Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN 4

MOTOR BENSIN

A. TUJUAN PRAKTEK
Pertemuan ini menjelaskan tentang pengujian motor bensin dan untuk mengetahui
unjuk kerja mesin, setelah melakukan pengujian ini mahasiswa diharapkan mampu
menganalisa:
1) Pada besaran – besaran yang diukur, sebagai berikut:
1. Momen putar / Torsi, Mt(Nm)
2. Putaran poros mesin, N(rpm)
3. Pemakaian bahan bakar(mf)
4. Pemakaian udara(ma)
5. Diagram P - V
2) Besaran – besaran yang diketahui, meliputi:
1. Diameter bore / silinder torak(cm3)
2. Stroke / langkah torak(mm)
3. Perbandingan kompresi
4. Nilai kalor bawah bahan bakar

B. PERATURAN DALAM PRAKTEK


a) Kehadiran Mahasiswa
1. Mahasiswa hadir 10 menit sebelum praktek di mulai dan
toleransi keterlambatan 10 menit setelah di mulai praktek.
2. Sebelum memulai praktek mahasiswa wajib mengisi buku
kehadiran dan loog book laboratorium.
3. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti praktek satu kali
pertemuan dianggap gagal dalam mata kuliah praktek.
4. Bagi mahasiswa yang tidak hadir karena sakit atau hal lain wajib
melapor dan membawa bukti keterangan.
b) Peraturan sebelum praktek
1. Sebelum praktek mahasiswa wajib mengikuti pengarahan dari
koordinator laboratorium.
2. Membawa buku petunjuk / bahan praktek / modul yang akan
dilakukan.
3. Setiap mahasiswa yang melakukan peminjaman alat wajib
mengisi buku loog book.
c) Peraturan Selama Praktek
1. Selama praktek mahasiswa wajib menggunakan pakaian rapi /
almamater.
2. Bagi mahasiswa selama praktek dilarang meninggalkan ruangan
tanpa izin dari koordinator laboratorium.
3. Bagi mahasiswa yang mau meninggalkan ruangan laboratorium
wajib minta izin kepada coordinator laboratorium.
4. Menyimpan dengan rapih alat – alat belajar / tas / handphone /
jam tangan yang rapih selama praktek.
5. Dilarang bagi mahasiswa selama praktek menggunakan alat
yang tidak ada hubungannya dengan dengan praktek.
6. Selama praktek mahasiswa dilarang makan, minum dan
bercanda di laboratorium.
7. Selama melakukan praktek mahasiswa wajib mencatat semua
hasil dari praktek
d) Peraturan sesudah Praktek
1. Setelah selesai melakukan praktek mahasiswa wajib
merapihkan kembali peralatan dan tempat praktek kembali.
2. Memastikan kembali bahwa semua peralatan yang terhubung
dengan kelistrikan wajib di off kan.
3. Mengisi kembali buku absensi dan mengisi buku alat yang telah
digunakan selama praktek.
4. Sebelum meninggalkan tempat praktek mahasiswa wajib
memeriksa perlengkapan pribadinya.
e) Penyusunan laporan
1. Setelah selesai melakukan praktek mahasiswa wajib menyusun
laporan hasil praktek.
2. Dalam menyusun laporan mahasiswa mengunakan format yang
sesuai dengan format aturan Teknik Mesin.

C. WAKTU PRAKTEK PRAKTEK


Waktu praktek yang dibutuhkan satu pembahasan / pertemuan, dengan durasi
waktu 30 menit untuk persiapan dan kelengkapan, kelompok / grup mahasiswa
yang praktek selama 70 menit.
D. LABORATORIUM PRAKTEK
Praktek dilakukan di laboratorium prestasi mesin.
E. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTEK
Motor bensin ini sama seperti motor bakar diesel, merupakan mesin
empat langkah / 4 tak, dengan siklus kerja setiap empat kali putaran poros
engkol. Bedanya motor bakar bensin dengan motor diesel selain dari
penggunaan bahan bakar, kompresi diesel yang besar, yang lebih sering
masyarakat umum dan kalangan akademik hapal adalah penggunaan
busi.(Wahyu Hidayat, 2012)

Gambar 2.2. Alat Uji mesin Bensin

A). Komponen pada alat penguji


1. Pengukur RPM

Gambar 2.3. Tachometer

Alat ini berfungsi untuk mengukur variasi putaran mesin yang akan dilakukan
dalam pengujian

2. Komponen pada mesin penguji

Gambar 2.4. Timbangan digital

Timbangan digital ini difungsikan untuk mengukur beban yang ditahan oleh
penahan pada poros.

3. Alat peredaman udara

Gambar 2.5. Peredam udara

4. Alat pengukur Tekanan


Gambar 2.6. pengukur Tekanan

Pengukur ini berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi.

5. Alat Pembeban Putaran / penahan putaran

Gambar 2.7. alat penahan putaran

Alat ini berfungsi untuk menahan dari putaran mesin berupa rem cakram

6. Timbangan analog

Gambar 2.8. timbangan pengukur beban

B). KOMPONEN MESIN


Komponen mesin yang ada mahasiswa wajib mengetahui secara garis besar
dan cara kerja mesin pada alat uji prestasi mesin ini, antara lain:

1. Kepala silinder(cylinder head)


Komponen ini berfungsi sebagai penutup blok silinder.
2. Silinder blok(cylinder block)
Blok silinder merupakan sebagai tempat piston bekerja bolak – balik.
3. Poros engkol(crank shaft)
Dimensi ukuran poros engkol dipilih dan dipastikan memenuhi persyaratan
standar, berdasarkan hokum Lioyd dengan persamaan:

d =(D2 +(AS + BL)) 1/3 ……………………………………………………..(2.1)


di mana:
d = diameter poros(mm)
D = diameter silinder(mm)
L = jarak antara pusat bantalan(mm)
S = langkah piston(mm)
A = konstanta motor empat silinder = 0,009
B = konstanta motor empat silinder = 0,036
Untuk bahan perbandingan besar pipi engkol dapat menggunakan
persamaan:

a = 3. F.1 /4. b. s ……………………………………………………………(2.2)

dimana:
a = tebal pipi engkol dalam arah pena engkol dan Panjang poros(mm)
F = beban pada pena engkol(kg)
¼ = setengah dari jarak antara pusat pipi engkol(mm)
B = tebal pipi engkol(mm)
S = tegangan serat 7500 psi untuk baja tempa

4. Piston dan Batang piston (Connecting rod).


Fungsi dari batang piston adalah sebagai penerus gerakan dari poros engkol
akibat ledakan dari proses pembakaran yang diterima piston di dalam blok
silinder. Untuk mengetahui lintasan yang ditempuh oleh piston perdetik,
maka hasil tadi dikalikan dengan frekuensi putar (Hz). Dinyatakan dengan
persamaan:

C = 2. L. fn …………………………………………………………………(2.3)

Di mana:

C = rata – rata kerja piston(m / det)

L = panjang kerja piston(m)

Fn = frekuensi putaran(Hz)

5. Penerus gerakan dari mesin(fly wheel)


Berfungsi sebagai penerus gerakan dari mesin. Suatu faktor penting yang
disebut pengaruh roda penerus, dinyatakan sebagai WR2 (W= berat pelek
roda penerus, R = jarak titik berat pelek dari pusat roda penerus), sehingga
didapat persamaan:
W = a. 𝜋 .(12. D – h) w………………………………………………….(2.4)
Di mana:
a = luas penampang lintang pelek(in2)
D = diameter luas roda(in)
h = tebal radial pelek(in)
w = berat spesifik 0,282 lb/in3 untuk baja cor atau tempa.

6. Proses kerja motor besin empat langkah


Setelah mengetahui komponen motor bensin dan ingin mengetahui dari
prestasi kerja mesin yang dihasilkan, harus terlebih dahulu mendalami
proses kerja dari motor bensin empat tak adalah sebagai
berikut:(Sunarta,2007)

1. Proses penghisapan
yaitu terbukanya katup masuk dan katup keluar tertutup, selanjutnya
poros bergerak menggerakan torak, sehingga campuran bahan bakar
dan udara terhisap.
2. Proses kompresi
Yaitu proses terjadinya pemadatan unsur udara dan bahan bakar yang
dimulainya pergerakan poros engkol yang diteruskan piston sehingga
menimbulkan tekanan, pada kondisi isentropik.
3. Proses ekspansi / kerja
Yaitu proses terjadinya ledakan di mana kedua katup tertutup (baik ‘in’
ataupun ‘ex), dengan ledakan yang terjadi secara otomatis piston / torak
bergerak menuju titik bawah (TMB), Sehingga poros engkol bergerak dan
meneruskannya ke transmisi.
4. Proses pembuangan
Pada proses ini posisi katup masuk akan tertutup dan katup keluar akan
terbuka, sehingga sisa gas hasil pembakaran akan terbuang.
F. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTEK
Untuk mempelajari karakteristik dan parameter prestasi mesin dalam berbagai
kondisi, nilai dari parameter prestasi tersebut bervariasi dan menggambarkan
kemampuan kerja mesin untuk suatu daerah tertentu. Yang didefinisikan
sebagai kondisi operasi mesin pada modul ini adalah:

a) Putaran poros mesin, n(rpm)


b) Torsi mesin, Mt (Nm)

Untuk mesin yang sama, kondisi operasi ini dapat diubah – ubah salah satu
atau keduanya pada saat yang bersamaan. Perubahan kondisi operasi
tersebut dapat dilakukan dengan mengubah katup gas atau mengubah beban
dynamometer.

a. Data Mesin

Spesifikasi teknis mesin:

1. Merek mesin : Suzuki Carry ST 100

2. Jenis mesin : 4 langkah, 4 silinder

3. Volume langkah mesin : SOHC, 1000 cc


Motor bakar yang di jadikan sebagai alat pengujian, sebagai berikut:

Gambar 2.9. Alat Uji Prestasi mesin

b. Besaran – besaran yang diteliti dengan mengunakan alat ukur

Ada beberapa yang harus diamati pada praktek ini, meliputi:

a. Tingkat konsumsi bensin dan udara

Campuran bensin dan udara sangat penting untuk diketahui, sebab kalau
kelebihan bensin proses pembakaran akan menjadi kaya akan menjadi
boros dan kalau terlalu banyaknya udara mesin menjadi cepat panas
karena terlalu banyak udaran dalam proses pembakaran.

b. Daya poros

Untuk mengetahui daya poros menggunakan dynamometer agar terlihat


hasil pengukuran momen putarnya.

c. Energi panas yang terbuang

Selama proses pembakaran terjadi tidak semua energi hasil pembakaran


terpakai sebagai tenaga pengerak (kurang lebih 15% - 30 %) sisanya
sekitar 40 % terbuang. Energi panas yang tidak terpakai selama motor
bensin bekerja dapat diketahui menggunakan alat ukur calorimeter,
dimana alat ukur tersebut dilengakapi temperature gas keluar maupun
masuk, suhu pada sistem pendinginan air dan rotameter.

d. Pensirkulasian pendingin air dengan menggunakan energi


Dalam proses pembakaran diperlukan sirkulasi pendinginan, pada waktu
system pendingin mesin bekerja memerlukan energi mesin. Besarnya
energi yang terpakai dalam sirkulasi tersebut perlu diukur dengan
menggunakan rotameter dan thermometer.

c. Prosedur pengujian
Tata tertib / prosedur pengujian yang di taati oleh peserta praktek adalah:
a. Sebelum menggunakan alat uji
❖ Memeriksa ketersediaan bahan bakar
❖ Memeriksa minyak pelumas
❖ Memeriksa air pendingin, air pendingin yang bersih dialirkan ke
rotameter.
❖ Melakukan pemeriksaan pada dynamometer dan alat ukur
lainnya.
b. Mengoperasikan mesin penguji / motor bensin
❖ Mengoperasikan mesi dengan memutar kunci kontak.
❖ Setelah mesin hidup, buat stasioner beberapa saat.
❖ Pastikan alat ukur berfungsi dengan baik, seperti:
dynamometer, pressure gauge, rotameter, thermometer dan
alat ukur pendukung lainnya.
❖ Atur alat untuk memvariasikan putaran mesin.
❖ Jika sudah melakukan pengujian, matikan mesin.
c. Cara melakukan perolehan hasil pengujian
Metode perolehan hasil pengujian dengan variasi:
❖ Variasi Rpm, pembebanan konstan
❖ Variasi beban, Rpm konstan
Dalam melakukan praktek mahasiswa berkelompok dan akan diberi
tugas masing-masing sesuai dengan metode yang ada. Untuk stiap
kondisi, kelompok melakukan pengamatan terhadap:

❖ Momen putar
❖ Putaran mesin
❖ Melihat perbedaan tekanan pada manometer miring
❖ Melihat temperature pada penampung udara
❖ Melihat suhu air yang masuk dan keluar kalori meter
❖ Melihat kecepatan aliran(laju)air calorimeter
❖ Suhu pendingin air yang masuk dan keluar dari mesin
❖ Melihat kecepatan aliran air pendingin

7. Proses perhitungan
Setelah mengumpulkan hasil pengujian, maka besaran – besaran yang
dihasilkan bisa dihitung.
1. Daya Poros dan daya Indikator
1) Daya Poros
Dapat dihitung melalui persamaan dari nilai yang didapat dari
pengukuran dengan menggunakan alat ukur dinamometer(momen
putar) dan putaran dari poros engkol. Persamaan tersebut adalah:

Ne = 2 . π . Mt . n
= 2 . π . F . r . n .....................................................................(2.5)
Atau
2. 𝜋. 𝑛
Ne = Mt . .........................................................................(2.6)
60

Dijelaskan bahwa:
Mt = momen torsi(Nm)
F = Beban dinamometer(N)
r = Panjang Lengan dinamometer(m)
Untuk mendapatkan momen torsi dapat digunakan persamaan:
Mt = F . r ..................................................................................(2.7)

2) Daya Indikator
Merupakan daya yang dihasilkan di dalam silinder, hasil pengukuran
tekanan di dalam silinder dan pengukuran langkah toraknya dilihat di
diagram P - V
Gambar 2.10. diagram pressure dan Volume

Keterangan gambar:
1 – 4 Proses melakukan penghisapan
1 – 2 Proses pemadatan
2 – 3 Proses pembakaran
3 – 4 Proses tenaga
4 – 1 Proses pembuangan
Dari diagram P – V, didapatkan persamaan sebagai berikut:
𝑉3 𝑉2 1
= = 𝑟 = Perbandingan kompresi
𝑉1 1

𝑇4 1 𝑇1 1
=( ) k–1 = =( ) k–1
𝑇3 𝑟 𝑇2 𝑟

̅̅̅̅ )
2. Tekanan efektive rata – rata(𝑷𝒆
Merupakan tekanan yang efektif dari fluida kerja terhadap torak
sepanjang langkahnya menghasilkan siklus. Untuk menghitungnya
dengan persamaan berikut:
𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
Pe = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑟𝑎𝑘 .................................................................(2.11)
45000 .𝑁𝑒
Pe = 𝑉𝑙 .𝑧 .𝑛 .𝑎

Dijelaskan bahwa:
a = jumlah banyaknya siklus perputaran
z = banyaknya silinder
n = banyaknya putaran(rpm)
3. Konsumsi bahan bakar(bensin)
Bensin dalam hal ini adalah yang digunakan sebagai pembangkit untuk
pembakaran diukur dalam kg / jam, jikalau yang digunakan dalam
pengujian ini 50 cc/ detik, maka didapat persamaannya adalah:

50 𝑐𝑐 3600
x 0,7323 x 1000(kg/jam) ……….....................……….………..(2.8)
𝑡

Dijelaskan bahwa:

t = waktu

Sp.gr bahan bakar super = 0,7323 gr / cm3

4. Konsumsi bahan bakar spesifik(Be)


Konsumsi ini merupakan parameter yang sangat penting pada motor
bakar yang sangat besar keterkaitannya dengan efisiensi thermis.
Konsumsi ini didefinisikan sebagai banyaknya(bensin) yang terpakai
perjam untuk menghasilkan setiap KW daya motor.

𝑚𝑓
Be = .........................................................................................(2.9)
𝑁𝑒

5. Laju aliran massa udara


Laju aliran ini karena adanya pengaruh tekanan yang berbeda pad
orifice, sehingga didapat persamaan:

𝜌𝑎 .𝑉𝑎2
∆𝜌 = ...................................................................................(2.10)
2

Dijelaskan bahwa:
∆𝜌 = beda tekanan(mm H20)
𝑉𝑎 = kecepatan aliran udara(m/det)
𝜌𝑎 = massa udara ruangan(gr/cm3)
Catatan:
1 mm H20 = 9,8 N/m2, skala manometer miring.

Persamaan massa jenis udara dapat diperoleh sebagai berikut:


𝑃𝑎
𝜌𝑎 = 𝑅.𝑇𝑎 ......................................................................................(2.11)

Dijelaskan bahwa:
Ta = temperatur ruangan(0C)

Laju aliran udara volumetrik yang melalui orifice adalah:

𝜋 . 𝐷2
mv = K . Va ..........................................................................(2.12)
4

Dijelaskan bahwa:
mv = laju aliran udara volumetris(m3/det)
D = Diameter orifice(15 mm)

K = tetapan 0,6

Jadi laju aliran udara adalah:

ma = mv . pa .............................................................................(2.13)

6. Pengukuran / perbandingan bensin dan udara (AFR)


Dalam pengukuran / perbandingan bensin dan udara, digunakan rumus
sebagai berikut:
𝑚𝑓
AFR = 𝑚𝑎 .......................................................................................(2.14)

7. Efisiensi thermis(𝞰𝒕)
Merupakan perbandingan jumlah energi yang dikeluarkan dengan daya
yang dihasilkann, sehingga didapat persamaan sebagai berikut:

𝑁𝑒 . 3600.
𝜂𝑡 = x 100 % ....................................................................(2.15)
𝑚𝑓 .𝐿𝐻𝑉

Dijelaskan bahwa:
LHV = nilai bawah bahan bakar(bensin = 42967 kJ/kg)

8. Neraca Kalor
Merupakan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran dapat
digunakan secara efektive, sehingga menggunakan persamaan sebagai
berikut:

1
H1 = mf . LHV. 3600 (kW) ..............................................................(2.16)
1
H2 = ma . Cp . Ta. 3600(kW) .........................................................(2.17)

Dijelaskan bahwa:
Cp = tetapan udara = 1.004885 kK/kg0K
H1 = enthalpi arus masuk
H2 = enthalpi arus keluar

9. Energi yang hilang melalui gas buang


Merupakan energi dari proses pembakaran yang hilang melalui gas
buang, sehingga di dapat persamaan sebagai berikut:

1
H3 =( ma + mf ). Cp . To . 3600 +( Cw .Qw .𝜌𝑤. ∆𝑇𝑘. 4,2) (𝑘𝑊). … (2.18)

Dijelaskan bahwa:

To = temperatur gas buang(0C)

Cw = Konstanta air

𝜌𝑤 = massa jenis air

Qw = laju aliran air calorimeter

∆𝑇𝑘 = beda temperatur air kalorimeter

10. Energi untuk mensirkulasikan sistem pendingin


Untuk menggerakan water pump pada sistem pendingin sangat
diperlukan energi, jadi persamaan energi yang terpakai ketika sirkulasi
terjadi adalah:
4,2
Q1 = Qw . 𝜌𝑤 . ∆𝑇𝑤 . (kW) ....................................................(2.19)
60

11. TUGAS MAHASISWA


1. Hitunglah besaran – besaran seperti, Ne, Pe, ma, mia, 𝞰v, AFR,
𝞰t, neraca kalor, H3 dan Q1
2. Buat grafik yang memuat hubungan antara besaran – besaran di
atas terhadap putaran.
3. Buatlah pembahasan dan kesimpulan dari praktek yang telah
dilakukan
G. FORMAT KERJA
No Putaran Dinamo Bahan ∆𝑝 Air Pendingin Gas Air Pendingin
Mesin Meter Bakar Orifice Kalorimeter Buang Mesin
(rpm) (F=kg) Cc/det mmH20 T T Q/L T T T in T Out Q/L
in Out Menit in Out (0C) (0C) Menit
(0C) (0C) (0C) (0C)
1
2
3
4
5

H. DAFTAR PUSTAKA

ARISMUNANDAR, Wiranto. Pengerak Pemula: Motor Bakar Torak, edisi ke


lima cetakan kedua – Bandung: Penerbit ITB, 2005
Arismunandar, Koichi Tsuda. -Cet.10.-,motor diesel putaran tinggi , cetakan
kesepuluh – Jakarta: Pradnya Paramita, 2004.
Toyota mesin 2D Pedoman Reperasi Diesel PT. TOYOTA Astra motor.

Anda mungkin juga menyukai