi, baik terkait konten
maupun sistem E-Learning , Kemampuan SDM yang akan menggunakan teknologi ,
Kemampuan atau tinjauan finasial dan. Pengembangan yang akan dilakukan di masa
akan .

B. Saran

Melihat dari permasalahan yang terjadi dalam penggunaan proses belajar


mengajar melalui penggunaan elektronik yang berbasis elenarning , kelompok kami
menyarankan menggunakan dengan baik penggunaan dana operasional sekolah untuk
menunjang pembelajaran jarak jauh yang efektif dan efesien bagi pendidik dan begitu
pula bagi peserta didik. Agar tujuan dari pembelajaran tetap tercapai dengan baik dan
sesuai dengan yang telah direncanakan

DAFTAR PUSTAKA
Agus Lahinta. (2007). Berbagai Model Inovasi Pmbelajaran Dengan Dukungan Teknologi
Informasi. Seminar Internasional, ISSN 1907-2066, 9–16. Hartanto, W. (2016).

Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1–18.
Hikmah, S. 2020.

Pemanfaatan E-Learning Madrasah Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
Di MIN 1 Rembang. Edutrained: jurnal pendidikan dan pelatihan. 4(2),73-85 Razief, A. (2020).

Implementasi Pembelajaran E-Learning Pada Implementasi Pembelajaran E-Learning Pada Saat


Pandemi Covid-19 Di Man 2 Sleman. SKRIPSI. Rudi, R. M. B. (2021).

Implementasi Media Pembelajaran Dalam Keterampilan Mengajar bagi Mahasiwa Dalam Mata
kuliah Media Dan Teknologi Pembelajaran Di Masa Pandemic Covid-19. Hayula: Indonesian
Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 5(2), 209–220.

Anda mungkin juga menyukai