Anda di halaman 1dari 9

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

2013

ISSN 2338-1035

ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP


PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA
PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN
Febri Dwi Senjaya, Farel H Napitupulu
Depatemen Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155
email : febridwisenjaya@yahoo.com

ABSTRAK
Turbin gas adalah mesin Pembakaran luar (eksternal Combustion Engine) dimana energi kinetik
dari gas panas memutar sudu sudu turbin menjadi energi mekanik. Pada saat ini instalasi
turbin gas ditambah dengan cara baru yang disebut Water Wash. Water Wash adalah suatu cara
yang
digunakan
untuk
membersihkan
kompresor
sehingga
daya keluaran
turbin gas lebih besar.Proses penggunaan Water Wash beroperasi menggunakan pola
semprotan air dari nozzle yang sangat dirancang untuk benar-benar masuk ke inti kompresor.
Proses secara offline membersihkan inti seluruh pulih dan kinerja hilang Mengetahui komponen
komponen PLTG, cara kerja PLTG dengan menggunakan water wash, dan perhitungan
perbedaan besarnya daya yang dibangkitkan oleh turbin gas.Dari analisa diperoleh bahwa daya
dhasilkan turbin gas setelah water wash sebesar 42MW dan sebelumnya water wash sebesar
38 MW. Efisiensi siklus setelah water wash sebesar 26,85% dan sebelumnya water wash
sebesar 26,4 %
Kata kunci: turbin gas, water wash, Komponen PLTG , Siklus Turbin Gas
ABSTRACK
Combustion gas turbine is a machine outside (External Combustion Engine) where the kinetic
energy of the hot gas rotating blade - blade turbine into mechanical energy. At this time the
installation of gas turbines coupled with a new way called Water Wash. Water Wash is a way
used to clean the compressor so that the gas turbine power output over besar.Proses use
Water Wash operates using water spray pattern of the nozzle is very designed to really get to
the core compressor. Offline process to clean the whole core recovered and lost Knowing
performance components - components of power plant, the workings of the power plant using a
water wash, and the calculation of the difference amount of power generated by the turbine
gas.Dari analysis shows that the gas turbine power dhasilkan after water wash at 42 MW and
previous water wash at 38 MW. After water wash cycle efficiency of 26.85% and the previous
wash water at.26.4%
Keywords: gas turbine, water wash, power plant components, Gas Turbine Cycle

1. PENDAHULUAN
Perkembangan
dan
semakin
pesatnya
teknologi
dewasa
ini
memberikan
konsekuensi
pada
kebutuhan akan tenaga listrik yang
semakin meningkat, baik kebutuhan
dibidang
industri,
perdagangan,maupun kebutuhan listrik
rumah tangga. Bahkan hampir bisa
dikatakan bahwa energi listrik tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan

masyarakat.
Tenaga
listrik
kini
merupakan landasan bagi kehidupan
modern, dan tersedianya dalam jumlah
dan mutu yang memadai, menjadi
syarat bagi suatu masyarakat yang
memiliki taraf kehidupan yang baik dan
perkembangan industri yang maju.
Perkembangan tenaga listrik di
Indonesia berlangsung dengan cepat.
Hal ini seiring dengan bertambahnya

175

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

permintaan beban dan pertumbuhan


ekonomi masyarakat kita. Tenaga listrik
dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik
seperti, Pembangkit listrik tenaga gas
(PLTG), kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi untuk selanjutnya
mengalami
proses
perubahan
tegangan sampai akhirnya dapat
disalurkan ke pusat-pusat beban.
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)
merupakan sebuah pembangkit energi
listrik
yang
menggunakan
peralatan/mesin turbin gas sebagai
penggerak generatornya. Turbin gas
dirancang dan dibuat dengan prinsip
kerja yang sederhana dimana energi
panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar diubah
menjadi
energi
mekanis
dan
selanjutnya diubah menjadi energi
listrik atau energi lainnya sesuai
dengan kebutuhannya. Pembangkit
listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai
beberapa peralatan utama seperti :
Turbin Gas (Gas Turbine),Kompresor
(Compressor)
,Ruang
Bakar
(Combustor)[1]
Di PLTG unit 7 PT PLN Paya
Pasir Medan, terdapat cara baru
untuk meningkatkan performansi pada
turbin gas. Cara tersebut adalah
berfungsi
WATER WASH . Yang
untuk
membersihkan
kompresor
dimana dengan adanya pembersihan
pada kompresor meningkatkan daya
kerja kompresor sehingga performansi
pada turbin gas juga meningkat,
sangat
berpengaruh
pada
daya
keluaran turbin gas yg menanggulangi
kebutuhan akan energi listrik dan
pada waktu beban puncak . PLTG Paya
Pasir merupakan sebuah sektor yang
pusat
termasuk
diantaranya
pembangkit tenaga listrik yang dibagian
Pembangkit Listrik Tenaga Gas, PLTG
Paya Pasir adalah bagian dari PT
PLN ( Persero) sektor Pembangkit
Medan, yang saat ini memiliki daya
terpasang

100
MW.
Sistem
pengoperasian dari PLTG Paya
hasil pembakaran batu bara, kayu atau
minyak , kompresornya digerakkan oleh
turbin dengan perantaraan rantai roda
gigi.Pada tahun 1872,.F. Stolze

2013

ISSN 2338-1035

Pasir ini di interkoneksikan langsung


dengan
sentral pembangkit lain
melalui
transmisi 150 KV
dan
pengaturan operasinya berada pada
Unit Pengaturan Beban (UPB) di glugur
yang berada dalam sistem medan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
I. Turbin Gas
Turbin gas adalah suatu penggerak mula
yang memanfaatkan gas sebagai fluida
kerja. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan
menjadi
energi mekanik berupa putaran yang
menggerakkan roda turbin sehingga
menghasilkan daya. Bagian turbin yang
berputar disebut rotor atau roda turbin
dan bagian turbin yang diam disebut
stator
atau
rumah
turbin.
Rotor memutar poros daya yang
menggerakkan beban (generator listrik,
pompa, kompresor atau yang lainnya).
Gambar Skema dari suatu instalasi gas
turbin untuk industry [1]

Gambar 2.2 Skema dari suatu instalasi


gas turbin untuk industry
Turbin gas merupakan salah satu
komponen dari suatu sistem turbin gas.
Sistem turbin gas yang paling
sederhana terdiri dari tiga komponen
yaitu kompresor,ruang bakar dan turbin
gas
Menurut J. T. Retaliatta[2] sistim
turbin gas ternyata sudah dikenal pada
jaman Hero of Alexanderia. Disain
pertama turbin gas dibuat oleh John
Barber seorang Inggris pada tahun
1791. Sistem tersebut bekerja dengan
gas
merancang sistem turbin gas yang
menggunakan
kompresor
aksial bertingkat ganda yang digerakkan
langsung oleh

176

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

2013

ISSN 2338-1035

turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908,


sesuai dengan konsepsi H. Holzworth,
dibuat suatu sistem turbin gas yang
mencoba
menggunakan
proses
pembakaran pada volume konstan.
Tetapi usaha tersebut dihentikan
karena
terbentur
pada masalah
konstruksi ruang bakar dan tekanan
gas pembakaran yang berubah sesuai
beban.
Turbin gas merupakan Pesawat
kalori yang tergolong Pembakaran luar
II.
Water Wash

Eksternal Combusition Engine atau


sering disebut dengan mesin pembakar
didalam. Sebagai sumber energy dan
turbin gas adalah fluida gas yang
diperoleh, dan gas hasil pembakaran
bahan bakar diruang bakar (
Combustion Chambers). Bahan bakar
yang digunakan untuk turbin gas antar
lain bahan bakar cair
(Distilate)
seperti HSD atau IDO juga dapat
digunakan gas bumi atau gas alam (
LNG = Lequid Natural Gas).

Operation
dan
maintenence
pembangkit listrik bertujuan untuk
menjaga agar performa pembangkit listrik
yang di jalankan tetap maksimal,
terdapat banyak sekali kegiatan yang
berkaitan
dengan
operation
dan
maintenence pembangkit listrik, mulai
dari kegiatan yang sifatnya harian,
mingguan dan bulanan.
Salah satu kegiatan bulanan yang
rutin dilakukan dalam upaya menjaga
performa turbine ialah water wash atau
jika kita terjemahkan bebas kedalam
bahasa indonesia kurang lebih berarti
mencuci turbine, pengertian water wash
sendiri dapat kita sederhanakan yaitu
mencuci turbine khususnya blade - blade
pada compressor dan turbine. untuk
menjaga performance turbin gas, juga
untuk mengurangi tingkat pertambahan
fouling pada sudu-sudu kompresor turbin
gas
Kebersihan Compressor dapat
dipertahankan dengan menggunakan
program rutin mencuci air. Ada dua
macam tipe water wash yang dapat
dilakukan yaitu online dan offline water
wash . Sebuah manuver offline dilakukan
dengan turbin gas dalam keadaan
didinginkan menggunakan kecepatan
cranking kecepatan 2000-3000 rpm,
pada pembersihan model ini juga
digunakan campuran soap (sabun).
sementara manuver secara online
dilakukan dengan mesin pada suhu
operasi ( maksimal beban digeneratornya
itu 5 MW) dan menggunakan air saja
tanpa soap (sabun). Kedua operasi
menggunakan pola semprotan air dari
nozzle yang sangat dikabutkan dirancang

untuk benar-benar masuk ke inti


kompresor.
Proses
secara
offline
membersihkan inti seluruh pulih dan
kinerja
hilang,
sedangkan
online
membersihkan
tahap
awal
dan
memaksimalkan periode waktu antara
diperlukan antara mencuci offline untuk
menyediakan ketersediaan puncak[3].

Gambar 2.4 Diagram Pencucian dengan


system On-line / Off line
Penentuan model pembersihan
mana yang lebih baik tentunya sesuai
dengan kebutuhan, jikalau kita tetap ingin
turbine dalam kondisi berbeban, maka
dapat digunakan online water wash. dan
jika
kita
menginginkan
hasil
permbersihan yang lebih bersih, kita
gunakan offline water wash. Gambar
grafik perbanding Grafik Perbandingan
Output performance On-line dan Off
line dapat dilihat seperti gambar berikut

177

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

2013

ISSN 2338-1035

Water wash yang dilakukan


secara On-line dengan menggunakan air
demineralisasi.
Prosesnya
sebagai
berikut :
a. Persiapan Water Wash
Yang perlu diperhatikan sebelum water

:
Gambar 2.5 Grafik Perbandingan Output
performance On-line dan Off - Line
Tujuan dasar dari pembersihan secara
online adalah untuk menjaga kebersihan
kompresor setelah mencuci offline, untuk
mempertahankan daya dan efisiensi
dengan meminimalkan kerugian yang
sedang
berlangsung,
dan
untuk
memperpanjang
periode
beroperasi
antara shut downs diperlukan untuk
offline (Engkol) mencuci.
Mencuci online untuk kontrol
fouling telah menjadi semakin penting
dengan tanaman beban dasar siklus
gabungan dan gabungan panas dan
daya produksi (CHP) tanaman. Hal ini
juga penting untuk turbin gas di layanan
drive mekanis, di mana sedikit atau
redundansi diinstal dan dimana downtime
yang terkait dengan mencuci engkol
harus diminimalkan. Gambar Skema
Perpipaan Water Wash pada PLTG
dapat dilihat seperti gambar berikut :

1. Pengecekan peralatan
Ada
beberapa peralatan yang
harus dipastikan bekerja dengan baik
sebelum water wash dilakukan antara
lain
: motor pompa transfer water
88WT , motor pompa dosing 88DM dan
tanki heater. Peralatan tersebut berada
seluruhnya di dalam water washing skid,
suplay daya untuk water washing skid
akan otomatis tersalurkan dengan
melakukan change over suplay dari 10,5
kV back feeding ke 20 kV. (Gambar
motor pompa transfer water 88WT ,
motor pompa dosing 88DM dapat dilihat
pada gambar 3.5)
2. Pembersihan tanki water wash
Ketika
manhole
dibuka,
ditemukan tanki dalam keadaan kotor
dan memerlukan pembersihan langsung.
Tanki water wash kemudian di drain dan
dibersihkan (hand cleaned).
3. Flushing pipa.
Segmen pipa dari water washing
skid telah terendam, sehingga dilakukan
flusing dengan menggunakan air dari
sumur bor.
4. Pengisian Air Demin.
Pengisian air di tanki water wash
dilakukan dengan menggunakan air
demin.
5. Pemanasan Air.

Gambar 2.6 Instalasi Pipa Water Wash


Pada PLTG

Setelah tanki terisi oleh air demin


sebanyak
15
kL,
kemudian
air
dengan
menggunakan
dipanaskan
heater yang sudah terpasang di tanki
hingga mencapai temperatur diatas 80
C. Pemanasan air diperlukan untuk
menghindari thermal shock karena

178

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

perbedaan temperature yang sangat


jauh antara material panas dengan air.
Dengan
menggunakan
air
yang
dipanaskan hingga 80 C, maka
wheelspace
maksimum
temperatur
untuk water wash ( Water Wash
Permitive ) adalah 149 C.
b. Pelaksanaan Water Wash.
Pelaksanan water wash dimulai
dengan pembukaan beberapa valve
dan menutup beberapa valve lainnya.
Valve yang dibuka adalah drain valve
yang membuang air limbah water wash
dari compressor casing, inlet plenum
dan combustion chamber. Valve yang
ditutup adalah valve udara pendingin
dari kompresor (compressor extraction)
dan valve udara sealing dari kompresor
ke baring. Valve flame detector juga
ditutup sedangkan bleed valve akan
menutup otomatis dengan pengaturan
dari control system.
Pada dasarnya water wash
turbin
gas
dilakukan
dengan
kompresor
menyemprot
air
ke
bersamaan dengan proses cranking.
Injeksi air ke kompresor dilakukan
dengan
menyalakan
motor-pompa
88TW di water washing skid setelah
turbin terlebih dahulu di crank. Cranking
speed wash adalah 1195 rpm.
Pada awal penyemprotan air yang
keluar dari drain combustion chamber
sangat kotor. Beberapa saat setelah
penyemprotan air dilakukan chemical
dicampur ke dalam air menuju
kompresor. Injeksi chemical dilakukan
dengan
menyalakan
pompa
dosing
88DM. Setelah injeksi air + chemical
dihentikan kompresor dibiarkandalam
keadaan basah oleh air + chemical .
Proses rising dilakukan dengan
menyemprotkan air ke kompresor hingga
air drain dari kompresor bersih secara
visual.
Penyemprotan
air
terus
dilakukan hingga crank di stop dan turbin
gas pada kondisi 0 rpm.

c. Proses Pengeringan.

2013

ISSN 2338-1035

Proses pengeringan kompresor


dan ruang bakar dilakukan 2 (dua)
Proses
tahap
pertama
tahap.
pengeringan dilakukan dengan cara
cranking turbin gas setelah proses
rising. Proses cranking dilakukan
mengeluarkan sisa - sisa yang masih
terdapat pada inlet plenum, kompresor
dan ruang bakar.
Sebelum
tahap
kedua
pengeringan
dilakukan,
Seluruh
valve yang sebelumnya dikondisikan
untuk water wash di kembalikan seperti
semula.Proses pengeringan tahap ke
dua adalah dengan mengoperasikan
turbin hingga mencapai kondisi full
speed (5163 rpm). Pada proses ini
harus diperhatikan temperature wheel
spaceuntuk memastikan seluruh valve
telah di kembalikann ke operasi semula
dan turbin beroperasi dengan normal.
Setelah water wash selesai
dilaksanakan,
pengoperasian
dilaksanakan dan ditandai dengan
perubahan pada beberapa parameter
seperti Temperature exhaust turun
menjadi 533 C, CPD (compressor
pressure discharge) naik menjadi 10,48
kg/cm 2
, CTD
(compressor
temperature discharge) turun menjadi
363
C dan turbin gas mampu
beroperasi dengan daya keluaran
generator lebih dari set point 34,1 MW.
III.

Komponen Utama PLTG

Adapun yang menjadi komponen komponen utama dalam PLTG antara lain
sebagai berikut:
a. Air Inlet Section
b. Kompresor
c. Ruang Bakar (Combustion Chamber)
d. Turbin.
e. Air Filter
f. Exhaust
g. Load Gear (Reduction Gear)

IV. Siklus Turbin Gas.


Berdasarkan klasifikaasi turbin gas
terbagi menjadi 2 :
Siklus Terbuka (Open Cycle Gas

179

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

Turbine) dan Siklus Tertutup (Closed


Cycle Gas Turbine):
1. Siklus Terbuka (Open Cycle Gas
Turbine)
Siklus Turbin Gas Terbuka
Langsung
Siklus Turbin Gas Terbuka Tak
Langsung
2. Siklus Tertutup (Closed Cycle
Gas Turbine)
Siklus Turbin Gas Tertutup
Langsung
Siklus Turbin Gas Tertutup Tak
Langsung.
Siklus Brayton Ideal
Siklus ini terdiri dari dua proses
isentropi mampu balik (isentropik) dan
dua proses tekanan tetap. Gas tersebut
dimampatkan secara 26sentropik dari titk
1 ke 2, dipanaskan pada tekanan
konstan dari titik 2 ke 3, dan kemudian
diekspansikan secara isentropik melalui
turbin dari titik 3 ke 4, pendinginan
berlangsung dari ttik 4 ke 1, baik dalam
penukar kalor (siklus tertutup) atau
atmosfir terbuka (siklus terbuka).Gambar
siklus Brayton Ideal sebagai berikut;

2013

ISSN 2338-1035

WT = . Cp .(T3 T4)NNNN..(2.2)


Untuk gas ideal, nyata bahwa
dalam kompresi adibatis , maka
perbandingan
temperatur
gas
terkompresi dengan temperatur awalnya
adalah.[5]




= rp(k-1)/kNNNNNNNNN..(2.3)

Wc = .Cp.T3  

Wc=  . Cp , T2  

Karena dh = Cpdt, harga Cp konstan


Maka :



N(2.4)

Kerja netto siklus Brayton :


Wnet = W T - Wc = [  Cp [T3 T2] 




NNNNNNN.(2.5)
= . Cp (T3 - T 4 )



= 1-

=  ( h 3 - h 4 )  (h 2 h1 )N.(2.1)



WC = .Cp .[T1 T 2 ]

Efisiensi siklus =

W net = W T W C

Dengan cara yang sama untuk kerja


kompresor adalah

Panas input

Kerja output/keluaran netto siklus


Brayton adalah kerja output turbin
dikurang kerja input compressor [4].

Wc =  .Cp. T2  

Gambar Siklus Brayton Ideal



N.(2.6)

Siklus Brayton Non Ideal


Siklus
Brayton
non
ideal
ditunjukkan garis putus putus dan
tanda () diatas. Pada masing masing
proses kompresi terjadi gesekan fluida
(1-2) dan proses ekspansi terjadi
gesekan fluida (3-4) menunjukkan
kenaikan entropi penurunan penurunan
tekanan selama proses pemasukan
panas (2-3) dan proses pembuagan
panas (4-1) bisa diabaikan .Keperluan
tekanan ini diikuti hanya terhadap kasus
kasus perbandingan tekanan rendah. [48]

180

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

Efisiensi masing masing proses


kompresi dan ekspansi dapat dihitung
sebagai berikut :
Untuk kompresor :
cp =

 !"#
 $%#
 $%#

cp =

 !"#

NNN.NNNN(2.7)
NNNNN..N.(2.8)

2013

hubungan antar variable menggunakan


korelasi Product Moment. Dengan cara
mengumpulkan data dari sebelum
menggunakn dan sesudah
Menggunakan water wash.
1.
2.
3.
4.

Gambar Siklus Brayton Non Ideal


3. Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian
korelasional dan expost facto.Penelitian
korelasional adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau
beberapa variabel pada suatu studi
kelompok subyek. Expost facto atau
sering
disebut
penelitian
kausal
komparatif berarti data terkumpul setelah
semua kejadian tersoalkan berlangsung.
Waktu
pelaksanaan
penelitian
ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2012.
Lokasi peneliti melaksanakan penelitian
ini bertempat di PLTG UNIT 7 PAYA
PASIR
PT.PLN
SEKTOR
PEMBANGKITAN MEDAN.
Variabel independent (bebas) dan
variable
dependent
(terikat)
pada
penelitian ini antara lain: Melakukan
penelitian
terhadap
perbandingan
penggunaan water wash , baik sebelum
maupun sesudah water wash, dalam
performansi trubin gas. Teknik analisis
data yang digunakan antara lain :
Pengujian Hipotesis. Pengujian Hipotesis
untuk
mengetahui
ada
tidaknya

ISSN 2338-1035

mendapatkan
kapasitas
udara
kompresor Sebelum dan sesudah
menggunakan Water Wash.
Mendapatkan Daya turbin sesudah
dan sebelum Water Wash.
Mendapatkan
Efisiensi
Turbin
sebelum dan sesudah water wash.
ANALISA PERFORMANSI TURBIN
GAS

Analisa Performansi Turbin Gas


dilakukan menggunakan Water wash
dengan mencuci Turbin khusunya blade
blade pada kompressor untuk menjaga
performansi turbin gas,juga untuk
mengurangi tingkat fouling pada sudu
sudu kompresor turbin gas. Data yang
diperoleh dari PLTG Unit 7 Paya Pasir
PT.PLN Sektor Pembangkitan Medan
dengan membandingkan hasil kerja
Turbin gas sebelum menggunakan water
wash dan sesudah menggunkan water
wash.
a. Sebelum Water Wash
Perhitungan data dimulai dari Dari data
operasional PLTG,[6] yang diperoleh dari
Unit 7 Paya Pasir PT.PLN Sektor
Pembangkit Medan diperoleh :\

udara =432000 [kg/h] = 120 [kg/s]


b.bakar = 10800 [kg/h] = 3 [kg/s]
 gas buang =460800 [kg/h] = 128 [kg/s]
Tin kom = 30 C
rp
= 10
T2
= 371 C
T4
= 557 C
PG (generator )= 31,1 MW (Daya keluaran
generator)

Dengan menganalisa sebagai berikut :


Kerja netto turbin (Daya ) :
W net turbin = Wt ' - Wk '
= 79971,4 41161,34
= 38810,06 [kW]

181

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember


= 38,81 [MW]

Kapasitas Udara ( ) :


(udara kom)

=
=

&'

( 
)*


+,,.+ [&0]

,223454  .6 * .2 [7 (]

= 120 [k/s]
= 432000[kg/s]

Efisiensi siklus turbin actual


=

actua

89:
;<8

x 100%

.442,2,
+,,5,,,

2013

ISSN 2338-1035

 gas buang= 532800 [kg/h] = 148 [kg/s]


T in komp = 30 C = 303 K
= 10
rp
= 363 C = 636 K
T2
= 533 C = 806 K
T4
PG(generator) = 34,1 MW (daya keluaran
generator)
Dengan menganalisa sebagai berikut :
Kerja netto turbin (Daya) :
W net turbin = Wt ' - Wk
= 87905,7 45890,07
= 42015,07 [kw]
= 42,015 [MW]
Kapasitas Udara(udara kom)

x 100%

udara kom

= 26,4 %

Daya keluaran generator (PG) :


= 31,1 [MW]
PG

=>

89:

x 100%

.22

.442,2,

,223454 .,.*.2 7 (

= 137 [kg/s]
= 493200 [kg/h]
Efisiensi siklus turbin actual
actual

x 100%

= 80,13 %

Dapat disimpulkan bahwa dengan

udara = 120 kg / s, b.bakar = 3kg/s,


gasbuang = 128kg/s, Tin komp = 30 C, T

2 = 371 C, T 4 = 557 C, P G (Generator


) = 31,1 MW. Mengasilkan Wk ' =
41161,34 [kW], Wt ' = 79971,4 [kW],
Wnet = 38810,06 [kW] dan efesiensi
generator ( G ) = 80,13 %. Penurunan
performansi
turbin
gas
tersebut
disebabkan
karena
adanya
deposit/fouling pada sudu sudu
kompresor aksial, yang ditandai dengan
temperatur keluar turbin yang tinggi 557
C, CTD (compressor temperature
discharge) yang naik hingga 371 C
mengakibatkan efesiensi turbin gas
secara keseluruhan menurun.
b. Sesudah Water Wash
Dari data operasional PLTG,[6] yang
diperoleh dari Unit 7 Paya Pasir PT.PLN
Sektor Pembangkit Medan diperoleh :
 udara = 493200 [kg/h] = 137 [kg/s]
 b.bakar = 11520 [kg/h] = 3,2 [kg/s]

&'

( 
)*

+3452,26 []

89:
;<8

x 100%

+466,5

3,+6,,.4

x 100%

= 26,85%
Daya keluaran generator (P G ) :
= 34,1 [MW]
PG

>

89:

x 100%

+)23,,.

.+22

x 100%

= 81,16 %

Maka dapat disimpulkan dengan

udara = 137 kg/s, b.bakar= 3,2 kg/s,


 gas buang = 148kg/s, Tin komp = 30

C, T2 = 363 C, T4 = 533 C, PG
(Generator ) = 34,1 MW. Mengasilkan
Wk ' = 45890,07 [kW], Wt ' = 87905,7
[kW], W net = 42015,07[kW] dan efesiensi
generator (? G ) = 81,16 %.Secara
umum menjadi lebih baik setelah
pelaksanaan water wash, dimana
temperatur keluar turbin gas turun
menjadi 533 C, CTD (compressor

182

Jurnal

e-Dinamis, Volume. 7, No.3 Desember

temperature discharge) turun menjadi


363 C. Sehingga mengakibatkan
efesiensi turbin gas secara keseluruhan
akan meningkat
Maka
dapat
diperoleh
perbandingan Daya keluaran turbin gas
yang dihasilkan 42.015 [MW] > 38.81
[MW] setelah menggunakan water wash
dan Kapasitas udara () yang dihasilkan
493200 [kg/jam] > 432000 [kg/jam]
setelah menggunakan water wash ,
Efesiensi siklus( actual) yang dihasilkan
26.85 [%] > 26.4 [%] setelah
menggunakan water wash. Sehingga
secara umum menjadi lebih baik dan
meningkatkan efisiensi turbin gas
secara
keseluruhan
setelah
menggunakan water wash. Terjadinya
peningkatan
kapasitas
udara
mengakibatkan daya bertambah besar ,
Dapat dibuktikan dari persamaan untuk
gas m = pv/RT. Bila temperatur udara
kerja masuk maka u menjadi besar,
berarti udara yang masuk kedalam
instalasi menjadi lebih banyak Selain itu
daya usaha instalasi menjadi lebih besar,
karena perbandingan T3 / T1 lebih besar
sedangkan T3 sebelum turbin dijaga
tetap dengan demikian terjadi perbaikan
efisiensi thermal proses

2013

ISSN 2338-1035

DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

Clup, Archie.W. 2010 Hal 51


prinsip prinsip Konversi
Energi. Edisi ke-3. Penerbit
Erlangga. Jakarta
Arismunandar,Wiranto, 2002.
Hal 1.Pengantar turbin Gas
dan Motor Propulsi. Penerbit
ITB. Bandung
http://www.crayonpedia.org/
axial// Compressor on/off-line
washing diakses 13 januari
2013
Dietzel, F. 1992.Hal 153.
Turbin,Pompa, dan
Kompresor. Edisi ke-3.
Penerbit Erlangga.Jakarta
Chailullh Rangkuti. 1997.Hal
45 Siklus Kombinasi
Pembangkit Tenaga Turbin
gas.
El-Wakil,
M.M.
Instalasi
Pembangkit Daya. Edisi ke-3.
Penerbit Erlangga. Jakarta
1992.
Industry Mee, inc2010. Gas
Turbin Compressor Cleaning.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisa
data, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut : Setelah mengganalisa
Performansi
Turbin
Gas
dengan
menggunakan
Water Wash, maka
diperoleh Water Wash kapasitas udara
masuk kompresor ( udara ) Sebesar
493200 kg/jam lebih banyak dari pada
sebelum Water Wash sebesar 432000
kg/jam. Daya keluaran turbin gas setelah
Water Wash sebesar 42,015 [MW] dan
efesiensi siklus sebesar 26,85 [%],
sedangkan daya keluaran turbin gas
sebelum Water Wash sebesar 38,81
[MW] dan efisiensi siklus sebesar 26,4
[%].

183

Anda mungkin juga menyukai