PENDAHULUAN
Negara Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat dalam dunia Otomotif. Khususnya sepeda motor,Setiap tahunnya ada
produk- produk baru yang di luncurkan di pasar otomotif Indonesia,baik itu
buatan dalam negeri atau luar negeri. Seiring berjalannya waktu pengguna
sepeda motor tiap tahun semakin meningkat dan harga BBM pun semakin
naik. Akibat dari dampak ini, Masyarakat cenderung lebih memilih produk
sepada motor yang irit bahan bakar.
Kebanyakan masyarakat di Indonesia lebih memilih menggunakan
motor 4 tak dikarenakan konsumsi bahan bakar yang irit dan putaran mesin
yang rendah membuat sepeda motor bekerja dengan halus dan tidak seperti 2
tak yang harus menggunakan oli samping.
Sepeda motor merupakan kendaraan yang bahan bakarnya berupa
bensin ,bahan akar bensin di hasilkan dari pengolahan minyak bumi dan
udara. Bahan bakar dan udara itu akan bercampur ke dalam
karburator.Karburator adalah komponen yang berfungsi mencampur bahan
bakar dan udara yang seimbang ke dalam mesin. Ada 3 jenis campuran bahan
bakar dan udara di dalam karburator yaitu campuran normal,campuran
gemuk,campuran kurus. Campuran normal yaitu memiliki perbandingan
bensin dan udara sebesar 1:15 dimana 1 gram bensin di campur 15 gram
udara , campuran gemuk yaitu memiliki komposisi bensin dan udara sebesar
1 : 11 (dimana 1 gram bensin di campur 11 gram udara) menyembabkan
motor lebih boros , campuran kurus yaitu memiliki komposisi bensin dan
udara sebesar 1:19 (dimana 1 gram bensin dan 19 gram udara) menyebabkan
motor lebih irit tetapi dapat membuat motor cepat over head dan merusak
komponen mesin motor. Di dalam karburator terdapat venturi. Venturi adalah
lubang yang ada pada karburator sebagai tempat keluar masuknya udara,
system kerja venturi yaitu fluida bergerak dari tekanan tinggi ke lebih rendah
di sebabkan karena perbedaan di dalam mangkok karburator lebih tinggi dari
pada venturi sehingga bensin bisa naik dari mangkok menuju karburator.
2
Dalam laporan tugas akhir ini di buat analisis pengaruh venturi dan putaran
mesin terhadap performa motor supra x ,yaitu kerja motor 4 tak. Dalam proses
penelitian ini akan di evaluasi daya efektif,torsi mesin dan sfc(konsumsi bahan bakar
spesifik) yang di hasilkan sepeda motor supra x yang di harapkan mendapatkan variasi
venturi dan putaran mesin yang bisa memaksimalkan performa mesin supra x ini.
PROSEDUR EKSPERIMEN
Momen Torsi
Torsi mesin dapat didefinisikan yaitu tenaga kerja yang dapat dihasilkan suatu
mesin. Torsi mesin dapat diperoleh dari hasil energi dengan mentransfer energi tersebut
pada piston head serta connecting rod pada saat proses ledakan hasil kompresi dan
penyalaan api oleh piston dan busi yang terjadi didalam silinder mesin, kemampuan ini
menyebabkan komponen berotasi terhadap porosnya.
4500 ∙ P
T= ……….(2.1)
2∙ π ∙ n
Dimana:
T = Torsi (N.m)
P = Daya (Kw)
n= Putaran Poros Mesin (rpm)
Daya Efektif
Salah satu faktor lain dalam menentukan kinerja mesin yaitu melihat dari nilai
daya efektif. Daya juga merupakan suatu istilah yang digunakan dalam menentukan
faktor kinerja mesin dalam satuan waktu tertentu. Dalam menghitung daya efektif motor
tidak terlepas dari faktor momen torsi dan putaran mesin yang dihasilkan, semakin cepat
putaran atau rotasi mesin maka daya yang diperoleh serta momen torsi berbanding lurus
dengan rotasi, bahkan berbanding lurus juga terhadap rpm motor. Untuk menghitung
daya motor dapat didefinisikan dengan persamaan:
T .2 . π . n
P= ………. (2.2)
4500
Dimana:
P = Daya efektif mesin (Kw)
T = Momen Torsi (N.m)
n = Putaran Mesin (Rpm)
3
Konsumsi bahan bakar merupakan kemampuan mesin dalam menghabiskan bahan
bakar per satuan waktu tertenru guna menghasilkan energi atau tenaga mekanis. Laju
konsumsi bahan bakar setiap detiknya dapat ditentukan dengan rumus:
Dimana:
……….(2.3)
4
karburator diameter venturi 28 mm
3. Bahan bakar pertalite
4. Alat Uji dyno test
5. Stopwat
Prosedur penelitian
Sebelum memulai penelitian harus di lakukan pengecekan pada mesin motor
Supra x ,alat uji dynotest ,bahan bakar dan peralatan yang mendukung penelitian harus
dalam keadaan baik untuk selanjutnya sebagai berikut :
1. Setelah pengecekan seluruh peralatan dan bahan di anggap baik, tahapan
berikutnya yaitu mempersiapkan motor supra x 100 cc
2. Memasukan bahan bakar pertalite
3. Memasukan motor supra x ke dalam uji dyno test
4. Menghidupkan motor supra x , mengatur transmisi dan rpm yang di gunakan
5. Putaran mesin menggunakan transmisi 3 mulai dari rpm 4000 sampai batas
maksimal 8000 rpm
6. Percobaan ini menggunakan 3 variasi venturi dan putaran mesin 4000,6000,8000
rpm agar dapat mengetahui performa mesin meliputi daya efektif, torsi mesin, dan
konsumsi bahan bakar spesifik (SFC).
5
(mm) (rpm)
A 16 1 4000
B 24 2 6000
C 28 3 8000
4.1.3 Pertalite
Massa jenis 𝜌 :0,77 gr/ml
Air fuel ratio :12.6:1
Dari data hasil pengujian ke tiga sampling, selanjutnya di ambil nilai rata-ratanya
seperti pada tabel 4.4 .
6
4.2.2 Perhitungan Performa Rata-Rata
A1 4,17 4,22
A2 6,04 6,28
A3 9,12 8,68
B1 4,51 4,43
B2 6,44 6,63
B3 9,31 8,91
C1 4,47 4,72
C2 6,76 6,91
C3 9,80 9,51
Seperti pada tabel 4.4 menunjukan nilai yang berbeda terhadap daya dan torsi. Di
perhatikan bahwa nilai daya tertinggi terletak pada kode sampling C3 dengan nilai 9,80
Kw dengan putaran mesin 8000 Rpm. Pada table yang sama menunjukan nilai torsi yang
7
tinggi pada C1 yaitu 9,51 N.m dengan putaran mesin 4000 Rpm.
Daya vs Putaran
12 9.8
9.31
10
6.76 9.12
8
4.47
venturi 16
6
4.17 Daya (Hp) 6.04 venturi 24
D aya
(K w )
6.44
4 venturi 28
4.51
2
0
0 2.000 4.000 6.000 8.000
10.000
Putaran (Rpm)
Rpm
Torsi vs Putaran
9.51 8.91
10
9
8 6.91 8.68
7 4.72
6 6.28 venturi 16
(N ,m )
4.22 6.63
T o rs i
5
venturi 24
4
venturi 28
3 4.43
2
1
0
0 2.000 4.000 6.000 8.000
10.000
Putaran (Rpm)
8
Momen Torsi C2
4500. P
T=
2. π . n
4500.6,76
=
2.3,14 .6000
=0.80 (Kg.m)
=7,84 (N.m)
Daya C2
T .2 π . n
P=
4500
6,91.2.3,14 .6000
P=
4500
=7,71(Kw)
Dari hasil perhitungan di atas selanjutnya seperti pada tabel 4.5 di bawah ini :
9
C1 28 4000 4,98 4,91
10
7.84 9.94
8 4.98
venturi 16
6 6.59
D aya
(K w )
4.37 venturi 24
6.92
4 venturi 28
4.94
2
0
0 2.000 4.000 6.000 8.000
10.000
Putaran (Rpm)
10
Momen Torsi vs Putaran
9.4
10
8.18
9 7.71
8
4.91 7.82
7
6 6.82
4.48 venturi 16
(N ,m )
5
T o rs i
6.28 venturi 24
4
venturi 28
3 4.28
2
1
0
0 2.000 4.000 6.000 8.000
10.000
Putaran (Rpm)
Diameter SFC
Putaran g
KODE Venturi ¿
(rpm) (
(mm) Kw /detik
A1 16 4000 4,09
A2 16 4000 5,15
A3 16 4000 5,89
B1 24 6000 4,65
11
B2 24 6000 5,76
B3 24 6000 6,28
C1 28 8000 6,97
C2 28 8000 8,52
C3 28 8000 9,89
Tabel di atas menunjukan hasil dari Spesific Fuel Comsumtion (SFC) dari motor
supra x 100 menggunakan variasi venturi karburator dan putaran mesin. Pengujian di
lakukan dengan cara mengukur kecepatan konsumsi bahan bakar terhadap waktu pada
volume 30 ml,dengang menggunakan variasi venturi karburator 16,24,28 dengan
variable putaran mesin 4000,6000,8000 rpm.
Menurut data konsumsi bahan bakar spesifik pada sampling di atas, konsumsi
bahan bakar tercepat yaitu pada variasi venturi karburator C3 Venturi 28 menggunakan
kecepatan 8000 rpm dengan hasil 9,86 gr/kw dan konsumsi bahan bakar paling irit pada
variasi A1 venturi ukuran 16 menggunakan kecepatan 4000 rpm dengan hasil 4,09 (
g
¿.
Kw /detik
Setelah pengujian di lakukan dan mendapat nilai dari setiap sample data
pengujian, proses selanjutnya yaitu membuat grafik pengaruh variasi venturi karburator
dan putaran pada mesin supra x 100.
12
Sfc & Putaran
12,000
9,89
10,000 8,52
8,000 6,97
Sfc (𝑔/(𝐾𝑤/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘))
5,76 6,28
Venturi 16
6,000 Venturi 24
4,65
5,89 Venturi 28
4,000 5,15
4,09
2,000
0
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Putaran (Rpm)
Proses pengujian konsumsi bahan bakar di lakukan pada 27 maret 2023, Pengujian di
lakukan di Jl klampis semolo tengah II blok c no 31. Pengujian menggunakan bahan
bakar pertalite 30 ml dengan variasi venturi 16,24,28 dengan putaran mesin 4000
rpm,6000 rpm,8000 rpm dengan alat bantu pengukur stopwatch
5.1 Kesimpulan
1. Dari pengujian peforma daya motor supra x 100 daya tertinggi dengan nilai 9,80
Kw dengan variasi venturi karbu Pe 28 dengan putaran mesin 8000 Rpm.
2. Dari pengujian torsi motor supra x 100 dengan nilai torsi yang tinggi pada 9,51
N.m dengan variasi venturi karburator 28 dengan putaran mesin 8000 Rpm.
3. Dari pengujian konsumsi bahan bakar spesifik motor supra x 100 pada konsumsi
bahan bakar tercepat yaitu pada variasi venturi karburator C3 Venturi 28
menggunakan kecepatan 8000 rpm dengan hasil 9,89 gr/kw dan konsumsi bahan
bakar paling irit pada variasi A1 venturi ukuran 16 menggunakan kecepatan 4000
g
rpm dengan hasil 4,09( ¿.
Kw /detik
4. Dari pengujian bisa di simpulkan bahwa semakin besar ukuran venturi karburator
maka semakin tinggi nilai daya dan torsi di karenakan pembakaran yang
pas,meskipun konsumsi bahan bakar yang lebih banyak
5.2 Saran
1. Untuk keefisienan waktu penelitian dan kemudahan pengambilan data perlu di
13
atur secara baik alat bantu pengujian dynotest
2. Perlu di lakukan penelitian lebih lanjut pengaruh variasi venturi karburator dan
putaran mesin terhadap daya dan torsi yang di hasilkan
3. Pengujian ini akan membantu dan menjadi acuan untuk penelitian– penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Untoro Budi Surono, Syahril Machmud, Dwi Anto Pujisemedi. 2013. Pengaruh Jenis
Bahan Bakar Terhadap Unjuk Kerja Sepeda Motor Sistem Injeksi Dan Karburator .
Yogyakarta. Jurusan Teknik Mesin Universitas Janabadra.
Irpan Suheri Matondang. 2018. Analisis Konsumsi Bahan Bakar Jenis Premium,
Pertalite Dan Pertamax yang Terpasang Pada Sepeda Motor 125 CC. Medan. Jurusan
Teknik Mesin Universitas Medan Area
Adriel Hafiz Fanani. 2019. Analisis Unjuk Kerja Mesin Dengan Bahan Bakar
Kombinasi Bioetanol Dan Pertalite Pada Sepeda Motor 4 Langkah. Medan. Jurusan
Teknik Mesin Universitas Medan Area
Aziz Ramadhani 2013. Pengaruh Variasi Diameter Venturi Karburator Dan Jenis Busi
Pada Sepeda Motor Bajaj Pulsar 180 DTS-I Jurusan Teknik Dan Kejuruan, FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta
14