2. Kubus dengan sisi 25 cm dan rapat relatif 0,9 mengapung di air dengan salah satu
sisinya sejajar muka air. Berapakah beban harus diletakkan di atas kubus supaya
kubus tersebut tenggelam di dalam air.
Penyelesaian:
Sisi kubus : B = 25 cm
Gaya apung : FB =A d ρa g = B2 ρa g d
B3 ρb g d = B2 ρa g d d= B = S B = 0,9 x 0 25 = 0,225 m
Jika di atas kubus diberi beban dengan berat W2, maka berat total kubus dan beban
adalah : Wtotal = W1 + W2 = FG + W2
Apabila kubus terenclam seluruhnya, berarti kedalaman kubus yang terendam air
adalah d = 0,25 m. Gaya apung pacla keaclaan tersebut :
FB =V ρair g = 0,25 x l000 x9,81 = 153,281 N
W2 = 15,328 N
3. Balok kayu mengapung di air tawar dengan bagian yang berada diatas permukaan
air adalah 10 cm. Apabila balok tersebut di dalam minyak dengan kerapatan 0,8;
bagian balok yang diatas permukaan minyak adalah 7,5 cm, Berapakah rapat relatif
balok?
Penyelesaian :
Misalkan h adalah tinggi balok yang berada di atas permukaan zat cair.
Di air tawar :
Di dalam minyak :
Misalkan tinggi balok H cm dan luas dasar balok A cm2
Gaya apung di air tawar : ( ) g
Berat balok : g
Dalam keadaan mengapung :
( ) g
(1)
g= ( ) g
(2)
Dengan menyamakan peramaan(1) dan (2):
Penyelesaian
Misalkan bagian dari pelampung yang terendam air adalah d. Gaya apung:
FB D 2 air
4
FB 32 d 1000 7068,58d
4
FG FB 3000 7068,58d
d 0.4244d
d
OB 0, 2122m
2
3,0
Jarak pusat berat dan pusat apung: OG 1,5m
2
I0 D4 34 3,97608m4
64 64
V D2 d 32 0, 4244 3,0m3
4 4
Tinggi metasentrum
5. Balok berpenampang bujur sangkar dengan panjang sisinya 0,5 m dan tinggi H
mengapung di dalam air. Rapat relatif balok 0,8. Berapakah tinggi H supaya balok
dapat terapung stabil dengan sisi tingginya vertikal.
Penyelesaian:
S = 0,8
Jadi benda akan stabil apabila tinggi balok maksimum adalah 1,02 m
6. Silinder kayu dengan rapat relatif 0,7 mengapung di air tawar dengan sisi
panjangnya vertikal. Apabila panjang dan diameter silinder adalah L dan D,
berapakah perbandingan antara D dan L sedemikian sehingga silinder dapat
mengapung stabil.
Penyelesaian :
Sb = 0,7
= 0,7 = 0,7
Berat benda : FG = D2 L g
Gaya apung : FB = D2 d g
Dalam keadaan mengapung, FG = FB, sehingga :
D2 L g = D2 d g
d= L = Sb.L
BM = = =
Benda akan stabil bila BM > BG, sehingga :
>√ ( )>√ ( )
> 1,296
Supaya silinder mengapung stabil, maka perbandingan antara D dan L lebih besar
dari 1,296.
7. Silinder terbuat dari dua bahan herdiameter 0,25 m mengapung di dalam air. Bagian
atas sepanjang 1,0 m terbuat dari kayu dengan rapat relatif 0,8; sedang bagian
bawah mempunyai rapat relatif 5. Hitung panjang bahan bagian bawah agar silinder
dapat mengapung dengan sisi panjangnya
vertikal.
Penyelesaian :
Berat benda 1 :
( )
Gaya apung :
( )
( ) ( ) ( )
8. Pelampung silinder dengan diameter 1 m dan panjang 1,5 m terbuat dari kayu
dengan rapat relatif 0,6 mengapung dengan sisi panjangnya vertikal. Selidiki
stabilitas pelampung, apabila benda tidak stabil, berapakah gaya tarik harus
dikerjakan pada pusat dasarnya supaya silinder dapat mengapung vertikal.
( )
Gaya Apung :
( )
( )
( )
( )
Dengan adanya gaya tarik di O, letak pusat berat berubah. Letak pusat
berat dihitung berdasarkan momen terhadap titik O.
( )
( )
Jarak pusat berat benda dan gaya tarik P terhadap dasar adalah :
( )
( )
( )
Momen inersia tampang benda setelah adanya gaya tarik P adalah sama dengan
sebelum adanya gaya, yaitu I =
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
9. Silinder dengan panjang , diameter dan rapat relatif mengapung dalam zat cair
dengan rapat relatif . Tunjukkan bahwa silinder akan mengapung stabil dengan:
Berat benda :
Gaya apung :
Dalam kondisi mengapung :
Sehingga,
Jarak pusat apung dari dasar :
Jarak pusat berat dari dasar :
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
Penyelesaian :
OG =
( )
OG = = 0,9333 m
I0 = B B3 = 64 = 108 m4
Volume air yang dipindahkan : V = 6 x 6 x 0,6 = 21,6 m3
BG = OG – OB =
>-
2
7015,68 – 172,8 >-( + 35,2 + 309,76)
2
– 137,6 + 7325,44= 0
Persamaan tersebut tidak memberi nilai yang berarti tidak ada beban maksimum yang
memenuhi persamaan tersebut. Beban maksimum lebih ditentukan oleh tenggelamnya
ponton daripada tergulingnya.
Beban maksimum yang dapat didukung adalah beban yang menyebabkan ponton
tenggelam , yang besarnya adalah :
= 25,6 ton
Untuk mengetahui kebenaran dari pernyataan tersebut, maka beban = 25,6 t digunakan
untuk menghitung kondisi stabilitas ponton.
BM = = 2,5 m
Tinggi metasentrum :
Jadi ponton dalam kondisi stabil, tetapi dalam keadaan hampir tenggelam.
Penyelesaian :
Berat ponton : W1 = 1000 kN
Berat silinder : W2 = 600 kN
Berat total kedua benda :
W = W1 + W2
W = 1000 + 600 = 1600 kN
Gaya apung :
FB = 13 x 10 x d x 1020 x 9,81
FB = 1.300.806d N = 1.300,8d N
Dalam kondisi mengapung : W = FB, sehingga :
OB = = = 0,615
Dalam gambar di atas, G1 dan G2 adalah pusat berat ponton dan silinder, sedang G
adalah pusat berat benda gabungan.
Jarak antara pusat berat benda gabungan dan dasar ponton dihitung dengan momen
statis terhadap dasar.
( )
OG = = = 3,375 m
I0 = L B3 = x 13 x 103 = 1083,3333 m3
12. Suatu balok dengan panjang 1 m mempunyai tampang lintang bujur sangkar dengan
lebar sisi 20 cm mempunyai rapat relatif 0,5. Bagian bawah balok tersebut setebal
2,5cm mernpunyai rapat relatif 8. Balok diapungkan dengan posisi berdiri (bagian
setebal 2,5cm berada dibawah ,lihat gambar).
Penyelesaian:
Penyelesain :
Berat Silinder :
Gaya Apung :
( )
( )
Tinggi metasentrum adalah negatip, jadi benda dalam kondisi tidak stabil.
Berarti benda tidak bias mengapung dengan sumbu panjangnya vertical.
( )
Gaya Apung :
( )
( )
( )
( )
Dengan adanya gaya tarik di O, letak pusat berat berubah. Letak pusat
berat dihitung berdasarkan momen terhadap titik O.
( )
( )
Jarak pusat berat benda dan gaya tarik P terhadap dasar adalah :
( )
Volume zat cair yang dipindahkan :
( )
( )
Momen inersia tampang benda setelah adanya gaya tarik P adalah sama dengan
sebelum adanya gaya, yaitu I =
( )
( )
( )
( )
( )
( )
14. Tangki berbentuk kotak dengan panjang 1 m dan lebar 0,5 m diisi air tawar dan air
raksa sampai ¾ kali tingginya. Berat tangki adalah 175 N. Volume air adalah 49
kali volume air raksa. Tangki tersebut diletakkan di air laut sehingga mengapung
dengan bagian yang berada di atas air adalah setinggi 0,2 m. Apabila rapat relatif air
raksa adalah 13,6 tentukan tinggi maksimum tangki. Rapat massa air laut dan air
tawar adalah 1020 kg/m3 dan 1000 kg/m3.
Penyelesaian :
Luas tampang tangki :
Misalkan tinggi tangki adalah H, sedangkan V 1 dan V2 adalah volume air dan air
raksa.
Volume air dan air raksa.
atau :
W = Wt + W1 + W2
= 175 + 4605,795H N
Gaya apung : FB =
Bagian tangki yang berada di atas permukaan air adalah 0,2 m; berarti bagian yang
terendam adalah :
Didapat :
15. Silinder dengan diameter 0.5 m dan Panjang 1 m mengapung secara vertical di laut. Rapat
massa air laut adalah 1020 kg/m3. Tentukan rapat massa bahan silinder apabila benda
dalam kondisi tidak stabil.
Penyelesaian :
Misalkan W adalah berat benda dan dan adalah rapat massa air laut dan bahan
silinder.
W= =
Gaya apung : FB =
= d=
d=
V=
OB =
OG =
BG = OG – OB = 0.5 -
BM =
( 0.5 - )
0.5 = = 130050 +
√( )
Didapat :
dan
d = 0.1464 m untuk = 149,375 kg/m3
16. Kerucut terbuat dari bahan dengan rapat relatif S1 = 0,7 mengapung di atas zat cair
dengan rapat relatif S2 = 0,90. Hitung sudut puncak kerucut minimum sedemikian
sehingga kerucut dapat mengapung dengan puncaknya di bawah.
Jawab:
S1 =
1= S1 x ρ air
S2 = = 0,9
D : diameter dasar
⁄
g = = ⇾ D=2h g
Berat kerucut :
2
W= x 1𝘨 = ( g )2 1𝘨 =( 3
g2 ) 1 𝘨
3
Berat zat cair yang dipindahkan : FB = ( 𝘨2 ) 2 𝘨
3
g2 2 g= 3
g2 1 g ⇾ d3 2 = h3 1
d = h ( )√3
BG = OG – OB = ( ) √3 = [1- ( ) √3 ]
Momen inersia tampang lingkaran kerucut pada perpotongan dengan muka air :
I0 = ( )4 = ( g )4 = 4 𝘨4
( )√ 𝘨² ( )√ ]
√
( )
( ) √ 𝘨² ( )√ ] ⇾ 𝘨²
( )√
√
( )
𝘨² √ ⇾ =
( )
17. Kapal dengan panjang 60 m lebar 8,4 dan berat 15 MN. Muatan di atas kapal seberat 150 kN
bergerak pada arah lebar sejauh 4 m sehingga menyebabkan kapal miring . Momen inersia
tampang kapal pada elevasi muka air adalah 72% dari momen inersia segi empat yang
mengelilinginya. Pusat apung terletak pada 1,5 m dibawah muka air. Tentukan tinggi
metasentrum dan posisi pusat berat kapal. Rapat massa air laut = 1025 kg/m3
Penyelesaian :
Panjang kapal : L = 60 m
Sudut kemiringan α =
Momen yang menyebabkan goyangan :
Momen tersebut menyebabkan bergesernya titik tangkap W dari G ke G’. Karena berat muatan
jauh lebih kecil dari berat kapal makan berat tersebut diabaikan terhadap berat kapal.
GM = = 0,7643 m
Karena tinggi metasentrum GM positip berarti kapal dalam kondidi stabil. Untuk mencari posisi
pusat berat dihitung jarak BM : BM =
Io = 72% x = 0,72 x L B3
= 0,72 x x 60 x 8,43
= 2133,73 m4
V =
BM =
Oleh karena pusat apung terletak pada 1,5 m (BP) dibawah muka air maka titik metasentrum :
Penyelesaian :
( )
Jarak pusat berat benda dan beban dari vdasar silinder dihitung berdasarkan momen statis
terhadap titik O
(W + F G ) x OG = F G x OG2 + W(H+0,5)
(W + 3500) x OG = 3500 x 0,5 x 0,75 x + W(0,75+0,5)
OG =
BG = OG – OB =
( )
( )
( )