Anda di halaman 1dari 3

1.

PERTEMUAN 4
ALIRAN DALAM SISTEM PIPA

1. Tujuan
a. Mahaisiwa mampu memahami terkait aliran sistwm pipa
b. Mahaiswa mampu menyelesaikan soal terkait aliran pada sistem pipa
2. Deskripsi Materi
Sistem jaringan pipa berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain.
Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat, yang bisa terjadi
karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena adanya tambahan energi dari pompa.
Sistem jaringan pipa biasanya digunakan untuk mendistribusikan air di daerah perkotaan (air
minum), mengalirkan minyak dari lokasi pengeboran ke lokasi pengolahan dan lain lain.
Sistem distribusi jaringan pipa pada daerah perkotaan atau kawasan industri yang besar bisa
sangat komplek. Pada bab ini akan dibahas sistem jaringan pipa yang sederhana, yang dapat
dibagi menjadi empat, yaitu :

 Aliran dalam pipa seri


 Aliran dalam pipa paralel
 Aliran dalam pipa bercabang
 Aliran dalam jaringan pipa

1.1. Aliran Dalam Pipa Seri


Bila dua buah pipa atau lebih yang mempunyai diameter atau kekasaran berbeda
dihubungkan sehingga zat cair dapat mengalir dalam pipa yang satu ke pipa lainnya, maka
pipa-pipa tersebut dikatakan dihubungkan secara seri. Gambar 8-1. menunjukkan suatu
sistem yang terdiri dari dua buah reservoir yang dihubungkan dengan dua buah pipa yang
dihubungkan secara seri.
Persoalan pada pipa seri pada umumnya adalah menentukan besarnya debit aliran Q bila
karakteristik masing-masing pipa, yaitu : panjang : L1, L2; diameter : D1, D2; koefisien
gesekan f1, f2 dan beda tinggi elevasi muka air pada kedua reservoir diketahui atau
menentukan perbedaan elevasi muka air H bila debit dan karakteristik pipa diketahui.
1
2

Gambar 1-1. Pipa seri

Persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan aliran dalam pipa seri adalah :
Persamaan Kontinuitas :
Q  Q1  Q2 ( 1-1)
Persamaan Bernoulli di titik (1) dan titik (2) :
H  hc  h f 1  h f 2  he  hd ( 1-2)
Dengan menggunakan persamaan Darcy-Weisbach dan persamaan kehilangan energi
sekunder, maka persamaan (3-2) menjadi :
v12 L  v2 L  v2 (v  v )2 v2
H  0,5  f1 1 1  f 2 2 2  1 2  2 ( 1-3)
2g D1  2  g D2  2  g 2g 2g
Kecepatan dalam masing-masing pipa adalah :
Q Q
v1  v2  ( 1-4)
1
4
   D12 1
4
   D22

Contoh 1-1
Dua buah reservoir dengan beda elevasi muka air 10 m dihubungkan menggunakan dua buah
pipa seri. Pipa pertama panjang 10 m, diameter 15 cm, pipa kedua panjang 20 m, diameter 20
cm. Koefisien kekasaran kedua pipa sama, f = 0,04. Hitung debit aliran dalam pipa
Penyelesaian :

H=10 m

d1=15 cm
d2=20 cm

L1=10 m L2=20 m

Gambar 1-2. Contoh Soal 3-1.

Dari persamaan kontinuitas, Q = Q1 = Q2


 
 152  v1   202  v2
4 4
v1  1,78v2
(1,78v2 ) 2 10  (1,78v2 ) 2 20  v22 0,782 v22 v22
H  0,5  0,04  0,04  
2g 0,15  2  g 0,20  2  g 2g 2g
v22
10  15,642  0,798v22
2g

v2  3,54 m/detik; Q  0,202  3,54  0,111 m3/detik.
4
Latihan
1. Dua buah reservoir dengan beda elevasi muka air 50 m dihubungkan menggunakan
dua buah pipa seri. Pipa pertama panjang 40 m, diameter 55 cm, pipa kedua panjang
80 m, diameter 100 cm. Koefisien kekasaran kedua pipa sama, f = 0,06. Hitung debit
aliran dalam pipa
3. Referensi
 Anonim, Bahan Ajar Hidrolika.2016
 Merle C Potter dan David C.W.2005. Mekanika Fluida, Jakarta: Erlangga
 Reuben M,Olson.1993.Dasar Dasar Mekanika Fluida.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai