Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEKANIKA FLUIDA

FLUIDA DALAM KESETIMBANGAN RELATIF

Disusun Oleh:
Nama : Prayogo Dwi Prasetyo
Npm : 1610502105

S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat kepada kita, sehingga
kita dapat menyelesaikan makalah Mekanika Fluida tentang Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif,
walaupun masih banyak kekurangan pada makalah ini.

Makalah ini kami susun untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang zat cair dalam
kesetimbangan relatif, dan diharapkan dapat menjadi bahan pengetahuan, penelitian, maupun
pengembangan dalam konsep penerapan zat cair dalam kesetimbangan relatif.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Kun Suharno. yg telah membimbing kami
dalam menyelesaikan bahasan dalam makalah ini, serta kami mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Demikian sepatah kata dari kami, kami menyadari makalah kami sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami siap menampung kritik dan saran yang membangun kami agar dalam penyusunan
makalah ke depannya bisa lebih baik lagi.

Magelang, 9 Januari 2018

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

Zat cair di dalam tangki yang bergerak dengan kecepatan konstan tidak mengalami tekanan geser
karena tidak adanya gerak relatif antar partikel zat cair atau antara partikel zat cair dengan bidang batas.
Zat cair dalam keadaan ini disebut dalam kesetimbangan relatif. Apabila zat cair mengalami percepatan,
maka akan terjadi gaya yang ditimbulkan oleh percepatan yang memberikan tambahan terhadap gaya
hidrostatis.

Contoh permasalahan dari zat cair dalam kesetimbangan relatif adalah suatu tangki berisi zat cair
mengalami percepatan atau perlambatan, dan zat cair dalam silinder yang mengalami rotasi terhadap
sumbu vertikal.

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 1


BAB II PEMBAHASAN

A. Zat Cair dalam Tangki Mengalami Percepatan

Apabila zat cair berada di dalam suatu tangki dalam keadaan diam, atau bergerak dengan kecepatan
konstan, maka zat cair tersebut tidak dipengaruhi oleh gerak tangki. Tetapi apabila tangki tersebut
mengalami percepatan kontinyu, maka percepatan tersebut akan berpengaruh pada zat cair dengan
adanya perubahan distribusi tekanan. Oleh karena itu zat cair tetap diam, relatif terhadap tangki, maka
tidak ada gerak relatif dari partikel zat cair, yang berarti tidak ada tegangan geser.

Gambar 1.1 menunjukkan zat cair yang berada di


dalam tangki dan bergerak dengan percepatan searah
sumbu x . percepatan tersebut menyebabkan terjadinya
gaya horizontal yang bekerja pada zat cair, sehingga
permukaan zat cair menjadi miring. Pada sisi belakang
tangki, zat cair akan naik dan di sisi depan zat cair turun,
misalkan adalah sudut antara bidang horizontal dan
bidang permukaan zat cair.

Berikut ini gaya-gaya yang bekerja pada partikel zat


cair:

Rumus berat partikel zat cair W yang bekerja vertikal


kebawah:

Gaya:

Hukum Newton II:

1. Gaya arah horizontal: Fx = M Ax


P Sin .....pers. I

2. Gaya arah vertikal: Fy = M Ay


P cos

Karena percepatan dalam arah horizontal , sehingga:


P cos
......Pers. II
P cos M

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 2


Apabila pers. I dibagi pers. II , akan diperoleh:
𝑃 sin 𝜃 𝑀 𝛼𝑥
𝑃 cos 𝜃 𝑀𝑔
𝛼𝑥
𝑡𝑔 𝜃
𝑀𝑔

Percepatan adalah horizontal maka gaya-gaya vertikal tidak berubah dan tekanan di suatu titik
pada kedalaman h adalah . Bidang-bidang dengan tekanan yang sama adalah sejajar dengan

Garis dengan
tekanan sama

𝜃
𝛼𝑥

𝑝1 = 1 𝛾 𝑝2 = 2 𝛾
permukaan. Seperti gambar 2.

Gambar 1.2. Garis dengan tekanan yang sama pada tangki dengan percepatan horizontal.

Apabila percepatan dalam arah vertikal, permukaan zat cair akan tetap horizontal. Tetapi karena
adanya percepatan maka akan terjadi pertambahan bahan/ pengurangan tekanan terhadap tekanan
hidrostatis. Percepatan vertikal ke atas akan menyebabkan pertambahan tekanan, dan percepatan ke
bawah menyebabkan pengurangan tekanan.

Dipandang suatu prisma vertikal dengan tampang lintang A dan tinggi h yang mengalami
percepatan vertikal ke atas . Tekanan hidrostatis pada dasar prisma yang mempunyai kedalaman h
adalah .
coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 3
Gaya-gaya yang bekerja pada prisma adalah:

1. Berat prisma:

Gambar 1.3. Gaya yang bekerja pada prisma zat cair.

2. Gaya secara vertikal:


3. Tekanan Hidrostatis:
Dengan menggunakan hukum Newton II untuk gaya vertikal pada prisma:

Apabila tangki bergerak dalam bidang miring, maka percepatan searah bidang tersebut dapat
diproyeksikan dalam arah vertikal dan horizontal. Seperti gambar 1.4.

𝜃 𝜃

𝜃 𝜃

Gambar 1.4. Zat cair dalam tangki bergerak pada bidang miring dan gaya-gaya yang bekerja.

1. Gaya pada arah horizontal :


2. Gaya pada arah vertikal:
3. Hukum Newton II pada arah horizontal:

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 4


4. Hukum Newton II pada arah vertikal:

5. Dapat disimpulkan dengan persamaan:

Pada tangki tertutup yang berisi zat cair sampai penuh (gambar 1.6), tekanan di setiap titik di dalam
tangki dapat dihitung apabila tekanan di suatu titk di dalam tangki diketahui. Karena tangki tertutup dan
terisi penuh maka pemukaan zat cair tetap dataar, tetapi percepatan yang bekerja pada zat cair akan
menyebabkan bertambahnya tekanan di sepanjang tangki. Tekanan di sepanjang tangki dapat dihitung
apabila tekanan di suatu titik dalam tangki diketahui. Seperti terlihat pada gambar 1.6, misalkan tekanan
di titik A adalah atmosfer, yang dapat dilakukan dengan memberi lubang kecil di titik A. Dengan adanya
percepatan , maka tinggi tekanan pada sisi atas tangki ditunjukkan oleh garis AC. Garis AC adalah
sama dengan kemiringan muka air apabila tangki terbuka dan dinding cukup tinggi sehingga air tidak
tumpah.

dengan h adalah tinggi tekanan di titik B


dan b
adalah panjang tangki.

Gambar 1.6. tangki tertutup berisi zat cair


mengalami percepatan horizontal.

B. Zat Cair di dalam Silinder Berotasi

Apabila suatu tangki silinder berisi zat cair diputar (rotasi) terhadap sumbu vertikal dengan
kecepatan sudut konstan, maka zat cair tersebut akan mengalami gaya sentrifugal dengan arah
meninggalkan sumbu vertikal. Karena perputaran tersebut permukaan zat cair yang semula horizontal
berubah menjadi parabolik.

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 5


Gambar 2.1. Zat cair dalam silinder berotasi terhadap sumbu vertikal.

1. Kecepatan sudut :
2. Gaya sentrifugal:
Misalkan garis singgung pada permukaan zat
cair melalui partikel membentuk sudut terhadap
horizontal seperti gambar 2.2. 𝜃
Kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja:

Mengingat maka:
Gambar 2.2. Gaya-gaya yang bekerja pada
partikel zat cair.

Integrasi persamaan diatas akan didapat:

Dengan C adalah konstanta integrasi. Apabila titik terendah dari permukaan zat cair dipilih sebagi

sumbu koordinaat, berarti r=0 dan y =0, sehingga persamaan diatas menjadi:

Seperti terlihat gambar 2.3., permukaan zat cair sebelum berotasi diberikan oleh garis A A’, setelah
berotasi, zat cair pada sumbu rotasi turun sampai titik C yang melalui garis B B’, sedang zat cair pada
coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 6
dinding silinder naik sampai garis D D’. Tinggi parabola adalah yp sedang h adalah jarak antara A A’
dan B B’. Volume zat cair sebelum dan setelah rotasi adalah sama.

Gambar 2.3. Zat cair dalam silinder berotasi terhadap sumbu vertikal.

Volume Paraboloida (DBB’D’CD):

Volume silinder yang ditempati paraboloida (DBB’D’):

Dari kedua persamaan diatas dapat disimpulkan:

Volume paraboloida tersebut sama dengan Volume bagian silinder setinggi h (Volume ABB’A’):

Volume Vs’ adalah sama dengan volume paraboloida DBB’D’CD, sehingga dapat disimpulkan :

Jadi, kenaikan zat cair pada dinding dari permukaan awal (sebelum silinder berotasi) adalah sama
dengan penurunan pada sumbu.

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 7


BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Zat cair dalam kesetimbangan relatif ketika zat cair di dalam tangki bergerak dengan kecepatan
konstan tidak mengalami tegangan geser karena tidak adanya gerak relatif antar partkel zat cair atau
antara partikel zat cair dengan bidang batas. contoh zat cair dalam kesetimbangan relatif adalah zat cair
dalam tangki mengalami percepatan dan zat cair dalam silinder yang mengalami gerak rotasi.

Zat cair di dalam tangki dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, maka zat
cair tersebut tidak dipengaruhi oleh gerak tangki, tetapi tangki mengalami percepatan kontinyu, maka
percepatan berpengaruh pada zat cair dengan adanya perubahan distribusi tekanan.

Sedangkan zat cair pada silinder diputar/ rotasi terhadap sumbu vertikal dengan kecepatan sudut
konstan, maka zat tersebut akan mengalami gaya sentrifugal dengan arah meninggalkan sumbu vertikal,
sehingga zat cair tersebut yang semula horizontal berubah menjadi paraboloida.

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 8


Daftar Pustaka

Triatmodjo,Bambang.1993.Hidraulika I. Yogyakarta:Beta Offset.

coretankuliahfery.blogspot.com Zat Cair dalam Kesetimbangan Relatif | 9

Anda mungkin juga menyukai