Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE UNTUK SOLUSI FUNGSI

ALIH SISTEM PADA REFRIGERATOR

Rezky Amaliah
34219037

1B TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
DAFTAR ISI

Daftar isi................................................................................................................................ i
BAB I APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE ………………................................... 1
1.1. Fungsi Alih............................................................................................................ 1
1.2. Transformasi Laplace dari Persamaan yang Terbentuk........................................ 1
BAB II KESIMPULAN……………………………………………………………………. 5

i
BAB I APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE

1.1 Fungsi Alih


Bagian ini memanfaatkan transformasi Laplace (Dawkins, P., 2005) untuk
menentukan perubahan suhu dari pot roast, dari bagian refrigerator, dan dari
bagian freezer untuk kondisi suhu
awal sebagai berikut.
(0) = −9 °
(0) = 4 °
(0) = 25 °
Terdapat satu set suhu yang akan diasumsikan tetap konstan selama siklus
refrigerasi, yaitu suhu sekitar dan suhu koil freezer, seperti terlihat berikut ini.
= 25 °
= −10 °

1.2 Transformasi Laplace dari Persamaan yang Terbentuk


Sasarannya adalah mendapatkan ekspresi transformasi Laplace dari
masing-masing variabel yang merepresentasikan suhu dari pot roast, dari bagian
refrigerator dan dari bagian freezer dalamkondisi awalnya. Dari diagram benda-
bebas, didapatkan persamaan diferensial dalam domain waktu
sebagai berikut.
1 1 1
= − + − + − − −

1 1 1
= ( − )+ − + − −


1
= −

Ketiga persamaan tersebut bila dibagi oleh masing-masing kapasitansinya,


lalu digabung berdasar koefisien dari masing-masing variabel suhu, didapatkan
rumus-berikut.

1
1 1 1 1
̇ = + − − − −

1 1
+ + +

1 1
̇ = + +

1 1 1 1
+ − − − − +

1 1
̇ = −

Hubungan antara transformasi Laplace dan turunan variabel adalah


sebagai berikut.
{ ( )} = Θ( )
̇ ( ) = . Θ( ) − (0)

Lakukan transformasi Laplace terhadap persamaan dan susun berdasar


masing-masing theta besar (uppercase), dihasilkan rumus berikut.
1 1 1 1
. + + + + Θ ( )− + Θ ( )

= + + (0)

1 1 1 1
− + Θ ( )− . + + + + Θ ( )

1
− Θ ( ) = + (0)

1 1
− Θ ( ) . + Θ ( )= (0)

Langkah berikutnya adalah memanfaatkan aturan Cramer (Kreyszig, 1986)


untuk menyelesaikan tiga persamaan simultan. Untuk menjaga organisasi
matematika substitusikan koefisien Θ ( ), Θ ( ) dan Θ ( ) menjadi: a11, a12, dan
a13 dengan koefisien Θ ( ), Θ ( ), dan Θ ( ) pada persamaan pertama; a21, a22,

2
dan a23 dengan koefisien Θ ( ), Θ ( ), dan Θ ( ) pada persamaan kedua; a31, a32,
dan a33 menjadi koefisien Θ ( ), Θ ( ), dan Θ ( ) pada persamaan ketiga.

Selanjutnya, substitusikan b1, b2, dan b3 ke ruas-kanan dari persamaan


pertama, kedua, dan ketiga. Notasi kompak dihasilkan pada set persamaan berikut.
Θ ( )+ Θ ( )+ Θ ( ) =
Θ ( )+ Θ ( )+ Θ ( ) =
Θ ( )+ Θ ( )+ Θ ( ) =
Dalam bentuk matrik sebagai berikut.
Θ ( )
Θ ( ) =
Θ ( )
Solusinya seperti berikut ini.
Θ ( )
Θ ( ) = -1
.
Θ ( )
Atau:
= .
Set persamaan ini dengan mudah dapat diselesaikan menggunakan
MATLAB. Disini dapat diawali dengan pencarian θ dari:

( )
= . = ( )

Menggunakan aturan Cramer, masing-masing elemen berikut.

Θ ( )= ( )

Menggunakan aturan Cramer, masing-masing elemen vector Θ dapat dituliskan


dalam bentuk sebagai berikut.

Θ ( )= ( )
. det

3
Θ ( )= ( )
. det

Θ ( )= ( )
. det

Karena a31 dan a13 sama dengan nol maka


det( ) = ( . − . )+ . .

Untuk determinan lainnya, dapat dilihat berikut ini.

det = ( . − . )− ( . )− ( . )

det = ( . − . )− ( . )

det = ( . − . )− ( . − . )

4
BAB II KESIMPULAN

Di bidang rekayasa, sering kali analisis sistem memberikan bentuk model


matematis yang terkandung di dalamnya turunan variabel bebas. Persamaan
seperti itu umum dikenal dengan sebutan persamaan diferensial atau lengkapnya
persamaan diferensial biasa (ODE = Ordinary Differential Equation).
Mendapatkan solusi sebuah persamaan diferensial dapat dilakukan dengan
memanfaatkan transformasi Laplace yang mengubah domain waktu t ke domain s.
Telah dilakukan penurunan persamaan termal dari sebuah mesin
refrigerator dengan cara mendapatkan fungsi-alih tiga komponen: freezer, ruang-
refrigerator, dan pot roast. Diawali dengan mengurai diagram benda-bebas,
analisis, dan eksplorasi dilakukan dengan bantuan MATLAB. Hasil berupa
fungsi-alih ketiga komponen tersebut diplot dengan memberikan simulasi suhu-
masukan berupa sebuah impuls maka dihasilkan kurva perubahan termal, baik
dalam freezer, ruangrefrigerator, dan pot roast. Analisis kurva menunjukkan
adanya kenaikan suhu pada ruang refrigerator sebagai pengaruh adanya panas
dari potroast. Akan tetapi, suhu dalam freezer tidak nampak dipengaruhi oleh
adanya panas dari pot roast. Hal itu ditunjukkan oleh kurva suhu yang terus
mendatar selang waktu 3500 sekon, kecuali sedikit perubahan tak berarti pada
selang waktu sekitar
antara 200 sekon hingga 1200sekon.

Anda mungkin juga menyukai