Mekanika Fluida
dan Hidrolika
ALIRAN FLUIDA
DALAM SISTEM PIPA
15
Teknik Teknik SIpil 11017 Suprapti, ST., MT.
Abstract Kompetensi
Materi berisi tentang pengertian Mahasiswa dapat memahami
aliran dalam sistem jaringan pipa, pengertian aliran dalam sistem
aliran dalam pipa seri, panjang pipa jaringan pipa dan dapat
ekuivalen, aliran dalam pipa paralel, menerapkannya dalam aplikasi di
dan aliran dalam jaringan pipa. lapangan.
Aliran dalam Sistem Jaringan Pipa
Sistem jaringan pipa berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain.
Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat, yang bisa terjadi
karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena adanya tambahan energi dari
pompa.
Sistem jaringan pipa yang sederhana, yang dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
Persoalan pada pipa seri pada umumnya adalah menentukan besarnya debit aliran Q bila
karakteristik masing-masing pipa, yaitu : panjang : L1, L2; diameter : D1, D2; koefisien gesekan
f1, f2 dan beda tinggi elevasi muka air pada kedua reservoir diketahui atau menentukan
perbedaan elevasi muka air H bila debit dan karakteristik pipa diketahui.
Persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan aliran dalam pipa seri adalah :
Persamaan Kontinuitas : Q Q1 Q2
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Dengan menggunakan persamaan Darcy-Weisbach dan persamaan kehilangan energi
sekunder, maka persamaan menjadi :
Q Q
v1 v2
1
4 D12 1
4 D22
Contoh soal:
Dua buah reservoir dengan beda elevasi muka air 10 m dihubungkan menggunakan dua
buah pipa seri. Pipa pertama panjang 10 m, diameter 15 cm, pipa kedua panjang 20 m,
diameter 20 cm. Koefisien kekasaran kedua pipa sama, f = 0,04. Koefisien kehilangan tenaga
sekunder di C, D, dan E adalah 0,5; 0,78; dan 1. Hitung debit aliran dalam pipa.
Penyelesaian:
152 v1 20 2 v2
4 4
v1 1,78v2
v22
10 15,642 0,798v22
2 g
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
v2 3,54 m/detik
Q 0,20 2 3,54 0,111 m3/detik.
4
Bila kehilangan energi pada sistem pipa 1 dan 2 masing-masing adalah hf1 dan hf2:
L1 v12 8 f1 L1 Q12
h f 1 f1
D1 2 g 2 g D15
L2 v22 8 f 2 L2 Q22
hf 2 f2
D2 2 g 2 g D25
f1 L1 f 2 L2
5
D15 D2
Penyelesaian panjang pipa kedua L2 agar ekuivalen dengan pipa pertama menghasilkan:
5
f D
Le L2 L1 1 1
f 2 D2
v2
hk
2 g
k D1
Le
f1
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Contoh soal:
Bila susunan pipa contoh sebelumnya akan digantikan dengan satu buah pipa diameter 15
cm, f = 0,04, hitunglah panjang ekuivalen pipa tersebut.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan metoda pipa ekuivalen, kehilangan energi sekunder dapat
diekuivalenkan dengan panjang pipa 1 dan pipa 2 sebagai berikut:
k1 D1 0,5 0,15
Pada pipa 1: Le1 1,875 m
f1 0,04
k 2 D2 (0,78 1) 0,20
Pada pipa 2: Le 2 8,04 m
f2 0,04
5
f D
5
0,04 0,15
Le L2 1 1 28,04 6,654 m
f 2 D2 0,04 0,20
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Pada susunan pipa seri, debit aliran pada semua pipa adalah sama dan kehilangan enersi
merupakan penjumlahan dari kehilangan enersi pada semua pipa. Sedangkan dalam pipa
paralel, kehilangan enersi pada setiap pipa adalah sama dan debit aliran merupakan
penjumlahan dari debit pada setiap pipa. Dalam analisis pipa paralel, kehilangan enersi
sekunder ditambahkan pada panjang tiap pipa sebagai panjang ekuivalen.
Dalam perhitungan tinggi kecepatan biasanya diabaikan, sehingga garis energi berimpit
dengan garis tekan.
pA p
h f 1 h f 2 h f 3 h fAB z A B z B
Q Q1 Q2 Q3
dimana zA, zB adalah elevasi titik A dan B, dan Q adalah debit pada pipa utama.
2. Diketahui Q, dicari distribusi debit pada setiap pipa dan besarnya kehilangan energi
Pada kedua persoalan di atas, diameter pipa, sifat zat cair dan kekasaran pipa diketahui.
Persoalan kedua lebih rumit, karena baik kehilangan energi maupun besarnya debit untuk
pipa yang manapun tidak diketahui.
Untuk itu bisa digunakan langkah berikut untuk menyelesaikan masalah yang kedua.
8 f1 L1 8 f 2 L2
Q12 Q22
gD
2 5
1 gD
2 5
2
atau
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
1/ 2 1/ 2 5/ 2
f L D2
Q2 1 1 Q1
f 2 L2 D1
1/ 2 1/ 2 5/ 2
f L D3
Q3 1 1 Q1
f 3 L3 D1
3. Q Q1 Q2 Q3 sehingga Q1 ,Q2 ,Q3 dapat dihitung
4. Hitung kehilangan energi
Contoh:
Diketahui susunan pipa paralel seperti gambar di atas. Karakteristik masing-masing pipa
sebagai berikut : L1 = 300 m, D1 = 0,3 m dan f1 = 0,014; L2 = 200 m, D2 = 0,4 m dan f2 =
0,0145; L3 = 500 m, D3 = 0,25 m dan f3 = 0,017. Debit pada pipa utama = 450 l/detik. Ditanya
: Q1, Q2 dan Q3
Penyelesaian:
Q Q1 Q2 Q3
1/ 2 1/ 2 5/ 2
f L D2
1/ 2 1/ 2 5/ 2
0,014 300 0,3
Q2 1 1 Q1 Q1 2,385Q1
f 2 L2 D1 0,0145 200 0,4
1/ 2 1/ 2 5/ 2
f L D3
1/ 2 1/ 2 5/ 2
0,014 300 0,25
Q3 1 1 Q1 Q1 0,445Q1
f 3 L3 D1 0,017 500 0,4
Q2 = 0,28 m3/det
Q3 = 0,05 m3/det
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Aliran dalam Jaringan Pipa
Suatu jaringan pipa terbentuk dari pipa-pipa yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
aliran keluar pada suatu titik bisa berasal dari beberapa jalur pipa. Sistem jaringan pipa
banyak dijumpai pada jaringan suplai air bersih kota. Suatu jaringan kota sering rumit dan
diperlukan suatu desain sistem distribusi yang efisien dan efektif sehingga kriteria besarnya
tekanan dan debit pada setiap titik dalam jaringan dapat dipenuhi.
Analisis jaringan suatu kota cukup rumit dan memerlukan perhitungan yang besar, dalam
banyak hal perhitungan dengan bantuan kalkulator tidak mampu, sehingga diperlukan
bantuan komputer. Perangkat lunak untuk membantu kecepatan dan ketelitian perhitungan
banyak tersedia di pasar dari yang sederhana sampai yang sangat rumit dan berharga
mahal. Ada beberapa metoda untuk menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pipa,
diantaranya adalah metoda Hardy Cross.
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
2. Pada setiap pipa dihitung kehilangan energi hf = K Qn, kemudian pada tiap jaring
dihitung hf = K Qn. Bila pengaliran seimbang maka hf = 0
3. Bila hf 0, maka pada jaringan tersebut besarnya debit perlu dikoreksi sebesar Q
sehingga : Q = Qo + Q
dimana :
Q = debit terkoreksi
Qo = debit yang dimisalkan
Q = koreksi debit
Maka h KQ K (Q
f
n
o Q) 2
untuk n = 2
h K (Q
f
2
o 2Qo Q Q 2 )
h KQ
f
2
o Q 2 KQo 0
Atau
Q
KQ 2
o
2KQ o
Contoh:
Diketahui suatu jaringan pipa seperti pada gambar di bawah, dengan :
Q1 = 100 lt/det , n = 2
Penyelesaian :
1. Tentukan debit pemisalan pada masing-masing pipa
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
2. Hitung k Qn dan k n Qn-1 dari masing-masing ruas.
k Qn k Qn
= 7425 = 1325
n-1
knQ 2 x 2 x 70 = 280 5 x 2 x 15 = 150
4 x 2 x 30 = 240 1 x 2 x 35 = 70
1 x 2 x 35 = 70 1 x 2 x 35 = 70
k n Qn - 1 k n Qn - 1
= 590 = 290
Q QI = 7425 / 590 = 13 QII = 1325 / 290 = 5
disini terlihat jika arahnya searah jarum jam maka hasil baginya menjadi berlawanan
jarum jam, demikian sebaliknya.
3. Ulangi lagi debit pemisalan dengan mengkoreksi dari debit yang telah didapat :
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Langkah Ruas I Ruas II
2 2
2 x 57 = 6498 5 x20 = 2000
n
k.Q 4 x 432 = 7396 1 x 172 = 289
1 x 172 = 289 1 x 302 = 900
k Qn k Qn = 811
= 609
n-1
knQ 2 x 2 x 57 = 228 5 x 2 x 20 = 200
4 x 2 x 43 = 344 1 x 2 x 17 = 34
1 x 2 x 17 = 34 1 x 2 x 30 = 60
k n Qn - 1 = 606 k n Qn - 1 = 294
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
Langkah Ruas I Ruas II
2 2
2 x 58 = 6728 5 x17 = 1445
n
k.Q 4 x 422 = 7056 1 x 21 2
= 441
2 2
1 x 21 = 441 1 x 33 = 1089
kQ n
k Qn = 85
= 113
n-1
knQ 2 x 2 x58 = 232 5 x 2 x 17 = 170
4 x 2 x 42 = 336 1 x 2 x 21 = 42
1 x 2 x 21 = 42 1 x 2 x 33 = 66
k n Qn - 1 = 610 k n Qn - 1 = 278
Analisis selesai dan debit aliran yang terhitung adalah pada pemisalan terakhir
(pengulangan ke-3)
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
‘18 Mekanika Fluida dan Hidrolika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Suprapti, ST., MT. http://www.mercubuana.ac.id