Anda di halaman 1dari 36

Prestasi Mesin

Diesel
Muhammad Rizqi (34219061)
Muhammad Fathan Biano (34219059)
Apa itu Prestasi Mesin Diesel?
Prestasi mesin diesel didefinisikan dengan batas kemampuan/
kemampuan maksimal yang dapat dikerjakan oleh suatu mesin diesel
selama suatu periode kerja.

Pada sub-bab Prestasi mesin diesel ini kita akan mempelajari


tentang prinsip kerja mesin pembangkitan Tenaga Diesel (PLTD) dengan
menghitung efisiensi termis mekanis mesin, mempelajari karakteristik
mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dimana Efisiensi Termis
Mekanis merupakan salah satu parameter dari karakteristik PLTD.
Dengan Pemaha-man tersebut kita diharapkan dapat menganalisa
kemampuan dari mesin diesel yang digunakan pada pembangkitan tenaga
diesel
Prinsip Kerja Mesin Diesel
Secara sederhana prinsip kerja motor diesel
adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia didapatkan melalui
proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan
bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam
silinder (ruang bakar).
Prinsip Kerja Mesin PLTD
Prinsip Kerja Mesin PLTD
1. Pertama-tama bahan bakar di dalam tangki penyimpanan disaring
terlebih dahulu sebelum dipompakan ke dalam tangki penyimpanan
sementara yang kemudian akan disimpan.

2. Dengan kompresor, udara bersih akan dimasukkan ke dalam tangki


udara kemudian dialirkan ke dalam turbocharger.

3. Kemudian bahan bakar dari nozzle (jika menggunakan BBM) atau dari
convertion kit (jika menggunakan (BBG) diinjeksikan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber).

4. Setelah diinjeksikan , terjadi ledakan bahan bakan yang membuat


mesin diesel menyala sekaligus mennggerakkan poros rotor generator
kemudian listrik dihasilkan.
Prinsip Kerja Mesin PLTD
Efisiensi Termis Mekanis Mesin
PLTD
Umunya jika ingin mencari efisiensi maka terdapat
2 Parameter penting yang harus diketahui yaitu :

1. Daya input termis mesin

2. Daya output mekanik mesin


1 Daya input termis mesin
Daya Input termis mesin PLTD dapat berupa daya
masukan yang digunakan untuk menjalankan mesin
yaitu beruapa Daya bahan bakar (Qbb)

Daya Bahan Bakar (Qbb) dapat diperoleh dengan cara :

 
𝑄𝑏𝑏= 𝐹𝐶 . 𝐿𝐻𝑉
Dimana :
FC = Pemakaian Bahan bakar (kg/jam)
LHV = adalah nilai kalor dimana diasumsikan air dan
hidrogen berada dalam fasa uap.
Daya input termis mesin
Nilai Pemakaian Bahan bakar (FC) dapat LHV dapat diperoleh dengan cara :
diperoleh dengan cara :
 
  (BTU/lb)
(kg/jam)
   
(kg/s) (kJ/kg)

 Dimana : Dimana :

FC = Pemakaian Bahan Bakar (kg/jam) HHV = Nilai kalor yang terukur pada
Vbb1 = Flowmeter bahan bakar pada awal percobaan bom calorimeter (BTU/lb)
pengukuran (liter)
Vbb2 = Flowmeter bahan bakar pada akhir
pengukuran (liter)
bb = Density atau massa jenis bahan
bakar (kg/liter)
2 Daya Output Mekanis mesin

Daya Output Mekanis mesin yaitu daya yang


dihasilkan dari mesin ketika mesin menyala atau
telah digunakan. 2 Variabel penting untuk
menentukan perhitungan daya output mekanis
mesin yaitu kecepatan putaran (putaran poros )
mesin dan momen torsi mesin.
1. Kecepatan Putar (Putaran poros) Mesin

Kecepatan putaran mesin adalah jumlah


putaran dari suatu mesin dalam satuan waktu ,
seperti putaran per detik atau putaran per menit
(RPM)
Alat – Alat ukur Kecepatan putar (Putaran poros) Mesin

1. Tachometer
Takometer atau kadang kita sebut RPM adalah sebuah alat
untuk mengukur putaran mesin, khususnya jumlah putaran yang
dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan waktu
Alat – Alat ukur Kecepatan putar (Putaran poros) Mesin

Prinsip Kerja Tachometer


1. Hubungkan Tachometer dengan Poros mesin dengan ujung
tachometer berupa karet berentuk tirus
2. Ketika Poros mesin berputar , karet tirus yang terhubung dengan
tachometer akan memutar jarum analog searah jarum jam.
3. Jarum analog akan berhenti pada posisi tertentu dan pada saat itu
lah besarnya nilai kecepatan putar poros mesin
Alat – Alat ukur Kecepatan putar (Putaran poros) Mesin

2. Stroboscope
Stroboscope merupakan alat yang dapat mengukur besarnya
kecepatan putar poros mesin dengan menggunakan sistem frekuensi
putaran
Alat – Alat ukur Kecepatan putar (Putaran poros) Mesin

Prinsip Kerja Stroboscope


Stroboscope menggunakan sinar cahaya yang dapat disinkronkansi
dengan setiap kecepatan atau pengulangan gerakan pada benda yang
berputar dengan sangat cepat. Cahaya harus disesuaikan terlebih dahulu
dengan putaran pada poros agar dapat dihitung . Cahaya yang di pancarkan
akan dibaca oleh stroboscope dalam bentuk frekuensi. Penggulangan
frekuensi tersebut kemudian dihitung dan ditampilkan pada layar digital
stroboscope.
Alat – Alat ukur Kecepatan putar (Putaran poros) Mesin

3. Digital Point Server


Digital point sensor merupakan alat yang dapat mengukur
besarnya kecepatan putar poros mesin dengan menggunakan sistem
sensor titik secara digital (digital point sensor)
Alat – Alat ukur Kecepatan putar (Putaran poros) Mesin

Prinsip Kerja Digital Point Server


Digital point sensor memanfaatkan sensor positif negatif dan led
pembacaan pada putaran poros dalam bentuk digital. Sensor positif
dengan 2 point dipasang pada rotor mesin yg berputar. Sensor
negatif berada pada stator poros yang digunakan untuk menghitung
jumlah pertemuan antara kedua point sensor positif dan negatif.

Jadi ketika mesin berputar , kedua point akan bertemu yang


dimana akan dihitung dan diperlihatkan pada digital alat ini. 1 putaran
menghasilkan 1 pertemuan antara 2 sensor . Kemudian, akan
dihitung putaran atau pertemuan tersebut dalam satuan menit (RPM).
2. Momen Torsi Mesin
Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan
benda bergerak melingkar atau berputar. Biasa disimbolkan (T)

Momen Torsi Mesin adalah besarnya gaya yang diberikan untuk


memutar mesin pada poros.
Alat – alat ukur momen Torsi poros mesin
1. Brake dynamometer pegas
Brake Dinamometer Pegas merupakan alat yang dapat mengukur besarnya momen torsi dengan
menggunakan neraca pegas. Besarnya nilai momen torsi yang ditunjukkan neraca pegas dapat dilihat
dari besaran nilai (Nm) akibat tarikan gaya pada neraca pegas.
Alat – alat ukur momen Torsi poros mesin
Prinsip Kerja Brake Dinamometer Pegas
Cara kerja Brake dynamometer pegas yang pertama menggunakan neraca pegas dimana pada neraca
pegas tersebut kita mendapatkan gaya dengan jarak tertentu (Nm) dengan cara memutarnya.
Cara kerja yang lain dari Brake dynamometer pegas yang lain yaitu menggunakan rem tali dengan
pemberat dan timbangan, pemberat nya adalah beban pengereman poros mesin. Nilai torsi dapat dibaca
pada timbangan (pegas timbangan).
Alat – alat ukur momen Torsi poros mesin
2. Brake Water dynamometer Hydraulic
Brake water dinamometer hidrolic merupakan alat yang dapat mengukur besarnya momen torsi
dengan menggunakan prinsip pengereman air di dalam dinamometer, dimana secara konstruksi
dinamometer mengelilingi poros mesin.
Alat – alat ukur momen Torsi poros mesin
Prinsip Kerja Water Brake Dinamometer Hydraulic
Cara kerja Water Brake dynamometer Hydraulic yaitu pertama Air akan dipompa ke dalam
dynamometer. Kemudian Air tersebut akan mengerem poros mesin, di mana semakin besar tekanan
pompa dan laju aliran air di dalam dinamometer maka akan semakin besar beban pengereman pada
poros mesin

Besarnya nilai momen torsi ditunjukkan pada alat indikator gaya (dalam Nm) dengan lengan
dinamometer yang diberikan beban pemberat (beban penye-imbang momen torsi) dan menggunakan
neraca pegas. Lalu momen torsi juga dapat diperoleh dengan mengalikan nilai dari beban pemberat
dengan panjangnya lengan penyeimbang dynamometer
Alat – alat ukur momen Torsi poros mesin
3. Electric dynamometer Digital
Electric dinamometer digital merupakan alat yang dapat mengukur besarnya momen torsi dengan
menggunakan prinsip pengereman electric (listrik) di dalam dinamometer, dimana secara konstruksi
elektrik dinamometer mengelilingi poros mesin.
Alat – alat ukur momen Torsi poros mesin
Prinsip Kerja Electric dynamometer Digital
Cara kerjanya yaitu dengan menggunakan Arus listrik yang kemudian dialirkan ke kumparan kabel
listrik dengan arah yang berlawanan dengan arah perputaran poros mesin, sehingga timbul medan listrik
yang berfungsi sebagai beban pengereman poros mesin.Makin besar arus listrik pada kumparan kabel,
makin besar beban pengereman dari poros mesin.
Besarnya Torsi dapat diketahui pada load cell yaitu alat pada electric dynamometer digital yang
memberikan nilai gaya torsi secara digital yang terpasang pada lengan penyeimbang dynamometer.
Load cell mengkonversi besarnya setiap jarak perpindahan menjadi torsimeter (Nm)
Menghitung Daya Output Mekanis Mesin

Daya Output mekanis mesin dapat juga disebut dengan Daya berguna atau brake horse power
(BHP). Persamaannya yaitu :
  2 . 𝜋 . 𝑛 .𝑇
𝐵𝐻𝑃 =
60

Dimana :

BHP = Daya berguna (kW)

n = Putaran (rpm)

T = Torsi (kNm)
Efisiensi Mekanik Thermal Mesin Diesel

Efisinesi mekanis Thermal mesin dapat dihitung dengan cara membagikan nilai dari Daya Ouput Mekanis
mesin dengan nilai dari Daya input thermal mesin.
 

Dimana :

= Efisiensi Mekanik Thermal (%)


 
BHP = Daya berguna (kW)

Qbb = Daya Bahan Bakar (kW)


Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
1. Komsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)

Persamaan yang digunakan untuk SFC yaitu :


  𝐹𝐶
SFC =
𝐵𝐻𝑃

Dimana :

SFC = Komsumsi Bahan Bakar Spesifik (kg/kWh)

BHP = Daya berguna (kW)

FC = Pemakaian Bahan Bakar (kg/jam)


Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
2. Perbandingan Udara bahan bakar (AFR)

Persamaan yang digunakan untuk Air Fuel Ratio (AFR) yaitu :


  𝑚𝑢
AFR =
𝐹𝐶

Dimana :

AFR = Perbandingan Udara bahan bakar (kg/kWh)


 
= Laju aliran massa udara (kg/s)

FC = Pemakaian Bahan Bakar (kg/jam)


Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
2. Perbandingan Udara bahan bakar (AFR)

Untuk mengetahui laju aliran massa udara untuk mesin, perasamaannya yaitu :
 
𝑚 𝑢= 𝑉 𝑢 . 𝐴 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 . 𝜌 𝑢
Dimana :

= 1,91 m2
 
= Massa jenis udara pada suhu tertentu (kg/m3)

= kecepatan udara (m/s)


Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
2. Perbandingan Udara bahan bakar (AFR)
Jatuh tekanan pada manometer filter udara = 0,35 mH2O, dengan men-plot-kan jatuh tekanan (Pressure
 drop) pada manometer udara dengan kecepatan udara dengan menggunakan kurva karakteristik untuk filter
udara mesin pada kondisi kotor (dust loaded) dibawah ini. Diperoleh Vu’ = 453,83 ft/min.Persamaan yang
digunakan untuk ,yaitu :
  ′ 1 1
𝑉 𝑢 =𝑉 𝑢 . .
3,2808 60
  𝑓𝑡 1 𝑚 1 𝑚𝑖𝑛
𝑉 𝑢 =453,83 . . .
𝑚𝑖𝑛 3,2808 𝑓𝑡 60 𝑠
Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
3. Kesetimbangan Energi

Kesetimbangan Energi berupa :

a. Daya Bahan Bakar (Qbb)


b. Energi yang menghasilkan daya ( daya berguna)
c. Daya yang hilang dari Pendinginan
d. Energi yang hilang bersama gas buang
e. Energi yang hilang akibat kerugian lain
Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
3. Kesetimbangan Energi

Kesetimbangan Energi berupa :

c. Daya yang hilang dari sistem pendingin Persentase Qap :

  𝑚3   𝑄 𝑎𝑝
𝑄 𝑎𝑝 =0,0625 . 𝜌𝑎𝑝 .𝐶𝑝 𝑎𝑝 .(𝑇𝑎 𝑜𝑢𝑡 − 𝑇𝑎% 𝑖𝑛 )
𝑄 𝑎𝑝 =
𝑄 𝑏𝑏
× 100 %
𝑠
Dimana :
Qap = Daya yang hilang dari sistem pendingin
 
= massa jenis fluida di sistem pendingin
= Kalor Spesifik fluida di sistem pendingin
= Temp air pendingin mesin keluar
= Temp air pendingin mesin masuk
Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
3. Kesetimbangan Energi

Kesetimbangan Energi berupa :

d. Energi yang hilang bersama gas buang Persentase Qgb :


  𝑄 𝑔𝑏
𝑄𝑔𝑏=𝑚𝑔𝑏 .𝐶𝑝 𝑔𝑏 .(𝑇 𝑔𝑏 −𝑇𝑢𝑖𝑛 )
  % 𝑄 𝑔𝑏 =
𝑄 𝑏𝑏
× 100 %

Dimana :
Qgb = Daya yang hilang bersama gas buang mesin
  = laju massa gas buang

= FC +
= Kalor Spesifik fluida pada gas buang mesin dengan patokan dari Temperatur Gas buang
= Temp gas buang
= Temp udara masuk
Parameter – Parameter lain pada perhitungan mesin diesel
3. Kesetimbangan Energi

Kesetimbangan Energi berupa :

e. Energi yang hilang akibat kerugian lain Persentase Qgb :


  𝑄 𝑙𝑜𝑠𝑠
𝑄𝑙𝑜𝑠𝑠=𝑄 𝑏𝑏 .−(𝐵𝐻𝑃+𝑄 𝑎𝑝+𝑄 )
 
𝑔𝑏
% 𝑄 𝑙𝑜𝑠𝑠 =
𝑄 𝑏𝑏
× 100 %

Dimana :
Qloss = Daya yang hilang akibat kerugian lain
Qbb = Daya Bahan Bakar
BHP = Daya berguna
Qap = Daya yang hilang dari sistem pendingin
Qgb = Daya yang hilang bersama gas buang
Diagram Sankey Kesetimbangan Energi Mesin

BHP
Qbb

Qap

Qgb

Qlosses
Thank you
2C TKE PNUP

Anda mungkin juga menyukai